Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN IPTEKS

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga

(Nurkadri)

Abstrak
Olahraga adalah aktiftas jasmani yang membutuhkan energy dalam melakukannya. Kadar energy yang
dibutuhkan disesuaikan dengan berat atau ringan aktifitas olahraga yang dilakukan. Atlet yang memiliki
tingkat kegiatan aktivitas fisik yang tinggi akan membutuhkan konsumsi nutrisi yang tepat komposisinya
agar ketersediaan sumber energi di dalam tubuh dapat tetap terjaga baik untuk menjalankan aktivitas
sehari-hari maupun saat akan menjalani program latihan maupun saat akan bertanding. seorang atlet
secara umum disarankan untuk memenuhi kebutuhannya dengan kombinasi sebesar 50% atau secara
ideal 55-65% melalui konsumsi karbohidrat, 20-35% melalui konsumsi lemak serta 12-15% melalui
konsumsi protein. Namun walaupun lemak akan berfungsi sebagai sumber energy utama tubuh dalam
olahraga dengan intensitas rendah, ketersediaan karbohidrat tetap akan dibutuhkan oleh tubuh untuk
menyempurnakan pembakaran lemak serta untuk mempertahankan level glukosa darah.

Kata Kunci : Energi Dan Aktifitas Olahraga

PENDAHULUAN melakukannya. Kadar energy yang dibutuhkan


Olahraga adalah satu dari sekian disesuaikan dengan berat atau ringan aktifitas
banyak aktifitas yang dilakukan oleh manusia . olahraga yang dilakukan. Panduan tentang
Motivasi manusia untuk melakukannya juga pemenuhan energy yang sesuai dengan
bervariasi. Ada yang bertujuan untuk aktifitas olahraga yang dipilih akan
kesehatan, prestasi atau hanya untuk sekedar menentukan tercapainya tujuan yang
mengisi waktu luang (rekreasi). Berdasarkan diharapkan. Tapi terkadang kita tidak
UU.NO.3 Tahun 2005 tentang sistem mengetahui atau tidak memertimbangkan hal
keolahragaan nasional, olahraga terbagi tersebut sehingga sering terjadi hal yang tidak
menjadi 3, yaitu : di harapkan, agar bisa mencapai hasil yang
1. Olahraga Pendidikan lebih baik hal itu dapat diupayakan dengan
2. Olahraga Prestasi asupan gizi atau pengaturan makanan dengan
3. Olahraga Rekreasi kebutuhan gizi yang lebih besar dibanding
Pembagian tersebut didalamnya orang biasa. Dalam situasi yang lebih khusus
sudah termasuk segala jenis cabang dan pengaturan makanan bagi olahragawan yang
aktivitas olahraga lainnya. Namun demikian menuntut prestasi harus di persiapkan pada
apapun jenis pembagian olahraga yang masa pelatihan, pertandingan dan pasca
tersebut diatas secara garis besar pada intinya pertandingan.
semua itu mengarah kepada aktiftas manusia. Hal ini yang melatar belakangi dalam
Pembagian tersebut memberikan pengetahuan dunia olahraga, tidak hanya metode latihan
kepada manusia agar lebih mudah dan terarah atau juga bakat yang akan menentukan
dalam pengambilan keputusan untuk prestasi yang dapat diraih oleh seorang atlet
berolahraga. namun konsumsi nutrisi yang tepat dalam
Olahraga adalah aktiftas jasmani sehari-hari secara langsung juga akan
yang membutuhkan energy dalam memberikan pengaruh yang positif terhadap
peningkatan performa serta prestasi yang
JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 75 Tahun XX Maret 2014 78
PENERAPAN IPTEKS

