Anda di halaman 1dari 234

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA REALISTIK

PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA


VARIABEL (SPLDV) BERBASIS MASALAH
PADA SISWA SMP

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Sumaritoyo Ryananda
NIM. 122140176

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAN PURWOREJO
2017

i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

♠ Satu-satunya cara melakukan sebuah pekerjaan yang luar biasa adalah

dengan mencintai apa yang saat ini tengah anda kerjakan. (Stave Jobs)

♠ Hidup ini bagai skripsi, banyak bab dan revisi yang harus dilewati. Tetapi

akan selalu berakhir indah, bagi mereka yang pantang menyerah.

(@shitlicious)

PERSEMBAHAN
Sekripsi ini ku persembahkan untuk:
1. Ayah dan ibuku (Rilo Sulistyo dan Nanik Rahayu)
tercinta yang setulus hati membesarkanku,
mendidik, dan senantiasa memberikan dorongan, se-
mangat, serta doa yang tiada henti.
2. Adikku Hidayat Ryananda yang selalu mendo‟akan
dan memberi motivasi dalam setiap langkahku.
3. Keluarga Besarku Mbah Kakung, Mbah Putri,
Budhe, Pakdhe, Bulik, Paklik, saudara sepupu, dll.
yang turut mendo‟akanku dan memberikan dorongan
serta semangat.

v
PRAKATA

Allhamdullilah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Atas

limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga sekripsi ini dapat penulis

selesaiakan. Sekripsi ini penulis susun dengan judul Pengembangan Modul

Matematika Realistik pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Berbasis Masalah Pada Siswa SMP.

Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Drs. H. Supriyono, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di

perguruan ini.

2. Riawan Yudi Purwoko, S.Si.,M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika dan selaku pembimbing I, yang telah sabar dan ikhlas

memberikan bimbingan, perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

3. Teguh Wibowo, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan

serta membimbing dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

4. Kusnan Kadari, M.Pd, Kepala sekolah SMP Negeri 26 Purworejo yang telah

memberikan izin dan kemudahan dalam penelitian ini.

5. Jatmiko Budiraharjo, S.Pd selaku guru pendidikan matematika banyak

membantu dalam pelaksaan penelitian ini.

vi
6. Bapak, Ibu, adik tercinta serta keluarga atas dukungan dan motivasinya selama

ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa matematika dan semua pihak yang telah memberikan

dukungan, motivasi, semangat dan memasukan kepada peneliti dalam

menyelesaikan sekripsi ini.

Penulis hanya dapat berdoa semoga Allah Swt, memberikan balasan berlipat

ganda atas budi yang telah diberikan. Semoga sekripsi ini bermanfaat bagi penulis

khusunya dan para pembaca umunya.

Purworejo, Maret 2017

Penulis,

Sumaritoyo Ryananda

vii
ABSTRAK

Sumaritoyo Ryananda.”Pengembangan Modul Matematika Realistik Pada


Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Berbasis Masalah Pada Siswa
SMP”. Skripsi. Pendidikan Matematika. FKIP, Universitas Muhammadiyah
Purworejo, Purworejo. 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul matematika
pendekatan realistik sebagai sumber belajar untuk siswa Sekolah Menengah
Pertama. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIG yang berjumlah 29 anak.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 26 Purworejo. Pengembangan
dilakukan dalam beberapa langkah, yaitu: Analysis, Desain, Development,
Implementation, dan Evaluation. Dalam modul yang dikembangkan terdapat tiga
kegiatan belajar masing-masing kegiatan belajar terdapat uraian materi yang
disajikan secara inkuiri dan masalah yang disajikan bersifat riil, contoh soal
sebagai aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari, latihan soal untuk menguji
pemahaman siswa mengenai isi materi, serta aktifitas kelompok untuk
meningkatkan siswa dalam berpikir kreatif dan inovatif. Di setiap akhir materi
disajikan refleksi yang berguna untuk mendalami materi yang telah dipelajari.
Berdasarkan hasil penelitian, modul matematika “sistem persamaan linear dua
variabel” termasuk dalam modul yang valid dan praktis. Kevalidan modul
diperoleh dari penilaian para ahli yang menyatakan bahwa modul tersebut
dinyatakan valid. Kepraktisan modul dilihat dari keterlaksanaan proses kegiatan
pembelajaran, angket untuk guru dan siswa, dan wawancara dengan guru
matematika. Berdasarkan lembar observasi kegiatan pembelajaran, keterlaksanaan
proses kegiatan pembelajaran mencapai 85% yang termasuk dalam kategori tinggi
sehingga modul dinyatakan praktis. Berdasarkan angket, penilaian terhadap modul
yang telah dikembangkan sebesar 3,6 yang termasuk dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan angket siswa, penilaian terhadap modul yang telah dikembangkan
sebesar 3,32 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa modul tersebut dinyatakan memenuhi modul valid, praktis
dan dinyatakan layak digunakan sebagai sumber belajar untuk siswa SMP.

Kata kunci: Pengembangan, modul, realistik.

viii
ABSTRACT

Sumaritoyo Ryananda. “The development of realistic mathematics modul on


material of two variabel linear equation system based on junior high school
student problem”. Thesis. Mathematics education, FKIP Muhammadiyah
University of Purworejo, Purworejo. 2017
The aim of this research is to develop mathematics modul by realistic
approachment as the source for junior high school students to study. This research
uses the model of research and the development. The objects of research are 29
student of class VIII G.
This research took place in junior high school 26 Purworejo. Development
was performed in some steps which are: analysis, development, Implimentation,
Evaluation. In the development modul, there are three learning activity, in which
every learning activity contain of material presented in the from of incuirly and
the problem given is real sample test as material application in daily live, practice
test to test students understanding about the content of the material, also group
activity to inerease the students in creative and innovative thinking. In the end of
every mathematics is performed, reflextion used for understanding the material
deeply what have been learned. Based on the result of the research mathematics
“modul Two variabel linear equalness system include the valid and practice
modul”. The validaty modul taken from the judgment of the experts who stated
that the modul is valid. The praticial modul see from the proces of learning
activities done complete, questioneers from teachers and the students, interview
with the teacher mathematic. Based on the learning activity observation sheet, the
performance learning activity proses research 85% which include high category
modul stated praticial. Based on the questions, the value to the development
modul research 36 which include very good category. Based on the students
questionnaire, the value to the development modul. From the passage above, we
can conclude that this modul caufulfill the valid modul, praticial and stated
deserve to be used as the study source for junior high school students.

Key word: Development, modul, realistic

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4
C. Batasan Masalah ...................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori ............................................................................. 7
B. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 21
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 25
D. Rumusan Hipotesis .................................................................. 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 28
B. Desain Penelitian ..................................................................... 28
C. Prosedur Pengembangan .......................................................... 31
D. Subjek Penelitian ..................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 36
F. Instrumen Penelitian ................................................................ 37
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 42
B. Pembahasan .............................................................................. 72
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 76
B. Saran ........................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Daftar Validator .............................................................................. 30
Tabel 2. Rumus Skor Skala 4 ........................................................................ 39
Tabel 3. Konversi Skor Skala 4 ..................................................................... 40
Tabel 4. Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran ........................................... 41
Tabel 5. KTSP ............................................................................................... 42
Tabel 6. Hasil Evaluasi Ahli Media A .......................................................... 63
Tabel 7. Hasil Evaluasi Ahli Media B ........................................................... 66
Tabel 8. Hasil Evaluasi Ahli Materi .............................................................. 69
Tabel 9. Hasil Penilaian Proses Kegiatan Belajar ......................................... 71
Tabel 10. Hasil Penilaian Guru Terhadap Modul ............................................ 71

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Kerangka Berpikir ...................................................................... 25
Gambar 2. Desain One Shot Cave Study ...................................................... 33
Gambar 3. Desain Penelitian Model ADDIE ............................................... 35
Gambar 4. Cover Modul .............................................................................. 46
Gambar 5. Tampilan Setiap Sub bab dalam Modul ...................................... 47
Gambar 6. Uraian Setiap Sub bab dalam Modul .......................................... 48
Gambar 7. Contoh Soal dalam Modul .......................................................... 49
Gambar 8. Aktifitas Kelompok dalam Modul .............................................. 49
Gambar 9. Latihan Soal dalam Modul .......................................................... 50
Gambar 10. Cover Modul Sebelum Divalidasi............................................... 53
Gambar 11. Cover Modul Setelah Divalidasi ................................................. 53
Gambar 12. Kegiatan Guru Membimbing Siswa ........................................... 57
Gambar 13. Kegiatan Siswa Mendalam Materi .............................................. 57
Gambar 14. Kegiatan Siswa Saat Berdiskusi ................................................. 58
Gambar 15. Kegiatan Salah Satu Siswa Mempresentasikan .......................... 58
Gambar 16. Diagram Tata Bahasa dalam Validator Media ............................ 60
Gambar 17. Diagram Penilaian Gambar dalam Validator Media ................... 60
Gambar 18. Diagram Penilaian Kemasan dalam Validator Media ................. 61
Gambar 19. Diagram Kelengkapan Modul dalam Valodator Media .............. 61
Gambar 20. Diagram Validasi Media ............................................................. 62
Gambar 21. Diagram Tata Bahasa dalam Vakidator Media ........................... 63
Gambar 22. Diagram Penilaian Gambar dalam Validator Media ................... 64
Gambar 23. Diagram Kemasan Cover dalam Validator Media ...................... 64
Gambar 24. Diagram Kelengkapan Modul dalam Validator Media ............... 65
Gambar 25. Penilaian Validasi Media ............................................................ 65
Gambar 26. Diagram Tentang Tabel Kompetensi dalam Validator Materi ... 67
Gambar 27. Diagram Tentang Kualitas Kompetensi dalam
Validator Materi .......................................................................... 67
Gambar 28. Diagram Tentang Pendekatan Realistik dalam
Validator Materi.......................................................................... 68
Gambar 29. Diagram Tentang Kelengkapan Modul dalam
Validator Materi .......................................................................... 68
Gambar 30. Diagram Validasi Materi ............................................................ 70

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
a. Lembar RPP ......................................................................................... 84
b. Lembar Silabus ..................................................................................... 85

Lampiran 2
a. Lembar Evaluasi Bahan Ajar ............................................................... 88
b. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran ......................................... 96
c. Angket Untuk Guru .............................................................................. 98
d. Pedoman Wawancara .......................................................................... 103
e. Aspek Respon Siswa ........................................................................... 104

Lampiran 3
a. Hasil Evaluasi Bahan Ajar .................................................................. 110
b. Hasil Penilaian Proses Pembelajaran .................................................. 118
c. Hasil Penilaian Modul Oleh Guru ....................................................... 126
d. Hasil Respon Siswa ............................................................................. 139
e. Hasil Wawancara Dengan Guru .......................................................... 157
f. Hasil Analisis Data .............................................................................. 160

Lampiran 4
a. Surat Penetapan Dosen ........................................................................ 166
b. Surat Keterangan Penelitian ................................................................ 167
c. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................................... 168

Lampiran 5
a. Kartu Kendali Bimbingan Pembimbing 1 ............................................ 169
b. Kartu Kendali Bimbingan Pembimbing 2 ............................................ 170

Lampiran 6
Modul ....................................................................................................... 171

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian

siswa. Siswa beranggapan matematika terlalu banyak hitungan dan terasa

membosankan. Mata pelajaran matematika selain memiliki sifat yang abstrak

ternyata juga memerlukan pemahaman konsep yang baik. Pemahaman konsep

merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan siswa untuk

memahami suatu kompetensi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal dengan tidak hanya

mengandalkan guru, diperlukan suatu bahan ajar yang berkualitas.

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari

komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu

komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar

adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk kepentingan

pembelajaran, baik secara langsung atau tidak langsung.

Pembelajaran juga merupakan proses komunikasi antara guru dan

peserta didik. Sebagai penunjang komunikasi guru dengan peserta didik,

beberapa guru menggunakan sumber belajar berupa modul. Sehingga guru

dan siswa akan lebih mudah dalam proses pembelajaran. Modul merupakan

salah satu alternatif media pembelajaran yang tepat bagi siswa. Berdasarkan

pengamatan peneliti sewaktu observasi pada tanggal 8 Oktober 2016 di SMP

N 26 Purworejo, bahwa pembelajaran tidak menggunakan modul maka

1
2

kurang mengembangkan kegiatan pembelajaran yang membuat siswa tidak

kritis, tidak kreatif dan tidak kondusifnya ketika pembelajaran berlangsung.

Banyak siswa yang mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik

terhadap materi yang diterimanya tetapi pada kenyataannya mereka seringkali

tidak memahami pengertian dan proses mendapatkannya. Sebagian besar dari

siswa tidak mampu menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan

bagaimana pengetahuan tersebut akan digunakan atau dimanfaatkan. Siswa

memiliki kesulitan untuk mengerti secara mendalam fakta-fakta atau bagian-

bagian lain dari matematika sebab materi yang selama ini diajarkan adalah

sesuatu yang abstrak. Proses pembelajaran dan pengajaran matematika yang

selama ini terjadi belum dikaitkan dengan situasi nyata yang ada disekitar

siswa atau dengan kata lain tidak realistik. Modul yang diberikan juga kurang

disesuaikan dengan kondisi latar belakang pemahaman siswa.

Modul yang dijual dipasaran juga kurang mampu mengembangkan

kegiatan pembelajaran karena modul berisi tentang uraian singkat dan

langsung mengacu dalam penggunanaan rumus. Sehingga Modul yang

dipakai kurang mampu mengkontruksi konsep-konsep siswa dalam

pembelajaran, dan siswa menjadi hafalan rumus-rumusnya saja. Modul yang

dijual dipasaran juga tidak ada lembar diskusi untuk membantu siswa dalam

memecahkan sebuah permasalahan.

Penggunaaan modul diharapkan dapat meminimalkan peran pendidik,

mengaktifkan peserta didik, mempermudah peserta didik untuk memahami

materi yang diberikan, dan menghemat waktu dalam proses pembelajaran.


3

Sehingga modul yang akan direncanakan oleh seorang peneliti dengan model

pembelajaran yang mendukung, dan dibekali pemahaman materi diharapkan

siswa dapat menjawab soal-soal. Dalam menjawab soal-soal tersebut

terkadang muncul masalah. Pemecahan masalah merupakan bagian dari

kurikulum matematika. Dengan adanya modul diharapkan mampu membantu

siswa dalam memecahkan masalah. Di dalam modul terdapat materi yang

menunjang pembelajaran dan contoh soal dari materi yang ada. Materi dan

contoh soal tersebut dapat digunakan siswa untuk memperoleh pengalaman

menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang sudah dimiliki untuk

diterapkan pada soal pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Modul

dibuat untuk memfasilitasi siswa agar mampu memahami suatu masalah,

merencanakan penyelesaian dan beberapa altenatif yang mungkin, dan

melatih siswa menggunakan langkah-langkah yang tepat dalam memecahkan

masalah.

Berdasarkan pemasalahan yang ada, peneliti mencoba menawarkan

penyelesaiannya dengan pendekatan pembelajaran matematika melalui

Pendidikan Matematika Realistik, karena selama ini matematika realistik

diindikasikan mampu menjadikan pembelajaran matematika efektif dan

menyenangkan bagi siswa. Pendidikan Matematika Realistik merupakan

salah satu langkah yang dapat diambil agar matematika tidak terkesan sulit.

Salah satu hal yang khas dari matematika realistik adalah penggunaan

konteks (masalah kontekstual).


4

Pengembangan media modul perlu dikemas sedemikian rupa agar siswa

dapat mempelajari materi secara mandiri dan mampu meningkatkan

kemampuan siswa dalam pemecahan masalah. Isi dan konsep modul yang

disusun relevan bagi siswa akan memberi makna dalam kehidupan sehari-hari

siswa yaitu dengan modul berbasis matematika realistik dan ditujukan untuk

memfasilitasi siswa dalam aspek memecahkan masalah matematika.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti akan

mengembangkan bahan ajar yang berupa modul pembelajaran dengan

pendekatan realistik pada kompotensi sistem persamaan linear dua variabel

untuk SMP kelas VIII.

B. Identifikasi masalah

Dari latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diambil identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Banyak modul yang dijual dipasaran juga kurang mampu mengembangkan

kegiatan pembelajaran karena modul berisi tentang uaraian singkat dan

langsung mengacu dalam penggunanaan rumus.

2. Modul yang tersedia saat ini kurang menarik siswa.

3. Banyaknya modul yang kurang penjabaran penyelesaian suatu soal dan

penjabaran materi yang bersangkutan.

4. Banyaknya modul yang dijual dipasaran belum mengkonstruksi pemahaman

siswa, kurang disesuaikan dengan latar belakang berpikir siswa, dan masih

sangat kurang terlebih dalam aspek meningkatkan kemampuan

memecahkan masalah.
5

C. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Pengembangan Modul Matematika realistik berbasis masalah pada siswa

SMP ini dikhususkan dalam upaya memfasilitasi kemampuan memecahkan

masalah.

2. Validasi modul matematika realistik berbasis masalah pada siswa SMP

dilakukan oleh tiga dosen dan satu guru matematika Purworejo untuk

selanjutnya dilakukan uji keterpakaian terhadap siswa.

3. Modul matematika realistik berbasis masalah pada siswa SMP ini difokuskan

pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII dengan rincian

sebagai berikut:

Standard Kompetensi: Memahami sistem persamaan linear dua variabel

dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar: Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang diangkat dalam karya

ini adalah:

1. Bagaimana pengembangan Modul Matematika realistik berbasis masalah

pada siswa SMP?

2. Bagaimana kualitas modul sistem persamaan linear dua variabel berbasis

Realistik berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan pada pembelajaran

sistem persamaan linear dua variabel di SMP kelas VIII?


6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah:

1. Menghasilkan Modul Matematika realistik berbasis masalah pada siswa SMP

untuk memfasilitasi pencapaian kemampuan memecahkan masalah yang

layak dipakai dalam proses pembelajaran.

2. Mengetahui kualitas modul yang telah dikembangkan berdasarkan aspek

kevalidan dan kepraktisan pada pembelajaran materi persamaan linear dua

variabel.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan karya tulis sebagai berikut:

1. Memberikan informasi model modul yang dapat dimanfaatkan oleh para

peserta didik dan guru serta masyarakat yang berbasis realistik (RME)

dalam pembelajaran Matematika.

2. Memberikan informasi mengenai konsep modul matematika yang dapat

membangun pemahaman siswa sesuai dengan latar belakang kehidupan

sehari-hari.

3. Memberikan alternatif dalam memfasilitasi pencapaian kemampuan siswa

untuk memecahkan masalah.

4. Modul berbasis realistik (RME) ini dapat direalisasikan menjadi salah satu

sumber pembelajaran di Indonesia.


BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA,
KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Modul

a. Pengertian Modul

Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis

dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sesuai usia dan

tingkat pengetahuan mereka agar mereka dapat belajar secara mandiri

dengan bimbingan minimal dari pendidik (Prastowo, 2012: 106).

Penggunaan modul dalam pembelajaran bertujuan agar siswa dapat

belajar mandiri tanpa atau dengan minimal dari guru. Di dalam

pembelajaran, guru hanya sebagai fasilitator.

Pandangan serupa juga dikemukakan oleh Daryanto &

Dwicahyono (2014: 178) yang menyatakan bahwa modul adalah suatu

unit yang berdiri sendiri dan tersendiri atas suatu rangkaian kegiatan

belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah

tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. Menurut B. Suryo

Subroto (dalam buku Daryanto & Dwicahyono, 2014: 17) bahwa

modul merupakan sebagai jenis satuan kegiatan belajar yang

terencana, didesain guna membantu siswa menyelesaiakan tujuan-

tujuan tertentu.

7
8

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas terdapat hal-hal

penting dalam mendefinisikan modul yaitu bahan belajar mandiri,

membantu siswa menguasai tujuan belajarnya, dan paket program

yang disusun dan didesain sedemikian rupa untuk kepentingan belajar

siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa modul merupakan paket

program kegiatan belajar yang disusun dan didesain sedemikian rupa

sebagai bahan belajar mandiri untuk membantu siswa menguasai

tujuan belajarnya. Oleh karena itu, siswa dapat belajar sesuai dengan

kecepatannya masing-masing.

b. Karakteristik Modul

Modul yang dikembangkan harus memiliki karakteristik yang

diperlukan sebagai modul agar mampu menghasilkan modul yang

mampu meningkatkan motivasi penggunannya. Menurut Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008: 4-7), modul yang

akan dikembangkan harus memperhatikan lima karaktersistik sebuah

modul yaitu self instruction, self contained, stand alone, adaptif, dan

userfriendly.

1) Self Instruction, siswa dimungkinkan belajar secara mandiri dan


tidak tergantung pada pihak lain. Self Intruction dapat terpenuhi
jika modul tersebut: memuat tujuan pembelajaran yang jelas;
materi pembelajaran dikemas dalam unit-unit kegiatan yang
kecil/spesifik; ketersediaan contoh dan ilustrasi yang mendukung
kejelasan pemaparan materi pembelajaran; terdapat soal-soal
latihan, tugas dan sejenisnya; kontekstual; bahasanya sederhana
dan komunikatif; adanya rangkuman materi pembelajaran; adanya
instrumen penilaian mandiri (self assessment); adanya umpan
balik atas penilaian siswa; dan adanya informasi tentang rujukan.
9

2) Self Contained, seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan


termuat dalam modul tersebut. Karakteristik ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajran
secara tuntas.
3) Stand Alone, modul yang dikembangkan tidak tergantung pada
bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan
bahan ajar lain. Siswa tidak perlu bahan ajar lain untuk
mempelajari atau mengerjakan tugas pada modul tersebut.
4) Adaptif, modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, fleksibel/luwes digunakan diberbagai
perangkat keras (hardware). Modul yang adaptif adalah jika
modul tersebut dapat digunakan sampai kurun waktu tertentu.
5) User Friendly (bersahabat/akrab), modul memiliki instruksi dan
paparan informasi bersifat sederhana, mudah dimengerti, serta
menggunakan istilah yang umum digunakan. Penggunaan bahasa
sederhana dan penggunaaan istilah yang umum digunakan
merupakan salah satu bentuk user friendly.

c. Sistematika Modul

Menurut Vembrianto (dalam Prastowo, 2015: 114-118) ada

tujuh komponen utama yang perlu terdapat dalam modul yaitu

rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan spesifik, petunjuk untuk

pendidik, lembaran peserta pendidik, lembar kerja bagi siswa, kunci

lembar kerja, lembaran evaluasi, dan kunci lembar evaluasi.

