Anda di halaman 1dari 5

l.

Jelaskan bagimana mensosialsiasikan Pendidikan Kewarganegaraan agar tujuan Pendidikan


Kewarganegaraan dapat berhasil
Jawab : Pendidikan Kewarganegaraan pada umumnya memiliki tujuan utama untuk
menghasilkan atau membentuk warga Negara yang baik., selain itu juga untuk mewujudkan rasa
nasionalisme dan patriotisme untuk bangsanya. Agar tujuan pendidikan kewarganegaraan dapat
berhasil, maka diperlukan sosialisasi hasil kajian esensi pendidikan kewarganegaraan dan
sosialisasi bagaimana pembelajarannya agar mampu memperkuat revitalisasi nasionalisme suatu
bangsa menuju character and nation building sebagai tumpuan harapan pendidikan masa depan.
Mensosialisasikannya salah satunya dengan cara mewajibkan anak-anak untuk mengikuti
pendidikan dasar yang didalamnya juga terdapat pendidikan kewarganegaraan, juga pendidikan
formal maupun informal harus menggunakan proses belajarnya menyenangkan, mengasyikkan,
sekaligus mencerdaskan. Selain itu juga dengan menyempurnakan kurikulum inti pendidikan
kewarganegaraan.
2. Berikan alasan mengapa pendidikan Kewarganegaraan penting artinya bagi suatu negara
bangsa.
Jawab : Pancasila adalah sebagai Dasar Negara Indonesia, oleh karena itu sifat dan sikap bangsa
Indonesia harus mencerminkan kepribadian Pancasila. Dan di sini, Pendidikan Pancasila sangat
berperan penting untuk mewujudkannya. Terutama bagi para penerus bangsa, agar mereka
menyadari dan dapat berperilaku sesuai dengan Pancasila, mempunyai jiwa serta semangat
Pancasila, mempertahankan dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, selalu berusaha
untuk memajukan dan mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Indonesia. Sebab tanpa adanya
Pedidikan Pancasila semua itu tidak akan dapat tercapai, akan terjadi perselisihan, kerusakan
moral, dan Indonesia dapat terpecah.
3. Coba saudara evalusasi silabus Pendidikan Kewarganegaraan yang terbaru, apa
kekurangannya, materi apa yang tidak relevan dan materi apa yang perlu ditambahkan, kemudian
berikan argumentasinya.
Jawab : Silabus pendidikan Kewrganegaraan untuk perguruan tinggi menurut saya bagus, walau
masih perlu untuk ditambahkan dengan materi yang dapat meningkatkan kualitas
wawasan mahasiswa mengenai kepentingan publik dan kewarganegaraan. Ditampahkan pula
Contoh konktrit penerapan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari. Agar tidak hanya
menjadi meteri saja tetapi dapat juga diterapkan mahasiswa.
4. Berikan komentar saudara mengenai hak dan kewajiban warganegara, apakah pelaksanaannya
sudah sesuai dengan pasal-pasal UUD l945 (apakah pemerintah dan warga negara telah
memenuhi segala kewajibannya).
Jawab :  Hak dan kewajiban warga Negara dalam pelaksanaanya belum sesuai dengan apa yang
ada dalam pasal-pasal UUD 1945 yang telah ada, meskipun pasal-pasal tentang hak dan
kewajiban mengalami perubahan sesuai kebutuhan dan kondisi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dan pemerintah serta WNI juga belum sepenuhnya memenuhi segala hak dan
kewajibannya, sebab mereka masih banyak yang mementingkan hak mereka sendiri dan
mengabaikan hak-hak orang lain, selain itu mereka juga banyak yang menomorduakan
kewajiban mereka masing-masing
5. Dalam era otonomi daerah (OTDA) banyak terjadi tarik menarik kepentingan antara
pemerintah pusat dan daerah, coba berikan solusinya agar terjadi hubungan yang sehat antara
pusat dan daerah dan wewenang apa yang seharusnya dibagi.
Jawab :  Hak dan kewajiban warga Negara dalam pelaksanaanya belum sesuai dengan apa yang
ada dalam pasal-pasal UUD 1945 yang telah ada, meskipun pasal-pasal tentang hak dan
kewajiban mengalami perubahan sesuai kebutuhan dan kondisi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dan pemerintah serta WNI juga belum sepenuhnya memenuhi segala hak dan
kewajibannya, sebab mereka masih banyak yang mementingkan hak mereka sendiri dan
mengabaikan hak-hak orang lain, selain itu mereka juga banyak yang menomorduakan
kewajiban mereka masing-masing.
6. Jelaskan mengapa pendidikan HAM (hak azasi manusia) penting artinya bagi warga
negara RI dalam mewujudkan Indonesia Baru.
Jawab : Pendidikan HAM penting untuk diupayakan. Menurut Asmar Oemar Saleh (Mantan
Deputi HAM, Meneg HAM RI) ,pendidikan HAM memiliki dimensi strategis dalam memajukan,
melindungi, menegakkan dan menghormati HAM. Pendidikan HAM bukan saja merupakan
ikhtiar untuk menyebarluaskan pemahaman dan wawasan HAM kepada seluruh masyarakat
secara holistic, tetapi juga penciptaan agar HAM menjadi bagian integral dalam kehidupan
masyarakat. Pendidikan HAM juga merupakan refleksi dari usaha melindungi HAM.
Perlindungan terhadap HAM ini kini bahkan menjadi tuntutan dan harapan seluruh masyarakat di
satu sisi dan di sisi lain menjadi kewajiban Negara.  Sehingga bila perkembangannya berhasil,
dalam jangka panjang berdampak positif dan konstruktif bagi kehidupan manusia yang lebih
beradab, demokratis dan menjunjung tinggi nilai-nilai HAM untuk mewujudkan Indonesia baru,
tanpa adanya pelanggaran HAM kembali.
7. Coba saudara rumuskan Pendidikan Kewarganegaraan yang ideal bagi negara kesatuan
RI agar tujuan Pendidikan kewarganegaraan bisa berhasil, serta berikan paramater
keberhasilannya.
Jawab : Pendidikan Kewarganegaraan yang ideal yaitu sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia
dan ideology pancasila, dalam proses pembelajarannya juga menyangkut kondisi dan
problematika bangsa sehingga siswa dapat memecahkan masalah bangsa ini. Dalam
keberhasilannya, di kehidupan bangsa tidak ada lagi masalah seperti kasus korupsi, terciptanya
keadilan hokum, pemerintah kembali ke rakyat, dan rakyat lebih demokratis dan ikut campur
dalam pemerintahan, tidak lagi golput.
8. Berikan sumbangan pemikiran bagaimana cara mencegah disintegrasi bangsa, karena
adanya aspirsi kedaerahan yang menguat dan adanya gerakan New Etnisitas.
Diperlukan suatu upaya pembinaan yang efektif dan berhasil, diperlukan pula tatanan, perangkat
dan kebijakan yang tepat guna memperkukuh integrasi nasional antara lain :
a.       Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
b.      Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.
c.       Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma (nilai-nilai
Pancasila) yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
d.      Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan
dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
e.       Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif
dan bijaksana, serta efektif.

