KONSEP RECOVERY
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
(1714201018)
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul “KONSEP
RECOVERY”, Pada mata kuliah Keperawatan Jiwa II.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas
petunjuk dan risalah-Nya, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang
telah membantu kami memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Kami dapat
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu
kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1............................................................................................................................
Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2............................................................................................................................
Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3............................................................................................................................
Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 12
3.2 Saran.................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari recovery?
2. Apa saja perbedaan recovery dan rehabilitasi?
3. Bagaimana perkembangan konsep recovery?
4. Apa saja tahap-tahap recovery?
5. Bagaimana konsep dari recovery?
6. Apa yang dimaksud dengan Those Who Recover Through the process of Recovery?
7. Apa saja komponen dari recovery?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari recovery.
2. Untuk mengetahui perbedaan recovery dan rehabilitasi.
3. Untuk mengetahui perkembangan konsep recovery.
4. Untuk mengetahui tahap-tahap recovery.
5. Untuk mengetahui konsep dari recovery.
6. Untuk mengetahui Those Who Recover Through the process of Recovery.
7. Untuk mengetahui komponen dari recovery.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Recovery aatu pemulihan adalah suatu proses atau perjalanan panjang, bukan
suatu tujuan tapi suatu proses yang selalu bergerak dan dinamis. Pemulihan adalah suatu
proses perubahan dari kurang sehat dan tersandera oleh gejala gangguan jiwa, menuju
suatu keadaan yang lebih sehat dan sejahtera. Pulih bukan berarti sembuh, karena
seseorang yang sudah pulih bisa kembali jatuh sakit. Pulihnya penderita gangguan jiwa
adalah seperti pulihnya seserang yang menderita diabetes. Mereka sewaktu-waktu bisa
kambuh, gula darahnya bisa kembali meningkat. Penderita tekanan darah tinggi yang
sudah terkontrol, juga bisa kambuh dan tekanan darahnya kembali menjadi tinggi dan
3
tidak terkontrol. Kesehatan jiwa seseorang perlu terus dijaga dan ditingkatkan menuju
kekeadaan yang lebih baik.
1. Penyembuhan
Salah satu tahap pertama dari rehabilitasi adalah untuk memastika kesembuhan
pasien. Meskipun sebagian dari mereka tidak akan sembuh sepenuhnya. Rehabilitasi
diharapkan dapat menolong para pasien untuk mengatasi gejala dari yang mereka
alami dengan lebih efisien.
2. Menguasai diri
Setelah pasien kembali hidup dalam masyarakat, mereka akan berhadapan
dengan standar dan ekspetasi orang lain. Bagi kebanyakan pasien, menghadapi hal
tersebut dapat menyulitkan, apalagi jika orang lain mengetahui latar belakang dan
masalah pasien tersebut. Namun, jika pasien dapat menguasai diri mereka sendiri dan
tetap termotivasi, mereka akan cenderung dapat bertahan dan bahkan dapat memenuhi
ekspetasi tersebut.
3. Kolaborasi
Banyak ahli dari berbagai bidang yang terlibat dalam program rehabilitasi,
menolong pasien agar sembuh, serta membantu mereka untuk melewati gangguan
yang mereka alami bahkan, kebanyakan pihak yang menawarkan program rehabilitasi
adalah organisasi dengan tim yang terdiri dari kumpulan psikiater, pekerja sosial, dan
pekerja yang berada suatu komunitas, dan lainnya.
4. Perawatan khusus
Program rehabilitasi yang diberikan pada pasien dibuat berdasarkan
serangkaian standar, acuan, dan juga metode yang telah ada yang dapat dimodifikasi
tergantung dari keperluan, keahlian, kepribadian, dan pandangan pasien. Rehabilitasi
tidak dapat berhasil tanpa ketertarikan dan partisipasi aktif dari pasien. Rehabilitasi
dibuat dan difokuskan dalam membangun dan memperkuat kekuatan dalam diri
pasien.
Pada akhirnya, tujuan dari rehabilitasi psikiatri adalah untuk memberikan
harapan, motivasi, rasa hormat untuk pasien, serta keahlian sosial, ekonomi, dan
4
kehalian lainnya yang mereka perlukan, agar pasien dapat kembali melanjutkan hidup
dimasyarakat dengan lebih efisien dan efektif.
Selama ini kita mengetahui bahwa recovery sama halnya dengan kembali sehat
atau sembuh terhadap suatu penyakit, tetapi dalam kesehatan jiwa kita sepakati bahwa
recovery memiliki arti yang berbeda. Recover Model pada kesehatan jiwa tidak berfokus
pada pengobatan, tetapi sebagai gantinya lebih menekankan dapat hidup beradaptasi
dengan sakit jiwa yang sifatnya kronis. Pada model ini lebih menekankan kepada
hubungan sosial, pemberdayaan, strategi koping, dan makna hidup.
