9. Apa akar permasalahan Terorisme Indonesia yang menghasilakan Bom Bali I, II, Bom
Kedutaan Besar Australia, Bom Mariod, dan 3 teroris ditembak mati di Jakarta, bagaimana
soslusinya, berikan komentar saudara.
Di Indonesia rentan koflik yang berbau SARA (Suku Antar Golongan dan Agama) seperti
seperti Kasus Ambon, Poso dan Tantena, Sambas dan Sanggoledo di Kalimantan, Papua,
Situbondo, Rengasdenglok, konflik dan kerusuahan anti China
Jawab : Aksi terorisme di tanah air tidak serta merta dilakukan karena motivasi ideology, negara
islam Indoensia, atau balas dendam, tetapi yang juga akar terorisme yang bersumberdari
kemiskinan, ketidak adilan. Bila terorisme negara dilakukan dengan mengontrol organisasi
masyarakat sipil, maka terorisme sekarang dilakukan dengan meningkatnya kebebasan
masyarakat sipil berorganisasi. Bila terorisme Negara melahirkan ketidak adilan dan kemiskikan,
maka terorisme sekarang lahir atau berakar dari ketidakadilan dan kemiskinan.
10. Apa yang sudara ketahui tentang Menejemen Konflik.
Jawab : Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak
ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan kea rah hasil tertentu yang mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat atau agresif. Manajemen
konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan
atau tanpa memakai bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu
pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi
para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran.
11. Mengapa sampai terjadi konflik, atau apa akar permasalahannya sehingga terjadi konflik.
Jawab : konflik sosial dapat bersumber dari pertentangan atau pertikaian antar pribadi, mulai
dari konflik kelas sampai tingkat nasional. Dalam kondisi konflik kelompok kepentingan
akan saling bersaing dan bertikai untuk memenangkan kelompoknya. Konflik sebagai gejala
sosial yang melekat pada masyarakat bersumber dari permasalahan-permasalahan yang
ada dalam masyarakat itu sendiri. Perubahan sosial yang timbul dalam masyarakat karena
dalam masyarakat ada unsur-unsur yang saling bertentangan. Kontradiksi ini bersumber
dalam kenyataan bahwa dalam masyarakat mengenal pembagian kekuasaan yang tidak
merata, sehingga terjadi penindasan sebagai benih konflik. Terjadinya konflik sebagai hal
wajar, namun memiliki sisi positif karena konflik dapat mendorong terjadinya perubahn sosial
dalam masyarakat yang maju.
12. Bagaimana cara atau solosinya jika terjadi konflik.
Pulau-pulau diperbatasan dengan negara tentangga kurang dipelihara, bahkan Pulau Sipadan dan
Legitan telah diambil alih oleh Malaysia; Blok Ambalat yang kaya minyak secara sepihak juga
diklaimnya.
Jawab : dalam usaha mengatasi konflik diperlukan acuan budaya nasional yang dapat
diterima oleh seluruh masyarakat majemuk dengan mengedepankan nilai-nilai
demokratisasi, eqalitarian, keadilan, dan kebebasan dalam mengembangkan agama dan budaya.
Dalam menyelesaikan konflik dperlukan resousi konflik yang harus memahami akar
permasalahan; baik ekonomi, politik, sosial, budaya, agama dan hubungan antar setiap
elemen bangsa. Setiap elemen bangsa juga harus mengembangkan kearifan lokal dan
keunggulan masyarakat majemuk dalam koridor negara Integralistik agar terwujud masyarakat
Sipil atau Civil Society.
13. Mengapa bisa terjdi, apa usaha pemerintah untuk mengatasinya. Berikan sumbangan
pemikiran untuk pulau-pulau diperbatasan.
Jawab : Penjagaan wilayah perbatasan dapat melalui orientasi pembangunan kawasan perbatasan
yang integratif dan berkesinambungan. Artinya segenap komponen bangsa memiliki peran dan
tanggungjawab yang sama, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam memajukan
kawasan perbatasan. Integrasi perencanaan,regulasi, kelembagaan dan pembiayaan
pembangunan harus berjalan sinergis yang melibatkan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
Untuk pemerintah sendiri, ada dua hal yang harus dilakukan dalam menangani masalah
perbatasan. Kedua hal itu adalah memberi anggaran khusus untuk warga negara di perbatasan
dan menambah pos-pos penjagaan di daerah perbatasan.
14. Berikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan nasionalisme Indonesia agar jangan
terjadi Libanonisasi atau Balkanisasi (Negara yang gagal) dan NKRI tinggal nama saja.
Jawab : Salah satu upaya agar tidak terjadi libanonisasi, yaitu menumbuhkan rasa cinta
perbedaan budaya dan memupuk sikap toleransi bagi masyarakat. Dan beberapa cara untuk
meningkatkan rasa nasionalisme, menumbuhkan semangat rela berkorban dan gotong royong ddi
masyarakat, lebih mencintai produk dalam negeri, menanamkan dan mengamalkan nilai
pancasila dengan sebaik-baiknya, menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-
baiknya, mewujudkan supremasi hokum, menerapkan dan menegakkan hokum dalam arti
sebenarnya dan seadilnya, serta masyarakat harus selektif terhadap pengaruh globalisasi
diberbagai bidang, bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya bangsa.