Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH FARMAKOLOGI SOSIAL

“PENGENALAN OBAT PARASIT, AUTAKOID, DAN VITAMIN”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III

NUR MILA SARI N 201 13 017


RAHMAYANI HASLAN N 201 13 005
FEBRIKA RAMDHANI N 201 13 093
NURMAYANTI AYU PRATIWI N 201 13 043
RIFQA PUTRI ALINDAH N 201 13 077
BESSE INDRAWATI N 201 13 061
RAHMAT HIDAYAT N 201 12 075

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2015

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah berjudul “Pengenalan Obat Parasit, Autakoid,
dan Vitamin” Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi
Sosial.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.  Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Palu, 15 Februari 2015

Penyusun
(Kelompok III)

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...............................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengenalan Obat Parasit.............................................................................6
2.2 Pengenalan Obat Autakoid.........................................................................9
2.3 Pengenalan Obat Vitamin.........................................................................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................21
3.2 Saran.........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................23

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Farmakologi berasal dari kata Yunani yaitu farmakon yang berarti obat
dalam makna sempit, dan dalam makna luas adalah semua zat selain makanan
yang dapat mengakibatkan perubahan susunan atau fungsi jaringan tubuh. Logos
berarti ilmu. Sehingga farmakologi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh
bahan kimia pada sel hidup dan sebaliknya reaksi sel hidup terhadap bahan kimia
tersebut.
Cakupan farmakologi antara lain adalah farmakognosis yang mempelajari
pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman dan zat-zat aktifnya,
yang bersal dari dunia mineral dan hewan. Biofarmasi, mempelajari pengaruh
formulasi obat terhadap efek terapeutiknya. Dalam bentuk sediaan mana obat
harus dibuat agar menghasilkan efek yang optimal, ketersediaan hayati obat
dalam tubuh untuk diresorpsi dan untuk melakukan efeknya dan juga kesetaraan
teraupetis dari sediaan yang mengandung zat aktif sama. Farmakokinetika
mempelajari pelajaran obat, mulai dari saat pemberiannya, bagaimana absorbsi di
usus, transpor dalam darah, dan distribusinya ke tempat kerjanya dan jaringan
lain, bagaimana perombakannya dan akhrinya di ekskresi oleh ginjal.
Farmakodinamika, mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup,
terutama cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta efek teraupetis
yang ditimbulkannya. Taksologi, pengetahuan tentang efek racun dari obat
terhadap tubuh dan sebetulnya termasuk pula dalam kelompok farmakodinamika,
karena efek teraupetis obat berhubungan erat dengan efek toksisnya.
Farmakoterapi, mempelajari penggunaan obat untuk mengobati penyakit atau
gejalanya. Penggunaan ini berdasarkan atas pengetahuan tentang hubungan
antara khasiat obat dan sifat fisiologi atau mikrobiologinya di satu pihak dan
penyakit dipihak lain.

4
Obat adalah suatu bahan atau panduaan bahan-bahan yang dimaksudkan
untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan jasmani dan rohani pada manusia maupun hewan.
Obat merupakan unsur penting dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
oleh karena itu akses masyarakat terhadap obat mencakup ketersediaan dan
terjangkauan bagi seluruh masyarakat harus diperluas. Akses terhadap obat
terutama obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan institusi
pelayanan kesehatan baik publik maupaun swasta. Terdapat berbagai macam
bentuk sedian dan penggolongan obat yang perlu diketahui.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat melatarbelakangi
penyusunan malakah mengenai pengenalan obat parasit, autakoid, dan vitamin.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan obat parasit ?
2. Apa yang dimaksud dengan obat autakoid ?
3. Apa yang dimaksud dengan obat vitamin ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, penggolongan, dan jenis-jenis obat parasit.
2. Untuk mengetahui pengertian, penggolongan, dan jenis-jenis obat autakoid.
3. Untuk mengetahui pengertian, penggolongan, dan jenis-jenis obat vitamin.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Obat Parasit (Antiparasitik)


