Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)


Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1dari 30 22 Pebruari 2018

BAHAN AJAR/DIKTAT

DESAIN HIASAN
18P00334
2 SKS

PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2019
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 2dari 30 22 Pebruari 2018

VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini Jumat tanggal 15 bulan Februari tahun 2019 Bahan Ajar Mata
Kuliah Desain Hiasan Program Studi Pendididkan Tata Busana Fakultas Teknik
telah diverifikasi oleh Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga.

Semarang, 15 Februari 2019

Ketua Jurusan/ Ketua Prodi PKK Tim Penulis

Dra. Sri Endah Wahyuningsih, M.Pd Dra. Widowati, M.Pd


NIP. 196805271993032010 NIP. 196303161987022001

Atika, S.Pd., M.Pd


NIP. 199411282018032328
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 3dari 30 22 Pebruari 2018

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan bahan ajar “Desain Hiasan“. Bahan
ajar ini disusun sebagai panduan mahasiswa dalam menempuh mata kuliah
Desain Hiasan.
Bahan ajar ini disesuaikan dengan capaian mata kuliah desain hiasanl.
Diharapkan mahasiswa dapat menggunakan bahan ajar dan mengembangkan
pengetahuan dari berbagai sumber.
Penyusunan bahan ajar ini tidak dapat diselesaikan tanpa dukungan dan
partisipasi dari semua pihak. Untuk itu perkenankan kami menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga bahan ajar ini dapat
diselesaikan.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun bahan ajar ini masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk
kesempurnaan bahan ajar ini di kesempatan yang akan datang.

Semarang, 15 Februari 2019


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 4dari 30 22 Pebruari 2018

DESKRIPSI MATAKULIAH

Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat desain hiasan
dengan berbagai macam sulaman pada busana dan lenan rumah tangga dengan
berbagai teknik yang disesuaikan dengan bahan dan bentuk benda secara manual
secara kreatif dan memperhatikan nilai-nilai budaya dan berwawasan konservasi

Capaian pembelajaran Mata Kuliah (CPMK).


Setelah menyelesaikan materi ini mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian, konsep, dan merancang desain hiasan yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
2. Membuat rancangan desain hiasan dengan teknik sulaman pada kain tenunan
rapat polos
3. Membuat rancangan desain hiasan dengan teknik sulaman pada kain yang dapat
dibagi
4. Membuat rancangan desain hiasan dengan teknik sulaman pada kain bagi
bercorak
5. Membuat rancangan desain hiasan dengan teknik sulaman pada kain tembus
terang
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 5dari 30 22 Pebruari 2018

DAFTAR ISI
Prakata i
Daftar Isi ii
Bab I Konsep Dasar Desain Busana 1
Deskripsi Singkat 1
Capaian pembelajaran pertemuan 1
A. Pengertian Desain Hiasan 1
B. Desain Secara Umum 4
C. Pengertian Desain secara Khusus 4
D. Unsur-Unsur Desain 8
E. Prinsip Desain 11
F. Rangkuman
Pertanyaan 14
Bab II Desain Hiasan Busana dan Lenan Rumah Tangga 15
Deskripsi Singkat 15
Capaian pembelajaran pertemuan 15
A. Tujuan Desain Hiasan 15
B. Unsur Desain Hiasan 16
C. Motif Hias 21
D. Tusuk Hias
E. Pola Hias
F. Rangkuman
Pertanyaan 23
Daftar Pustaka 94

BAB I
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 6dari 30 22 Pebruari 2018

KONSEP DASAR DESAIN HIASAN

A. Deskripsi Singkat

Pokok materi disain hiasan ini membahas tentang pengetahuan disain


meliputi pengertian disain, unsur-unsur disain, prinsip-prinsip disain, serta desain
hiasan bidang tata busana.
Desain hiasan bidang tata busana membahas pengetahuan tentang
pengertian desain hiasan busana, hal-hal yang pelu dicermati pada waktu
mendesain, tujuan desain hiasan sulaman, unsur-unsur desain hiasan sulaman,
bagian–bagian busana, macam-macam lenan rumah tangga, macam-macam
desain sulaman

B. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. Menganalisis ruang lingkup, konsep, desain dalam pembuatan hiasan
pada bagian busana atau lenan rumah tangga (C4)
2. Merancang desain motif sulaman sesuai penerapannya (fashion atau
lenan rumah tangga) (P2)
3. Menerapkan dan menunjukkan rancangan hasil desain sulaman (A5)

C. Isi Materi
1. Pengertian Desain Hiasan
Desain adalah suatu pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan
benda buatan. Desain hiasan adalah rancangan suatu hiasan pada suatu benda
yang berfungsi memperindah permukaan benda atau desain strukturnya. Desain
hiasan dapat berupa desain hiasan untuk bidang busana dan desain hiasan
untuk bidang tata boga serta bidang tata rias, seni ukir dll. Dalam hal ini desain
hiasan yang dimaksudkan adalah desain hiasan yang berupa sulaman/ bordir
diterapkan pada busana, lenan rumah tangga.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 7dari 30 22 Pebruari 2018