1) Rumusan Tujuan Pengajaran yang Eksplisit dan Spesifik


Tujuan pengajaran ini dirumuskan dalam bentuk tingkah laku
peserta didik. Tiap-tiap rumusan tujuan lukiskan tingkah laku yang
diharapkan dari peserta didik setelah menyelesaikan masalah tugas
mereka dalam mempelajari suatu modul. Rumusan tujuan
pengajaran ini tercantum pada dua bagian, yaitu:
a. Lembaran kegiatan peserta didik, untuk
memberitahukan kepada peserta didik tingkah laku
yang diharapkan dari mereka setelah mereka berhasil
menyelesaikan modul.
b. Petunjuk pendidik, untuk memberitahukan kepada
pendidik tentang tingkah laku atau pengetahuan peserta
didik yang seharusnya telah mereka miliki setelah
merampungkan modul yang bersangkutan.
10

2) Petunjuk untuk Pendidik


Petunjuk untuk pendidik ini berisi keterangan tentang bagaimana
pengajaran itu dapat diselenggarakan secara efisien. Bagian ini
juga berisi penjelasan tentang macam-macam kegiatan yang mesti
dilakukan oleh kelas, waktu yang disediakan untuk menyelesaikan
modul yang bersangkutan, alat-alat pelajaran dan sumber yang
harus dipergunakan, prosedur evaluasi, serta jenis alat evaluasi
yang dipergunakan.
3) Lembaran Peserta Pendidik
Lembaran ini memuat materi pelajaran yang harus dikuasai oleh
peserta didik. Materi ini dalam lembaran kegiatan peserta didik
tersebut disusun secara khusus sedemikian rupa, sehingga dengan
mempelajari materi tersebut, tujuan-tujuan yang telah dirumuskan
dalam modul dapat tercapai. Dalam lembaran kegiatan ini
dicantumkan pula kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik. Di dalamnya dapat juga dicantumkan buku-buku
yang harus pelajari peserta didik sebagai pelengkap materi yang
terdapat pada modul.
4) Lembar Kerja Bagi Siswa
Materi dalam pelajaran dalam lembar kegiatan disusun sedemikian
rupa, sehimgga peserta didik dapat secara aktif mengikuti proses
belajar. Dalam lembaran kegiatan tersebut, kita dapat
mencantumkan pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah yang
harus dijawab serta dipecahkan oleh peserta didik. Sementara itu,
lembaran kerja yang menyertai kegiatan peserta didik digunakan
untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah tersebut.
Pada lembaran kegiatan, peserta didik dilarang membuat coretan
apa pun, karena buku modul itu akan digunakan oleh para peserta
didik lainya di waktu-waktu yang akan datang. Semua kegiatan
peserta didik dilakukan pada kertas lembaran kerja.
5) Kunci Lembar Kerja
Materi pada modul tidak saja disusun agar peserta didik senantiasa
aktif memecahkan masalah-masalah melainkan juga dibuat agar
peserta didik dapat mengevaluasi hasil belajar mereka sendiri.
Oleh karena itu, pada tiap-tiap modul selalu disertakan kunci
lembaran kerja ini telah tersedia pada buku modul, dan terkadang
kunci tersebut harus diminta kepada pendidik. Dengan adanya
kunci itu, peserta didik dapat memeriksa ketepatan hasil pekerjaan
mereka. Peserta didik berkesempatan memeriksa dan mengoreksi
kembali apabila mereka membuat kesalahan-kesalahan dalam
pekerjaan mereka. Dengan adanya kunci tersebut, terjadi
konfrimasi dengan segera terhadap jawaban-jawaban mereka yang
benar dan koreksi dengan segera terhadap jawaban-jawaban
mereka yang keliru.
11

6) Lembaran Evaluasi
Perlu kita ketahui bahwa lembaran evaluasi yang berupa tes dan
rating scale, evaluasi pendidik terhadap tercapai atai tidaknya
tujuan yang dirumuskan pada modul oleh peserta didik, ditentukan
oleh hasil tes akhir yang terdapat pada lembaran evaluasi tersebut.
7) Kunci Lembar Evaluasi
Dalam hal ini, tes dan rating scale yang tercantum pada lembaran
evaluasi disusun oleh penulis modul yang bersangkutan.
Sedangkan item-item tes tersebut disusun dan dijabarkan dari
rumusan-rumusan tujuan pada modul.

Direktorat tenaga kependidikan (2008: 21-26) menjelaskan

struktur penulisan suatu modul sering dibagi menjadi tiga bagian

yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.

1) Bagian pembuka
a) Bagian pembuka meliputi: Judul modul menarik dan
memberi gambaran tentang materi yang dibahas dan
mengambark an isi materi
b) Daftar isi menyajikan topik-topik yang akan dibahas.
c) Peta informasi berupa kaitan antara topik-topik yang
dibahas.
d) Daftar tujuan kompetensi.
e) Tes awal
2) Bagian inti
a) Pendahuluan/tinjauan umum materi
b) Hubungan dengan materi atau pelajaran yang lain
c) Uraian materi
Uraian materi merupakan penjelasan secara terperinci tentang
materi pembelajaran yang disampaikan dalam modul. Apabila
materi yang akan dituangkan cukup luas, maka dapat
dikembangkan ke dalam beberapa Kegiatan Belajar (KB).
Setiap KB memuat uraian materi, penugasan, dan rangkuman.
Adapun sistematikanya misalnya sebagai berikut.
1) Kegiatan belajar 1
a) Tujuan kompetensi
b) Uraian materi
c) Tes formatif
d) Tugas
e) Rangkuman
2) Kegiatan Belajar 2
a) Tujuan kompetensi
b) Uraian materi
c) Tes formatif
12

d) Tugas
e) Rangkuman dst.
3) Bagian Penutup:
a) Glossary atau daftar isitilah
Glossary berisikan definisi-definisi konsep yang dibahas
dalam modul. Definisi tersebut dibuat ringkas dengan
tujuan untuk mengingat kembali konsep yang telah
dipelajari.
b) Tes Akhir
Tes akhir merupakan latihan yang dapat pembelajar
kerjakan setelah mempelajari suatu bagian dalam modul.
Aturan umum untuk tes-akhir ialah bahwa tes tersebut
dapat dikerjakan oleh pembelajar dalam waktu sekitar 20%
dari waktu mempelajari modul. Jadi, jika suatu modul
dapat diselesaikan dalam tiga jam maka tes akhir harus
dapat dikerjakan oleh peserta belajar dalam waktu sekitar
setengah jam.
c) Indeks
Indeks memuat istilah-istilah penting dalam modul serta
halaman di mana istilah tersebut ditemukan. Indeks perlu
diberikan dalam modul supaya pembelajar mudah
menemukan topik yang ingin dipelajari. Indeks perlu
mengandung kata kunci yang kemungkinan pembelajar
akan mencarinya.

Mengacu pada pendapat ahli yang ditulis Vembrianto (dalam

Prastowo 2015: 114-118) dan Direktorat tenaga kependidikan

(2008: 21-26) di atas, maka modul yang akan dikembangkan

memiliki sistematika sebagai berikut:

1) Bagian pembuka

Bagian pembuka terdiri dari pendahuluan, deskripsi singkat isi

modul, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar

(KD), peta konsep, manfaat modul, petunjuk penggunaan

modul, tujuan pembelajaran, dan materi pokok.

2) Bagian inti

Bagian inti terdiri dari kegiatan belajar 1, 2, dan 3, 4 , 5.


13

a) Latihan I : Persamaan linear satu variabel

b) Latihan II : Persamaan linear dua variabel

c) Latihan III : Metode substitusi

d) Latihan IV , V : Metode eliminasi - substitusi

3) Bagian penutup

Bagian penutup terdiri dari evaluasi, penutup, rangkuman,

daftar pustaka, kunci jawaban.

d. Prosedur Penulisan Modul

Prosedur penulisan modul merupakan proses pengembangan

modul yang dilakukan secara sistematis. Penulisan modul dilakukan

dengan prosedur sebagai berikut (Depdiknas, 2008: 12-16):

1) Analisis kebutuhan modul


Analisis kebutuhan modul merupakan kegiatan menganalisis
kompetensi untuk menentukan jumlah dan judul modul yang
dibutuhkan dalam mencapai suatu kompetensi tertentu. Berikut ini
langkah-langkah dalam menganalisis kebutuhan modul yaitu;
a) Menetapkan terlebih dahulu kompetensi yang terdapat di
dalam garis-garis besar program pembelajaran yang akan
dikembangkan menjadi modul.
b) Mengidentifikasi dan menentukan ruang lingkup unit dan
kompetensi yang akan dicapai.
c) Mengidentifikasi dan menentukan pengetahuan, ketrampilan
dan sikap yang disyaratkan.
d) Menentukan judul modul yang akan dikembangkan.
2) Penyusunan Draf
Penyusunan draf merupakan proses pengorganisasian materi
pembelajaran dari satu kompetensi atau sub kompetensi ke dalam
satu kesatuan yang sistematis. Penyusunan draf ini dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut;
a) Menetapkan judul modul.
b) Menetapkan tujuan akhir yang akan dicapai siswa setelah
selesai mempelajari modul.
c) Menetapkan kemampuan yang spesifik yang menunjang tujuan
akhir.
d) Menetapkan outline (garis besar) modul.
14

e) Mengembangkan materi pada garis-garis besar.


f) Memeriksa ulang draf modul yang dihasilkan.
g) Menghasilkan draf modul I
Hasil akhir dari tahap ini adalah menghasilkan draf modul yang
sekurang-kurangnya mencangkup: judul modul, kompetensi atau
sub kompetensi yang akan dicapai, tujuan siswa mempelajari
modul, materi, prosedur, soal-soal, evaluasi atau penilaian, dan
kunci jawaban dari latihan soal.
3) Validasi
Validasi adalah proses permintaan persetujuan pengesahan
terhadap kelayakan modul. Validasi ini dilakukan oleh dosen ahli
materi, ahli media, dan guru IPS. Tujuan dilakukannya validasi
adalah mengetahui kelayakan terhadap modul yang telah dibuat.
4) Uji coba modul
Uji coba modul dilakukan setelah draf modul selesai direvisi
dengan masukan dari validator (dosen ahli materi, dosen ahli
media, dan guru IPS). Tujan dari tahap ini adalah memperoleh
masukan dari siswa untuk menyempurnakan modul. Uji coba
penggunaan modul dalam pembelajaran ini dilakukan di SMP
dengan subjek uji coba sejumlah 27 siswa.
5) Revisi
Revisi atau perbaikan adalah proses perbaikan modul setelah
mendapat masukan dari ahli materi, ahli media, guru , dan siswa.
Perbaikan modul mencangkup aspek penting penyusunan modul
yaitu: pengorganisasian materi pembelajaran, penggunaan metode
intruksional, penggunaan bahasa dan pengorganisasian tata tulis.
6) Uji coba lanjut modul
Uji coba lanjut modul adalah dilakukan setelah draf modul selesai
direvisi dengan masukan dari validator (dosen ahli materi, dosen
ahli media, dan guru IPS). Tujan dari tahap ini adalah memperoleh
masukan dari siswa untuk menyempurnakan modul. Uji coba
penggunaan modul dalam pembelajaran ini dilakukan di SMP
dengan subjek uji coba siswa kelas VIII.
7) Evaluasi
Evaluasi adalah proses untuk menganalisis kepraktisan dan
keefektifan modul yang dikembangkan pada tahap revisi
melakukan revisi.

Mengacu pada (Depdiknas, 2008: 12-16) langkah pengembangan

yang akan dilakukan oleh peneliti meliputi: analisis kebutuhan

modul, penyusunan draf, validasi, uji coba modul, evaluasi.


15

e. Kriteria Penilaian Modul

Modul merupakan paket program yang disusun dan didesain

sedemikian rupa sehingga penyusunan modul memiliki ketentuan.

Menurut Arsyad (2015: 85-87) modul sebagai bahan ajar memiliki

enam elemen yang harus diperhatikan saat menyusunnya, yaitu:

konsistensi, format organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan

penggunaan spasi kosong.

1) Konsistensi
a) Konsistensi bentuk dan huruf dari awal hingga akhir.
b) Konsistensi jarak spasi.
c) Konsistensi tata letak dan pengetikan baik pola pengetikan
maupun margin/batas-batas pengetikan.
2) Format
a) Format kolom dibuat tunggal atau multi disesuaikan dengan
bentuk dan ukuran kertas yang digunakan.
b) Format kertas vertical/horizontal disesuaikan dengan tata letak
dan format pengetikan.
c) Tanda-tanda (icon) yang digunakan mudah dilihat dengan cepat
yang bertujuan untuk menekankan pada hal-hal yang dianggap
penting atau khusus.
3) Organisasi
a) Tampilan peta/bagian menggambarkan cakupan materi yang
akan dibahas dalam modul.
b) Isi materi pembelajaran urut dan disusuan secara sistematis.
c) Naskah, gambar, dan ilustrasi disusun sedemikian rupa
sehinggga informasi mudah dimengerti oleh siswa.
d) Antar unit, antar paragraf, dan antar bab disusun dalam alur
yang memudahkan siswa memahaminya.
e) Antara judul, sub judul, dan uraian diorganisasikan agar mudah
diikuti oleh siswa.
4) Daya tarik
a) Sampul depan mengkombinasikan warna, gambar/ilustrasi,
bentuk dan ukuran huruf yang sesuai.
b) Isi modul menempatkan rangsangan-rangsangan berupa
gambar/ ilustrasi, huruf tebal, miring, garis bawah atau warna.
c) Tugas dan latihan dikemas sedemikian rupa.
5) Bentuk dan ukuran huruf
a) Bentuk dan ukuran huruf mudah dibaca sesuai dengan
karakteristik umum siswa.
16

b) Perbandingan huruf proporsional antara judul, sub judul, dan isi


naskah.
c) Tidak menggunakan huruf kapital untuk seluruh teks, karena
dapat membuat proses membaca menajadi sulit.
6) Pengguaan ruang/spasi kosong
a) Batas tepi (margin).
b) Spasi antar kolom.
c) Pergantian antar paragraf.
d) Pergantian antar bab atau bagian.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

dalam pengembangan modul perlu dilakukan penilaian. Penilaian ini

bertujuan mengetahui kualitas modul yang dikembangkan. Depdiknas

(2008: 28) menyatakan komponen evaluasi terdiri dari:

1. Komponen kelayakan isi mencakup, antara lain: kesesuaian


dengan SK, KD: kesesuaian dengan perkembangan anak:
kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar; kebenaran substansi
materi pembelajaran: manfaat untuk penambahan wawasan:
kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial.
2. Komponen kebahasaan antara lain mencakup: keterbacaan:
kejelasan informasi: kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia
yang baik dan benar: pemanfaatan bahasa secara efektif dan
efisien (jelas dan singkat).
3. Komponen penyajian antara lain mencakup: kejelasan tujuan
(indikator) yang ingin dicapai: urutan sajian: pemberian motivasi,
daya tarik: interaksi (pemberian stimulus dan respond);
kelengkapan informasi.
4. Komponen kegrafikan antara lain mencakup: penggunaan font:
jenis dan ukuran: lay out atau tata letak; ilustrasi, gambar, foto:
desain tampilan

2. Matematika Realistik

a. Pengertian matematika Realistik

Matematika bukan sebagai suatu produk jadi, melainkan

sebagai suatu bentuk aktivitas atau proses kegiatan dalam

mengkontuksi konsep matematika. Matematika realistik merupakan

teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika. Teori ini


17

pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun

1971 oleh Institut Freudenthal. Teori ini mengacu pada pendapat

Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan

dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini

berarti matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan

kehidupan nyata. Menurut Wijaya (2012: 20) matematika realistik

merupakan “suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang

dapat menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi yang dapat

dibayangkan (imaginable) oleh siswa”.

Sehingga dapat dikatakan bahwa matematika realistik

merupakan suatu pendekatan pelajaran matematika yang mengacu

pada penekanan pengalamaan, situasi yang ada di dunia nyata atau

dunia fantasi tetapi dapat dibayangkan oleh pemikiran siswa sebagai

saranan untuk memahamkan persoalan matematika.

Traffers (dalam Wijaya, 2012: 21) merumuskan lima

karakteristik Pendidikan Matematika Realistik, yaitu:

1) Penggunaan konteks
Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagi titik awal
pembelajaran matematika. Konteks tidak harus berupa masalah
dunia nyata namun bisa dalam bentuk permainan, penggunaan alat
peraga, atau situasi lain selama bisa dibayangkan dalam pikiran
siswa.
2) Penggunaan model untuk matematisasi progresif
Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari
pengetahuan dan matematika tingkat kongkrit menuju pengetahuan
matematika tingkat formal.
3) Pemanfaatan hasil kontruksi siswa
Siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi
pemecahan masalah sehingga diharapkan akan diperoleh siswa
18

yang bervariasi. Hasil kerja dan kontruksi siswa selanjutnya


digunkan untuk landasan pengembangan konsep matemaatika.
4) Interaktivitas
Pemanfaatan interaksi dalam pembelajran matematika bermanfaat
dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa
secara simultan.
5) Keterkaitan
Pendidikan matematika realistik menempatkan keterkaitan antar
konsep matematika sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam
proses pembelajaran.

Sehingga dapat dikatakan bahwa karakteristik matematika

realistik yaitu, konteks adalah lingkungan keseharian siswa yang

nyata. Dalam matematika tidak selalu diartikan konkret dapat juga

sesuatu yang telah dipahami siswa atau dapat dibayangkan siswa.

Model diarahkan pada model konkret meningkat ke abstrak atau

model dari situasi nyata atau model untuk arah abstrak. Konstribusi

yang besar pada proses belajar mengajar diharapkan dari konstruksi

peserta didik sendiri yang mengarahkan mereka dari metode informal

mereka kearah yang lebih formal atau baku. Dalam pengajaran

kontriktif diperlihatkan interaksi, negosiasi, secara eksplisit,

intervensi, kooperatif dan evaluasi sesama peserta didik-guru, dan

guru dengan lingkungan. Dalam pembelajaran topik-topik belajar

dapat dikaitkan dan diintegrasikan sehingga memunculkan

pemahaman suatu konsep atau operasi secara terpadu.

3. Pemecahan Masalah Matematika

a. Pengertian Pemecahan Masalah Matematika

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)

Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 (Depdiknas, 2006: 1)


19

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan dan Menengah

menyatakan bahwa :

tujuan pembelajaran matematika nomor 3 di Sekolah Dasar dan


Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan:
1) Memahami masalah
2) Merancang model matematikanya
3) Menyelesaikan model
4) Menafsirkan solusi yang diperoleh

Sebelum Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dikeluarkan

pada tahun 2000 NCTM (National Council of Teachers of

Mathematics) menerbitkan buku yang terjemahanya berjudul

“Beberapa Prinsip dan Standar Matematika Sekolah” yang isinya

standar atau patokan matematika sekolah meliputi standar isi materi

dan standar proses. Standar proses meliputi pemecahan masalah

(problem solving), penalaran dan pembuktian (reasoning and proof),

keterkaitan (connections), komunikasi (communication), dan

representasi (representation).

Menurut Lencher (dalam Hartono, 2014: 3) bahwa pemecahan


masalah matematika adalah sebagai “proses menerapkan pengetahuan
matematika yang telah diperoleh sebelumnya dalam situasi baru yang
belum dikenal sebagai implikasinya, aktivitas pemecahan masalah
dapat menunjang perkembangan kemampuan matematika yang lain
seperti komunikasi dan penalaran matematika”

Sehingga dapat dikatakan bahwa pemecahan masalah adalah

suatu cara atau langkah-langkah dalam menyelesaikan sebuah

permasalahan. Untuk memecahkan masalah diperlukan kemampuan

yang terampil dan mampu menggunakan langkah yang tepat.


20

b. Kemampuan Penyelesaian Masalah Metematika

Pemecahan masalah dalam matematika mempunyai ciri khas

tersendiri, menurut Branca seperti yang dikutip Branca (dalam

Hartono, 2014: 3) secara garis besar terdapat tiga macam interprestasi

istilah pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika, yaitu

pemecahan masalah sebagai tujuan, pemecahan masalah sebagai

proses, dan pemecahan masalah sebagai ketrampilan dasar.

(1) Pemecahan masalah sebagai tujuan


Para pendidik matematikawan, dan pihak yang menaruh perhatian
pada pendidikan matematika seringkali menetapkan sebagai salah
satu tujuan pembelajaran matematika. Bila problem solving
ditetapkan atau dianggap sebagai tujuan pengajaran maka ia tidak
tergantung pada soal atau masalah yang khusus, prosedur, atau
metode, dan juga isi matematika. Anggapan yang penting dalam
hal ini adalah bahwa pembelajaran tentang bagaiman
menyelesaikan masalah (solve problems) merupakan “alasan
utama” (primary reason) belajar matematika.
(2) Pemecahan masalah sebagai proses
Pengertian lain tentang problem solving adalah sebagai sebuah
proses yang dinamis. Dalam aspek ini, problem solving dapat
diartikan sebagai proses mengaplikasikan segala pengetahuan
yang dimiliki pada situasi yang baru dan tidak biasa. Dalam
interpretasi ini, yang perlu diperhatikan adalah metode, prosedur,
strategi dan heuristik yang digunakan siswa dalam
menyelesaiakan suatu masalah. Masalah proses ini sangat penting
dalam belajar matematika dan yang demokian ininn sering
menjadi fokus dalam kurukulum matematiaka.
(3) Pemecahan masalah sebagai ketrampilan dasar
Pengertian pemecahan masalah sebagai ketrampilan dasar lebih
dari sekedar menjawab tentang pertanyaan: apa itu pemecahan
masalah?. Peran seorang guru adalah berusaha mengarahkan
seluruh kemampuannya untuk membangun kemampuan siswa
dalam menyelesaikan masalah. Karena disadari atau tidak siswa
setiap harinya selalu dihadapkan pada suatu masalah, karena itu
pemecahan masalah sejak dini diperlukan agar siswa dapat
menyelesaika problematika kehidupannya dalam arti yang luas
atau sempit.
21

Polya (dalam Hartono, 2014: 3) mengemukakan empat langkah

yang dapat ditempuh dalam pemecahan masalah yaitu:

(a) Memahami masalah


Untuk dapat melakukan tahap ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu: apa saja pertanyaanya, dapatkah pertanyaannya
disederhanakan. Apa saja data yang dipunyai dari soal/masalah,
pilih data yang relevan.
(b) Merencanakan penyelesaian dari beberapa alternatif yang mungkin
Untuk dapat melaukan tahap kedua diperlukan ketrampilan dan
pemahaman tentang strategi pemecahan masalah.
(c) Melakukan perhitungan
Untuk dapat melakukan tahap ketiga dengan baik, maka perlu
dilatih mengenai ketrampilan menghitung, ketrampilan manipulasi
aljabar, membuat penjelasan dan argumentasi.
(d) Memeriksa kembali penyelesaian, apakah sudah benar, lengkap,
jelas dan argumentatif.
Untuk dapat melakukan tahap keempat, hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
1. Memeriksa penyelesaian (menguji coba jawaban),
2. Memeriksa apakah jawaban yang diperoleh masuk akal,
3. Memeriksa pekerjaan, adakah perhitungan atau analisis yang
salah,
4. Memeriksa pekerjaan, adakah yang kurang lengkap atau kurang
jelas.

Mengacu pada Polya (dalam Hartono, 2014: 3) indikator pemecahan masalah

yang akan dilakukan oleh peneliti adalah: memahami masalah, memilih

informasi yang relevan, menyajikan masalah secara sistematis, memilih

metode pemecahan masalah, menyelesaikan masalah.

B. Tinjauan Pustaka

Sebagai bahan acuan dan refrensi guna mengkaji penelitian berkaitan

dengan pengembangan modul, berikut beberapa penelitian yang relavan.

Penelitian ini dilakukan oleh:


22

1. Penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2016) dalam Prosiding Seminar

Matematika dan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Purworejo Volume 1 Nomor 1 Tahun 2015 dengan judul “Pengembangan

Modul Matematika Dengan Pendekatan CTL Berbasisi Pendidikan

Karakter Pada Siswa SMP kelas VII”. Penelitian ini bertujuan untuk:1)

menghasilkan modul matematika dengan pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) berbasis pendidikan karakter pada siswa SMP kelas

VII pada pokok bahasan perbandingan, 2) mengetahui respon siswa

terhadap modul matematika dengan pendektan Contextual Teaching and

Learning (CTL) berbasis pendidikan karakter pada siswa SMP kelas VII.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model

ADDIE.Data yang diperoleh adalah adalah data kuantitatif yang berupa

validasi oleh ahli media, ahli materi, uji coba terbatas, dan angket respon

siswa serta data kualitatif yang berupa telaah modul oleh ahli media dan

ahli materi. Data kuantitatif yang diperoleh kemudian dianalisis sehingga

diperoleh rerata skor 3,23 untuk penilaian ahli materi dan rerata skor3,14

untuk penilaian ahli media yang memenuhi kriteria valid, persentase

ketuntasan klasikal 62,5% untuk uji coba terbatas dengan kriteria cukup,

dan mendapat respon siswa dengan persentase 77,16% memenuhi kriteria

baik.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rupaidah & Danaryanti (2013) dalam

Jurnal Penelitian UDU-MAT Volume 1 Nomor 1 Bulan Oktober 2013

yang berjudul “Pengembangan LKS dengan Pendekatan Realistik Pada


23

Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”. Perangkat pembelajaran

memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran

matematika. Salah satu bentuk perangkat pembelajaran yaitu Lembar

Kerja Siswa (LKS). Beberapa LKS yang digunakan siswa SMP saat ini

kurang melibatkan siswa baik secara fisik maupun mental dan kurang

memberikan kesempatan siswa untuk berpikir secara eksploratif untuk

menemukan dan membangun konsep matematika. Penelitian ini bertujuan

untuk menghasilkan LKS dengan pendekatan realistik pada materi sistem

persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP yang valid dan efektif.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model

pengembangan Thiagarajan, Semmel & Semmel yang terdiri dari tahap

pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Pada tahap

pengembangan dilakukan uji validasi oleh lima ahli dan uji coba kelompok

kecil yang terdiri dari sepuluh siswa. Uji validasi dilakukan untuk

menentukan kevalidan LKS dan uji kelompok kecil dilakukan untuk

menentukan keefektifan LKS ditinjau dari hasil belajar dan respon siswa.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi, tes

dan angket. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil

uji validasi terhadap LKS yang dikembangkan menunjukkan LKS

memenuhi kriteria valid. Hasil uji kelompok kecil menunjukkan LKS

memenuhi kriteria efektif ditinjau dari hasil belaja dan respon siswa.

