Anda di halaman 1dari 4

Tugas Laporan Bacaan Sistem Politik Indonesia

Disusun Oleh :
Nama : Andini Rahmasari
NPM : D1E018088
Mata Kuliah : Sistem Politik Indonesia
Jurusan : Ilmu Komunikasi

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
1. Tutelary Democracy

Tutelary Democracy adalah sebagai jenis demokrasi yang dijaga atau


dilindungi, dilindungi dalam artian selalu menjaga dan melakukan ha-hal yang
baik agar selalu terjalinnya kerjasama yang nyata menurut nilai- niai dan
norma-norma demokrasi. Dengan adanya lembaga perwakilan, dan
kebebasan berbicara, namun ada undang-undang yang dapat digunakan oleh
pemerintah untuk mengerem kritik-kritik yang tajam. Tutelary democracy
mempunyai sistem demokrasi yang kasar, yaitu kekuasaan rakyat, segala
keputusan yang diakukan oleh para pemerintah harus berdasarkan dan harus
bertujuan untuk kepentingan rakyat. Jenis demokrasi yang dimana
pemerintah terpilih tidak memiliki kekuatan yang tepat untuk memerintah dan
membutuhkan prlindungan. fungsinya masih dibawah pengawasan ketat
eksekutif sehingga dibutuhkan masyarakat yang menghormati hukum dan
tidak menyukai kegiatan revolusioner dan mampu membangun demokrasi
yang efektif. Tutelary Democracy merupakan hasil tanggapan kebenaran
yang memiliki bukti sebagai politik kebenaran sehingga memiliki kestabilan
yang lebih baik dari political democracy tetapi organisai penyaluran aspirasi
belum berkembang sehingga hak-hak oposisi masih dibatasi, tetap di lakukan
rule of law tetapi masih bersifat lemah.

2. Modernising Oligarcy

Sistem poitik Modernising Oligarcy adalah sistem yang terjadi


manakala demokrasi yang dilaksanakan mengalami kegagalan, karena ada
jebakan antara politik lain yang menginginkan modernisasi dengan rakyat
tradisional. Pemerintah membutuhkan partisipasi kerjasama yang lebih nyata
dari pada demokrasi untuk meyakinkan rakyat. Dalam administrasi negara
korupsi harus dihapuskan untuk membuktikan bahwa sistem ini lebih baik dari
pada demokrasi, yang dilakukan militer melalui angkatan bersenjata dan di
tangani oleh tentara yang ikut berpartisipasi untuk memberikan kualitas
hukum yang berdasarkan keputusan peradilan yang berlaku atau legistimasi
kepada orang yang melakukan prihal yang menyimpang, oposisi harus
ditekankan tetapi lembaga penyaluran umum belum dikembangkan sehingga
tidak dapat titik terang untuk menangani berbagai hal yang terjadi, maka dari
itu ideoligi negara harus diciptakan dan di pimpin oleh pemerintah dan
menjadi pegangan rakyat.

3. Totalitarian Oligarcy
Totalitarian Oligarcy adalah suatu bentuk pemerintahan yang dimana
semua kekuasaan berada dengan orang yang tertentu, bisa dikatakan orang
yang memiliki kekuasaan hanyalah orang-orang yang berada di kelas atas.
Bentuk pemerintahan yang berpengaruh pada masyarakat tetapi tidak hanya
selalu berpengaruh dan berusaha menguasai segala aspek ekonomi dan
politik masyarakat itu saja, tetapi juga menilai baik buruknya dari sebuah
perilaku, kepercayaan dan pahaman masyarakat. Dimana golongan atas
memiliki kekuatan lebih jauh dari golongan lain. Tidak ada oposisi, tidak ada
dewan perwakilan yang bebas, tidak ada pendapat umum, siapa saja yang
melanggar atau melawan pemerintah tetap dipenjarakan. Berbagai bentuk
sistem totalitarian dalam suatu pemerintahan berpegangan pada ideologi-
ideologi yang berbeda. Ciri utama totalitarian yang terpenting adalah adanya
ideologi yang disebarkan dan dimasukkan ke dalam berbagai aspek
kehidupan sehari-hari di masyarakat dan keberadaan partai politik tunggal
agar seluruh komponen masyarakat bisa ditindaki melalui partai tunggal
tersebut. Kekuasaan sering berubah dan tidak jelas, akhirnya tolitarianisme
adalah bentuk pemerintahan dimana para pemimpin memiliki kendali tak
terbatas dan nyata atas kehidupan masyarakat.

4. Traditional Oligarcy
Traditional Oligarcy adalah struktur kekuasaan yang dimana
kekuasaan tersebut terpusat pada raja dan sekelompokan ningrat, dan
kekuasaan ini di pimpin oleh seorang raja, sultan dan seseorang yang memilii
kekuasaan nyata dari keluarga yang benar-benar memiliki gelar ningrat.
Sistem ini tidak menghendaki modernisasi, sehingga saat ini sulit untuk di
temukan. Sistem pemerintahan ini hanya merujuk ke satu orang saja untuk
sebagai kepala pimpinan pemerintahannya. Masih memegang teguh ciri dari
Traditional Oligarcy, mempunyai sifat turun temurun yang masih ada tali
persaudaraan atau hubungan darah, yang tidak memiliki masa jabatan tanpa
batas waktu tertentu dan pemerintahan ini masih menggunakan sistem
hukuman zaman dahulu seperti pancung, gantung dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai