Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)


Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 28 27 Feb. 2019

MEDIA PEMEDIA PEMBELAJARAN


2 SKS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA JAWA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 2 dari 28 27 Feb. 2019

VERIFIKASI BAHAN AJAR


Pada hari ini Kamis tanggal 21 Februari 2020 bahan ajar mata Media Pembelajaran Bahasa &
Sastra Program Studi Pendidikan Bahasa & Sastra Jawa Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa
Fakultas Bahasa dan Seni telah diverifikasi oleh Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa & Sastra Jawa

Semarang, 21 Februari 2020


Mengetahui
Ketua Prodi Pendidikan Bahasa & Sastra Jawa Tim Penulis

Mujimin, S.Pd., M.Pd. Drs. Agus Yuwono, M.Si., M.Pd.


NIP 196812151993031003
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 3 dari 28 27 Feb. 2019

PRAKATA

Bahan ajar yang disajikan dalam mata kuliah Media Pembelajaran Bahasa & Sastra
baru sebatas cuplikan-cuplikan yang diambil oleh penulis dari beberapa referensi. Diktat ini
bukanlah satu-satu sumber belajar. Diktat ini memuat sekelumit bekal materi perkuliahan yang
tentu saja sangat kurang jika hanya mengandalkan asupan dari diktat ini. Selain itu, mahasiswa
juga diharuskan secara aktif dan berinisiatif belajar secara mandiri dengan prinsip discovery
learning. Dengan demikian kebuutuhan materi perkuliahan tidak hanya bersumber dari dosen
tetapi juga dilengkapi oleh mahasiswa. Oleh karena itu, untuk lebih memahami seluk beluk
tentang mata kuliah media pembelajaran bahasa & sastra maka mahasiswa dituntut untuk
membaca buku-buku referensi maupun buku-buku jurnal yang bereputasi.
Tiada gading yang tak retak. Tentu dalam penulisan diktat ini masih sangat jauh dari
kata sempurna. Perlu adanya penyempurnaan yang tentu saja tidak akan ada habisnya. Oleh
karenanya, diperlukan proses dialektika atau diskusi di dalam perkuliahan sehingga tercipta
suasana yang saling melengkapi. Semoga tulisan ini bermanfaat sebagai jendela dunia dan
matahari yang bisa menyinari sanubari mahasiswa.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 4 dari 28 27 Feb. 2019

DAFTAR ISI
1. Pengertian media pembelajaran
2. Landasan penggunaan media pembelajaran
3. Fungsi dan manfaat penggunaan media pembelajaran
4. Jenis-jenis media pembelajaran bahasa dan sastra
5. Karakteristik media pembelajaran bahasa dan sastra
6. Prosedur pemilihan media pembelajaran
7. Pengembangan media pembelajaran
8. MID SEMESTER
9. 10 Pembuatan media audio
10. 11-12Pembuatan media visual
11. 13-15Pembuatan multimedia interaktif
12. 16 UJIAN AKHIR
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 5 dari 28 27 Feb. 2019

DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini terkait tentang pemahaman dan penjelasan definisi, fungsi, macam-macam,
karakteristik kriteria pemilihan media dan pembuatan, dan penggunaan media pembelajaran
bahasa Jawa secara bertanggung jawab, jujur, peduli, dan cerdas.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 6 dari 28 27 Feb. 2019

BAB I
PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Deskripsi Singkat
Pada bab ini akan dibahas materi tentang konsep definisi dan sejarah perkembangan
penggunaan media pembelajaran.
B. Capaian pembelajaran matakuliah
Mampu memahami konsep tentang apa itu media pembelajaran bahasa & Sastra.
Mampu bersikap secara bertanggung jawab, cerdas, jujur, dan peduli dalam
mempresentasikan materi.
C. Isi materi perkuliahan
Pengertian dan sejarah singkat penggunaan media pembelajaran.
D. Rangkuman
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara
harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan
dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs
(1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National
Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat
keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan
peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada
mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar
yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 7 dari 28 27 Feb. 2019

pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat
bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media
pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Harsoyo (2002) menyatakan bahwa banyak orang membedakan pengertian media dan
alat peraga. Namun tidak sedikit yang menggunakan kedua istilah itu secara bergantian
untuk menunjuk alat atau benda yang sama (interchangeable). Perbedaan media dengan
alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber belajar
disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja; dan sumber
belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh proses atau kegiatan
pembelajaran dan ada semacam pembagian tanggungjawab antara guru di satu sisi dan
sumber lain (media) di sisi lain. Pembahasan pada pelatihan ini istilah media dan alat
peraga digunakan untuk menyebut sumber atau hal atau benda yang sama dan tidak
dibedakan secara substansial.
Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas, yaitu sebagai alat
bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk
memotivasi belajar peserta didik memperjelas informasi/pesan pengajaran memberi
tekanan pada bagian-bagian yang penting memberi variasi pengajaran memperjelas
struktur pengajaran.
Di sini media memiliki fungsi yang jelas yaitu memperjelas, memudahkan dan
membuat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik
sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses belajar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu
dengan sarana visual, di mana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran,
sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Di samping itu dikemukakan bahwa kita hanya
dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa
yang dilihat dan didengar.
Rahardjo (1991) menguraikan dengan berangkat dari teori belajar diketahui bahwa
hakekat belajar adalah interaksi antara peserta didik yang belajar dengan sumber-sumber
belajar di sekitarnya yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku belajar dari tidak
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 8 dari 28 27 Feb. 2019

tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, tidak jelas menjadi jelas, dsb. Sumber belajar
tersebut dapat berupa pesan, bahan, alat, orang, teknik dan lingkungan. Proses belajar
tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti sikap,
pandangan hidup, perasaan senang dan tidak senang, kebiasaan dan pengalaman pada diri
peserta didik. Bila peserta didik apatis, tidak senang, atau menganggap buang waktu maka
sulit untuk mengalami proses belajar.
Faktor eksternal merupakan rangsangan dari luar diri peserta didik melalui indera yang
dimilikinya, terutama pendengaran dan penglihatan. Media pembelajaran sebagai faktor
eksternal dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi belajar karena mempunyai
potensi atau kemampuan untuk merangsang terjadinya proses belajar. Contohnya, (a)
menghadirkan obyek langka: koleksi mata uang kuno, (b) konsep yang abstrak menjadi
konkrit: pasar, bursa, (c) mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak: siaran radio
atau televisi pendidikan, (d) menyajikan ulangan informasi secara benar dan taat asas tanpa
pernah jemu: buku teks, modul, program video atau film pendidikan,. (e) memberikan
suasana belajar yang santai, menarik, dan mengurangi formalitas.
Edgar Dale dalam Rahardjo (1991) menggambarkan pentingya visualisasi dan
verbalistis dalam pengalaman belajar yang disebut “Kerucut pengalaman Edgar Dale”
dikemukakan bahwa ada suatu kontinuum dari konkrit ke abstrak antara pengalaman
langsung, visual dan verbal dalam menanamkan suatu konsep atau pengertian. Semakin
konkrit pengalaman yang diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses belajar. Namun,
agar terjadi efisiensi belajar maka diusahakan agar pengalaman belajar yang diberikan
semakin abstrak (“go as low on the scale as you need to ensure learning, but go as high as
you can for the most efficient learning”).
Raharjo (1991 menyatakan bahwa visualisasi mempermudah orang untuk memahami
suatu pengertian. Sebuah pemeo mengatakan bahwa sebuah gambar “berbicara“ seribu kali
dari yang dibicarakan melalui kata-kata (a picture is worth a thousand words). Hal ini
tidaklah berlebihan karena sebuah durian “monthong” atau gambarnya akan lebih
menjelaskan barangnya (atau pengertiannya) daripada definisi atau penjelasan dengan
seribu kata kepada orang yang belum pernah mengenalnya. Salah satu dari sarana visual
yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar tersebut adalah OHT atau
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 9 dari 28 27 Feb. 2019

