Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ruth Butar Butar

Nim : 1801011167

Kelas : 4C

Prodi : S1 Farmasi

TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID

1. Pengertian Preformulasi :
Preformulasi terdiri dari kata pre yang artinya sebelum dan formulasi yang artinya
perumusan atau penyusunan. Dibidang farmasi preformulasi dapat diartikan sebagai
langkah awal yang dilakukan ketika akan membuat formula suatu obat. Preformulasi
meliputi pengkajian tentang karakteristik/sifat-sifat dari bahan obat dan bahan tambahan
obat yang akan diformulasi.
2. Contoh sediaan tablet berdasarkan cara pemakaiannya.
A. Tablet biasa / tablet telan
Dibuat tanpa penyalut, digunakan per oral dengan cara ditelan, pecah dilambung
B. Tablet Kunyah (Chewable Tablet)
Bentuknya seperti tablet biasa, cara pakainya dikunyah dulu dalam mulut kemudian
ditelan, umunya tidak pahit. Dimaksudkan untuk dikunyah sehingga meninggalkan
residu yang memberikan rasa enak dimulut. Diformulasikan untuk anak-anak,
antasida dan antibiotic tertentu. Dibuat dengan cara dikempa, biasanya digunakan
manitol, sorbitol dan sukrosa sebagai pengikat dan pengisi. Tablet kempa yang
mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.
C. Tablet Hisap (Lozenges, Trochisi, Pastiles)
Sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan
dasar beraroma dan manis, yang membuat tablet melarut atau hancur perlahan-lahan
dalam mulut. Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau,
dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan local pada selaput
lender mulut. Tablet ini dibuat dengan cara dituang disebut pastilles atau dengan cara
kempa tablet menggunakan bahan dasar gula disebut trochisi. Umumnya
mengandung antibiotic, antiseptic, dan adstringensia.
3. Preformulasi obat Paracetamol dan Asam Salisilat
A. Paracetamol (Farmakope Indonesia III Hal 37)
 Warna : Putih
 Rasa : Sedikit Pahit
 Bau : Tidak Berbau
 Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit
 Kelarutan : larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam
13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian
propilenglikol P, larut dalam larutan alkali hidroksida.
 Titik lebur : antara 168 derajat dan 172 derajat.
 pKa/pKb : pKa 9,5 pada 25 derajat celcius.
 Bobot Jenis : 271,4
 Ph Larutan : 5,2 dan 6,5
 Stabilitas : peningkatan suhu dapat mempercepat degradasi obat
 Inkompatibilitas : tidak bercampur dengan senyawa yang memiliki ikatan
hydrogen dan beberapa antasida.
B. Asam Salisilat (Farmakope Indonesia III Hal 56)
 Nama Resmi : Acidum Salicylicum
 Rumus Molekul : C7H6O3
 Pemerian : hablur ringan tidak berwarna atau serbuk putih, hampir tidak
berbau, rasa agak manis dan tajam.
 Kelarutan : larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (95%) P,
mudah larut dalam kloroform P, dan dalam eter P, larut dalam ammonium
asetat P, dinatrium hydrogen fosfat P, helium asetat P dan natrium sitrat.
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
 K/P : Keratolikum, adalah obat yang berfungsi mengelupas bagian kulit, dan
anti fungi adalah obat yang berfungsi untuk membasmi atau membunuh
jamur.

Anda mungkin juga menyukai