Anda di halaman 1dari 63

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)


Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1dari 63 27 Februari 2017

BUKU AJAR

TRANSPORTASI FLUIDA
15P02348
3 SKS

TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 2dari 63 27 Februari 2017

VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini Senin tanggal 19 bulan Agustusi tahun 2019 Bahan Ajar Mata
Kuliah Teknologi Pengolahan Bahan Alam Indonesia Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik telah diverifikasi oleh Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi
Teknik Kimia
Semarang, 19 Agustus 2019
Ketua Jurusan Teknik Kimia Tim Penulis

Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T. Dr. Ratna Dewi K, S.T., M.T
NIP. 197405191999032001 NIP. 197603112000122001

2
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 3dari 63 27 Februari 2017

PRAKATA

Mata kuliah Transportasi Fluida merupakan mata kuliah wajib yang


diambil mahasiswa semester 5. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa
memahami sifat-sifat fluida dan mampu memilih alat yang berhubungan dengan
fluida dalam lingkup industri.

Dalam mata kuliah ini mahasiswa akan mempelajari hal-hal yang


berhubungan dengan fluida, meliputi:

1. Definisi dan sifat-sifat fluida


2. Jenis pipa dan fitting
3. Neraca massa (persamaan kontinyuitas)
4. Neraca energi
5. Persamaan Bernoulli
6. Pompa
Setelah mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dasar-
dasar pemilihan alat yang berhubungan dengan fluida dalam lingkup industri.

Semarang, Februari 2018

Penyusun

3
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 4dari 63 27 Februari 2017

DESKRIPSI MATAKULIAH

Capaian Pembelajaran Lulusan

Mampu memahami sifat-sifat fluida serta memahami dasar-dasar pemilihan alat


yang berhubungan dengan fluida dalam lingkup industri.

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Mahasiswa memahami dasar-dasar pemilihan alat industri yang berhubungan


dengan fluida.

4
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 5dari 63 27 Februari 2017

DAFTAR ISI
Verifikasi Bahan Ajar 2
Prakata 3
Deskripsi Mata Kuliah 4
Daftar Isi 5
Daftar Gambar 6
Daftar Tabel 7
Bab I Fluida 8
A. Deskripsi Singkat 8
B. Capaian Pembelajaran Matakuliah 8
C. Isi Materi Perkuliahan 8
D. Rangkuman 20
E. Pertanyaan/Diskusi 20
Bab II Jenis Pipa dan Fitting 21
A. Deskripsi Singkat 21
B. Capaian Pembelajaran Matakuliah 21
C. Isi Materi Perkuliahan 22
D. Rangkuman 30
E. Pertanyaan/Diskusi 30
Bab III Neraca Massa (Persamaan Kontinyuitas) 31
A. Deskripsi Singkat 31
B. Capaian Pembelajaran Matakuliah 31
C. Isi Materi Perkuliahan 31
D. Rangkuman 33
E. Pertanyaan/Diskusi 34
Bab IV Neraca Energi 36
A. Deskripsi Singkat 36
B. Capaian Pembelajaran Matakuliah 36
C. Isi Materi Perkuliahan 36
D. Rangkuman 46
E. Pertanyaan/Diskusi 46
Bab V Pompa 48
A. Deskripsi Singkat 48
B. Capaian Pembelajaran Matakuliah 48

5
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 6dari 63 27 Februari 2017

C. Isi Materi Perkuliahan 49


D. Rangkuman 61
E. Pertanyaan/Diskusi 62
Daftar Pustaka 63

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Fluida compressible dan incompressible 9
Gambar 1.2. Profil kecepatan fluida di antara pelat atas dan bawah 11
Gambar 1.3. Shear stress (τ) vs shear rate (dv/dx) 12
Gambar 1.4. Tegangan antar muka 14
Gambar 1.5. Aliran fluida laminer dan turbulen 19
Gambar 1.6. Aliran laminer 20
Gambar 2.1. Macam-macam fitting 28
Gambar 3.1. Pipa lurus (tanpa percabangan) dengan ukuran tetap 32
Gambar 3.2. Aliran fluida dalam percabangan pipa 33
Gambar 4.1. Diagram ilustrasi flow system antara point 1 dan 2 37
Gambar 5.1. Suction head system 50
Gambar 5.2. Suction lift system 51
Gambar 5.3. Prinsip kerja pompa roda gigi dengan penggigian luar 53
(external gear pump)
Gambar 5.4. Prinsip kerja pompa roda gigi dengan penggigian dalam 53
Gambar 5.5. Prinsip kerja pompa lobe 54
Gambar 5.6. Prinsip kerja pompa sliding vane 54
Gambar 5.7. Prinsip kerja pompa ulir berporos tunggal 55
Gambar 5.8. Prinsip kerja pompa torak kerja tunggal silinder tunggal 56
Gambar 5.9. Prinsip kerja pompa plunyer 57
Gambar 5.10. Prinsip kerja pompa membran 57
Gambar 5.11. Prinsip kerja dan arah aliran dalam pompa sentrifugal 58
Gambar 5.12. Prinsip pompa sentrifugal baling-baling 60
Gambar 5.13. Prinsip pompa baling-baling 60

6
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 7dari 63 27 Februari 2017

Gambar 5.14. Pompa slurry 61

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Sifat fisis metanol 12
Tabel 1.2. Viskositas untuk Saturated Ammonia Cair dan Gas pada 13
beberapa temperatur
Tabel 1.3. Viskositas amonia (aq) dengan konsentrasi 26% 13
Tabel 1.4. Fluid Properties (Liquids and Gases) 14
Tabel 2.1. Ukuran standar pipa baja 24
Tabel 2.2. Kisaran kecepatan optimum fluida mengalir dalam pipa Tabel 25
2.3. Hubungan antara kecepatan dengan diameter dalam pipa Tabel 25
2.4. Hubungan antara kecepatan optimum dengan densitas fluida 26
Tabel 5.1. Perbandingan kelebihan dan kekurangan pompa sentrifugal 59

7
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 8dari 63 27 Februari 2017

BAB I
FLUIDA

A. Deskripsi singkat
Pada bab ini, mahasiswa akan mempelajari tentang:
Definisi fluida
Sifat-sifat fluida
Bilangan Reynolds

B. Capaian pembelajaran matakuliah


Aspek Kognitif
Mahasiswa dapat menjelaskan kembali tentang definisi dan sifat-sifat
fluida.

Aspek Proses
Mahasiswa mempresentasikan ide, melakukan diskusi, menganalisis
permasalahan, berargumentasi, dan menyempurnakan gagasan.

Aspek Skills
Mahasiswa memiliki keterampilan dan keberanian menyampaikan
gagasan, pertanyaan, berargumentasi.

Aspek Sikap
Mahasiswa menunjukkan sikap-sikap konservasi yang bertanggungjawab,
cerdas, dan peduli dalam mendiskusikan materi yang dipelajari.

C. Isi Materi Perkuliahan


DEFINISI DAN SIFAT FLUIDA
Fluida adalah zat yang berubah bentuk secara terus menerus (kontinu)
bila terkena tegangan geser. Sifat fluida dapat dinyatakan dengan
bermacam-macam parameter. Parameter sifat fluida yang dibicarakan

8
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 9dari 63 27 Februari 2017

dalam Bab I ini adalah sifar fluida yang berperan dalam aliran fluida. Di
dalam matakuliah lain atau pokok bahasan yang lain dimungkinkan
parameter sifat fluida lain yang akan dibicarakan.
Fluida disebut juga zat alir, bisa berupa gas, cairan, larutan, dan slurry.

Gas Cair Padat

Compressible Incompressible

Fluida

Encer Kental

Gambar 1.1. Fluida compressible dan incompressible

Parameter yang digunakan untuk menyatakan sifat fluida dalam


lingkup transportasi fluida yaitu:
1. Densitas atau massa jenis ()
Densitas dengan satuan massa (kg, g, lb) per satuan volum (cm 3, liter,
ft3).
Nilai densitas fluida dapat dicari dari pustaka yang dapat dinyatakan
dalam specific gravity (/s) atau densitas pada berbagai suhu.
Pengaruh suhu terhadap densitas:
 Rapat massa cairan akan turun, dengan naiknya suhu, tetapi tidak
terlalu besar.
 Rapat massa gas akan turun, dengan naiknya suhu, dan dapat
ditentukan dengan persamaan berikut:
n(BM ) p
  (1)
V RT

9
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 10dari 63 27 Februari 2017

Sering juga orang teknik menggunakan besaran specific gravity


(sp.gr.).
Definisinya adalah:
sp gr A= ρA/ρB
Densitas pembanding dalam sp.gr.:
 Untuk Cairan: air
 Untuk Gas: udara (atau gas lain)

20o
contoh: sp gr A= 0,85
4o
Dapat juga dinyatakan dalam besaran specific volume.
Specific volume= 1/density
Pengaruh tekanan terhadap densitas:
 Rapat massa cairan sangat sedikit (tidak) terpengaruh oleh
tekanan. Untuk itu cairan disebut sebagai fluida incompressible.
 Rapat massa uap/gas sangat terpengaruh oleh tekanan, seperti
yang ditunjukkan pada persamaan ρ di atas. Untuk itu uap/gas
disebut sebagai fluida compressible.
Secara umum, rapat massa cairan lebih besar dari rapat massa
gas/uap atau nilai rapat massa cairan sekitar 1000x nilai rapat masa
gas/uap.
Coba perhatikan berapa nilai rapat massa air dan berapa nilai rapat
massa udara.
2. Viskositas atau kekentalan ()
Viskositas dengan satuan massa (kg, g, lb) per satuan panjang (cm,
ft) per satuan waktu (jam, menit, detik) atau dinyatakan dalam satuan
poise (p), centipoise (cp).
1 poise= 1 g/cm/det= 2,42 lb/ft/jam= 6,72 10-4 lb/ft/detik
Nilai viskositas fluida dapat dicari dari pustaka, dapat juga dinyatakan
dalam:
viskositas absolut () atau viskositas kinematik (=/).

