Anda di halaman 1dari 3

VERSTEK

A. Pengertian Verstek
Verstek adalah kewenangan hakim untuk memeriksa dan memutus
suatu perkara meskipun Tergugat dalam perkara tersebut tidak hadir
di persidangan pada tanggal yang telah ditentukan – menjatuhkan
putusan tanpa hadirnya Tergugat. Pasal 124 HIR (Pasal 77 Rv) dan
Pasal 125 ayat (1) HIR (Pasal 73 Rv)).

B. Syarat Acara Verstek


Syarat sahnya penerapan acara Verstek kepada Tergugat, merujuk
pada ketentuan Pasal 125 ayat (1) HIR atau Pasal 78 Rv., sebagai
berikut :
1) Tergugat Telah Dipanggil dengan Sah dan Patut
2) Tidak Hadir Tanpa Alasan yang Sah
3) Tergugat Tidak Mengajukan Eksepsi Kompetensi

C. Penerapan Acara Verstek Tidak Imperatif


Pada satu sisi, undang-undang mendudukan kehadiran tergugat di
sidang sebagai hak , bukan kewajiban yang bersifat imperative.
Namun, di sisi lain undang-undang tidak memaksakan penerapan
acara verstek secara imperative. Hakim tidak mesti menjatuhkan
putusan verstek terhadap tergugat yang tidak hadir memenuhi
panggilan. Penerapannya bersifat fakutatif, yang diatur dalam Pasal
126 HIR sebagai acuan

D. Penerapan Acara Verstek Apabila Tergugat Lebih Dari Satu Orang


Bertitik tolak dari Pasal 127 HIR, Pasal 151 RBG:
1. Pada Sidang Pertama Semua Tergugat Tidak Hadir, Langsung
Dapat Diterapkan Acara Verstek.
2. Pada Sidang Berikut Semua Tergugat Tetap Tidak Hadir, Dapat
Diterapkan Acara Verstek.
3. Salah Seorang Tergugat Tidak Hadir, Sidang Wajib
Diundurkan:
- Secara Imperative, Pemeriksaan Diundurkan
- Tidak Boleh Memeriksa Tergugat Yang Hadir Dan Tidak Boleh
Menjatuhkan Verstek Kepada Yang Tidak Hadir
- Tetap Tidak Hadir Pada Sidang Berikutnya Proses Pemeriksaan
Dilangsungkan Secara Kontradiktor.
4. Salah Seorang Atau Semua Tergigat Yang Hadir Pada Sidang
Pertama, Tidak Hadir Pada Sidang Berikut, Tetapi Tergugat
Yang Dahulu Tidak Hadir, Sekarang Hadir.
a. Mengundurkan Persidangan
- Pengunduran itu tidak merugikan kepentingan penggugat
- Juga tidak menghambat batas jangka waktu penyelesaian yang
digariskan, yaitu 6 bulan terhitung dari tinggal registrasi
perkara
b. Melangsungkan Persidangan Secara Konradiktor
- Pemeriksaan yang demikian dianggap meliputi dan berlaku
terhadap tergugat yang tidak hadir.
- Terhadap mereka dikenakan hukuman, yaitu pemeriksaan
yang berlangsung dianggap tanpa bantahan terhadap dalil
penggugat.
c. Salah Seorang Tergugat Terus-Menerus Tidak Hadir
Sampai Putusan Dijatuhkan, Proses Pemeriksaan
Kontrakdiktor.
Upaya hukum yang diajukan, bukan verzet
berdasarkan Pasal 129 HIR, tetapi upaya banding
berdasarkan Pasal & Undnag-Undang No. 20 Tahun
1947.

Verzet (Perlawanan dari Verstek)

A. Pengertian Verzet
Verzet secara bahasa merupakan kata yang diambil dari bahasa Belanda
yang artinya perlawanan. Sedangkan verzet secara istilah adalah upaya
hukum terhadap putusan yang dijatuhkan diluar hadirnya tergugat.
Ketentuan undang-undang yang mengatur tentang hal tersebut
dijelaskan dalam pasal 125 ayat (3) jo Pasal 129 HIR, Pasal 149 ayat (3)
jo Pasal 153 Rbg.

B. Tenggang Waktu untuk Melakukan Verzet


Dalam melakukan verzet atau sebubah perlawnaan, tergugat memiliki
kesempatan selama:
1. Dalam waktu 14 hari setelah putusan diberitahukan pasal 129 (2)
HIR
2. Sampai hari ke 8 setelah teguran seperti dimaksud Pasal 196 HIR ;
apabila yang ditegur itu datang menghadap
3. Kalau tidak datang waktu ditegur sampai hari ke 8 setelah
eksekutarial (pasal 129 HIR).

C. Yang Berhak Mengajukan Perlawanan


Berdasarkan Pasal 129 ayat (1) dan Pasal 83 Rv, yang berhak
mengajukan perlawanan hanya:
- Terbatas pihak tergugat saja.
- Sedang kepada penggugat, tidak diberi hak mengaujakan perlawanan.

Anda mungkin juga menyukai