Jawab :
Preferensi return dan risiko investor individual lebih ditentukan oleh tujuan dan batasan dari
masing-masing pribadi investor, sedangkan untuk investor-investor institusi, kebijakan portofolio
mereka ditentukan dengan memperhitungkan tujuan yang hendak dicapai, toleransi risiko umum
dari investor-investor yang diwakilinya, batasan dan aturan yang berlaku umum, dan bersifat
lebih jangka panjang. Investor-investor institusi dapat bermacam-macam, seperti misalnya
perusahaan-perusahaan reksadana (mutul funds), dana pensiun (pension funds), dana sumbangan
(endowment funds), perusahaan-perusahaan asuransi jiwa (life insurance companies),
perusahaan-perusahaan bukan asuransi jiwa (non life insurance companies), dan bank-bank.
Perbedaan utama investor individu dengan investor institusional terletak pada tujuan, hambatan
dan pilihan terutama dari sudut pandang kepentingan investor.
Strategi portofolio aktif pada dasarnya akan meliputi tindakan investor secara aktif
dalammelakukan pemilihan dan jual beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan
pergerakanharga saham serta berbagai tindakan aktif lainnya untuk menghasilkan abnormal
return Tujuan strategi portofolio aktif adalah mencapai kinerja portofolio saham yang
melebihikinerja portofolio saham yang diperoleh melalui strategi portofolio pasif.
4. Apa yang dimaksud dengan strategi portofolio pasif?
Jawab :
Strategi portofolio pasif biasanya meliputi tindakan investor yang cenderung pasif
dalam berinvestasipada saham dan hanya mendasarkan pergerakan sahamnya pada pergerakan in
deks pasar. Artinya, investor tidak secara aktif mencari informasi atau melakukan jual beli saham
yang bisa menghasilkan abnormal return