Dengan demikian, dihasilkan LKS dengan pendekatan realistik pada


24

materi sistem persamaan linear dua variabeldi kelas VIII SMP yang valid

dan efektif.

3. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Ni Luh & Pudjawan & Wirya (2014)

dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Di SMP 1

Banjar Untuk Siswa Kelas VIII semester Genap”. Penelitian ini dilatar

belakangi oleh permasalahan kurang tersedianya sumber belajar yang sesuai

dengan karakteristik siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

desain pengembangan modul pembelajaran Matematika, menguji validitas,

efektifitas hasil pengembangan modul pembelajaran Matematika untuk siswa

kelas VIII SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, dengan

model ADDIE. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII B dan VIII C SMP

Negeri 1 Banjar masing-masing sebanyak 32 orang. Pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan metode pencatatan dokumen, kuesioner dan

tes. Data yang didapatkan dari metode pencatatan dokumen, dianalisis dengan

deskriptif kualitatif. Data dari metode kuesioner, dianalisis dengan deskriptif

kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Sedangkan data yang didapat dari metode

tes dianalisis dengan statistik inferensial. Hasil evaluasi ahli isi sebesar 98,8%

berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli desain sebesar 82,8%

berada pada kualifikasi baik. Hasil evaluasi ahli media sebesar 80% berada

pada kualifikasi baik. Hasil uji perorangan sebesar 90% berada pada

kualifikasi sangat baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 89,4% berada pada

kualifikasi baik. Hasil uji lapangan sebesar 89,3% berada pada kualifikasi

baik. Penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung


25

sebesar 15,06. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Jadi harga t

hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.

Maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Matematika siswa

antara sebelum dan sesudah menggunakan modul pembelajaran Matematika.

Nilai rata-rata setelah menggunakan media (83,63) lebih tinggi dibandingkan

sebelum menggunakan media (65,66).

Dari uraian hasil penelitian di atas, maka dalam penelitian akan dibahas tentang

pengembangan modul matematika realistik berbasis pemecahan masalah pada

kelas VIII SMP. Materi yang akan dibahas dalam Modul tersebut yaitu sistem

persamaan linear dua variabel.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir disajikan dalam gambar berikut:


Permasalahan

Media pembelajaran belum Karakter sistem persaman dua variabel


optimal dibawa ke matematika realistik untuk
memudahkan dalam pemecahan masalah

Solusi :
Pengembangan modul siswa Model ADDIE

Syarat media yang baik :

Valid Praktis Efektif

Media yang baik dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran

Gambar 1. Kerangka Berpikir


26

Kerangka berpikir dalam penelitian adalah adanya permasalahan

dalam pembelajaran yaitu media pembelajaran yang belum optimal dan

materi pembelajaran yang di ajarkan belum dibawa ke matematika realistik.

Sehingga peniliti ingin membuat penelitian pengembangan media yang dapat

menunjang pembelajaran siswa dan materinya juga dikaitkan dengan

matematika realistik atau kehidupan nyata siswa. Supaya siswa dapat mudah

dalam pembelajaran di sekolah.

Media pembelajaran yang dibuat adalah Modul untuk mengatasi

kesulitan siswa dalam pemecahan masalah. Pada penelitian ini sistem

persamaan linear dua variabel dijadikan materi pokok yang akan diteliti.

Modul dikembangkan dengan model ADDIE. Model ADDIE merupakan

model desain sistem pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan

dasar desain sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari. Hal

tersebut menjadi latar belakang peneliti memilih model ADDIE. Model ini

sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahapan utama yaitu

(A)nalysis, (D)esaign, (D)evelopment, (I)mplementation, dan (E)valution.

Tahap analysis diidentifikasi alur penelitian mulai dari tinjauan

kurikulum, analisis karakteristik siswa, analisis materi, perumusan strategi,

perumusan tujuan pembelajaran, dan analisis kebutuhan. Tahap design

dilakukan dengan merancang komponen-komponen pendukung seperti

Modul dan sistem persamaan linear dua variabel. Tahap development dengan

cara mengubah desain rancangan media menjadi konkret dan melakukan uji
27

validitas oleh ahli. Tahap implementation kegiatannya adalah uji efektifitas.

Tahap evalutation dilakukan evaluasi terhadap media pembelajaran Modul.

Media pembelajaran dikatakan baik menggunakan model ADDIE

mempunyai syarat yaitu valid, praktis, dan efektif. Dalam penelitian

pengembangan ini maka dilakukan uji kevalidan media pembelajaran, uji

kepraktisan media pembelajaran, dan uji keefektifan media pembelajaran.

Jika media pembelajaran Modul itu memenuhi kriteria maka media dapat

digunakan dalam proses pembelajaran.

D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu Modul matematika realistik

berbasis pemecahan masalah berdasarkan aspek kevalidan dan kepraktisan

pada pembelajaran sistem persamaan linear dua variabel di SMP kelas VIII.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran

2016/2017. Penelitian berlangsung selama 6 bulan yaitu dari bulan Agustus

2016/2017 sampai bulan Februari 2017. Tempat penelitian yaitu di SMP N 26

Kabupaten Purworejo.

B. Desain Penelitian

1. Model Pengembangan

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (Research and

Development). Produk yang dikembangkan adalah Modul kelas VIII pada

pokok bahasan matematika realistik pada sistem persamaan linear dua

variabel. Sugiyono (2014: 297) menjelaskan bahwa penelitian dan

pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Model ini terdiri

dari lima fase atau tahap utama, yaitu Analysis, Desain, Development,

Implementation, dan Evaluation.

Kelima fase dalam model ADDIE perlu dilakukan secara sistematik

dan sistemik.

28
29

a. Analysis

Analisis karakteristik siswa dilakukan untuk melihat apakah media

yang akan dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa atau tidak.

Karakteristik dengan melakukan observasi di lokasi penelitian.

1) Analisis materi

Analisis materi dilakukan untuk menentukan materi yang akan

digunakan dalam penelitian. Pemilihan materi yang digunakan

berdasarkan dengan data yang diperoleh pada waktu observasi,

yakni jika pada materi yang dipilih tersebut masih mengalami

banyak kekurangan.

2) Perumusan strategi pembelajaran

Perumusan strategi pembelajran didasarkan atas berbagai masalah

yang ditentukan ketika observasi. Strategi pembelajaran yang

dipilih adalah strategi pembelajaran yang diperkirakan mampu

mengatasi berbagai masalah yang ditentukan.

3) Perumusan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran dirumuskan sebagai akibat dari adanya

strategi pembelajaran, dari strategi pembelajaran yang telah

disusun maka tentu dapat dibuat tujuan pembelajaran.

4) Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan sangat diperlukan pada penelitian ini, karena

dengan adanya rincian kebutuhan dari suatu penelitian dapat

mempermudah dan memperkecil resiko kegagalan. Analisis


30

kebutuhan pada penelitian ini mencakup analisis siswa, analisis

bahan ajar, dan hal-hal lain yang diperlukan.

b. Design

Pada tahap design dilakukan kegiatan-kegiatan merancang media

pembelajaran baik komponen utama dan komponen pendukung yaitu:

1) Modul

2) Buku Sistem persamaan linear dua variabel

c. Development

Pada tahap development, dilakukan kegiatan-kegiatan yang terdiri

dari:

1) Mengubah desain rancangan media menjadi benda konkret.

2) Melakukan uji validitas media pembelajaran oleh ahli.

Rencana uji validitas media pembelajaran dilakukan pada dua ahli

yaitu ahli media dan ahli materi. Untuk ahli media dipilih 2

validator yakni: 2 dari dosen ahli media. Sedangkan untuk ahli

materi dipilih 1 validator dari dosen. Untuk guru SMP mengisi

lembar penilaian bahan ajar sistem persamaan linear dua variabel.

Berikut daftar nama validator yang dipilih sebagai validator media

dan validator materi:

Tabel 1.
Daftar Validator Ahli Media dan Ahli Materi

No Validator Keterangan
1. Dosen
2. Media Guru
3. Dosen
4. Materi Dosen dan Guru
31

3) Melakukan uji coba di beberapa tempat yang telah dilakukan

sebelumnya.

4) Merevisi media pembelajaran berdasarkan saran, kritik, dan hasil

uji coba karena keterbatasan waktu penelitian, maka revisi media

pembelajaran dibatasi, dengan rincian:

a) Rencana setelah validasi dari dosen dilakukan revisi media.

b) Rencana setelah uji lapangan kecil dilakukan revisi media.

d. Implementation

Pada tahap Implementation, kegiatan yang dilakukan adalah uji

efektifitas media pembelajaran. Dalam uji kepraktisan media

dilakukan proses pembelajaran sebenarnya, sehingga untuk melihat

pengaruhnya maka diambil respon guru dan siswa.

e. Evaluation

Pada tahap evaluation, dilakukan evaluasi terhadap media

pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan evaluasi instrument perangkat

pembelajaran.

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang dilakukan mengadaptasi langkah-langkah

model ADDIE prosedural yang ditempuh dalam mengembangkan produk

modul matematika SMP kelas VIII berbasis matematika realistik. Prosedur

pengembangan secara tidak langsung akan memberi petunjuk bagaimana

langkah secara prosedural yang dilalui sampai diperoleh produk yang akan
32

dispesifikasikan. Sesuai dengan model pengembangan yang digunakan maka

langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu:

1. Studi Literatur dan Pengumpulan Data

Langkah awal dalam pengembangan modul yaitu dengan studi

literatur dan observasi lapangan. Studi literature akan dilaksanakan dalam

pengumpulan informasi untuk mencari potensi dan masalah yang

berhubungan dengan penelitian pengembangan ini. Observasi lapangan

dilakukan untuk memperoleh informasi tentang data siswa, guru, model

pembelajaran yang digunakan oleh guru, tugas yang diberikan kepada

siswa oleh guru, serta bahan ajar yang digunakan selama proses

pembelajaran berlangsung.

2. Melakukan Perencanaan

Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah merencanakan proses

pengembangan produk yang dilinginkan. Dalam perencanaan juga

dilakukan penetapan untuk menetukan pokok bahasan yang dipilih. Materi

atau pokok bahasan yang dipilih untuk mengembangkan modul

matematika realistik yaitu pada pokok sistem persamaan linear dua

variabel materi tersebut terdapat di semester I kelas VIII pokok bahasan

ini berdasarkan kesepakatan dengan guru matematika di sekolah yang

akan dilakukan penelitian dan dengan persetujuan dosen pembimbing.

3. Mengembangkan Produk Awal

Pada tahap pengembangan ini dilakukan mulai dengan mencari

refrensi yang akan dipakai dalam pengembangan modul berbasis


33

matematika realistik, serta merancang tahap-tahap pengembangan. Selain

itu, dilakukan proses pengembangan produk awal. Hasil produk awal akan

divalidasi oleh ahli materi dan praktisi pendidikan (guru matematika).

Hasil validasi dengan atau tanpa revisi diujicobakan kepada siswa SMP

kelas VIII.

4. Melakukan Uji Coba Terbatas

Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas setelah produk awal

direvisi dan dinyatakan layak untuk diujicobakan. Tujuan uji coba dalam

penelitian ini untuk mengetahui keterlaksanaanya modul Matematika SMP

kelas VIII berbasis matematika realistik berdasarkan angket dan observasi.

Menurut Sugiyono (2011: 74) desain uji coba digambarkan sebagai berikut:

X O

Gambar 2. Desain One-Shot Cave Study

Keterangan:

X = perlakuan terhadap pembelajaran Matematika dengan menggunakan

modul

O = nilai hasil belajar (tes evaluasi)

Selama proses uji coba berlangsung dengan bersamaan dilakukan

juga pengamatan atau observasi tentang aktivitas belajar siswa terhadap

modul yang dikembangkan. Pengamatan tersebut oleh observator dengan

menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Hal ini dilakukan


34

untuk mengetahui apakah siswa akan menjadi lebih aktif dalam

pemecahan masalah pembelajaran dengan adanya modul tersebut.

5. Melakukan Revisi Terhadap Produk awal

Pada tahap terakhir ini yang dilakukan yaitu merevisi produk awal

berdasarkan masukan dari evaluator dan observator. Produk awal

dianalisis dan direvisi untuk untuk menjadi produk akhir dari Modul

Matematika berbasis matematika realistik.

Untuk lebih jelasnya, rincian secara singkat dan sederhana tentang

pengembangan Modul Matematika SMP kelas VIII berbasis matematika

realistik pada pokok bahasan sistem persamaan dua variabel yang akan

disajikan pada gambar berikut ini.


35

Studi Literatur Analisis Kebutuhan Analisis

Desain Produk Desain


Revisi Produk
Validasi Media dan Materi
Revisi Produk

Tidak Ya

Revisi Produk Uji Coba Lapangan Kecil

Development

Tidak Ya

Revisi Produk Uji Coba Lapangan

Tidak Ya

Uji Efektifitas Media Implementation

Penilaian Final Media Evaluation

Modul Berbasis
Matematika Realistik
untuk Memudahkan dalam
Pemecahan Masalah

Gambar 3. Diagram Alur Desain Penelitian dengan Model ADDIE

D. Subjek Penelitian

Subjek uji coba dalam penelitain ini adalah siswa kelas VIII SMP N

26 Purworejo semester I Tahun Ajaran 2016/2017. Subjek uji coba terbatas

dengan jumlah 29 orang siswa kelas VIII. Siswa yang dipilih sebagai subjek
36

uji coba merupakan siswa yang mempunyai kemampuan sedang, rata-rata dan

tinggi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2014: 137) mengatakan, “dalam pengumpulan data

penelitian ada beberapa cara yang dapat dilakukan yakni melalui wawancara,

angket, observasi dan gabungan ketiganya”. Pada penelitian ini pengumpulan

data dilakukan dengan:

1. Teknik Non Tes

Pada penelitian ini teknik non tes yang digunakan adalah metode

observasi, metode angket, dan metode wawancara.

a) Pada metode observasi, dilakukan pengamatan langsung ke lokasi

penelitian. Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang siswa,

konsep matematika yang diajarkan dan mencari potensi dan masalah

yang berhubungan dengan penelitian pengembangan Modul berbasis

matematika realistik bisa dilihat lampiran 2 hal 96.

b) Pada metode angket, kuisioner yang dibuat meliputi lembar validasi

ahli media, lembar validasi ahli materi, dan lembar respon.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru matematika untuk memperoleh pendapat,

informasi, dan saran mengenai pembelajaran dengan menggunakan modul

yang telah berlangsung. Wawancara dilakukan sesuai pedoman wawancara

lampiran 2 hal 103.


37

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dikembangkan adalah instrumen yang akan dilakukan

dalam pengembangan media pembelajaran. Instrument untuk pengembangan

media pembelajaran terdiri dari: lembar validasi, lembar respon.

1. Lembar Validasi

Dalam penelitian pengembangan ini instrumen penelitian yang perlu

di susun untuk uji kevalidan media yang dikembangkan dan perangkat

lainnya meliputi: lembar validasi media dan lembar validasi soal.

a. Lembar validasi media

Pada validasi media diperlukan dua instrumen validasi yaitu lembar

validasi ahli media dan lembar valiadi ahli materi.

1) Lembar validasi ahli media

Instrumen ini digunakan untuk memvalidasi media yang

dikembangkan dalam penelitian.

2) Lembar validasi ahli materi

Instrumen ini digunakan untuk menilai kesesuaian materi dalam

pengembangan media pembelajaran yang dikembangkan dengan

teori.

Lembar evaluasi bahan ajar untuk ahli materi dan ahli media disusun

berdasrkan skla likert (interval 1 sampai 4). Dari lembar evaluasai tersebut

dapat disimpulkan tentang kelayakan modul untuk digunakan disekolah dan

untuk mengetahui kevalidan modul bias dilihat lampiran 2 hal 88.


38

2. Lembar observasi kegiatan pembelajaran

Lembar observasi kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mengukur

aspek kepraktisan yaitu mengungkap proses pembelajaran dengan modul

yang berlangsung. Pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran

dikategorikan atas 2 penilaian sesuai skala Guttman, yaitu: ya dan tidak.

Selaian itu, observer juga diminta menuliskan komentar pada setiap aspek

yang dinilai, serta komentar dan saran secara keseluruhan untuk

mengovaluasi proses pembelajaran dengan modul. Untuk mendapatkan

data kegiatan pembelajaran dilakukan dengan observasi langsung.

Dasar penyusunan lembar observasi ini mengacu pada teori Sudjana

(2005: 59-62) tentang aspek dalam menilai proses belajar mengajar, yaitu:

konsistensi kegiatan belajar mengajar, keterlaksanaan oleh guru,

keterlaksanaan oleh siswa, keefektifan siswa intersaksi siswa dan guru, dan

kualitas hasil belajar yang dicapai oleh siswa bias dilihat lampiran 2 hal

96.

3. Lembar respon

Lembar respon yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Lembar respon siswa

Lembar respon sisiwa disusun untuk digunakan pada uji coba

media, dengan tujuan untuk melihat respon siswa terhadap media yang

dikembangkan bias dilihat lampiran 2 hal 98 dan 104.


39

b. Lembar respon guru

Lembar respon guru berfungsi untuk melihat respon guru

terhadap media yang dikembangkan. Respon siswa atau guru dikatakan

positif jika respon untuk semua aspek yang diharapkan mencapai 75%.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis kevalidan produk

Langkah-langkah:

a. Tabulasi data oleh validator yang diperoleh dari 2 dosen ahli dan 1

Guru matematika tabulasi data dilakukan dengan memberikan

penilaian pada aspek penilaian dengan memberikan skor 1-4.

b. Mengkonversi skor rata-rata yang diperoleh menjadi nilai kualitatif

sesuai kriteria penilaian dalam tabel berikut :

Dalam Juknis penyusunan perangkat penilaian afektif di SMA

konversi skor ke dalam nilai skala 4, adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Rumus Skor Nilai dalam Skala 4


Interval Skor Kriteria
Mi + 1,5 SDi ≤ X ≤ Mi + 3,0 Sdi Sangat Baik
Mi + 0,60 SDi ≤ X < Mi + 1,5 Sdi Baik
Mi - 1,5 SDi ≤ X < Mi + 0 Sdi Tidak Baik
Mi - 3 SDi ≤ x < Mi - 1,5 Sdi Sangat Tidak Baik

Keterangan:

1
Mi : rerata = (skor maksimal + skor minimal)
2
1
SDi : Simpangan baku = (Skor maksimal + skor minimal)
6
40

c. Menganalisis Kevalidan, Kepraktisan Produk

Kevalidan produk didapat dengan cara menghitung skor rata-rata

dari lembar evaluasi bahan ajar. Berdasarkan rumus konversi pada tabel

1 dapat di simpulkan kevalidan sesuai dengan tabel berikut.

Tabel 3. Konversi Skor Nilai dalam skala 4


Interval Skor Kriteria
3,25 ≤ x ≤ 4 Sangat Baik
2,5 ≤ x < 3,25 Baik
1,75 ≤ x < 2,5 Tidak Baik
1 ≤ x < 1,75 Sangat Tidak Baik

Keterangan:

Skor maksimal = 4 dan skor minimal =1

x = skor rata-rata hasil implementasi

1
Mi = (4+1) = 2,5
2

1
Sbi = (4+1) = 0,5
6

2. Analisis Kepraktisan

Kepraktisan modul diperoleh dari menganalisis lembar observasi

kegiatan pembelajaran. Lembar observasi kegiatan pembelajaran terdiri

dari 15 butir pernyataan dengan pilihan “Ya” dan “Tidak”. Masing-masing

butir diberi skor “1” jika observer menilai positif dan diberi skor “0” jika

observer menilai negative. Observer menilai “1” untuk butir 2,3,4,5,6,7,8,

dan 14 jika minimal 80 % siswa dari seluruh siswa yang mengikuti

pembelajaran memenuhi di setiap indikator tersebut. Modul yang telah


41

dikembangkan dikatakan praktis jika keterlaksaan proses pembelajaran

minimal termasuk dalam kriteria tinggi.

Tabel 4. Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Modul


Nilai Kriteria
90% ≤ KM Sangat Tinggi
80% ≤ KM < 90% Tinggi
70% ≤ KM < 80% Sedang
60% ≤ KM < 70% Rendah
KM < 60 % Sangat Rendah

Keterangan: KM = Keterlaksaaan Modul

Selaian dengan menggunakan lembar observasi kegiatan

pembelajaran, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru

matematika dan melakukan penilaian terhadap modul dengan member

angket untuk guru matematika untuk mengukur kepraktisan modul yang

telah dikembangkan. Kriteria penilaian oleh guru seperti tabel 2.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengembangan Modul dan Kualitas Modul

Pengembangan modul matematika ini menghasilkan sebuah modul

sistem persamaan linear dua variabel dengan pendekatan realistik.

Pengembangan modul ini menggunakan model ADDIE yang meliputi

beberapa tahap yaitu analysis, desain, development, dan evaluation.

1. Analisis

a. Analisis Materi

Dalam analisi materi, peneliti menganalisis kurikulum yang

dipergunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satu Pendidikan. Selanjutnya,

menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar berdasarkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di dalam KTSP materi

tentang sistem persamaan linear dua variabel dipelajari di SMP kelas

VIII. Adapun standar kompetensi dasar dalam mempelajari materi

sistem persamaan linear dua variabel yang diambil dari KTSP.

Tabel 5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Berdasarkan


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


2. Memahami sistem 2.1 Menyelesaikan sistem
persamaan linear dua persamaan linear dua variabel
variabel dan 2.2 Membuat model matematika
menggunakannya dalam dari masalah yang berkaitan
pemecahan masalah dengan sistem persamaan linear
dua variabel.

42
43

b. Analisis situasi

Analisis situasi dilakukan melalui observasi dengan guru

matematika. Metode yang sering digunakan oleh guru sekarang ini

adalah metode ekspositori, yaitu guru menjelaskan, memberi contoh,

kemudian memberi latihan soal kepada siswa. Murid selalu bertindak

sebagai penerima apa yang diberikan guru, dan merka bersikap sebagai

pendengar, pengikut, dan pelaksana. Untuk itu perlu strategi

pembelajaran yang tepat, salah satunya dengan menggunakan modul,

siswa dapat belajar sewaktu-waktu dan dapat mengerjakan secara

mandiri sehingga siswa lebih mempunyai kesempatan untuk

membangun pengetahuan yang telah dimilikinya.

c. Analisis karakteristik siswa

Karakteristik siswa SMP sangat berbeda antara satu siswa dengan

siswa yang lain. Mereka mempunyai latar belakang yang berbeda-

beda. Kemampuan gaya belajar, kecepatan pemahaman, dan motivasi

belajar setiap siswa berbeda-beda. Perbedaan karakteristik tersebut

harus diperhatikan dalam perencanaan maupun proses pembelajaran.

Salah satu caranya yaitu pembelajaran dengan menggunakan modul

berdasarkan kebutuhan siswa. Kegiatan pembelajaran dalam modul

berpusat pada siswa dengan pendekatan realistik. Dengan modul

berbasis realistik ini, siswa dapat membangun pengetahuan mereka

sesuai kemampuan masing-masing individu.


