BAHAN AJAR
Pada hari ini, Selasa, tanggal 19 bulan Februari tahun 2019 Bahan Ajar Mata
Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan telah diverifikasi oleh Ketua Pusat
Pengembang Kurikulum, Media Pendidikan, MKU, dan MKDU.
PRAKATA
Bahan ajar pengantar ilmu pendidikan ini sebagai contoh diberikan dua
bab yang membahas mengenai hakikat manusia sebagai makhluk pebelajar
(homo educandum) dan hakikat pendidikan. Tiap bab disertai rangkuman dan
diskusi yang dapat dijadikan contoh bagi aktivitas mahasiswa untuk menguasai
pokok-pokok materi bab tersebut. Kami berharap bahan ajar ini dapat dijadikan
contoh awal bagi para dosen dan juga mahasiswa dalam memahami dan
menelusuri sumber-sumber utama pengantar ilmu pendidikan lainnya. Terima
kasih.
Tim Penulis
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 4dari 62 27 Februari 2017
DAFTAR ISI
Prakata i
Daftar Isi ii
Bab I Hakikat Manusia 1
A. Deskripsi Singkat 1
B. Capaian pembelajaran mata kuliah 1
C. Perspektif Pemahaman terhadap Manusia 1
D. Dimensi-Dimensi Manusia 4
E. Rangkuman
F. Hakikat Manusia Indonesia Seutuhnya
G. Diskusi 14
Bab II Hakikat Pendidikan 15
A. Deskripsi Singkat 15
B. Capaian pembelajaran pertemuan 15
C. Konsep Dasar Pendidikan 15
D. Pendidikan sebagai Ilmu 16
E. Pendidikan sebagai Sistem 21
F. Elemen-Elemen Pendidikan
G. Rangkuman
H. Diskusi 23
Daftar Pustaka 94
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 5dari 62 27 Februari 2017
BAB I
HAKIKAT MANUSIA
A. Deskripsi singkat
Bagian ini membahas mengenai hakikat manusia dari berbagai perspektif
filosofis, dimensi-dimensi manusia, manusia sebagai homo educandum,
dan konsep manusia Indonesia seutuhnya sebagai dasar dan awal dalam
memahami hakikat pendidikan.
komplit dan paling sempurna dari Tuhan Yang Maha Esa. Oleh
karena itu manusia merupakan sari dari semua makhluk. Ia
merupakan mikrokosmos, dimana segala sesuatu ada dan
berada dalam dirinya serta memiliki kecerdasan. Akan tetapi
karena ketidaktelitiannya akan segala sesuatu maka manusia
hidup di alam ilusi, pura-pura dan palsu.
4. Socrates menyatakan bahwa hakikat manusia terletak pada
budinya, yang memungkinkan untuk menentukan hikmah dan
kebaikan. Sementara Plato menonjolkan peran pikir yang dapat
melahirkan budi baik, dengan demikian hakikat manusia terIetak
pada idenya. Sedangkan Aristoteles menyatakan bahwa hakikat
manusia terletak pada pikirnya tetapi perlu dilengkapi dengan
hasil pengamatan indera.
5. Sejumlah pemikir yang lebih kemudian cenderung terjadi
perdebatan. Aliran humanistik menyatakan bahwa manusia
merupakan kemenyeluruhan dalam segala dimensinya. Spinosa
menyatakan bahwa hakikat manusia sama dengan hakikat
Tuhan dan alam semesta. Voltaire menyatakan bahwa
memerlukan 30 abad untuk memahami struktur manusia dan
selamanya untuk memahami sedikit jiwa manusia namun hanya
sebentar untuk membunuhnya. Notonagoro menyatakan bahwa
manusia merupakan makhluk monodualisme antara jiwa dan
raga tidak dapat dipisahkan. Manusia memiliki sifat benda tak
hidup, tumbuhan, dan hewani sekaligus.
