Pengaruh Positif
Pengaruh Positif
2. Demoralisasi
3. Pencemaran Lingkungan
4. Ketertinggalan IPTEK
5. Westernisasi
6. Kesenjangan Sosial
C. DAFTAR PUSTAKA
PENGARUH POSITIF
1. KOMUNIKASI SEMAKIN CEPAT DAN MUDAH
Teknologi 4G
Image: ferryedward.blogspot.co.id
Siapa sangka jika teknologi ini ternyata ditemukan oleh orang Indonesia?
Penemu tersebut adalah Prof. Dr. Khoirul Anwar dari Kabupaten Kediri,
Jawa Timur yang ternyata namanya sudah cukup terkenal di Jepang. Ia
merupakan lulusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung pada tahun
2000 dan melanjutkan studinya di Nara Institute of Sains Teknologi,
Jepang.
Professor muda kelahiran 1978 ini berhasil menemukan metode
komunikasi yang lebih cepat, efisien dan memiliki peningkatan kecepatan
pengiriman data yang meningkat tajam beberapa kali lipat dibanding
teknologi 3G. Penerapan metode ini bertujuan mengatasi masalah
komunikasi di berbagai kota besar yang memiliki gedung pencakar langit,
maupun di daerah pegunungan. Sebab di daerah tersebut, gelombang
yang ditransmisikan mengalami pantulan dan delay lebih panjang,
sehingga mengganggu komunikasi.
Temuannya ini telah mendapatkan penghargaan Best Paper untuk
kategori Saintis pada Institute of Electrical and Electronic Engineer
Technology Conference pada bulan mei 2010 di Taiwan. Hasil temuannya
tersebut telah dipatenkan dan digunakan di beberapa perusahaan
elektronik besar di Jepang dan China.
2. MENINGKATNYA PEREKONOMIAN NEGARA
Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Oktober 2019 mencapai
US$ 14,77 miliar atau naik 3,57% dibanding September 2019. Ditelisik dari
sektor, impor no-migas pada Oktober 2019 mencapai US$ 13,02 miliar
atau naik 2,73% dibanding September 2019. "Peningkatan impor non-
migas terbesar Oktober 2019 dibanding September 2019 adalah golongan
mesin/peralatan listrik sebesar US$ 122,8 juta. Sedangkan penurunan
terbesar adalah golongan mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 109,9
juta," katanya, Jumat (15/11). Dari sisi volume impor, pada Oktober 2019
naik 1,40% atau 189,5 ribu ton yang disebabkan oleh naiknya impor migas
sebesar 5,31% (169 ribu ton) dan no-migas sebesar 0,20% atau 20,5 ribu
ton.
Semua itu disebabkan oleh tingginya tingakat konsumsitas penduduk
Indonesia. Selain itu ,kurangnya produktivitas perusahan perusahan
Indonesia terhadap barang barang modal,migas, dan no-migas juga
menjadi salah satu penyebabnya.
Solusi untuk masalah diatas dapat berupa persiapan SDM yang
kompeten, dan komepetitif dan juga pelaksanaan sertifikat perusahaan
untuk mempelihatkan kualitas produk oleh perusahaan.
2. DEMORALISASI
Miris, Pelajar Tawuran di Cikampek Pakai Gergaji ES
Dua kelompok pelajar dari SMKN Purwasari dan SMK Tri Asyifa Karawang
terlibat tawuran di Jalan Ahmad Yani, Dawuan, Cikampek, Sabtu, 8
Desember 2018, sore. Para pelajar yang tawuran terlibat baku hantam
menggunakan tangan kosong maupun senjata tajam seperti pisau dan
gergaji es.
Menurut saksi mata di lokasi, tawuran terjadi setelah gerombolan pelajar
yang datang menggunakan sepeda motor tiba-tiba menyerang para
pelajar lainnya yang sedang berkerumun di pinggir jalan.
"Kelompok pelajar tersebut tiba-tiba diserang dan baku hantam di tengah
jalan," kata salah seorang warga, Yudi
Yudi menceritakan sejumlah pelajar terluka dalam tawuran tersebut.
Setelah melakukan penyerangan dan terlibat bentrok, mereka langsung
kabur ke arah Dawuan, sedangkan kelompok lainnya kabur ke arah
Cikampek.
Salah satu pelajar dari SMKN Purwasari, Dani, mengatakan peristiwa
tawuran terjadi saat ia tengah menunggu temannya. Kemudian, ia
diserang oleh kelompok pelajar dari SMK Tri Asyifa.
Dani dan teman-temannya tidak bisa mengelak apalagi sepeda motornya
dijatuhkan dan tidak bisa dihidupkan lagi.
"Kelompok dari SMK Asyifa menyerang kami menggunakan senjata tajam
gergaji es. Kalau saya tidak terluka karena berusaha mengelak," kata Dani
pelajar SMKN Purwasari.
Tawuran juga sempat dibubarkan petugas Kepolisian dari Sektor
Cilampek. Polisi juga melakukan pertolongan terhadap pelajar yang
terluka.
Globalisasi merupakan salah satu dari penyebab tawuran ini, dimana hal
tersebut dianggap oleh para pelaku tawuran sebagai hal yang biasa dan
untuk bersenang senang seperti yang mereka pelajari dari budaya luar
negeri seperti kelompok kelompok perusuh (gang)
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyaring setiap
budaya asing untuk diadaptasi dan memperkuat rasa persatuan dan
kesatuan antarwarga indonesia.
3. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Tumpukan Sampah di Kolong Tol Wiyoto-Wiyono
Diangkut ke TPA Bantar Gebang