44

2. Desain

Tahap selanjutnya adalah mendesaian bahan ajar yang akan dibuat

berdasarkan hasil analisis sebelumnya. Desain yang dilakukan yaitu

membuat rancangan pengembangan bahan ajar untuk pokok bahasan

sistem persamaan linear dua variabel yaitu menentukan judul, draf modul,

banyaknya kegiatan belajar, dan sajian isi dalam modul. Judul modul yang

dikembangkan yaitu Modul Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

Draf modul :

Persamaan Aktifitas siswa


linear satu
variabel Latihan 1

Sistem Persamaan
Persamaan
Linear Dua Latihan 2
Linear Dua
Varabel variabel
(SPLDV)
Metode Grafik

Metode Substitusi
Refleksi
Latihan 3
Sistem
Metode Eliminasi
Persamaan
Refleksi
Linear Dua
Latihan 4
Variabel Metode substitusi Substitusi
Refleksi
Latihan 5
45

Materi di atas dibagi dalam 3 kegiatan belajar. Alokasi materi pada

setiap kegiatan adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan belajar 1, materi: tentang persamaan linear dua variabel.

b) Kegiatan 2, materi: tentang persamaan linear dua variabel (PLDV).

c) Kegiatan 3, materi: tentang sistem persamaan linear dua variabel serta

penyelesaian dengan menggunakan grafik, substitusi, eliminasi dan

eliminasi-substitusi.

Adapun sajian isi yang termuat dalam modul yang akan

dikembangkan yaitu:

a) Aktifitas siswa: Berisi soal berupa suatu permasalahan yang memuat

tugas observasi, investigasi, yang dapat memacu siswa untuk berpikir

kritis, kreatif, maupun inivatif di kerjakan secara individu.

b) Latihan: Berisi soal-soal bervariasi yang disajikan setiap subab. Bagian

ini dapat digunakan untuk menguji pemahaman siswa berkaitan

dengan isi materi.

c) Aktifitas kelompok: Berisi soal berupa suatu permasalahan yang

memuat tugas observasi, investigasi, yang dapat memacu siswa untuk

berpikir kritis, kreatif, maupun inivatif di kerjakan secara

berkelompok.

d) Refleksi: Berisi umpan balik yang harus dilakukan oleh siswa setelah

mempelajari suatu materi.


46

e) Ujian ketuntasan belajar: Berisi soal-soal esai sebagai bahan evaluasi

untuk mengukur tingkat pemahaman siswa setelah mempelajari materi

satu bab.

f) Rangkuman: Berisi rangkuman materi secara garis besar tentang

materi yang dipelajari satu bab.

g) Kunci jawaban: Berisi jawaban dari latihan-latihan, aktifitas siswa,

refleksi dan uji ketuntasan belajar yang dapat digunakan siswa untuk

mengoreksi jawabannya sehingga dapat melakukan penilaian sendiri.

3. Development

Pada tahap pengembangan ini, peneliti mengembangkan modul

berdasarkan draft yang telah dibuat sebelumnya. Bentuk cover dari modul

yang dikembangkan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4. Cover modul matematika “Sistem Persamaan Linear Dua


Variabel”

Dalam modul ini, terdapat tiga kegiatan belajar yaitu materi

persamaan linear satu variabel, persamaan linear dua variabel, sistem

persamaan linear dua variabel. Tampilan sebagai berikut:


47

Gambar 5. Tampilan setiap sub bab modul

Di setiap kegiatan belajar dalam modul, terdapat uraian materi,

contoh soal, latihan soal, dan aktifitas kelompok. Salah satu uraian materi

disajikan sebagai berikut :


48

Gambar 6. Uraian materi, contoh soal, latihan soal,


dan aktivitas kelompok

Di uraian materi disajikan sesuai dengan kehidupan sehari-hari atau

dikaitkan dengan masalah dunia nyata. Di setiap contoh soal, dilengkapi

dengan penyelesainnya sehingga siswa mampu memahami pemecahan

masalah tersebut. Penyajian contoh soal sebagai berikut:


49

Gambar 7. Contoh soal dalam modul

Dalam modul ini juga disajikan aktifitas kelompok yang memuat

tugas observasi, investigasi, eksplorasi yang dapat memacu siswa untuk

berpikir kritis, kreatif, maupun inovatis. Aktifitas kelompok ditampilkan

sebagai berikut:

Gambar 8. Aktivitas kelompok dalam modul


50

Pada latihan soal terdapat bermacam-macam soal yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari. Latihan soal terdapat pada setiap akhir sub

bab. Contoh penyajian latihan soal dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 9. Latihan soal dalam modul

Pada akhir modul disajikan uji ketuntasan belajar yang berguna untuk

mengukur keberhasilan siswa dalam menggunakan modul. Uji ketuntasan

belajar terdiri dari soal-soal yang diambil dari materi-materi yang telah

dipelajari dalam modul yaitu persamaan linear satu variabel, persamaan dia

variabel, sistem persamaan linear dua variabel. Modul ini juga dilengkapi

kunci jawaban dari latihan soal agar siswa dapat melakukan penilaian sendiri

dan dapat mencocokan pekerjaan dengan kunci jawaban.

Tahap selanjutnya setelah menyusun modul berdasarkan draft modul,

peneliti melakukan validasi dengan dua dosen, satu dosen sebagai ahli materi

dan satu dosen sebagai ahli media. Hasil dari validasi modul tersebut

sebagai berikut:
51

Hasil validasi menyatakan bahwa modul layak diujicobakan di

lapangan dengan revisi. Adapun hal-hal yang perlu revisi peneliti setelah

melakukan validasi diantaranya:

a) Kurang gambar atau gambar harus disajikan

Sebelum divalidasi

Setelah divalidasi
52

b) Tata tulis tidak sesuai

Sebelum validasi

Tata tulis yang tidak konsisten atau tidak sesuai tercantum di modul

hal 11 meliputi: sepasi setelah titik, buah menjadi duah, dan di latihan 2

no 3 terdapat tulisan kambing ayam yang benar kambing dan ayam.

Setelah validasi
53

c) Cover modul

Gambar cover modul sebelum validasi sebagai berikut:

Gambar 10. Cover modul matematika “ Sistem Persamaan Linear


Dua Variabel” sebelum validasi

Menurut validator, cover tersebut belum sesuai karena perpaduan

warna yang tidak serasi, belum menunjukkan daya tarik pembaca

modul atau perpaduan warna yang kurang menarik. Setelah mendapat

masukkan dari validator diperoleh cover sebagai berikut:

Gambar 11. Cover modul matematika “ Sistem Persamaan Linear


Dua Variabel” sebelum validasi
54

4. Implementasi

Implementasi dilakukan di SMPN 26 Purworejo kelas VIII yang

dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Kegiatan belajar dengan

menggunakan modul diikuti siswa kelas VIII G yang terdiri dari 29 siswa.

Uji coba dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan.

a. Pertemuan I

Hari/tanggal : Kamis 19 Januari 2017

Jam ke :6 dan 7

Pokok bahasan: Persamaan linear satu variabel

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan menjelaskan guru

mengenai penggunaan modul matematika sistem persamaan linear dua

variabel. Penilaian proses kegiatan belajar dilakukan oleh observer

dengan cara mengisi lembar observasi kegiatan pembelajaran yang

telah disediakan oleh peneliti. Aspek-aspek kegiatan pembelajaran

dapat terlaksana sebesar 71%. Pada kegiatan pembelajaran ini, masih

ada siswa yang belum aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Di akhir

pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi untuk menyimpulkan

materi yang telah dipelajari dan guru memberi instruksi untuk

mengerjakan latihan 1 dan 2 (hal 7-11) dikerjakan di rumah untuk

lebih mandalami materi.


55

b. Pertemuan II

Hari/tanggal : Sabtu 21 Januari 2017

Jam ke : 1 dan 2

Pokok bahasan: Persamaan linear dua variabel (substitusi)

Pada pertemuan yang ke dua ini, siswa dan guru membahas hasil

pekerjaan rumah yang pertemuan pertama. Siswa bersama guru

menyimpulkan hasil dari pekerjaan rumah para siswa. Pada pertemuan

ini siswa mengerjakan tentang metode substitusi dengan diskusi

kelompok dan tugas refleksi hal 28. Hasil pekerjaan siswa tentang

diskusi kelompok, guru dan siswa menyimpulkan hasil dari diskusi

kelompok para siswa. Hasil dari tugas refleksi siswa dalam

mengerjakan soal tersebut belum semuanya mencapai ketuntasan.

Keterlaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan kedua ini sebesar

79%. Di akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi untuk

menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan ini dan

guru memberi instruksi untuk mengerjakan latihan 3 (hal 29)

dikerjakan di rumah untuk lebih mandalami materi

c. Pertemuan III

Hari/tanggal : Kamis 26 Januari 2017

Jam ke : 6 dan 7

Pokok bahasan: Sistem persamaan linear dua variabel (eliminasi)

Keterlaksanaan proses pembelajaran berdasarkan lembar

observasi kegiatan pembelajaran sebesar 86%. Kegiatan pemebelajaran


56

pada pertemuan ketiga ini yaitu siswa dan guru membahas hasil

pekerjaan rumah yang pertemuan kedua. Siswa bersama guru

menyimpulkan hasil dari pekerjaan rumah para siswa. Pada pertemuan

ini, siswa mengerjakan SPLDV dengan metode eliminasi dan tugas

refleksi pada hal 34 dan latihan soal hal 35. Hasil siswa dalam

mengerjakan tugas refleksi dan soal latihan setengah dari jumlah siswa

mencapai ketuntasan. Di akhir pembelajaran siswa dan guru

menyimpulkan hasi pekerjaan siswa pada pertemuan ini dan guru

memberi tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.

d. Pertemuan IV

Hari/tanggal : Sabtu 29 Januari 2017

Jam ke : 1 dan 2

Pokok bahasan: Sistem persamaan linear dua variabel (eliminasi dan

substitusi atau gabungan)

Keterlaksanaan proses pembelajaran berdasarkan lembar

observasi kegiatan pembelajaran mencapai 93%. Kegiatan

pembelajaran pada pertemuan yang ke empat ini yaitu dengan

bimbingan guru siswa mendiskusikan cara menyelesaikan SPLDV

dengan metode substitusi-eliminasi modul hal 36 dan 37. Hasil siswa

dalam mengerjakan tugas tersebut hamper semua siswa mencapai

ketuntasan. Di akhir pembelajaran siswa dan guru menyimpulkan hasi

pekerjaan siswa pada pertemuan ini dan siswa diminta mengisi lembar
57

respon terhadap modul tersebut selama pembelajaran berlangsung

sampai materi tersebut selesai.

Berikut disajikan gambar-gambar kegiatan pembelajaran pada saat

uji coba modul sistem persamaan linear dua variabel.

Gambar 12. Kegiatan saat guru memebimbing siswa dalam


munngunakan modul.

Gambar 13. Kegiatan siswa mendalami materi menggunakan modul.


58

Gambar 14. Kegiatan siswa ketika siswa berdiskusi dengan teman


sebangku

Gambar 15. Kegiatan salah satu siswa mempresentasikan jawabannya


59

5. Evaluation

Tahap terakhir adalah mengevaluasi modul sistem persamaan linear

dua valiabel berbasis realistik yang telah dikembangkan berdasarkan hasil

angket yang diperoleh dari tahap pengembangan dan implementasi.

a. Analisis Kevalidan Modul

Pengembangan produk dilaksanakan berdasarkan evaluasi oleh

ahli media serta ahli materi. Evaluasi modul oleh ahli media dan ahli

materi dilakukan sebelum tahap implementasi. Hal ini merupkan

proses validasi modul dalam rangka membuat modul tersebut menjadi

lebih baik.

Evaluasi modul pembelajaran untuk dua ahli media dilakukan

oleh Ibu Wharyanti Ika P., M.Pd dan Pak Eko Setyadi K. M.Pd. Si.

Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan informasi,

saran, kririk yang digunakan untuk meningkatkan kualitas modul

pembelajaran yang dikembangkan dari aspek media. Aspek yang

dievaluasi meliputi tata bahasa, gambar, kemasan atau cover dan

kelengkapan komponen modul.

Hasil evaluasi pengembangan produk dilakukan oleh ahli media

Ibu Wharyanti Ika P., MPd di peroleh:


60

1) skor rata-rata kebenaran tata bahasanya sebesar 3,83 dari skor

maksimal 4 disajikan di dalam diagram sebagai berikut:

TATA BAHASA
4.05

3.95

3.9

3.85

3.8

3.75
1

Rata-rata Rata-rata maximal

Gambar 16. Diagram Tentang Tata Bahasa Dalam Validator


Media

2) skor rata-rata kualitas gambar sebesar 3,25 dari skor maksimal 4

disajikan di dalam diagram sebagai berikut:

GAMBAR

0
1

rata-rata rata-rata maximal

Gambar 17. Diagram Tentang Penilaian Gambar Dalam


Validator Media
61

3) skor rata-rata kemasan atau cover sebesar 3,6 dari skor maksimal 4

disajikan di dalam diagram sebagai berikut:

KEMASAN ATAU COVER

4
3.9
3.8
3.7
3.6
3.5
3.4
1

rata-rata rata-rata maximal

Gambar 18. Diagram Tentang Kemasan atau Cover Dalam


Validator Media

4) skor rata-rata kelengkapan komponen modul sebesar 3,6 dari skor

maksimal 4 disajikan di dalam diagram sebagai berikut:

KELENGKAPAN KOMPONEN MODUL

4
3.5
3
1

rata-rata rata-rata maximal

Gambar 19. Diagram Tentang Kelengkapan Komponen Modul


62

TABEL VALIDASI MEDIA

4
3.8
rata rata maximal
3.6
Total rata-rata
3.4
1 2 3

Total rata-rata rata rata maximal

Gambar 20. Diagram Validasi Media

Kualitas modul media pembelajaran dapat diketahui dengan

mengkorversikan skor rata-rata dengan skala empat. Dari hasil

konversi skor rata-rata dapat disimpulkan bahwa menurut ahli media,

kualitas modul sistem persamaan linear dua variabel dinyatakan sangat

baik. Dosen ahli media juga menyatakan bahwa modul matematika

sistem persamaan linear dua variabel berbasis realistik layak untuk

diujicobakan dengan revisi sesuai dengan memasukkan saran dari

dosen ahli media. Adapun beberapa masukkan dan saran dari dosen

ahli media yaitu:

a) Penggunaan masalah lebih dibuat sesuai dengan apa yang

dimaksud konteks dalam PMR.

b) Tampilan modul lebih diperbaiki kembali.

c) Kalimat dalam modul gunakan kalimat baku.


63

Hasil evaluasi dari ahli media secara kuantitatif dapat dilihat pada

table berikut:

Tabel 6. Hasil evaluasi bahan ajar dari ahli media


Aspek penilaian Skor rata-rata Kategori
Tata Bahasa 3,83 Sangat Baik
Gambar 3,25 Sangat Baik
Kemasan atau cover 3,6 Sangat Baik
Komponen modul 3,6 Sangat Baik
Kesimpulan 3,6 Sangat Baik

Hasil evaluasi pengembangan produk dilakukan oleh ahli media

Pak Eko Setyadi K. M.Pd. Si di peroleh:

1) skor rata-rata kebenaran tata bahasanya sebesar 3,33 dari skor

maksimal 4 disajikan di dalam diagram sebagai berikut:

TATA BAHASA

3.8

3.6

3.4

3.2

3
1

Rata-rata rata-rata maximal

Gambar 21. Diagram Tentang Tata Bahasa Dalam Validator


Media
64

2) skor rata-rata kualitas gambar sebesar 2,75 dari skor maksimal 4

disajikan di dalam diagram sebagai berikut:

GAMBAR

0
1

rata-rata rata-rata maximal

Gambar 22. Diagram Tentang Penilaian Gambar Dalam


Validator Media

3) skor rata-rata kemasan atau cover sebesar 3,2 dari skor maksimal 4

disajikan di dalam diagram sebagai berikut:

KEMASAN ATAU COVER

0
1

rata-rata rata-rata maximal

Gambar 23. Diagram Tentang Kemasan atau Cover Dalam


Validator Media
65

4) skor rata-rata kelengkapan komponen modul sebesar 3,2 dari skor

maksimal 4

KELENGKAPAN KOMPONEN MODUL

rata-rata maximal
2
rata-rata
0
1

rata-rata rata-rata maximal

Gambar 24. Diagram Tentang Kelengkapan Komponen Modul

Hasil validasi media disajikan dengan diagram:

TABEL VALIADASI MEDIA

4
3
2
1 Rata-rata masximal
Total rata-rata
0
1 2 3

Total rata-rata Rata-rata masximal

Gambar 25. Diagram Validasi Media

Kualitas modul media pembelajaran dapat diketahui dengan

mengkorversikan skor rata-rata dengan skala empat. Dari hasil


66

konversi skor rata-rata dapat disimpulkan bahwa menurut ahli media,

kualitas modul sistem persamaan linear dua variabel dinyatakan baik.

Dosen ahli media juga menyatakan bahwa modul matematika sistem

persamaan linear dua variabel berbasis realistik layak untuk

diujicobakan dengan revisi sesuai dengan memasukkan saran dari

dosen ahli media. Adapun beberapa masukkan dan saran dari dosen

ahli media yaitu:

1) Kunci jawaban disertakan tapi terpisah.

Hasil evaluasi dari ahli media secara kuantitatif dapat dilihat

pada table berikut:

Tabel 7. Hasil evaluasi bahan ajar dari ahli media

Aspek penilaian Skor rata-rata Kategori


Tata Bahasa 3,33 Sangat Baik
Gambar 2,75 Baik
Kemasan atau cover 3,2 Sangat Baik
Komponen modul 3,2 Sangat Baik
Kesimpulan 3,1 Sangat Baik

Evaluasi modul pemebelajaran untuk ahli materi dilakukan

oleh bapak Prasetyo Budi D, M.Pd. Evaluasi ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi, saran, dan kritik terutama dari aspek

kompetensi, kualitas materi, kesesuaian dengan pendekatan

realistik, serta kelengkapan modul.

Hasil evaluasi pengembangan modul yang dilakukan oleh

ahli materi diperoleh: (1) skor rata-rata kesesuaian materi sebesar

3,6 dari skor maksimal 4


67

TABEL KOMPETENSI

4
3.9
3.8
3.7
3.6
3.5
Rata rata rata-rata maximal

Gambar 26. Diagram Tentang Tabel Kompetensi Dalam


Validasi Materi

2) skor rata-rata kualitas materi sebesar 3,4 dari skor maksimal 4

KUALITAS MATERI

4
3.8
3.6
3.4
3.2
3
1

Rata-rata rata-rata maximal

Gambar 27. Diagram Tentang Kualitas Kompetensi Dalam


Validasi Materi
68

3) skor rata-rata kesesuaian dengan pendekatan realistik sebesar 3,5

dari skor maksimal 4

KESESUAIAN PENDEKATAN REALISTIK

4
3.8
3.6
3.4
3.2
1

rata-rata rata-rata maximal

Gambar 28. Diagram Tentang Kesesuaian pendekatan


Realistik Dalam Validasi Materi

4) skor rata-rata kelengkapan modul sebesar 3,6 dari skor maksimal 4

KELENGKAPAN KOMPONEN MODUL

4
rata-rata
3.8 maximal
3.6
rata-rata
3.4
1
rata-rata rata-rata maximal

Gambar 29. Diagram Tentang Kelengkapan Modul Dalam


Validasi Materi

Kualitas modul media pembelajaran dapat diketahui dengan

mengkorversikan skor rata-rata dengan skala empat. Dari hasil


69

konversi skor rata-rata dapat disimpulkan bahwa menurut ahli

materi, kualitas modul sistem persamaan linear dua variabel

dinyatakan sangat baik. Dosen ahli materi juga menyatakan bahwa

modul matematika sistem persamaan linear dua variabel berbasis

realistik layak untuk diujicobakan sesuai dengan memasukkan

saran dari dosen ahli materi. Adapun beberapa masukkan dan saran

dari dosen ahli materi yaitu:

1) Kualitas materi perlu diperbaiki.

2) Cover diperbaiki sehingga lebih menggambarkan isi dari

modul.

3) Inkuiri dalam modul lebih ditekankan.

Hasil evaluasi dari ahli materi secara kuantitatif dapat dilihat

pada table berikut:

Tabel 8. Hasil evaluasi bahan ajar dari ahli materi

Aspek penilaian Skor rata- Kategori


rata
Kompetensi 3,6 Sangat Baik
Kualitas materi 3,4 Sangat Baik
Kesesuaian dengan pendekatan realistic 3,5 Sangat Baik
Komponen modul 3,6 Sangat Baik
Kesimpulan 3,5 Sangat Baik
70

TABEL VALIADASI MATERI

3.5
rata maximal
TOTAL rata-…
3
1 2 3 4

TOTAL rata-rata rata maximal

Gambar 30. Diagram Tentang Tabel Validasi Materi

Secara keseluruhan pengembangan modul yang dilakukan oleh

ahli media dan ahli materi menyatakan bahwa modul matematika

sistem persamaan linear dua variabel dengan pendekatan realistik

tergolong dalam kategori sangat baik dan memenuhi syarat validitas

(validity) untuk sebuah modul pembelajaran.

b. Analisis Kepraktisan Produk

Kepraktisan dari modul pembelajaran diperoleh dari observasi,

hasil lembar angket siswa dan angket untuk guru. Hasil respon dan

observasi dengan menggunakan modul didapat ketika penelitian

berlangsung.

Dari lembar observasi kegiatan pembelajaran yang diisi oleh

observer selama empat kali pertemuan diperoleh hasil berikut:


71

Tabel 9. Hasil penilaian proses kegiatan belajar

No. Aspek penilaian Ketercapaian


1. Konsistensi kegiatan belajar 88%
2. Keterlaksanaan oleh guru 100%
3. Keterlaksanaan oleh siswa 63%
4. Keaktifan siswa 75%
5. Interaksi siswa dan guru 100%
Skor rata-rata 85%

Sedangkan untuk angket penilaian modul yang dilakukan oleh

guru matematika diperoleh:

Tabel 10. Hasil penelaian modul matematika “Sistem persamaan


linear dua variabel”

Skor rata-
Aspek penilaian Kategori
rata
Kompetensi 3,6 Sangat baik
Kualitas materi 3,7 Sangat baik
Kesesuaian dengan pendekatan realistik 4 Sangat baik
Tata Bahasa 3,5 Sangat baik
Kemasan atau cover 3,4 Sangat baik
Gambar 3,25 Sangat baik
Komponen modul 3,8 Sangat baik
Kesimpulan 3,6 Sangat baik

Selain dengan menggunakan lembar observasi kegiatan

pembelajaran, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru

matematika untuk mengukur kepraktisan modul yang telah

dikembangkan. Wawancara dilaksanakan setelah pelaksanaan uji coba

dalam pembelajran di kelas.

Pada bagian awal wawancara, peneliti menanyakan tentang

metode yang bias diterapkan guru dalam pembelajaran matematika

bagi SMP N 26 Purworejo. Dari jawaban guru dapat disimpulkan


72

bahwa metode yang digunakan adalah metode eskpositori. Guru

menjelaskan materi kemudian memberikan latihan soal. Sesekali siswa

diberi LKS terbimbing, Guru mengajar dengan buku paket dari sekolah

yang dipinjam kepada siswa.

Selanjutnya, peneliti menanyakan bagaimana proses pembelajaran

dengan menggunakan modul yang telah dilaksanakan. Guru

berpendapat bahwa modul matematika sistem persamaan linear dua

variabel berbasis realistik dapat meningkatkan keaktifan siswa dan

meningkatkan motivasi siswa untuk belajar matematika. Modul

matematika sistem persamaan linear dua variabel berbasis realistik

membantu siswa dalam memahami materi mengenai sistem persamaan

linear dua variabel.

Secara keseluruhan, pemanfaaatan modul matematika sistem

persamaan linear dua variabel berbasis realistik yang telah

dikembangkan membantu siswa untuk memahami materi sistem

persamaan linear dua variabel.

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian dan pengembangan di atas, diperoleh sebuah

modul matematika sistem persamaan linear dua variabel berbasis realistik.

