Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI

NAMA : RADEN ABDUL JABAR ARRASYID


ABSEN : 28
KELAS : 9E
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas kliping
yang berjudul PENGARUH POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari kliping ini adalah untuk memenuhi
tugas guru pada bidang studi IPS .Selain itu, kliping ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang contoh dari pengaruh globalisasi bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lusi, selaku guru mata
pelajaran IPS yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
kliping ini.
Saya menyadari, kliping yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

(Jakarta, 23 November 2019)

Raden Abdul Jabar Arasyid


DAFTAR ISI
A. PENGARUH POSITIF
1. Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah

2. Meningkatnya Perekonomian Negara

3. Berkembangnya dunia pariwisata

4. Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat

5. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi


B. PENGARUH NEGATIF
1. Konsumtif Terhadap Barang Luar/Impor

2. Demoralisasi

3. Pencemaran Lingkungan

4. Ketertinggalan IPTEK

5. Westernisasi

6. Kesenjangan Sosial

C. DAFTAR PUSTAKA
PENGARUH POSITIF
1. KOMUNIKASI SEMAKIN CEPAT DAN MUDAH
Teknologi 4G

Image: ferryedward.blogspot.co.id
Siapa sangka jika teknologi ini ternyata ditemukan oleh orang Indonesia?
Penemu tersebut adalah Prof. Dr. Khoirul Anwar dari Kabupaten Kediri,
Jawa Timur yang ternyata namanya sudah cukup terkenal di Jepang. Ia
merupakan lulusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung pada tahun
2000 dan melanjutkan studinya di Nara Institute of Sains Teknologi,
Jepang.
Professor muda kelahiran 1978 ini berhasil menemukan metode
komunikasi yang lebih cepat, efisien dan memiliki peningkatan kecepatan
pengiriman data yang meningkat tajam beberapa kali lipat dibanding
teknologi 3G. Penerapan metode ini bertujuan mengatasi masalah
komunikasi di berbagai kota besar yang memiliki gedung pencakar langit,
maupun di daerah pegunungan. Sebab di daerah tersebut, gelombang
yang ditransmisikan mengalami pantulan dan delay lebih panjang,
sehingga mengganggu komunikasi.
Temuannya ini telah mendapatkan penghargaan Best Paper untuk
kategori Saintis pada Institute of Electrical and Electronic Engineer
Technology Conference pada bulan mei 2010 di Taiwan. Hasil temuannya
tersebut telah dipatenkan dan digunakan di beberapa perusahaan
elektronik besar di Jepang dan China.
2. MENINGKATNYA PEREKONOMIAN NEGARA
Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Awal 2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan Pertama


2018 tetap menunjukkan stabilitasnya di angka 5,06 persen, dan yang
paling mengejutkan adalah pertumbuhan ekonomi berdasarkan provinsi
menunjukkan Papua sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi
tertinggi di angka 28,93 persen. Mayoritas provinsi di Indonesia
mengalami pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional, sedangkan
hanya beberapa provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi di
bawah rata-rata nasional. Sementara itu, dalam perspektif Asia rata-rata
pertumbuhan ekonomi Indonesia 3 tahun terakhir ini masih lebih baik
dibandingkan Thailand, Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, memang benar adanya bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak sesuai target APBN bahkan jauh
dari janji politik Jokowi di masa kampanye Pilpres 2014. Namun, apakah
memang kita hanya gemar berkutat dengan kuantitas atau besaran tanpa
mempertimbangkan kualitas jika kita membahas isu mengenai
pertumbuhan ekonomi? Tidaklah bijak sepertinya jika kita hanya terfokus
pada besaran atau kuantitas dari angka-angka dari indikator ekonomi,
khususnya pertumbuhan ekonomi. Kualitas dari pertumbuhan ekonomi
jelas lebih penting dibandingkan kuantitas yang beberapa hari belakangan
ini sering disuarakan oleh pihak oposisi yang sepertinya senang
mengkritik tanpa menggunakan data yang valid.
Kemudian, apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan yang
berkualitas? Secara umum, saya sangat yakin bahwa masyarakat secara
umum paham betul makna dari pertumbuhan yang berkualitas. Namun,
dari kacamata saya minimal dapat mendefinisikannya sebagai
pertumbuhan ekonomi yang bersifat inklusif atau pertumbuhan ekonomi
yang dapat dinikmati oleh semua kalangan di Indonesia, baik penduduk
miskin maupun kaya. Penduduk miskin dalam hal ini dapat memperoleh
bantuan sosial guna memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan
penduduk kaya dapat menjalankan bisnisnya tanpa ada hambatan berarti
bahkan mampu menyediakan lapangan pekerjaan.
Apa yang terjadi di Indonesia dalam 3 tahun belakangan ini menunjukkan
bahwa pertumbuhan ekonomi kita sudah mulai mengarah ke
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Meskipun cenderung stabil di
kisaran angka 5 persen, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu
menurunkan angka kemiskinan, bahkan berdasarkan data BPS Maret
2018, angka kemiskinan Indonesia berhasil mencapai single digit, yaitu
9,82 persen.
3. BERKEMBANGNYA DUNIA PARIWISATA
Bali Menjadi Destinasi Wisata Menarik Bagi Turis Jepang
Turis Jepang yang datang langsung dari negerinya untuk menikmati
liburan ke Bali sebanyak 16.750 orang selama Juni 2015 naik keras jika
dibandingkan dengan bulan sebelumnya hanya 14.127 orang. Bali masih
menjadi destinasi wisata yang cukup menarik dan diminati turis asal
Negeri Sakura itu.
“Bertambah banyak turis negeri matahari terbit itu melakukan perjalanan
wisata ke daerah ini. Total kunjungan masyarakat negera itu selama
Januari-Juni 2015 sebanyak 104.127,” kata pengamat pariwisata,
Tjokorda Gde Agung, di Denpasar, Minggu (9/8/2015).
Bertambah ramai masyarakat Jepang itu ke Bali, tentu berkat pemerintah
Provinsi Bali bergandengan tangan dengan komponen pariwisata yang
tetap gencar melakukan promosi ke pusat-pusat pariwisata dunia
terutama kepada masyarakat Jepang.
Berkat ketekunan melakukan promosi maka masyarakat negeri matahari
terbit itu semakin bergairah datang berlibur ke Bali, sehingga Jepang
merupakan negara ketiga pemasok turis terbanyak ke Pulau Dewata
setelah Australia dan Tiongkok
Wisatawan Jepang yang melakukan perjalanan wisata ke luar negeri
tampaknya mulai kembali melirik Pulau Dewata menjadi tempat berlibur
sambil mencari ketenangan dan kenyamanan batin, kata Tjokora Gde
Agung yang juga praktisi pariwisata itu.
“Turis Jepang tampaknya mulai kembali menggeliat Bali sebagai tempat
berlibur, terutama bagi anak-anak muda maupun orang lanjut usia,” kata
dia sambil menunjukkan angka kedatangan turis mancanegara ke Bali.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, jumlah turis Jepang yang datang
berlibur ke daerah ini selama Januari-Juni 2015 sebanyak 104.127 orang
orang, memiliki andil sebesar 5,44 persen dari jumlah turis asing ke Bali
1,9 juta orang.