2. Desain secara Umum


Sebelum membahas lebih lanjut penerapan disain hiasan untuk bidang
busana, akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian disain secara umum,
mengingat masih banyak pendapat-pendapat dan penafsiran-penafsiran
mengenai desain yang masing-masing mempunyai perbedaan dan persamaan.
Hal ini mengingat sangat luasnya penerapan disain dalam bidang dan sasaran,
sehingga masing-masing mempunyai kepentingan sendiri disesuaikan dengan
tujuan utamanya. Menurut beberapa pendapat ada yang mengatakan bahwa:
1. Desain adalah rancangan
2. Desain adalah gambar rencana
3. Desain adalah gambar untuk merancang sesuatu benda
4. Desain adalah gambar rancangan suatu karya
5. Desain adalah konsep atau rencana
Dari pendapat tersebut, pandangan mengenai desain kiranya dapat diambil
kesim[ulan, yaitu “desain adalah suatu konsep pemikiran untuk menciptakan
sesuatu, melalui perencanaan sampai terwujudnya barang jadi.” Desain adalah
suatu rencana yang terdiri dari beberapa unsur untuk mewujudkan suatu hasil
nyata.
Dalam arti luas desain adalah perencanaan dapat melalui gambar atau
lansung bentuk benda sebagai sasarannya. Misalnya dalam angan-angan akan
menciptakan suatu bentuk monumen perjuangan/ desain dapat berwujud gambar
atau benda peragaannya dalam bentuk kecil.
Syarat untuk membuat desain yang baik, ialah mudah dibaca atau desain
tersebut mudah dikerjakan dengan Jelas.Untuk desain yang jelas perlu digambar
proyeksi dan sket perspektifnya dari benda tersebut.

3. Pengertian Desain Khusus


Yang dimaksud desain secara khusus dalam desain yaitu yang ada
kaitannya dengan kegunan benda. Disain tersebut dibuat sesuai dengan daya
guna dan ketepatan bahannya, sebab meskipun disain tersebut tampak baik,
tetapi pemilihan bahan untuk barang kurang tepat sehingga hasilnya kurang
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 8dari 30 22 Pebruari 2018

memuaskan. Dalam hal ini antara disain bentuk dan bahan bakunya tidak dapat
dipisahkan, disamping keindahan yang harus terpadu. Sebagai ilustrasi mengapa
tersebut. Harus dipikirkan berapa panjang tangkai sendok, bagaimana bentuk
bagian cekungnya dan sebagainya, sehingga bentuk sendok ada beberapa
macam yang semuanya memiliki tepat guna. Ada sendok khusus untuk makan,
sendok teh, sendok sayur, sendok nasi dan lain-lain.
Perlu diingat bahwa disamping ketepatan daya guna juga tidak dapat
ditinggalkan masalah keindahan, harus juga diperhatikan sesuai dengan
keperluan. Misalnya pada sendok bagian cekungnya mengapa tidak diberi
hiasan? Hal ini disebabkan karena kita harus mengingat beberapa pertimbangan
dalam segi penggunaan. Kemingkinan adanya hiasan pada bagian ujung sendok
bagian cekungnya akan menggangu pada waktu menyendok dan makan.
Sedangkan yang ada hubungannya dengan tepat bahan, ditentukan oleh disain
itu sendiri.
Dengan demikian yang dimaksud arti khusus dalam desain ini sudah
menjurus kepada keterlibatan penerapan benda yang ada kaitannya dengan
kegunaan. Gambar rencana yang baik, sebagai syarat terakhir harus mudah
dibaca yang berarti gambar rencana tersebut dapat dipahami untuk dikerjakan.

4. Unsur-unsur Desain
Unsur unsur desain terdiri dari titik, garis, bidang dan warna, yang
merupakan suatu dasar pengertian untuk mebuat disain. Mengingat sasaran
disain yang akan dikerjakan benda benda kerajinan maka unsur-unsur bahanpun
perlu juga diketahui agar penerapan antara disain dan benda kerajinan yang
akan dibuat tidak mengalami kesulitan. Dalam penyusunan unsur-unsur disain
terdapat banyak ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan. Sebagai dasar
pengetahuan yang harus dimiliki, ketentuan penyusunan unsur ini harus
mengarah kepada tujuan dan fungsinya. Dengan demikian tidak akan
mempersulit pembuatan disain selanjutnya, yang akan mengarah kepada sarana
dan teknik.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 9dari 30 22 Pebruari 2018

