Oleh Kelompok:
RAHMAWAN (17.01.032.051)
NASRA (18.01.032.059)
JURUSAN AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dari mata kuliah Investasi dan Portofolio judul “ANALISIS AKTIF VS
PASIF SAHAM INDONESIA”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat disusun rumusan
masalah sebagai berikut:
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari pelaksanaan penelitian ini antara lain:
PEMBAHASAN
Ada dua strategi yang dapat di lakukan investor dalam pembentukan portofolio saham
yaitu :
Dalam konsep pasar modal yang efisien di katakan bahwa jika pasar benar-benar
efisien tidak akan ada satu investor pun yang bisa memperoleh return abnormal di atas
return pasar. Konsep tersebut menghasilkan strategi pasif dalam portofolio saham. Dalam
strategi pasif ini investor percaya bahwa harga pasar yang terjadi adalah harga yang
mencerminkan nilai intrinsic saham tersebut. Oleh karenanya, investor tidak akan
berusaha untul secara aktif melakukan tindakan perdagangan saham yang bisa
memberikan return abnormal. Strategi pasif bisa juga diartikan sebagai tindakan investor
dalam membentuk portofolio saham yang merupakan replikasi kinerja indeks pasar.
Dengan demikian, tujuan strategi pasif adalah untuk mengikuti kinerja indeks pasar
sedekat mungkin.
Strategi yang dipakai dalam strategi pasif portofolio saham meliputi strategi beli
dan simpan (buy and hold strategy) dan strategi mengikuti indeks (indexing strategy).
Berikut ini dua strategi yang biasanya dipakai dalam strategi pasif portofolio saham.[1]
Strategi ini pada dasarnya sama dengan strategi beli dan simpan dalam portofolio
obligasi. Dalam strategi ini investor membeli sejumlah saham dan tetap memegangnya
untuk beberapa waktu tertentu. Tujuan dilakukanya strategi ini adalah untuk menghindari
biaya transaksi dan biaya tambahan lainnya yang terlalu tinggi. Dalam hal ini, investor
percaya bahwa return yang akan diperoleh dari penerapan strategi ini tidak akan jauh
berbeda dengan return yang diperoleh jika investor secara aktif membeli dan menjual
saham. Dalam strategi ini investor sangat mempertimbangkan biaya transaksi dan biaya
dalam melakukan portofolio saham. Strategi beli dan simpan bisa dilakukan investor
dalam komposisi yang terdiri dari banyak saham ataupun hanya beberapa jenis saham.
Meskipun demikian investor tetap harus melakukan pemilihan terhadap saham-saham
tertentu yang akan dimasukkan dalam portofolionya. Hal terpenting disini adalah bahwa
komposisi tersebut akan bisa diterima sepanjang komposisi saham-saham tersebut
mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan investor.
Jika ternyata komposisi yang telah dibentuk mengalami perubahan kinerja, dimana
misalnya risiko dari komposisi tersebut meningkat sedangkan return yang di harapkan
tetap sama, investor tentu perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian, seperti mengubah
komposisi awal menjadi komposisi baru sehingga sesuai dengan preferensi investor
terhadap risiko. Kesimpulan yang bisa di tarik dari strategi beli dan simpan ini adalah
bahwa investor bukan berarti tidak melakukan apa-apa dan hanya sekedar membeli lalu
menyimpan saham yang telah di belinya tersebut, tapi investor juga harus melakukan
tindakan rasional dalam berinvestasi. Investor harus pintar-pintar memilih saham yang
akan dimasukkan dalam investasinya, lalu melakukan penyesuaian jika diperlukan. di
samping itu, hasil yang di peroleh dari strategi beli dan simpan ini tentunya harus
diinvestasikan kembali untuk meningkatkkan kemakmuran investor.
Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio saham yang melebihi
return portofolio saham yang di peroleh melalui strategi pasif. Dengan kata lain investor
akan berusaha memperoleh hasil yang lebih tinggi dibanding return yang diperoleh
sesame investor lainnya. Mereka secara proaktif mencari informasi tambahan,
meningkatkan kemampuan mereka dalam menganalisis informasi-informasi yang
mempengaruhi kinerja saham, bahkan tidak jarang ada yang berani membayar mahal
untuk jasa konsultasi analis saham yang terbaik. Semuanya dilakukan untuk
meningkatkan return yang di harapkan investor. Berikut ini tiga strategi yang biasanya di
pakai investor dalam menjalankan strategi aktif portofolio saham.
a. Pemilihan saham
Strategi ini merupakan strategi yang paling banyak digunakan dan paling rasional.
Dalam hal ini investor secara aktif melakukan anlisis dan pemilihan saham-saham terbaik
yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat return-resiko yang terbaik disbanding
alternative lainnya. Pemilihan tersebut dilakukan dengan berdasar pada analisis
fundamental guna mengetahui prospek saham tersebut di masa datang. Dalam hal ini
mereka percaya bahwa tindakan aktif yang mereka lakukan akan memberikan return yang
lebih besar dibanding investor lainnya yang hanya mengandalkan strategi investasinya
pasa strategi pasif.
b. Rotasi sektor
Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada saham-saham
di dalam negri saja. Dalam hal ini investor bisa melakukan dua cara :
Dalam strategi rotasi sektor, investor biasanya membeli saham-saham pada suatu sektor
atau industry tertentu yang diperkirakan akan mengalami peingkatan nilai melebihi return pasar.
Dalam hal ini, investor melakukan tindakan antisipasi terhadap kemungkinan peningkatan harga
saham-saham pada sektor industry tertentu akibat dampak siklis ekonomi.
Keberhasilan penerapan strategi rotasi ini sangat tergantung dari kemampuan investor
untuk memahami kondisi ekonomi yang sedang terjadi dan juga kemampuan untuk meramalkan
kondisi yang akan terjadi. Pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang siklis ekonomi akan
sangat membantu efektivitas penerapan strategi ini, karena kunci strategi ini adalah bagaimana
investor bisa mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang terjadi dan mengambil manfaat
dari perubahan tersebut. [4]
Ide dasar dari strategi ini adalah adanya kenyataan bahwa pada waktu-waktu
tertentu harga pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning ataupun pertumbuhan
perusahaan. Dalam strategi ini investor akan mencari momentum atau waktu yang tepat,
pada saat perubahan harga yang terjadi bisa memberikan keuntungan bagi investor
melalui tindakan menjual atau membeli saham.
Berbagai tekhnik untuk mencari momentum yang tepat dalam portofolio saham
bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan membuat peta (charf) pergerakan harga
saham selama beberapa waktu untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada harga
saham tersebut di kemudian hari. Jika harga-harga saham diperkirakan akan meningkat,
maka investor akan meningkat bobot portofolionnya pada investasi portofolio saham.
Investor akan menginvestasikan uang yang dimilikinya pada portofolio saham karena
lebih menguntungkan disbanding alternative lainnya. Demikian pula sebaliknya, jika
diperkirakan harga saham akan menurun maka invesitor akan memindahkan investasinya
dari portfolio saham ke alternative investasi lainnya.
PENUTUP
Kesimpulan
Ada dua strategi yang dilakukan investor dalam pembentukan saham yaitu Strategi aktif dan
strategi pasif. Strategi pasif bisa diartikan sebagai tindakan investor dalam membentuk portofolio
saham yang merupakan replikasi kinerja indeks pasar. Dengan demikian, tujuan strategi pasif
adalah untuk mengikuti kinerja indeks pasar sedekat mungkin. Strategi yang dipakai dalam
strategi pasif portofolio saham meliputi strategi beli dan simpan (buy and hold strategy) dan
strategi mengikuti indeks (indexing strategy). Strategi pasif meliputi : Beli dan Simpan,
mengikuti indeks. Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio saham yang melebihi
return portofolio saham yang di peroleh melalui strategi pasif. Dengan kata lain investor akan
berusaha memperoleh hasil yang lebih tinggi dibanding return yang diperoleh sesame investor
lainnya. Strategi aktif meliputi : Pemilihan saham, Rotasi sektor, Momentum harga.