Hari : Senin
3. Shintya Malik
4. Anna Bella
PENETRASI TANAH
1805108010011
FAKULTAS PERTANIAN
2019
BAB I. PENDAHULUAN
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang terdiri atas batuan yang telah melapuk
ditambah bahan organik lainnya. Tanah di setiap permukaan bumi tidaklah akan selalu sama,
hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu iklim, bahan induk batuan, suhu, waktu, serta
bahan-bahan hidup. Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai
hara atau nutrisi (senyawa organikdan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti:
N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl) dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif
(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktivitas tanah untuk menghasilkan biomas dan produksi.
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui cara
menghitung tingkat kepadatan suatu tanah sebagai bahan informasi tentang kompaksi tanah
dan dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Penetapan kekuatan tanah merupakan penetapan yang menyangkut baik konsistensi
maupun struktur tanah. Masuknya penetrometer ke dalam tanah mengahadapi kompresi dan
gesekan antara logam dengan tanah yang menyangkut friksi dan kohesi. Kekuatan tanah
digambarkan sebagai besarnya ketahanan tanah terhadap penetrasi, sehingga sering juga
disebut resdistensi tanah. Penetrasi tanah adalah daya yang dibutuhkan oleh sebuah benda
untuk masuk ke dalam tanah. Penetrasi tanah merupakan refleksi dari kemampuan akar
tanaman menembus tanah. Masuknya akar tanaman ke dalam tanah tergantung dari
kemampuan akar tanaman, sifat fisik tanah, seperti struktur, tekstur, kepadatan tanah, retakan
yang ada dalam tanah, kandungan bahan organik, dan kelembaban tanah (Utomo, 2016).
Konsistensi tanah ditakrifkan sebagai bentuk kerja keras fisik adhesi dan kohesi
partikel-partikel tanah pada berbagai tingkat kelengasan. Bentuk kerja tersebut tercermin
antara lain: (a) ketahanan tanah terhadap gaya tekanan, gaya gravitasi, dan tarikan dan (b)
kecenderungan massa tanah untuk melekat satu dengan yang lain atau terhadap benda lain.
Dua faktor utama yang mempengaruhi konstisten tanah, yakni (a) kondisi kelengasan tanah
dan (b) tekstur tanah. Konsistensi tanah penting untuk menentukan cara pengolahan tanah
yang baik, juga penting bagi penetrasi akar tanaman di lapisan bawag dan kemampuan tanah
menyimpan lengas. Ada dua cara penentuan konsisten tanah (a) di lapangan dan (b) di
laboratorium berdasarkan angka Atterberg (Sutanto, 2005).
Kerusakan yang dialami pada tanah tempat erosi terjadi berupa kemunduran sifat
kimia dan fisik tanah, seperti kehilangan unsur hara dan bahan organik, menurunnta kapasitas
infitrasi dan kemampuan menahan air, meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi
tanah, serta berkurangnya kemantapan struktur tanah, yang pada akhirnya menyebabkan
memburuknya pertumbuhan tanaman dan menurunnya produktivitas. Hal ini karena lapisan
tanah atas setebal 15 sampai 30 cm memiliki sifat kimia dan fisik lebih baik daripada lapisan
bawah (Yani, 2007).
Indikator untuk respon kompresi adalah indeks kompresi, stres precompression, indeks
resistensi dan indeks ketahanan berdasarkan sifat fisik tanah. Ketahanan tanah dinilai terhadap
siklus beku-cair (FT) dan basah-kering (WD). Kandungan C-organik meningkat dengan
peningkatan pemupukan dan mengakibatkan kepadatan awal massal, porositas berisi udara
total pori, dan meningkatkan organisasi ruang pori. Resistensi tanah menurun dengan
meningkatnya kandungan C-organik, tetapi korelasi ini tidak signifikan. Namun demikian,
bobot isi dan kadar air gravimetri secara signifikan berkorelasi positif dengan indeks resistensi
kompresi tanah, dimana efek BI secara signifikan lebih kuat (Ryan, 2016).
BAB III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Tempat dan Waktu
Adapun praktikum ini dilakukan di Laboratorium Fisika Tanah dan Lingkungan Prodi
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala pada hari Senin tanggal 02 Desember
2019 pada pukul 08:00 WIB.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Tanah