10
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 11dari 63 27 Februari 2017

Viskositas kinematik mempunyai satuan stoke (st)


1 st= 1 cm2/detik= 10,7739 10-4 ft2/detik
Nilai Viskositas fluida sangat dipengaruhi oleh suhu tetapi tidak begitu
terpengaruh oleh perubahan tekanan.
Viskositas GAS akan naik dengan naiknya suhu dan hubungannya
dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
/o= (T/273)n (2)
dengan  = viskositas absolut pada suhu T, oK
o = viskositas absolut pada suhu 0oC atau 273 oK
n = tetapan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor,
nilai n ini berkisar antara 0,65 sampai 1

Persamaan Newton untuk aliran fluida:


dv
   (3)
dx
Fluida dapat memenuhi persamaan Newton di atas, bila viskositasnya
tetap dan disebut dengan fluida Newtonian.
Fluida yang termasuk Newtonian adalah gas/uap dan cairan encer.
Cairan kental umumnya tidak mengikuti persamaan Newton, sehingga
dinamakan fluida non-Newtonian.

Pelat atas bergerak


dengan kecepatan V m/s

Pelat bawah

Gambar 1.2. Profil kecepatan fluida di antara pelat atas dan bawah

11
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 12dari 63 27 Februari 2017

Gambar 1.3. Shear stress (τ) vs shear rate (dv/dx)


Secara umum viskositas cairan > viskositas gas/uap

Fluida Non-Newtonian adalah fluida yang tidak tahan terhadap


tegangan geser (shear stress), gradient kecepatan (shear rate) dan
temperatur. Dengan kata lain kekentalan (viscosity) merupakan fungsi
daripada waktu. Fluida Non-Newtonian ini tidak mengikuti hukum
Newton tentang aliran. Sebagai contoh dari fluida Non-Newtonian ini
antara lain: cat, minyak pelumas, lumpur, darah, obat-obatan cair,
bubur kertas, dsb.
Tabel 1.1. Sifat fisis metanol
Kinematic Surface
Temp. Density Viscosity
Viscosity Tension
(ºC) (×1000 Kg/m3) (Pa-s)
(m2/s) (N/m)
-4
0 0,81 8,17 × 10 1,01 × 10-6 2,45 × 10-2
10 0,801 - - 2,26 × 10-2
20 0,792 5,84 × 10-4 7,37 × 10-7 -
30 0,783 5,10 × 10-4 6,51 × 10-7 -
40 0,774 4,50 × 10-4 5,81 × 10-7 -
50 0,765 3,96×10-4 5,18×10-7 -

Pengaruh suhu:
 Viskositas cairan akan turun, bila suhunya naik.
 Viskositas uap/gas akan naik, bila suhunya naik.

12
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 13dari 63 27 Februari 2017

Pengaruh tekanan:
Viskositas cairan tidak banyak terpengaruh oleh perubahan
tekanan.
Viskositas gas/uap akan naik, dengan naiknya tekanan.
Pada tekanan yang semakin tinggi, jarak molekul antar gas
semakin kecil, sehingga gesekan antar molekul yang bergerak
akan semakin besar.
Tabel 1.2. Viskositas untuk Saturated Ammonia Cair dan Gas pada
beberapa temperatur
Temperatur Viskositas cair (µ) Viskositas gas (µ)
-28,3 oF 0,266 Centipoise 0,00810 Centipoise
-4 oF 0,210 Centipoise 0,00860 Centipoise
14 oF 0,190 Centipoise 0,00900 Centipoise
32 oF 0,170 Centipoise 0,00926 Centipoise
50 oF 0,150 Centipoise 0,00960 Centipoise
68oF 0,125Centipoise 0,00990Centipoise

Viskositas amonia (aq) lebih besar daripada amonia (liq). Nilai


viskositas amonia (aq) dengan konsentrasi 26% dapat dilihat pada
tabel 1.3.
Tabel 1.3. Viskositas amonia (aq) dengan konsentrasi 26%
Temperatur Viskositas (µ)
-40 oF 5,0 Centipoise
0 oF 2,8 Centipoise
40 oF 1,7 Centipoise
80 oF 1,1 Centipoise
120oF 0,7Centipoise

13
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 14dari 63 27 Februari 2017

Tabel 1.4. Fluid Properties (Liquids and Gases)


T Density V T Density V
Fluid
(°F) (slug/ft3) (ft2/s) (°C) (kg/m3) (m2/s)
Liquids:
Water 70 1,936 1,05x10-05 20 998,2 1,00x10-06
Water 40 1,94 1,66x10-05 5 1000 1,52x10-06
Seawater 60 1,99 1,26x10-05 16 1030 1,17x10-06
SAE 30 oil 60 1,77 0,0045 16 912 4,20x10-04
Gasoline 60 1,32 4,90x10-06 16 680 4,60x10-07
Mercury 68 26,3 1,25x10-06 20 13600 1,15x10-07
Gases (at standard atmospheric pressure, i.e. 1 atm):
Air 70 0,00233 1,64x10-04 20 1,204 1,51x10-05
Carbon
68 0,00355 8,65x10-05 20 1,83 8,03x10-06
Dioxide
Nitrogen 68 0,00226 1,63x10-04 20 1,16 1,52x10-05
Helium 68 3,23E-04 1,27x10-04 20 0,166 1,15x10-04

3. Tegangan antar muka (surface/interfacial tension) (A)

Gambar 1.4. Tegangan antar muka

Antar dua fase, misalnya cair-uap/gas, terjadi tegangan antar muka.


Hal ini terjadi karena ada gaya yang menarik molekul cairan di
permukaan agar tetap tinggal di fase cair.
Tegangan antar muka cukup berpengaruh terhadap aliran dua fase
(gas-cair, cair-cair).

14
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 15dari 63 27 Februari 2017

Satuannya dyne/cm atau Newton/meter (N/m).


Simbol (A)
Nilai besaran tegangan muka sangat dipengaruhi oleh senyawa yang
terkandung dalam cairan. Ada senyawa yang dapat menurunkan
tegangan muka sangat besar, yaitu surfactant (surface active agent).
 Tegangan muka akan turun, bila suhu naik.
 Tekanan tidak banyak berpengaruh terhadap tegangan muka
secara langsung.

Tegangan muka air-udara pada suhu ruangan 72 dyne/cm


Tegangan muka cairan hidrokarbon 40 – 60 dyne/cm

Antar fase cair-cair (2 cairan yang tak larut atau immiscible) juga ada
tegangan antar fase, yang besarnya lebih rendah dari tegangan cair-
gas.
Secara umum, tegangan antar muka akan turun dengan naiknya
suhu.Besaran ini sangat penting pada sistem dua fluida yang tidak
saling melarut.
4. Berdasarkan densitasnya, fluida dapat digolongkan dalam dua
kelompok, yaitu:
Fluida incompressible: fluida yang tidak mengalami perubahan
volum (V) dengan adanya penekanan (P), atau (V/P)T = 0. Atau
dapat didefinisikan sebagai fluida yang tidak berubah sifatnya
walau ditekan, sehingga densitas cairan tidak berubah dengan
adanya penekanan. Fluida ini banyak dijumpai pada sebagian
besar cairan dan sedikit gas.
Fluida compressible: fluida yang mengalami perubahan volum
(V) dengan adanya penekanan (P), atau dapat dikatakan sebagai
fluida yang berubah sifatnya jika ditekan, atau densitas berubah
dengan adanya penekanan. Fluida ini banyak dijumpai pada gas.

15
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 16dari 63 27 Februari 2017

Hubungan antara P–V–T pada fluida Compressible


Untuk gas ideal hubungan antara suhu, tekanan, volume mengikuti
hukum
P V= n R T (4)
dengan P adalah tekanan (atm, pascal, bar, psia), V adalah volum
(liter, cm3, ft3), T adalah suhu (oC, oK, oF), n jumlah mol gas (gmol,
kgmol, lbmol), dan R adalah tetapan umum gas ideal yang nilainya
tergantung dari satuan yang digunakan, misalnya R= 8,314
kj/kmol/oK, R= 1,987 kal/gmol/oK, R= 82,05 (cm3 atm)/gmol/ oK.

Keadaan standar
Keadaan standar sering didefisikan sebagai suatu keadaan pada
suhu (T) = 0 oC atau 273,15 o
K, tekanan (P)= 1 atmosfir. Pada
keadaan ini volume (V) 1 mol gas ideal sebesar 22,412 cm 3. Nilai ini
diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
RT (82,05)(273,15)
V=   22,412cm 3 (5)
P 1

Gas non ideal


Untuk gas non ideal hubungan antara suhu, tekanan, dan volume
dapat dituliskan sebagai berikut
P V= Z n R T (6)
dengan Z adalah faktor kompresibilitas, nilai Z sangat dipengaruhi
oleh suhu dan tekanan. Pada tekanan yang sangat rendah
penyimpangan dari keadaan ideal disebabkan oleh gaya tarik diantara
molekul, pada keadaan ini nilai Z kurang dari satu. Pada tekanan
yang sangat tinggi penyimpangan dari keadaan ideal disebabkan
karena perubahan volum molekul itu sendiri.

