Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TEKNOLOGI SENSOR

PERANCANGAN SENSOR KEAMANAN

Oleh :
Ahmad Eko Kurniawan 17/413537/TK/45977
Giffari Yusrul Khoirurizal 17/413550/TK/45990
Hafidul Umam 17/413551/TK/45991
Gigih Dwi Ananta Sukma 17/415120/TK/46409

DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
Tuntutan Rancangan
1. Sistem keamanan bekerja ketika diluar jam operasional pabrik ( 07:00 – 17:00 ).
2. Sistem keamanan harus mampu mendeteksi kehadiran orang asing yang mencoba masuk
di luar jam operasional pabrik.
3. Sistem keamanan hanya peka pada perubahan besaran yang dihasilkan orang asing.
4. Sistem keamanan merespon perubahan besaran yang terjadi dengan menghidupkan Sirine.
5. Sistem keamanan tidak dapat dirusak oleh orang asing.
6. Sensor dari sistem keamanan diletakkan di tempat yang strategis dan tidak mudah
dijangkau serta dirusak oleh orang maupun alat tertentu.
7. Sistem sensor mampu bekerja meskipun sumber listrik utama padam dengan menggunakan
daya cadangan dari baterai maupun generator.
Prinsip Pemantauan
Sistem keamanan yang kami usulkan untuk pabrik kimia ini adalah dengan menggunakan 3 jenis
sensor yaitu :
1. Sensor PIR
2. Sensor LDR
3. Sensor Magnetik

A. Sensor PIR dan LDR


Kami mengusulkan untuk membuat suatu tiang dengan memiliki ketinggian tertentu yang akan
menjadi tempat pemasangan sensor PIR ( Ketinggian tiang dipilih berdasarkan penelitian
luasan cakupan sensor, caranya adalah dengan ketinggian yang dapat mencakup luasan
maksimum yang bisa dicakup oleh sensor ). Dan perhitungan banyaknya tiang yang dibutuhkan
serta posisinya tergantung pada luasan sensitif sensor yang dapat dicakupi oleh sensor PIR.
Jika orang asing melewati luasan yang dicakupi sensor, maka hal tersebut akan menghidupkan
alaram. Sensor PIR termasuk kedalam sensor pasif yang berarti sensor PIR hanya akan
menerima sinar inframerah yang dipancarkan oleh orang. Sensor tidak akan bekerja jika orang
yang menyusup menggunakan pakaian isolator yang dapat menjaga agar radiasi inframerah
tidak keluar dan terpancar. Hal ini dapat diatasi oleh penggunaan sensor LDR dimana sensor
LDR dapat mendeteksi adanya benda objek yang melewati sensor tanpa melihat pancaran
radiasi inframerah.

Apabila terjadi kegagalan pada sistem ini, kami sudah menyiapkan pelapisnya yaitu sensor
LDR. Sensor ini dihadapkan sejajar dengan laser. Kedua benda ini akan dipasangkan pada
tubuh 2 tiang bebas berdasarkan pemilihan keefektifan dalam mendeteksi kehadiran orang
asing ( boleh jadi dengan cara mempelajari pergerakan orang asing melalui penelitian ). Jumlah
pasangan sensor LDR dan laser disesuaikan dengan tinggi tubuh manusia. Misal rata-rata
manusia memiliki tinggi 1,6 m, maka pasangan sensor LDR dan laser akan dipasang sebanyak
4 buah di ketinggian tiang pada 0 meter, 50 meter, 100 meter, dan 150 meter. Jika orang asing
melewati laser, maka sinar pada laser akan terhalangi sehingga tidak diterima pada sensor
LDR. Dengan indikator ini, sistem akan memerintahkan alaram untuk terus menyala.

B. Sensor Magnetik
Apabila penyusup masih dapat melewati sistem pelapis ini, maka sistem terakhir kami yaitu
menggunakan sensor magnetik. Sensor ini dipasangkan pada dinding di dalam pabrik. Ketika
penyusup mencoba mengambil barang-barang di dalam pabrik, maka ketika penyusup itu
membawanya dan melewati sensor magnetik ini, maka hal ini akan menghidupkan sirine. Hal
tersebut akibat dari masing-masing barang dipasangkan stiker yang dapat menginduksi fluks
magnet yang dipancarkan oleh sensor magnetik pada dinding pabrik.
Konsep rancangan sistem
A. Sensor PIR
Manusia memancarkan gelombang inframerah baik ketika gelap ataupun terang, sehingga
pergerakannya dapat dipantau kapanpun khususnya pada jam OFF pabrik. Peletakan sensor
PIR pada ketinggian tertentu dimaksudkan untuk memperluas daerah yang dapat dideteksi
sensor. Selain ketinggian peletakan sensor diharapkan tidak mudah diketahui oleh orang
sehingga pendeteksian yang dilakukan akurat. Semua mahluk hidup memancarkan radiasi
tetapi tingkat radiasi inframerah berbeda beda dari setiap mahluk hidup. Sistem sensor yang
kami rancang diharapkan mampu membedakan jenis pancaran radiasi infra merah dari mahluk
hidup sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pendeteksiannya.

B. Sensor LDR
Sensor LDR dirancang dan ditempatkan di tempat yang optimal untuk mendeteksi adanya
orang asing sehingga mampu membedakan hewan yang lewat dengan manusia. Dengan
melakukan analisis komputer maka sirine tidak akan berbunyi jika ada hewan yang lewat.
C. Sensor Magnetik
Indikator lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi orang asing yang mencoba untuk
menjarah adalah ada atau tidaknya suatu barang pada tempat tertentu.
Cara yang kami pilih adalah memanfaatkan perubahan fluks magnet yang dipicu oleh benda
yang melewati suatu sensor. Untuk menghasilkan perubahan fluks magnet, maka benda ini
kami rencanakan untuk ditempel sebuah stiker yang dapat menginduksi fluks magnet apabila
barang dengan stiker ini melintasi sensor.
( 3 tipe stiker induksi : Electro-Magnetics , Acousto-Magnetic , dan Radio-Frequency )
Metode uji sensor dan peralatan yang dibutuhkan untuk uji sensor
1. Metode Uji sensor
A. Sensor PIR dan LDR
Cara menguji kedua sensor ini adalah dengan berjalan melewati daerah cakupan sensor.
Pengujian juga dilakukan menggunakan hewan yang sering berkeliaran dimalam hari sebagai
contoh adalah tikus, hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan sistem jika terjadi
kesalahan pendeteksian penyusup karena ada tikus yang melewati sensor. Untuk menguji
seberapa sensitif PIR maka dilakukan pengujian dengan variasi ketebalan pakaian, dimana kita
tahu semakin tebal pakaian maka radiasi yang dipancarkan semakin berkurang.

B. Sensor Magnetik
Cara menguji sensor ini adalah dengan membawa benda yang ditempel stiker dengan
kemampuan dapat menginduksi fluks magnet melewati sensor magnetik.

2. Peralatan yang dibutuhkan untuk uji sensor


A. Sensor PIR dan LDR
Manusia, tikus, kelelawar, burung hantu, kucing

B. Sensor Magnetik
Benda tertentu dan stiker induksi

Anda mungkin juga menyukai