A. Pengertian
Parasitisme adalah suatu hubungan dimana spesies biologi hidup
dalam ketergantungan terhadap spesies lain. Meskipun mikroorganisme
seperti bakteri diduga hidup dalam hubungan seperti ini, tetapi hanya
protozoa dan helmintes yang secara umum disebut sebagai parasit.
Antiparasitik dari kata anti dan parasit. Antiparasitik adalah obat-obat
yang digunakan untuk membunuh penyakit yang disebabkan oleh parasit.
B. Penggolongan Antiparasit
Antiparasit atau obat parasit digolongkan menjadi empat yaitu :
1). Antimalaria
Antimalaria adalah obat-obat yang digunakan untuk mencegah
dan mengobati penyakit yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal
(protozoa) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina
yang menggigit pada malam hari.
Penggolongan obat antimalaria yakni :
a. obat-obat pencegah/profilaktik
b. obat-obat penyembuh/pencegah demam (kurativum)
c. obat-obat pencegah kambuh
d. obat-obat pembunuh gametofit
2). Antiamuba
Antiamuba adalah obat-obat yang digunakan untuk mengobati
penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme bersel tunggal
(protozoa) yaitu Entamoeba histolytica yang dikenal dengan disentri
amuba.

6
3). Anticacing (Antihelmintik)
Antihelmitica atau obat-obat anticacing adalah obat-obat yang
dapat memusnahkan cacing parasit yang ada dalam tubuh manusia dan
hewan.
4). Antifungi/Antijamur
Antifungi adalah obat-obat yang digunakan untuk menghilangkan
infeksi yang disebabkan oleh jamur.
C. Jenis-jenis Obat (Penggunaan Terapi)
Adapun obat-obat yang digunakan untuk mengobati parasit jenis
helmintes (cacing) yang disebut antihelmintik yaitu :
a). Nematoda (Cacing Gilig)
1. Ascaris lumbricoides terapinya adalah dengan membedazol atau
levamisol oral serta piperazin.
2. Cacing tambang seperti Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus terapinya adalah dengan mebendazol.
3. Strongyloides yang menginfeksi usus terapinya adalah dengan
tiabendazol, albendazol, atau ivermektin.
4. Cacing kremi seperti Enterobilis vermicularis terapinya adalah
dengan mebendazol.
5. Filariasis yang disebabkan oleh infeksi Wuchereria bancrofti
terapinya adalah dengan dietilkarbamazin.
6. Toksokariasis seperti Toxocara canis (pada anjing) dan Toxocara cati
(pada kucing) terapinya adalah dengan dietilkarbamazin.
b). Trematoda (Cacing Daun)
Skistosomiasis yang disebabkan oleh infeksi Schistosoma haematobium
(pada saluran kemih) Schistosoma mansoni dan Schistosoma japonicum
(pada usus) terapinya adalah dengan prazikuantel.
c). Cestoda (Cacing Pita)

7
Infeksi oleh Taenia saginata (pada sapi) dan Taenia solium (pada babi)
terapinya adalah dengan prazikuantel.

Adapun obat-obat yang digunakan untuk mengobati parasit jenis


protozoa yang disebut antiprotozoa yaitu :
a). Malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale
melalui perantara nyamuk Anopheles betina. Terapinya adalah dengan
antimalaria yang terbagi menjadi tiga bagian sebagai berikut :
b). Skizontisida darah (kerja lambat) yaitu proguanil dan pirimetamin
c). Skizontisida darah (kerja cepat) yaitu klorokuin, kuinin, meflokuin,
malaron, dan riamet.
d). Skizontisida jaringan yaitu primakuin.
e). Disentri Amoeba (Amoebiasis) yang disebabkan oleh infeksi
Entamoeba hystolica. Terapinya adalah dengan diloxanid furoat.
f). Giardiasis yang disebabkan oleh infeksi Giardia lamblia. Terapinya
adalah dengan Metronidazol.
g). Trikomoniasis yang disebabkan oleh infeksi Trichomonas vaginalis.
Terapinya adalah dengan Metronidazol.
h). Pneumositosis yang disebabkan oleh infeksi Pneumocystis carinii.
Terapinya adalah dengan kotrimokzasol, atovakuon, dan pentamidin.
i). Leishmaniasis yang disebabkan oleh infeksi Leishmania. Terapinya
adalah dengan stiboglukonat, pentamidin, dan amfoterisin.
j). Tripanosomiasis yang disebabkan oleh infeksi Trypanosoma gambiense
dan Trypanosoma rhodesiense. Terapinya adalah dengan suramin.

Adapun penggolongan dan jenis-jenis obat jamur atau antifungi yaitu :


a. Polien dimana jenis-jenis obatnya adalah amfoterisin dan nistatin.
b. Flusitosin
c. Imidazol dimana jenis-jenis obatnya adalah klotrimazol, ekonazol,
mikanazol, dan ketokonazol.