Pengembangan modul dilakukan sesuai dengan metode yang telah ditentukan

yaitu ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Evaluation).
73

Pengembangan modul dilakukan dengan menggunakan pendekatan

realistik. Pada modul ini, berdasarkan metode ADDIE pada tahan design

terdapat ada tiga sub bab materi yang masing masing terdapat uraian materi

yang disajikan secara inkuiri, contoh soal sebagai aplikasi materi dari

kehidupan sehari-hari, latihan soal untuk menguji pemahaman siswa mengenai

isi materi, serta kerja kelompok untuk meningkatkan siswa dalam berfikir

kreatif dan inovatif. Pada setaiap materi diawali dengan penyajian masalah

yang riil bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya.

Siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan dan memberi alasan terhadap

jawaban yang diberikannya. Di setiap akhir materi disajikan refleksi yang

berguna untuk mendalami materi yang telah dipelajari. Materi disajikan secara

inkuiri, yang bertujuan agar siswa dapat menemukkan sendiri materi yang

harus dipelajari.

Pada tahap pengembangan (Development), dilakukan validasi oleh ahli

materi dan ahli media untuk memperoleh saran dan kritik tentang modul yang

dikembangkan. Saran-saran dan kritik dari validator sangat berguna oleh

pengembangan modul ini. Semua saran dari validator digunakkan peneliti

untuk perbaikan modul yang dikembangkan karena masih ada kekurangan dan

kesalahan yang dilakukan oleh peneliti dalam menyusun modul. Kesalahan

tersebut terjadi kerena peneliti kurang teliti dalam menyusun modul. Pada

tahap pengembangan ini, peneliti memperoleh kualitas modul berdasarkan

penilaian dari para ahli untuk aspek kevalidan modul. Modul matematika
74

sistem persamaan linear dua variabel dinyatakan valid oleh para ahli dengan

kriteria sangat baik.

Setelah revisi modul berdasarkan para ahli, peneliti melakukan

implementasi dengan mengujicobakan modul di SMP Negeri 26 Purworejo.

Secara keseluruhan, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

modul matematika sistem persamaan linear dua variabel berbasis realistik

terlaksana dengan baik. Hal itu ditujukkan dari hasil penilaian proses

pembelajaran yang mencapai keterlaksanaan sebesar 85%. Dengan modul

yang telah dikembangkan, siswa dapat lebih aktif dalam kelas dan mereka

dapat belajar mandiri tanpa mengandalkan guru. Pada saat implementasi,

siswa mempelajari materi sesuai dengan langkah-langkah dalam modul.

Materi disajikan secara inkuiri dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Dalam menggunakan modul matematika sistem persamaan linear dua variabel

berbasis realistik, siswa dapat berdiskusi dengan teman atau guru jika

kesulitan dalam memahaminnya.

Pada tahap evaluasi, peneliti menganalisi kepraktisan modul yang

datanya diperoleh pada saat implementasi. Hasil penilaian guru matematika

melalui lembar angket yang diberikan, di peroleh nilai sebesar 3,6 yang

termasuk dalam kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa modul

matematika sistem persamaan linear dua variabel berbasis realistik dapat

digunakan dengan mudah oleh siswa dan guru untuk kegiatan proses

pembelajaran. Dari hasil respon siswa diperoleh sebesar 3,32 yang termasuk

dalam kategori sangat baik.


75

Selain mengembangkan modul matematika sistem persamaan linear

dua variabel berbasis realistik, peneliti juga meneliti kualitas modul tersebut.

Berdasarkan data-data yang diperoleh, modul matematika sistem persamaan

linear dua variabel berbasis realistik modul yang berkualitas dilihat dari aspek

kevalidan dan aspek kepraktisan.

1. Kevalidan modul diperoleh dari penilaian para ahli yang menyatakan

bahwa modul matematika sistem persamaan linear dua variabel berbasis

realistik dalam kategori sangat baik sehingga modul matematika sistem

persamaan linear dua variabel berbasis realistik yang telah dikembangkan

dinyatakan valid.

2. Kepraktisan modul dilihat dari keterlaksanaan proses kegiatan

pembelajaran, angket untuk guru matematika, dan angket untuk siswa

terhadap modul tersebut. Berdasarkan lembar observasi kegiatan

pembelajaran mencapai 85% yang termasuk dalam kategori baik.

Berdasarkan angket, penilaian terhadap modul yang telah dikembangkan

sebesar 3,32 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Selain itu

penilaian guru terhadap modul matematika sistem persamaan linear dua

variabel berbasis realistik sebesar 3,6 yang termasuk dalam kategori sangat

baik, bisa dilihat lampiran 3 hal 110-160.

Berdasarkan kedua aspek tersebut, dikatakan bahwa modul matematika

sistem persamaan linear dua variabel berbasis realistik yang telah

dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik berdasarkan aspek

kevalidan dan aspek kepraktisan.


BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan

sebagai berikut:

1. Pengembangan Modul Matematika Sistem persamaan linear dua variabel

berbasis realistik.

a. Analisis

Peneliti melakukan analisis materi, analisis situasi, dan analisis

kebutuhan.

b. Desain

Penentuan judul modul yaitu Modul Matematika sistem

persamaan linear dua variabel, yang terdiri dari tiga kegiatan belajar.

Adapun komponen-komponen dalam modul yaitu contoh soal, aktifitas

siswa, latihan, aktifitas kelompok, refleksi, ujian ketuntasan belajar,

rangkuman, kunci jawaban.

c. Development

Mengembangkan modul berdasarkan draft. Pada tahap ini,

peneliti menyusun semua kegiatan belajar siswa, termasuk contoh soal,

aktifitas siswa, latihan, aktifitas kelompok, dan ujian ketuntasan

belajar, rangkuman, kunci jawaban. Selanjutnya dilakukan validasi

oleh dosen ahli.

76
77

d. Implementasi

Setelah validasi dengan ahli, peneliti melakukan uji coba terbatas

yang dilaksanakan di SMP N 26 Purworejo.

e. Evaluasi

Tahap terakhir dalam pengembangan modul ini adalah

mengevaluasi modul berdasarkan hasil angket yang diperoleh dari

tahap pengembangan dan implementasi. Dari analisis data tersebut,

dinyatakan bahwa modul matematika sistem persamaan linear dua

variabel berbasis realistik berkualitas.

2. Kualitas modul matematika sistem persamaan linear dua variabel berbasis

realistik

Modul matematika sistem persamaan linear dua variabel berbasis

realistik yang telah dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis.

Indikator dari valid dan praktis dapat dilihat sebagai berikut:

a. Modul matematika sistem persamaan linear dua variabel berbasis

realistic termasuk dalam kategori sangat baik sehingga modul

matematika sistem persamaan linear dua variabel berbasis realistik

yang telah dikembangkan dinyatakan valid.

b. Berdasarkan lembar observasi kegiatan pembelajaran, keterlaksanaan

proses kegiatan pembelajaran mencapai 85% yang termasuk dalam

kategori tinggi sehingga modul dinyatakan praktis. Berdasarkan

angket, penilaian terhadap modul yang telah dikembangkan sebesar 3,3

yang termasuk dalam kategori sangat baik. Selain itu, guru matematika
78

juga menyatakan bahwa modul matematika sistem persamaan linear

dua variabel dapat digunakan dengan mudah sebagai bahan ajar

matematika.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan, dapat disarankan sebagai

berikut:

1. Bahan ajar nerupa modul ini dapat dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran matematika SMP kelas VIII agar pembelajaran lebih efektif.

Selain itu dengan menggunakan modul yang telah dikembangkan dapat

melatih siswa lebih mandiri dalam belajar matematika.

2. Untuk menghasilkan bahan ajar yang lebih baik maka perlu dilakukan uji

coba untuk seluruh materi yang ada pada modul matematika ini. Hasil

penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain yang ingin

mengembangkan bahan ajar matematika SMP kelas VIII.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Daryanto & Dwicahyono. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran.


Yogyakarta. Gava Media.

Depdiknas. 2006. Standart isi untuk Satuan Pendidikan dan Menengah. Jajarta:
Pusat Penelitian dan Pengembangan.

Depdiknas. 2008. Komponen Evaluasi. Jakarta: Pusat Penelitian dan


Pengembangan.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Penelitian


dan Pengembangan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2008. Karakteristik Modul.


Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan.

Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Sistematika Modul. Jakarta: Pusat


Penelitian dan Pengembangan.

Hartono, Y. 2014. Matematika Strategi Pemecahan Masalah. Yogyakarta. Graha


Ilmu.

Ni Luh A. I. A. & Pudjawan K. & Wirya N. 2013. Pengembangan Modul


Pembelajaran Matematika di SMP Negeri 1 Banjar untuk Siswa Kelas VIII
Semester Genap. http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJTP/article/view-
/3882/ 3104. pada tanggal 28 September 2016.

Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:


Diva Press.

Rupaidah, A. & Danaryanti, D. 2013. Pengembangan LKS Dengan Pendekatan


Realistik Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
http://id.portalgaruda.org/article.php?article=444167&val=9364 pada
tanggal 28 November 2016.

Sudjana, N. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta CV.

79
80

Wardani, W. 2016. Pengembangan Modul Matematika Dengan Pendekatan CTL


Berbasis Pendidikan Karakter Pada Siswa SMP Kelas VII.
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/ekuivalen/article/view/3069/2906
pada tanggal 28 September 2016.

Wijaya, A. 2011. Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.


LAMPIRAN
81
Lampiran 1
82
83
84
85
86
87
Lampiran 2
LEMBAR VALIDASI

Menerangkan bahwa yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Instansi :
Jurusan :
Telah memberikan pengamatan dan masukkan terhadap produk Modul matematika dengan pendekatan Realistik untuk SMP kelas VIII untuk
kelengkapan penelitian yang berjudul “Pengembangan Modul matematika pada materi system persamaan linear dua variabel dengan” yang disusun
oleh :
Nama : Sumaritoyo Ryananda
Nim : 122140176
Program studi : FKIP Pendidikan Matematika
Adapun masukkan yang telah diberikan adalah sebagai berikut :
1. ………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………

Purworejo, November
Validator

………………………

88
LEMBAR PENILAIAN PRODUK MODUL
LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI TERHADAP PENGEMBANGAN MEDIA BAHAN AJAR MODUL BERBASIS REALISTIK
MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
KELAS VIII SMP N 26 PURWOREJO

Jenis Produk : Modul


Judul Produk : Modul Matematika Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Bapak/Ibu yang terhormat,


Saya memohon bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar validasi ini. Lembar validasi ini ditujukan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu
tentang bahan ajar modul SPLDV dengan pendekatan Realistik. Penilaian dari Bapak/Ibu akan sangat membantu untuk perbaikan bahan ajar ini. Atas
perhatian dan kesediaanya untuk mengisi lembar validasi ini, saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk
1. Istilah dengan member tanda check (√) pada kolom yang Bapak/Ibu anggap sesuai dengan penelian aspek yang ada.
Kriteria penelian :
1 : Sangat tidak setuju
2 : Tidak setuju
3 : Setuju
4 : Sangat setuju

89
a. Komponen pernyataan
Aspek yang Keterangan
No. Butir Penilaian
dinilai 1 2 3 4
1. Kompetensi 1. Penyajian materi sesuai dengan SK dan KD
2. Kejelasan tujuan pembelajaran
3. Materi yang disajikan memuat penjelasan terkait dengan Konsep, definisi, prinsip,prosedur
dan contoh sesuai dengan SK dan KD yang telah dirumuskan
2. Kualitas Materi 4. Penjelasan atau pembahasan materi dilengkapi dengan contoh-contoh konkrit,sehingga siswa
dapat memecahkan masalah terutama masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
5. Penjelasan materi dapat menambah pengetahuan siswa dan mendukung proses pembelajaran
dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran
6. Materi contoh dan latihan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
7. Uraian,contoh,dan tugas,pertanyaan,dan latihan soal dapat mendorong siswa untuk secara
runtut membuat kesimpulan yang sahih (valid).
8. Penyajian materi memuat beragam strategi dan latihan pemecahan masalah untuk
menumbuhkan kreativitas siswa.
9. Uraian materi antar sub bab saling terkait
10. Uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, contoh, atau soal-soal yang disajikan dapat
menimbulkan minat siswa untuk mempelajari dan tidak membingungkan siswa.
11. Materi yang disajikan runtut, sesuai dengan alur berpikir induktif atau deduktif.
12. Tingkat kesulitan materi sesuai dengan kemampuan siswa.
13. Ilustrasi gambar yang disajikan sesuai dengan materi.
14. Pengorganisasian materi sistematis.
15. Pengorganisasian antar sub bab logis dan sistematis .
16. Tugas dan latihan sesuai dengan kompetensi.
3. Kesusaian dengan 17. Membantu siswa agar dapat memahami konsep dengan baik, karena siswa diajak
pendekatan menemukan konsep diri sendiri.
Realistik 18. Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipasif sehingga memotivasi siswa untuk belajar
mandiri.
19. Mendorong siswa lebih aktif sehingga tercipta pembelajaran berpusat pada siswa

90
20. Uraian materi terkait dengan dunia nyata siswa dan mendorong pengetahuan yang dimiliki
Aspek yang Keterangan
No. Butir Penilaian
dinilai 1 2 3 4
siswa dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kelengkapan 21. Terdapat judul Modul
Komponen Modul 22. Terdapat tujuan pembelajaran
23. Terdapat kompetensi yang akan dicapai
24. Terdapat kegiatan belajar siswa
25. Terdapat contoh Soal
26. Terdapat soal evaluasi
27. Terdapat kunci Jawaban
28. Terdapat bagian penilaian
29. Terdapat petunjuk penilaian
30. Terdapat petunjuk penggunaan Modul
Depdiknas (2008: 28)

b. Kesimpulan
Modul pembelajaran ini dinyatakan *) :
1. Layak diujicobakan di lapangan tanpa ada revisi.
2. Layak diujicobakan di lapangan dengan revisi.
3. Tidak layak diujicobakan di lapangan.
*) : Lingkari salah satu

Purworejo, …………………
Validator

…………………………
NIP.

91
LEMBAR VALIDASI

Menerangkan bahwa yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Instansi :
Jurusan :
Telah memberikan pengamatan dan masukkan terhadap produk Modul matematika dengan pendekatan Realistik untuk SMP kelas VIII untuk
kelengkapan penelitian yang berjudul “Pengembangan Modul matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel dengan pendekatan
realistik” yang disusun oleh :
Nama : Sumaritoyo Ryananda
Nim : 122140176
Program studi : FKIP Pendidikan Matematika
Adapun masukkan yang telah diberikan adalah sebagai berikut :
1. ………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………

Purworejo,
Validator

…………………………….

92
LEMBAR PENILAIAN PRODUK MODUL
LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA TERHADAP PENGEMBANGAN MEDIA BAHAN AJAR MODUL BERBASIS REALISTIK
MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
KELAS VIII SMP N 26 PURWOREJO

Jenis Produk : Modul


Judul Produk : Modul Matematika Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Bapak/Ibu yang terhormat,


Saya memohon bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar validasi ini. Lembar validasi ini ditujukan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu
tentang bahan ajar modul SPLDV dengan pendekatan Realistik. Penilaian dari Bapak/Ibu akan sangat membantu untuk perbaikan bahan ajar ini. Atas
perhatian dan kesediaanya untuk mengisi lembar validasi ini, saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk
2. Istilah dengan memberi tanda check (√) pada kolom yang Bapak/Ibu anggap sesuai dengan penelitian aspek yang ada.
Kriteria penelian :
1 : Sangat tidak setuju
2 : Tidak setuju
3 : Setuju
4 : Sangat setuju

93
a. Komponen Pernyataan
Aspek yang Keterangan
No. Butir Penilaian
dinilai 1 2 3 4
1. Tata Bahasa 1. Kata dan kalimat yang digunakan mengacu pada pedoman Ejaan yang disempurnakan
(EYD).
2. Modul ini menggunakan kata,istilah,dan kalimat yang konsisten.
3. Menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang konsisten.
4. Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan komutatif.
5. Tata letak dan pengetikan mudah diikuti pembaca.
6. Bentuk huruf dan ukuran yang digunakan proposional.
2. Gambar 7. Gambar yang disajikan memperjelas materi.
8. Gambar yang disajikan sudah proposional.
9. Gambar yang disajikan jelas atau tidak buram.
10. Keterangan pada setiap gambar jelas.
3. Kemasan atau 11. Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca.
Cover 12. Ukuran huruf judul modul lebih dominan dan ukuran proposioanal dibandingkan
dengan lainya.
13. Warna kertas, gambar, dan ilustrasi menarik perhatian.
14. Warna judul modul kontras dengan warna latar belakang.
15. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (Judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll)
proposioanal, seimbang, dan seirama dengan tata letak isi.
4. Kelengkapan 16. Judul Modul
Komponen Modul 17. Tujuan pembelajaran
18. Kompetensi yang akan dicapai
19. Kegiatan belajar siswa
20. Contoh Soal
21. Soal evaluasi
22. Kunci Jawaban
23. Bagian penilaian
24. Petunjuk penilaian
25. Petunjuk penggunaan Modul
Depdiknas (2008: 28)

94
b. Kesimpulan
Modul pembelajaran ini dinyatakan *) :
1. Layak diujicobakan di lapangan tanpa ada revisi.
2. Layak diujicobakan di lapangan dengan revisi.
3. Tidak layak diujicobakan di lapangan.

*) : Lingkari salah satu

Purworejo, ………………2016
Validator

…………………..
NIDN: 0620018701

95
96

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA


MENGGUNAKAN MODUL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA
VARIABEL BERBASIS REALISTIK

Pokok Bahasan :
Hari / Tanggal :
Jam ke :
No Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
1. Masing-masing siswa mempunyai modul
matematika sistem persamaan linear dua
variabel untuk mengikuti kegiatan belajar.
2. Siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan mengikuti langkah-langkah dalam
modul.*
3. Siswa aktif melaksanakan setiap kegiatan
belajar.*
4. Siswa mendiskusikan kegiatan belajar
kelompok dengan teman sekelompok sesuai
petunjuk dalam modul.*
5. Siswa menyelesaiakan tugas sebagaimana
mestinya.*
6. Siswa mampu menyelesaikan persoalan
yang dihadapi.*
7. Siswa dapat menyelesaikan latihan soal
dengan benar.*
8. Siswa bertanya pada temannya atau guru
apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapi.*
9. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara
mandiri
10. Guru member jalan keluar ketika siswa
mengalami kesulitan.
11. Guru memotivasi siswa agar mengerjakan
modul dengan sunguh-sungguh.
12. Guru membimbing siswa saat pembelajaran
dengan menggunakan modul
13. Guru memberi waktu kepada siswa untuk
97

melaksanakan kegiatan belajar.


14. Siswa melakukan kegiatan tindak lanjut
setelah mengerjakan soal latihan atau soal
evaluasi.*
*) Tercapai jika 75 % dari jumlah siswa seluruhnya memnuhi indicator tersebut.

Purworejo,…………
Observer

……………………..
LEMBAR VALIDASI

Menerangkan bahwa yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Instansi :
Jurusan :
Telah memberikan pengamatan dan masukkan terhadap produk Modul matematika dengan pendekatan Realistik untuk SMP kelas VIII untuk
kelengkapan penelitian yang berjudul “Pengembangan Modul matematika pada materi system persamaan linear dua variabel dengan” yang disusun
oleh :
Nama : Sumaritoyo Ryananda
Nim : 122140176
Program studi : FKIP Pendidikan Matematika
Adapun masukkan yang telah diberikan adalah sebagai berikut :
1. ………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………

Purworejo, ……………..
Validator

98
……………………..
LEMBAR PENILAIAN PRODUK MODUL
LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI TERHADAP PENGEMBANGAN MEDIA BAHAN AJAR MODUL BERBASIS REALISTIK
MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
KELAS VIII SMP N 26 PURWOREJO

Jenis Produk : Modul


Judul Produk : Modul Matematika Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Bapak/Ibu yang terhormat,


Saya memohon bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar validasi ini. Lembar validasi ini ditujukan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu
tentang bahan ajar modul SPLDV dengan pendekatan Realistik. Penilaian dari Bapak/Ibu akan sangat membantu untuk perbaikan bahan ajar ini. Atas
perhatian dan kesediaanya untuk mengisi lembar validasi ini, saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk
3. Istilah dengan member tanda check (√) pada kolom yang Bapak/Ibu anggap sesuai dengan penelian aspek yang ada.
Kriteria penelian :
1 : Sangat tidak setuju
2 : Tidak setuju
3 : Setuju
4 : Sangat setuju

99
c. Komponen pernyataan
Aspek yang Keterangan
No. Butir Penilaian
dinilai 1 2 3 4
1. Kompetensi 1. Penyajian materi sesuai dengan SK dan KD
2. Kejelasan tujuan pembelajaran
3. Materi yang disajikan memuat penjelasan terkait dengan Konsep, definisi, prinsip,prosedur
dan contoh sesuai dengan SK dan KD yang telah dirumuskan
2. Kualitas Materi 4. Penjelasan atau pembahasan materi dilengkapi dengan contoh-contoh konkrit,sehingga siswa
dapat memecahkan masalah terutama masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
5. Penjelasan materi dapat menambah pengetahuan siswa dan mendukung proses pembelajaran
dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran
6. Materi contoh dan latihan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
7. Uraian,contoh,dan tugas,pertanyaan,dan latihan soal dapat mendorong siswa untuk secara
runtut membuat kesimpulan yang sahih (valid).
8. Penyajian materi memuat beragam strategi dan latihan pemecahan masalah untuk
menumbuhkan kreativitas siswa.
9. Uraian materi antar sub bab saling terkait
10. Uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, contoh, atau soal-soal yang disajikan dapat
menimbulkan minat siswa untuk mempelajari dan tidak membingungkan siswa.
11. Materi yang disajikan runtut, sesuai dengan alur berpikir induktif atau deduktif.
12. Tingkat kesulitan materi sesuai dengan kemampuan siswa.
13. Ilustrasi gambar yang disajikan sesuai dengan materi.
14. Pengorganisasian materi sistematis.
15. Pengorganisasian antar sub bab logis dan sistematis .
16. Tugas dan latihan sesuai dengan kompetensi.
3. Kesusaian dengan 17. Membantu siswa agar dapat memahami konsep dengan baik, karena siswa diajak
pendekatan menemukan konsep diri sendiri.
Realistik 18. Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipasif sehingga memotivasi siswa untuk belajar
mandiri.

100
19. Mendorong siswa lebih aktif sehingga tercipta pembelajaran berpusat pada siswa
20. Uraian materi terkait dengan dunia nyata siswa dan mendorong pengetahuan yang dimiliki
Aspek yang Keterangan
No. Butir Penilaian
dinilai 1 2 3 4
siswa dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tata Bahasa 21. Kata dan kalimat yang digunakan mengacu pada pedoman Ejaan yang disempurnakan (EYD).
22. Modul ini menggunakan kata,istilah,dan kalimat yang konsisten.
23. Menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang konsisten.
24. Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan komutatif.
25. Tata letak dan pengetikan mudah diikuti pembaca.
26. Bentuk huruf dan ukuran yang digunakan proposional.
5. Gambar 27. Gambar yang disajikan memperjelas materi.
28. Gambar yang disajikan sudah proposional.
29. Gambar yang disajikan jelas atau tidak buram.
30. Keterangan pada setiap gambar jelas.
6. Kemasan atau 31. Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca.
Cover 32. Ukuran huruf judul modul lebih dominan dan ukuran proposioanal dibandingkan dengan lainya.
33. Warna kertas, gambar, dan ilustrasi menarik perhatian.
34. Warna judul modul kontras dengan warna latar belakang.
35. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (Judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll) proposioanal,
seimbang, dan seirama dengan tata letak isi.
7. Kelengkapan 36. Terdapat judul Modul
Komponen Modul 37. Terdapat tujuan pembelajaran
38. Terdapat kompetensi yang akan dicapai
39. Terdapat kegiatan belajar siswa
40. Terdapat contoh Soal
41. Terdapat soal evaluasi
42. Terdapat kunci Jawaban
43. Terdapat bagian penilaian
44. Terdapat petunjuk penilaian
45. Terdapat petunjuk penggunaan Modul
Depdiknas (2008: 28)

101
d. Kesimpulan
Modul pembelajaran ini dinyatakan *) :
1. Layak diujicobakan di lapangan tanpa ada revisi.
2. Layak diujicobakan di lapangan dengan revisi.
3. Tidak layak diujicobakan di lapangan.
*) : Lingkari salah satu

Purworejo, …………………
Validator

……………………..
NIP.