9. Apa akar permasalahan Terorisme Indonesia yang menghasilakan Bom Bali I, II, Bom
Kedutaan Besar Australia, Bom Mariod, dan 3 teroris ditembak mati di Jakarta, bagaimana
soslusinya, berikan komentar saudara.
Di Indonesia rentan koflik yang berbau SARA (Suku Antar Golongan dan Agama) seperti
seperti Kasus Ambon, Poso dan Tantena, Sambas dan Sanggoledo di Kalimantan, Papua,
Situbondo, Rengasdenglok, konflik dan kerusuahan anti China
Jawab : Aksi terorisme di tanah air tidak serta merta dilakukan karena motivasi ideology, negara
islam Indoensia, atau balas dendam, tetapi yang juga akar terorisme yang bersumberdari
kemiskinan, ketidak adilan. Bila terorisme negara dilakukan dengan mengontrol organisasi
masyarakat sipil, maka terorisme sekarang dilakukan dengan meningkatnya kebebasan
masyarakat sipil berorganisasi. Bila terorisme Negara melahirkan ketidak adilan dan kemiskikan,
maka terorisme sekarang lahir atau berakar dari ketidakadilan dan kemiskinan.
10. Apa yang sudara ketahui tentang Menejemen Konflik.
Jawab : Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak
ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan kea rah hasil tertentu yang mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat atau agresif. Manajemen
konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan
atau tanpa memakai bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu
pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi
para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran.
11. Mengapa sampai terjadi konflik, atau apa akar permasalahannya sehingga terjadi konflik.
Jawab : konflik sosial dapat bersumber dari pertentangan atau pertikaian antar pribadi, mulai 
dari  konflik  kelas  sampai  tingkat  nasional.  Dalam  kondisi  konflik  kelompok kepentingan
akan saling bersaing dan bertikai untuk memenangkan kelompoknya.  Konflik sebagai  gejala 
sosial  yang  melekat  pada  masyarakat  bersumber  dari  permasalahan-permasalahan  yang 
ada  dalam  masyarakat  itu  sendiri.  Perubahan  sosial  yang  timbul dalam masyarakat karena
dalam masyarakat ada unsur-unsur yang saling bertentangan. Kontradiksi  ini  bersumber    
dalam  kenyataan  bahwa  dalam  masyarakat  mengenal pembagian  kekuasaan  yang  tidak 
merata,  sehingga  terjadi  penindasan  sebagai  benih konflik. Terjadinya konflik sebagai hal
wajar, namun memiliki sisi positif  karena konflik dapat mendorong terjadinya perubahn sosial
dalam masyarakat yang maju.
12. Bagaimana cara atau solosinya jika terjadi konflik.
Pulau-pulau diperbatasan dengan negara tentangga kurang dipelihara, bahkan Pulau Sipadan dan
Legitan telah diambil alih oleh Malaysia; Blok Ambalat yang kaya minyak secara sepihak juga
diklaimnya.
Jawab : dalam  usaha  mengatasi  konflik  diperlukan  acuan  budaya  nasional  yang  dapat
diterima  oleh  seluruh  masyarakat  majemuk    dengan  mengedepankan    nilai-nilai
demokratisasi, eqalitarian, keadilan, dan kebebasan dalam mengembangkan agama dan budaya.
Dalam menyelesaikan konflik dperlukan resousi konflik  yang harus memahami akar 
permasalahan;  baik  ekonomi,  politik,  sosial,  budaya,  agama  dan  hubungan  antar setiap
elemen bangsa. Setiap elemen bangsa juga harus mengembangkan  kearifan lokal dan
keunggulan masyarakat majemuk  dalam koridor negara  Integralistik agar terwujud masyarakat
Sipil atau Civil Society.