Komposisi merupakan salah satu unsur disain yang perlu sekali


dikembangkan. Karena dalam komposisi mengandung unsur-unsur kesatuan
irama tau keseimbangan, kontras, proposi dan pewarnaan, maka untuk membuat
disain yang baik, peranan unsur unsur unsur tersebut sangat diperlukan dan
sangat menetukan. Lebih-lebih untuk disain benda-benda kerajinan lebih
mengutamakan keindahan disamping ketepatan penerapan daya guna, maka
pengembangan dari masing-masing unsur tersebut harus selalu ditingkatkan
agar dapat dicapai disain yang betul-betul indah secara keseluruhan.
Berikut ini akan dibahas satu persatu tentang unsur-unsur disain.
4.1 Titik dan garis
Apakah yang dimaksud dengan titik dan garis ?
Menurut dalil dalam ilmu pasti, ”garis ialah kumpulan titik-titik. Pemisahan
antara garis dan titik ini mempunyai tujuan tertentu, agar fungsi titik meskipun
mempunyai peranan yang penting. Peranan titik dalam unsur desain sering
dipakai dalam bidang pembatikan. Titik tersebut disebut cecek. Penerapan lain
untuk disain hiasan pada makan dapat diaplikasikan untuk disain hiasan tart atau
kue kering. Unsur titik atau cecek dalam motif motif batik merupakan suatu isi
yang berfungsi dari batik tersebut disamping unsur garis.
Terjadinya suatu garis, ialah dengan menekan benda yang runcing
ujungnya dan menggoreskan ke arah yang lain, inilah suatu cara yang tepat
untuk membuat garis. Terjadinya suatu garis, hampir disebabkan karena hasil
daya gerak. Variasi dari garis akan menimbulkan kesan yang berbeda-beda,
sehingga kesan yang ditimbulkan oleh sebuah garis dapat dimanfaatkan untuk
keperluan disai. Garis hanya berdimensi memanjang dan mempunyai arah.
Macam-macam Garis adalah sebagai berikut:
a. Garis Lurus yaitu goresan yang menimbulkan jarak antara ujung dan
pangkal atau permulaan dan ujungnya, dengan mengambil jarak yang
paling pendek. Menurut pandangan mata, garis lurus berarti tegas, rapi,
kuat, stabil dan kaku. Garis-garis batas meja, tembok, tiang, pagar, jika
tidak lurus, pasti dikatakan bahwa benda tersebut jelek atau tidak baik.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 10dari 30 22 Pebruari 2018

b. Garis lengkung memegang peranan yang penting dalam disain, dengan


dibuat garis melengkung, akan lebih memberikan irama, ritme. Apabila
garis lengkung ini dihubungkan dengan garis lengkung berikutnya, maka
terjadilah garis lengkung ganda. Variasi garis lengkung ini banyak sekali,
ada yang vertikal, horisontal, miring ke kiri kanan, agak nelengkung,
lengkung bebas dan sebagainya. Sifat garis lengkung ini luwes, lemah
gemulai, lembut, halus, berirama dan sebagainya. Karena sifat garis
lengkung ini sesuai dengan sifat wanita maka dapat juga dikatakan garis ini
mempunyai sifat kewanitaan, sedangkan garis lurus meiliki sifat
kejantanan.
c. Garis yang lain, yang dimaksudkan adalah garis-garis yang disebutkan di
atas, garis lurus dangaris lengkung, masih ada beberapa garis lain,
sebagai contoh: garis patah-patah, garis bergigi, garis berombak ialah garis
lengkung yang berulang. Garis ikal ialah garis lengkung yang diteruskan.
Berikut ini adalah contoh beberapa garis :

Gambar 1. Garis Bergigi

Gambar 2. Garis Lengkung


Peranan Garis diantaranya yaitu: Memenuhi bidang atau mewujudkan
suatu bentuk, hal ini berasal jika garis itu bersentuhan. Disamping itu garis juga
mempunyai peranan yang mampu memberikan kesan dinamis atau gerak dan
sebaliknya, ada pula garis yang memberikan kesan diam atau statis. Di atas tadi
sudah diterangkan bahwa garis lengkung ialah luwes dan gemulai, demikian pula
garis yang letaknya miring, yang berlawanan dengan garis yang lurus, tegak atau
mendatar (vertikal dan horisontal). Garis miring memiliki kemampuan untuk
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 11dari 30 22 Pebruari 2018

memberikan kesan gerak atau dinamis. Sebagai contoh gambar pohon, tiang,
atau benda lain, jika digambarkan miring akan memberi kesan seakan-akan
roboh. Kualitas yang khas dari suatu garis dan akibat kesan yang dicapai,
tergantung kepada tiga faktor pokok yaitu: sikap yang membuat garis, alat yang
digunakan atau bahan atau permukaan tempat menggaris.
Ketiga faktor tersebut akan menentukan, apakah garis tersebut mantap
atau goyah, tetap atau berubah-ubah bagian lebarnya, bertepi halus atau kasar
dan sebagianya. Bermacam-macam garis digunakan untuk mengekspresikan
perasaan hati dan ide-ide. Oleh sebab itu berbagai macam garis merupakan
suatu alat yang pokok bagi disainer.
4.2 Bidang
Bidang terjadi dari perpotongan atau pertemuan garis-garis. Menurut
bentuknya bidang dapat berupa segitiga, segi empat, lingkaran. Dengan
perkataan lain sejak garis digoreskan yang mengarah kemanapun, apabila
garisnya bertemu maka timbullah bidang. Jadi atas dasar ketentuan di atas
bentuk dari bidang ada yang beraturan dan ada yang tidak beraturan