5
perawat-pasien untuk
membantu menghadapi respon
stres (1982)
Dari sisi kedokteran, ada beberapa jenis gangguan jiwa berat, seperti
schizophrenia, bipolar disorder, dan depresi. Obat untuk masing masing gangguan jiwa
tersebut berbeda-beda. Penanganan gangguan jiwa secara medis bagi penderita gangguan
jiwa yang menjadi peserta program Tirto Jiwo diserahkan sepenuhnya kepada dokter ahli
jiwa yang selama ini merawatnya. Tirto Jiwo hanya menangani aspek pemulihan
psikososialnya. Ada 5 tahapan dalam recovery (Pemulihan), yaitu:
a. Tahap 1: Moratorium atau penundaan. Adalah saat dimana penderita “menarik diri”
dan merasa semuanya telah hilang dan tidak mempunyai harapan.
6
b. Tahap 2: Awareness (kesadaran). Penderita mulai sadar bahwa tidak semuanya telah
hilang dan masih ada masa depan bagi dirinya meskipun menderita gangguan jiwa.
c. Tahap 3: Preparation (persiapan). Pada tahap ini penderita mulai bersiap-siap untuk
memulihkan kesehatan jiwanya.
d. Tahap 4: Rebuilding (pembanguan kembali). Penderita mulai secara aktif membangun
identititasnya yang baru, menetapkan tujuan agar hidupnya bisa lebih berarti dan lebih
bertanggung jawab atas kehidupannya.
e. Tahap 5: Growth (pertumbuhan). Mengisi kehidupannya dengan kegiatan yang penuh
arti, mengontrol dan mengelola penyakitnya secara bertanggung jawab,
menumbuhkan daya tahan dan harga diri.
Penderita gangguan jiwa bisa pulih, dalam arti bisa hidup dan bekerja
sebagaimana anggota masyarakat lainnya. Beberapa prinsip dasar proses pemulihan
adalah sebagai berikut:
a. Pemulihan adalah suatu proses membangun suatu kehidupan yang berarti dan
memuaskan sebagaimana didefinisikan oleh penderita sendiri, meskipun kadang ada
kondisi kambuh.
b. Pemulihan adalah gerakan menjauh dari gangguan, penyakit dan gejala menuju
kearah sehat, kuat dan sejahtera
c. Harapan adalah titik pusat dari proses pemulihan. Harapan timbul antara lain karena
adanya “contoh” atau role model dari mereka yang pulih.
d. Dalam membantu proses pemulihan, yang penting bukan kualifikasi pendidikan dari
para staf pengelola pelayanan pemulihan, tetapi yang diperlukan adalah staf yang
mempunyai kemampuan memberi semangat dan memperkuat harapan, penuh
perhatian, kreatif, dan tidak mudah patah semangat.
e. Keluarga dan teman teman penderita berperanan penting dalam proses pemulihan.
mereka perlu dilibatkan dalam proses pemulihan.
7
Orang dengan gangguan jiwa berat yang mendapatkan
dukungan tepat dan secara individual, dapat pulih dari penyakitnya
dan memiliki kehidupan yang memuaskan serta produktif. Recovery
merupakan suatu proses perjalanan mencapai kesembuhan dan
transformasi yang memampukan seseorang dengan gangguan jiwa
untuk hidup bermakna di komunitas yang dipilihnya untuk mencapai
potensi yang dimilikinya (Stuart, 2013). Recovery merupakan proses
dimana seseorang mampu untuk hidup, bekerja, belajar dan
berpartisipasi secara penuh dalam komunitasnya. Recovery
berimplikasi terhadap penurunan atau pengurangan gejala secara
keseluruhan (Stuart 2013).
8
pda tiga elemen yaitu : individu, keluarga dan komunitas (Stuart,
2013).
9
Korban membutuhkan dukungan komunitas untuk pulih. Karena itu,
menggalang dukungan komunitas merupakan bagian integral dari proses
pemulihan korban.
2. Dukungan komunitas ditunjukan dengan menyokong pilihan atau keputusan
korban, atau sikap bersahabat dengan tidak memberikan stigma atau pengucilan.
3. Komunitas mendukung kerja pendampingan dengan (i) tidak mengganggu atau
menghambat proses pendampingan, dan (ii) ikut memainkan peran dalam
menyediakan perlindungan dan kesempatan bagi proses pemulihan bagi korban.
1. Keinginan sendiri/Self-directed
10
2. Bersifat individual dan unik
3. Pemberdayaan/empowerment
4. Holistik
5. Nonlinear
6. Berbasis kekuatan/Strength based
7. Peer support/Dukungan sesama
8. Respect/Penghargaan
9. Responsibility
10. Harapan/Hope
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
pengetahuan kita semua terutama dalam keperawatan jiwa serta menjadi tambahan
referensi dalam penyelesaian tugas dan tinjauan literature.
Diharapkan perawat lebih mempelajari mengenai fungsi dan perannya dalam
penanganan masalah kesehatan jiwa dengan memahami masalah kesehatan jiwa yang ada
serta upaya penanganannya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Caldwell, Barbara A., dkk. (2010). Psychiatric nursing practice & the
recovery model of care. Journal of Psychosocial Nursing & Mental
Health Services, 48(7), 42-48.
13