4. MENINGKATNYA TARAF HIDUP MASYARAKAT


Ketua MPR: Pembangunan Ekonomi Berhasil Meningkatkan Taraf
Hidup Masyarakat

Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan, pembangunan ekonomi


lima tahun lalu telah berhasil memberikan dampak positif pada
masyarakat Indonesia. Utamanya pada sisi peningkatan taraf hidup.
" Pembangunan ekonomi berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Saat pertumbuhan ekonomi dunia melambat, pertumbuhan ekonomi kita
terus alami peningkatan," kata Bambang dalam Sidang Paripurna
pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Gedung
Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Menurut Bambang, banyak hal-hal positif yang telah diraih Indonesia
beberapa tahun lalu. Selain pertumbuhan ekonomi, tingkat angkatan
pengangguran terus turun, penduduk miskin alami penurunan bahkan
mencapai angka terendah dalam sejarah 9,41 persen dari 11,22 persen
pada 2015.
"Selain itu upaya pemerataan pembangunan membaik, semakin
rendahnya rasio gini, indeks pembangunan Indonesia meningkat. Saat ini
tak ada lagi provinsi dengan indeks pembangunan manusia yang rendah,"
tuturnya.
Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur juga sudah cukup baik
dengan dibangunnya sejumlah fasilitas utama dan pendukung untuk
masyarakat. Sehingga konektivitas antara satu daerah, khususnya daerah
3T (tertinggal, terdepan dan terluar) di Indonesia sudah dapat dirasakan.
"Akselerasi pembangunan infrastruktur telah menghubungkan pasar
dengan sentra produksi rakyat, pertanian perikanan, perkebunan,
industri, dan UMKM. Kami catat dalam lima tagun dana transfer ke
daerah, dana desa mulai dirasakan manfaatnya," bebernya.
"Selain itu melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) pemerintah berhasil
bangun infrastruktur dari peningkatan jalan, ruang kelas baru,
laboratorium sekolah, pembangunan jaringan irigasi, pembangunan
rumah, serta rehabilitasi sarana dan prasarana kesehatan," tambahnya.
5. MENINGKATNYA EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI
Simak! 5 Kemudahan Belanja Online untuk Dapatkan Penawaran
Terbaik
Potensi Belanja online di Indonesia semakin berkembang pesat. Terbukti
Indonesia telah menjadi pasar untuk perdagangan online atau e-
commerce terluas di Asia Tenggara. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-
commerce di Indonesia menarik perhatian masyarakat. Dengan jumlah
pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30%
dari total penduduk di Indonesia, pasar e-commerce menjadi tambang
emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat
potensi ke depannya. Pertumbuhan ini didukung dengan data dari
Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce pada
tahun 2013 mencapai angka Rp130 triliun.
Fenomena perkembangan belanja online menjadi alasan masyarakat
mulai beralih dari offline menuju ke online. Ketertarikan masyarakat
tersebut disebabkan 5 kemudahan belanja online, sebagai berikut:
1. Beragam produk tersedia dengan deskripsinya
Toko online memberikan variasi produk yang ditawarkan kepada
pengunjung agar lebih mudah memilih dan membeli. Produk tersedia dari
distributor besar hingga kecil dan memiliki harga bervariasi sesuai kualitas
dan kuantitas. Segala kategori produk tersedia, mulai dari barang
elektronik, komputer, smartphone, fashion, olahraga, dapur, hingga
souvenir. namun banyaknya produk ditawarkan melalui toko online,
maka pembeli perlu melihat deskripsi produk untuk dapatkan penawaran
terbaik.
Desripsi produk merupakan usaha penjual online menjelaskan secara fisik
dan kegunaan produk yang dijual kepada pembeli. Penjelasan deskripsi
produk dapat membantu pembeli memilih produk yang sesuai dengan