dapat diraih oleh seorang atlet. Oleh karena Kebutuhan energi pada saat
itu, atlet yang memiliki tingkat kegiatan berolahraga dapat dipenuhi melalui sumber-
aktivitas fisik yang tinggi akan membutuhkan sumber energi yang tersimpan di dalam tubuh
konsumsi nutrisi yang tepat komposisinya agar yaitu melalui pembakaran karbohidrat,
ketersediaan sumber energi di dalam tubuh pembakaran lemak, serta kontribusi sekitar 5%
dapat tetap terjaga baik untuk menjalankan melalui pemecahan protein. Diantara
aktivitas sehari-hari maupun saat akan ketiganya, simpanan protein bukanlah
menjalani program latihan maupun saat akan merupakan sumber energy yang langsung
bertanding. dapat digunakan oleh tubuh, protein baru akan
Berdasarkan latar belakang terpakai jika simpanan karbohidrat ataupun
pernyataan tersebut diatas maka dapat di lemak tidak lagi mampu untuk menghasilkan
ambil beberapa permasalahan yang energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
berhubungan pengertian tentang energy, Penggunaan antara lemak ataupun
bagaimana energy itu terbentuk, penyediaan karbohidrat oleh tubuh sebagai sumber energy
atau kebutuhan energy dalam aktiftas untuk dapat mendukung kerja otot akan
olahraga. Dan makanan sebagai sumber ditentukan oleh 2 faktor yaitu intensitas serta
energy. durasi olahraga yang dilakukan. Pada olahraga
intensitas rendah (±25 VO max) dengan waktu
PEMBAHASAN durasi yang panjang seperti jalan kaki atau lari-
A.Pengertian Energi lari kecil, pembakaran lemak akan memberikan
Energi adalah prasyarat untuk kontribusi yang lebih besar dibandingkan
menampilkan aktifitas fisik dalam keadaan dengan pembakaran karbohidrat.
latihan ataupun bertanding. Berdasarkan Kombinasi antara rutinitas latihan
sistem kerja, sumber energy dibagi menjadi 2, dengan frekuensi yang dapat mencapai 2x
yaitu: perharinya serta kemudian dilanjutkan dengan
1. Sistem aerobic pertandingan pada akhir minggu seperti pada
Prosesnya melalui pembakaran kompetisi sepakbola nasional ataupun
didalam darah yang menggunakan kompetisi olahraga lainnya, menyebabkan atlet
oxygen dan merubah glycogen akan membutuhkan jumlah asupan energi
menjadi energy, Biasanya menjadi (kalori) yang besar untuk mendukung
sumber utama dalam aktifitas yang aktivitasnya.
berdurasi diantara 2 menit sampai 3 02 Dalam hal pemenuhan kebutuhan energi,
jam seorang atlet secara umum disarankan untuk
2. Sistem anaerobic memenuhi kebutuhannya dengan kombinasi
Prosesnya melalui pemecahan sebesar 50% atau secara ideal 55-65% melalui
kandungan ATP (adenosine konsumsi karbohidrat, 20-35% melalui
triphosphate) didalam otot melalui konsumsi lemak serta 12-15% melalui
rangsangan gerakan eksplosif, konsumsi protein. Namun walaupun lemak
Menjadi suplai energy dalam aktifitas akan berfungsi sebagai sumber energy utama
yang berdurasi 10 detik sampai 1 tubuh dalam olahraga dengan intensitas
menit. rendah, ketersediaan karbohidrat tetap akan
dibutuhkan oleh tubuh untuk
B. Kebutuhan energy dalam berolahraga menyempurnakan pembakaran lemak serta
untuk mempertahankan level glukosa darah.
JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 75 Tahun XX Maret 2014 79
PENERAPAN IPTEKS

Pada olahraga intensitas moderat utama tubuh akan meningkat hingga sebesar
tinggi yang bertenaga seperti sprint atau juga 100% ketika intensitas olahraga berada pada
pada olahragaberegu seperti sepakbola atau rentang 70-95% VO max.
bola basket , pembakaran karbohidrat akan
berfungsi sebagai sumber energy utama tubuh
dan akan memberikan kontribusi yang lebih
besar dibandingkan dengan pembakaran lemak
dalam memproduksi energi di dalam tubuh.
Kontribusi pembakaran karbohidrat sebagai
sumber energy
Kebutuhan Zat Gizi Atlet / Kal
Umur
Jenis Berat badan/ Kg
Kelamin /Kg 10 -18 18 – 30 30 - 60
Energi Energi Energi

55 3515 3268 3238


60 3730 3455 3389
65 3907 3603 3502
70 4122 3790 3654
Laki-Laki 75 4299 3939 3767
80 4514 4126 3920
85 4693 4947 4033
90 4947 4223 4223

Kebutuhan Zat Gizi Atlet / Kal


Umur
Jenis Berat badan/ Kg
Kelamin /Kg 10 -18 18 - 30 30 - 60
6060
Energi Energi Energi

40 2540 2242 2380 2414


45 2668 2557 2489
50 2833 2694 2604
55 2960 3127 2870 2679
Perempuan
60 3253 3009 2794
65 2984 3419 2869
70 3547 3324 3182
75 3059
C. Nutrisi sumber energy
1.Protein
Protein merupakan salah satu jenis nutrisi yang
mempunyai fungsi penting sebagai bahan

JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 75 Tahun XX Maret 2014 80


PENERAPAN IPTEKS

dasar bagi pembentukan jaringan tubuh atau kacangan (kacang tanah, kedelai dan kacang
bahan dasar untuk memperbaiki jaringan- hijau).
jaringan tubuh yang telah rusak. Selain dari
kedua fungsi tersebut, protein juga akan 2. Karbohidrat
mempunyai fungsi sebagai bahan pembentuk Karbohidrat merupakan nutrisi sumber energi
hormon dan pembentuk enzim yang akan yang tidak hanya berfungsi untuk mendukung
kemudian juga akan terlibat dalam berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga namun
proses metabolisme tubuh. Kebutuhan protein karbohidrat juga merupakan sumber energi
bagi seorang atlet disebutkan berada berada utama bagi sistem pusat syaraf termasuk otak.
pada rentang 1.2-1.6 gr/kg berat badan per- Di dalam tubuh, karbohidrat yang dikonsumsi
harinya dan nilai ini berada diatas kebutuhan oleh manusia dapat tersimpan di dalam hati
protein bagi non-atlet yaitu sebesar 0.6-0.8 dan otot sebagai simpanan energi dalam
gr/kg berat badan. Peningkatkan kebutuhan bentuk glikogen. Total karbohidrat yang dapat
protein bagi atlet ini disebabkan oleh karena tersimpan di dalam tubuh orang dewasa
atlet lebih beresiko untuk mengalami kurang lebih sebesar 500 gr atau mampu untuk
kerusakan jaringan ototn terutama saat menghasilkan energi sebesar 2000 kkal. Di
menjalani latihan/pertandingan olahraga yang dalam tubuh manusia, sekitar 80% dari
berat. Selain itu pada olahraga yang bersifat karbohidrat ini akan tersimpan sebagai
ketahanan (endurance) dengan durasi panjang glikogen di dalam otot, 18-22% akan tersimpan
sebagian kecil asam amino dari protein juga sebagai glikogen di dalam hati dan sisanya
akan digunakan sebagai sumber energi akan bersirkulasi di dalam aliran darah dalam
terutama saat simpanan glikogen sudah bentuk glukosa. Pada saat berolahraga
semakin berkurang. Oleh karena hal-hal terutama olahraga dengan intensitas moderat-
tersebut diatas maka kebutuhkan konsumsi tinggi, kebutuhan energi bagi tubuh dapat
protein seorang atlet dalam kesehariannya terpenuhi melalui simpanan glikogen,
akan relatif lebih besar jika dibandingkan terutama glikogen otot serta melalui simpanan
dengan kebutuhan non-atlet. glukosa yang terdapat di dalam aliran darah
Pengunaan protein sebagai sumber (blood glucose) dimana ketersediaan glukosa di
energi tubuh saat berolahraga biasanya akan dalam aliran darah ini dapat dibantu oleh
dicegah karena hal tersebut akan menganggu glikogen hati agar levelnya tetap berada pada
fungsi utamanya sebagai bahan pembangun keadaan normal.
tubuh dan fungsiya untuk memperbaiki Proses pembakaran 1 gram
jaringan-jaringan tubuh yang rusak. Dan karbohidrat akan menghasilkan energi sebesar
dalamhubungannya dengan lajuproduksi 4 kkal. Walaupun nilai ini relatif lebih kecil jika
energi di dalam tubuh, pemecahan protein jika dibandingkan dengan energi hasil pembakaran
dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat lemak, namun proses metabolisme energi
maupun lemak juga hanya akan memberikan karbohidratakan mampu untuk menghasilkan
kontribusi yang relatif kecil. Atlet sangat ATP (molekul dasar pembentuk energi) dengan
dianjurkan untuk mengkonsumsi sumber kuantitas yang lebih besar serta dengan laju
protein yang berasal dari hewani dan nabati. yang lebih cepat jika dibandingkan dengan
Protein asal hewani seperti daging (dianjurkan pembakaran lemak.Jenis makanan sumber
daging yang tidak berlemak), ayam, ikan, telur karbohidrat antara lain: biji-bijian (beras,
dan susu. Sumber protein nabati yang ketan, jagung), umbi-umbian (ubi, singkong)
dianjurkan adalah tahu, tempe, dan kacang-
JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 75 Tahun XX Maret 2014 81
PENERAPAN IPTEKS