6. Ahli biologi cenderung melihat hakikat manusia secara ragawi.
Aktivitas jiwa merupakan fungsi aktivitas otak. Democritus
menganggap manusia itu adalah atom.
7. Para ahli psikologi lebih melihat hakikat manusia sebagai
aktivitas rohani, jasmani merupakan alat dari rohani.
8. Pandangan dari visi Islam sebagaimana tercermin dalam
pandangan AI-Jammaly, menyatakan bahwa manusia dan jagad
pada hakekatnya merupakan satu kesatuan. Manusia tidak
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 7dari 62 27 Februari 2017
makhluk tak hidup (abiotik). Makhluk ini sangat tunduk pada hukum alam,
sehingga dapat disebut sebagai makhluk paling teratur.
Meski secara naif, dalam arti baru pada tingkat hipotetik makhluk
yang dicipta Tuhan pada tahap kedua adalah tumbuhan. Tumbuhan
sebagai makhluk hidup pertama ini kondisinya kurang teratur bila
dibandingkan dengan makhluk tak hidup. Akan tetapi makhluk ini, masih
lebih teratur kondisinya bila dibandingkan dengan makhluk hidup yang
dicipta Tuhan pada latar berikutnya, yaitu binatang, sedangkan pada
binatang selalu tumbuh dan berkembang juga mengalami mobilitas.
muslim, daging sapi bagi sebagian masyarakat Kudus dan orang Hindu
serta yang lain-lain.
a. Aliran Monisme
Aliran yang pertama adalah aliran monisme yaitu aliran yang
menganggap bahwa seluruh semesta makrokosmos termasuk manusia
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 16dari 62 27 Februari 2017
sebagai mikrokosmos hanya terdiri satu asas atau satu zat. Aliran
monoisme ini dapat dibedakan menjadi paham materialisme dan paham
idealisme.
b. Aliran Dualisme
Aliran yang kedua disebut aliran dualisme, yaitu aliran yang
memandang realitas semesta merupakan perpaduan antara unsur
animate dan inanimate, zat hidup dan benda mati. Dengan demikian
aliran ini memandang bahwa manusia merupakan sintesis antara jasmani
dan rokhani. Pemilahan antara kedua unsur tersebut tidak bisa secara
dikotomis. Karenanya tugas pendidikan harus mengembangkan kedua
unsur secara harmonis sebab keduanya memang merupakan totalitas.
D. Dimensi-Dimensi Manusia
Kajian tentang dimensi-dimensi kemanusiaan manusia merupakan
pokok kajian antropologi metafisika. Kajian yang tertampung dalam
antropologi metafisika tentang manusia sampai pada kesimpulan bahwa
manusia merupakan makhluk individu. sosial, susila, dan religius.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 17dari 62 27 Februari 2017
TL= f(K + L)
TL : Tingkah laku
K : Kepribadian
L : Lingkungan
Dalam hal ini, manusia selain makhluk yang mengetahui nilai juga
merupakan makhluk yang menilai (Morris and Pai, 1976). Ada hal yang
lebih disukai dan ada hal yang lebih dibenci oleh manusia. Dalam hal-hal
tertentu penilaian ini sifatnya subjektif, akan tetapi manakala subjektivitas
ini sudah menjadi milik bersama sifatnya dapat dikatakan menjadi objektif
hal. Aktivitas belajar dalam lingkup yang lebih luas diakomodasi oleh
praktik pendidikan, baik formal maupun informal.