Hubungan antara Z dengan tekanan dapat dituliskan sebagai berikut:


PV
Z= = 1 + B P + C P2 + D P3 + ..... (7)
RT

16
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 17dari 63 27 Februari 2017

Atau dapat dituliskan dalam bentuk


B' C' D'
Z= 1 +    ..... (8)
V V2 V3
Nilai B, C, dan D disebut dengan koefisien virial yang nilainya
tergantung pada sifat gas dan suhu. Berdasarkan korelasi ini dapat
disimpulkan bahwa pada tekanan mendekati nol (P= 0) atau V
bernilai tidak terhingga maka nilai Z= 1, sehingga pada keadaan
ini sifat gas non ideal sama dengan sifat gas ideal.

Banyak persamaan yang dapat digunakan untuk memperkirakan


hubungan antara besaran-besaran (P-V-T) gas non ideal. Salah satu
persamaan yang cukup sederhana dan banyak digunakan adalah
persamaan van der Waals, yang dituliskan sebagai berikut:

 n 2 
 P  a 2 V  nb  nRT (9)
 V 

RTc
dengan b = tetapan yang besarannya merupakan fungsi
8Pc
a
incompressible volum molekul gas, = tetapan yang nilainya
V2
dipengaruhi attractive forces antar molekul gas tersebut, nilai a dapat
2
27 R 2Tc
diperkirakan dengan persamaan berikut a= . Bila P
64Pc
mendekati nol (P=0) dan nilai V=1 persamaan van der Waals sama
dengan persamaan gas ideal.

Hubungan antara sifat-sifat gas non ideal dapat ditentukan secara


percobaan untuk jenis gas tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk
grafik faktor kompresibilitas versus suhu dan tekanan atau
dinyatakan dalam bentuk perbandingan nilai PV pada keadaan
standar dan pada keadaan tertentu untuk jenis gas tertentu.

17
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 18dari 63 27 Februari 2017

PV nRT
A= = (10)
(PV ) o (nRT ) o
dengan A faktor perbandingan yang berlaku untuk gas tertentu pada
kondisi tertentu, sedang (PV)o adalah nilai PV pada keadaan standar
T=273 oK dan P= 01,3 kN/m 2. Nilai A dan grafik hubungan antara Z
dan P-T dapat dilihat di pustaka. Sebagai contoh disajikan hubungan
antara Z vs P dan T untuk gas metan.

Untuk gas yang berbeda akan mempunyai diagram Z vs P dan T yang


berbeda. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan untuk
berbagai jenis gas dapat disusun grafik faktor kompresibilitas yang
dapat berlaku umum untuk berbagai jenis gas yang hubungannya
dapat disajikan dalam bentuk Z vs suhu tereduksi (Tr) dan tekanan
teredukksi (Pr) sebagai berikut (PR cari grafik di pustaka hubungan
antara faktor kompresibilitas untuk berbagai gas dan uap).
5. Turbulensi
Pola aliran fluida dalam pipa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
Diameter pipa (D)
Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa (v)
Viskositas fluida dalam pipa ()
Densitas fluida ()
Hubungan antara faktor-faktor ini dinyatakan dalam kelompok tidak
berdimensi yang dikenal dengan bilangan Reynolds (Re)
Dv
Re = (11)


Berdasarkan nilai bilangan Reynolds pola aliran fluida dalam pipa


dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu pola aliran laminer dan
pola aliran turbulen. Pola aliran laminer terjadi pada kisaran
bilangan Reynolds kurang dari 2100. Adapun pola aliran turbulen
terjadi pada kisaran bilangan Reynolds lebih dari 4000. Kisaran
bilangan Reynolds antara 2100 sampai 4000 disebut daerah transisi.

18
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 19dari 63 27 Februari 2017

Pola aliran ini sangat menentukan perhitungan-perhitungan dalam


berbagai hal yang menyangkut aliran fluida dalam pipa (digunakan
pada pembahasan berikutnya).
laminer

turbulen

Gambar 1.5. Aliran fluida laminer dan turbulen

Jenis aliran ini dapat ditentukan dari besarnya bilangan Reynolds


aliran tersebut. Bentuk bilangan Reynolds untuk aliran di dalam pipa
adalah:
vd
Re  (tak berdimensi)

Dengan v = kecepatan linear aliran
d = diameter dalam pipa

Bila Re < 2100, aliran laminer.


Bila Re > 4000, aliran turbulen. Untuk Re > 10.000, aliran turbulen
sempurna.
Nilai Re antara 2100 – 4000 adalah aliran transisi.

19
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 20dari 63 27 Februari 2017

Untuk patokan, secara umum, fluida mengalir dalam pipa diinginkan


pada kondisi turbulen. Kecepatan linear cairan berkisar antara 1 –
10 m/s. Kecepatan linear gas/uap 10 – 30 m/s.
Bila cairannya sangat kental, baru dipertimbangkan mengalir pada
kondisi laminer.
Bila ingin memisahkan fase dari aliran dua fase, maka alirannya
dibuat sangat laminer (Re sangat rendah).

Laminar flow

Gambar 1.6. Aliran laminer

D. Rangkuman
Definisi Fluida
Sifat-sifat fluida
Bilangan Reynolds

E. Pertanyaan/Diskusi
1. Berapa volume tangki yang dibutuhkan untuk menyimpan 1 kmol gas
metan pada suhu 320oK dan tekanan 60 MN/m 2. Estimasi volume tangki
yang dibutuhkan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
a. Hukum gas ideal
b. Persamaan van der Waals
c. Grafik faktor kompersibilitas gas yang dapat berlaku umum
d. Gafik faktor kompresibilitas untuk gas metan
e. Data percobaan laboratorium untuk gas metan (Perry, 1984)
2. Suatu fluida Newtonian yang dipompa dengan debit aliran 100 L/menit
memiliki densitas 1,02 g/cm 3 dan viskositas 100 cp. Jika cairan melalui
pipa lurus berukuran 1,5 in (nominal) sanitary pipe dengan panjang 50 m,
maka hitunglah nilai bilangan Reynolds.

20
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 21dari 63 27 Februari 2017

BAB II
JENIS PIPA DAN FITTING

A. Deskripsi singkat
Pada bab ini, mahasiswa akan mempelajari tentang:
Jenis pipa dan fitting
Pemilihan ukuran pipa
Kran atau valve
Dimensi, satuan, dan konversi

B. Capaian pembelajaran matakuliah


Aspek Kognitif
Mahasiswa menyebutkan dan menjelaskan tentang alat transportasi
fluida.

Aspek Proses
Mahasiswa mempresentasikan ide, melakukan diskusi, menganalisis
permasalahan, berargumentasi, dan menyempurnakan gagasan.

Aspek Skills
Mahasiswa memiliki keterampilan dan keberanian menyampaikan
gagasan, pertanyaan, berargumentasi.

Aspek Sikap
Mahasiswa menunjukkan sikap-sikap konservasi yang bertanggungjawab,
cerdas, dan peduli dalam mendiskusikan materi yang dipelajari.

21
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 22dari 63 27 Februari 2017

C. Isi Materi Perkuliahan


Berdasarkan bahan pembuatnya pipa dan fitting digolongkan menjadi
dua yaitu:
1. Logam
a. Ferrous metallic pipe
Standarisasi jenis ini dibuat oleh American Standart Association
(ASA), pipa yang masuk jenis ini yaitu:
Wrought-iron (besi tempa), sifatnya tahan terhadap korosi biasanya
digunakan untuk pemipaan air panas dan instalsi bawah tanah.
Wrought-steel pipe, pipa jenis ini banyak digunakan untuk keperluan
umum.
Electric resistance welded steel pipe, digunakan untuk instalasi
suhu tinggi (>260oC).
Stainless steel pipe, untuk bahan yang sangat korosif atau untuk
industri makanan.
b. Non ferrous metallic pipe
Yang termasuk jenis ini yaitu pipa dari tembaga, nikel, perunggu,
dan kuningan. Pipa jenis ini untuk keperluan khusus yaitu untuk
bahan yang korosif dan untuk instalasi perpindahan panas (daya
hantar baik).
2. Non logam
Yang termasuk pipa non logam yaitu abestos cement pipe, carbon,
graphite, pvc, gelas, dan keramik.

UKURAN STANDAR PIPA DAN FITTING


Pipa dan fitting mempunyai ukuran standar yang dibuat oleh ASA.
Ukuran standar yang dapat berlaku umum yaitu untuk pipa dari logam,
sedangkan untuk pipa yang non logam tidak ada standar yang berlaku
umum atau untuk pipa dari bahan yang tertentu mempunyai standar yang
tertentu pula.

22
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 23dari 63 27 Februari 2017

1. Ukuran panjang
Panjang pipa standar yaitu 16 ft sampai 22 ft, sehingga dalam
pemipaan diperlukan fitting (sambungan), untuk mendapatkan
panjang pipa seperti yang dikehendaki.
2. Diameter pipa
Ukuran pipa dan fitting dinyatakan dalam bentuk diameter nominal
(NPS= nominal pipe size) dan tebal dinding.. Diameter nominal tidak
merupakan diameter dalam atau diameter luar, untuk pipa baja
diameter nominal mempunyai harga antara 1/8 inci sampai 30 inci.
3. Tebal pipa
Tebal dinding pipa standar dinyatakan dengan Schedule Number
(Sch.No.). Sch.No ditentukan berdasarkan tekanan dalam pipa dan
stress yang diperbolehkan untuk jenis pipa yang digunakan. Oleh
karena itu tebal dinding pipa bukan merupakan besaran standar
yang berlaku umum atau tebal dinding pipa berlaku untuk jenis pipa
yang tertentu.

