LAPORAN PRAKTIKUM
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium
Dosen pengampu:
Dr. H. Riandi, M.Si
Dr. Didik Priyandoko, M.Si
Tri Suwandi, M.Sc
Oleh
Kelompok 6
BANDUNG
2019
A. Judul
Laporan Observasi Bahan Kimia
B. Waktu Pelaksanaan
C. Tujuan
1. Mengenal bahan-bahan kimia yang digunakan pada laboratorium,
2. Menganalisis karakteristik bahan-bahan kimia yang terdapat pada
laboratorium
3. Menganalisis cara menangani bahan-bahan kimia yang terdapat pada
labratorium.
4. Mengetahui tata cara penyimpanan bahan kimia yang yang baik dan benar.
D. Dasar Teori
Dalam kegiatan praktikum biologi, penggunaan bahan kimia menjadi
komponen utama dalam melakukan suatu penelitian biologi. Terutama dalam
biologi modern yang dimana berkaitan erat dengan kimia dalam menjelaskan
struktur dan fungsi semua proses seluler pada tingkat molekuler. Beberapa konsep
kimia diperlukan secara rinci untuk membantu proses selanjutnya. Ketika
diterapkan, konsep-konsep kimia ini akan memungkinkan untuk mengartikan
makna yang lebih besar dari prinsip-prinsip biologis yang lebih kompleks.
Pengetahuan mengenai bahan kimia sangat diperlukan sebagai landasan
dalam melakukan praktikum agar kecelakaan akibat ketidaktahuan dapat
dihindari. Dengan mengetahui karakteristik serta cara penanganan bahan-bahan
kimia di laboratorium, praktikum dapat berjalan lancar dan aman (Glen Moulton,
2004).
Adapun penggolongan bahan kimia berdasarkan sifat bahayanya menurut
Suratmin Utomo (2012) adalah sebagai berikut:
1. Bahan Mudah Terbakar (Flammable)
Bahan mudah terbakar dapat berwujud gas, cairan yang mudah menguap,
atau bahan padat yang dalam bentuk debu dapat meledak (terbakar) jika
tercampur atau terdispersi dengan udara.
2. Bahan Pengoksidasi (Oxidizing)
Bahan-bahan ini dapat menimbulkan reaksi eksotermis yang sangat tinggi
jika kontak langsung dengan bahan lain, khususnya dengan bahan yang
mudah terbakar. Bahan pengoksidasi dibagi menjadi dua kelompok yaitu
anorganik dan organik. Bahan pengoksidasi anorganik hanya
menimbulkan bahaya api/kebakaran. Sementara bahan pengoksidasi
organik sering menimbulkan ledakan yang dahsyat, terutama peroksida.
3. Bahan Mudah Meledak (Explosive)
Bahan mudah meledak yaitu bahan kimia padat, cair, atau campuran
keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam
jumlah dan tekanan yang besar disertai suhu tinggi sehingga dapat
menimbulkan ledakan. Selain itu juga termasuk bahan yang karena
struktur kimianya tidak stabil dan reaktif sehingga mudah meledak.
4. Bahan Radioaktif (Radioactive)
Bahan radioaktif adalah bahan yang dapat memancarkan sinar radiasi yang
dampaknya bersifat permanen. Ada tiga tipe utama radiasi yaitu partikel
alfa (atom helium bermuatan positif), beta (Partikel bermuatan negatif
berenergi tinggi) dan gamma (hasil perubahan inti atom berupa gelombang
elektromagnetik).
5. Bahan Korosif (Corrosive)
Bahan korosif merupakan salah satu bahan yang dapat merusak dan
mengakibatkan cacat permanen pada jaringan yang terkena bahan korosif.
Bahan korosif umumnya berupa cairan yang tidak dapat terbakar, tetapi
sering menimbulkan panas dan nyala jika terkena udara atau uap air atau
jika bersentuhan dengan bahan yang mudah terbakar.
6. Bahan Beracun (Toxic)
Dalam jumlah kecil, bahan ini menimbulkan keracunan dan bersifat
bahaya terhadap kesehatan manusia atau makhluk hidup lainnya, bahkan
dapat menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh lewat
pernapasan atau kulit.
7. Gas bertekanan
Gas bertekanan disimpan dalam tekanan tinggi, baik gas yang ditekan, gas
cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut di bawah tekanan. Gas
bertekanan ini banyak digunakan dalam laboratorium. Bahaya dari gas ini
adalah efek dari tekanan tinggi dan juga mungkin bersifat racun, aspiksian,
korosif dan mudah terbakar.
8. Bahan reaktif terhadap asam
Bahan yang mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas
yang mudah terbakar atau gas beracun dan korosif serta eksplosif. Bahan-
bahan ini adalah alkali-alkali atau senyawa-senyawa alkali.
9. Bahan yang reaktif terhadap air
Bahan ini mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dan gas
yang mudah terbakar. Sehingga penyimpanannya perlu dijauhkan dari air.
F. Langkah Kerja
Mengunjungi
Laboratorium
Mengamati
karakteristik setiap
bahan kimia
Mendokumentasi
bahan bahan kimia
Menganalisis
Bahan-Bahan
Kimia
Membuat laporan
G. Hasil Pengamatan
Tabel G.1.