“overhead transparency.“ Sarana visual seperti OHT ini bila digarap dengan baik dan
benar. Di samping dapat mempermudah pemahaman konsep dan daya serap belajar siswa,
juga membantu pengajar untuk menyajikan materi secara terarah, bersistem dan menarik
sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Inilah manfaat yang harus dioptimalkan dalam
pembuatan rancangan media seperti OHT ini.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 10 dari 28 27 Feb. 2019

BAB 2
FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN

A. Deskripsi Singkat
Pada bab ini akan dibahas materi tentang konsep definisi dan sejarah perkembangan
penggunaan media pembelajaran.
B. Capaian pembelajaran matakuliah
Mampu memahami konsep tentang apa itu media pembelajaran bahasa & Sastra.
Mampu bersikap secara bertanggung jawab, cerdas, jujur, dan peduli dalam
mempresentasikan materi.
C. Isi materi perkuliahan
Pengertian dan sejarah singkat penggunaan media pembelajaran.
D. Rangkuman
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari
sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk
membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media
dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul
dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam
Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut.
1. Pertama, kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan
menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek
atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat
disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti
kejadian aslinya.
2. Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek
atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan,
misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-
ulang penyajiannya.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 11 dari 28 27 Feb. 2019

3. Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang


besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV
atau Radio.
Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran meliputi 3 hal. Pertama,
verbalisme, artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini
terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah), siswa
cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru. Kedua, salah tafsir, artinya dengan
istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh siswa. Hal ini terjadi karena biasanya
guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaranyang
lain, misalnya gambar, bagan, model, dan sebagainya. Ketiga, perhatian tidak berpusat,
hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih
menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru
membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan
dan bimbingan guru. Keempat, tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki
kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah.
Tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.
Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari
hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. Secara rinci,
fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan
perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat
memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,
berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan,
keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara
langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar
atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 12 dari 28 27 Feb. 2019

gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan
slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebaginya.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya,
rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung
karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa
dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan
sebagainya.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus,
pertempuran, dan sebagainya.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan
menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas
tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan
sebagainya.
8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto
siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran,
warna, dan sebagainya.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan
video, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati
hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang
berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam
beberapa detik.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.
Dengan bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat
tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu
dihentikan.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan
film atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak,
dan sebagainya.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 13 dari 28 27 Feb. 2019

12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari sutau alat. Dengan diagram, bagan,
model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah
siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat
mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan
menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan).
14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara
serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat
mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.
Dengan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan
kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media memunyai arti yang cukup penting.
Karena dalam kegiatan pembelajaran, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat
dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan
disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat
mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu.
Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran media.
Menurut Encyclopedia of Education Research (dalam Hamalik 1994:15), media
pendidikan memunyai tujuh fungsi, yakni sebagai berikut.
1. meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi
“verbalisme”;
2. memperbesar perhatian para siswa;
3. meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu
membuat pelajaran lebih mantap;
4. memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri di kalangan siswa;
5. menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinue, hal ini terutama terdapat dalam
gambar hidup;
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 14 dari 28 27 Feb. 2019