kebutuhannya. Jika gambar produk dan deskripsinya sesuai kebutuhan
maka pembeli tidak segan membeli
2. Berbagai macam pembayaran produk tersedia
Belanja online menjadi aktivitas ekonomi ketika terjadi pembayaran atas
produk yang dibeli. Pembayaran menjadi proses transaksi yang penting
karena dilakukan setelah ada kesepakatan. Proses pembayaran semakin
cepat dan terpercaya maka ketertarikan pembeli semakin meningkat.
Beberapa penggiat dunia usaha dengan menawarkan berbagai macam
pembayaran secara offline hingga online. Tujuan utamanya untuk
mempermudah pembeli mendapatkan barang secara praktis dan murah.
Berbelanja produk atau jasa via online memang menawarkan banyak
kemudahan, akan tetapi sering terjadi masalah kepercayaan dan
kepraktisan pembayaran. Pembeli mengutamakan keamanan
pembayaran dari informasi transaksi yang transaparan. Informasi yang
tidak memadai justru akan mengubah pikiran calon pembeli untuk
memilih toko online dengan pembayaran yang praktis dan terpercaya.
Baru-baru ini telah hadir website yang menyediakan skema pembayaran
yang memudahkan pembelian produk secara online. SyarQ, Salah satu
financial technology (fintech) penyedia fasilitas kredit barang tanpa kartu
kredit. SyarQ sebagai alternatif pilihan untuk memenuhi kebutuhan
membeli barang dengan cara mencicil. SyarQ dapat diakses melalui
komputer, laptop maupun smartphone dengan mengunjungi websitenya
untuk mempermudah proses kredit secara online.
3. Jangkauan pengiriman barang semakin luas.
Pengiriman barang umumnya dilakukan setelah terjadi proses transaksi
pembayaran. Namun ada juga pengiriman barang dilakukan sebelum
transaksi pembayaran. Pengiriman barang dilakukan secara cash on
delivery (cod) atau jasa pengiriman barang seperti JNE dan TIKI. Bagi
orang yang menggunakan jasa pengiriman barang dikenakan persyaratan
tertentu terkait deskripsi produk.
Pembeli akan lebih memilih lokasi pembelian terdekat dari tempat
tinggalnya. Apalagi dengan biaya pengiriman gratis dan cepat sampai di
lokasi tujuan. selain itu cakupan pengiriman barang semakin luas akan
menambah minat pembeli untuk belanja online. Semua itu karena para
pembeli pada umunya punya harapan belanja lebih hemat, tepat, dan
cepat.
4. Dapat diakses melalui berbagai media
Keterjangkauan akses toko online menjadi salah satu perhatian pelaku
bisnis e-commerce. Pembeli dengan berbagai kalangan memiliki
kecenderungan mengunjungi toko online dengan akses media yang
berbeda. Beberapa e-commerce mulai menyediakan akses luas mulai dari
website hingga mobile apps. Upaya tersebut tidak lain untuk menjangkau
pembeli di berbagai kalangan.
Mobilitas masyarakat perkotaan yang tinggi menghendaki akses media
yang praktis. Toko online saling bersaing menyediakan akses mudah
kepada masyarakat. Semakin akses mudah didapat oleh masyarakat maka
penawaran produk akan semakin bervariasi. Masyarakat akan tertarik
dengan penawaran produk yang kebutuhan dan ketertarikannya.
5. Tersedia berbagai promo menarik.
Promosi adalah salah satu usaha menawarkan barang dalam nilai atau
jumlah tertentu agar terlihat hemat, praktis atau bermanfaat. Tujuan
promosi itu agar masyarakat tertarik membeli produk dalam jumlah
besar. Selain itu, promosi bagi pelaku bisnis e-commerce memiliki tujuan
mengajak penjual membuka toko online dan menarik pembeli
mengunjungi situsnya.
Promosi sangat bermanfaat bagi penjual untuk mendapat keuntungan
besar. selain itu pembeli mendapat produk dengan harga rendah atau
dapat produk lebih banyak. E-commerce dengan penawaran promosi
yang menarik menjadi kriteria yang baik untuk kunjungi situs belanja
online tersebut.
PENGARUH NEGATIF
1. KONSUMTIF TERHADAP BARANG LUAR/IMPOR
China dan Jepang Paling Banyak 'Hujani' RI Barang Impor