102
103

PEDOMAN WAWANCARA GURU TERHADAP HASIL


PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODUL SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Tujuan : mengetahui tanggapan guru di kelas seputar penggunaan modul


dalam pembelajaran.
Bentuk : wawancara bebas.
Responden : guru matematika

1. Menurut Bapak, bagaimana proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan


modul matematika” Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)”?
2. Apakah modul matematika “Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)”
membantu siswa mamahami materi SPLDV ?
3. Apakah terdapat saran bagi penggunaan modul pada saat pembelajaran di kelas ?
4. Apakah modul yang digunakan di kelas sudah mampu membantu siswa untuk
membangun pengetahuannya sendiri ?
5. Apakah bahan ajar yang telah dikembangkan telah memenuhi kebutuhan
pembelajaran ?
6. Adakah kelebihan dari bahan ajar yang dikembangkan ?
7. Adakah kekurangan dari bahan ajar yang dikembangkan ?
8. Bagaimana kualitas modul yang sudah diterapkan di kelas ?
104

LEMBAR ANGKET RESPON SISWA TERHADAP


PENGGUNAAN MEDIA MODUL MATEMATIKA
REALISTIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN
LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) BERBASIS
MASALAH PADA SISWA SMP KELAS VIII G
SMP NEGERI 26 PURWOREJO

A. Tujuan
Lembar angket respon ini bertujuan untuk mengetahui penilaian dan pendapat

adik-adik tentang kegiatan pembelajaran selama menggunakan media modul

matematika realistik pada materi persamaan linear dua variabel berbasis

masalah pada siswa SMP kelas VIII G SMP N 26 Purworejo.

B. Petunjuk Pengisian:
1. Pernyataan-pernyataan berikut ini berkaitan dengan media komik yang

telah adik-adik baca. Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan

penilaian kamu.

2. Mohon adik-adik memberikan penilaian secara jujur dan sesuai dengan

kenyataan, karena hal ini tidak berpengaruh pada nilai adik-adik di kelas.
105

3. Contoh pengisian sebagai berikut:

Sangat Setuju

√ Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

4. Mohon adik-adik mengisi setiap nomor dan menuliskan komentar pada


kolom yang telah disediakan.
5. Atas partisipasi adik-adik, diucapkan terima kasih.
106

LEMBAR ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PENGGUNAAN


MEDIA MODUL

1. Modul membuat materi pelajaran menjadi lebih mudah dipahami

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

2. Penjelasan atau pembahasan materi ini dilengkapi dengan contoh-contoh


nyata

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

3. Materi dan contoh sesuai dengan perkembangan ilmu teknologi

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju


107

4. Uraian materi antara sub bab saling terkait

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5. Ilustrasi gambar yang disajikan sesuai dengan gambar

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

6. Bahasa yang digunakan mudah dipahami

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju


108

7. Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

8. Seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam modul

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

9. Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju


109

10. Warna, kertas, dan gambar menarik perhatian

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Tuliskan komentarmu tentang modul ini:


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Purworejo, ………………….
Siswa

(…………………………..)
Lampiran 3 110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
BUTIR SOAL ATAU ANGKET
NAMA SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL Rata-rata

1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28 2.8
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 35 3.5
4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 33 3.3
5 3 4 2 3 4 4 3 4 2 3 32 3.2
6 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 36 3.6
7 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 3.8
8 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 37 3.7
9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 37 3.7
10 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 35 3.5
11 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 35 3.5
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3
13 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 33 3.3
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
16 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 33 3.3
17 3 4 2 1 3 4 4 1 3 3 28 2.8
18 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 32 3.2
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29 2.9
20 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28 2.8
21 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 30 3
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3
23 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 37 3.7
24 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28 2.8
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3
27 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 33 3.3
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 3.8
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 3.9
Jumlah 964 96.4
Rata-rata total 3.324

160
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI MATERI

Keterangan
No. Aspek yang dinilai Butir Penilaian
1 2 3 4
1 1. Penyajian materi sesuai dengan SK dan KD 4
2. Kejelasan tujuan pembelajaran 4
Kompetensi 3. Materi yang disajikan memuat penjelasan terkait dengan konsep, definisi, prinsip, prosedur dan contoh sesuai dengan SK dan KD 3
JUMLAH 11
RATA-RATA 3.666667 Rata rata 3.666667
rata-rata maximal 4
2 4. Penjelasan atau pembahasan materi dilengkapi dengan contoh-contoh kongkrit sehingga siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari 3
5. Penjelasan materi dapat menambah pengetahuan siswa dan mendukung proses pembelajaran siswa 4
6. Materi contoh dan latihan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi 3
7.Uraian,contoh,dan tugas,pertanyaan,dan latihan soal dapat mendorong siswa untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sah (valid). 3
8.Penyajian materi memuat beragam strategi dan latihan pemecahan masalah untuk menumbuhkan kreativitas siswa. 4
9.Uraian materi antar sub bab saling terkait 4
10.Uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, contoh, atau soal-soal yang disajikan dapat menimbulkan minat siswa untuk mempelajari dan tidak membingungkan siswa. 4
Kualitas Materi 11.Materi yang disajikan runtut, sesuai dengan alur berpikir induktif atau deduktif. 3
12.Tingkat kesulitan materi sesuai dengan kemampuan siswa. 3
13.Ilustrasi gambar yang disajikan sesuai dengan materi. 4
14.Pengorganisasian materi sistematis. 3
15.Pengorganisasian antar sub bab logis dan sistematis 4
16.Tugas dan latihan sesuai dengan kompetensi. 3
Jumlah 45
Rata-rata 3.461538 Rata-rata 3.461538
rata-rata maximal 4
3 17.Membantu siswa agar dapat memahami konsep dengan baik, karena siswa diajak menemukan konsep diri sendiri. 3
18.Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipasif sehingga memotivasi siswa untuk belajar mandiri 4
19.Mendorong siswa lebih aktif sehingga tercipta pembelajaran berpusat pada siswa 3
Kesesuiaan dengan
20.Uraian materi terkait dengan dunia nyata siswa dan mendorong pengetahuan yang dimiliki siswa dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 4
pendekatan Realistik
Jumlah 14
Rata-rata 3.5 rata-rata 3.5
rata-rata maximal 4

4 21.Terdapat judul Modul 4


22. Terdapat tujuan pembelajaran 4
23.Terdapat kompetensi yang akan dicapai 3
24.Terdapat kegiatan belajar siswa 3
25.Terdapat contoh Soal 4
Kelengkapan 26.Terdapat soal evaluasi 4
komponen modul 27.Terdapat kunci Jawaban 3
28.Terdapat bagian penilaian 4
29.Terdapat petunjuk penilaian 4
30.Terdapat petunjuk penggunaan Modul 3
Jumlah 36
Rata-rata 3.6 rata-rata 3.6
rata-rata maximal 4
Jumlah 106
TOTAL rata-rata 3.533333

161
rata maximal 4
Rata max 4,0
Rata diperoleh 3,5
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI MEDIA

Keterangan
No. Aspek yang dinilai Butir Penilaian
1 2 3 4
1 1. Kata dan kalimat yang digunakan mengacu pada pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD) 4
2. Modul ini menggunakan kata, istilah, dan kalimat yang konsisten 4
3. Menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang konsisten 4
4. Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan komutatif 3
Tata Bahasa
5. Tata letak dan pengetikan mudah diikuti pembaca 4
6. Bentuk huruf dan ukuran yang digunakan proposional 4
Jumlah 23
Rata-rata 3.833333 Rata-rata 3.833333
Rata-rata maximal 4
2 7. Gambar yang disajikan memperjelas materi 3
8. Gambar yang disajikan sudah proposional 3
9. Gambar yang disajikan jelas dan tidak buram 3
Gambar
10. Keterangan pada setiap gambar jelas 4
Jumlah 13
Rata-rata 3.25 rata-rata 3.25
rata-rata maximal 4
3 11. Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca 4
12. Ukuran huruf judul modul lebih dominan dan ukuran proposioanal dibandingkan dengan lainya 3
13. Warna,kertas, gambar dan ilustrasi menarik perhatian 4
Kemasan atau cover 14. Warna judul modul kontras dengan warna belakang 3
15. Komposisi dan ukuran unsur, tata letak (judul, isi pengarang, ilustrasi, logo, dll) proposional, seimbang, dan seirama dengan tat letak 4
Jumlah 18
Rata-rata 3.6 rata-rata 3.6
rata-rata maximal 4
4 16. Judul Modul 3
17. Tujuan pembelajran 4
18. Kompetensi yang akan dicapai 4
19. Kegiatan belajar siswa 4
20. contoh soal 4
Kelengkapan 21. Soal evaluasi 4
Komponen Modul 22. Kunci jawaban 3
23. Bagian penilaian 3
24. Petunjuk penilaian 3
25. Petunjuk penggunaan modul 4
Jumlah 36
Rata-rata 3.6 rata-rata 3.6
rata-rata maximal 4

162
Jumlah 90
Total rata-rata 3.6
rata rata maximal 4
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI MEDIA

Keterangan
No. Aspek yang dinilai Butir Penilaian
1 2 3 4
1 1. Kata dan kalimat yang digunakan mengacu pada pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD) 3
2. Modul ini menggunakan kata, istilah, dan kalimat yang konsisten 4
3. Menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang konsisten 4
4. Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan komutatif 3
Tata Bahasa
5. Tata letak dan pengetikan mudah diikuti pembaca 3
6. Bentuk huruf dan ukuran yang digunakan proposional 3
Jumlah 20
Rata-rata 3.333333 Rata-rata 3.333333
rata-rata maximal 4
2 7. Gambar yang disajikan memperjelas materi 3
8. Gambar yang disajikan sudah proposional 3
9. Gambar yang disajikan jelas dan tidak buram 3
Gambar
10. Keterangan pada setiap gambar jelas 2
Jumlah 11
Rata-rata 2.75 rata-rata 2.75
rata-rata maximal 4
3 11. Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca 4
12. Ukuran huruf judul modul lebih dominan dan ukuran proposioanal dibandingkan dengan lainya 3
13. Warna,kertas, gambar dan ilustrasi menarik perhatian 3
Kemasan atau cover 14. Warna judul modul kontras dengan warna belakang 3
15. Komposisi dan ukuran unsur, tata letak (judul, isi pengarang, ilustrasi, logo, dll) proposional, seimbang, dan seirama dengan tat letak 3
Jumlah 16
Rata-rata 3.2 rata-rata 3.2
rata-rata maximal 4
4 16. Judul Modul 4
17. Tujuan pembelajran 4
18. Kompetensi yang akan dicapai 4
19. Kegiatan belajar siswa 3
20. contoh soal 3
Kelengkapan 21. Soal evaluasi 3
Komponen Modul 22. Kunci jawaban 3
23. Bagian penilaian 2
24. Petunjuk penilaian 2
25. Petunjuk penggunaan modul 4
Jumlah 32
Rata-rata 3.2 rata-rata 3.2
rata-rata maximal 4
Jumlah 79
Total rata-rata 3.16
Rata-rata masximal 4

163
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MENGGUNAKAN MODUL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERBASIS REALISTIK

PERTEMUAN RATA-
NO INDIKATOR ASPEK YANG DIAMATI JUMLAH
1 2 3 4 RATA
1.Masing-masing siswa mempunyai modul matematika SPLDV untuk mengikuti kegiatan belajar. 1 1 1 1 4 100%
2. Siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengikuti langkah-langkah dalm modul.* 1 1 1 1 4 100%
Konsistensi kegiatan belajar
1 3.Siswa aktif melaksanakan setiap kegiatan belajar.* 1 1 0 1 3 75%
mengajar
4.Siswa mendiskusikan kegiatan belajar kelompok dengan teman sekelompok sesuai petunjuk dalam modul.* 1 0 1 1 3 75%
Total rata-Rata 88%

1.Guru memotivasi siswa agar mengerjakan modul dengan sunguh-sungguh. 1 1 1 1 4 100%


2.Guru membimbing siswa saat pembelajaran dengan menggunakan modul. 1 1 1 1 4 100%
2 Keterlaksanaan oleh guru
3.Guru memberi waktu kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar. 1 1 1 1 4 100%
Total rata-rata 100%

1.Siswa menyelesaiakan tugas sebagaimana mestinya.* 1 1 1 1 4 100%


2.Siswa mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi.* 0 1 0 1 2 50%
3 Keterlaksanaan oleh siswa 3.Siswa dapat menyelesaikan latihan soal dengan benar.* 0 0 1 1 2 50%
4.Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri. 0 1 1 0 2 50%
Total rata-rata 63%

1.Siswa bertanya pada temannya atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi.* 1 1 1 1 4 100%
4 Keaktifan siswa 2.Siswa melakukan kegiatan tindak lanjut setelah mengerjakan soal latihan atau soal evaluasi.* 0 0 1 1 2 50%
Total rata-rata 75%

5 Interaksi siswa dan guru 1.Guru member jalan keluar ketika siswa mengalami kesulitan. 1 1 1 1 4 100%
Total rata-rata 100%
Total Rata-rata 85%
Rata-rata 71% 79% 86% 93%

164
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI GURU

Keterangan
No. Aspek yang dinilai Butir Penilaian
1 2 3 4
1 1. Kata dan kalimat yang digunakan mengacu pada pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD) 3
2. Modul ini menggunakan kata, istilah, dan kalimat yang konsisten 3
3. Menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang konsisten 3
4. Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan komutatif 4
Tata Bahasa
5. Tata letak dan pengetikan mudah diikuti pembaca 4
6. Bentuk huruf dan ukuran yang digunakan proposional 4
Jumlah 21
Rata-rata 3.5 Rata-rata 3.5
Rata-rata maximal 4
2 7. Gambar yang disajikan memperjelas materi 3
8. Gambar yang disajikan sudah proposional 3
9. Gambar yang disajikan jelas dan tidak buram 3
Gambar
10. Keterangan pada setiap gambar jelas 4
Jumlah 13
Rata-rata 3.25 rata-rata 3.25
rata-rata maximal 4
3 11. Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca 4
12. Ukuran huruf judul modul lebih dominan dan ukuran proposioanal dibandingkan dengan lainya 3
13. Warna,kertas, gambar dan ilustrasi menarik perhatian 4
Kemasan atau cover 14. Warna judul modul kontras dengan warna belakang 3
15. Komposisi dan ukuran unsur, tata letak (judul, isi pengarang, ilustrasi, logo, dll) proposional, seimbang, dan seirama dengan tat letak 3
Jumlah 17
Rata-rata 3.4 rata-rata 3.4

1 1. Penyajian materi sesuai dengan SK dan KD 4


2. Kejelasan tujuan pembelajaran 4
Kompetensi 3. Materi yang disajikan memuat penjelasan terkait dengan konsep, definisi, prinsip, prosedur dan contoh sesuai dengan SK dan KD 3
JUMLAH 11
RATA-RATA 3.666667 Rata rata 3.66667
rata-rata maximal 4
2 4. Penjelasan atau pembahasan materi dilengkapi dengan contoh-contoh kongkrit sehingga siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari 4
5. Penjelasan materi dapat menambah pengetahuan siswa dan mendukung proses pembelajaran siswa 4
6. Materi contoh dan latihan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi 3
7.Uraian,contoh,dan tugas,pertanyaan,dan latihan soal dapat mendorong siswa untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sah (valid). 4
8.Penyajian materi memuat beragam strategi dan latihan pemecahan masalah untuk menumbuhkan kreativitas siswa. 4
9.Uraian materi antar sub bab saling terkait 3
10.Uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, contoh, atau soal-soal yang disajikan dapat menimbulkan minat siswa untuk mempelajari dan tidak membingungkan siswa. 4
Kualitas Materi 11.Materi yang disajikan runtut, sesuai dengan alur berpikir induktif atau deduktif. 4
12.Tingkat kesulitan materi sesuai dengan kemampuan siswa. 4
13.Ilustrasi gambar yang disajikan sesuai dengan materi. 4
14.Pengorganisasian materi sistematis. 4
15.Pengorganisasian antar sub bab logis dan sistematis 3
16.Tugas dan latihan sesuai dengan kompetensi. 4
Jumlah 49
Rata-rata 3.769231 Rata-rata 3.76923
rata-rata maximal 4
3 17.Membantu siswa agar dapat memahami konsep dengan baik, karena siswa diajak menemukan konsep diri sendiri. 4
18.Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipasif sehingga memotivasi siswa untuk belajar mandiri 4
19.Mendorong siswa lebih aktif sehingga tercipta pembelajaran berpusat pada siswa 4
Kesesuiaan dengan
20.Uraian materi terkait dengan dunia nyata siswa dan mendorong pengetahuan yang dimiliki siswa dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 4
pendekatan Realistik
Jumlah 16
Rata-rata 4 rata-rata 4
rata-rata maximal 4

4 21.Terdapat judul Modul 4


22. Terdapat tujuan pembelajaran 4
23.Terdapat kompetensi yang akan dicapai 4
24.Terdapat kegiatan belajar siswa 4
25.Terdapat contoh Soal 4
Kelengkapan komponen 26.Terdapat soal evaluasi 4
modul 27.Terdapat kunci Jawaban 4
28.Terdapat bagian penilaian 3
29.Terdapat petunjuk penilaian 3
30.Terdapat petunjuk penggunaan Modul 4
Jumlah 38
Rata-rata 3.8 rata-rata 3.8
rata-rata maximal 4
Jumlah 149
TOTAL rata-rata 3.666667
rata maximal 4

165
Rata max 4,0
Rata diperoleh 3,5
166

Lampiran 4
167
168
Lampiran 5 169
170
MODUL MATEMATIKA
Lampiran 6

Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel
(SPLDV)
dengan Pendekatan Realistik
Oleh : Sumaritoyo Ryananda

2016

2
x + 2y = 6 ?
x + 6y = 3 ?

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page i


PENDIDIKAN MATEMATIKA-FKIP-UNIVERSTITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
Penyusun memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
izin dan kuasa-Nyalah Modul matematika SMP dengan pendekatan Realistik ini
dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai motivator sejati dalam menuntut ilmu.
Modul Matematika dengan pendekatan Realistik ini menyajikan materi tentang
“Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)”. Penyusunan modul ini
dilakukan dengan harapan materi sistem linear dua variabel dapat dipahami
dengan mudah oleh siswa sehingga siswa mampu memecahkan permasalahan-
permasalahan matematika yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel.
Penyajian modul ini mengaju pada prinsip belajar bermakna yang menekankan
pada tiga hal berikut :
1. Pengenalan fakta dan pemahaman konsep.
2. Contoh soal dan penyelesaian.
3. Soal-soal latihan yang mengacu pada soal pemecahan masalah
Selain itu, disajikan pula tugas siswa yang memberi pengalaman siswa dalam
menemukan atau memperoleh konsep-konsep dalam sistem persamaan linear dua
variabel.
Penyusun menyadari modul ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca senantiasa penyusun harapkan. Atas
perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.

Purworejo, November 2016

Sumaritoyo Ryananda

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page ii


HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
PETA KONSEP ............................................................................................... iv
BAGAIMANA MEMPELAJARI MODUL INI? ............................................ v
STANDAR KOMPETENSI............................................................................. vi
KOMPETENSI DASAR .................................................................................. vi
INDIKATOR.................................................................................................... vi
BAB 4 SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) ..... 1
Kompetensi Dasar ............................................................................. 1
Pokok Bahasan .................................................................................. 1
Persamaan Linear Satu Variabel ........................................................ 1
Aktifitas Siswa .................................................................................. 5
Latihan 1 ............................................................................................ 7
Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) .......................................... 8
Latihan 2 ............................................................................................ 11
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) ............................ 13
Aktifitas Kelompok ............................................................................ 13
A. Metode Grafik .............................................................................. 16
B. Metode Substitusi ....................................................................... 21
Refleksi ........................................................................................ 28
Latihan 3 ...................................................................................... 29
C. Metode Eliminasi ......................................................................... 29
Refleksi ........................................................................................ 34
Latihan 3 ...................................................................................... 35
D. Metode Eliminasi – subtitusi ....................................................... 36
Refleksi ........................................................................................ 37
Latihan 5 ...................................................................................... 38
E. Menyelesaikan SPLDV yang Mengandung Bilangan Pecahan ... 40
UJIAN KETUNTASAN BELAJAR.................................................. 42
RANGKUMAN ................................................................................ 43

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page iii


PETA KONSEP

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page iv


Berikut ini diberikan beberapa cara mempelajari modul ini,yaitu :
1) Baca dan pahamilah tujuan dari kompetensi dasar materi-materi yang
terdapat dalam modul
2) Setelah mengetahui tujuan tersebut, mulailah membaca dan mempelajari
konsep dasar yang ada pada sub babatau bab. Ikutilah petunjuk yang
terdapat dalam modul tersebut.
3) Modul ini disusun dengan pendekatan realistik. Inti dari penyajian materi
dalam modul ini lebih kepada proses pemahaman terhadap suatu materi.
Oleh karena itu, bertanyalah tentang hal-hal yang belum dimengerti
kepada guru
4) Setelah kamu bisa/mengerti tentang materi yang telah kamu pelajari,
cobalah soal yang terdapat dalam bagian “Refleksi”. Dan jika kamu telah
menguasainya, cobalah latihan-latihan soal yang berkaitan dengan materi
yang telah kamu pelajari.
5) Berusaha untuk biasa memecahkan setiap permasalahan yang terdapat
dalam modul ini. Setiap usaha yang kamu lakukan akan membuatmu
semakin memahami materi-materi dalam modul ini.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page v


STANDAR KOMPETENSI
2. Memahami sistem persamaan linear
dua variabel dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah

KOMPETENSI DASAR
2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear
dua variabel
2.2 Membuat model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel

INDIKATOR
2.1.1 Menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode
eliminasi
2.1.2 Menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode
substitusi
2.1.3 Menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode
eliminasi-substitusi (gabungan)
2.2.1 Membuat model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear dua variabel

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page vi


BAB
4

SISTEM PERSAMAAN LINEAR


DUA VARIABEL (SPLDV)

Kompetensi Dasar:
Siswa dapat memahami, menentukan penyelesaian, hingga menerapkan SPLDV
pada masalah sehari-hari
Suatu permasalahan yang dihadapi pedagang pada
umumnya adalah mengetahui jumlah barang yang
dijual, sehingga pedagang tersebut memperoleh
keuntungan maksimum. Ilustrasi di samping
menunjukkan pedagang pakaian yang menjual 3
kemeja seharga Rp. 90.000 dan sebuah kaos
seharga Rp. 20.000.
Apabila ia hanya menjual 1
2 dari jumlah kemeja dan 2
3 dari jumlah kaos maka
ia dapat mengumpulkan uang Rp. 2.400.000. Sedangkan, jika ia menjual seluruh
kemeja dan kaos maka ia mendapatkan uang Rp. 3.000.000. Untuk mengetahui
jumlah kemeja dan kaos yang dijual pedagang tersebut, dapat diselesaikan
dengan menggunakan sistem persamaan linear dua variabel.
Pokok Bahasan:
 Persamaan Linear Satu Variabel
 Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)
 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Persamaan Linear Satu Variabel


Sebelum kita membahas tentang sistem persamaan linear dua variabel,kita perlu
tahu tentang bagaimanakah persamaan linear sistem persamaan satu variabel serta
penyelesaiannya. Untuk memahaminya, pahamilah penjelasan berikut.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 1


Contoh soal
Feby dan Amang pergi ke koperasi sekolah untuk membeli beberapa
perlengkapan sekolah. Berikut ini adalah daftar belanja Feby dan Amang,
 Tiga buah pulpen seharga Rp 5.400,-
 Lima buah buku tulis seharga Rp 11.500,-
 Tiga buah pensil seharga Rp 6.900,-
Berdasarkan permasalahan belanja Feby dan Amang di atas, kerjakanlah soal-soal
berikut ini.
a. Informasi apa yang anda peroleh? Apa yang dapat anda tanyakan dari
informasi tersebut?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b. Buatlah model matematika dalam bentuk persamaan, dari informasi yang
di dapatkan.
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 2


c. Jawablah pertanyaan yang telah anda buat pada soal a.
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
d. Cocokkan hasil jawabanmu dengan jawaban temanmu, samakah hasilnya?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
e. Konsultasikan jawaban kamu dengan pak guru dan meminta penjelasan
mengenai jawabanmu dan jawaban temanmu.

f. Berdasarkan hasil penjelasan dari guru, informasi apa yang kamu dapatkan?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
g. Ingatlah kembali saat kamu mencari penyelesaian soal tadi, kemudian
jawablah pertanyaan di bawah ini:
1) Berapakah harga masing-masing barang yang di beli Feby dan
Amang?
Jawab:
…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
2) Adakah jawaban temanmu yang berbeda dengan jawabanmu? Jika ada,
berapa nilainya?
Jawab:
…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
3) Apa kesimpulan jawaban poin 1)?
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 3


Perhatikan bahwa:
 Tiga pulpen = 5.400
 Lima buku tulis = 11.500
 Tiga pensil = 6.900
Jika pulpen, buku tulis, dan pensil di ganti dengan suatu variabel semisal a, b, c
atau lainya, maka dapat di tuliskan:
 ……………………….
 ……………………….
 ……………………….
Dari ketiga persamaan di atas, penyelesaiannya merupakan contoh dari
“Persamaan Linear Satu Variabel”. Dan nilai yang menyatakan harga masing-
masing pulpen, buku tulis dan pensil adalah penyelesaian dari persamaan linear
satu variabel tersebut.
Apa kesimpulan tentang materi Persamaan Linear Satu Variabel?

Kesimpulan:
Persamaan linear Satu Variabel adalah …………………………………………….
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Penyelesaian dari suatu Persamaan Linear Satu Variabel adalah
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 4


Aktifitas Siswa

Ikuti kegiatan berikut ini, kerjakan dalam berkelompok


Perhatikan gambar berikut ini:

a. Tuliskan apa saja yang terpikirkan olehmu setelah melihat gambar di atas.
b. Belanjakanlah uang Rp 2.000,- untuk membeli sejumlah permen yang
sudah di perlihatkan pada gambar tersebut. Kemudian, tuliskan berapa
jumlah permen yang di beli dan berapa jumlah sisa uang yang di miliki
setiap kelompokmu.
c. Tuliskan kalimat matematika dalam bentuk persamaan linear dengan satu
variabel dari pembelian sejumlah permen tadi.
d. Hitung nilai variabel dari persamaan tersebut dan berikan penjelasanya.
e. Berapakah harga lima buah permen dari sejumlah permen yang kamu beli?
f. Tulislah hasil kerjamu pada bagian di papan tulis, perhatikan hasil jawaban
teman-temanmu dari setiap kelompok. Apa yang dapat di simpulkan dari
jawaban-jawaban tersebut?

Pada bab sistem persamaan linear dua variabel kita akan mengulanginya untuk
mengingat kembali. Persamaan x + 7 = 10 merupakan PLSV. Persamaan tersebut
hanya mempunyai satu akar / jawaban / solusi.
Nilai x = 3 adalah solusi dari x + 7 = 10 karena hanya x = 3 yang membuat kalimat
terbuka x + 7 = 10 menjadi pernyataan benar. Penentuan solusi dari persamaan x +
7 = 10 dapat dilakukan dengan cara berikut:

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 5


1. Cara Substitusi
x + 7 = 10
Untuk x = 0, maka 0 + 7 = 10↔ (merupakan kalimat yang salah)
Untuk x = 1, maka 1 + 7 = 10↔ (merupakan kalimat yang salah)
Untuk x = 2, maka 2 + 7 = 10↔ (merupakan kalimat yang salah)
Untuk x = 3, maka 3 + 7 = 10↔ (merupakan kalimat yang salah)
Jadi, x = 3 adalah solusi dari x + 7 = 10 sehingga himpunan penyelesaian
HP = {3}
2. Dengan Sifat-sifat Kesamaan
x + 7 = 10 10 – 7 (kedua ruas dikurangi 7)
3 (solusi)
Jadi, HP = {3}

Contoh 1
Tentukan himpunan penyelesaian dari 2a + 3 = 1 untuk variabel pada himpunan
bilangan cacah.
Jawab:
Untuk menentukan HP dari persamaan tersebut digunakan cara substitusi
2a + 3 = 1
a = 0, maka 2.0 + 3 = 1 3 = 1 (kalimat salah)
a = 1, maka 2.1 + 3 = 1 5 = 1 (kalimat salah)
Untuk semua a bilangan cacah, ruas kiri selalu lebih besar dari ruas kanan,
sehingga akan selalu diperoleh kalimat yang salah.
Jadi, HP = { }

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 6


Contoh 2
Dengan menggunakan sifat-sifat kesamaan, tentukan himpunan penyelesaian dari
persamaan di bawah ini.
p 5 2p 1
3
2 4
Jawab :
p 5 2p 1
3
2 4
2 (p + 5) + (2p – 1) = 3 . 4 (kedua ruas dikalikan 4)
2p + 10 + 2p – 1 = 12 (kedua ruas diuraikan)
4p + 9 = 12
4p + 9 – 9 = 12 – 9 (kedua ruas dikurangi 9)
4p = 3
3
p = (kedua ruas dibagi 4)
4

3
Jadi, HP =
4

Untuk lebih meyakinkan pemahamanmu, kerjakan latihan berikut ini!


LATIHAN 1
1. Tiara membeli 5 butir telur. Tiara membayar dengan uang Rp 10.000,- dan
mendapat uang kembalian Rp 5.500,-. Berapakah harga sebutir telur?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Riki dan Reza menyimpan uangnya bersama. Uang Riki dua kali uang
Reza. Uang Reza sebanyak 125.000,-. Karena suatu keperluan, Riki
mengambil uang sebesar Rp 45.000,- . Berapakah uang Riki sekarang?

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 7


Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Harga sepasang sepatu adalah empat kali harga sepasang sandal. Jika
harga 2 pasang sepatu dan 3 pasang sandal adalah Rp 192.200,-. Tentukan
harga masing-masing.
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)

Pagi ini, pak Hasan pergi bersama istri dan paman ke warung makan untuk
sarapan. Sesampaianya disana, pak Hasan pun memesan makanan untuk tiga
orang. Berikut ini adalah pesanan makanan pak Hasan.
 Tiga porsi makan nasi pecel dan tiga gelas es jeruk = 25.000 rupiah
Dari situasi pada masalah di atas, berapakah uang yang harus di keluarkan pak
Hasan untuk satu porsi makan dan minum?

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 8


Perhatikanlah permasalahan di atas, dan jawablah soal-soal berikut!
a. Dari situasi tersebut, informasi apa yang bisa kamu peroleh? Apa yang
dapat kamu tanyakan?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b. Buatlah model matematika dalam bentuk persamaan, dari informasi yang
kamu peroleh!
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
c. Berdasarakan hasil pada bagian a dan b, jawablah pertanyaan-pertanyaan
yang telah kamu peroleh?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
d. Cocokan hasil jawabanmu dengan jawaban temanmu. Apakah hasilnya
sama?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
e. Konsultasikan jawaban kamu kepada Guru dan mintakan penjelasan
mengenai jawabanmu.

f. Berdasarkan hasil penelitian dari Guru, informasi apa yang kamu


dapatkan?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
g. Ingatlah kembali saat kamu mencari penyelesaian soal tadi, kemudian
jawablah pertanyaan di bawah ini!

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 9


1) Berapakah harga satu porsi makan dan minum untuk masing-
masing orang dari hasil jawabanmu?
Jawab:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2) Adakah jawaban temanmu yang berbeda dengan jawabanmu? Jika
ada, berapa nilainya?
Jawab:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
3) Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari soal-soal di atas?
Kesimpulan:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Permasalahan di atas, adalah salah satu contoh dari permasalahan dalam
„Persamaan Linear Dua Variabel‟. Apakah yang dapat kamu katakan
tentang materi ini? Apa kesimpulanmu dari materi Persamaan Linear Dua
Variabel?

Kesimpulan :
Persamaan linear Dua Variabel adalah
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Penyelesaian dari suatu Persamaan linear dua variabel adalah
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Untuk menyakinkan pemahamanmu tentang materi ini, kerjakanlah latihan berikut


ini.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 10


LATIHAN 2
1. Fina membeli dua buah pensil dan tiga buah buku tulis seharga Rp 9.000.-.
Sedangkan Ica membeli tiga buah bolpoin dan tiga buah spidol seharga Rp
10.000,-. Berapakah harga masing-masing barang?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Ayah pergi ke bank untuk menukarkan selembar uang seratus ribuan dengan
lembaran uang dua ribuan dan uang lima ribuan. Ada berapa lembarkah uang
dua ribuan yang di terima Ayah?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Pak Ardan memelihara kambing dan ayam. Jika jumlah kaki kambing dan ayam
pak Ardan ada 60. Berapakah jumlah kambing dan ayam yang di miliki pak
Ardan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
Persamaan x + y = 20 mempunyai dua variabel, yaitu x dan y. Menyelesaikan
persamaan di atas berarti mencari nilai-nilai x dan y yang membuat persamaan itu
menjadi benar. Nilai-nilai x dan y yang merupakan penyelesaian / solusi disebut
akar-akar PLDV dan himpunan penyelesaiannya ditulis HP = {(x, y)}. Nilai-nilai
x dan y yang bukan penyelesaian / solusi disebut bukan akar-akar PLDV. Berikut
ini merupakan beberapa akar dari PLDV, x + y = 20.
x = 1; y = 19 karena 1 + 19 = 20
x = 2; y = 18 karena 2 + 18 = 20
x = 3,5; y = 16,5 karena 3,5 + 16,5 = 20
x = 4,2; y = 15,8 karena 4,2 + 15,8 = 20
Dengan memperhatikan penyelesaian di atas, kita dapat mengambil sembarang
nilai x kemudian menentukan nilai y yang memenuhi persamaan. Atau sebaliknya,

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 11


kita dapat mengambil sembarang nilai y dan menentukan nilai x yang memenuhi
persamaan tersebut.
Sebagai contoh:
Apabila diambil nilai x = 12, maka nilai y = 8 karena 12 + 8 = 20
Apabila diambil nilai y = 4, maka nilai x = 16 karena 16 + 4 = 20
Hal ini berarti penyelesaian PLDV tak hingga banyaknya. Akan tetapi jika
variabelnya dibatasi, maka penyelesaiannya menjadi berhingga, seperti terlihat
pada contoh di bawah ini.

Contoh 3
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 4x + 3y = 12 untuk x, y . =
{bilangan cacah}
Jawab:
x=0 0 + 3y = 12 y=4 (penyelesaian)
8
x=1 4 + 3y = 12 y= 3 (bukan penyelesaian)
4
x=2 8 + 3y = 12 y= 3 (bukan penyelesaian)

x=3 12 + 3y = 12 y=0 (penyelesaian)


Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(0, 4), (3, 0)}

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 12


Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Untuk memahami materi ini, lakukan kegiatan berikut ini bersama kelompokmu!
Aktifitas Kelompok (Berjumlah anggota 4 – 6 anak)

Diketahui ada sebuah bolpoin berjumlah 6 dan sebuah pensil berjumlah 4


1. Tuliskan apa saja yang terpikir olehmu setelah melihat kedua gambar ini.
Jawab:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Selanjutnya, perhatikan gamabar berikut :

3. Tuliskan apa saja yang terpikir olehmu setelah melihat uang tersebut.
Jawab:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. Selanjutnya, masing-masing kelompok melakukan suatu kegiatan jual beli.
Belanjakan uang Rp 5.000,- tersebut untuk membeli sejumlah pensil dan
pulpen. Kemudian, tuliskan kalimat matematika yang menyatakan kegiatan
pembelian barang tersebut.
Jawab:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 13


5. Berapakah harga satu pensil dan satu buah pulpen yang di beli?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
6. Tuliskan hasil kerja kelompokmu di papan di tulis. Perhatikan hasil jawaban
kelompok lainya. Apa kesimpulan yang bisa di peroleh dari jawaban-jawaban
tersebut?
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
7. Selanjutnya, coba satukan persamaan matematika yang telah kamu buat
dengan persamaan matematika yang telah di buat oleh kelompok lain.
Jawab:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
8. Tentukan harga pensil dan pulpen berdasarkan kedua persamaan baru yang di
peroleh. Tulislah langkah-langkah penyelesaian dan berilah penjelasan.
Jawab:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
9. Perhatikan kembali hasil jawaban soal no 5 dan 8. Apa yang dapat kamu
peroleh?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
10. Tanyakan hasil jawaban kelompokmu kepada guru dan mintakan penjelasan
mengenai jawaban tersebut. Apa informasi yang kamu dapatkan dari
penjelasan guru tersebut?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 14


11. Apa yang kamu katakan mengenai permasalahan tersebut?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Permasalahan di atas, adalah salah satu contoh dari permasalahan dalam “sistem
persamaan linear dua variabel”. Jika kamu bandingkan dengan materi sebelum
persamaan linear dua variabel, apakah kesimpulan kamu mengenai materi ini?

Kesimpulan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Setelah kamu mengerti apa “Sistem persamaan linear Dua Variabel” itu,
bagaimanakah penyelesaian dari suatu sistem persamaan linear dua variabel?

Jika kamu membaca beberapa informasi mengenai sistem persamaan linear dua
variabel dari buku-buku matematika sekolah ataupun melalui searching dan
browsing di internet, maka kamu akan menemukan informasi bahwa suatu sistem
persamaan linear dua variabel dapat di selesaikan dengan suatu metode yang di
kenal dengan metode eliminasi. Selain itu, dapat pula di selesaikan dengan metode
subtitusi atau dengan metode eliminasi-subtitusi. Untuk dapat memahami metode
ini.

Perhatikan dua PLDV di bawah ini.


x+y=9
y = 2x
Masing-masing persamaan tersebut mempunyai dua variabel, yaitu x dan y.
Masing-masing persamaan mempunyai penyelesaian tak terhingga banyaknya.
Apabila kedua PLDV dihubungkan dengan kata “dan” berarti kita diharuskan

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 15


mencari solusi yang sama dari penyelesaian-penyelesaian kedua PLDV tersebut.
Secara himpunan, kata “dan” berarti “irisan”. Berikut ini diberikan beberapa
penyelesaian dari PLDV di atas, untuk x, y {bilangan asli}.
x+y=9 y = 2x
x = 1, y = 8 x = 1, y = 2
x = 2, y = 7 solusi sama x = 2, y = 4
x = 3, y = 6 x = 3, y = 6
x = 4, y = 5 x = 4, y = 8
x = 5, y = 4 x = 5, y = 10
Dari uraian di atas terlihat bahwa terdapat nilai x dan y yang akan membuat kedua
persamaan bernilai benar pada saat bersamaan. Solusi kedua persamaan di atas
adalah x = 3 dan y = 6, himpunan penyelesaian kedua persamaan itu adalah {(3,
6)}. Hal ini menunjukkan bahwa PLDV : x + y = 9 dan y = 2x, merupakan sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV) dan sering disebut persamaan simultan.
Penyelesaian atau akar-akar SPLDV berupa pasangan berurutan (x, y) yang
memenuhi kedua persamaan itu secara serentak.
Penentuan HP (Himpunan Penyelesaian) dari SPLDV dapat dilakukan dengan
metode-metode berikut.

A. Metode Grafik
PLDV secara grafik ditunjukkan oleh sebuah garis lurus. Hal ini berarti
grafik SPLDV terdiri atas dua garis lurus. Penyelesaian (solusi) secara grafik
dari SPLDV itu berupa sebuah titik potong kedua garis lurus tersebut yang
akan terlihat pada kertas berpetak. Nilai absis (x) dan ordinat (y) titik potong
itu secara serentak akan memenuhi kedua persamaan itu. Dalam metode
grafik, untuk menentukan akar-akar SPLDV dapat dilakukan melalui langkah-
langkah berikut ini.
a. Siapkan sistem koordinat Cartesius lengkap dengan skalanya
b. Lukiskan masing-masing PLDV pada sistem koordinat Cartesius dengan
memperhatikan titik-titik potongnya dengan sumbu X dan sumbu Y.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 16


Suatu garis memotong sumbu X, jika y = 0
Suatu garis memotong sumbu Y, jika x = 0
c. Berdasarkan grafik, perhatikan titik potong antara kedua garis lurus. Titik
potong dari kedua garis itu merupakan HP dari SPLDV tersebut.

Sumber: Matematika untuk SMP pengarang Sukino.


Contoh 4
Selesaikan sistem persamaan di bawah ini dengan metode grafik.
2x – y = 6
3x + y = 4
Jawab:
Untuk melukiskan grafik dari masing-masing persamaan tersebut dapat dibuat
tabel berikut ini.
x + y = 80 x – y = 20
X y (x, y) X y (x, y)
-1 -8 (-1, -8) -1 7 (-1, 7)
0 -6 (0, -6) 0 4 (0, 4)

Dari gambar di samping terlihat bahwa titik


potong kedua garis adalah pasangan bilangan
yang secara serentak memenuhi kedua persamaan
linear, yaitu titik (2, -2). Titik potong kedua garis
tersebut merupakan penyelesaian system
persamaan tersebut. Himpunan penyelesaiannya
adalah {(2, -2)}

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 17


Contoh 5: (Periksa Penyelesaian)
Untuk masing-masing system persamaan di bawah ini, periksa apakah
pasangan berurutan yang ada merupakan solusi dari sistem persamaannya.
a. 3x – y = 8
(4, 4)
x + 5y = 24
b. 4x – 3y= 10
(2, -1)
x + 2y = 0

Jawab:
a. Kita subtitusikan pasangan berurutan (4, 4) ke dalam masing-masing
persamaan
3x – y = 8 x + 5y = 24
3(4) – 4 = 8 4 + 5(4) = 24
8=8 24 = 24 (benar)
(benar)
Karena kedua hasil substitusi merupakan pernyataan yang benar, maka
pasangan berurutan itu merupakan solusi dari system persamaan tersebut.
b. Subtitusikan pasangan berurutan (2,-1) ke dalam masing-masing
persamaan
4x – 3y= 10 x + 2y = 0
4(2) – 3(1) = 10 2 + 2(-1) = 0
8 + 3 = 10 0 = 0 (benar)
11 = 10 (salah)
Karena (2, -1) tidak memenuhi persamaan 4x – 3y = 10, maka (2, -1)
bukan solusi sistem persamaan tersebut.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 18


Contoh 6: (Masalah Aplikasi)
Keliling sebuah persegi panjang adalah 160 cm, sedangkan panjangnya 20 cm
lebih panjang dari lebarnya. Tentukan panjang dan lebar persegi panjang
tersebut.
Jawab:
Misalkan panjangnya x cm dan lebarnya y cm, maka model matematika yang
terbentuk adalah:
2x + 2y = 160 Atau x +y = 80
x = y + 20 x–y = 20
Untuk menentukan solusi sistem persamaan ini, kita akan melukiskan grafik
dari masing-masing persamaan tersebut. Sebelumnya kita buat tabel seperti
berikut.
x + y = 80 x – y = 20
x y (x, y) x y (x, y)
0 80 (0, 80) Memotong sumbu Y 0 -20 (0, -20)
80 0 (80, 0) Memotong sumbu X 20 0 (20, 0)

Berdasarkan gambar tersebut diperoleh titik


potong kedua garis yang merupakan
penyelesaian sistem persamaan tersebut.
Jadi, panjang = 50 cm dan lebar = 30 cm.

Sumber: Matematika untuk SMP pengarang Sukino.


Ketidakkonsistenan dan Sistem yang Saling Tergantung
Sistem persamaan linear dengan dua variabel yang dapat diselesaikan disebut
sistem persamaan yang konsisten dan saling lepas, karena grafik-grafiknya
saling berpotongan di satu titik dan sistem persamanannya mempunyai satu
solusi. Dalam prakteknya, tidak semua sistem persamaan linear mempunyai
satu solusi, karena garis-garis yang sejajar tidak pernah berpotongan. Hal ini
berarti sistem persamaan yang grafiknya terdiri atas garis-garis yang sejajar,
tidak mempunyai solusi disebut sistem yang tidak konsisten.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 19


Contoh 7
Selesaikan sistem persamaan di bawah ini secara grafik.
a. 5x – 3y = 11
10x – 6y = 7
b. 4x – y = 3
8x – 2y = 6
Jawab:
a. Titik potong grafik 5x – 3y = 11 dengan sumbu X
11 11
dan Y berturut-turut adalah 5 ,0 dan 0, 3 .
Titik potong grafik 10x – 6y = 7 dengan sumbu X
7
dan sumbu Y berturut-turut adalah 10 ,0 dan
7
0, 6 . Grafik sistem ini seperti terlihat pada
gambar di samping, termasuk dalam persamaan
yang tidak konsisten, karena garisnya saling
sejajar. Hal ini berarti sistem persamaan tersebut
tidak mempunyai solusi dan HP-nya = atau {}.
b. Titik potong grafik 4x – y = 3 dan 8x – 2y = 6
dengan sumbu X dan sumbu Y berturut-turut
3
adalah 4 ,0 dan (0, -3). Sistem ini merupakan
sistem yang saling tergantung. Oleh karena itu,
solusinya adalah semua titik pada garis tersebut,
dan HP-nya adalah {(x, y)|4x – y = 3, x R dan
y R}

Sumber: Matematika untuk SMP pengarang Sukino.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 20


B. Metode Substitusi

Untuk memahami materi ini, perhatikanlah permasalahan berikut:

Pada hari minggu, Farah dan ibunya pergi ke pasar untuk membeli buah-buahan.
Sesampainya di pasar, mereka pun menghampiri sebuah toko buah yang penuh
dengan buah-buahan. Percakapan transaksi jual beli antara Farah dan penjual pun
terjadi sebagai berikut.
 Dua mangga dan satu apel = 8.500
 Tiga mangga dan dua apel = 14.500

Berdasarkan permasalahan tersebut, informasi apa yang kamu peroleh? Apa yang
dapat kamu tanyakan?
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 21


Dari pertanyaan-pertanyaan yang kamu ajukan, bagaimanakah penyelesaiannya?
jelaskan.
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Konsultasikan jawabanmu kepada guru dan mintakan penjelasan dan mintakan
penjelasan mengenai jawaban tersebut.
Berdasarkan penjelasan dari guru, informasi apa yang kamu dapatkan?
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Perhatikan kembali permasalahan di atas, dengan cara yang sama, jawablah
pertanyaan berikut.
Jika Farah memebeli lima buah manga dan tiga buah apel, berapakah uang yang
harus di keluarkan? Diskusikan permasalahan tersebut bersama teman
sebangkumu.
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Jadi uang yang harus di keluarkan Farah untuk membeli lima buah manga dan tiga
buah apel adalah ………………
Perhatikan kembali jawabanmu bersama temanmu. Sekarang, lihatlah jawaban
teman-temanmu mengenai msalah ini. Adakah jawaban yang berbeda dengan
Jawabanmu? Jika tidak, bagaimanakah tanggapan Guru?
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Bukalah kembali penyelesaian yang telah kamu dan temanmu kerjakan dari kasus
Farah. Adakah dari kalian yang menyelesaikan kasus farah dengan penyelesaian
yang lain? Jika ada, apakah penyelesaian kalian menggunakan cara seperti ini?

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 22


Misalkan harga buah manga adalah x dan harga buah manga y, maka:
Dari percakapan 1 diperoleh … +… = ……… (1)
Dari percakapan 2 diperoleh … + … = ………(2)
Selanjutnya, persamaan (1) kita ubah bentuknya sehingga diperoleh nialai y
seperti berikut.
Y = …………….. (3)
Selanjutnya, kita gantikan nilai y = ……….. pada persamaan (3) ke dalam
persamaan (2) sehingga di peroleh :
….. + ………. = ……………….
….. + ………. = ……………….
-x + ………. = ……………….
-x = ………………. - …………..
-x = ………………..
x = …………………
Nilai X = ……… yang di peroleh di masukan ke persamaan (1) untuk
mendapatkan nilai y. Dengan demikian, di peroleh:
.….. + ………. = ……………….
……+ ………. = ……………….
Y = 3.500
Jadi didapatkan bahwa harga satu buah manga adalah Rp. …….. dan harga satu
buah apel adalah Rp. ……..
Dengan demikian, uang yang harus di bayarkan Farah untuk membeli lima buah
manga dan tiga buah Apel adalah Rp. ……
Jawaban dengan menggunakan cara seperti ini di atas dinamakan “metode
Subtitusi”. Jika jawaban kamu sama dengan jawaban di atas, berarti kamu telah
mampu menjawab suatu sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan “ metode subtitusi “.
Berdiskusilah dengan teman sebangkumu. Perhatikan kembali penyelesaian
dengan metode subtitusi di atas. Apa yang kamu pikirkan tentang metode
subtitusi? Apakah kesimpulan kamu tentang penyelesaian suatu sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode subtitusi?