8
c. Triazol dimana jenis-jenis obatnya adalah flukonazol, itrakonazol, dan
varikonazol.
d. Ekinokandin dan kaspofungi.

2.2 Obat Autakoid


A. Pengertian
Autokoid adalah substansi (kimia) selain transmitor yang secara
normal ada di dalam tubuh dan punya peran atau fungsi fisiologik penting
baik dalam keadaan normal (sehat) maupun patologik (sakit).
Prostaglandin, histamin dan serotonin termasuk dalam suatu senyawa
grup yang disebut autakoid. Substansi heterogen ini mempunyai struktur dan
aktivitas farmakologik yang berbeda secara luas. Semuanya mempunyai
gambaran umum yang dibentuk oleh jaringan tempat obat ini bekerja, jadi
fungsinya seperti hormon lokal. Kata autakoid berasal dari bahasa Yunani
yaitu autos (sendiri) dan akos (zat medisin atau menyembuhkan) autakoid
juga berbeda dengan hormon yang bersikulasi dan autakoid dihasilkan oleh
lebih banyak jaringan dari pada kelenjar endokrin spesifik.
B. Penggolongan Obat Autakoid
Penggolongan obat autokoid terdiri sebagai berikut :
1). Prostaglandin
Prostaglandin adalah derivat asam lemak tak jenuh yang bekerja
pada jaringan tempat prostaglandin disintesis dan cepat dimetabolisme
menjadi bentuk yang tidak aktif pada tempat kerjanya.
Penggunaan terapi prostaglandin atau pemberian sistemik
prostaglandin menimbulkan suatu persiapan barisan efek yang
membingungkan. Sehingga perlu suatu kenyataan yang membatasi
penggunaan terapi obat-obat ini. Jenis-jenis obatnya adalah karboprost,
dinoprost, dinoproston, dan misoprostol.

9
2). Antihistamin
Histamin merupakan mesenjer kimiawi yang memerantarai daerah
respon selular yang luas, termasuk reaksi alergi dan peradangan, sekresi
asam lambung dan kemungkinan neurotransmisi bagian otak. Histamin
tidak mempunyai kegunaan klinik, tetapi obat yang mempengaruhi efek
histamin (antihistamin) penting pada penggunaan klinik. Antihistamin
terbagi menjadi dua yaitu :
a. Antihistamin H1 mengantagonis semua efek histamin kecuali untuk
histamin yang hanya diperantarai oleh reseptor H2. Efek semua
penyekat reseptor H1 secara kualitatif adalah sama. Namun
kebanyakan penghambat ini mempunyai efek tambahan yang tidak
berhubungan dengan penghambatan reseptor H1. Kemungkinan efek-
efek ini memantulkan ikatan antagonis H1 pada reseptor kolinergi,
adrenergik atau reseptor serotonin.
b. Antihistamin H2 mempunyai sedikit afinitas untuk reseptor H1.
Walaupun antagonis reseptor histamin H2 menghambat efek histamin
pada semua reseptor H2, penggunaan klinik yang utama adalah
sebagai penghambat sekresi asam lambung pada pengobatan ulkus.
Dengan menghambat secara kompetitif ikatan histamin pada reseptor
H2, obat-obat ini mengurangi konsentrasi siklik AMP intraselular dan
karena itu mengurangi sekresi asam lambung.
3). Obat-obat yang digunakan untuk mengobati nyeri kepala migren
Migren biasanya dapat dibedakan secara klinis dalam dua tipe
umum nyeri kepala-nyeri kepala cluster dan nyeri kepala jenis tegangan
berdasarka ciri-ciri khasnya. Obat yang paling berguna untuk
menghindari serangan akut yaitu sumatriptan, ergotamin dan obat-obat
anti-inflamansi nonsteroit.