13. Mengapa bisa terjdi, apa usaha pemerintah untuk mengatasinya. Berikan sumbangan
pemikiran untuk pulau-pulau diperbatasan.
Jawab : Penjagaan wilayah perbatasan dapat melalui orientasi pembangunan kawasan perbatasan
yang integratif dan berkesinambungan. Artinya segenap komponen bangsa memiliki peran dan
tanggungjawab yang sama, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam memajukan
kawasan perbatasan. Integrasi perencanaan,regulasi, kelembagaan dan pembiayaan
pembangunan harus berjalan sinergis yang melibatkan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
Untuk pemerintah sendiri, ada dua hal yang harus dilakukan dalam menangani masalah
perbatasan. Kedua hal itu adalah memberi anggaran khusus untuk warga negara di perbatasan
dan menambah pos-pos penjagaan di daerah perbatasan.

14. Berikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan nasionalisme Indonesia agar jangan
terjadi Libanonisasi atau Balkanisasi (Negara yang gagal) dan NKRI tinggal nama saja.
Jawab : Salah satu upaya agar tidak terjadi libanonisasi, yaitu menumbuhkan rasa cinta
perbedaan budaya dan memupuk sikap toleransi bagi masyarakat. Dan beberapa cara untuk
meningkatkan rasa nasionalisme, menumbuhkan semangat rela berkorban dan gotong royong ddi
masyarakat, lebih mencintai produk dalam negeri, menanamkan dan mengamalkan nilai
pancasila dengan sebaik-baiknya, menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-
baiknya, mewujudkan supremasi hokum, menerapkan dan menegakkan hokum dalam arti
sebenarnya dan seadilnya, serta masyarakat harus selektif terhadap pengaruh globalisasi
diberbagai bidang, bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya bangsa.

Anda mungkin juga menyukai