1000P
Sch. No. = (1)
S

dengan P = tekanan kerja dalam pipa (gaya/luas)


S = allowable stress pipa tersebut pada kondisi
operasi tertentu (gaya/luas)

Ada 10 nilai Sch.No. yang dapat dijumpai yaitu 12, 20, 30, 40, 60, 80,
100, 120, 140, dan 160. Pemilihan Sch.No. yang digunakan harus
lebih tinggi dari nilai Sch,No. yang diperlukan sehingga akan aman.
Dengan informasi Sch.No. (tebal pipa) dan NPS maka dapat
ditentukan diameter luar dan dalam pipa tersebut.
Tabel yang menyatakan ukuran standar untuk jenis pipa tertentu
dapat dilihat di berbagai pustaka. Pada tulisan ini diberikan satu
contoh ukuran standar pipa baja yang dinyatakan pada Tabel 2.1.

23
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 24dari 63 27 Februari 2017

Tabel2.1.Ukuranstandarpipabaja
Pipe Schedule10** Schedule40** Schedule80** Schedule160**
Wall Wall Wall Wall
Size Nom. OD ID ID ID ID
Thick. Thick. Thick. Thick.
(in) (in) (in) (in) (in) (in) (in) (in) (in) (in)
NPS
1/8 0,405 0,307 0,049 0,269 0,068 0,215 0,095
¼ 0,54 0,41 0,065 0,364 0,088 0,302 0,119
3/8 0,675 0,545 0,083 0,493 0,091 0,423 0,126
½ 0,84 0,674 0,083 0,622 0,109 0,546 0,147 0,466 0,187
¾ 1,05 0,884 0,109 0,824 0,113 0,742 0,154 0,614 0,218
1 1,315 1,097 0,109 1,049 0,133 0,957 0,179 0,815 0,25
1-1/4 1,66 1,442 0,109 1,38 0,14 1,278 0,191 1,16 0,25
1-1/2 1,9 1,682 0,109 1,61 0,145 1,5 0,2 1,338 0,281
2 2,375 2,157 0,109 2,067 0,154 1,939 0,218 1,689 0,343
2-1/2 2,875 2,635 0,12 2,469 0,203 2,323 0,276 2,125 0,375
3 3,5 3,26 0,12 3,068 0,216 2,9 0,3 2,626 0,437
4 4,5 4,26 0,12 4,026 0,237 3,826 0,337 3,438 0,531
5 5,563 5,295 0,134 5,047 0,258 4,813 0,375 4,313 0,625
6 6,625 6,357 0,134 6,065 0,28 5,761 0,432 5,189 0,718
8 8,625 8,329 0,148 7,981 0,322 7,625 0,5 6,813 0,906
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 25dari 63 27 Februari 2017

PEMILIHAN UKURAN PIPA


Jika fluida dapat mengalir dengan sendirinya (disebabkan karena
gravitasi) tanpa bantuan pompa, maka pipa yang dipilih sekecil mungkin
tetapi masih memberikan aliran yang normal.
Diameter pipa yg kecil  lebih murah
Jika dalam mengalirkan fluida diperlukan tambahan energi mekanik yang
diberikan oleh pompa atau kompresor maka perlu dipilih ukuran pipa agar
memberikan total biaya yang sekecil mungkin. Untuk debit yang sama
bila diameter pipa besar biaya pembelian pipa tinggi tetapi kecepatan
aliran fluida rendah, sehingga dengan menggunakan diameter yang besar
gesekan yang terjadi antara dinding pipa dan fluida yang mengalir lebih
rendah sehingga biaya pemompaan juga lebih rendah.
Pompa: friksi >>  biaya pemompaan mahal<<

Tabel 2.2. Kisaran kecepatan optimum fluida mengalir dalam pipa


Kecepatan Penurunan tekanan
(m/detik) (kPa/m)
Cairan tak dipompa - 0,05
Cairan dipompa tidak kental 1-3 0,5
Gas/Uap 15-30 0,02 dari tekanan
operasi
Uaptekanantinggi>8bar 30-60 -

Rase (1953) menggunakan hubungan antara kecepatan dengan diameter


dalam pipa.
Tabel 2.3. Hubungan antara kecepatan dengan diameter dalam pipa
Kecepatan (m/detik)
Discharge pompa (0,06d+0,4) m/detik
Suction pompa (0,02d+0,1) m/detik
Steam/uap 0,2dm/detik

dengan d= diameter dalam pipa (mm)


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 26dari 63 27 Februari 2017

Simson (1968) menggunakan hubungan antara kecepatan optimum


dengan densitas fluida.
Tabel 2.4. Hubungan antara kecepatan optimum dengan densitas fluida
rho (kg/m3) 1600 800 160 16 0,16 0,016
Kecepatan (m/detik) 2,4 3 4,9 9,8 18 34

Kecepatan maksimum harus dijaga agar tidak terjadi erosi, untuk gas/uap
umumnya kecepatan maksimum 0,3 dari kecepatan suara.

Diameter ekonomis
Harga pipa akan naik dengan semakin besarnya diameter, tetapi biaya
pemompaan akan turun dengan semakin besarnya diameter pipa karena
gesekan akan berkurang. Diameter ekonomis adalah diameter pipa
yang memberikan biaya total (biaya pembelian pipa dan fitting +
pemompaan) yang paling rendah (minimum).

Dari pertimbangan harga pipa, fitting dan instalasi yang diyatakan


dengan: K(1+F).dn maka diameter optimum diperoleh:
1
19,8.1010 .H . p.G 0, 24 . 0,16 . 2  4,84  n
dopt =   (2)
 E.n.K .(1  F ).(a  b) 
dengan
H = waktu operasi pertahun, jam/th
P = harga listrik,/Kwh
E = efisiensi pompa, %
G = kecepatan aliran, kg/det
d = diameter pipa,m
ρ = densitas fluida, kg/m 3
µ = kekentalan fluida, kg/(m/det)
a = capital charge,%
b = biaya perawatan, %

26
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 27dari 63 27 Februari 2017

K = koefisien yang menunjukkan hubungan antara harga pipa


dengan diameter
F = harga fitting dan instalasi
n = pangkat untuk d

jika disederhanakan:
H = untuk pabrik Kimia, 8000 jam/thn= 333 hari= 11 bulan
E diambil 0,6  dalam perhitungan pompa umum biasanya digunakan
nilai 0,7
F = 1,5-6,75
K dan n tergantung jenis pipa,
misal untuk Carbon steel harga= K dn= 3,9 d0,6 dalam poundsterling/m
Stainless steel harga = 1,6 d0,9 dalam poundsterling/m

Maka diperoleh untuk Carbon steel:


dopt= 352,8 G0,52 µ0,03 ρ-0,37
Karena pangkat µ kecil maka dapat dianggap tetap= µ0,03= 0,8
sehingga dopt untuk Carbon steel= 282 G0,52 ρ-0,37
Sedangkan dopt untuk stainless steel= 226 G0,5 ρ-0,35

Untuk perkiraan cepat dapat juga digunakan grafik di Perry, fig.


3,52, pada Sec.5. hal. 31. (cari Gambarnya dan perhatikan)

Fitting
Fitting merupakan satu potongan yang berfungsi salah satu:
1. Menggabungkan dua batang pipa, misal coupling, union
2. Mengubah arah aliran pipa, missal elbow, tee
3. Mengubah diameter pipa, misal reducer
4. Mengakhiri jaringan pipa, misal plug, valve
5. Menggabungkan dua aliran menjadi aliran satu, misal tee
6. Mengontrol aliran misal kran atau valve

27
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 28dari 63 27 Februari 2017

Gambar 2.1. Macam-macam fitting

KRAN ATAU VALVE


Kran termasuk salah satu jenis fitting yang berfungsi untuk mengontrol
aliran atau untuk membuka/menutup aliran.
Pemilihan jenis kran yang akan digunakan tergantung beberapa hal:
1. jenis fluida yang mengalir
2. jumlah aliran
3. tujuan/fungsi kran :
untuk control kecepatan kran yang panjang ekivalennya besar
(misal gate valve, globe valve, dan needle valve)
untuk control arah aliran (missal aliran balik tidak dinginkan),
maka dapat digunakan swing check valve, angle check valve dan
ball check valve
untuk membuka/menutup aliran (shut off valves)
Untuk shut off valves maka harus betul-betul dapat tertutup rapat pada
waktu tertutup, dan memberikan tahanan aliran yang kecil jika sedang
terbuka. Jenis gate, plug dan ball valves dapat digunakan untuk tujuan ini.

28
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 29dari 63 27 Februari 2017

Untuk control kecepatan aliran, maka kran harus dapat memberi


pengaturan yang baik (smooth control) pada keseluruhan kisaran aliran
dari keadaan tertutup rapat sampai terbuka sempurna. Untuk tujuan ini
dapat digunakan globe valves, sedangkan untuk control gas/uap dapat
digunakan jenis butterfly valves.

