Kelompok 5
Pro
Contoh :
Demi alasan profesionalisme, politis, ideologis dan etis, pekerja sosial tidak perlu diberi
lisensi oleh negara pada saat ini. Pemberian lisensi tidak akan meningkatkan kualitas
barang dan jasa yang diberikan oleh para pekerja sosial. Munculnya gagasan pemberian
lisensi bagi pekerja sosial terutama didorong oleh para pekerja sosial “aliran klinis” yang
ingin berpraktik mandiri dan akan memperoleh manfaat dari bayaran langsung klien-
kliennya.
Referensi : Sukoco, Dwi Heru. 1991. Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses
Pertolongannya. Bandung: Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial.
(E-Book)
Pelayanan sosial merupakan suatu aktivitas yang terorganisisir yang mencakup program
pertolongan dan perlindungan kepada golongan yang tidak beruntung untuk
mengembalikan keberfungsian sosialnya.
Contoh:
Pelayanan Sosial personal atau pelayanan sosial umum adalah program- program yang
melindungi atau mengembalikan kehidupan keluarga , membantu individu-individu
mengatasi masalah-masalah yang berasal dari luar ataupun dari dalam diri, meningkatkan
perkembangan, dan memudahkan akses melalui pemberian informasi, bimbingan,
advokasi , dan beberapa jenis bantuan konkret.
Contoh :
1. Perawatan atau rehabilitasi bagi orang orang atau masyarakat yg
mengalami gangguan mental , atau ODGJ , hal ini juga dapat di lakukan
oleh pekerja sosial karena merupakan salah satu pelayanan berbentuk terapi
pertolongan dan rehabilitasi
2. Perawatan masyarakat (community care). Merupakan alternatif terhadap
pelayanan yang diberikan di dalam lembaga (institution-based care). Pelayanan
rehabilitasi berbasis masyarakat (community-based rehabilitation) dan rehabilitasi
keliling (mobile rehabilitation), misalnya, merupakan salah satu bentuk
community care yang umum diberikan oleh Dinas atau Kantor Sosial di
Indonesia. Pelayanan umumnya diberikan di rumah atau di lingkungan
masyarakat terhadap mereka yang mengalami gangguan fisik atau mental yang
memerlukan penanganan profesional selain bantuan dari pihak keluarga dan
warga masyarakat setempat. Fasilitas dan sumber pendanaan juga biasanya
diinvestasikan di dalam komunitas yang bersangkutan.
3. Peradilan kriminal (criminal justice). Pekerja sosial memiliki peranan penting
dalam sistem peradilan kriminal. Mereka biasanya disebut dengan pekerja sosial
koreksional (correctional social worker). Di negara-negara maju maupun
berkembang, termasuk Indonesia, para pekerja sosial telah lama terlibat dalam
penanganan masalah kriminal, termasuk terhadap pelanggar hukum anak-anak.
Biasanya mereka memberikan pelayanan konseling atau terapi psikososial
terhadan narapidana yang masih berada di penjara, maupun terhadap eks-Napi
atau mantan narapidana yang telah kembali ke masyarakat. Demi menciptakan
masyarakat yg lebih aman dan juga membantu para narapidana dalam
rehabilitasi .
Referensi : Adi Fahrudin, Ph. D. 2012. Pengantar Kesejateraan Sosial.
Bandung. PT Refika Aditama.
Referensi : Adi Fahrudin, Ph. D. 2012. Pengantar Kesejateraan Sosial. Bandung. PT Refika
Aditama.