10
C. Jenis-jenis Obat (Penggunaan Terapi)
1). Prostaglandin
a. Abortus yaitu beberapa prostaglandin yang terbentuk alami, seperti
dinoprost (DYE noe prost), dinoproston (DYE noe prost one) dan
karboprost (KAR boe prost), ditemukan berguna sebagai
abortifasien yaitu zat penyebab abortus. Nisoprostol dalam
kombinasi dengan metotreksat terutama efektif mengakhiri
kehamilan trimester pertama.
b. Ulkus peptikum yaitu Nisoprostol (miz o prost ol) adalah analog
prostaglandin E1 sintetik yang digunakan untuk menghambat sekresi
asam hidroklorat dalam lambung. Obat ini menyebabkan
penghambatan sekresi asam lambung dan pepsin, meningkatkan
resistensi mukosa terhadap luka. Misoprostol terutama berguna
pada penderita ulkus peptikum yang mendapat obat anti inflamasi
nonsteroid kronik.
c. Gangguan fungsi ereksi yaitu Alprostadil yang disuntik kedalam
kavernosum penis memberikan pengobatan efektif pada beberapa
bentuk impoten pria. Obat ini meningkatkan aliran ke dalam arteri
melalui vasodilatasi dan menurunkan aliran keluar vena dengan
jalan merelaksasi otot polos korpus yang menghambat aliran vena.
Efek samping yang mungkin adalah rasa nyeri pada tempat suntikan
dan sangat jarang perpanjangan masa ereksi.
2). Antihistamin H1
a. Kondisi alergi yaitu epinefrin mempunyai efek pada otot polos yang
berlawanan dengan efek histamin dan bekerja pada reseptor yang
berbeda. Karena itu, epinefrin merupakan obat pilihan dalam
menngobati anafilaksis sistemik dan kondisi lain yang melibatkan
pelepasan histamin yang hebat.

11
b. Motion sickness dan mual yaitu bersama dengan obat anti muskarinik
skopolamin, penghambat reseptor H1 tertentu seperti difenhitdramin
(dye fen HYE dra meen), dimenhidrinat (dye men HYE dri nate),
siklizin (SYE kli zeen) dan meklizinn (MEK li zeen) merupaakan obat
yang paling efektif untuk mencegah gejala motion sickness.
c. Somnifasien yaitu beberapa anti histamin seperti difenhidramin
mempunyai efek sedatif yang kuat dan digunakan untuk pengobatan
insomnia.
4. Farmakokinetik yaitu penyekat reseptor H1 di absorbsi setelah
pemberian per –oral, dengan kadar maksimum dalam serum tercapai
setelah satu sampai dua jam. Waktu paruh rata-rata dalam plasma 4-6
jam, kecuali untuk meklizin, yang mempunyai waktu paruh 12-24
jam.
3). Antihistamin H2
Adapun jenis-jenis obat atau penggunaan terapi dari antihistamin
H2 yang digunakan di Amerika Serikat adalah simetdin, ranitidin,
famotidin dan nizatidin.
4). Antimigren
a. Sumatriptan sangat cepat dan efektif menghilangkan atau
mengurangi secara jelas beratnya nyeri kepala migren pada penderita
80%. Sumatriptan adalah suatu agonis serotonin, bekerja pada
resepptor 5-HT1D suatu subgrup reseptor serotonin yang terdapat pada
saraf perifer kecil yang menginervasi pembuluh darah intrakranial.
b. Ergotamin (er GOT a meen) pada waktu dulu merupakan obat pilihan
untuk pengobatan migren sedang sampai berat. Ergotamin dan
dihidroergotamin mempunyaai efek yang sama dengan sumatriptan,
tetapi seletikvitasnya kurang terhadapp reseptor 5- HT. Ergotamin
dapat diberikan per-oral, sublingual, per-rektal atau nasal dan efektif
pada sekitar 50% penderita. Obat ini paling efektif bila diberikan

12
selama fase awal suatu serangan. Efek samping yang paling umum
adalah diare, mual dan muntah.
c. Dihidroergotamin yaitu dihidroergotamin, derivate ergotamin,
diberikan secara intravena dan mempunyai kemanjuran sama seperti
sumatriptan tetapi efek samping mual merupakan efek samping
utama.
d. Analgesik atau obat anti-inflamasi nonsteroit seringkali efektif untuk
migren ringan sampai sedang. Aspirin, asetaminofen, naproksen,
profoksifen, asetaminofen dengan butalbital dan kafein semua efektf
pada pengobatan serangan migren.
e. Profilaksis dapat mencegah migren adalah jika terjadi serangan dua
kali atau lebih dalam sebulan dan jika nyeri kepala erat atau ada
komplikasi tanda-tanda neurologik serius. Propranolol merupakan
obat pilihan tetapi penyekat–β lainnya, terutama nadolol telah
menunjukan efektif. Metisergid, alkaloid ergot yang lain efektif
mencegah migren seraangan ulangan, refrakter dan migren berat.