F. Rangkuman
Manusia merupakan makhluk multidimensional dan memiliki potensi
untuk belajar dan berkembang melalui pendidikan. Pendidikan
merupakan media untuk mengembangkan potensi manusia secara lebih
tertata dan sistematis. Manusia Indonesia memiliki karakteristiknya sendiri
berdasarkan pada nilai-nilai ideologis Pancasila. Secara umum
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 30dari 62 27 Februari 2017
G. Diskusi
1. Mengapa memiliki berbagai dimensi yang beragam? Jelaskan.
2. Uraikan potensi manusia sebagai makhluk pebelajar! Berikan
contohnya.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 31dari 62 27 Februari 2017
BAB II
HAKIKAT PENDIDIKAN
A. Deskripsi singkat
Bagian ini membahas mengenai konsep dasar pendidikan, konsep
pendidikan sebagai ilmu, pendidikan sebagai system, dan elemen-elemen
pendidikan secara lebih detil seutuhnya sebagai dasar dan awal dalam
memahami hakikat pendidikan.
2. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan suatu gambaran dari falsafah hidup
atau pandangan hidup manusia, baik secara perorangan maupun secara
kelompok (bangsa dan negara). Membicarakan tujuan pendidikan akan
menyangkut sistem nilai dan norma-norma dalam suatu konteks
kebudayaan, baik dalam mitos, kepercayaan dan religi, filsafat, ideologi,
dan sebagainya. Tujuan pendidikan di suatu negara akan berbeda
dengan tujuan pendidikan di negara lainnya, sesuai dengan dasar negara,
falsafah hidup bangsa, dan ideologi negara tersebut.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 34dari 62 27 Februari 2017
4. Pengertian Pendidikan
Mendidik dan pendidikan adalah dua hal yang saling berhubungan.
Dari segi bahasa, mendidik adalah kata kerja sedangkan pendidikan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 36dari 62 27 Februari 2017
adalah kata benda. Kalau kita mendidik, kita melakukan suatu kegiatan
atau tindakan. Kegiatan mendidik menunjukkan adanya yang mendidik di
satu pihak dan yang dididik di lain pihak. Dengan kata lain, mendidik
adalah suatu kegiatan yang mengandung komunikasi antara dua orang
manusia atau lebih. Sehubungan dengan hal itu, maka berikut ini akan
dikemukakan beberapa pengertian mendidik dari para ahli sebagai
berikut.
ini tidak diperoleh hanya dari praktik dan pengalaman mendidik, tetapi
secara normatif bersumber dari norma masyarakat, norma filsafat, dan
pandangan hidup, bahkan juga dari keyakinan keagamaan yang dianut
oleh seseorang.
Selain itu ada pula cara melihat tujuan itu dari segi lain (secara teoretis).
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 46dari 62 27 Februari 2017
Satu hal yang perlu diingat adalah definsi sistem yang terkait
dengan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU No. 20
Tahun 2003, menyatakan bahwa: “Sistem pendidikan nasional adalah
keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional”.
F. Elemen-Elemen Pendidikan
Di dalam setiap kegiatan pendidikan hampir selalu melibatkan
unsur-unsur yang terkait di dalamnya. Unsur-unsur yang dimaksud adalah
(1) peserta didik, (2) pendidik, (3) tujuan, (4) isi pendidikan, (5) metode,
dan (6) lingkungan. Untuk memperoleh gambaran lebih jauh mengenai
pemahaman unsur-unsur tersebut, secara berturut-turut akan dijelaskan
sebagai berikut.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 49dari 62 27 Februari 2017
1. Peserta Didik
Pandangan terhadap peserta didik kini telah mengalami banyak
perubahan. Artinya peserta didik tidak lagi dianggap sebagai sosok yang
pasif menerima informasi yang datang dari pendidik belaka. Era global
yang salah satu di antaranya ditandai dengan maraknya arus informasi
dan komunikasi secara sadar atau tidak telah mempengaruhi peserta
didik yang senantiasa mendapat masukan dari berbagai pihak. Peserta
didik yang relatif memiliki usia dan tingkat kelas sama bisa memiliki
tingkat pengetahuan berbeda. Perbedaan ini terjadi karena adanya
konteks lingkungan yang berbeda, yaitu:
2. Pendidik
Pendidik pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1)
pendidik menurut kodrat (pendidik kodrati) yang dalam hal ini adalah
orang tua, dan (2) pendidik menurut jabatan (pendidik profesi) yaitu guru.