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 23


Substitusi berarti memasukkan atau menempatkan suatu variabel ke tempat
lain. Hal ini berarti, metode substitusi merupakan cara untuk mengganti satu
variabel ke variabel lainnya dengan cara mengubah variabel yang akan
dimasukkan menjadi persamaan yang variabelnya berkoefisien satu.
Bandingkan dua persamaan simultan berikut ini.

y = 4x – 1 y 4x – 1

y=x+5 y x+5

Masing-masing persamaan ditulis sebagai:


y = sesuatu
Hal ini memudahkan kita menyelesaikan persamaan simultan tersebut.
Apabila kita menyelesaikan sistem persamaan simultan itu, y mempunyai nilai
yang sama dalam masing-masing persamaan linear. Hal ini mengakibatkan:
4x – 1 = x+5 4x – 1 x+5

dari dari
y = 4x – 1 y=x+5

Diperoleh persamaan yang hanya memuat variabel x dan kita dapat


menyelesaikannya sebagai berikut:
Kedua ruas ditambah 1  4x – 1 =x+5
+1 +1+
4x =x+6
Kedua ruas dikurangi x  -x -x +
3x =6
Kedua ruas dibagi 3 x =2
Untuk menentukan nilai y, kita harus mensubstitusikan nilai x = 2 ke salah
satu persamaan awal. Ambil x = 2, kemudian disubstitusikan ke persamaan
y = x + 5 diperoleh:

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 24


y=2+5
y=7
Jadi, solusi sistem persamaan itu adalah x = 2, y = 7.
HP-nya = {(2, 7)}
Sumber: Matematika untuk SMP pengarang Sukino.
Contoh 8 :
Selesaikanlah sistem persamaan di bawah ini dengan metode substitusi.
2x – y = 8
3x + 4y = 10
Jawab:
Mula-mula satu dari dua persamaan di atas diubah sebagai berikut:
2x – y = 8
- y = 8 – 2x
y = - 8 + 2x ………. (*)
Substitusikan nilai y = -8 + 2x ke persamaan yang lainnya
3x + 4y = 10
3x + 4 (-8 + 2x) = 10
3x – 32 + 8x = 10 (uraikan yang ada di dalam kurung)
3x + 8x = 10 + 32 (kedua ruas ditambah 32)
11x = 42
42
x =
11
42
Untuk mencari nilai y, kita substitusikan nilai x = ke persamaan (*),
11
diperoleh:
42 4
y = - 8 + 2x = - 8 + 2 =
11 11

42 4
Jadi, solusinya adalah , .
11 11

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 25


Contoh 9 :
Selesaikanlah sistem persamaan berikut ini dengan metode substitusi.
7x = 3y + 9
2x + 5y = 12
Jawab:
Koefisien pada persamaan di atas tidak ada yang bernilai 1. Kita diharuskan
mengubah salah satu persamaan ke dalam variabel x, misalkan dipilih
persamaan kedua.
2x + 5y = 12
2x = 12 – 5y
12 5 y
x = ……… (*)
2
Substitusikan nilai x ke persaman pertama
7x = 3y + 9
12 5 y
7 = 3y + 9
2
Persamaan di atas diselesaikan sehingga diperoleh:
12 5 y
27 = 2 (3y) + 2 (9) (kalikan kedua ruas dengan 2)
2
84 – 35y = 6y + 18 (penguraian kedua ruas)
84 – 18 = 6y + 35y (pemindahan antar ruas)
66 = 41y
66
=y (kedua ruas dibagi 4)
41
66
Selanjutnya untuk mendapatkan nilai x, kita substitusikan nilai y = ke
41
persamaan (*)
66 330
12 5 41 12 41 162 81
x=
2 2 82 41
81 66
Jadi, solusi dari persamaan tersebut adalah , .
41 41

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 26


Contoh 10 : (Masalah Aplikasi)
Dalam ABC, besar sudut A = 42°, sudut B = 30° lebih besar dari sudut C.
Hitunglah besar sudut B dan sudut C.

Jawab:
 Mula-mula kita buat sketsa gambar segitiga ABC
 Gunakan huruf-huruf untuk menyatakan sudut. Misalkan b° = besar B
dan c° = besar C.
 Dari informasi pada soal, kita bentuk dua persamaan.
Data yang diberikan: sudut B = 30° lebih besar dari sudut C.
Persamaan yang dibentuk b = c + 30.
Fakta yang ada: jumlah semua sudut sebuah segitiga = 180° B
Persaman: 42 + b + c = 180 b + c = 138 b°

 Menyelesaikan persamaan
A 42°
b = c + 30

b + c = 138 C
Dengan substitusi: (c + 30) + c = 138 2c = 108 c = 54
Substitusikan nilai c = 54 ke persamaan b = c + 30,
diperoleh b = 54 + 30 = 84
Jadi, besar sudut B adalah 84° dan besar sudut C adalah 54°.
Kesimpulan
Metode Subtitusi adalah
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Kesimpulan:
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
subtitusi, terlebih dahulu kita nyatakan variabel ke satu ke dalam variabel yang
lain dari suatu persamaan, kemudian menyubstitusikan (menggantikan) variabel
itu dalam persamaan yang lainya.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 27


Refleksi
Selesaiakanlah permasalahan berikut ini:

Wewen dan reza bermain kelereng. Pada permainan pertama wewen kehilangan
setengah dari kelereng-kelerengnya. Pada permainan kedua Reza kehilangan
seperempat dari kelerengnya. Dan pada permainan terakhir, Wewen kehilangan 10
dari kelereng-kelerengnya. Sekarang Wewen hanya mempunyai 105 kelereng dan
Reza mempunyai 75 kelereng. Berapakah kelereng yang mereka miliki sebelum
bermain?
Penyelesaian:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….......................................

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 28


Untuk lebih menyakinkan pemahamanmu tentang materi ini, kerjakanlah latihan
berikut!
LATIHAN 3

1. Ada 50 keping uang yang terdiri dari Rp 500 dan Rp 1000. Nilai total dari
semua uang adalah Rp 36.500. Tentukan banyak masing-masing keping.
Jawab:………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Harga satu sikat gigi dan satu pasta gigi adalah Rp. 26.500. Harga pasta
gigi Rp 1.500 lebih mahal dari sikat gigi. Hitunglah harga masing-masing
barang.
Jawab:………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Tiga tahun mendatang umur ibu Dian adalah tiga kali umur Dian. Tiga
tahun yang lalu, umur ibu dian lima kali umur Dian. Berapakah umur dian
dan ibunya?
Jawab:………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

C. Metode Eliminasi
Selain dengan menggunakan metode subtitusi, ada cara penyelesaian lain untuk
permasalahan di atas. Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan
menggunakan menggunakan metode eliminasi. Bagaimana penyelesaian untuk
permasalahan di atas dengan menggunakan metode eliminasi?
Bukalah kembali penyelesaian yang telah kamu dan temanmu kerjakan
dari kasus Farah. Bagaimanakah hasil jawaban dari kegiatan berdiskusi kalian?
Bagaimana kalian mengerjakannya ? Apakah cara yang kalian gunakan? Mungkin
salah satu dari kalian menjawab dengan cara seperti berikut :
Misalkan harga buah mangga adalah x dan harga buah mangga adalah y maka :
 Dari percakapan 1 diperoleh …… + …… = …….. (1)
 Dari percakapan 1 diperoleh …… + …… = …….. (2)

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 29


Dua persamaan di atas sama-sama memiliki 2 variabel,yaitu x dan y. Dengan
demikian, kita dapat mencari nilai dari masing-masing variabel x dan y dengan
menghilangkan salah satu variabel x atau y terlebih dahulu.
Dari dua persamaan yang diperoleh, variabel x atau y dapat dihilangkan
dari persamaan tersebut dengan mengoperasikan kedua persamaan tersebut (biasa
menjumlah atau mengurangkan kedua persamaan)
Untuk memperoleh variabel x berarti variabel y harus di hilangkan. Dan untuk
memperoleh variabel y, berarti variabel x harus dihilangkan.
Variabel x yang dihilangkan.
Persamaan (1) dan (2) di peroleh bahwa:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Didapat nilai y = ……………..

Variabel y yang dihilangkan.


Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh bahwa :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Didapatkan nilai x = …………….
Jadi, didapatkan bahwa harga satu buah mangga adalah Rp. …………..
dan harga satu buah apel adalah Rp. …………..

Dengan demikian, harga buah yang akan dikatakan pembeli pada percakapan
ketiga adalah sebesar ……………

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 30


Dan uang yang harus dibayarkan untuk membeli masing-masing buah adalah
sebesar …………….

Jawaban dengan menggunakan cara seperti di atas dinamakan “Metode


eliminasi”. Jika jawaban kamu sama dengan jawaban di atas, berarti kamu telah
mampu menjawab suatu sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan”Metode eliminasi”
Berdiskusilah dengan temanmu sebangkumu. Perhatikan kembali
penyelesaian dengan metode eliminasi dia atas. Bandingkan metode tersebut
dengan metode substitusi. Apa yang kamu pikirkan tentang metode eliminasi?
Apa yang kamu dapat katakan tentang metode tersebut? Apakah kesimpulan kamu
tentang penyelesaian suatu sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
eliminasi?
Sebuah persamaan dapat dianalogikan sebagai
kesetimbangan dari dua panci timbangan. Gambar di
samping dikatakan setimbang apabila kedua ruas
mempunyai nilai yang sama.
Ambil 4 dari kedua panci timbngan. Kita masih
mendapatkan keadaan yang setimbang.
Bagilah kedua ruas dengan 2. Kita pun masih
mendapatkan kesetimbangan.
Ide kesetimbangan ini sangat membantu kita
menyelesaikan persamaan linear satu variabel. Dengan ide
kesetimbangan pula kita dapat menyelesaikan sistem
persamaan dua variabel. Dalam hal ini kita menggunakan
penghilangan satu variabel dari kedua persamaan tersebut.
Metode penyelesaian sistem persamaan linear dengan cara
di atas dikenal dengan metode eliminasi. Eliminasi berarti
diambil atau dihilangkan.
Perhatikan dua kesetimbangan berikut ini.
Ruas kiri setimbang dengan ruas kanan dalam masing-masing keadaan.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 31


Apabila keadaan ini kita gabungkan, diperoleh :
Ruas kiri dengan Ruas kanan
ruas kiri dengan ruas
kanan

Gabungan ruas kiri = gabungan ruas kanan


Sekarang perhatikan kesetimbangan dari dua persamaan berikut ini.

2x - y 4 x+y 11

Gabungan ruas kiri dan ruas kanan dapat dilihat pada skema berikut ini.

x+y 11

2x – y 4

Untuk menyesuaikan masing-masing ruas kita dapat melakukan operasi


penjumlahan untuk menghilangkan variabel y.
x + y = 11
2x – y = 4 +
15
3x = 15 x= 5
3
Untuk memperoleh nilai y, kita harus mengeliminasi variabel x.
x + y = 11x 2  2x + 2y = 22
2x – y = 4 x 1  2x – y =4 -
3y = 18
18
y = 6
3
Jadi, himpunan penyelesaian dari SPLDV di atas adalah {(5, 6)}
Sumber: Matematika untuk SMP pengarang Sukino.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 32


Contoh 11:
Carilah himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut ini.
3x – 2y = 8
4x + y = 7
Jawab:
a. Mengeliminasi variabel x, diperoleh:
3x – 2y = 8 x4  12x – 8y = 32
4x + y =7 x3  12x + 3y = 21 -
- 11y = 11
y=-1

b. Mengeliminasi variabel y, diperoleh:


3x – 2y = 8 x1  3x + 2y = 8
4x + y = 7 x2 8x + 2y = 14 +
11x = 22
x=2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2, -1)}
Kesimpulan
Metode eliminasi adalah
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 33


Refleksi
Selesaikanlah permasalahan berikut ini:
Seseorang tukang parkir mengenakan tariff Rp 2.000 untuk mobil dan Rp
1.000 untuk sepeda montor. Jumlah sepeda montor dan mobil yang parkir ada 110
dan pendapatan penjualan tiket Rp 220.000. Berapakah banyak mobil dan sepeda
montor yang parkir?
Penyelesaian:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 34


Untuk lebih menyakinkan pemahamanmu tentang materi ini, kerjakanlah latihan
berikut ini.
LATIHAN 3
1. Adik membeli dua jenis es dan harus membayar Rp 2.300, jumlah seluruh es
adalah 10. Harga es jenis pertama adalah Rp 300 dan harga es kedua adalah
Rp 200. Tentukan jumlah masing-masing es.
Jawab:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Suatu toko akan mencampur dua jenis kopi yang akan di jual dengan harga Rp
28.000 per kilogram. Kopi jenis pertama harganya adalah Rp 30.000
perkilogram dan harga kopi jenis kedua adalah Rp 25.000 per kilogram.
Tentukan berat masing-masing kopi jika toko tersebut membuat 10kg kopi
campuran.
Jawab:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3. Pada dua kesempatan yang berbeda, Ibu selalu berbelanja dua jenis roti. Untuk
kesempatan pertama, ibu membeli 5 buah roti jenis A dan 6 buah jenis B
seharga Rp 9800,-. Pada kesempatan kedua, ibu membeli 3 buah roti jenis A
dan 4 buah roti jenis B seharga Rp 6.200,-. Tentukan harga masing-masing
roti.
Jawab:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 35


D. Metode Eliminasi – subtitusi
Bukalah kembali penyelesaian yang telah kamu dan temanmu kerjakan dari kasus
Farah. Dari kasus tersebut, kita dapat memahami bahwa suatu sistem persamaan
linear dua variabel dapat diselesaikan dengan metode substitusi dan metode
eliminasi. Setelah kita memahami kedua metode tersebut, menurut kalian adakah
cara penyelesaian lainnya? Mungkinkah kita menggunakan kedua metode
tersebut secara bersamaan? Bisakah kedua metode tersebut digabungkan?
Bersama temanmu, berikan penjelasanmu tentang hal tersebut.
Jika kedua metode tersebut dapat digabungkan, bersama temanmu, coba selesai-
kanlah permasalahan berikut dengan menggabungkan kedua metode tersebut.

Pada hari minggu, Ibu bermaksud membelikan pakaian untuk 2 orang


anaknya. Setelah menemui seorang penjual pakaian, terjadilah percakapan
antara ibu dengan si penjual. Dari percakapan mereka, didapatkan harga
pakaian, yakni harga 3 baju dan 2 kaos adalah Rp 280.000. Sedangkan harga 2
baju dan 3 kaos adalah Rp 260.000. Dari fakta tersebut, berapakah harga 1
kaos dan harga satu baju? Jika ibu bermaksud untuk membeli 3 kaos dan 3
baju, berapakah uang yang harus ibu bayarkan?
Penyelesaian:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 36


Perhatikan kembali jawaban kalian. Apa kesimpulan kalian tentang metode
yang kalian gunakan?
Kesimpulan:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Dari jawaban kalian tersebut, bandingkanlah dengan jawaban teman kalian.
Samakah cara yang kalian gunakan? Samakah hasil akhirnya dari jawaban kalian
dan jawaban teman kalian?
Mintalah penjelasan dari guru mengenai jawaban yang kalian dan teman kalian
telah kerjakan. Apa yang dapat kamu simpulkan tentang penggabungan metode
substitusi dan metode eliminasi?

Refleksi
Selesaikanlah permasalahan berikut ini.
Sebuah toko menjual dua jenis majalah sebanyak 60 eksemplar. Harga per
eksemplar majalah jenis 1 Rp 7.000 dan jenis II Rp 8.000. Jumlah harga majalah
seluruhnya Rp 455.000
a. Jika banyak majalah jenis I = x eksemplar dan banyak majalah jenis II = y
eksemplar, susunlah sistem persamaan dalam x dan y.
b. Tentukan nilai x dan y.
c. Tentukan harga 5 majalah jenis I dan 10 majalah jenis II
Penyelesaian:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 37


Untuk lebih menyakinkan pemahamanmu tentang materi ini, kerjakanlah latihan
berikut ini.

LATIHAN 5
1. Harga 2 buah minuman kotak dan 4 buah susu adalah Rp 8.200.
Sedangkan harga 3 buah indomilk kotak dan 3 buah susu adalah Rp 9.750.
Tentukan harga 2 buah susu dan 2 buah minuman kotak berdasarkan
keterangan tersebut. (misalkan harga 1 buah susu = x rupiah dan harga 1
minuman kotak = y rupiah)
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Dalam suatu pertujukan ketoprak humor, terjual karcis I dan kelas II
sebanyak 500 lembar. Harga karcis kelas I Rp 5.000 dan karcis kelas II Rp
3.000. Jika hasil penjualan seluruh karcis adalah Rp 1.900.000, tentukan
banyak karcis masing-masing kelas yang terjual.
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Sedangkan uang Reza di tambah 2/3 uang Farel adalah Rp 30.000
sedangkan 2/5 uang Reza ditambah ½ uang Farel adalah Rp 23.000.
Tentukan besar masing-masing uang Reza dan Farel.
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 38


Contoh 12:
Selesaikan SPLDV berikut ini dengan metode eliminasi dan substitusi
4x – 2y = - 4
2x + y = 10
Jawab:
Mula-mula kedua persamaan diubah dalam bentuk ax + by = c.
Kedua persamaan terdiri dari koefisien yang berlawanan tanda pada variabel y.
Dengan cara mengalikan persamaan kedua dengan 2, kita dapat mengeliminasi
koefisien y.
4x – 2y = - 4  4x – 2y = - 4
2 (2x) + 2y = 2 (10) 4x + 2y = 20
Untuk menentukan nilai x, kedua persamaan tersebut dijumlahkan.
4x – 2y = -4
4x + 2y = 20 +
8x = 16
x =2
Substitusikan x = 2 ke salah satu persamaan awal untuk memperoleh nilai y.
2x + y = 10
2 (2) + y = 10
4 + y = 10
y =6
Jadi, solusi SPLDV adalah (2, 6) dan himpunan penyelesaiannya = {(2, 6)}

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 39


E. Menyelesaikan SPLDV yang Mengandung Bilangan Pecahan
Jika pada suatu persamaan terdapat beberapa pecahan, untuk menyelesaikan
sistem persamaan itu perhatikanlah langkah-langkah berikut ini.
Langkah awal
Ubahlah persamaan yang mengandung pecahan itu ke bentuk persamaan yang
tidak mengandung pecahan dengan cara mengalikan kedua ruas persamaan
yang mengandung pecahan dengan KPK dari penyebutnya.
Langkah akhir
Pasangkanlah persamaan yang ekuivalen itu dengan persamaan lainnya. Lalu
gunakanlah metode sebelumnya untuk menyelesaikan sistem persamaan
tersebut.
Contoh 13:
Selesaikanlah sistem persamaan berikut ini.
x+y=2
x y
1
2 3
Jawab:
x y
Perhatikan persamaan 1
2 3
x y
6x = 6 x 1 (kedua ruas dikalikan 6, yaitu KPK dari 2 dan 3)
2 3
3x – 2y = 6
Untuk menyelesaikan sistem persamaan di atas, kita gunakan metode
eliminasi – substitusi.
x+y =2 x2  2x + 2y =4
3x – 2y = 6 x1 3x – 2y =6 +
5x = 10
x =2
Nilai x = 2 kita subtitusikan ke persamaan pertama sehingga diperoleh:
2+y =2
y =2–2=0
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2, 0)}

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 40


Ketidakkonsistenan dan Sistem yang Saling Tergantung
Pada pembahasan pasal yang lalu kita telah membicarakan ketidakkonsistenan
dan sistem yang saling tergantung melalui metode grafik. Sistem ini juga
sering terjadi di dalam metode eliminasi dan sebagai pedoman dapat dilihat
pada uraian berikut:
- Apabila kedua variabel dieliminasi dan diperoleh pernyataan yang benar,
maka sistem dalam keadaan ketergantungan (garis yang sama)
- Apabila kedua variabel dieliminasi dan diperoleh pernyataan yang salah,
maka sistem dalam keadaan tidak konsisten (garis-garis sejajar)
Contoh 14:
Selesaikanlah sistem persamaan berikut ini.
a. 3x – 2y = 9
-9x + 6y = 20
b. 4x – 5y = - 10
-8x + 10y = 20
Jawab:
a. Solusi dengan metode eliminasi memberikan hasil:
3 (3x) – 3 (2y) = 3 (9)  9x – 6y = 27
-9x + 6y = 20 - 9x + 6y = 20 +
0 = 44 (pernyataan salah)
Setelah kedua variabel dihilangkan diperoleh pernyataan yang salah, yaitu
0 = 44. Pada keadaan ini dikatakan sistem persamaan tidak konsisten,
sehingga solusinya tidak ada, maka HP = {} atau HP = .
b. Solusi dengan metode eliminasi memberikan hasil:
2 (4x) – 2(5y) = 2 (-10)  8x – 10y = - 20
- 8x + 10y = 20 8x + 10y = 20 +
0 = 0 (pernyataan benar)
Setelah kedua variabel dihilangkan ternyata diperoleh pernyataan yang
benar, yaitu 0 = 0. Pada keadaan ini dikatakan sistem persamaan dalam
keadaan ketergantungan. Solusinya adalah semua titik yang memenuhi
persamaan garis tersebut. Dalam notasi pembentuk himpunan.
HP = {(x, y) | 4x – 5y = -10, x R}
Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 41
1. Harga 2kg bawang merah di tambahkan 3kg bawang putih adalah Rp
86.000,-. Jika harga hrga 1kg bawang putih adalah Rp 12.000,-. Berapakah
harga bawang merah perkilogramnya?
Jawab:
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………........
2. Jika harga 12,5 meter bahan baju adalah Rp 187.500,-. Berapakah harga 7
meter bahan baju?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Harga sebuah baju sama dengan harga 3 buah kaos. Jika harga 2 buah kaos
dan 3 buah baju adalah Rp 226.000,- maka, berapakah harga 5 buah kaos?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Sebuah mobil memerlukan 6,5 liter bersih untuk menempuh jarak 52 km.
Jika mobil itu menempuh jarak 240km. Berapakah banyak bensin yang
diperlukan?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. Untuk menempuh jarak kota A dan B yang menentukan 1 liter bensin
setiap 12 km jarak tempuhnya. Wahyu harus mengeluarkan biaya sebesar
Rp 78.000,-. Jika Wahyu menggunakan mobil yang memerlukan 1 liter
bensin setiap 8 km jarak tempuhnya, berapakah besar pengeluaran biaya
nya?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 42


Rangkuman

 Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)


(i) Metode grafik
SPLDV secara grafik ditunjukkan oleh dua garis lurus. Penyelesaiannya
berupa sebuah titik potong kedua garis lurus tersebut
- SPLDV yang dapat diselesaikan disebut sistem persamaan yang
konsisten dan saling lepas
- SPLDV yang grafiknya terdiri atas garis-garis yang sejajar, tidak
mempunyai solusi disebut sistem yang tidak konsisten
(ii) Metode substitusi. Metode substitusi dilakukan dengan memasukkan atau
menempatkan suatu variabel ke tempat lain.
(iii) Metode eliminasi. Metode eliminasi dilakukan dengan menghilangkan
salah satu variabel.
(iv) Metode subsitusi dan eliminasi. Metode ini dilakukan dengan
memasukkan dan menghilangkan salah satu variabel.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 43


Refrensi:
 Matematika untuk SMP disusun oleh Dr.Sukino Wilson
Simangunsong.

Matematika Kelas VIII SMP/MTs Page 44

Anda mungkin juga menyukai