Anda di halaman 1dari 6

A.

Perbedaan Individu
Perbedaan individu atau individual difference muncul pertama kali dalam
sejarah psikologi dan menjadi tema besar dalam penelitian yang dipublikasikan di
Journal Applied Psychology (JAP), hal tersebut diungkapkan oleh Sackett, Lievens,
and Kuncel (2017:2). Dalam konteks organisasi, perbedaan individu sangan berguna
untuk dipikirkan sebagai karakteristik yang seseorang bawa dalam pekerjaannya.
Individu adalah kedudukan seseorang atau perorangan , Hadi (2017). Individu
satu dengan lainnya memiliki kesamaan dan perbedaan, baik dari segi fisik, psikis,
mental, kecerdasan, sikap, kebiasaan, gaya hidup, dan sebagainya. Sifat individual
adalah sifat yang berhubungan dengan orang perorangan seperti yang diungkapkan
Hadi (2017:72).
Sebagai seorang pengajar dan pendidik, guru dituntut untuk memahami apa
yang ada dalam diri setiap peserta didiknya, yang berkaitan dengan kekurangan,
kelebihan, potensi, ataupun bakatnya. Pengetahuan dan kemampuan adalah contoh
dari perbedaan individu yang dapat diubah
Tidak dipungkiri bahwa hal tersebut berbeda-beda pada setiap peserta didik,
namun itulah yang menjadi tantangan bagi pendidik utamanya untuk membantu
mereka mengembangkan potensi dan mengaktualisasikannya berdasarkan perbedaan-
perbedaan yang ada.
Perbedaan individu atau individual difference muncul pertama kali
1. Faktor-faktor Penyebab Perbedaan Individu
Berbeda antarindividu adalah hal yang lazim terjadi. Tidak dipungkiri
ada bermacam jenis individu dengan sejuta perbedaanya di dunia. Yang
paling menonjol jika ingin membedakan individu satu dengan individu
lainnya dalam skala global yaitu perbedaan fisik yang di dalamnya
terdapat perbedaan ras, etnis, warna kulit, suku, bahasa, dan masih banyak
lagi. Secara garis besar, perbedaan individu dilatarbelakangi oleh dua hal
seperti yang dikemukakan Hadi (2017:74-75)
a. Faktor keturunan
Orangtua adalah faktor utama mengapa setiap orang yang lahir
berbeda dengan yang lain. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan
gen yang berasal dari orangtuanya. Orangtua bukan hanya
membawa perbedaan secara fisik namun menitipkan perbedaan
watak pada anaknya kelak. Oleh karena itu, agar melahirkan
seorang anak yang memiliki watak luhur harus dicontohkan oleh
orangtuanya sejak ia berada di kandungan.
b. Faktor lingkungan
Lingkungan memiliki peran yang besar dalam membentuk
individu berbeda dai segi kepribadian. Memang keluarga adalah
tempat pertama untuk membentuk kepribadian seorang anak, tetapi
tidak menutup kemungkinan watak atau kepribadian tersebut akan
berubah jika anak itu tekontaminasi dengan pergaulan-pergaulan di
sekitarnya.
Lingkungan yang berpengaruh langsung terhadap perbedaan
individu adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah
memiliki dua tanggungjawab besar yaitu mencerdaskan peserta
didik dan membentuk karakter yang kuat dan di dalamnya terdapat
proses transfer pengetahuan, kepribadian, dan sebagainya.
Masyarakat dapat menjadi latarbelakang seseorang berbeda dari
segi watak ataupun budayanya. Budaya yang kuat ataupun adat
yang masih ada akan membedakan individu dengan individu di luar
masyarakat tersebut.
Selain dua faktor diatas, terdapat beberapa faktor lain yang
turut menentukan perbedaan individu. Faktor-faktor tersebut adalah
:
c. Demographic (demografi)
1.) Gender
Harrison dan Rainer (1992:95-98) menyatakan bahwa
dalam penguasaan keahlian komputer pria lebih cakap
daripada wanita. Karena komputer merupakan aktivitas
orientasi pria, sedangkan wanita cenderung mengalami
masalah kesehatan jika ahli dibidang komputer.
2.) Age (usia)
Czara et al. dalam Harrison dan Rainer (1992:96)
mengungkapkan terdapat perbedaan kemampuan dalam
mengoperasikan komputer antara mereka yang masih muda
dan tua. Ia mengungkapkan pemuda secara signifikan lebih
cakap dalam menoperasikan komputer daripada orang
lanjut usia. Raub dalam Harrison dan Rainer (1992:96)
menjelaskan para pekerja lanjut usia memiliki sedikit
pengetahuan tentang komputer dan pelatihannya
3.) Experience (pengalaman)
Seseorang yang memiliki pengalaman lamad di dunia IT
tenyata lebih cakap dalam mengoperasikan komputer hal
tersebut seperti yang diungkapkan Levin and Gordon dalam
Harrison dan Rainer (1992:96).
4.) Education (pendidikan)
Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi memiliki
kemampuan menjalankan komputer lebih baik daripada
