Tentang :
Kata Pengantar
Puji sukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah ini sesuai jadwal. Tak lupa pula
kami kirimkan salawat pada junjungan alam yakninya Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam yang tak berilmu kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti saat ini.
Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan
“Pengertian, Prinsip, Teknik dan Proses Administrasi Husemas”.
Semoga dengan makalah ini dapat memberi ilmu dan manfaat bagi pembaca. Namun,
dalam proses pembuatan makalah ini banyak terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kami mohon maaf.
2
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuaan Penulisan..............................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
A. Kesimpulan........................................................................................................................13
B. Saran..................................................................................................................................13
BAB IV..........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah di kemukakan bahwa hubungan sekolah dan masyarakat merupakan salah satu
bidang garapan administrasi pendidikan.oleh karena itu,dalam hal ini kami merasa perlu
untuk menguraikannya secara lebih terperinci untuk tidak menimbulkan salah pengertian,ada
baiknya terlebih dahulu di jelaskan konsep tentang sekolah dan masyarakat yang di maksud
dalam judul ini. Istilah sekolah disini merupakan konsep yang luas yang mencakup baik
lembaga pendidikan formal maupun lembaga pemdidikan non formal,sedangkan istilah
masyarakat merupakan konsep yang mengacu kepada semua individu, kelompok, lembaga,
atau organisasi yang berada di luar sekolah sebagai lembaga pendidikan. mengemukakan
bahwa hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan seperti
telur dengan ayam. Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya
akan ditemukan dalam masyarakat yang maju. Sekolah juga berfungsi sebagai lembaga sosial
yang melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas, maka makalah ini bertujuan untuk menjelaskan kepada para
pembaca mengenai hubungan sekolah dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuaan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk
meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta
mendorong minat dan kerjasama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan
kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik
maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik.
Biasanya sering terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang
sebenarnya menjadi masalah sekolah dan perlu bantuan atau dukungan orang tua murid.
Oleh sebab itu sekolah harus sedini mungkin mengantisipasi kemungkinan adanya salah
persepsi, salah interpretasi tentang informasi yang disajikan dengan melengkapi
informasi yang akurat dan data yang lengkap, sehingga dapat diterima secara rasional
oleh masyarakat.
6
Hal ini sangat penting untuk meningkatkan penilaian dan kepercayaan masyarakat
atau orang tua murid terhadap sekolah, atau dengan kata lain transparansi sekolah sangat
diperlukan, lebih-lebih dalam era reformasi dan abad informasi ini, masyarakat akan
semakin kritis dan berani memberikan penilaian secara langsung tentang sekolah.
2) Continuity
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus
dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat
tidak hanya dilakukan secara insedental atau sewaktu-waktu, misalnya satu kali dalam
satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada saat akan
meminta bantuan keuangan kepada orang tua atau masyarakat. Hal inilah yang
menyebabkan masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan sekolah untuk
datang ke sekolah selalu dikaitkan dengan uang. Akibatnya mereka cenderung untuk
tidak menghadiri atau sekedar mewakilkan kepada orang lain untuk menghadiri undangan
sekolah. Apabila ini terkondisi, maka sekolah akan sulit mendapat dukungan yang kuat
dari semua orang tua murid dan masyarakat.
3) Simplicity
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat
yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok pihak pemberi
informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada
masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung
maupun melalui media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan
kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat).
Prinsip kesederhanaan ini juga mengandung makna bahwa: informasi yang disajikan
dinyatakan dengan kata-kata yang penuh persahabatan dan mudah dimengerti. Banyak
masyarakat yang tidak memahami istilah-istilah yang sangat ilmiah, oleh sebab itu
penggunaan istilah sedapat mungkin disesuaikan dengan tingkat pemahaman masyarakat.
4) Coverage
7
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek,
faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, misalnya
program ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan.
Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya:
1. Lengkap
Artinya tidak satu informasipun yang harus ditutupi atau disimpan, padahal
masyarakat atau orang tua murid mempunyai hak untuk mengetahui keberadaan dan
kemajuan sekolah dimana anaknya belajar. Oleh sebab itu informasi kemajuan
sekolah, masalah yang dihadapi sekolah serta prestasi yang dapat dicapai sekolah
harus dinformasikan kepada masyarakat.
2. Akurat
Artinya informasi yang diberikan memang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dalam kaitannya ini juga berarti bahwa informasi yang diberikan jangan
dibuat-buat atau informasi yang obyektif.