Gate valves: dengan memutar stem, maka disk akan naik atau turun, naik
maka lubang aliran fluida lebih besar, sehingga kecepatan aliran lebih
tinggi. Dengan hanya memutar sedikit saja, lubang aliran akan naik
dengan cukup besar, sehingga akan sulit digunakan untuk mengontrol
kecepatan aliran. Kran ini cocok untuk pembuka/penutup aliran.
Gate valve dibuat dua macam yaitu rising stem valve dan non rising stem
valve.

DIMENSI, SATUAN, DAN KONVERSI


Dimensi adalah suatu cara/pernyataan untuk memberikan deskripsi
tentang macam besaran fisis yang ditinjau. Contoh panjang (L), massa
(M), waktu (t), suhu (T), gaya (F) dan energi (E).
Sistem demensi:
1. Dimensi absolute (M,L,t,T)
2. Grafitasional atau sistem Engineering (F,L,t,T)

Energi (E,M,L,t,T)
Hubungan antara gaya dan massa dinyatakan dengan hukum
Newton:
Gaya sama dengan perubahan momentum persatuan waktu
d (m.v)
F’ = (3)
dt
Dimensi gaya sistem absolute= m.L/t2.
dimana m = massa
L = kecepatan
t = waktu

29
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 30dari 63 27 Februari 2017

Untuk massa yang tetap


F’ = m.a (4)
dimana a= percepatan atau dv/dt
Sedang untuk sistem Engineering
F = a/gc = F’/gc (5)
F adalah gaya yang dinyatakan dengan sistem Engineering
dimensinya F, satuan misal dalam lbf
sehingga gc= faktor konversi Newton= 32,17 (lb.ft)/(lbf.s2)= 1
kg.m/N.det2 (harganya tetap tidak tergantung tempat).

Kerja adalah gaya dikalikan jarak yang ditempuh, dimensinya untuk


sistem absolute= m.L2/t2, sedangkan untuk sistem Engineering= F.L.

Satuan adalah suatu bentuk pernyataan yang dipakai untuk


menunjukkan ukuran dari suatu dimensi besaran fisis tertentu (contoh:
satuan Inggris, satuan Internasional, dan lain-lain).
Contoh satuan gaya: dyne, lbf, Newton, kgf
Contoh satuan energi: erg, Joule, ft.lbf, Btu
Untuk mengubah satuan suatu besaran dari satu satuan ke satuan
lainnya diperlukan konversi.

D. Rangkuman
Jenis pipa dan fitting
Ukuran standar pipa dan fitting
Dimensi, satuan, dan konversi

E. Pertanyaan/Diskusi
1. Perkirakan ukuran pipa ekonomis jika air mengalir 10 kg/det, pada 20 0C,
dan digunakan Carbon steel pipe.

30
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 31dari 63 27 Februari 2017

BAB III
NERACA MASSA
(PERSAMAAN KONTINYUITAS)

A. Deskripsi singkat
Pada bab ini, mahasiswa akan mempelajari tentang:
 Neraca massa (persamaan kontinyuitas)

B. Capaian pembelajaran matakuliah


Aspek Kognitif
Mahasiswa memahami dan menjelaskan kembali prinsip dasar hukum
kekekalan massa.

Aspek Proses
Mahasiswa mempresentasikan ide, melakukan diskusi, menganalisis
permasalahan, berargumentasi, dan menyempurnakan gagasan.

Aspek Skills
Mahasiswa memiliki keterampilan dan keberanian menyampaikan
gagasan, pertanyaan, berargumentasi.

Aspek Sikap
Mahasiswa menunjukkan sikap-sikap konservasi yang
bertanggungjawab, cerdas, dan peduli dalam mendiskusikan materi yang
dipelajari.

C. Isi Materi Perkuliahan


HUKUM KEKEKALAN MASSA
Fenomena kontinyuitas perlu dipahami pada aliran fluida. Fenomena
kontinyuitas dijabarkan berdasarkan hukum kekekalan massa, yaitu

31
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 32dari 63 27 Februari 2017

massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, yang dapat
dituliskan dengan persamaan umum sebagai berikut.
Kecepatan massa masuk – kecepatan massa keluar – kecepatan
perubahan massa + kecepatan pembentukan massa = kecepatan
akumulasi massa (1)

Pada keadaan steady state atau keadaan mantap, kecepatan


akumulasi massa = 0.

Biasanya fluida mengalir dalam pipa untuk tujuan pengangkutan atau


pemindahan dari unit yang satu ke unit lainnya, sehingga pada umumnya
fluida saat mengalir dalam pipa tidak terjadi perubahan massa dan/atau
pembentukkan massa. Berdasarkan hal ini, fluida mengalir dalam pipa
yang diperhatikan hanya neraca massa total dan bila pada keadaan
steady state maka persamaan neraca massa dapat dituliskan menjadi:
Kecepatan massa fluida masuk = kecepatan massa fluida keluar
(2)
Aliran fluida dalam pipa tanpa percabangan
 
1 2
Gambar 3.1. Pipa lurus (tanpa percabangan) dengan ukuran tetap

Untuk sistem aliran fluida dalam pipa yang tidak ada percabangan dan
dengan ukuran tetap, seperti yang digambarkan pada Gambar 2.1,
neraca massa dapat dituliskan sebagai berikut:
Kecepatan massa fluida masuk = kecepatan massa fluida keluar
m1 = m2 (3)
1 A1 v1 = 2 A2 v2 (4)
persamaan ini dikenal dengan persamaan kontinyuitas. Untuk jenis
fluida yang sama atau untuk fluida incompressible (1 = 2) dan untuk
ukuran pipa yang sama (A1= A2), persamaan (4) dapat dituliskan sebagai

32
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 33dari 63 27 Februari 2017

v1 = v2 (5)
Bedasarkan persamaan (5), maka dapat dinyatakan bahwa kecepatan
aliran fluida pada ukuran pipa yang tetap dan untuk jenis dan sifat cairan
yang sama akan bernilai tetap di setiap posisi.
Aliran fluida dalam pipa dengan percabangan







3
Gambar 3.2. Aliran fluida dalam percabangan pipa

Berdasarkan persamaan neraca massa, maka dapat dituliskan


persamaan sebagai berikut:
m1 = m2 + m3 (6)
1 A1 v1 = 2 A2 v2 + 3 A3 v3 (7)
untuk jenis dan sifat cairan yang tetap, persamaan (7) dapat dituliskan
sebagai
A 1 v 1 = A2 v 2 + A 3 v 3 (8)
dengan A adalah luas penampang pipa ( /4 D2)
D12 v1 = D22 v2 + D32 v3 (9)

D. Rangkuman
 Hukum kekekalan massa
 Aliran fluida dalam pipa tanpa percabangan

33
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 34dari 63 27 Februari 2017

 Aliran fluida dalam pipa dengan percabangan


E. Pertanyaan/Diskusi
1.

A tank 3 ft ID and 12 ft high filled with water at 68°F is to be emptied


through a vertical 1-in standard pipe, 10 ft long, connected to the tank
bottom. How long a time is required for the level to drop from 12 to 2 ft?
2. 1,5 inci
3

1 2 inci
3
1,5 inci
Suatu fluida  = 892 kg/m3 mengalir dalam sistim pemipaan seperti
terlihat pada Gambar di atas, masuk ke bagian 2 dengan
kecepatan 1,388 10-3 m3/detik. Jika aliran fluida dibagi sama dan
pipa yang digunakan pipa baja, tentukan:
a. Kecepatan total massa di pipa 1 dan pipa 3

34
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 35dari 63 27 Februari 2017

b. Kecepatan rata-rata di pipa 1 dan pipa 3


3. Crude oil dengan specific gravity 0,887 mengalir melalui pipa baja (A)
NPS 2 inci dengan Sch.No. 40 pipa B dengan NPS 3 inci Sch.No. 40 dan
pipa C dan pipa D masing-masing mempunyai diameter sama 1 12 inci

Sch.No. 40 dan jumlah massa yang mengalir dalam pipa C dan D


masing-masing sama. Jumlah massa yang mengalir pada pipa A sebesar
30 gal/menit (6,65 m 3/jam). Tentukan kecepatan aliran massa dan
kecepatan linier pada masing-masing pipa.

35
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 36dari 63 27 Februari 2017

BAB IV
NERACA ENERGI

A. Deskripsi singkat
Pada bab ini, mahasiswa akan mempelajari tentang:
 Neraca energi aliran fluida dalam pipa
 Persamaan Bernoulli

B. Capaian pembelajaran matakuliah


Aspek Kognitif
Mahasiswa menjelaskan dan melakukan perhitungan terkait neraca
energi dan persamaan Bernoulli.

Aspek Proses
Mahasiswa mempresentasikan ide, melakukan diskusi, menganalisis
permasalahan, berargumentasi, dan menyempurnakan gagasan.

Aspek Skills
Mahasiswa memiliki keterampilan dan keberanian menyampaikan
gagasan, pertanyaan, berargumentasi.

Aspek Sikap
Mahasiswa menunjukkan sikap-sikap konservasi yang
bertanggungjawab, cerdas, dan peduli dalam mendiskusikan materi yang
dipelajari.

C. Isi Materi Perkuliahan


NERACA ENERGI DALAM ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA
Neraca energi didasarkan pada hukum kekekalan energi, yaitu: energi
tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya berubah dari suatu

36
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 37dari 63 27 Februari 2017

bentuk energi ke bentuk lainnya atau dipindahkan dari suatu obyek ke


obyek lainnya.