6. membantu tumbuhnya pengertian, dengan demikian membantu perkembangan


kemampuan berbahasa; dan
7. memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain
serta membantu perkembangannya efisiensi yang lebih mendalam serta keragaman
yang lebih banyak dalam belajar.
Kemudian, menurut Derek Rowntree (dalam Rohani 1997:7), media pendidikan
memiliki enam fungsi, yakni sebagai berikut
1. membangkitkan motivasi belajar;
2. mengulang apa yang telah dipelajari;
3. menyediakan stimulasi belajar;
4. Mengaktivkan respon peserta didik;
5. memberikan bahan dengan segera; dan
6. menggalakan latihan yang serasi.
Selanjutnya, MC Known (dalam Rohani 1997:8) memaparkan empat fungsi media
pembelajaran, yakni sebagai berikut.
1. mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu dari pendidikan yang menekankan pada
instruksional akademis menjadi pendidikan yang mementingkan kebutuhan
kehidupan peserta didik;
2. membangkitkan motivasi belajar pada peserta didik;
3. memberikan kejelasan (clarification); dan
4. memberikan rangsangan (stimulation).
Kedua ahli tersebut memiliki kesamaan pendapat, yaitu sama-sama berpendapat
bahwa media pembelajaran berfungsi membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa
yang dipelajari atau memberikan kejelasan, dan memberikan rangsangan atau stimulasi
belajar.
Djamarah dan Zain (2002:137) secara tersirat menjelaskan bahwa media
pembelajaran memunyai dua fungsi, yakni sebagai sumber belajar dan sebagai alat bantu.
Media sebagai salah satu sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan
siswa. Aneka macam bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru
menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa. Dalam menerangkan suatu benda, guru
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 15 dari 28 27 Feb. 2019

dapat membawa bendanya secara langsung kehadapan anak didik dikelas. Dengan
menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benda itu
dijadikan sebagai sumber belajar.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang
tidak dapat dipungkiri, karena media pembelajaran memang berfungsi untuk membantu
tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan kepada
siswa. Tanpa bantuan media maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh
setiap siswa, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks. Sebagai alat bantu media
berguna untuk melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi
dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi
kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama, itu berarti kegiatan belajar
siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik
daripada tanpa bantuan media.
Melengkapi pendapat di atas, Sudjana dan Rivai (2005:2) menjelaskan beberapa
manfaat media dalam pembelajaran, yakni: (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian
siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) bahan pengajaran akan lebih
jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa
menguasai tujuan pengajaran lebih baik; (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak
semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa
tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam
pelajaran; (4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 16 dari 28 27 Feb. 2019

BAB 3
JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

A. Deskripsi Singkat
Pada bab ini akan dibahas materi tentang konsep definisi dan sejarah perkembangan
penggunaan media pembelajaran.
B. Capaian pembelajaran matakuliah
Mampu memahami konsep tentang apa itu media pembelajaran bahasa & Sastra.
Mampu bersikap secara bertanggung jawab, cerdas, jujur, dan peduli dalam
mempresentasikan materi.
C. Isi materi perkuliahan
Pengertian dan sejarah singkat penggunaan media pembelajaran.
D. Rangkuman
Rohani (1997:18), memaparkan klasifikasi media instruksional edukatif menurut
jenis-jenisnya yaitu sebagai berikut.
1. Berdasarkan indra yang digunakan. Berdasarkan indra yang digunakan, media
dapat dibagi menjadi tiga, yakni media audio, media visual, dan media audio
visual;
2. Berdasarkan jenis pesan. Berdasarkan jenis pesan, media dibagi menjadi tiga,
yakni media cetak, media noncetak, media grafis, dan media nongrafis;
3. Berdasarkan sasarannya. Berdasarkan sasarannya, media dibagi menjadi dua jenis,
yakni media jangkauan terbatas (tape recorder) dan media jangkauan yang luas
(radio, pers).
4. Berdasarkan penggunaan tenaga listrik. Berdasarkan penggunaan tenaga listriknya,
media dapat dibedakan menjadi dua, yakni media elektronika dan media
nonelektronika.
5. Media asli dan turunan, yaitu berupa spesimen, meliputi makhluk hidup dan
makhluk tak hidup.
6. media grafis, berupa tulisan atau gambar.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 17 dari 28 27 Feb. 2019