mereka yang less education (pendidikan rendah). Hal
tersebut dipaparkan oleh Davis and Davis dalam Harrison
dan Rainer (1992:96).
d. Personality (kepribadian)
Dalam penelitiannya terhadap kemampuan menggunakan
komputer, Harrison dan Rainer (1992:97) untuk mengetahui
perbedaan individu yang tejadi. Variabel yang digunakan tekait
dengan tingkat gangguan dan perlakuan terhadap komputer.
Simpulan yang didapatkan adalah seseorang yang berlaku baik
terhadap komputer memiliki kemapuan pengelolaan komputer yang
bagus, begitu juga dengan seseorang yang memiliki sedikit
gangguan tehadap komputer lebih pandai dalam
mengoperasikannya
e. Cognitive style (gaya kognitif)
Gaya kognitif lebih merujuk pada kemampuan untuk
mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi, dan mengintepretasi
data. Perbedaan individu muncul berdasarkan perbedaan gaya dala
berpikir, mereka yang inituitive or cognitive cognitve style
memiliki kemampuan lebih tinggi daripada cognitive style.
2. Jenis-jenis Perbedaan Peserta Didik Terkait Pembelajaran
a. Perbedaan bakat
Alex dalam Novianingsih menjelaskan bahwa bakat adalah
kemampuan alami untuk memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan, dan bersifat khusus ataupun umum. Setiap peserta
didik memiliki bakat yang berbeda dan bakat tersebut akan
berpengaruh pada tingkat cepat atau lambatnya dia berkembang.
Beberapa ciri peserta didik yang berbakat menurut Novianingsih
adalah :
1.) Ingatan yang kuat
2.) Terampil dalam analisis dan logika
3.) Berpikir abstrak
4.) Keterampilan mekanis
5.) Cakap berkomunikasi dan bersosialisasi
b. Perbedaan tingkat intelligen
Williams, Myerson, and Hale (2008:221) menyatakan bahwa untuk
membandingkan inteligen individu dapat dilihat dari hasil tes
mereka yang mendapatkan skor tertinggi dan terendah. Dari hasil
tersebut didapatkan dua jenis inteligen yaitu crystallized
intelligence dan fluid intelligence. Crystallized intelligence muncul
ketika sebuah tes yang dibuat dengan memberikan beberapa materi
(pengetahuan dan keterampilan) kepada peserta didik sebelum
mereka menghadapi tes tersebut. Sedangkan fluid intelligence
muncul ketika sebuah tes diberikan secara langsung tanpa
pemberitauan materi sebelumnya oleh pendidik. Perbedaan antara
dua intelligen tersebut didukung oleh perbedaan fungsi properti
diri, terutama dengan menghargai perbedaan efek usia.
c. Perbedaan gaya belajar
Secara garis besar, perbedaan gaya belajar seseorang terbagi ke
dala 3 bagian yaitu :
1.) Gaya belajar visual
Peserta didik dengan gaya belajar ini lebih menitikberatkan
pada kemapuan penglihatannya. Ada beberapa ciri peserta
didik dengan gaya belajar visual menurut DePorter dan
Hernacki dalam Novianingsih :
a.) Rapi dan teratur
b.) Bicara dengan cepat
c.) Dapat merencanakan dan mengatur urusan jangka
panjang
d.) Teliti dan detail
e.) Memperhatikan setiap yang ia gunakan, misalnya
pakaian, aksesoris, dsb.
2.) Gaya belajar auditorial
Lebih menitiberatkan pada pendengaran. Ciri-cirinya
menurut DePorter dan Hernacki dalam Novianingsih adalah
:
a.) Berbicara sendiri saat sedang belajar
b.) Saat belajar tidak boleh ada keributan
c.) Membaca dengan keras saat materi pelajaran
d.) Dapat mengulang dengan jelas apa yang
didengarkan dengan nada, irama, intonasi yang
sama.
3.) Gaya belajar kinetik
Gaya belajar ini yaitu dengan gerak fisik. Ciri-cirinya
berdasarkan DePorter dan Hernacki dalam Novianingsih :
a.) Bicaranya pelan
b.) Senang memperhatikan aktivitas fisik
c.) Ketika berbicara dengan orang lain, mereka
mendekat
d.) Menghafal sesuatu dengan berjalan dan melihat
secara langsung

Dafpus :

Jurnal Inspirasi – Vol. 1, No. 1, Januari – Juni 2017, 71–92 ISSN 2548-5717 INSPIRASI Vol. 1,
No. 1, Januari – Juni 2017 | 71 PENTINGNYA PENGENALAN TENTANG PERBEDAAN INDIVIDU
ANAK DALAM EFEKTIVITAS PENDIDIKAN Imam Anas Hadi Undaris(

ejournal.undaris.ac.id/index.php/inspirasi/article/download/5/5) diakses Minggu, 10 Maret 2019


http://yuliananovia.blogs.uny.ac.id/wp-
content/uploads/sites/15453/2017/10/IMPLIKASI-PEMAHAMAN-GURU-TENTANG-
PERBEDAAN-INDIVIDUAL-PESERTA-DIDIK-TERHADAP-PEMBELAJARAN2.pdf
IMPLIKASI PEMAHAMAN GURU TENTANG PERBEDAAN INDIVIDUAL PESERTA DIDIK
TERHADAP PEMBELAJARAN Yuliana Novianingsih Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Yogyakarta e-mail: yuliana.novianingsih2016@student.uny.ac.id

Anda mungkin juga menyukai