Gambar 4.1. Diagram ilustrasi flow system antara point 1 dan 2

Fluida mengalir dari posisi fluida berenergi tinggi ke posisi fluida yang
berenergi lebih rendah. Dalam aliran fluida, ada beberapa bentuk energi,
yaitu:
1. Energi yang dibawa fluida
 Energi dakhil atau energi dalam (U) merupakan besaran intrisit
yang nilainya tergantung pada sifat dasar fluida.
 Energi potensial ( mgz ) yaitu energi yang dimiliki fluida karena
elevasinya, energi yang berasal dari gaya gravitasi. Besarnya
energi potensial= mgZ, dengan Z yang merupakan tinggi posisi
titik yang ditinjau.
 Energi kinetik ( 21 mv 2 ) yaitu energi yang dimiliki fluida karena

gerakannya. Energi yang berasal dari gerakan, yang besarnya =


½mv 2, dengan v yang merupakan kecepatan linear fluida.
 Energi tekan ( Pv ) merupakan energi yang dimiliki oleh fluida
karena keberadaanya dalam sistem.
2. Energi yang dipindahkan antara fluida dengan lingkungan
 Kerja sumbu (W)

37
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 38dari 63 27 Februari 2017

Nilai w positif apabila lingkungan dikenai kerja.

 Energi panas (Q)


Pada aliran fluida, terkadang tidak ada efek panasnya. Nilai Q
positif apabila terjadi perpindahan panas dari lingkungan ke
sistem.
 Energi yang hilang karena gesekan (lost work by friction)
Simbol yang paling umum digunakan adalah lwf atau ef.

Neraca energi (keadaan steady state)


Energi masuk = Energi keluar
1 1 (1)
U1  mv12  mgz1  P1V1  q  w  U 2  mv22  mgz2  P2V2
2 2
1 (2)
(U2  U1 )  (mv22  mv12 )  mg (z 2  z1)  (P2V 2  PV
1 1)  q  w
2
1 (3)
U  ( mv 2 )  (mgz)  (PV )  q  w
2
Dari termodinamika:
H  U  PV (4)
H  U  (PV )
Sehingga pers. (3) menjadi,
1 (5)
H  ( mv 2 )  (mgz)  q  w
2

Sebagai alternative,
2 2 2 2 2
U   TdS   P(dV )    d    AdmA    B dmB  ..... (6)
1 1 1 1 1

2
= heat effects
 TdS
1

2 = compression effects
 P(dV )
1

38
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 39dari 63 27 Februari 2017

2
= surface effects  diabaikan
  d
1

= chemical effects  diabaikan



2

1
 A dmA

(7)
(PV )   PdV   VdP
2 2

1 1

(8)
 TdS  q  (l
2
w )
1

(lw)  energi hilang

Substitusi pers (6), (7), (8) ke (3)


2 1
1 VdP  ( 2 mv )  (mgz)  w  lw
2

Untuk fluida incompressible (  tetap)


1 (energi/waktu)

2
mVdP  ( mv 2 )  (mgz)  w  l w
1 2
1 w l
V P  ( v 2 )  ( gz)    w
2 m m
P v 2 w l (energi/berat)  (panjang)
  z    w
 g 2g mg mg

P v 2 (9)
  z  Ws  F
 g 2g

Sehingga untuk incompressible fluid (cairan),

P1 v12 P2 v2 2 (10)
  z  Ws  F   z
 g 2g 1  g 2g 2

Persamaan “Bernoulli”
P = pressure head, satuan panjang
g

39
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 40dari 63 27 Februari 2017

v2 = velocity head, satuan panjang


2g
z = potensial head (static head), satuan panjang
F = friction head, satuan panjang
W = work head, satuan panjang

Contoh 1:

P1= P2= atmosferis, v1 sangat lambat, F  0, W tidak ada

P1 v2 P v2
 1  z 1  W s  F  2  2  z 2
v2  2gh  g 2 g  g 2g

Friction head (F)


Kehilangan energi karena gesekan,
lw  f (L, D,  , m,  ,  , v)
lw  K  Lc D c  c mc  c  c v c
1 2 3 4 5 6 7

Dengan analisis dimensi (sistem MLt),


c c c
ML2 M   M   L 
5 6 7

 K  Lc1 Lc2 Lc3 M c4  3     


L   Lt   t 
2
t
Akan diperoleh kelompok tidak berdimensi,

40
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 41dari 63 27 Februari 2017

c10
 L       vD 
c c
 lw 
8 9

 2   K       
mv  D  D    

 L       vD    F 
c10
 glw 
c8 c9 c10
L  8   9   vD 
c c

 gmv 2  K   D   D      v 2 / 2g   K   D   D    
               
Bila L cukup panjang (L/D  50),
c
 F   L       vD 
c
9 10

 2   K       
 v / 2g   D   D    
c10
       vD 
c9
F
Lv 2 / 2gD  K  D    
     
 F       vD   Fig. 125 Brown (1950)
 Lv 2 / 2gD  f  D  ,     f
     
Flow regime,
- Re  2100  laminer  f  64 / Re

- 2100  Re  4000  kritis


- 4000  Re  10000  transisi
- Re  10000  turbulen

 6.9   / D 1.11  (11)


1
 1.8 log    
f  Re  3.7  
Re > 2300

41
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 42dari 63 27 Februari 2017

Contoh 2:

P2
P1

D2
Le2 z2
z1 D1
Q
Le1
vp,2
Q
vp,1

Ws

P1 v2 P v2
 1  z1  Ws  (F1  F2 )  2  2  z 2
 g 2g  g 2g
 P v2   P v2 
(Ws )   2  2  z2  F2    1  1  z1  F1 
 g 2 g   g 2g 
discharge head suction head

 P v2 2
  P1 f L v 2  (12)
f2 Le,2v p,2 v2
(Ws )   2  2  z 2     1  z 1 1 e,1 p,1 
  g 2g
 2gD2  
  g 2g 2gD1  

42
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 43dari 63 27 Februari 2017

Contoh kasus: Mengalirkan air dari sumber di puncak bukit.

Pipa commercial carbon steel


1 ke 2: NPS 4”, Sch.No. 40
1 2 ke 3 & 4: NPS 2”, Sch.No. 40

2
3 4

Keterangan:
1. Sumber air (ketinggian 500 m)
2. Titik percabangan (ketinggian 300 m)
3. Pemukiman (ketinggian 50 m)
4. Pemukiman (ketinggian 0 m)
Le pipa : 1 ke 2: 300 m; 2 ke 3: 500 m; 2 ke 4: 1000 m.
Tentukan debit air yang diterima pemukiman 3 dan 4.

Persamaan ’Bernoulli’ titik 1 ke 2


2
P1 v2 f1 Le,1v12 P v2
 1  z1   2  12  z2
 g 2g 2gD1  g 2g
2
f1 Le,1 v12 P v2
(13)
z1   2  z2  12
2gD1 g 2g

43
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 44dari 63 27 Februari 2017

Persamaan ’Bernoulli’ titik 2 ke 3


2
P2 v23 f L v2 P v2
  z2  2 e,2 23  3  23  z3
 g 2g 2gD2  g 2g

P2
2
f 2 Le,2 v23 (14)
 z2   z3
g 2gD2

Persamaan ’Bernoulli’ titik 2 ke 4


2 2
P2 v24 f3 Le,3v24 P v2
  z2   4  24  z4
 g 2g 2gD3  g 2g

P2 f L v2 (15)
 z2  3 e,3 24  0
g 2gD3

Persamaan kontinyunitas di titik percabangan 2.


Asumsi: tekanan di sekitar titik percabangan sama.
v2-3, D2

v1-2, D1

v2-4, D3

 2  
 D1 v12   D22v 23   D32v24
4 4 4
D12 v12  D22v23  D32v24 (16)

44
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 45dari 63 27 Februari 2017

Bagaimana menghitung debit?


Perhitungan perlu trial and error

V1-2,trial P2 v2-3 v1-2 v1-2  v1-2,trial


Pers. 1.1 Pers. 1.2 Pers. 1.4 v2

v2-4

Pers. 1.3

v1-2  v1-2,trial
v2

Debit ke pemukiman 3:

Q3  D22 v3
4
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 46dari 63 27 Februari 2017

D. Rangkuman
 Neraca energi aliran fluida dalam pipa
 Persamaan Bernoulli

E. Pertanyaan/Diskusi
1. Air mengalir pada sebuah pipa yang memiliki perbedaan diameter dengan
perbandingan 1:2. Jika air mengalir pada bagian pipa yang besar dengan
kecepatan sebesar 45 m/s, maka hitunglah kecepatan air pada bagian
pipa yang diameternya kecil.
2.

Sebuah pipa silinder diletakkan mendatar (lihat di atas) dan dialiri air
dengan kecepatan aliran di A= 3 m/detik dan di B= 5 m/detik. Jika
tekanan di penampang A= 105 N/m², maka hitunglah tekanan di
penampang B.
3. Suatu pompa digunakan untuk mengalirkan fluida yang mempunyai sifat
fisis ρ= 114,8 lbm/ft3, µ= 0,01 lbm/ft/det, sebanyak 69,1 gallon/menit dari
suatu tangki terbuka ke tangki kedua dalam keadaan terbuka juga. Beda
ketinggian permukaan cairan pada tangki 1 dan 2 sebesar 50 ft, diameter
pipa yang digunakan 2 inci NPS. Panjang ekuivalen total pipa tersebut
diketahui 2000 ft. Berapa power pompa yang diperlukan jika efisiensi
pompa tersebut= 0,65. Berapa kenaikan tekanan sebelum dan sesudah
pompa?
4. Gas alam (µ= 0,05 cp) sebanyak 4.000.000 ncu ft/jam, dialirkan dari
suatu tempat yang tekanannya= 20 atm menuju ke process plant yang
jaraknya 40 km. Jika suhu gas alam dianggap konstan 250 C, perkirakan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 47dari 63 27 Februari 2017

pemipaan yang dibuat dan hitung tekanan gas saat masuk ke process
plant. Untuk penyederhanaan hitungan, anggap gas alam sebagai
metana dan mengikuti gas ideal.