3. Up to date
Berarti informasi yang diberikan adalah informasi perkembangan, kemajuan, masalah
dan prestasi sekolah terakhir.
5) Constructiveness
6) Adaptability
8
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan
keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk
penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan informasi yang
ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan
dengan masyarakat pun harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Misalnya saja
masyarakat daerah pertanian yang setiap pagi bekerja di sawah, tidak mungkin sekolah
mengadakan kunjungan (home visit) pada pagi hari.
Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan, teknik-
teknik tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu teknik tertulis, teknik lisan,
dan teknik peragaan, teknik elektronik.
1. Teknik Tertulis
Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis
yang dapat digunakan meliputi:
Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang tata tertib,
syarat-syarat masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan
kepada orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).
2) Pamflet
9
Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga
pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar. Pamflet
ini selain di bagikan ke wali murid juga bias di sebarkan ke masyarakat umum, selain
untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.
Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas yang berisi
informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atu pesantren.
Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga
pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid.
Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya sama-sama
ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang
keberhasilan seorang murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan
kepada wali murid atau bahkan disebarkan ke masyarakat.
Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala
sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang
cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua
murid.
2. Teknik Lisan
1) Kunjungan rumah
10
anak diketahui problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah
direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya.
3) Pertemuan
Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan
khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan
ini sebaiknya diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang
diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu,
setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.
4) Teknik Peragaan
5) Teknik Elektronik
11
1. Penyusunan program
2. Pelaksanaan/ pengorganisasian
Pada dasarnya semua komponen sekolah dan pelaksanaan husemas. Oleh karena itu,
tugas-tugas mereka perlu dipahami dan ditata, sehingga penyelenggarahusemas dapat
berjalan efektif dan efisien.
Dalam pelaksanaan husemas perlu diperhatikan koordinasi antara berbagai bagian dan
kegiatan, dan di dalam penggunaan waktu perlu adanya sinkronisasi.
3. Pengawasan
Pengawasan pada administrasi hubungan sekolah dan masyarakat dapat berupa evaluasi.
Husemas dapat dievaluasi melalui dua kriteria, yaitu:
Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan husemas di sekolah menengah. Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan husemas itu, yaitu :
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan sekolah dan masyarakat merupakan salah satu bidang garapan administrasi
pendidikan . untuk tidak menimbulkan salah pengertian , ada baiknya terlebih dahulu
dijelaskan konsep tentag “sekolah” dan “masyarakat”.
Istilah “sekolah” disini merupakan konsep yang luas , yang mencakup baik lembaga
pendidikan formal maupun lembaga non formal. Sedag istilah “masyarakat” merupakan
konsep yang mengcu kepada semua individu, kelompok, lembaga, atau organisasi yang
berada diluar sekolah sebaai lembaga pedidikan.
Sekolah dan masyarakat ini dimaksudkan agar proses belajar yang berlaku disekolah
mengalami perubahan, dari proses belajar dengan cara “menyuapi” dengan bahan pelajaran
yang telah dicerna oleh guru, menjadi proses belajar inovatif. Anak-anak didik untuk
berpartisipasi dalam arti luas di dalam kehidupan masyarakat ,dn dapat mengantisipasikan
kehidupan masyarakat yang akan datang tempat mereka akan hidup dan terlibat di dalamnya
setelah mereka dewasa.
B. Saran
Dengan makalah ini, maka penulis menyarankan untuk bisa memahami pentingnya
hubungan sekolah dan masyarakat dimana kelak nantinya menjadi anggota guru disuatu
lembaga sekolah agar memiliki sikap hubungan yang baik dengan masyarakat.
13
14
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
15
Soal Objektif!
1. Suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pengertian
masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan disebut pengertian dari...
a. Masyarakat
b. Administrasi sekolah
c. Husemas
d. Proses administrasi
e. Pendidikan
2. Manakah yang termasuk ke dalam Prinsip administrasi hubungan sekolah dan
masyarakat...
a. Continuity (1)
b. Integrity (2)
c. Simplicity (3)
d. Coverage (4)
e. 1, 2, 3, dan 4 benar
3. Salah satu proses administrasi hubungan dan masyarakat adalah pegawasan, pengawasan
ini mencangkup efektivitas dan efisensi....
a. Pernayataan betul alasan betul dan mempunyai hubungan
b. Pernayataan betul alasan betul tetap tidak mempunyai hubungan
c. Pernayataan betul alasan betul
d. Pernayataan salah alasan betul
e. Pernyataan dan alasan salah
16