dan tepungtepungan(roti, mie,pasta,


makaroni,bihun) KESIMPULAN
Atlet yang memiliki tingkat kegiatan
3. Lemak aktivitas fisik yang tinggi akan membutuhkan
Di dalam tubuh, lemak dalam bentuk konsumsi nutrisi yang tepat komposisinya agar
trigliserida akan tersimpan dalam jumlah yang ketersediaan sumber energi di dalam tubuh
terbatas pada jaringan otot dan akan dapat tetap terjaga baik untuk menjalankan
tersimpan dalam jumlah yang cukup besar aktivitas sehari-hari maupun saat akan
pada jaringan adipose. Ketika sedang menjalani program latihan maupun saat akan
berolahraga, trigliseridayang tersimpan ini bertanding. seorang atlet secara umum
dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam disarankan untuk memenuhi kebutuhannya
lemak bebas (free fatty acid / FFA) untuk dengan kombinasi sebesar 50% atau secara
kemudian menghasilkan energi. Pada olahraga ideal 55-65% melalui konsumsi karbohidrat,
dengan intensitas rendah sepeti jalan kaki atau 20-35% melalui konsumsi lemak serta 12-15%
lari-lari kecil, ketika kebutuhan energi rendah melalui konsumsi protein. Namun walaupun
dan kecepatan ketersediaan energi bukanlah lemak akan berfungsi sebagai sumber energy
merupakan hal yang penting, simpanan lemak utama tubuh dalam olahraga dengan intensitas
akan memberikan kontribusi yang besar rendah, ketersediaan karbohidrat tetap akan
sebagai sumber energi utama bagi tubuh. dibutuhkan oleh tubuh untuk
Kontribusi simpanan lemak sebagai sumber menyempurnakan pembakaran lemak serta
energi tubuh baru akan berkurang apabila untuk mempertahankan level glukosa darah.
terjadi peningkatan intensitas dalam Pada olahraga intensitas moderat
berolahraga. tinggi yang bertenaga seperti sprint atau juga
Pada saat terjadinya peningkatan pada olahraga beregu seperti sepakbola atau
intensitas olahraga yang juga akan bola basket , pembakaran karbohidrat akan
meningkatkan kebutuhan energi, pembakaran berfungsi sebagai sumber energy utama tubuh
lemak akan memberikan kontribusi yang lebih dan akan memberikan kontribusi yang lebih
kecil jika dibandingkan dengan pembakaran besar dibandingkan dengan pembakaran lemak
karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan dalam memproduksi energi di dalam tubuh.
energi di dalam tubuh. Walaupun pembakaran Kontribusi pembakaran karbohidrat sebagai
lemak ini memberikan kontribusi yang lebih sumber energy utama tubuh akan meningkat
kecil jika dibandingkan dengan pembakaran hingga sebesar 100% ketika intensitas olahraga
karbohidrat saat intensitas olahraga berada pada rentang 70-95% VO max.
meningkat, namun kuantitas lemak yang
terbakar tetap akan lebih besar jika DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan saat berolahraga dengan Bompa.Tudor.2009.Theory and methodology
intensitas rendah. Lemak terdapat dalam of training.Human Kinetic.21
makanan asal hewan sebagai lemak hewani
dan asal tumbuhan sebagai lemak nabati. Forum Dekan Ilmu keolahrgaan.2009.Rintisan
Lemak hewani contohnya adalah: keju, LPTO Berstandar World Class
mentega, lemak daging (sapi/kambing). Contoh Universitiy.slide 9
lemak nabati adalah: minyak sawit, minyak
kelapa, margarine, minyak kedelai, minyak M.Anwari Irawan 2007.Nutrisi,energy dan
kacang, dan minyak jagung. performa olahraga. Polton Sports
JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 75 Tahun XX Maret 2014 82
PENERAPAN IPTEKS

Science and Performance labs


Journal.3-5.

Dirjen.BinKesMas.2002.Gizi atlet
sepakbola.DepKes Ri.9

JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 75 Tahun XX Maret 2014 83

Anda mungkin juga menyukai