Anda di halaman 1dari 2

CARA PEMBUATAN

 Proses Ekstraksi
- Memblender daun kemangi selama 15 detik hingga berbentuk serbuk dan menimbang daun
kemangi yang telah berbentuk serbuk sebanyak 300 gram.
- Mengisi alat pemanas (waterbath) dengan media air dan menyalakan alat pemanas
(waterbath) serta mengatur suhu pemanasan.
- Memasukkan bahan daun kemangi sebanyak 300 gram kedalam labu ekstraktor leher tiga,
menambahkan pelarut n-heksana sebanyak 600 ml dan meletakkan labu ekstraktor kedalam
waterbath.
- Mengarahkan ujung kondensor secara vertikal dan menutup ujung kondensor bagian atas
hingga tak ada uap yang keluar, seluruh uap terkondensasi menjadi pelarut kembali.
- Merangkai alat ekstraktor dengan menambahkan kondensor pada leher sebelah kanan,
termometer pada leher sebelah kiri dan motor pengaduk pada leher bagian tengah.
- Mengatur suhu proses ekstraksi pada 25 0C dan waktu ekstraksi selama 3 menit secara
bersamaan.
- Matikan alat pemanas dan memisahkan labu ekstraktor dari waterbath.
- Memisahkan campuran bahan dan pelarut menggunakan saringan hingga didapatkan
hasilekstrak dan rafinat (ampas).
-Hasil ampas terpisah dilakukan pemerasan menggunakan kain berpori sampai tak ada cairan
yang tersisa pada ampas.
- Lakukan prosedur yang sama pada menit ke 60 sampai dengan 150.
- Lakukan prosedur yang sama pada suhu ke 35, 45 dan 55 0C.
 Proses Destilasi
- Memasukkan kembali larutan yang telah terpisah dari ampas (ekstrak) kedalam labu
destilasi.
- Merangkai alat destilasi dengan meletakkan kondensor di leher labu serta melakukan proses
destilasi pada suhu 75 0C sehingga didapatkan destilat (minyak) dan residu (pelarut).
- Memipet hasil destilat didalam labu destilasi dan memasukkannya ke dalam botol sampel
serta menutup botol sampel dan menyimpannya didalam lemari pendingin ataupun desikator
 Proses Pembuatan Mouthwash
- Disiapkan alat-alat yang digunakan dan semua bahan ditimbang sesuai dengan yang
dibutuhkan
- Fase air dan bahan yang larut air disiapkan yaitu aquadest, Na-Benzoat,Na-Sakarin, tween
80, serta gliserin
- Bahan yang tidak larut air seperti minyak atsiri daun kemangi (Ocimum sanctum L.), kayu
manis (Cinnamonum zeylanicum), dan peppermint oil dicampurkan
- Kedua fase ini kemuadian dicampurkan bersama sambil diaduk hingga larut lalu disaring
dan dimasukan dalam botol kaca bening
SIFAT FISIKOKIMIA
-Daun Kemangi
Kandungan : tanin, flavonoid, steroid/triterpenoid, minyak atsiri, asam heksauronat, pentosa,
xilosa, asam metil homoanisat, molludistin serta asam ursolat (Hendrawati, 2009); saponin,
flavonoid, polifenol dan tannin (Pujianta, 2010); betakaroten (provitamin A), vitamin c dan
daun kemangi juga mengandung komponen non gizi, antara lain senyawa flavonoid dan
eugenol, arginin, anetol, boron, dan minyak atsiri (Putra, 2012).
Khasiat : berkhasiat sebagai antimikroba yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus,
atau jamur yang membahayakan tubuh, mengatasi sariawan, panu, mual, masalah-masalah
untuk pria dan bau mulut (Putra, 2012).
-Kayu Manis (Cinnamomum zeylanicum)
Kandungan: minyak atsiri, eugenol, cinnamic aldehida, safrol, tannin, kalsium oksalat,
dammar, dan zat penyamak (Hariana,2007); dalam kulitnya terdapat damar, pelekat, tanin, zat
penyamak, gula, kalsium, oksalat, dua jenis insektisida cinnzelanin dan cinnzelanol, cumarin
dan sebagainya (Rismunandar,1995).
Khasiat : daya bunuh terhadap mikroorganisme (antiseptis), membangkitkan selera atau
menguatkan lambung (stomakik) juga memiliki efek untuk mengeluarkan angin (karminatif),
preparat antimikroba alami yang dapat bekerja terhadap bakteri, virus, dan jamur (Yuliani
dan Satuhu, 2012); peluruh kentut (carminative), peluruh keringat (diaphoretic), antirematik,
penambah nafsu makan (stomachica) dan penghilang rasa sakit (analgesic) (Hariana, 2007).
-Gliserin
Pemerian: cairan seperti sirop; jernih, tidak berwarna; tidak berbau; manis diikuti rasa hangat.
Higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk
massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20o
Kelarutan: Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) P; praktis tidak larut dalam
kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak tanah
Khasiat: Zat tambahan
-Tween 80
Pemerian: Cairan kental seperti minyak; jernih, kuning; bau asam lemak, khas
Kelarutan: Mudah larut dalam air dalam etanol(95%) P, dalam etil asetat P dan dalam
metanol P, sukar larut dalam parafin cair P dan dalam minyak biji kapas P
Khasiat: Zat tambahan
-Natrium Benzoat
Pemerian: Butiran atau serbuk hablur; putih; tidak berbau atau hampir tidak berbau
Kelarutan: Larut dalam 2 bagian air dan dalam 90 bagian etanol (95%) P
Khasiat: Zat pengawet
-Na sakarin
Pemerian: Serbuk hablur; putih; tidak berbau atau agak aromatik; sangat manis
Kelarutan: Larut dalam 1,5 bagian air dan dalam 50 bagian etanol (95%) P
Khasiat: Zat tambahan
-Peppermint oil
Pemerian: Cairan, tidak berwarna, kuning pucat atau kuning kehijauan, bau aromatik, rasa
pedas dan hangat, kemudian dingin
Kelarutan: dalam etanol larut dalam 4 bagian volume etanol (70%) P opalesensi yang terjadi
tidak lebih kuat dari opalesensi larutan yang dibuat dengan menambahkan 0,5 ml perak nitrat
0,1 N pada campuran 0,5 ml natrium klorida 0,02 N dan 50 ml air
Khasiat: zat tambahan; karminativum

Anda mungkin juga menyukai