7. Media bentuk papan, yang berupa papan tulis, papan tembel (pengumuman), papan
flannel, papan / pameran / visual, papan magnet, papan demonstrasi, dan papan
paku.
8. Media yang disorotkan atau alat pandang, meliputi media sorot yang diam,
bergerak, dan mikro.
9. Media yang dapat didengar.
10. Media pandang dengar.
11. Media bahan-bahan cetak.
Kemudian, Djamarah dan Zain (2002:140) mengemukakan bahwa klasifikasi media
pembelajaran dapat dilihat dari beberapa sudut pandang diantaranya sebagai berikut.
1. Jenisnya, dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, media visual,
dan media audiovisual;
2. Daya liputnya; dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam media dengan daya
liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan
tempat, dan media untuk pengajaran individual; dan
3. Bahan serta cara pembuatannya, dilihat dari bahan pembuatannya media media
dibagi dalam media sederhana dan media kompleks.
Selanjutnya, Sudjana dan Rivai (2005:3) menjelaskan ada beberapa jenis media
pembelajaran sebagai berikut.
1. Media grafis, dapat berupa gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun,
komik, dan lain-lain.
2. Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model),
model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain.
3. Media proyeksi, seperti slide, film, strips, penggunaan OHP, dan lain-lain.
4. Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.
Dengan melihat klasifikasi media pembelajaran tersebut, guru dapat menentukan
media mana yang cocok dan sesuai, yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran,
serta dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran dengan baik.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 18 dari 28 27 Feb. 2019

BAB 4
KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Deskripsi Singkat
Pada bab ini akan dibahas materi tentang konsep definisi dan sejarah perkembangan
penggunaan media pembelajaran.
B. Capaian pembelajaran matakuliah
Mampu memahami konsep tentang apa itu media pembelajaran bahasa & Sastra.
Mampu bersikap secara bertanggung jawab, cerdas, jujur, dan peduli dalam
mempresentasikan materi.
C. Isi materi perkuliahan
Pengertian dan sejarah singkat penggunaan media pembelajaran.
D. Rangkuman
Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran menurut Sudjana dan Rifai
sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria antara lain sebagai berikut.
1. Ketepatan dengan tujuan pengajaran.
2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran.
3. Kemudahan memperoleh media.
4. Kompetensi guru dalam memnggunakannya.
5. Tersedia waktu untuk menggunakannya.
6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Dengan kriteria pemilihan media tersebut, guru dapat menggunakan media yang
dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar.
Kehadiran media dalam proses pengajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas
guru, tapi harus mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pengajaran. Oleh sebab itu,
media bukan keharusan, tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk
mempertinggi kualitas belajar dan mengajar (1991:4-5).
Dalam menentukan media pembelajaran yang akan digunakan, guru harus
mempertimbangkan banyak hal. Media yang dipilih tidak hanya sesuai dengan keinginan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 19 dari 28 27 Feb. 2019

guru, melainkan harus pula disesuaikan dengan siswa dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
Menurut Rohani (1997:28), ada enam kriteria yang harus diperhatikan dalam
pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran, yakni sebagai berikut.
1. Tujuan, media hendaknya menunjang tujuan instruksionl yang telah dirumuskan.
2. Ketepatgunaan (validitas), media hendaknya tepat dan berguna bagi pemahaman
bahan yang dipelajari.
3. Keadaan peserta didik, dalam pemilihan media, kemampuan daya pikir dan daya
tangkap peserta didik, dan besar kecilnya kelemahan peserta didik perlu
dipertimbangkan.
4. Ketersediaan, pemilihan perlu memperlihatkan ada / tidak media tersedia di
perpustakaan / di sekolah serta mudah sulitnya iperoleh.
5. Mutu teknis, media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.
6. Biaya, hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan apakah
seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian atau tidak.
Selanjutnya, Djamarah dan Zain (2002:148) mengemukakan sepuluh hal yang
dijadikan kriteria dalam pemilihan media pembelajaran, yakni sebagai berikut.
1. Apakah topik yang akan dibahas dalam media tersebut dapat menarik minat anak
didik untuk belajar.
2. Apakah materi yang terkandung dalam media tersebut penting dan berguna bagi
anak didik.
3. Apabila media tersebut sebagai sumber pengajaran yang pokok, apakah isinya
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
4. Apakah materi yang disajikan autentik dan aktual, ataukah informasi yang sudah
lama diketahui massa dan atau peristiwa yang telah lama terjadi.
5. Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatannya atau ada suatu hal yang masih
diragukan.
6. Apakah format penyajiannya berdasarkan tata urutan belajar yang logis.
7. Apakah pandangannya objektif dan tidak mengandung unsur propaganda atau
hasutan terhadap anak didik.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 20 dari 28 27 Feb. 2019