47
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 48dari 63 27 Februari 2017

BAB V
POMPA

A. Deskripsi singkat
Pada bab ini, mahasiswa akan mempelajari tentang:
Suction head system
Suction lift system
Jenis-jenis pompa

B. Capaian pembelajaran matakuliah


Aspek Kognitif
Mahasiswa menjelaskan kembali jenis-jenis pompa dan kegunaannya,
melaksanakan perhitungan terkait aliran fluida dengan pompa,
menjelaskan pemilihan dan perancangan pompa secara kuantitatif.

Aspek Proses
Mahasiswa mempresentasikan ide, melakukan diskusi, menganalisis
permasalahan, berargumentasi, dan menyempurnakan gagasan.

Aspek Skills
Mahasiswa memiliki keterampilan dan keberanian menyampaikan
gagasan, pertanyaan, berargumentasi.

Aspek Sikap
Mahasiswa menunjukkan sikap-sikap konservasi yang
bertanggungjawab, cerdas, dan peduli dalam mendiskusikan materi yang
dipelajari.

48
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 49dari 63 27 Februari 2017

C. Isi Materi Perkuliahan


Pompa adalah pesawat pengangkut zat cair atau alat pembangkit energi
pada aliran zat cair. Dengan adanya pompa berarti sistem aliran zat cair
menerima energi (-W) dari sistem ke lingkungan.
Energi yang diterima zat cair digunakan untuk:
 mengganti tenaga yang hilang karena gesekan antara zat cair yang
mengalir dengan dinding pipa (F)

 2
 menaikkan kecepatan aliran ( )
2g
P
 menaikkan tekanan ( )
g
 melawan ketinggian ( Z )

Secara matematis hubungan tersebut dapat dituliskan dalam persamaan


Bernoulli sebagai berikut:
P  2
-W = ( ) + ( Z ) + ( )+F (1)
g 2g

49
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 50dari 63 27 Februari 2017

1. Suction head system

Gambar 5.1. Suction head system

(2)
2
P1 v2 f1 Le,1v p ,1 P v2 f 2 Le,2 v 2p ,2
 1  z 1   Ws  2  2  z 
 g 2g 2gD1  g 2g 2
2gD2
suction head discharge head

Bila jenis pipa dan diameter pipa yang digunakan seragam


v p,1  v p,2
f1  f 2
Diameter tangki cukup besar sehingga v 10, v 20

P1 f (Le,1  Le,2 )v 2p P (3)


 z1   Ws  2  z
g 2gD g 2

Head pompa,

 P   P f (Le,1  Le,2 )v 2p  (4)


(Ws )   2  z 2    1  z 1  
 g   g 2gD 


50
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 51dari 63 27 Februari 2017

2. Suction lift system

Gambar 5.2. Suction lift system

P1 v1 2 fL v 2
P v2 f 2 Le,2 v 2p ,2 (5)
  z 1  1 e,1 p ,1  Ws  2  2  z 
 g 2g 2gD1  g 2g 2
2gD2

suction head discharge head

 Bila jenis pipa dan diameter pipa yang digunakan seragam


v p,1  v p,2
f1  f 2
 Diameter tangki cukup besar sehingga v 10, v 20

P1 f (Le,1  Le,2 )v p 2
P (6)
 z1   Ws  2  z 2
g 2gD g

Head pompa,

 P   P f (Le,1  Le,2 )v 2p  (7)


(W s )   2  z 2    1  z 1  
 g   g 2gD 


51
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 52dari 63 27 Februari 2017

JENIS-JENIS POMPA
Berdasarkan prinsip kerjanya, banyak sekali jenis pompa yang
digunakan di industri kimia. Pada pembahasan ini, dibatasi untuk jenis-
jenis yang banyak digunakan (populer). Pompa yang akan dibahas
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. POMPA DESAK (Positive displacement)
 Pompa desak gerak berputar (Rotary pumps)
 Pompa desak gerak bolak-balik (Reciprocating pumps)
2. POMPA PUSINGAN (Centrifugal Pumps)

1. POMPA DESAK (Positive displacement)


Perpindahan zat cair dalam pompa desak didasarkan pada
pembesaran (kerja isap) dan kemudian pengecilan (kerja kempa)
kembali ruang dalam rumah pompa.
Kecepatan aliran volum (kapasitas) pada pompa desak berbanding
lurus dengan jumlah pembesaran dan pengecilan ruang dalam rumah
pompa tiap satuan waktu.
Kenaikkan tekanan (head) yang dapat dicapai secara maksimum
pada pompa desak tidak tergantung pada jumlah pembesaran dan
pengecilan ruang dalam rumah pompa tiap satuan waktu. Pada
tekanan yang tinggi ada kemungkinan kapasitas sedikit berkurang.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya kebocoran.
 Pompa desak gerak berputar (Rotary pumps)
Prinsip kerja: Berputarnya elemen dalam rumah pompa
menyebabkan penurunan tekanan pada saluran isap, sehingga
terjadi aliran cairan dari sumber masuk ke rumah pompa. Cairan
tersebut akan mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh
elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa tersebut,
cairan terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran kempa terjadi
pengecilan rongga, sehingga cairan terkempakan ke luar. Untuk
memperjelas hal ini akan dibahas satu-persatu jenis-jenis pompa
yang termasuk jenis rotary pumps.

52
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 53dari 63 27 Februari 2017

 Pompa roda gigi (Gear pumps)

Gambar 5.3. Prinsip kerja pompa roda gigi dengan penggigian


luar (external gear pump)

Prinsip kerja: ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan


tekanan pada rumah pompa sehingga cairan mengalir dan
mengisi rongga gigi. Cairan yang terperangkap dalam rongga
gigi terbawa berputar kemudian dikempakan dalam saluran
pengeluaran, karena pada bagian ini terjadi pengecilan rongga
gigi.

Gambar 5.4. Prinsip kerja pompa roda gigi dengan penggigian


dalam

Kegunaan: Pompa dengan penggigian luar banyak digunakan


untuk memompa minyak pelumas atau cairan lain yang
mempunyai sifat pelumasan yang baik. Sedangkan, Pompa
dengan penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa

53
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 54dari 63 27 Februari 2017

zat cair yang mempunyai kekentalan (viskositas) tinggi, seperti


tetes, sirop, dan cat.
Untuk mencegah terjadinya kemacetan dan aus saat pompa
digunakan maka zat cair yang dipompa tidak boleh
mengandung padatan dan tidak bersifat korosif.
 Pompa Lobe (Lobe pumps)

Gambar 5.5. Prinsip kerja pompa lobe

Prinsip kerja pompa lobe pada dasarnya sama dengan


pompa roda gigi dengan penggigian luar. Pompa jenis ini ada
yang mempunyai dua rotor lobe atau tiga rotor lobe.
Kegunaan: Pompa lobe digunakan untuk memompa cairan
yang viskositasnya tinggi dan mengandung padatan. Dua rotor
lobe cocok digunakan untuk cairan kental, ukuran padatan
yang relatif kasar dengan kontinyuitas kecepatan aliran yang
tidak halus.
 Pompa dinding (Sliding vane pumps)

Gambar 5.6. Prinsip kerja pompa sliding vane


Prinsip kerja: Pompa ini berporos tunggal dan berisi sebuah
rotor silinder di dalamnya. Rotor ini dipasang asimetri dalam
rumah pompa. Rotor tersebut mempunyai alur-alur lurus di
sekelilingnya. Ke dalam alur-alur ini dimasukkan sudu-sudu

54
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 55dari 63 27 Februari 2017

lurus yang menempel pada dinding dalam rumah pompa dan


dapat berputar secara radial dengan mudah.
Ketika rotor berputar, tekanan dalam rumah pompa turun,
sehingga terjadi kerja isap dan pada saluran pemasukkan
terjadi pembesaran ruang kosong. Pembesaran tersebut
menyebabkan cairan dapat mengalir dari sumber dan mengisi
rongga kosong dalam rumah pompa. Sementara itu, pada
tempat pengeluaran terjadi pengecilan ruang kosong,
sehingga pada tempat ini terjadi kerja kempa. Dengan cara ini
secara berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja kempa.
Kegunaan: Pompa dinding vane dapat digunakan sebagai
pompa vakum.
 Pompa ulir (screw pumps)

Gambar 5.7. Prinsip kerja pompa ulir berporos tunggal

Prinsip kerja: Pompa jenis ini hanya dapat digunakan untuk


zat cair yang kekentalannya tinggi dan memiliki tekanan pada
saluran kempa lebih rendah dari tekanan pada saluran isap.
Pada keadaan kering, pompa ini tidak dapat mengisap sendiri,
sehingga sebelum digunakan pompa ini harus terisi cairan
yang akan dipompa (dipancing).
Kegunaan: Pompa rotary cocok untuk operasi pada kisaran
tekanan sedang dan untuk kisaran kapasitas dari kecil sampai
sedang.