2.3 Obat Vitamin


A. Pengertian
Vitamin berasal dari kata vita (penting) dan amino (senyawa organik
yang mengandung nitrogen (N). Perkembangan lebh lanjut menunjukkan
bahwa ternyata tidak semua vitamin mengandung unsur nitrogen, misalnya
pada vitamin C. Definisi vitamin yang sekarang adalah suatu senyawa
organik yang terdapat di dalam makanan yang dalam jumlah kecil
dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk dapat mempetahankan kehidupannya
secara normal. Vitamin berasal dari luar tubuh dan ada beberapa vitamin
yang dapat disintesis di dalam badan oleh flora usus dengan bahan-bahan
yang didapatkan dari makanan, misalnya vitamin K. sumber dari vitamin
adalah tumbuh-tumbuhan dan hewan. Tumbuh-tumbuhan data mensintesis

13
semua vitamin, kecuali vitamin A dan D. Kedua vitamin tersebut dalam
tumbuh-tumbuhan belum dalam keadaan sempurna, tetapi sebagai
provitamin. Provitamin belum mempunyai khasiat sebagai vitamin dan akan
berkhasiat sebagai vitamin bila masuk ke dalam tubuh. Vitamin-vitamin
berfungsi sebagai koenzim-koenzim (pembantu enzim) pada proses
metabolisme
B. Penggolongan Vitamin
Berdasarkan atas kelarutannya, vitamin dibagi menjadi 2ggolongan
besar, yaitu :
a). Vitamin-vitamin yang larut di dalam air
Vitamin-vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B kompleks
dan vitamin C. Vitamin-vitamin yang larut di dalam air, kecuali vitamin
B12 mudah diserap oleh dinding usus dan mudah dikeluarkan oleh air
seni. Dengan demikian kelebihan dari vitain ini akan dikeluarkan lgi
oleh tubuh dan jarang terjadi gejala keracunan. Vitamin ini sedikit sekali
disimpan di dalam organ-organ tubuh.
b). Vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak
Vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin A,
vitamin D, vitamin E, dan vitamin K. Vitamin-vitamin yang larut dalam
lemak ini diserap di dalam saluran pencernaan bersama-sama dengan
lemak. Pada gangguan pencernaan lemak vitamin ini kurang baik
diserap oleh tubuh, juga pada kelebihan vitamin ini kurang baik
dikeluarkannya, sehingga kemungkinan akan terjadi gejala keracunan di
dalam tubuh.
C. Jenis-jenis Obat (Penggunaan Terapi)
a). Vitamin yang larut dalam air
1. Vitamin B1 (Thiamin hidroklorida/Anemium hidroklorida)
Vitamin ini banyak terdapat di dalam beras yang tidak
digiling, sayur-sayuran yang berwarna hijau, kacang tanah,

14
perikarpium, biji graminae, ragi, dan kentang. Demikian juga semua
organ hewan mengandung vitamin B1. Kadar yang paling tinggi
terdapat dalam hati, ginjal, jantung dan otak.
Kebutuhan harian vitamin B1 bergantung pada susunan
makanan yaitu karbohidrat dapat menaikkan sedangkan lemak akan
menurunkannya. Pada input makanan yang seimbang, dosis 1-2 mg
perhari sudah mencukupi. vitamin B1 hanya dieperuntukan pada
keadaan yang menyebabkan peningkatan kebutuhan akan vitamin B1,
misalnya selama kehamilan. Umumnya pada keadaan ini pemberian
vitamin B1 secara oral sebanyak 25 mg tiap hari sudah mencukupi.
Adapun jenis obat atau preparat dagang dari vitamin B1 yaitu
Benerva®, Betabon®, dan Betaxin®.
2. Vitamin B2 (Riboflavin/ Laktoflavina)
Dari namanya dapat diketahui bahwa vitamin ini merupaka
hablur yang berwarna kuning, rasanya agak pahit. Ribo (sisa dari
ribose yang berwarna kuning) dan lakto (terdapat didalam air susu).
Vitamin ini banyak terdapat didalam air susu, kuning telur,
ragi, hati, sayur-sayuran dan kacang tanah. Riboflavin terdapat dalam
semua sel hewan dan tanaman. Kadar riboflavin tertinggi terdapat
dalam ragi, padi-padian, polong-polongan serta hati, ginjal, susu dan
keju. Sebagian kebutuhan manusia akan vitamin B2 akan disintesis
oleh bakteri usus.
Pengaturan dosis kebutuhan harian berkisar sekitar 1,5-2 mg.
jika diamati adanya defisiensi, tiap hari diberikan 10-20mg.
Adapun jenis obat atau preparat dagang dari vitamin B2 yaitu
Beflavin®.
3. Vitamin B6 (Piridoksina/Hidroklorida)