Gambar 3. Bidang beraturan

Gambar 4. Bidang tidak beraturan


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 12dari 30 22 Pebruari 2018

4.3 Warna
Warna yang digunakan dalam menggambar atau membuat disain banyak
macamnya, sehingga tidak ada alasan bahwa gagalnya suatu disain atau
gambar, karena kurang lengkapnya bahan untuk memberi warna. Kita mengenal
dua jenis warna, warna yang dihasilkan oleh sinar atau cahaya dan warna yang
dihasilkan oleh pigmen atau bahan jenis cat. Berikut ini akan sedikit tentang teori
warna, kombinasi warna dan sifat warna.
a. Teori warna
Ada tiga warna pokok atau primer yaitu warna merah, kuning dan biru,
disebut warna prime, karena belum tercampur warna lain. Pencampuran
antara warna primer dengan perbandingan yang sama disebut warna
sekunder. Percampuran warna primer dan sekunder dengan perbandingan
yang sama akan menghasilkan warna tertier.
b. Kombinasi Warna
Untuk menambah perbendaharaan warna dapat mengkombinasikan antara
warna satu dengan yang lain. Kombinasi warna dapat dikelompokka
sebagai berikut:
1. Kombinasi satu warna ialah satu pokok warna sebagai dasar, dicampur
warna putih sebagai akibat timbulnya perbedaan warna. Contoh
kombinasi satu warna dari wrna merah. Warna merah sebagai warna
pokok satu bagian, dicampur dengan warna putih satu bagian, dua
bagian dan tiga bagian, hasilnya terang berbeda dari merah, merah
muda, merah keputihan.
2. Kombinasi warna berdampingan. Kombinasi ini berbeda dengan
kombinasi satu warna. Dua warna pokok yang berdekatan dicampur
sehingga menghasilkan tingkatan warna yang masih terpengaruh unsur
pokoknya. Sebagai contoh warna kuning dicampur dengan warna hijau
hasilnya kuning kehijauan.
3. Kombinasi warna komplementer, yang dimaksud dengan warna
komplementer adalah warna dalam segitiga yang letaknya saling
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 13dari 30 22 Pebruari 2018

berhadapan, contoh merah dengan hijau, jingga dengan biru, kuning


dengan ungu. Adapun contoh kombinasi komplementer adalah warna
kuning, ungu dan merah atau warna biru, jingga dan hijau.
4. Bahan
Unsur bahan dalam membuat disain diarahkan kepada jenis kerajinan
yang ada meskipun tidak seluruhnya. Yang perlu diperhatikan ialah
peranan bahan sebagai unsur desain. Masing-masing jenis kerajinan
tentu akan menggunakan bahan yang berbeda-beda.
4.4 Prinsip-Prinsi Disain
Penggunaan desain harus berdasar prinsip-prinsip desain. Prinsip adalah
merupakan dasar sebagai titik untuk menjangkau bagian-bagiab yang lain.
Terdapat beberapa prinsip yang satu dengan yang lain saling berkaitan.
Terdapat beberapa prinsip yang satu dengan yang lain. Terdapat
beberapaprinsip yang satu dengan saling berkaitan. Adapun prinsip-prinsip
tersebut adalah:
1. Ulangan
Penggunaan prinsip pengulangan diterapkan pada salah satu bidang
tertentu, sehingga akan didapatkan pola serak. Pola serak dapat diatur
dan tidak. Dinamakan pola serak karena bentuk atau warna-warna
yang sama menyebar di seluruh bidang (memenuhi bidang).
2. Harmoni
Harmonis artinya mempunyai hubungan yang saling menguntungkan
dan menghasilkan suatu peningkatan dari nilai-nilai tiap-tiap unsur
maupun kesatuannya. Dalam membuat desain harus ada
keharmonisan antara unsur bentuk dengan unsur warna, unsur bentuk
dengan bentuk, unsur warna dengan warna. Disamping hal-hal tersebut
diatas, perlu pula diingat bahwa harmoni ini dapat juga dihasilkan oleh
hubungan antara unsur desain dengan kegunaan. Contoh misalnya
antara kegunaan dengan ukuran, kegunaan dengan bentuk, kegunaan
dengan warna.
3. Kontras
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 14dari 30 22 Pebruari 2018

Prinsip kontras merupakan variasi yang diterapkan pada suatu desain


sehingga kan terdapat unsur yang berbeda dalam penyusunannya.
4. Peralihan
Yang dimaksud dengan prinsip peralihan adalah pengolahan
(pengetrapan) yang bertentangan dengan unsur desain yang
digunakan. Contoh: penggunaan unsur desain dengan ukuran yaitu dari
yang terbesar sampai yang terkecil.
5. Pengaruh terbesar
Agar perhatian tidak melompat-lompat, maka dalam sebuah desain
harus memikat perhatian. Ini dinamakan titik pusat pandangan atau titik
perhatian. Untuk itu, seharusnya sebuah desain memiliki bagian yang
paling menarik dari yang lain. Hal ini dapat diwujudkan dengan
menggunakan bentuk warna-warna komplementer yang kontras, garis,
dan lain unsur.
6. Keseimbangan
Dibedakan dalam empat macam, yaitu keseimbangan simetris, a-
simetris, formal dan informal.
7. Kesatuan
Suatu desain harus ada kesatuan antara unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya atau unsur yang dipergunakan. Apabila antara unsur yang
dipergunakan tidak ada ikatan satu sama lain, maka ini tidak masalah.
Kesatuan itu dicapai agar diperoleh titik pengaruh yang terbesar
dengan warna komplementer yang kontras. Dengan demikian perhatian
akan mudah disatukan.

