TINJAUAN PUSTAKA
17
3.2 Arti kode unit HD 785-7
Dibawah ini merupakan penjelasan arti kode unit HD785-7 :
H D 78 5 -7
Kapasitas Muatan
Duty Truck
Heavy
3.3.2 Tujuan K3
Tujuan umum dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah :
1. Untuk mencegah atau mengadakan pencegahan terjadinya kecelakaan
kerja, agara karyawan tidak mendapatkan cedera atau celaka
18
2. Tidak terjadinya kerusakan atau kerugian pada alat-alat, material
produksi dan lingkungan kerja.
3.3.3 Manfaat K3
1. Mengecilkan ongkos pengeluaran perusahaan
2. Menjamin suatu hasil yang baik
3. Menjamin pekerjaan yang aman, dan
4. Menguntungkan masyarakat (tenaga kerja)
b. Safety Belt
Safety belt berfungsi sebagai pelindung diri ketika pekerja
bekerja/berada di atas ketinggian.
19
Gambar 3.3 safety belt
c. Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.
d. Sepatu Karet
Sepatu karet (sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus untuk
pekerja yang berada di area basah (becek atau berlumpur). Kebanyakan sepatu
karet di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
20
e. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat
dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
21
Gambar 3.8 Penutup telinga
h. Rompi Reflektor
Berfungsi daya lihat tinggi didalam keadaan gelap, karena rompi ini
akan menampilkan warna yang sedikit hidup atau mengeluarkan sinar jika
terkena sedikit cahaya dalam keadaan gelap
22
3.4 Pengertian Maintenance
Maintenance atau perawatan adalah suatu kegiatan service untuk mencegah
timbulnya keausan tidak normal (kerusakan) sehingga umur unit dapat mencapai atau
sesuai umur yang direkomendasikan oleh pabrik. [1]
Tujuan dari perawatan yang disimpulkan menjadi 3 sasaran, yaitu :
1. Agar suatu unit selalu dalam keadaan siaga dan siap pakai (high
avaibility = berdaya guna physic yang tinggi).
2. Agar suatu unit selalu dalam keadan prima, berdaya guna mekanis
yang paling baik (best performance).
3. Agar biaya perbaikan unit menjadi lebih hemat (reduce repair cost).
Akan menjadi masalah didalam perawatan / pemeliharaan unit alat berat
adalah pengertian mengenai biaya yang serendah – rendahnya atau se-efisien
mungkin. Kebanyakan orang melihat maslah perawatan ini secara sepotong –
sepotong atau hanya melihat biaya awal atau biaya sesaat yang timbul pada saat
dilakukan, tidak melihat secara keseluruhan dan tidak memperhitungkan seluruh
biaya yang ditimbulkan, baik untuk perawatan maupun perbaikan selama unit tersebut
masihdioprasikan.
Akibat biaya ditekan serendah – rendahnya jauh dibawah biaya minimal yang
dibutuhkan untuk perwatan, dan mereka menganggap hal ini sebagai langkah yang
baik untuk efesien, padahal yang akan terjadi adalah kebalikannya. Dengan menekan
biaya perawatan samapi jauh dibawah titik minimal maka kondisi unit tersebut sangat
rentan terhadap kerusakan dan akan membuat alat tersebut rusak sebelum waktunya
sehingga mengakibatkan biaya perbaikan menjadi lebih tinggi dan tentunya secara
keseluruhan mengakibatkan biaya down time, biaya operasi, dan biaya kepemilikan
unit tersebut akan menjadi sangat tinggi. Melihat biaya perawatan dan biaya
perbaikan sebenarnya seperti melihat gunung es dilaut, dimana biaya perawatan
berada dibagian atas permukaan yang bisa dilihat dengan mudah, sedangkan biaya
perbaikan berada dibawah permukaan dan sulit untuk dilihat.
23
Bila kita melihat biaya perawatan tersebut sebagai komponen biaya perawatan
saja dan kita cenderung untuk menekan atau memperkecil biaya perawatan tersebut,
maka kita akan kecewa besar karena dengan memperkecil biaya perawatan maka
biaya perbaikan yang berada dibawah permukaan justru akan berubah menjadi sangat
besar. Hal ini terjadi karena dengan memperkecil biaya perawatan, maka unit akan
mudah dan cepat rusak, sehingga biaya perbaikan yang akan timbul menjadi sangat
besar.