15
Vitamin B6 terdapat dalam seluruh sel hidup terutama dalam
ragi, padi-padian, sayuran hijau, hati, ginjal, otak, kuning telur dan
susu.
Pengaturan dosis kebutuhan harian antara 1-2 mg. kebutuhan
ini akan mengikat pada konsumsi makanan yang kaya protein, pada
saat hamil dan pada hipertireosis. Pada dosis tinggi (100-300mg/hari)
vitamin B6 digunakan untuk hiperemesis gravidarum, kinotosis
(‘mabuk perjalanan’), kerusakan akibat penyinaran serta nutrisi
setelah terapi isomiazida atau sikloresin. Kegunaannya pada nausea
dan muntah masih tanda Tanya.
Adapun jenis obat atau preparat dagang dari vitamin B6 yaitu
B6-Vikotrat, Benadon, dan Hexobion.
4. Biotin
Vitamin biotin merupakan suatu turunan urea bisiklik dengan
suatu cincin tiofan, merupakan zat yang stabil pada keadaan panas,
basa, dan asam. Akan tetapi senyawa ini akan rusak oleh oksidator
dan sinar UV. Vitamin biotin terdapat pada semua sel, terbanyak
terdapat terutama dalam ragi, hati, ginjal dan kuning telur.
Kebutuhan harian biotin pada manusia sampai saat ini tak
dapat dipastikan, karena biotin juga diproduksi oleh bakteri usus.
Pemberian biasanya 0,1-0,3 mg.
5. Asam Nikotinat
Asam nikotinat ini di alam banyak terdapat didalam ragi, hati,
daging, telur, kacang-kacang, jantung, ginjal, otak, kuning telur dan
susu.
Kebutuhan harian nikotinamida hanya dapat dikira-kira,
karena produksi tubuh sendiri dari triptofan tidak jelas jumlahnya lagi
pula kebutuhan harian bergantung pada pemasukan triptofan.

16
Biasanya jumlah nikotinamida 15mg/hari sudah mencukupi. Untuk
pengobatan pelaggra diberikan 300-500mg perhari.
Adapun jenis obat atau preparat dagang dari vitamin asam
nikotinat yaitu Nicobion.
6. Vitamin B9 (Asam Folat)
Asam ini juga disintesis oleh mikroorganisme di dalam usus
dan mempunyai peranan penting dalam pembentukan asam nukleat
dan pertumbuhan sel-sel darah merah. Di alam, asam folat ini banyak
terdapat didalam sayur-sayuran, hati, ginjal dan lain-lain.
7. Asam Pantotenat
Asam pantotenat yang merupakan amida dari D-α, ƴ-
Dihidroksi-β,β-dimetilbutirat dan β-alanin, merupakan bagian dari
koenzim A. Dalam bentuk ini senyawa tersebut luas penyebarannya
dan terdapat banyak terutama dalam ragi, melase, hati, daging, susu
dan kuning telur.
Kebutuhan harian diperkirakan 10mg. Adapun jenis obat
atau preparat dagang dari vitamin asam pantotenat yaitu dekspentenol
(Bepanthen), yang merupakan alkohol dari asam pantotenat,
digunakan sebagai obat luar untuk merangsang epitelisasi akibat luka
bakar atau luka lecet, ulsera dan lain-lain. Secara parantenal (1000
mg) iv atau im digunakan sebagai profilaksis dan terapi antoni usus
pasca operasi dan untuk penanganan paralisis ileum, akan tetapi
aktifitasnya masih dipertentangkan.
8. Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Nama sianocobalamin ini disebabkan karena didalam rumus
bangun vitamin ini mengandung CN (sianida). Vitamin ini
merupakan serbuk hablur yang berwarna merah tua sehingga disebut
juga vitamin merah. Satu-satunya indikasi yang tepat untuk
penggunaan vitamin B12 adalah pada anemia perniciosa yang di