8. Apakah narasi, gambar, efek, warna, dan sebagainya, memenuhi syarat standar
kualitas teknis.
9. Apakah bobot penggunaan bahasa, simbol-simbol, dan ilustrasinya sesuai dengan
tingkat kematangan berpikir anak didik
10. Apakah sudah diuji kesahihannya.
Sudjana dan Rivai (2005:5) mengemukakan bahwa dalam memilih media untuk
kepentingan pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut.
1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; media pengajaran dipilih atas dasar
tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang
berisikan unsur-unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, lebih mungkin
digunakannya media pengajaran.
2. Dukungan terhadap isi pelajaran; bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip,
konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah
dipahami siswa.
3. Kemudahan memperoleh media; media yang digunakan mudah diperoleh, setidak-
tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis umumnya
mudah dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis
penggunaannya
4. Kompetensi guru dalam menggunakannya; apapun jenis media yang diperlukan
syarat utamanya adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran.
Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari
penggunaannya oleh guru pada saat terjadinya interaksi siswa dengan
lingkungannya. Adanya OHP, proyektor film, komputer, dan alat-alat canggih
lainnya, tetapi dapat menggunakannya dalam pengajaran untuk mempertinggi
kualitas pengajaran
5. Tersedia waktu unutuk menggunakannya; ada waktu untuk menggunakan media
tersebut dalam pembelajaran. Dengan demikian, media tersebut dapat bermanfaat
bagi siswa selama pengajaran berlangsung
6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, artinya dalam memilih media untuk pendidikan
dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 21 dari 28 27 Feb. 2019

terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa. Menyajikan grafik yang berisi
data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD kelas-kelas rendah
tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster.
Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan dengan suatu konsep atau
prinsip, hanya dapat dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar berpikir yang
tinggi.
Dengan kriteria pemilihan media tersebut, guru dapat lebih mudah menggunakan
media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai
pengajar. Kehadiran media dalam pembelajaran tidak dapat dipaksakan, karena akan
mempersulit tugas guru, tetapi harus sebaliknya, yakni mempermudah guru dalam
menjelaskan bahan pengajaran.
Pada pembelajaran berbasis komputer salah satunya berupa Compact Disc, khususnya
aspek rekayasa perangkat lunak dalam media pembelajaran, menurut Romi
(http://romisatriawahono.net/2007/08/23) kriteria penilaian dalam aspek rekayasa
perangkat lunak yang akhirnya disetujui dalam diskusi di tim penyusun (LIPI, Pustekkom,
IlmuKomputer.Com) adalah seperti sebagai berikut
1. Efektif dan Efisien
Setiap komputer memiliki kecepatan terbatas, memory (RAM) terbatas dan
kapasitas penyimpanan tetap (hardisk) terbatas. Oleh karena itu, penting untuk
mengatur pemakaian resource (CPU, RAM dan hardisk) tersebut secara efektif dan
efisien. Kelambatan, rendahnya respon biasanya terjadi karena pembuat tidak
memikirkan efesiensi sumber daya yang terserap oleh program. Misalnya untuk
pemakaian gambar- gambar yang ditampilkan dalam ukuran kecil, pembuat tetap
menggunakan gambar asli yang beresolusi tinggi, tidak melakukan usaha-usaha
kompresi dan pemotongan yang tepat.
Salah satu kasus yang sering muncul adalah, karena terlalu bersemangat, pembuat
media pembelajaran, menampilkan semua pustaka gambar yang ia miliki dan efek-
efek animasi dan simulasi yang ia kuasai ke dalam media pembelajaran, meskipun
mereka tidak terlalu penting dan efektif dalam membantu proses pembelajaran.
2. Reliabilitas (Kehandalan)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 22 dari 28 27 Feb. 2019