Orang tua sesuai dengan kodratnya adalah sebagai pendidik pertama dan
utama, karena secara sunatullah atau kodrati anak manusia dilahirkan
oleh orang tua (ayah dan ibunya) dalam keadaan tidak berdaya. Hanya
dengan pertolongan dan layanan orang tua anak dapat hidup dan
berkembang menjadi dewasa. Oleh karena itu, orang tua menjadi
pendidik adalah bukan karena keputusan atas kemauan anak, melainkan
semata-mata secara kodrati anak menerima kenyataan bahwa yang
bersangkutan menjadi orang tuanya.
Bila semua sifat di atas dapat dilakukan oleh guru, maka tugas yang
dilakukan oleh guru diharapkan akan dapat berhasil. Di samping itu
jabatan guru juga harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:
a. Berlaku jujur
b. Bersikap adil terhadap siapa pun
c. Cinta kepada kebenaran
d. Bertindak arif lagi bijaksana
e. Suka memaafkan
f. Tidak pembenci dan pendendam
g. Mau mengakui kesalahan sendiri
h. Ikhlas berkorban
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 53dari 62 27 Februari 2017
a. Bersikap sopan-santun
b. Bersikap tangkas dan antusias
c. Bersikap optimistis
d. Mempunyai pandangan ke depan dan luas
e. Mempunyai perhatian penuh kepada siswa
f. Mempunyai perhatian penuh terhadap kegiatan-kegiatan kelas
g Bertabiat jujur dan sabar
h. Berlaku ramah kepada siswa
i. Selalu rapi dalampreventif berpakaian (tidak memakai sandal
dan kaos oblong)
j. Bersikap disiplin
k. Suka membantu persoalan-persoalan siswa
dan yang tertib. Alat pendidikan represif diadakan bila terjadi sesuatu
perbuatan yang dianggap bertentangan dengan peraturan-peraturan, atau
sesuatu perbuatan yang dianggap melanggar peraturan. Termasuk dalam
alat-alat pendidikan represif ialah (a) pemberitahuan, (b) teguran, (c)
peringatan, (d) hukuman (puhishment), dan (e) ganjaran/penghargaan
(reward).
3. Tujuan
Setiap kegiatan pendidikan baik di dalam lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat tentu memiliki tujuan tertentu yang hendak
dicapai. Misalnya pada saat peserta didik mengalami perkembangan,
pendidik memiliki tujuan agar peserta didik: (1) pandai berbicara,
membaca dan menulis, berhitung dan sebagainya; (2) bertambah cerdas,
rajin, teliti, berani, dan sebagainya; dan (3) berbudi pekerti luhur, cinta
bangsa dan tanah air, dan sebagainya.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 57dari 62 27 Februari 2017
1) Tujuan Umum
Tujuan umum disebut pula tujuan universal/tujuan lengkap/tujuan
akhir/tujuan sempurna. Tujuan umum ialah tujuan di dalam pendidikan
yang seharusnya menjadi tujuan orang tua atau pendidik. Tujuan ini
berakar dari tujuan hidup dan tujuan ini berhubungan dengan pandangan
tentang hakikat manusia, tentang apa tugas dan arah hidup manusia di
dunia ini, yakni sebagai manusia dewasa, susila, mandiri, dan
bertanggung jawab.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 58dari 62 27 Februari 2017
3) Tujuan Sementara
Disebut sebagai tujuan sementara, karena merupakan tempat
pemberhentian sementara belajar berbicara, membaca dan menulis, dan
sebagainya dalam rangka mencapai tujuan sementara yang lebih tinggi
dalam perkembangan anak lebih lanjut ialah belajar berkomunikasi dalam
kehidupannya.
