Anda di halaman 1dari 9

A.

Informasi Umum Mengenai Training

1. Nama Training: Latihan Gabungan KSR-PMI Perguruan Tinggi Se-Aceh

2019

2. Jenis Training: Training ruang kelas dan simulasi

3. Tanggal Pelaksanaan Training : 25-29 September 2019

4. Durasi Training: 5 hari

5. Pelaksana Training: KSR-PMI Unit 08 IAIN Lhokseumawe

6. Target Peserta Training: Anggota relawan KSR-PMI unit perguruan tinggi

se-Aceh

7. Jumlah Peserta Training : 36 orang

8. Tujuan Training: - Membentuk pribadi relawan yang siap siaga dan

waspada.

- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

penanggulangan bencana.

- Meningkatkan usaha penanggulangan bencana alam.

B. Evalusi Hasil Training

1. Rangkuman Materi

Palang Merah Indonesia adalah adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional

yang dibentuk pada tanggal 17 September 1945 di Indonesia yang bergerak dalam

bidang sosial kemanusiaan dengan tujuh prinsip dasar yaitu kemanusiaan, kesamaan,
kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan. Mitigasi bencana

adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui

pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan.

Penyelamatan dalam air (water rescue) adalah pemberian pertolongan atau

pemindahan korban dari lokasi dalam air, seperti sungai dan laut. Kemampuan yang

harus dikuasai penolong adalah kemampuan berenang dengan baik, pengendalian

perahu/boat, teknik pertolongan, MFR (medical first responder), pengetahuan,

keahlian/keterampilan dan pengalaman, serta kondisi fisik yang sehat. Penyelamatan

secara vertikal (vertical rescue) adalah metode penyelamatan yang dilakukan pada

medan vertikal baik kering maupun basah yaitu memindahkan korban ke tempat yang

aman untuk mendapatkan tindak selanjutnya. Teknik dasar yang harus dikuasai

penolong adalah teknik menjangkau korban (leading, abseiling, traversing) dan teknik

evakuasi korban (hauling, lowering, suspention).

2. Checklist Kriteria Evaluasi

Kriteria Ada/ Tidak Kriteria Ada/ Tidak

Content Validity  Aplikasi dari Training 

Reaksi Peserta  Business Impact 

Pembelajaran  Return On Investment 

Peserta (pretest- (ROI)

posttest)

3. Hasil Observasi

Pelatihan Latgab KSR-PMI Perguruan Tinggi Se-Aceh 2019 yang dilaksanakan

oleh KSR-PMI Unit 08 IAIN Lhokseumawe berlangsung selama lima hari yaitu pada

tanggal 25-29 September 2019 dan mengambil tempat di lingkungan kampus IAIN
Lhokseumawe dan Pelabuhan Kreung Geukuh. Panitia pelaksana menjanjikan fasilitas

berupa sertifikat, konsumsi selama kegiatan, transportasi selama kegiatan, baju

kegiatan, piagam delegasi, materi pelatihan, teman baru dan field trip. Semua fasilitas

tersebut memang dipenuhi oleh panitia, namun terdapat beberapa kekurangan dalam

pemenuhan tersebut. Pada petunjuk pelaksanaan dan teknis kegiatan, panitia

menjanjikan pemberian materi pertolongan pertama, namun pada kenyataannya di

lapangan tidak ada pemberian materi ini. Kekurangan yang ada mengenai konsumsi

adalah seperti nasi yang kurang matang, menu yang tidak sesuai, keterlambatan jam

makan dan peserta yang harus memasak makananannya sendiri. Selanjutnya, tidak

adanya tranportasi untuk mengantar peserta ke berbagai lokasi pelatihan yang ada di

lingkungan kampus, sehingga peserta harus berjalan kaki. Selain itu, terdapat

kekurangan dalam manajemen waktu, dimana terjadi banyak keterlambatan atau

lewatnya waktu pelaksanaan kegiatan dari waktu yang sudah dijadwalkan dalam

rundown kegiatan. Misalnya, pemberian materi penyelamatan secara vertikal (vertical

rescue) yang terlambat dan baru dimulai pada jam satu pagi sehingga mengganggu jam

istirahat peserta, padahal peserta membutuhkan istirahat yang cukup agar staminanya

baik saat melakukan simulasi. Terakhir, sistem kegiatan menggunakan pembelajaran

andragogi dimana peserta juga bertanggungjawab terhadap acara seperti halnya panitia.

Jadi, peserta bertanggungjawab untuk menyiapkan konsumsi, mengisi dan mengatur

jalannya acara. Hal ini mengakibatkan terbaginya perhatian peserta sehingga tidak bisa

sepenuhnya berfokus pada materi pelatihan.

Meskipun terdapat banyak kekurangan, pihak panitia telah berusaha dengan

semaksimal mungkin sehingga target dan sasaran pelatihan ini dapat tercapai dan

terlaksana dengan baik. Pelatihan ini bertujuan untuk melatih relawan KSR-PMI unit

perguruan tinggi se-Aceh agar siap siaga dalam penanggulangan bencana. Posisi
Indonesia yang berada dalam ring of fire menyebabkan negara ini rawan terjadi

bencana. Provinsi Aceh rawan terkena bencana tsunami karena letaknya yang dekat

dengan laut. Pelatihan ini sangat bermanfaat sebab pengetahuan yang diajarkan dapat

diterapkan dalam kehidupan. Dimana relawan yang telah terlatih dapat memberi

penyuluhan kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana. Jika bencana terjadi,

relawan tersebut sudah siap untuk turun ke lapangan karena dalam pelatihan tersebut

peserta melakukan simulasi dan langsung mempraktekkan berbagai teknik

penyelamatan dan evakuasi korban baik secara vertikal maupun di dalam air.