Dari penjelasan diatas, terlihatlah bahwa perawatan unit alat berat memegang
peran yang sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan mechanical availability
dari setiap unit alat berat, dan perawatan unit alat berat ini haruslah diutamakan,
karena dengan perawatan yang sempurna, maka kerusakn / perbaikan yang tak
terguna dari unit alat berat tersebut justru dapat dihindari atau paling tidak dikurangi.
24
3.5 Klasifikasi Maintenance
25
3.6 Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk menjaga agar
kondisi dan performance dari unit tersebut ini menurun. Perawatan ini dilakukan
tanpa perlu adanya tanda- tanda kerusakan dari unit alat berat tersebut. [1]
Secara umum, preventive maintenance dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Periodical Maintenance
2) Schedule Overhaul, dan
3) Condition Bace Maintenance
26
Daily Check
Suatu form ( daftar ) sepertinya check sheet, perbedaannya hanya pada
ukurannya yaitu pocket size sehingga operator atau service-man akan
dengan mudah mencatatanya.
Pada lapangan pekerjaan berat atau kondisi yang berarti, maka perlu
mempersingkat jadwal waktu perawatan yang ditentukan yang ditentukan pada buka
petunjuk. Jadi periodic service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
kerusakan yang dilakukan secara kontinyu dengan interval pelaksanaan yang telah
tertentu berdasarkan hour meter (HM)
Untuk 500 hm yang pertama bila machine masih baru maka perlu di
perlakukan secara khusus. Dalam hal ini ada beberapa item yang mesti diganti
walaupun usia pakainya belum selesai. Dengan melakukan hal ini berarti biaya yang
dikeluarkan memang lebih besar di awal kepemilikan alat (baru total overhaul).
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Setelah mesin distel dengan hati-hati sekali. Tetapi, walau demikian suatu
mesin yang baru membutuhkan pengoperasian yang hati –hati pada 100 jam pertama,
27
hal ini untuk mendudukan bagian –bagian yang bergerak pada mesin. Mesin baru
harus dioperasikan dengan hati –hati, terutama mengenai hal – hal berikut : [1]
Setelah start, hidupkanlah engine kira-kira 5 jam menit pada putaran rendah
untuk memanaskannya sebelum dioperasikan.
Hindari menjalankan engine dengan putaran engine yang tinggi
Hindari menjalankan atau menambahkan kecepatan mesin secara tiba-tiba,
mengerem dengan tiba –tiba, serta membelok dengan tajam jika tidak
diperlukan.
Pada pengoperasian 500 jam pada kerja pertama, oli elemen saringannya
harus diganti dengan oli dan elemen sarinagn yang baru dan asli.
Ingatlah sesuatu untukmelakukan perawatan dan pemeriksaan berkala seperti
yang ditunjukkan pada buku petunjuk.
Ingatlah selalu untuk menggunakan bahan bakar dan minyak pelumas yang
dianjurkan oleh pabrik.
28
Macam – macam Overhaul diantaranya adalah : [1]
Engine Top Overhaul
Engine Overhaul
Torque Converter Overhaul
Transmission Overhaul
Steering Overhaul
Final Drive Overhaul
General Overhaul
Other
29
Program analisa pelumas (PAP) merupakan suatu system perawatan yang
dilaksanakan secara ilmiah. Hal ini dilakukan untuk untuk mengetahui sedini
mungkin keausan dan gejala komponen yang disebabkan oleh keausan yang tidak
wajar tanpa harus membongkar komponen tersebut.
Program ini dilaksanakan dengan mengambil contoh minyak pelumas
(sample) pada unit dengan menggunkan metode drain atau metode vacuum pump,
yang dilakukan secara berkala. Setiap contoh minyak pelumas yang diambil akan
dianalisa di laboratorium untuk mengetahui jenis serta kadar logam yang terdapat
didalm minyak pelumas tersebut, sehingga dapat diketahui kemungkinan kerusakan
yang akan terjadi. Sebagai contoh, dapt diketahui keausan yang tidak wajar pada
Bearing, Sleeve Piston, Crankshaft, Hydraulic Pump atau Valve.
Melaui Program Analisa Pelumas (PAP), dapt diketahui juga gejala
penurunan kemampuan Engine, masalah – masalah pembakaran, kebocoran air
pendingin atau Anti Frezee dan kotoran-kotoran yang bercampur dengan oli.
Dengan demikian kerusakn yang berakibat fatal dapat diketahui secepatnya.