4) Tujuan Perantara
Tujuan ini dinamakan juga tujuan “intermediair”. Tujuan ini
ditentukan dalam rangka mencapai tujuan sementara. Sebagai contoh
dalam mata pelajaran aritmatika tujuan sementaranya adalah anak dapat
menguasai perkalian bilangan satu sampai seratus. Contoh yang lain
adalah umat Islam memiliki kitab suci Al-Quran. Namun karena Al-Quran
itu berbahasa Arab, ia mengalami kesulitan untuk memahaminya. Untuk
itu ia mengikuti kursus bahasa Arab. Nah, tujuan mengikuti kursus bahasa
Arab itulah yang dinamakan tujuan perantara, agar ia mampu memahami
isi kandungan Al- Quran.
5) Tujuan Insidental
Tujuan ini hanya merupakan peristiwa-peristiwa yang terlepas saat
demi saat dalam proses menuju pada tujuan umum. Misalnya pada saat
ayah menerima tamu anak-anak yang terlalu ramai di dalam kamar
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 59dari 62 27 Februari 2017
6) Tujuan Khusus
Tujuan ini adalah pengkhususan dari tujuan umum, misalnya
sehubungan dengan gender, maka diselenggarakan sekolah SMKK
(khusus putri) dan STM (khusus putra).
4. Isi Pendidikan
Yang termasuk isi pendidikan ialah segala sesuatu yang oleh
pendidik langsung diberikan kepada peserta didik dan diharapkan untuk
dikuasai peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Untuk
itu syarat-syarat pemilihan materi pelajaran harus mendapatkan perhatian
tersendiri. Adapun syarat-syarat yang dimaksud adalah (a) materi harus
sesuai dengan tujuan pendidikan, dan (b) materi harus sesuai dengan
peserta didik.
Nilai material dari suatu materi pelajaran adalah makna materi bagi
pembentukan pribadi peserta didik. Nilai formal suatu materi pelajaran
adalah makna materi bagi pembentukan kecerdasan anak. Adapun nilai
praktis/fungsional suatu materi pelajaran adalah makna materi bagi
kehidupan praktis/fungsional untuk menguasai materi yang lain.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 60dari 62 27 Februari 2017
Sedangkan nilai sosial, nilai etis, dan nilai estetis materi pelajaran adalah
makna materi yang berguna dalam rangka membentuk sikap dan sifat
sosial, etika-moral atau perilaku, dan estetika atau nilai keindahan peserta
didik sesuai dengan tuntutan sosial budaya atau sosio-kultural suatu
masyarakat.
5. Metode
Peristiwa pendidikan ditandai adanya interaksi edukatif. Agar
interaksi yang terjadi dapat berlangsung secara edukatif, efisien dan
efektif dalam mencapai tujuan, maka diperlukan metode yang tepat, di
samping itu diperlukan pula pemilihan materi yang sesuai.
6. Lingkungan
Situasi lingkungan pada dasarnya juga dapat mempengaruhi proses
dan hasil pendidikan. Situasi lingkungan yang dimaksud meliputi:
lingkungan sosial budaya, lingkungan fisik (teknik, bangunan, gedung,
dan lain-lain), dan lingkungan alam fisis (cuaca, musim, dan lain-lain).
G. Rangkuman
Pendidikan merupakan proses untuk mengoptimalkan potensi manusia
dalam mengetahui, memahami, dan menguasai pengetahuan dan
keterampilan hidup tertentu. Pendidikan pada hakikatnya merupakan satu
system yang memiliki unsure-unsur (elemen-elemen) yang saling terkait
satu sama lain berproses untuk mencapai tujuan tertentu.
H. Diskusi
1. Mengapa pendidikan dapat dipahami sebagai sebuah siswa?
Jelaskan dan berikan contoh.
2. Pendidikan merupakan ilmu pengetahuan. Jelaskan syarat pendidikan
disebut sebagai ilmu pengetahuan, berikan contoh.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 62dari 62 27 Februari 2017
Daftar Pustaka