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Oktober 2019 mencapai
US$ 14,77 miliar atau naik 3,57% dibanding September 2019. Ditelisik dari
sektor, impor no-migas pada Oktober 2019 mencapai US$ 13,02 miliar
atau naik 2,73% dibanding September 2019. "Peningkatan impor non-
migas terbesar Oktober 2019 dibanding September 2019 adalah golongan
mesin/peralatan listrik sebesar US$ 122,8 juta. Sedangkan penurunan
terbesar adalah golongan mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 109,9
juta," katanya, Jumat (15/11). Dari sisi volume impor, pada Oktober 2019
naik 1,40% atau 189,5 ribu ton yang disebabkan oleh naiknya impor migas
sebesar 5,31% (169 ribu ton) dan no-migas sebesar 0,20% atau 20,5 ribu
ton.
Semua itu disebabkan oleh tingginya tingakat konsumsitas penduduk
Indonesia. Selain itu ,kurangnya produktivitas perusahan perusahan
Indonesia terhadap barang barang modal,migas, dan no-migas juga
menjadi salah satu penyebabnya.
Solusi untuk masalah diatas dapat berupa persiapan SDM yang
kompeten, dan komepetitif dan juga pelaksanaan sertifikat perusahaan
untuk mempelihatkan kualitas produk oleh perusahaan.
2. DEMORALISASI
Miris, Pelajar Tawuran di Cikampek Pakai Gergaji ES

Dua kelompok pelajar dari SMKN Purwasari dan SMK Tri Asyifa Karawang
terlibat tawuran di Jalan Ahmad Yani, Dawuan, Cikampek, Sabtu, 8
Desember 2018, sore. Para pelajar yang tawuran terlibat baku hantam
menggunakan tangan kosong maupun senjata tajam seperti pisau dan
gergaji es.
Menurut saksi mata di lokasi, tawuran terjadi setelah gerombolan pelajar
yang datang menggunakan sepeda motor tiba-tiba menyerang para
pelajar lainnya yang sedang berkerumun di pinggir jalan.
"Kelompok pelajar tersebut tiba-tiba diserang dan baku hantam di tengah
jalan," kata salah seorang warga, Yudi
Yudi menceritakan sejumlah pelajar terluka dalam tawuran tersebut.
Setelah melakukan penyerangan dan terlibat bentrok, mereka langsung
kabur ke arah Dawuan, sedangkan kelompok lainnya kabur ke arah
Cikampek.
Salah satu pelajar dari SMKN Purwasari, Dani, mengatakan peristiwa
tawuran terjadi saat ia tengah menunggu temannya. Kemudian, ia
diserang oleh kelompok pelajar dari SMK Tri Asyifa.
Dani dan teman-temannya tidak bisa mengelak apalagi sepeda motornya
dijatuhkan dan tidak bisa dihidupkan lagi.
"Kelompok dari SMK Asyifa menyerang kami menggunakan senjata tajam
gergaji es. Kalau saya tidak terluka karena berusaha mengelak," kata Dani
pelajar SMKN Purwasari.
Tawuran juga sempat dibubarkan petugas Kepolisian dari Sektor
Cilampek. Polisi juga melakukan pertolongan terhadap pelajar yang
terluka.
Globalisasi merupakan salah satu dari penyebab tawuran ini, dimana hal
tersebut dianggap oleh para pelaku tawuran sebagai hal yang biasa dan
untuk bersenang senang seperti yang mereka pelajari dari budaya luar
negeri seperti kelompok kelompok perusuh (gang)
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyaring setiap
budaya asing untuk diadaptasi dan memperkuat rasa persatuan dan
kesatuan antarwarga indonesia.
3. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Tumpukan Sampah di Kolong Tol Wiyoto-Wiyono
Diangkut ke TPA Bantar Gebang

Tumpukan sampah hingga menutupi badan jalan di kawasan Tanjung


Priok, Jakarta Utara, terus dibersihkan petugas. Seluruh sampah rumah
tangga diangkut dengan menggunakan truk ke TPA Bantar Gebang.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (4/11/2019), sejumlah alat
berat dikerahkan untuk membersihkan tumpukan sampah di kolong Tol
Wiyoto-Wiyono, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Banyaknya sampah sempat
membuat Jalan Sungai Bambu Raya sulit dilintasi karena tertutup
sampah.
Ini sering terjadi karena kurangnya kepedulian masyarakat terhadap tata
cara membuang sampah. Kebanyakan dari mereka akan membuangnya
sesuka mereka
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya adalah dengan
pembentukan panitia kebersihan kemasyarakatan agar lebih mudah
melakukan pendeketan kepada masyarakat sekitarnya .
4. KETERTINGGALAN IPTEK
Iptek Indonesia Semakin Termarjinal
Kenyataan empirik membuktikan bahwa dengan iptek suatu negara dapat
mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki dan membangun
perekonomian mereka. Kemajuan perekonomian negara-negara seperti
Jepang, Korea dan Taiwan adalah merupakan bukti empirik bahwa iptek
merupakan faktor endogenous terpenting dalam sistem perekonomian.
Setelah 10 (sepuluh) tahun reformasi, pembangunan iptek kita seperti
jalan ditempat . Keempat orang presiden di era reformasi (pasca orde
baru) termasuk B.J. Habibie dan Susilo Bambang Yodoyono (SBY) boleh
dikatakan belum berhasil menjadikan iptek sebagai pengarus utama
(mainstream) pembangunan nasional. Bahkan dalam perkembangnnya,
iptek tidak lagi menjadi sektor prioritas pembangunan. Stabilitas politik,
keterpurukan ekonomi serta kondisi masyarakat saat ini dijadikan sebagai
alasan termarjinalkannya iptek sebagai sektor prioritas pembangunan.
Tahun 2008, boleh dikatakan bahwa iptek Indonesia sudah pada titik
nadir. Keberhasilan dan prestasi para siswa-siswi Indonesia di berbagai
ajang olimpiade iptek, tampaknya tidak mampu menutupi merosotnya
iptek Indonesia. Bahkan keberhasilan beberapa universitas Indonesia
memperbaiki posisi mereka dalam ranking universitas terbaik dunia
seolah tidak mampu menepis wajah buram iptek Indonesia.

