Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual. Menurut WHO (2009), terdapat lebih kurang dari 30 jenis mikroba
(bakteri, virus, dan parasit) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Kondisi
yang paling ditemukan adalah infeksi gonnorhoe, chlamidya, syphilis, trichomonas,
chancroid, herpes genitalis, infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan
Hepatitis B.1
IMS adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit atau jamur
yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seorang yang terinfeksi
kepada mitra seksualnya.IMS merupakan salah satu penyebab infeksi saluran
reproduksi (ISR).2
Infeksi gonorrhoe pada wanita, jika dilihat dari perbedaan anatomi alat
kelamin luar wanita, yang terkena infeksi pertama adalah mulut rahim, apabila telah
terdapat perlukaan sehingga penyebarannya ke bagian bawah dan bagian atas alat
kelamin semakin cepat. Infeksi menular mulut rahim disebut servisitis yang
bersamaan dengan infeksi vagina trikomonas, gejala klinisnya akan semakin menonjol
yaitu rasa nyeri pada daerah punggung, mengeluarkan keputihan encer seperti nanah.
Pemeriksaan serviks akan tampak berwarna merah, membengkak, perlukaan dan
tertutup oleh lendir bernanah. Lendir yang dikeluarkan sangat infeksius (bersifat
menginfeksi), sehingga dapat menyebabkan penyakitnya menuju liang kencing
(uretritis) dengan gejala rasa sakit saat kencing, banyak kencing dan dapat bercampur
nanah, pemeriksaan mulut saluran kencing menunjukkan berwarna merah, bengkak
dan bila diurut keluar nanah.
Dampak IMS pada kehamilan bergantung pada organisme penyebab, lamanya
infeksi, dan usia kehamilan pada saat perempuan terinfeksi. Pada ibu dapat
menyebabkan infeksi pada serviks (servisitis gonorrhoe), Salpingitis (penyakit radang
panggul), infertilitas, infeksi pada uretra dapat terjadi para uretritis, bartholinitis,
gonorrhoe pada rectum, dan gonorrhoe pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Hasil
konsepsi yang tidak sehat seringkali terjadi akibat IMS, misalnya kematian janin
(abortus spontan atau lahir mati), bayi berat lahir rendah (akibat prematuritas atau
retardasi pertumbuhan janin dalam rahim) dan infeksi kongenital atau perinatal
(kebutaan, pneumonia neonates, dan retardasi mental).3
Menurut data register IMS di Puskesmas Tanah Sareal pada tahun 2014,
terdapat sekitar 29 kasus Gonorrhoe dari total 240 pasien yang memeriksakan diri
terhadap IMS. Pada tahun 2015, jumlah kasus gonorrhoe sebanyak 24 kasus dari total
264 pasien yang memeriksakan diri terhadap IMS. Meskipun angka kejadian kasus
Gonorrhoe menurun, namun jumlah pasien yang memeriksakan diri terhadap infeksi
menular seksual meningkat.
Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil topik ini sebagai Laporan
Tugas Akhir (LTA) dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ny. R Hamil 24-25
minggu dengan Gonorrhoe di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor”.Dengan
harapan asuhan kebidanan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai standar
profesi kebidanan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Asuhan Kebidanan pada Ny. R Hamil 24-25 minggu
dengan Gonorrhoe di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor?
2. Lingkup Masalah
Ruang lingkup masalah pada Laporan Tugas Akhir ini adalah Asuhan Kebidanan
Ny. R Hamil 24-25 minggu dengan Gonorrhoe di Puskesmas Tanah Sareal yang
dimulai pada tanggal 15 April 2016 sampai dengan tanggal 17 Juni 2016.

C. Tujuan Penulisan Laporan Tugas Akhir


1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada Ny. R Ny. R Hamil 24-25 minggu dengan
Gonorrhoe di Puskesmas Tanah Sareal.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya data subjektif dari Ny. R Ny. R Hamil 24-25 minggu dengan
Gonorrhoe di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor.
b. Diperolehnya data objektif dari Ny. R Ny. R Hamil 24-25 minggu dengan
Gonorrhoe di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor.
c. Ditegakkannya analisa pada kasus Ny. R Ny. R Hamil 24-25 minggu dengan
Gonorrhoe.
d. Dibuat penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. R Ny. R Hamil 24-25
minggu dengan Gonorrhoe di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor.
e. Diketahui faktor pendukung dan penghambat kasus Ny. R Ny. R Hamil 24-25
minggu dengan Gonorrhoe.

D. Manfaat Penulisan Laporan Tugas Akhir


1. Bagi Pusat Layanan Kesehatan
Dengan penulisan laporan ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan
masukan dalam pemecahan masalah dan penanganan kasus pada ibu hamil
dengan Gonorrhoe di Puskesmas Tanah Sareal.
2. Bagi Klien dan Keluarga
Dengan penulisan laporan ini diharapkan klien dan keluarga dapat mengetahui
tanda bahaya kehamilan dengan Gonore dan diharapkan klien dapat mengetahui
sejak dini mengenai kondisi kehamilannya sehingga pengobatan dapat terencana
dengan baik dan komplikasi kehamilan dapat diminimalkan.
3. Bagi Profesi Bidan
Dengan penulisan laporan ini diharapkan menjadi bahan masukan sehingga dapat
meningkatkan kompetensi dan kualitas pelayanan khususnya dalam penanganan
kasus ibu hamil dengan Gonorrhoe di Puskesmas Tanah Sareal .

Anda mungkin juga menyukai