17
Indonesia jarang sekali terdapat juga pada anemia makrocyter. Tetapi
pada penyakit lain penggunaan vitamin B12 tidak ada gunanya,
sering disalahgunakan sebagai obat penguat yang ajaib.
Kebutuhan dosis mula-mula adalah 100 (-10000) µg perhari
im atau iv elama 2 minggu, sampai normalisasi hematokrit 100 (-500)
µg 2 Kali seminggu. Untuk pengobatan terus menerus cukup 100 (-
500) µg/ bulan sebagai dosis pemeliharaan.
Adapun jenis obat atau preparat dagang dari vitamin B12
yaitu sianokobalamin pada B12 angkermann, B12 –Steigerwald, B12
–Vicotrat, Berubi, cobalparen, cytobion, docivit, millevit, pernicipur
dan vicapan B12. Serta pada hidroksokobalamin yaitu aquo-
Cytobion, Axlon, B12-Depot-Vicotrat, Cobaltparen-Depot, De-
pogamma, Docivit Depot, dan Novidroxin.
9. Vitamin C (Asam Askorbinat/Redoxon/ Vitamin Antiskorbut)
Vitamin ini banyak terdapat di dalam jeruk yang manis, kol,
mentega, kentang dan sebagainya. Kekurangan vitamin ini
menyebabkan pendarahan pada gusi yang disebut skotbut gigi mudah
lepas, daya tahan tubuh berkurang dan kelemahan pada pembulu
darah dan terasa pegal-pegal pada ujung tulang oleh karena vitamin
ini dapat memperbesar daya tahan tubuh maka sering diberikan dalam
dosis tinggi (1/2 x sehari 500 mg) pada penderita penyakit infeksi
misalnya influenza, tuberculosis, radang lambung dan sebagainya,
juga pada penderita yang baru sembuh dari sakit. Kebutuhan harian
normal Vitamin C 60 mg
b). Vitamin yang larut air
1. Vitamin A (akseroftol, retinol)
Vitamin A tidak disintesis oleh tanaman. Jumlah yang cukup
banyak ditemukan dalam minyak ikan, dalam hati, mentega, susu dan
telur.

18
Kebutuhan harian, pengaturan dsis harian orang dewasa akan
vitamin A sekitar 5000 IU = 1,5 mg (1 IU = 0,3 µg), anak-anak usia
10 tahun sehari membutuhkan 1500-3500 IU. Pada defisiensi vitamin
A untuk terapi subtitusi, dosis harian adalah 25.000-50.000 IU.
Dalam dosis yang cukup tinggi, vitain A digunakan untuk ikhtiosis
vulgaris dan berbagai hyperkeratosis dan diskeratosis.
Adapun jenis obat atau preparat dagang dari vitamin A yaitu
A-Mulsin®, Arovit®, A-viktorat®, dan Vogan®
2. Vitamin D (Koleksiverol)
Koleksiverol (vitamin D3), vitamin D fisiologik, terbentuk
dalam kulit dari pemecaha 7-dehidrokolesterol dengan cahaya
matahari. Vitamin D3 terdapat di alam yaitu minyak hati ikan dan
jaringan lemak hewan. Kuning telur, susu dan mentega hanya sedikit
mengandung vitamin D3 saat ini senyawa ini dibuat secara sintesis
parsiel dari kolesterol.
Pengaturan dosis untuk profilaksis terhadap rakhitis, bayi dan
anak-anak selama 1-1,5 tahun tiap hari diberikan 500-1000 IU =
0,0125-0,025 mg vitamin D3 (1 IU=0,025 µg).
Adapun jenis obat atau preparat dagang dari vitamin asam
nikotinat yaitu D-tracetten®, D3-vikotrat®, vigatol®,
Vigantoletten®, dan Vigorsan®.
3. Vitamin E (Tokoverol)
Tokoverol adalah berbagai turunan kroman, yang pada posisi
dua mengandung rantai samping dengan 16 atom C. Tokoverol hanya
disintesis pada tanaman. Sumber vitamin E yang terbesar adalah
kecambah, padi-padian dan minyak tanaman. Sayur-sayuran juga
mempunyai kandungan vitamin E yang tinggi.
Kebutuhan harian vitamin E yang pasti tidak diketahui, saat
ini hanya dapat diperkirakan saja. Biasanya diberikan 15-30 mg.