Terdapat beberapa indikasi semakin merosotnya kemampuan iptek


Indonesia. Salah satu indikator tersebut adalah menurunnya peringkat
Indonesia dalam pembangunan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan
(knowledge-based economy). Pada tahun 2007 Indonesia menempati
urutan ke-91 dan pada tahun 2008 turun dua peringkat ke urutan ke-93
dari 167 negara yang disurvei.
Demikian halnya dengan peringkat Indonesia dalam daya saing global.
Dalam IMD World Competitiveness Yearbook 2008, Indonesia hanya
menempati urutan ke-51 dari 55 negara yang disurvei. Meskipun, posisi
ini merupakan kenaikan dari tahun 2007 lalu (54), namun masih lebih
rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Sedangkan dalam hal
dampak informasi teknologi dalam proses pembangunan dan inovasi (the
Global Information Technology Report), Indonesia hanya ditempatkan
pada posisi 76 pada tahun ini. Posisi ini merupakan penurunan yang
cukup signifikan dibandingkan 2007 yang menempatkan Indonesia pada
peringkat 62.
Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya penguasaan dan
perkembangan IPTEK oleh para pemuda Indonesia . Ini biasa terjadi
karena kurangnya motivasi para pemuda Indonesia untuk lebih
mempelejari IPTEK.
Untuk mengatasi hal tersebut, harus dilakukan acara atau penyuluhan
untuk memotivasi para pemuda Indonesia agar terus berkompetisi
dengan kemajuan IPTEK, meningkatkan motif berprestasi, serta
meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama di bidang
penguasaan IPTEK.
5. WESTERNISASI
Djarot: Laporkan EO Pesta Bikini ke Polisi
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful
Hidayat mendorong sekolah-sekolah yang dicantumkan namanya dalam
publikasi pool party 'Splash After Class' untuk melaporkan pihak event
organizer atau penyelenggara acara tersebut ke kepolisian.
Menurut Djarot, pihak kepolisian harus mengambil tindakan atas
beredarnya video iklan acara pesta bikini yang rencana awalnya akan
digelar pada Sabtu (25/4) besok itu. Apalagi saat ini diketahui bahwa
pihak EO acara tersebut, Divine Production, mengaku telah sering
menyelenggarakan acara yang sama pada beberapa tahun yang lalu.
"Harusnya (sekolah-sekolah yang namanya dicantumkan) melaporkan ke
polisi dong. Ini kita karena negara hukum biar mereka (polisi) yang akan
menindak," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/4).
Bekas Wali Kota Blitar itu juga mengimbau agar sekolah-sekolah di Jakarta
mampu melindungi anak muridnya dari pengaruh budaya Barat yang
dapat melecehkan generasi masa depan Indonesia.
Walaupun acara pool party tersebut sudah dibatalkan, namun Djarot
meminta pengawasan tetap secara ketat diberikan oleh pihak sekolah ke
depannya.
"SMA seluruhnya di Jakarta harus betul-betul mengantisipasi dan
mewaspadai adanya pihak-pihak yang justru ingin merendahkan anak-
anak kita," ujar Djarot.
Djarot pun mengingatkan bahwa munculnya rencana pool party di sebuah
Hotel di Jakarta Pusat itu menunjukkan kurangnya filter dari Indonesia
dalam menghadapi globalisasi saat ini.
"Itulah dampak dari globalisasi yang berlebih-lebihan Sehingga globalisasi
diidentikan dengan westernisasi, itu budaya-budaya Barat yang tidak
sesuai dengan karakter bangsa Indonesia coba dimasukkan ke sini," kata
Djarot membeberkan.
Faktor faktor yang menyebabkan arus westernisasi melanda
kehidupan masyarakat Indonesia :
1. Masyarakat Kurang Menguasai Perkembangan IPTEK
Indonesia sudah memasuki era Globalisasi, dimana masyarakat harus bisa
mengikuti perkembangan teknologi serta perkembangan zaman yang
cepat mengalami perubahan. Untuk itu, sebaiknya kita harus bisa
menyesuaikan diri terhadapa kemajuan teknologi dan zaman tersebut,
agar kita tidak mudah dipengaruhi faham barat, khususnya yang
memberikan dampak negatif untuk kehidupan kita. kita harus bisa
memfilter, mana yang baik dan buruk untuk kehidupan kita.
2. Sifat Konsumtif akan Produk-produk Luar Negeri
Globalisasi memunculkan MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) di
Indonesia, sehingga membuka kesempatan yang luas, untuk produk-
produk luar negeri masuk ke Indonesia dengan mudah. Karena sudah
terbiasa melihat budaya barat yang kesanya selalu “menarik”, generasi
muda kita banyak meniru gaya orang barat, mulai dari cara berpakaian
dan gaya hidup yang dapat menimbulkan faktor yang mempengaruhi
kesadaran hukum kebiasaan yang kurang sesuai dengan adat dan budaya
di Indonesia.
3. Pintu Pariwisata Indonesia yang Terbuka Lebar
Bali, merupakan salah satu wilayah kepulauan di Indonesia yang memiliki
sektor pariwisata yang sudah dikenal oleh hampir seluruh orang di dunia.
Pengaruh barat tentunya sudah mendarah daging dan secara langsung
mempengaruhi masyarakat Bali pada khususnya dan masyarakat
Indonesia pada umumnya. Melalui pariwisata yang banyak dibuka di
berbagai wilayah Indonesia, budaya barat yang masuk , malah bisa
mengalahkan budaya lokal yang ada.
4. Kurangnya Kesadaran dari Masyarakat dalam Memilah Budaya
Barat yang Masuk
Kebanyakan orang Indonesia yang terkena arus westernisasi adalah
mereka tidak memperhitungkan sisi buruk dan baiknya, bila mencontoh
kebudayaan asing. Mereka ini terlalu percaya diri dengan sebutan
“keren” dan “modern” jika sudah mencontoh budaya asing yang
sebenarnya dapat menghancurkan budaya asli Indonesia, yang identik
dengan menjunjung tinggi norma-norma dan nilai yang luhur. Hal ini
terlihat seperti dalam hal berpakaian, serta cara bergaul antara wanita
dengan pria yang kini lebih terkesan transparan.

Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah:


1. Memberi pemahaman lebih tentang nasionalisme terutama pada kaum
Remaja
2. Melestarikan Budaya Indonesia
3. Melakukan penyaringan terhadap budaya yang masuk ke Indonesia
4. Memberi bekal keimanan agar tidak mudah terpengaruh
6. KESENJANGAN SOSIAL
JK: Kesenjangan Terbesar di Jakarta
Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai
kesenjangan terbesar ada di Jakarta. Hal itu ditandai dengan keberadaan
rumah paling mewah dan kawasan kumuh yang saling berdampingan di
Ibu Kota.
"Kita lihat sendiri dalam pandangan mata, Jakarta ini sebenarnya suatu
kesenjangan yang paling besar," kata JK saat menerima anggota Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Kantor
Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu
(9/10/2019).
JK menegaskan, pemerintah seharusnya segera mengatasi kesenjangan
tersebut. Salah satu caranya dengan memberikan bantuan kepada warga
kurang mampu agar pendapatannya meningkat.
"Harus diatasi kesenjangan itu dengan memberikan pendapatan yang
lebih banyak kepada yang di bawah,” ujarnya.
JK kemudian menyindir upah minimum regional (UMR) tiap kota yang
lebih tinggi dari pendapatan petani. Untuk mengimbangi hal tersebut,
pemerintah mengalokasikan dana desa.
Saat ini, pemerintah telah menggelontorkan dana desa sebesar Rp 70
triliun. Tahun depan diproyeksikan dana desa naik menjadi Rp 72 triliun.
"Kesenjangan antar desa itu kita atasi dengan dana desa. Mudah-
mudahan itu dapat memberikan pendapatan yang lebih baik karena uang
banyak beredar di desa,” ucap JK
JK mengatakan untuk menanggulangi kemiskinan memerlukan peran
sejumlah sektor, baik perekonomian dan politik. Tanpa stabilitas sektor
tersebut, kesejahteraan masyarakat tak bisa dikendalikan.
"Penanggulangan kemiskinan juga ada hubungannya dengan semua
sektor itu. Kemiskinan hanya bisa diatasi apabila ekonomi baik, ekonomi
baik hanya bisa diatasi apabila stabilitas politik dan keamanan (baik).
Keamanan hanya bisa dicapai apabila ada kemakmuran, kemakmuran
hanya bisa dicapai apabila ekonomi berjalan,” ujar JK.
Berbagai faktor penyebab yang dapat menyebabkan hal tersebut
adalah:
1. Perbedaan sumber Daya Alam
Sumber daya alam berhubungan erat dengan tingkat perekonomian suatu
daerah. Apabila dapat memanfaatkan suber daya alam dengan baik, laju
perekonomian suatu daerah akan meningkat, begitu juga sebaliknya,
tingkat perekonomian suatu daerah rendah apabila masyarakat tidak
dapat memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal.
2. Kebijakan Pemerintah
Terkadang kebijakan pemerintah dapat menyebabkan kesenjangan sosial.
misalnya kebijakan tentang program transmigrasi. Ketika warga
pendatang lebih cepat maju dibandingkan dengan warga asli,
ketimpangan sosial dapat terjadi. Ketimpangan tersebut terjadi karena
ada ketidak setaraan antar dua kelompok yang seharusnya dapat
berkembang bersama-sama.
3. Pengaruh Globalisasi
Masyarakat yang mampu menyikapi globalisasi secara tepat akan mampu
memanfaatkan globalisasi untuk mencapai kemajuan. Sementara itu,
masyarakat yang tidak mampu memnafaatkan globalisasi secara tepat
tidak akan mampu mengambil kesempatan yang ditawarkan globalisasi.
bahkan mengalami ketertinggalan.
4. Faktor Demografis
Kondisi Demografis menunjukan tingkat pertumbuhan dan struktur
kependudukan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, perbedaan kondisi
ketenaga kerjaan, serta segala hal yang berkaitan dengan penduduk.
Perbedaan kondisi demografis suatu daerah dapat menyebabkan
terjadinya ketimpangan sosial karena perbedaan produktivitas kerja
masyarakat pada setiap daerah.
5. Letak dan Kondisi Geografis
Letak dan kondisi geografis Indonesia mempengaruhi tingkat
pembangunan suatu masyarakat. Masyarakat yang tinggal di dataran