5. 11 hal yang perlu dicermati dalam mendesain


1. Menentukan terlebih dahulu benda yang akan dihias, misalnya kebaya,
rok, blus, taplak meja, seprei, sarung bantal dsb.
2. Menentukan dimana letak hiasan yang tepat.
3. Hiasan diletakkan ditempat yang mudah kelihatan
4. Hiasan harus memperindah bentuk beda yang dihias.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 15dari 30 22 Pebruari 2018

5. Hiasan harus seimbang dengan bentuk benda yang dihias


6. Membuat sketsa benda yang akan dibuat dan menempatkan hiasannya
dengan perbandingan kurang lebih 1:8
7. Membuat pola bagaian busana atau lenen rumah tangga yang akan
dihias dengan skala 1:1 (ukuran sebenarnya) pada kertas HVS.
8. Mendesain hiasan dengan ukuran sebenarnya dan menentukan warna
benang hias sesuai dengan teknik hias dan bahan yang dihias.
9. Merencanakan tusuk-tusuk hias yang akan dipergunakan sesuai
dengan teknik sulaman yang hendak dibuat.
10. Memindahkan pola hias pada kertas kerja (kertas gambar)
11. Memberi warna dasar kain dan warna benang hias.

D. Rangkuman
1. Desain adalah suatu pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan
benda buatan.
2. Desain hiasan adalah rancangan suatu hiasan pada suatu benda yang
berfungsi memperindah permukaan benda atau desain strukturnya.
3. Unsur desain meliputti: (1) titik dan garis yang memiliki peranan dalam
memenuhi bidang atau mewujudkan suatu bentuk; (2) bidang, dapat
berupa segitiga, segi empat, lingkaran dan tidak beraturan; (3) warna.
4. Prinsip desain meliputi: (1) pengulangan; (2) harmoni; (3) kontras; (4)
peralihan; (5) pengaruh terbesar/pusat perhatian; (6) keseimbangan; (7)
kesatuan.

E. Pertanyaan/Diskusi

Desain merupakan suatu rancangan yang harus memenuhi unsur dan


prinsip dari desain tersubut. Setelah saudara mengetaahui unsur dan prinsip
desain, buatlah rancangan gambar yang memenuhi unsur dan prinsip
desain yang sudah anda pelajari!
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 16dari 30 22 Pebruari 2018

BAB II
DESAIN HIASAN PADA BUSANA DAN LENAN

A. Deskripsi Singkat
Pokok materi ini memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam
mendesain hiasan pada busana dan lenaan rumah tangga dengan berbagai
teknik menyulam.

B. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. Menganalisis dan mengkategorikan desain sulaman pada kain tenunan
padat polos, kain yang dapat dibagi, kain yang dapat dihitung serat
benangnya dan kain tembus terang (C4, C6)
2. Merancang desain pada sulaman kain tenunan padat polos, kain yang
dapat dibagi, kain yang dapat dihitung serat benangnya dan kain tembus
terang (P3)
3. Mengikuti prosedur Kesehatan dan Keselamtan Kerja selama mengikuti
praktik membuat rancangan desain (A4)

C. Isi Materi
Sulaman yang dimaksudkan dalam materi ini adalah sulaman manual yaitu
sulaman yang dibuat dengan menggunakan tusuk tusuk hias dibuat
dengan alat jarum tangan dan sulaman mechinal yaitu sulaman yang
dibuat dengan menggunakan tusuk–tusuk hias dengan alat–alat mekanik
misalnya mesin jahit biasa (stich lurus), mesin khusus bordir. Dengan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 17dari 30 22 Pebruari 2018

demikian desain hiasan sulaman adalah suatu pola rancangan untuk


menentukan pola hias motif hias, teknik hias yang dipilih, dan keserasian
komposisi warna, bahan, benang hias, tusuk – tusuk hias, ukuran benda
yang akan dihias
1. Tujuan Desain Hiasan Sulaman
Tujuan desain hiasan sulaman adalah: (1) Menyiapkan pola hias. Hal ini
merupakan salah satu langkah penting untuk meyiapkan kegiatan
menghias kain dengan teknik sulaman manual maupun teknik sulaman
mechinal; (2) Mengantisipasi agar dalam langkah menghias kain sesuai
dengan proporsi, motif, warna teknik yang diinginkan dapat tercapai.
2. Unsur-unsur Dessian Hiasan Sulaman
Unsur-unsur desain hiasan pada prinsipnya merujuk pada unsur-unsur
desain secara umum, namun unsur-unsur desain hiasan sulaman lebih
menitik beratkan pada unsur-unsur antara lain motif hias, tusuk hias, pola
hias, dan bahan yang dihias dan pengetahuan tentang warna.
3. Motif Hias
Motif hias dapat berupa motif alam, tumbuhan, binatang, manusia, motif
alam yang direngga, motif bentuk-bentuk sederhana, motif geometri dan
motif garis tidak putus.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 18dari 30 22 Pebruari 2018