55
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 56dari 63 27 Februari 2017

Pompa desak gerak bolak-balik (Reciprocating pumps)


Pada pompa desak gerak bolak-balik, gerak putar dari mesin
penggerak diubah menjadi gerak bolak-balik dari torak (piston),
atau plunyer (plunger), atau membran yang terdapat dalam rumah
pompa.
 Pompa torak

Gambar 5.8. Prinsip kerja pompa torak kerja tunggal silinder


tunggal

Prinsip kerja: jika batang torak dan torak bergerak ke atas,


zat cair akan terisap oleh katup isap di sebelah bawah dan
pada saat yang sama cairan yang ada disebelah atas torak
akan terkempakan ke luar. Sedangkan jika torak bergerak ke
bawah, katup isap akan tertutup dan katup kempa terbuka
sehingga cairan tertekan ke atas torak melalui katup kempa.
Dengan gerakan ini maka akan terjadi kerja isap dan kerja
kempa secara bergantian. Aliran cairan yang dihasilkan
terputus-putus.
Prinsip kerja pompa torak kerja ganda pada dasarnya sama
dengan prinsip kerja pompa torak kerja tunggal, tetapi pada
pompa torak kerja ganda terdapat dua katup isap dan dua
katup kempa yang masing-masing bekerja secara bergantian.

56
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 57dari 63 27 Februari 2017

Untuk memperoleh kecepatan aliran zat cair yang lebih


konstan dapat digunakan pompa torak kerja ganda dengan
silinder banyak.
Kegunaan: untuk pemompaan dengan daya isap (suction
head) yang tinggi dan udara dalam kapasitas yang besar.
 Pompa plunyer (plunger pumps)

Gambar 5.9. Prinsip kerja pompa plunyer

Prinsip kerja pompa plunyer sama dengan prinsip kerja


pompa torak, tetapi torak diganti dengan plunyer.
Kegunaan: untuk pompa bahan bakar motor diesel.
 Pompa membran

Gambar 5.10. Prinsip kerja pompa membran

Prinsip kerja: Pada pompa ini, pembesaran dan pengecilan


ruang dalam rumah pompa disebabkan oleh membran yang
kenyal. Seperti halnya pompa torak, pompa membran dapat

57
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 58dari 63 27 Februari 2017

digunakan sebagai kerja tunggal dan kerja ganda, dan juga


memberikan aliran cairan yang terputus-putus.
Kegunaan: untuk memompa air kotor (pompa kepala kucing),
pompa bahan bakar.
2. POMPA PUSINGAN (Centrifugal Pumps)
 Pompa sentrifugal (radial flow pumps)

Gambar 5.11. Prinsip kerja dan arah aliran dalam pompa


sentrifugal

Prinsip kerja: Pompa sentrifugal terdiri dari sebuah kipas yang


berputar dalam rumah pompa. Rumah pompa mempunyai dua
saluran (saluran isap dan saluran kempa). Bila kipas berputar dengan
cepat, maka sudu-sudu kipas memberikan gerak berputar kepada zat
cair yang berada di dalam rumah pompa. Gaya sentrifugal yang
terjadi mendorong zat cair ke bagian keliling sebuah luar kipas dan
terkempakan keluar. Karena itu pada lubang saluran masuk ke dalam
kipas di dalam rumah pompa timbul ruang kosong sehingga
tekanannya turun (hampa udara). Hal tersebut menyebabkan cairan
terdorong masuk ke dalam rumah pompa atau terjadi kerja isap. Pada
keliling sebelah luar kipas, zat cair mengalir dalam rumah pompa
dengan tekanan dan kecepatan tertentu. Zat cair mengalir sedemikian
rupa dalam aliran yang tidak terputus-putus dari saluran isap melalui
pompa ke saluran kempa.

58
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 59dari 63 27 Februari 2017

Kelebihan dan kekurangan pompa sentrifugal


Tabel 5.1. Perbandingan kelebihan dan kekurangan pompa
sentrifugal
Kelebihan Kekurangan
Murah Randemen rendah (terutama
untuk aliran volum kecil dan
daya dorong tinggi)
Biaya perawatannya rendah Dalam pelaksanaan normal
karena tidak banyak bagian yang tidak dapat menghisap sendiri
bergerak (tidak ada katup)
Lebih sedikit memerlukan tempat Tidak cocok untuk memompa
cairan yang kental, terutama
pada aliran volum yang kecil
Jumlah putaran tinggi sehingga
memungkinkan digerakkan
langsung oleh motor listrik atau
turbin
Jalannya tenang sehingga
fondasi dapat dibuat ringan
Bila konstruksi disesuaikan dapat
digunakan untuk memompa
cairan yang mengandung kotoran
atau padatan
Aliran zat cair yang diperoleh
tidak terputus-putus

Bila diperlukan kapasitas atau head yang tinggi dapat digunakan atau
dipilih pompa sentrifugal jenis double section atau multistage.

59
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 60dari 63 27 Februari 2017

Pompa sentrifugal baling-baling (mixed flow pumps)

Gambar 5.12. Prinsip pompa sentrifugal baling-baling

Prinsip kerja: Pompa sentrifugal baling-baling merupakan


peralihan antara pompa sentrifugal (radial flow pump) dan pompa
baling-baling (axial flow pump). Kipas pompa jenis ini mempunyai
sudu yang dibengkokkan dalam tiga jurusan (tiga dimensi).
Adapun prinsip kerjanya sama dengan pompa sentrifugal.
Kegunaan: untuk aliran volum yang besar tetapi daya dorongnya
rendah.
Pompa baling-baling (axial flow pumps)

Gambar 5.13. Prinsip pompa baling-baling

Prinsip kerja: Pada pompa jenis ini zat cair mengalir pada arah
axial dan dapat digunakan untuk aliran horisontal atau vertikal.
Pompa jenis ini tidak dapat menghisap sendiri, sehingga
diperlukan pompa vakum kecil untuk mengusir udara dari rumah
pompa. Kadang-kadang pada kipas dilengkapi dengan sudu yang
dapat diatur (disetel) ketika sedang bekerja, sehingga aliran volum
atau daya dorongnya dapat diatur.

60
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 61dari 63 27 Februari 2017

Kegunaan: untuk aliran volum yang sangat besar pada daya


dorong (tekanan) yang rendah.
Pompa slurry

Gambar 5.14. Pompa slurry

Prinsip kerja: Pada jenis pompa ini, kipas dipasang di sisi


samping rumah pompa. Kipas yang sedang berputar memberikan
energi kepada zat cair yang berada didalam rumah pompa. Gerak
rotasi aliran zat cair sudah mulai pada ujung saluran isap pompa.
Karena lubang laluan zat cair dalam lubang pompa cukup luas,
maka dapat digunakan untuk memompa cairan yang mengandung
padatan dan jarang terjadi penyumbatan. Pompa ini tidak dapat
menghisap sendiri.
Kegunaan: memompa cairan yang sangat kotor, memompa
luluhan kertas pada pabrik kertas, memompa luluhan makanan
dalam industri bahan makanan.

D. Rangkuman
Suction head system
Suction lift system
Jenis-jenis pompa

61
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 62dari 63 27 Februari 2017

E. Pertanyaan/Diskusi
1. Sebutkan dan jelaskan fungsi komponen-komponen penting pada:
a. Rotary pumps
b. Reciprocating pumps
c. Centrifugal Pumps
2. Jelaskan perbedaan antara Rotary pump dan Reciprocating pumps.

62
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 63dari 63 27 Februari 2017

Daftar Pustaka

1. Barsanti, L. and Gualtieri, P., 2006, Algae : Anatomy, Biochemistry, and


Biotechnology, CRC Press.
2. Bechtold, T., & Mussak, R., Handbook of Natural Colorants, John Wiley &
Sons Ltd.
3. Beckett, S.T., 2004, The Science of Chocolate, The Royal Society of
Chemistry
4. Domb, A.J. and Wiseman, D.M., 1997, Handbook of Biodegradable
Polymers, CRC Press
5. Eliasson, A.C., 2004 , Starch in Food : Structure, Function and Application,
CRC Press.
6. Hamilton, R.J. and Rice, R.D., 2007, Fish Oil : Technology, Nutrition and
Marketing, PJ Barenes & Associates, UK.
7. Ho, C.T., et al, 2009, Tea and Tea Products : Chemistry and Health-
Promoting Properties, CRC Press
8. Hollander, A.P. and Hatton, P.V., 2004, Methods in Molecular Biology Volume
238 : Biopolymer Methods in Tissue Engineering, Human Press.
9. Johnson, L.A., et al, 2008, Soybeans: Chemistry, Production, Prcoessing,
and Utilizations, AOCS Press
10. Martin, R. E., et al, 2000, Marine and Freshwater Products Handbook,
Technomic Publishing Co. Inc., USA
11. Onwulata, C.I. and Huth, P.J., 2008, Whey Prosessing, Functionality and
Health Benefits, IFT Press
12. Pandey, A., 2004, Concise Encyclopedia of Bioresource Technology, The
Haworth Reference Press, Inc., USA.
13. Pizzy, A., 1994, Advanced Wood Adhesives Technology, Marcel Dekker Inc
14. Sagle, A., Freeman, B., 2004, Fundamentals of Membranes for Water
Treatment., University of Texas at Austin
15. Spiller, G.A., 1998, Caffeine, CRC Press.
16. Jurnal-jurnal hasil penelitian yang relevan dengan bahan kajian.

63

Anda mungkin juga menyukai