rendah umumnya lebih mudah membangun berbagai infrastruktur,
sementara masyarakat yang tinggal dataran tinggi membutuhkan waktu
dan proses panjang dalam pembangunan karena terkendala kondisi alam
yang menanjak dan tidak merata.Menurunnya pendapatan per kapita.
Ketidak merataan pembangunan antar daerah.
Rendahnya mobilitas sosial.
Pencemaran Lingkungan Alam.
6. Kemiskinan
Menurut Lewis (1983), budaya kemiskinan dapat terwujud dalam
berbagai konteks sejarah, namun lebih cendrung untuk tumbuh dan
berkembang di dalam masyarakat yang memiliki seperangkat kondisi:
(1) Sistem ekonomi uang, buruh upah dan sistem produksi untuk
keuntungan
(2) tetap tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran
bagi tenaga tak terampil
(3) rendahnya upah buruh
(4) tidak berhasilnya golongan berpenghasilan rendah meningkatkan
organisiasi sosial, ekonomi dan politiknya secara sukarela maupun atas
prakarsa pemerintah
(5) sistem keluarga bilateral lebih menonjol daripada sistem unilateral,
dan
(6) kuatnya seperangkat nilai-nilai pada kelas yang berkuasa yang
menekankan penumpukan harta kekayaan dan adanya kemungkinan
mobilitas vertical, dan sikap hemat, serta adanya anggapan bahwa
rendahnya status ekonomi sebagai hasil ketidaksanggupan pribadi atau
memang pada dasarnya sudah rendah kedudukannya.
Budaya kemiskinan bukanlah hanya merupakan adaptasi terhadap
seperangkat syarat-syarat obyektif dari masyarakat yang lebih luas, sekali
budaya tersebut sudah tumbuh, ia cendrung melanggengkan dirinya dari
generasi ke generasi melaui pengaruhnya terhadap anak-anak. Budaya
kemiskinan cendrung berkembang bila sistem-sistem ekonomi dan sosial
yang berlapis-lapis rusak atau berganti, Budaya kemiskinan juga
merupakan akibat penjajahan yakni struktur ekonomi dan sosial pribumi
didobrak, sedangkan status golongan pribumi tetap dipertahankan
rendah, juga dapat tumbuh dalam proses penghapusan suku. Budaya
kemiskinan cendrung dimiliki oleh masyarakat serta sosial yang lebih
rendah, masyarakat terasing, dan warga korban yang berasal dari buruh
tani yang tidak memiliki tanah.
Menurut Parker Seymour dan Robert J. Kleiner (1983) formulasi
kebudayaan kemiskinan mencakup pengertian bahwa semua orang yang
terlibat dalam situasi tersebut memiliki aspirasi-aspirasi yang rendah
sebagai salah satu bentuk adaptasi yang realistis.
Beberapa ciri kebudayaan kemiskinan adalah :
(1) fatalisme,
(2) rendahnya tingkat aspirasi,
(3) rendahnya kemauan mengejar sasaran,
(4) kurang melihat kemajuan pribadi ,
(5) perasaan ketidak berdayaan/ketidakmampuan,
(6) Perasaan untuk selalu gagal,
(7) Perasaan menilai diri sendiri negatif,
(8) Pilihan sebagai posisi pekerja kasar, dan
(9) Tingkat kompromis yang menyedihkan.
Berkaitan dengan budaya sebagai fungsi adaptasi, maka suatu usaha yang
sungguh-sungguh untuk mengubah nilai-nilai yang tidak diinginkan ini
menuju ke arah yang sesuai dengan nilai-nilai golongan kelas menengah,
dengan menggunakan metode-metode psikiater kesejahteraan sosial-
pendidikan tanpa lebih dahulu (ataupun secara bersamaan) berusaha
untuk secara berarti mengubah kenyataan kenyataan struktur sosial
(pendapatan, pekerjaan, perumahan, dan pola-pola kebudayaan
membatasi lingkup partisipasi sosial dan peyaluran kekuatan sosial) akan
cendrung gagal. Budaya kemiskinan bukannya berasal dari kebodohan,
melainkan justru berfungsi bagi penyesuaian diri.
Kemiskinan struktural menurut Selo Sumarjan (1980) adalah kemiskinan
yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial
masyarakat itu tidak dapat ikut menggunakan sumber pendapatan yang
sebenarnya tersedia bagi mereka. Kemiskinan strukturl adalah suasana
kemiskinan yang dialami oleh suatu masyarakat yang penyebab utamanya
bersumber pada struktur sosial, dan oleh karena itu dapat dicari pada
