Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmed Aprima Egbar

NIM :191148201106

Kelas : 1-A Farmasi

TUGAS MANDIRI FARMASETIKA

SOAL

1. Sebutkan definisi potio ?


2. Sebutkan perbedaan saturasi, effervescent dan netralisasi ?
3. Sebutkan cara pembuatan potio effervescent ?
4. Sebutkan Keuntungan dan kerugian sediaan potio ?
5. Sebutkan sediaan potio yang beredar dimasyarakat ?
6. Sebutkan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan potio ?

JAWABAN

1. Potio (Potiones) adalah Sediaan yang berupa cairan untuk diminum, dibuat sedemikian
rupa hingga dapat digunakan sebagai dosis tunggal dalam volume yang besar, umumnya
50 ml (Moh. Anief, 2007).

2. Perbedaannya Yaitu :

NETRALISASI
Adalah obat minum yang dibuat dengan mencampurkan suatu asam dengan basa
sehingga menjadi campuran netral (pH 7). Basa yang digunakan umumnya berbentuk
garam karbonat.Gas CO2 yang terbentuk pada proses pembuatan dihilangkan seluruhnya

SATURATIO
Adalah obat minum yang diperoleh dengan mencampurkan suatu Jenis asam dan garam
karbonat dimana harus dijaga supaya cairan yang mengandung gas CO2 yang jenuh

POTIO EFFERVESCENT
Adalah obat minum yang mengandung gas CO2 yang sangat atau lewat jenuh
dibandingkan dengan saturasi

3. Cara Pembuatan Sediaan Potio Effervescent :


1. Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yg tersedia. Mis NaHCO3 di gerus-
tuang kmd masukkan dlm botol.
2. Komponen asam dilarutkan dlm 1/3 bagian air yg tersedia.
3. 2/3 bagian asam masukkan ke dlm botol yg sdh berisi bagian basanya, gas yg terjadi
dibuang seluruhnya.
4. Sisa bagian asam dituangkan hati-hati lewat tepi botol, segera tutup dengan
sampagne knop. Sehingga gas yg terjadi tertahan di dlm botol tersebut.
Gas CO2 umumnya digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas obat dan kadang-
kadang dimaksudkan untuk menyegarkan rasa minuman.

4. Keuntungan Sediaan Cair (Potio) :


 Cocok untuk penderita yang sulit menelan tablet
 Absorbsi obat lebih cepat dibandingkan dengan sediaan oral lain.
 Homogenitas lebih terjamin
 Dosis dapat disesuaikan
 Dosis obat lebih seragam dibandingkan sediaan padat, terutama bentuk larutan.
 Beberapa obat atau senyawa obat dapat mengiritasi mukosa lambung atau dirusak
cairan lambung bila diberikan dalam bentuk sediaan padat. Hal ini dapat dikurangi
dengan memberikan obat dalam bentuk sediaan cair karena faktor pengenceran
Kerugian Sediaan Cair (Potio) :
 Tidak dapat dibuat utk senyawa obat yg tidak stabil dlm air.
 Bagi obat yg rasanya pahit atau baunya tidak enak sukar untuk ditutupi.
 Tidak praktis.
 Takaran penggunaan obat tidak dalam dosis terbagi, kecuali sediaan dosis tunggal,
dan harus menggunakan alat khusus.
 Air merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan merupakan
katalis reaksi.
 Pemberian obat harus menggunakan alat khusus atau oleh orang khusus (sediaan
parenteral).

5. Sediaan Potio Di Masyarakat/Di Pasaran :


 Potio Alba Contra Tussin (Obat Batuk Putih/OBP)
 Potio Nigra Contra Tussin (Obat Batuk Hitam/OBH)

6. Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan potio :


 SASA : Jika ada sirup, ditimbang ke dalam sirup, sambil diaduk-aduk. Jika tidak
ada sirup, ditambahkan terakhir ke dalam botol, sambil dikocok.
 Succus : digerus dengan air panas secukupnya, jangan terlalu banyak, sulit
menggerusnya.
 Tingtur atau Ekstrak cair : diencerkan dengan air secukupnya, atau langsung
dimasukkan ke dalam botol sidikit-sedikit sambil dikocok.
 Ekstrak kental : diencerkan dengan air hangat secukupnya.
 Ekstrak Opii; Pantopon : ditaburkan di atas air sama banyak, diamkan 15 menit,
gerus encerkan.
 Sirup quantum satis (q.s) : jika bahan obat keras diambil 10% (dalam gram), jika
obat keras harus ditanyakan jumlahnya.
 Saccharum album = gula : kalau diganti dengan sirupus simplex = 100/65 x
jumlah gula.
 Sirup : berfungsi menstabilkan “corpus” (suspensi atau emulsi), ditambahkan ke
dalam corpus sebelum diencerkan dengan air.
 Jika ada pembasah (wetting agent) : bahan yang tidak larut digerus dulu dengan
pembasah, baru digerus dengan zat pensuspensi. Contoh zat pembasah : Gliserol,
Propilen Glikol, Sorbitol, Tween.
 Arsen trioksida : diganti dengan solutio Kalii arsenitis sebanyak 100 kalinya.

Anda mungkin juga menyukai