Selain itu, dengan melaksanakan Program Analisa Pelumas (PAP), juga membantu
perencanaan perawatan yang lebih ekonomis, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas[1]
B. Program Pemeriksaan Mesin (PPM)
30
Program Pemeriksaan Mesin (PPM) bertujuan untuk mendapatkan dat yang
akurat mengenai kondisi unit, melalui metode pengukuran instrument diagnostic.
Berdasarkan data tersebut, rekomendasi yang diperlukan dapat diberikan untuk
memperbaiki keadaan mesin unit menuju kondisi operasi yang optimum
Data yang telah terkumpul kemudian dimasukan dalam manajemen mesin untuk
dicatan umur pemakain mesin, biaya perbaikan, dibuat jadwal overhaul, juga sebagai
historical mesin. [1]
31
Program Pemeliharan Undercarriage (P2U)
Inspeksi keausan secara berkala atas komponen-komponen undercarriage
sepertti Track Link, Track Roller, Carrier Roller, Front Idler atau Sprocket.
Analisa keausan komponen undercarriage berupa Track Inspection Report
yang memberikan rekomendasi secara terperinci mengenai langkah-langkah
yang sebaiknya diambilnya untuk pemeliharaan undercarriage agar dapat
mencapai jangka waktu pakai maksimal. [1]
32
B. Breakedown Maintenance
Breakedown maintenance adalaha perawatan yang dilaksanakan setelah mechine
beakedown (tidak bisa digunakan). Hal ini biasanya terjadi karenan adanya kerusakan
yang diabaikan terus menerus tanpa danyanaya usaha untuk memperbaikinya.
Kerusaskan tersebut semakin lama semakin parah. Umumnya kerusakn kecil tadi
menjadi besar dan menyebabkan komponen lain ikut menjadi rusak. Perawatan yang
demikian ini akan menyebabkan biaya perbaikan melambung tinggi. Untuk
menghindari ini, lakukanlah preventive maintenance dengan baik dan segera lakukan
perbaikan jika muncul gejala kerusakan, agar kerusakan yang lebih besar dapat
dihindari. [1]
33
Gambar 3.17 Tappet wrench
2. Cambination Wrench, digunakan disemua area jika socket dan ratchet tidak
bisa digunakan. [7]
3. Allen Wrench, mempunyai ukuran dari 0.028 inch sampai diatas 1 inch.
Digunakan untuk melepas dan memasang set screws, guides pins, drain plugs
dll. [7]
34
Gamabar 3.19 Allen Wrench
4. Filter Strap Wrench, digunakan untuk memasang dan melepas semua tipe
Spin – On Filter baik filter fuel maupun oli. [7]
6. Box End Wrench, kunci ini berbentuk socket pada ujung – ujungnya
digunakan pada saat awal membuka buat/nut. [7]
35
Gambar 3.22 Box End Wrench
36
9. Sledge Wrench, mempunyai panjang shank setelah dari panjang shank pada
standard Box End Wrench, digunakan untuk membuka dan memasang
nut/bolt yang berukuran besar dan torque tinggi. [7]
11. Socket Extension, untuk melepas dan memasang nut/bolt pada tempat –
tempat yang sulitdijangkau. [7]
37
Gambar 3.27 Socket Extension
12. Socket , umumnya mampunyai ukuran dari 1/8” – 3 “. Socket digunakan di
area yang mempunyai ruang yang memungkinkan dan dapat digunakan
dengan berbagai macam tool seperti ratchet, speeder handle and nut spinner.