Selain memberikan pengetahuan kepada peserta, pelatihan ini juga menjadi

sarana silaturahmi untuk para anggota KSR-PMI unit perguruan tinggi se-Aceh.

Dengan perantara kegiatan ini, berbagai anggota KSR-PMI unit perguruan tinggi yang

ada di Aceh dapat bertemu dan mempererat ikatan kekeluargaan di atas dasar organisasi

PMI.

4. Pembahasan Hasil Training

a. Content Validity

Dalam kegiatan Latgab KSR-PMI Perguruan Tinggi Se-Aceh ini, peserta

diajarkan mengenai kepalangmerahan, mitigasi bencana, penganggulangan bencana,

dan praktek penyelamatan dan evakuasi korban secara vertikal dan di air. Materi-

materi tersebut sesuai dengan tujuan dari pelatihan tersebut yaitu membentuk pribadi

relawan yang siap siaga dan waspada, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

penanggulangan bencana dan meningkatkan usaha penanggulangan bencana alam.

Dengan begitu, pelatihan ini memenuhi content validity.

b. Reaksi Peserta

Reaksi peserta pertama mengenai training adalah biasa-biasa saja, ia

mengatakan bahwa training tersebut sesuai dengan yang dipaparkan dalam petunjuk
pelaksanaan dan teknis, namun ia merasa kecewa karena peserta merangkap sebagai

panitia sehingga harus ikut serta dalam mempersiapkan kebutuhan acara, seperti

mempersiapkan konsumsi. Reaksi peserta yang kedua merasa kecewa dengan

training tersebut. Reaksi peserta yang ketiga mengatakan bahwa pelatihan tersebut

seru.

c. Pembelajaran Peserta

Pada kegiatan Latgab KSR-PMI Perguruan Tinggi Se-Aceh ini tidak terdapat

pretest. Namun, salah satu syarat mengikuti kegiatan ini adalah merupakan anggota

KSR-PMI UPT, artinya setiap peserta sudah memiliki dasar pemahaman mengenai

materi yang akan diberikan. Pada kegiatan ini terdapat posttest, dimana peserta

diminta untuk mengerjakan soal evaluasi mengenai setiap materi yang diberikan.

d. Aplikasi dari Training

Materi yang diberikan pada kegiatan Latgab KSR-PMI Perguruan Tinggi Se-

Aceh ini sangat penting dapat diaplikasikan dalam kehidupan. Mengingat Aceh yang

rentan untuk terkena bencana alam, relawan yang telah terlatih dapat memberikan

penyuluhan kepada masyarakat Aceh mengenai mitigasi bencana sehingga dapat

mengurangi resiko korban dan kerusakan akibat bencana. Jika bencana terjadi,

relawan tersebut juga sudah siap untuk turun ke lapangan untuk melakukan

penyelamatan dan evakuasi korban.

e. Business Impact

Selain untuk menjalankan program kerja, target dari KSR-PMI Unit 08 IAIN

Lhokseumawe melaksanakan Latgab KSR-PMI Unit Perguruan Tinggi se-Aceh

adalah untuk menjalin hubungan dengan KSR-PMI UPT lain yang ada di wilayah

Aceh. Hal ini telah terwujud. Hubungan KSR-PMI Unit 08 IAIN Lhokseumawe

dengan KSR-PMI UPT lain semakin baik. Seperti pada saat KSR-PMI Unit 08 IAIN
Lhokseumawe melaksanakan kegiatan diklatsar, beberapa KSR-PMI UPT lain turut

hadir untuk membantu mereka menyukseskan kegiatan tersebut.

f. Return on Investment

Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan Latgab KSR-PMI Perguruan Tinggi

Se-Aceh ini bersumber dari uang kas, proposal dan administrasi pendaftaran peserta.

Biaya yang telah dikeluarkan akan dapat digantikan setelah memberikan laporan

pertanggungjawaban kepada pihak birokrasi. Dalam kegiatan ini bisa dikatakan

memiliki return on investment, karena selain pihak pelaksana mendapatkan ganti

biaya yang telah dikeluarkan, mereka juga mendapat berbagai feedback positif untuk

organisasi mereka, seperti semakin terkenal dan semakin memiliki hubungan yang

erat dengan organisasi KSR-PMI UPT lain.

5. Kesimpulan dan Saran

Pelatihan Latgab KSR-PMI Perguruan Tinggi Se-Aceh yang diadakan oleh

KSR-PMI Unit 08 IAIN Lhokseumawe ini sudah efektif, karena sudah mampu

mencapai target dan tujuan dari kegiatan. Namun, masih terdapat beberapa kekurangan

seperti tidak matangnya persiapan, ketidaksesuain antara rencana dalam petunjuk

pelaksana dan teknis dengan kenyataannya di lapangan serta kegagalan manajemen

waktu.

Saran untuk panitia pelaksana, agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan

sesuai dengan yang direncakan, harus ada persiapan dengan sangat matang. Schedule

acara yang telah dibuat harus dibahas setiap poinnya untuk mengetahui persiapan dan

perlengkapan apa yang dibutuhkan untuk memfasilitasi kegiatan tersebut. Tingkatkan

kerjasama dan pembagian tugas antar panitia. Perbaiki manajemen waktu agar tidak

terjadi keterlambatan pelaksanaan kegiatan. Dan sebaiknya panitia menyediakan menu


makanan yang enak dan bergizi untuk peserta, karena memerlukan banyak tenaga untuk

melakukan praktek simulasi di lapangan.

C. Lampiran-Lampiran

1. Foto Kehadiran

2. Foto Daftar Hadir


3. Powerpoint Materi

Berikut powerpoint salah satu materi pelatihan, yaitu materi water rescue:

Anda mungkin juga menyukai