Gambar 5. Motif Hiasan Rengaan Tumbuhan dan Hewan

Gambar 6. Motif Hiasan Bentuk Sederhana, Geometris dan Garis Tidak


Putus
4. Tusuk Hias
Tusuk hias ada bermacam-macam bentuk dan caranya. Pada desain
hiasan sulaman tusuk hias harus digambar pada hiasan yang dikehendaki.
Tusuk hias diantaranya: (1) tusuk jelujur; (2) tusuk tikam jejak; (3) tusuk
rantai memanjang; (4) tusuk rantai terbuka; (5) tusuk feston; (6) tusuk
holbein; (7) tusuk silang; (8) tusuk flanel; (9) tusuk pipih; (10) tusuk tangkai;
(11) tusuk ranting; (12) tusuk melekatkan benang; (13) tusuk sevron; (14)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 19dari 30 22 Pebruari 2018

tusuk buhul; (15) tusuk rantai tertutup; (16) tusuk lubang kecil dibalut; (17)
tusuk lalat.

Gambar 7. Tusuk Jelujur dan Tikam Jejak

Gambar 8. Tusuk Rantai dan Rantai Terbuka

Gambar 9. Tusuk Feston


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 20dari 30 22 Pebruari 2018

Gambar 10. Tusuk Holbein

Gambar 11. Tusuk Flanel dan Silang

Gambar 12. Tusuk Pipih


5. Pola Hias
5.1 Pola Serak atau tabur
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 21dari 30 22 Pebruari 2018

Pola serak atau pola tabur dibuat dengan meletakkan motif yang sama
secara berulang-ulang pada jarak tertentu dengan arah berlawanan atau
searah, atau kesemua arah. Membuat desain ini dengan membuat motif
berulang pada titik- titik tertentu atau kotak - kotak sebagai garis penolong.
5.2 Pola Berangkai
Pola berangkai dapat diperoleh melalui pola serak yang, dihubungkan
dengan garis-garis horisontal atau garis vertikal atau garis diagonal dengan
motuf yang sama dan besar motifnya sama.
5.3 Pola Pinggiran
Pola Pinggiran tersusun dengan cara meletakkan motif hias secara
berulang dan berjajar dapat vertikal matau horisontal. Untuk membuat pola
pinggiran perlu ditentukan lebar pinggiran yang akan dibuat dengan
bantuan membuat kotak kotak. Misalnya lebar pinggiran selebar 2,5 cm x
1,5 cm dijajar sepanjang yag diinginkan. Selanjutnya mengisikan motif
yang sama/persis pada setiap kotak. (lihat contoh kotak-kotak pada
gambar berikut)

Gambar 13. Kotak Pinggiran


Setelah semua kotak diisi maka tentukanlah pola inggiran Macam-macam
pola hias pinggiran adalah sebagai berikut: (1) pola pinggiran simetris; (2).
pola pinggiran berdiri; (3). pola pinggiran bergantung; (4). pola pinggiran
memanjat; (5). pola pinggiran berjalan; (6). pola sudut; (7). pola tengah; (8).
pola melingkar. Bahan yang diperlukan pada menghias kain ada
bermacam-macam, dapat dikelompokkan sebagai berikut: (1). kain yang
sukar dihitung benangnya; (2). kain yang mudah dihitung benangnya, terdiri
dari dua kain yaitu bagi polos dan kain bagi bercorak.

6. Bagian-bagian Busana dan Macam-macam Lenan Rumah Tangga


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 22dari 30 22 Pebruari 2018

Busana wanita memiliki bagian-bagian seperti badan, dada, pinggang, krah


lengan, blus, dan sebagainya. Pada rok meliputi rok bagian depan, belakang,
dan lain-lain. Busana wanita dapat berbentuk rok, blus, kebaya, daster,
kerudung, rompi, baju kurung dan sebagainya. Untuk mendesain sulaman, perlu
dibuat pola pada bagian yang akan dihias. Contoh misalnya akan menghias pada
bagian saku, maka perlu dibuat pola saku ukuran yang sebenamya kemudian
diberi rancangan pola hias yang diinginkan.
Busana pria juga terkadang ada yang dihias dengan sulaman. Misalnya
pada bagian saku, pada bagian belahan tempat kancing badan depan, pada baju
koko umumnya diletakkan pada krah, dan badan depan Untuk mendesain
sulaman pada pakaian pria, perlu dibuat pola bagian busana yang akan dihias.
Misalnya akan menghias pada krah tegak baju koko, maka harus membuat pola
krah baju koko dan diberi rancangan pola hias yang akan diterapkankan.
Lenan rumah tanga wujudnya antara lain adalah sarun bantal tidur, sarung
bantal kursi, sprei, taplak meja, serbet makan, penutup telpon, penutup kulkas,
dll.
6.1 Macam-macam Desain Hiasan Sulaman
a. Desain Hiasan Sulam Fantasi
Sulaman fantasi merupakan sulaman yang mempergunakan bermacam
macamtusuk hias, macam-macam warna, macam-macam benang.
Untuk ini, dapat di cermati bentuk-bentuk tusuk hias yang sudah
dipelajari pada pokok bahasan terdahulu. Desain pola hias untuk
sulaman fantasi disesuaikan dengan benda yang akan dihias dan
syarat-syarat sulaman fantasi yaitu: (1) diterapkan berbagai macam
tusuk hias minimal 3 macam; (2) warna benang untuk menyulam
minimal 3 warna; (3) penempatan tusuk harus sesuai dengan garis
lengkung dan lurus. Garis lengkung dapat menggunakan tusuk tangkai
atau rantai.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 23dari 30 22 Pebruari 2018

