Difusi molekuler : transfer massa yang disebabkan oleh gerakan molekuler secara
acak dan dominan pada fluida yang diam atau fluida yang mengalir laminar. Dinamika sistem
berpengaruh terhadap kecepatan transfer massa. Contoh adalah gula yang diberikan dalam air
teh yang diaduk ternyata akan jauh lebih cepat melarut dan menyebar ke dalam air teh,
dibandingkan dengan apabila air teh tersebut tidak diaduk.
Difusi disebabkan oleh gerakan molekuler secara random. Kecepatan gerakan
molekuler tersebut bervariasi. Proses difusi ini bisa menjadi faktor yang mengontrol suatu
peristiwa, misal : reaksi dengan katalis padatan berpori.
Difusi molekuler dapat dilihat pada contoh Gambar 1.2. :
Untuk keadaan tetap atau steady state, difusi satu dimensi dalam arah z, maka persamaaan
(39) dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut :
Fluks molar NAz adalah tetap sepanjang arah z. Fluks molar dalam arah z untuk sistem biner
pada suhu dan tekanan yang tetap dapat dinyatakan dengan persamaan Ficks.
Anggapan DAB adalah tetap, maka persamaan (42) dapat diintegralkan sehingga
diperoleh persamaan (43).
Dimana z = z2 - z1, jika hukum gas ideal berlaku, maka CA dapat dihitung sesuai dengan
persamaan gas ideal, seperti pada persamaan (44)
Sehingga jika persamaan (49) disubstitusi dengan persamaan (50) dan (51) maka
persamaannya menjadi :
Jika hukum gas ideal berlaku maka persamaan (53) dapat juga dituliskan dengan
persamaan (54) berikut ini.
Anggapan DAB adalah tetap, maka persamaan (56) dapat diintegralkan sehingga
diperoleh persamaan berikut ini :
Dimana z = z2 - z1. Persamaan (57) juga dapat dituliskan seperti pada persamaan (58).
C_ adalah konsentrasi rata-rata larutan antara seksi 1 dan seksi 2, yang dapat dituliskan
seperti pada persamaan (59).
Sehingga jika persamaan (63) disubstitusi dengan persamaan (64) dan (65) maka
persamaannya menjadi :
Dan persamaan (62) bisa dituliskan dalam bentuk lain seperti pada persamaan (67).
3. Difusi A melalui B yang diam (tidak mendifusi) dalam keadaan tetap semu (pseudo
steady state)
Dalam kebanyakan operasi transfer massa, salah satu batas-batas dapat berpindah dengan
waktu. Jika perubahan panjang lintasan difusi adalah kecil untuk periode waktu yang
lama, maka dapat digunakan model difusi dalam keadaan tetap semu atau pseudo steady
state.
Ditinjau sebuah sel difusi seperti pada Gambar 1.3. berikut:
Jika perbedaan permukaan cairan A dalam interval waktu yang ditinjau hanya merupakan
sebagian kecil dari lintasan difusi total, sedangkan t1-to merupakan jangka waktu yang
relatif lama, maka pada periode tersebut fluks molar dapat dihitung dengan persamaan
berikut ini.
Hubungan antara fluks molar NAz dengan banyaknya A yang meninggalkan cairan
adalah seperti pada persamaan berikut :
Dengan CAL adalah konsentrasi molar A dalam fasa cair, sehingga pada keadaan pseudo
steady state maka persamaan (69) disubstitusi dengan persamaan (68) maka persamaan
menjadi sebagai berikut.
C menunjukkan konsentrasi molar total dalam fasa gas. Jika persamaan (70)
diintegrasikan pada batas t=0 dan t=t yang sesuai dengan z=zt0 dan z=zt. Diperoleh
persamaan (71).
Untuk menghitung difusivitas gas dari data percobaan dengan menggunakan sel difusi,
maka dapat digunakan persamaan (71) untuk menghitung DAB.