[7]
38
14. Ratchet, digunakan sebagai drive socket untuk melepas dan memasang
nut/bolt dengan lebih cepat. [7]
15. Sliding T Wrench, digunakan untuk melepas plug atau nut/bolt sebelum
menggunakan ratchet. [7]
16. Dreve Adapter, tool ini digunakan pada ratchet dan drive handle. [7]
39
Gambar 3.32 Dreve Adapter
17. Universal Joint, digunakan saat ratchet atau extention berada pada posisi
menyudut terhadap nut/bolt. [7]
18. Socket Drive, digunakan untuk memasang dan melepas nut/bolt atau hex
head screw cepat dan yang mempunyai kekencangan ringan untuk
melepasnya. [7]
40
19. Speeder Bar, digunakan untuk mempercepat saat memasang dan melepas
nut/bolt. [7]
20. Ball Type Universal Joint, tool ini digunakan pada daerah yang tidak dapat
dijangkau oleh socket dan handle. [7]
21. Heavy Duty Impact Socket, digunakan untuk melepas atau memasang
nut/bolt yang mempunyai kekencangan tinggi dengan bantuan impact
wrench. [7]
41
Gambar 3.37 Heavy Duty Impact Socket
22. Hex Drive Socket, digunakan untuk memasang dan melepas berbagai
macam socket head screw dengan bantuan ratchet, extention dan universal
joint. [7]
42
24. Tubular Spanner Wrench,digunakan untuk memasang dan melepas spanner
nut pada ujung shaft tetapi dapat digunakan lebih mudah dibandingkan
spanner wrench. [7]
26. Deep Well Socket, mempunyai ukuran 2 ½ kali lebih panjang dari standard
socker dan berfungsi pada saat dan berfungsi pada saat standar socket tidak
bisa digunakan. [7]
43
Gambar 3.42 Deep Well Socket
27. Slip Joint Pliers, mempunyai ukuran panjang antara 5” sampai 12”
digunakan untuk memegang plat baja, kawat, retaining clips, dll. [7]
28. Vice Grip, untuk memegang berbagai macam nut, bolt, pipe fitting atau plat
baja yang membutuhkan pegangan cukup kuat. Hanya digunakan untuk
menjepit, tidak untuk memuntir. [7]
44
29. Spanner Wrench, digunakan untuk memasang dan melepas spanner nut,
cylinder rod head pada cylinder hydraulic, spocket retaining nut, dll. [7]
30. Needle Nose Pliers, mempunyai ukuran panjang dari 2” sampai 6”.
Digupada banyak pemakaian, terutama untuk menjepit subjek yang sangat
kecil pada daerah yang batas. [7]
31. Interlocking Joint Pliers, pada prinsipnya seperti pada vice grip, tetapi
tootle ini bisa juga dipakai untuk memuntir dan mengencangkan pipa. [7]
45
32. Retaining Ring Pliers, digunakan untuk melepas dan memasang internal dan
external retaining ring. [7]
33. Standard Screwdrive, digunakan untuk memasang dan melepas screw. [7]
46
35. Bell Peen Hemmer, digunakan untuk memukul permukaan plat, punch,
chisel, drive tool, dan memasang rive. [7]
37. Claw Hammer, digunakan untuk memsang dan mencabut paku. [7]
47
38. Sladge Hammer, digunakan untuk memukul dimana dibutuhkan tenaga yang
besar, seperti untuk melepas master track pin dan sprocket. [7]
40. Center Punch, digunakan untuk menandi pada saat awal pengeboran, juga
untuk menandai pada waktu melepas komponen machine agar pada waktu
pemasangan kembali lebih mudah. [7]
48
Gambar 3.56 Center Punch
43. Wire Brush, digunakan untuk membersihkan area di sekitar work bench dan
peralatan bengkel. [7]
49
Gambar 3.59 Wire Brush
44. File, digunakan pada beberapa jenis pekerjaan seperti : (1) membuang
kelebihan metal, (2) pengepasan , (3) menghaluskan permukan atau pinggir
plat dan (4) memperbaiki tread pada screw dan bolt dll. [7]
45. Tap Wrench, digunakan sebagai pemegang untuk semua jenis TAP. [7]
46. Die Wrench, digunakan untuk membuat atau memperbaiki tread bagian luar
yang rusak. [7]
50
Gambar 3.62 Die Wrench
47. Stud Remover, khususnya digunakan untuk memasang dan melepas stud. [7]
48. Puller Tree Jaw, digunakan untuk melepas bearing atau gear. [7]
49. Puller Two Jaw, digunakan untuk melepas bearing atau gear. [7]
51
50. Hydraulic Jack, dibuat dalam berbagai macam bentuk dan ukuran,
dioperasikan cukup dengan tenaga manusia digunakan untuk mengangkat
beban yang berat. [7]
51. Jack Stand, merupakan alat dukung yang kuat, ketinggiannya dapat disetel
dengan keinginan. Kegunaanya utamanya adalah untuk mendukung beban
unit workshop. [7]
52
setiap unit HD 785-7 setiap 500 jam unit melakukan operasi di muara tiga besar utara
oleh PT. Pama persada nusantara jobsite tanjung enim, setelah pengoperasian unit
500 jam unit akan melakukan service. [7]
53