Gambar 14. Desain Sulam Fantasi

b. Desain Hiasan Sulam Aplikasi


Desain aplikasi merupakan desain hiasan sulaman yang
mempergunakan perca kain atau kulit dengan cara melekatkan
dengan tusuk-tusuk hias. Tusuk utama daam sulam ini adalah
tusuk feston. Yang perlu diperhatikan dalam sulam hias ini adalah
pola aplikasi yang tidak terlalu kecil dan runcing.
c. Desain Hiasan Sulam Inggris
Sulaman Inggris merupakan salah satu sulaman putih. Oleh karena itu
bahan yang dihias sewarna dengan benang yang dihias. Pengertian
sewarna disini dimaksudkan warna itu dapat satu warna misalnya putih
dengan putih, pink muda dengan pink muda, dan sebagainya, tetapi
dapat juga warna kain kuning muda dihias dengan benang hias yang
warnanya lebih tua, warna kain putih dihias dengan warna benang hias
pink muda atau pink keputih - putihan. Sulaman Inggris memiliki ciri-ciri
terdapat motif berbentuk ringgit, lubang kecil berbentuk bulat, lonjong,
tetes air.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 24dari 30 22 Pebruari 2018

Gambar 15. Desain Sulam Inggris


d. Desain Hiasan Sulam Rechelieu
Termasuk dalam sulaman putih. Ciri sulam rechelieu adalah sulaman
yang memiliki lubang dan penghubung pada setiap motif atau pola hias.
Penghubung ini disebut brides. Brides dapat diletakkan didalam atau
diluar pola hias. Tusuk hias untuk penyelesaian pinggiran dan brides
menggunakan tusuk hias feston. Apabila dikerjakandengan mesin maka
pada umumnya disebut kerancang atau krawang, hal nama tergantung
daerah masing-masing namun prinsip asalnya adalah Rechelieu.

Gambar 16. Desain Sulam Richelieu


e. Desain Hiasan Sulam Inkrustasi
Desain sulaman lnkrustasi adalah desain sulaman putih yang
diterapkan busana dan lenan rumah tangga. Sulaman Inkrustasi
merupakan sulaman lekapan. Lekapan yang digunakan adalah bahan /
kain tula, atau kain kaca. Kain tembus terang tersebut diletakkan pada
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 25dari 30 22 Pebruari 2018

bagian buruk kain, kemudian kain yang dihias digunting sesuai dengan
motif yang dikehendaki, kemudian diselesaikan dengan tusuk feston,
sehingga pada bagian baik kain terlihat kain tula/kaca. Tusuk utama
yang digunakan adalah tusuk feston tusuk hias lain digunakan sebagai
pelengkap.

Gambar 17. Desain Sulam Inkrustasi


f. Desain Hiasan Sulaman Perancis
Sulaman Perancis sifatnya timbul, asal mulanya dikerjakan pada kain
putih dengan benang putih, tetapi sekarang sudah dikerjakan pada kain
berwarna dengan benang yang sewarna, atau dapat ditambah dengan
warna benang yang berbeda. Oleh karena itu termasuk sulaman putih.
Pada umumnya teknik sulaman Perancis dipergunakan untuk membuat
sulaman monogram, simbol. Yang dimaksud monogram ialah suatu
singkatan huruf atau lambang dari sesuatu nama, misalnya: namanya
"VIVIN" monogramnya adalah huruf " V ". Sulaman ini berbentuk relief.
Adapun simbol atau logo misalnya logo UNNES, logo PLN, dan
sebagainya. Selain itu sulaman Perancis dapat juga dihiaskan pada
bermacam-macam barang nyamu atau lenan rumah tangga.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 26dari 30 22 Pebruari 2018