19
jumlah ini harus lebih tinggi pada pemasukkan asam lemak tak jenuh
yang lebih banyak serta pada beban fisik dan psikik yang lebih tinggi.
4. Vitamin K
Vitamin K ditemukan dalam bagian tanaman hijau, paing
banyak pada tanaman yang mempunyai kandungan klorofil tertinggi.
Juga bakteri (Staphylococcus, basil TBC dan terutama bakteri E.coli)
membentuk vitamin K. karena bakteri E.coli selalu terdapat dalam
flora usus normal manusia dianggap bahwa flora ini berperan
menjaga pasokan vitamin K.
Pengaturan dosis orang dewasa mendapat sebagai terapi
subtitusi 10-30 mg per hari secara oral. Hanya pada perdarahan yang
membahayakan jiwa akibat dosis berlebih antikoagulansia, dapat
ditambahkan pemberian secara iv disamping pemberian factor
pembekuan (bahaya adanya keadaan seperti syok). Pada bayi yang
baru lahir diberikan 1-2 mg vitamin K1 selama 2-3 hari.
Antagonis vitamin K yang digunakan secara terpeutik adalah
asenokuramol, fenprokumon dan warvarin. Setelah penggunaan
secara oral, absorpsi senyawa tersebut baik adalah ikatan protein
plasmanya yang tinggi. Asenokumarol (Sintrom®) dengan waktu
paruh 24 jam dan warfarin (Coumadin®) dengan waktu paruh 40 jam
bekerja jangka sedang, fenprokumon (Marcumar®) dengan waktu
paruh 150 jam merupakan preparat dengan kerja panjang.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut merujuk pada tujuan makalah maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Obat parasit atau yang disebut antiparasitik merupakan penggunaan terapi
untuk membunuh penyakit yang disebabkan oleh parasit, antiparasit
digolongkan atas 4 macam tipe yaitu antimalaria contohnya obat-obat
pencegah/profilaktik, obat-obat penyembuh/pencegah demam (kurativum),
obat-obat pencegah kambuh, obat-obat pembunuh gametofit sedangkan
Antiamuba obat-obatan yang digunakan untuk mencegah penyakit yang
diakibatan oleh parasit bersel tunggal (protozoa) yang disebut entamoeba
hystolytika (disentri amuba) , Anti cacing Anthelmintik adalah obat/zat kimia
yang digunakan untuk mengobati dan mengendalikan penyakit yang
disebabkan oleh cacing. Pada umumnya obat ini berbentuk cairan atau tablet
atau kapsul, dan antifungi/antijamur.
2. Obat Autokoid adalah substansi (kimia) selain transmitor yang secara
normal ada di dalam tubuh dan punya peran atau fungsi fisiologik penting
baik dalam keadaan normal (sehat) maupun patologik (sakit) Prostaglandin,
histamin dan serotonin termasuk dalam suatu senyawa grup yang disebut
autakoid. Substansi heterogen ini mempunyai struktur dan aktivitas
farmakologik yang berbeda secara luas.
3. Obat vitamin berasal dari kata vita (penting) dan amino (senyawa organik
yang mengandung nitrogen (N). Perkembangan lebh lanjut menunjukkan
bahwa ternyata tidak semua vitamin mengandung unsur nitrogen, misalnya
pada vitamin C. Definisi vitamin yang sekarang adalah suatu senyawa
organic yang terdapat di dalam makanan yang dalam jumlah kecil

21
dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk dapat mempetahankan kehidupannya
secara normal.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya Agar setiap
mahasiswa kesehatan masyarakat dapat memahami pengertian, macam – macam,
kegunaan, interaksi obat dan efek samping dari suatu jenis obat terutama pada
obat parasit, autokoid, vitamin serta dapat bermanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.

22
DAFTAR PUSTAKA

Dunia Farmasi. 2014. Antiparasitik. (https://m.facebook.com/dunia.farmasi95).


Diakses pada hari Kamis, 12 Februari 2015. Pukul 14.53 WITA.

Mutschler, Ernest. 1991. Dinamika obat Farmakologi dan Toksikologi Edisi Kelima.
Bandung: Penerbit Buku ITB.

Mycek, Mary J., dkk. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi Kedua.Jakarta:
Widya Medika.

Neal, Michael J. 2006. Farmakologi Medis Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

23

Anda mungkin juga menyukai