struktur sosial yang berlaku dalam masyarakat itu sendiri.
7. Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
perekonomian masyarakat, sedangan perekonomian menjadi fartor
terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia
menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan
merupakan pekerjaan bagi pemerintah saat ini.
Upaya upaya untuk mengatasinya adalah :
1. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah merupakan upaya yang paling utama untuk
mencegah dan mengendalikan kesenjangan sosial. Di antara kebijakan
pemerintah yang diharapkan dapat mencegah kesenjangan sosial antara
lain kebijakan tentnag pemerataan pembangunan, kebijakan tentang
sistem pendidikan, penyedeiaan lapangan pekerjaan, perbaikan sistem
perasilan, upaya tindakan terhadap korban bencana alam, dan
pemeliharaan lingkungan.
2. Sosialisasi
Sosialisasi umumnya berkaitan dengan peran lembaga pengendalian
sosial. Dengan sosialisai, diharapkan anggota masyarakat mempunyai
kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi manusia. Hal ini
selanjutnya secara tidak langsung akan mengendalikan anggota
masyarakat untuk tidak melakukan tindakan kejahatan atau kriminal.
3. Perbaikan Sistem Peradilan
Sistem peradilan yang diperbaiki mencakup mekanisme pelaksanaan
sistem peradilan. Dengan sistem peradilan yang baik, akan menjamin
persamaan hukum bagi seluruh anggota masyarakat. Hasilnya tidak ada
lagi perbedaan hukum karena perbedaan status sosial dan ekonomi
seseorang. Sistem peradilan yang baik juga meniadakan korupsi, kolusi,
dan nepotisme yang berujung pada kesenjangan sosial. (baca juga: Syarat
Masyarakat Madani)
4. Optimalisasi Sumber Daya
Kesenjangan sosial dapat dicegah dengan mengoptimalisasi sumber daya
manusia dan sumber daya alam dari suatu daerah. Walaupun terjadi
bencana alam atau daerah yang dikatakan miskin sumber daya, dengan
optimasi bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu bentuk
optimasi sumber daya manusia adalah meningkatkan kreativitas
masyarakatnya dan meningkatkan kepercayaan diri.
5. Pemerataan Fasilitas Publik
Fasilitas publik atau fasilitas umum, serti sarana kesehatan dan sarana
transportasi diperlukan untuk mencegah kesenjangan sosial, terutama
kesenjangan antara daerah dan kota. Dengan fasilitas umum yang baik,
daerah juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya,
memperkecil perbedaan dengan kota.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=Teknologi+4G+Image
%3A+ferryedward.blogspot.co.id
https://www-shopback-co-id
https://news.detik.com/kolom/d-4153925/kualitas-pertumbuhan-
ekonomi-indonesia
https://bali.tribunnews.com/
https://www.liputan6.com/regional/read/3803369/miris-pelajar-
tawuran-di-cikampek-pakai-gergaji-es
https://m.liputan6.com/news/read/4102430/tumpukan-sampah-di-
kolong-tol-wiyoto-wiyono-diangkut-ke-tpa-bantar-gebang
https://money.kompas.com/read/2019/10/20/171809026/ketua-mpr-
pembangunan-ekonomi-berhasil-meningkatkan-taraf-hidup-masyarakat
https://usahasosial.com/id/learn/meningkatkan-efisiensi-dan-efektivitas-
produksi/
https://blog.syarq.com/simak-5-kemudahan-belanja-online-untuk-
dapatkan-penawaran-terbaik-5c16bc0ef79a?gi=c0479977440d
http://lipi.go.id/berita/iptek-indonesia-semakin-termarjinal--/4289
https://www.coursehero.com/file/p119u0j/Dampak-positif-dan-negatif-
westernisasi-di-Indonesia-Dampak-positif-terjadi/
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150424134500-20-
48981/djarot-laporkan-eo-pesta-bikini-ke-polisi
https://materiips.com/dampak-westernisasi
https://metrojambi.com/read/2017/11/21/26909/westernisasi-dalam-
kehidupan-sosial-generasi-muda-
https://brainly.co.id/tugas/14731101
https://www.liputan6.com/tag/kesenjangan-sosial
https://guruppkn.com/cara-mengatasi-kesenjangan-sosial

Anda mungkin juga menyukai