Program dikatakan reliable atau handal bila program dapat berjalan dengan baik,
tidak mudah hang, crash atau berhenti pada saat pengoperasian. Kehandalan program
juga dinilai dari seberapa jauh dapat tetap berjalan meskipun terjadi kesalahan pada
pengoperasian (error tolerance).
3. Maintainabilitas (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah)
Struktur program disusun dengan alur penyajian, pengorganisasian, dan
keterkaitan antar bagian sehingga mudah dalam modifikasi. Kode atau script tetap
sederhana dan mudah dipahami meskipun menjalankan fungsi yang kompleks. Kode
bersifat modular dengan dokumentasi pada tiap bagian yang memudahkan dalam
modifikasi dan perubahan (maintenance). Sehingga siapa saja yang ingin
merubah/memperbaiki/menambah fitur program dapat dengan mudah melakukannya.
Semakin sedikit code program yang dituliskan, semakin kecil keperluan agar code atau
program maintainable. Semakin banyak code program yang dituliskan, semakin perlu
memikirkan maintainabilitas program.
4. Usabilitas (sederhana dalam pengoperasiannya)
Ketersediaan tooltip, help, icon, logo, tombol, dsb akan sangat membantu
pengguna yang baru pertama kali menggunakan media tersebut. Desain dan tata letak
navigasi sangat membantu pengguna untuk memanfaatkan media tersebut. Apabila
terjadi kesalahan pada program (error) maka ditampilkan pesan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh pengguna.
Konsistensi bentuk dan letak navigasi juga mempengaruhi kenyamanan pengguna
ketika menghayati informasi yang tersirat dalam media pembelajaran. Dengan hanya
melihat tampilan awal, pengguna dapat mengetahui kondisi program dan dapat
menentukan aksi-aksi alternatif.
5. Ketepatan Pemilihan Jenis Aplikasi/Software/Tool
Karya media pembelajaran dikembangkan dengan aplikasi dan perangkat yang
tepat sesuai dengan kebutuhan pengembang. Untuk membuat desain grafis, tentu harus
menggunakan perangkat lunak pengolah grafis, dan bukan perangkat lunak (aplikasi)
yang diciptakan untuk mengolah kata. Sedangkan untuk membuat presentasi, akan
lebih mudah dikembangkan dengan perangkat lunak untuk membuat presentasi.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 23 dari 28 27 Feb. 2019

Demikian juga tentang pemanfaatan tool yang tepat dan lebih mudah dalam
pembuatan animasi, simulasi, test, dan fitur-fitur yang lain.
6. Kompatibilitas (dapat Diinstalasi di Berbagai Hardware dan Software)
Perkembangan software dan hardware sudah cukup banyak bervariasi, semakin
tinggi spesifikasinya, semakin tinggi kecepatan prosesnya. Belajar akan lebih baik,
jika setiap orang bisa bekerja dimanapun tanpa ada hambatan spesifikasi komputer
dan software yang dipersyaratkan untuk menjalankannya, oleh karenanya hasil karya
yang baik kendaknya dapat dijalankan diberbagai kondisi hardware dan sofware yang
beragam, artinya bisa dijalankan didalam spesifikasi komputer yang paling rendah
sekalipun, bisa dijalankan dengan Operating System dengan platform apapun dan
versi manapun, mulai dari yang awal hingga yang terbaru, dan software yang tidak
dibatasi oleh versi keluaran baik versi awal maupun versi yang terbaru.
7. Pemaketan Program Terpadu dan Mudah dalam Eksekusi
Media pembelajaran terpaket dengan baik. Proses instalasi berjalan secara
otomatis dengan menggunakan Autorun. Dengan sekali install, program langsung
dapat digunakan tanpa perlu melakukan instalasi lain satu persatu (plugin, dsb) atau
proses rebooting komputer. Shorcut/icon secara otomatis muncul setelah proses
instalasi dengan nama yang mudah diidentifikasi. Fitur untuk uninstall program
disediakan untuk membantu pengguna apabila sudah tidak memerlukan program
tersebut. Program dapat juga dikembangkan tanpa proses instalasi, artinya dengan satu
klik semua berjalan dengan sendiri. Hal ini semakin memudahkan pengguna terutama
untuk siswa-siswa yang kurang dalam mengenal komputer.
8. Dokumentasi Program Media Pembelajaran yang Lengkap
Sebutan perangkat lunak itu tidak hanya untuk program komputer, tetapi juga
termasuk dokumentasi dan konfigurasi data yang berhubungan yang diperlukan untuk
membuat program beroperasi dengan benar. Dengan definisi ini otomatis keluaran
(output) produksi perangkat lunak disamping program komputer juga dokumentasi
lengkap berhubungan dengannya. Ini yang kadang kurang dipahami oleh
pengembang, sehingga menganggap cukup memberikan program yang jalan (running
program) ke pengguna.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 24 dari 28 27 Feb. 2019