Gambar 18. Desain Sulam Perancis

g. Desain Hiasan Sulaman Kruisteek


Desain hiasan sulaman kruistik atau umumnya dikenal hiasan setrimin
atau tusuk silang. Desain ini banyak diterapkan pada lenan rumah tangga
misalnya sarung bantal kursi, taplak meja tamu, taplak meja makan,
hiasan dinding, pakaian anak, dan sebagainya. Sulaman kruisteek
menggunakan tusuk silang dan benang hias bermacammacam warna dan
dikerjakan pada kain yang disebut setrimin. Penyelesaian desain (gambar
rancangan) Desain sulaman tusuk silang (kruisteek) harus dilakukan pada
kertas berkotak atau menggunakan milimeter. Berdasarkan kertas
berkotak atau milimeter dibuat motif atau pola hias sesuai dengan bentuk
yang diinginkan. Yang menjadi perhatian bahwa dalam desain kruistik
bentuknya selalu geometris dalam arti tidak ada garis berbentuk
lengkung. Pada kotak yang kena motif diberi tanda silang atau kode
tertentu dengan warna tertentu.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 27dari 30 22 Pebruari 2018

h. Desain Hiasan Sulaman Asisi


Desain hiasan sulaman asisi merupakan sulaman tusuk silang yang
dipadukan dengan tusuk holbein. Dapat menggunakan macam-macam
warna benang. Tusuk silang digunakan sebagai tusuk pengisi motif
sedangkan tusuk holbein digunakan untuk membentuk motif pada sulam
asisi. Sulam asisi selalu membentuk geometris, warna benang yang
digunakan hanya satu warna dan menggunakan tusuk silang pada bagian
dalam motif.
i. Desain Hiasan Sulaman Manik-manik dan Payet
Payet adalah suatu butiraan–butiran kecil dengan berbagai macam
bentuk dan warna, dimana terdapat lubang kecil pada bagian tengahnya
sebagai tempat memasukkan benang, serta mempunyai kilau sehingga
dapat digunakan sebagai hiasan. Sebagai contoh desain motif adalah dari
keseluruhan yang terdapat pada suatu bidang berupa garis lurus maupun
lengkung sehingga membentuk motif tertentu berikut contohnya

Gambar 18. Desain Sulam Manik-Manik


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 28dari 30 22 Pebruari 2018

Gambar 19. Desain Sulam Manik-Manik dan Payet

j. Desain Hiasan Sulaman Merubah Corak


Merubah corak merupakan salah satu teknik sulaman yang dikerjakan
pada kain bercorak kotak-kotak atau bintik-bintik atau polcadot. Menghias
dengan teknik merubah corak maksudnya ialah menutup salah satu corak
atau warna sedemikian rupa sehingga memberi kesan kain yang semula
bermotif kotak tersebut berubah tidak hanya motif kotak tetapi ada motif
lain. Untuk menutup kotak atau menghubungkan kotak satu dengan kotak
lainnya digunakan benang satu warna yang sama dengan warna kotak
yang dipilih. Penyelesaian gambar. Untuk menyelesaikan gambar
sebaiknya membuat motif kotak-kotak atau bintik-bintik pada kertas polos,
selanjutnya diselesaikan sesuai dengan motif dan pola hias yang dipilih.
D. Rangkuman
Desain hiasan sulaman adalah suatu rancangan untuk enentukan pola
hias, motif hias, teknik hias, keserasian komposisi warna bahaan,benang,
tusuk-tusuk hias.ukuran benda yang akan dibuat. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan pada waktu akan mendesain. Selain itu dibahas tentang
tujuan desain hiasan sulaman, unsur-unsur sulaman, dan macam-macam
desain sulaman.

E. Pertanyaan/Diskusi
1. Petunjuk Khusus
Siapkan kertas gambar ukuran A3, alat tulis pensil berwarna, penghapus,
dan penggaris (perlengkapan menggambar).
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 29dari 30 22 Pebruari 2018

2. Tugas:
Ciptakan desain hiasan pada blus bagian depan atau pada lengan
dengan teknik desain sulaman fantasi, Adapun ketentuan yang harus
anda perhatikan adalah warna kain harus dibuat sesuai aslinya, warna
benang sesuai dengan yang anda pilih, dan perhatikan tusuk– tusuk hias
yang anda pilih. Ukuran sebenarnya atau skala 1:1.

D. Lembar Kegiatan
1. Alat dan Bahan
Alat-alat dan bahan untuk membuat desain hiasan sulaman antara lain
kertas A3, alat tulis, penggaris, pensil luna macam- macam warna atau
cat air dengan kuas besar dan kuas kecil, palet, air, kapas, kertas roti
atau kertas tipis.
2. Keselamatan dan Kesehatan kerja
Siapkan semua alat dan bahan, kemudian tempat dijaga kebersihannya
jangan sampai tumpah air dan cat airnya sehingga bersih hasilnya.
3. Prasyarat
Memiliki pengetahuan dan pengalaman menggambar.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 30dari 30 22 Pebruari 2018

DAFTAR PUSTAKA

Atisah Uzhara dkk.. Menghias Kain Bordir Mesin. Insani. Jakarta


Hery Suhersono.2004. Motif Textil dan Seni Bordir. Jakarta : Puspa Swara
Jelles.. B.C. 1955. Ik Kan Handwerken. Leiden.
Ondori. 1981. Beautiful Embroidery Designs.Tokyo . Japan.
Prapti Karomah dkk. 1998. Teknik Membordir. FPTK IKIP Yogyakarta. Singer
.1993. Variasi Bordir. PT. Singer . Jakarta.
Sumantri,V.M. 1998. Pola Ragam Hias Corak. Jilid 1, 2, dan 3.MutiaraCollection.
Yogyakarta.
Wasia Roesbani Pulukadang1982.Keterampilan Kain.Angkasa. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai