Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aulia Ahmad Harahap

NIM : 190902081
Prodi : Ilmu Kesejahteraan Sosial
Kelas : Ganjil (A)
Mata Kuliah : Teori Sosiologi Untuk Kessos

KONTRIBUSI SOSIAL ORDER TERHADAP STABILITAS


MASYARAKAT

Persoalan tentang keteraturan sosial bagaimana dan mengapa sosial order itu ada
sejarahnya semua berpusat pada sosiologi. Thomas Hobbes dikenal sebagai orang
pertama yang secara jelas merumuskan persoalan-persoalan untuk menjawab apa yang
dia susun dalam pemikiran dari sebuah kontrak sosial. Dalam lingkup psikologi,
sosiologi sangat berperan lewat psikologi sosialnya yang mencakup kehidupan
manusia yaitu memberikan suatu gambaran dari organisasi dan keteraturan.

1. Keteraturan Sosial (Social Order)


Keteraturan sosial (social order) adalah suatu set hubungan struktur sosial,
institusi-institusi sosial dan praktek - praktek sosial yang menjaga, memelihara, dan
menjalankan cara cara normal dalam  berhubungan  dan  bertingkah laku.
Menurut Karl Max, keteraturan sosial (social order)  merupakan  hubungan 
produksi atau struktur ekonomi yang berdasar pada kehidupan sosial, sedangkan
Jurgen Habermas menyatakan bahwa keteraturan sosial adalah  kehidupan  sosial
yang meliputi keseluruhan sebagaimana tindakan komunikasi. Lain halnya dengan
Emile Durkheim, menurutnya keteraturan sosial (social order) adalah suatu set bagian
dari norma sosial. Dan Talcott Parsons mengartikan bahwa keteraturan sosial adalah
suatu set bagian dari norma sosial.
Cara berpikir orang awam sehari-hari  dimana  mereka  menafsirkan dan
memahami keteraturan kehidupan sosial pada hakikatnya adalah suatu teori sosial.
Keteraturan sosial (social order) pada dasarnya adalah keteraturan masyarakat yang
diatur berdasarkan peraturan-peraturan moral.
Keteraturan Sosial (social order) merupakan suatu sistem institusi yang relatif
stabil, pola-pola interaksi, dan kebiasaan  dapat  secara  kontinyu menghasilkan  
setidaknya  kondisi kondisi esensial  untuk  keeksistensiannya  sendiri. Konsepnya
mengacu pada semua fakta- fakta sosial yang relatif konstan setiap waktu. Kondisi-
kondisi  demikian dapat meliputi kedua sifat, pertukaran dan kekuatan hubungan,
tetapi juga bentuk-bentuk budaya dan hubungan komunikasi dan nilai-nilaidari sistem
ideologi.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan  bahwa  keteraturan
sosial (social order) adalah suatu kondisi dimana hubungan sosial berjalan secara
tertib dan teratur menurut nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Dengan kata lain keteraturan sosial  merupakan suatu keadaan dimana hubungan
-hubungan sosial yang berlangsung diantara anggota masyarakat berlangsung selaras,
serasi, dan harmonis sesuai dengan interaksi, norma, dan nilai sosial yang berlaku.

2. Stabilitas Masyarakat
Stabilitas masyarakat adalah kemampuan yang dimiliki masyarakat atau suatu
organisme, populasi, komunitas, atau ekosistem untuk menghidupi dirinya sendiri atau
meredam sejumlah gangguan maupun tekanan dari luar.
Masyarakat yang teratur hanya dapat dicapai apabila setiap individu
melaksanakan kewajiban dan menerima haknya dari orang lain / salah satu kewajiban
yang harus dilakukan individu agar terwujud keteraturan sosial adalah menaati norma
dan nilai-nilai yang  terdapat dalam masyarakat tersebut. Keteraturan sosial tidak
terlepas dari unsur-unsur, nilai-nilai, kebudayaan, dan sikap yang menjadikan dasar
dalam menentukan sesuatu yang penting dan benar.
 Keteraturan sosial akan tercipta dalam masyarakat apabila :
a) Terdapat sistem nilai dan norma sosial yang jelas. Jika nilai dan norma dalam
masyarakat tidak jelas akan menimbulkan keadaan yang dinamakan anomie.
(kekacauan norma).
b)  Individu atau kelompok dalam masyarakat mengetahui dan memahami nilai
nilai dan norma-norma yang berlaku.
c) Indvidu atau kelompok menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan nilai-nilai
dan norma-norma yang berlaku.
d) Berfungsinya sistem pengendalian sosial ( social control) 
Jadi keteraturan sosial berawal dari proses sosial denganmemahami nilai-nilai
dan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan individu atau
masyarakat tersebut. Kemudian terjadi penyesuaian dalam lingkungan tersebut
sehingga membentuk keseimbangan dalam kehidupan sosial.
3. Unsur- Unsur Sosial Order dan Contohnya
 Tertib sosial
Tertib sosial adalah keadaan masyarakat dengan kehidupan tertib dan teratur
sebagai hasil dari interaksi sosial yang berjalan harmonis. Sebagai contoh, seorang
pendatang melapor kepada ketua RT setempat sebelum keliling kampung meminta
sumbangan pembangunan masjid. Seorang pengendara mematikan motor ketika
masuk gang kecil saat jam belajar masyarakat.
 Order
Order adalah sistem nilai dan norma yang berlaku dan dipatuhi oleh seluruh
anggota masyarakat. Sebagai contoh, masyarakat desa yang melakukan kerja bakti
membersihkan got atau selokan di kampungnya. Contoh lain, warga kampung yang
bergotong royong mengecat gapura dalam perayaan 17-an.
 Keajegan
Keajegan adalah keteraturan sosial yang reguler atau rutin sebagai hasil dari
interaksi sosial yang mengalami pelembagaan. Sebagai contoh, seorang anak yang
rutin pergi ke sekolah untuk belajar. Seorang pegawai yang rutin pergi ke kantor untuk
melayani masyarakat. Sekolah adalah lembaga pendidikan dan kantor pegawai adalah
lembaga pemerintahan.
 Pola
Pola adalah corak hubungan sosial yang tetap dalam kehidupan masyarakat.
Sebagai contoh, santri yang cium tangan ketika bertemu kyai. Meski tidak di
pesantren, saat bertemu kyai-nya, para santri cium tangan sebagai penghormatan
kepadanya. Corak tersebut merupakan pola hubungan antara kyai dan santri.

Anda mungkin juga menyukai