9. Reusabilitas
Sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali
untuk mengembangkan media pembelajaran lain. Setelah tingkatan membuat
terlewati, seorang pengembang harus meningkatkan kemampuan diri untuk tidak
hanya berorientasi membuat, tapi juga berorientasi ke bagaimana fitur dan fungsi
program kita supaya dapat digunakan lagi di program lain dengan mudah. Bagaimana
kita mendesain sebuah source code (kode sumber), icon, logo, tombol dan sebagainya
sehingga dengan mudah dapat digunakan kembali (reuse) pada program media
pembelajaran lain, itulah arti dari reusabilitas.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 25 dari 28 27 Feb. 2019

BAB 5
PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Deskripsi Singkat
Pada bab ini akan dibahas Pengembangan media pembelajaran
B. Capaian pembelajaran matakuliah
Mampu memahami konsep tentang apa itu media pembelajaran bahasa & Sastra.
Mampu bersikap secara bertanggung jawab, cerdas, jujur, dan peduli dalam
mempresentasikan materi.
C. Isi materi perkuliahan
Pengertian dan sejarah singkat penggunaan media pembelajaran.
D. Rangkuman
Merencanakan Pembelajaran Menggunakan Media
Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di
dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP
merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas,
laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang
tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas
pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. Adapun
langkah langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai
berikut.
A. Mencantumkan identitas
• Nama sekolah
• Mata Pelajaran
• Kelas/Semester
• Standar Kompetensi
• Kompetensi Dasar
• Indikator
• Alokasi Waktu
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 26 dari 28 27 Feb. 2019

B. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran


Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional
yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi
dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah
yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran
dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
C. Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi
pokok yang ada dalam silabus.
D. Mencantumkan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan
sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik
pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
E. Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur
kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi,
dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model
yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu,
kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada
dalam setiap pertemuan.
F. Mencantumkan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan,
lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara
lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens,
dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang
diacu.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 27 dari 28 27 Feb. 2019

G. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang
dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat ituangkan dalam bentuk
matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis
uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik
penilaian.

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SD/MI/SMP/SMA .: ...................................
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas/Semester : ...................................
Standar Kompetensi : ...................................
Kompetensi Dasar : ...................................
Indikator : ...................................
Alokasi Waktu : ..... x ….menit (… pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
B. Materi Pembelajaran
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
Pertemuan 2 Dst....
E. Sumber Belajar
F. Penilaian
E. Pertanyaan/diskusi
Penugasan

F. Daftar Pustaka
1) Djamarah dan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 28 dari 28 27 Feb. 2019

2) Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.


3) Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
4) Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Intan-Pariwara.
5) Sudjana dan Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Ungaran.

Anda mungkin juga menyukai