Hasil pengamatan bahan-bahan kimia
No. Nama Bahan Gambar Dokumentasi Gambar Literatur Wujud Sifat Kemurnian
Kimia
1. Magnesium Kristal - Mudah larut Proanalisis
sulfat dalam air
- Bentuk
anhidratnya
sangat
higroskopis
- Dapat
Gambar 3. Magnesium digunakan
Sulfat sebagai
Gambar 2. Magnesium (Sumber: PhytoTech desiccant
Sulfat Labs, 2007)
(Dok Kelompok 6, 2019)
2. Kalium Padat - Sangat Proanalisis
dikromat beracun
- Berbahaya
untuk
lingkungan
Gambar 5. Kalium
Gambar 4. Kalium dikromat dikromat
(Dok Kelompok 6, 2019) (Sumber: The Science
Comp, 2014)
3. Kalium Kristal - Tidak Proanalisis
ferisianida mudah
terbakar
Gambar 6. Kalium
Ferisianida Gambar 7. Kalium
(Dok Kelompok 6, 2019) Ferisianida
(Sumber: Rachmat
Putra, 2019)
No. Nama Bahan Gambar Dokumentasi Gambar Literatur Wujud Sifat Kemurnian
Kimia
4. Amonium Kristal - Tidak dapat Proanalisis
sulfat terbakar
- Tidak larut
dalam
alkohol,
aseton, dan
ether
Gambar 9. Amonium
Gambar 8. Amonium sulfat sulfat
(Dok Kelompok 6, 2019) (Sumber: Nitra Kimia,
2019)
5. Ammonium Kristal - Oksidan Proanalisis
peroxodisulfat - Berbahaya
- Menyebabk
an iritasi
Gambar 11.
Gambar 10. Ammonium Ammonium
peroxodisulfat peroxodisulfat
(Dok Kelompok 6, 2019) (Sumber: Merck, 2018)
6. Diphenylamine Kristal - Toxic Proanalisis
- Berbahaya
bagi
kesehatan
- Berdampak
buruk bagi
lingkungan
Gambar 13.
Diphenylamine
Gambar 12. Diphenylamine (Sumber: ACS
(Dok Kelompok 6, 2019) Chemicals, 2018)
7. Kalium Iodide Kristal - Padatan Proanalisis
pengoksida-
si
- Toksisitas
akut
- Iritasi pada
mata
Gamba
r 15. Kalium Iodide
(Sumber: Home
Gambar 14. Kalium Iodide
Science Tools, 2016)
(Dok Kelompok 6, 2019)
No. Nama Bahan Gambar Dokumentasi Gambar Literatur Wujud Sifat Kemurnian
Kimia
8. Amonia Gambar 17. Ammonia Cair - Berbahaya Proanalisis
(Sumber: ReAgent, - Kaustik
2013) - Korosif
Gamba
r 21. Asam Asetat
Gambar 20. Asam Asetat (Sumber: RadisaLab,
(Dok Kelompok 6, 2019) 2018)
H. Pembahasan
3. Keterangan apa saja yang dapat diketahui dari label setiap bahan kimia ?
Jawab :
Pada label bahan kimia dapat ditemukan nama zat berikut nama bahan
kimiawinya, rumus kimia (IUPEC dan Trivial), simbol sifat zat yang
membahayakan, kuantitas bahan, komposisi zat, massa jenis zat,
molaritas zat, dan beberapa peraturan singkat dalam berbagai bahasa,
tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, cara penanganan, dan tingkat
kemurnian bahan.
7. Metode apa saja yang dapat diterapkan dalam penyimpanan bahan kimia?
Jawab :
Terdapat 3 metode dalam menyimpan bahan bahan kimia, yaitu :
a) Metode alphabet atau alphabetical method, yaitu botol-botol bahan
kimia disusun berdasarkan huruf secara alfabetis. Cara ini
digunakan apabila pemahaman mengenai kimia kurang, namun
cara ini memiliki konsekuensi apabila dua buah zat yang dekat
secara alphabetis ternyata berbahaya apabila didekatkan.
b) Metode golongan atau family method, yaitu bahan kimia disusun
berdasarkan klasifikasi di sistem periodik. Metode ini mengurutkan
bahan kimia berdasarkan golongannya, seperti golongan alkali,
alkali tanah, dan metaloid.
c) Metode kelompok atau group method, yaitu bahan kimia disusun
berdasarkan urutan analisis kualitatif, seperti perak, timah hitam,
merkuri, dan sebagainya.
J. Kesimpulan
1. Berdasarkan kemurniannya bahan kimia dapat dibagi menjadi bahan kimia
Pro Analyst dan teknis, sedangkan berdasarkan wujudnya berupa padatan
atau cairan.
2. Karakteristik umum bahan kimia adalah korosif, radioaktif, beracun,
mudah terbakar, eksplosif, berbahaya bagi lingkungan, dan pengoksidasi.
3. Semua bahan kimia memiliki penanganan khusus masing-masing
berdasarkan karakteristik setiap bahannya.
4. Tata cara penyimpanan Bahan Kimia umumnya disusun sesuai alfabetis.
Umumnya letak bahan kimia yang berupa cairan diletakkan di rak bawah
agar jika tumpah tidak merusak bahan kimia yang lain.
Daftar Pustaka
Moulton, Glen. 2004. The Complete Idiot’s Guide to Biology. Indianapolis: Alpha
Harjanto, Nur Tri. Suliyanto. Endang Sukesi I. 2011. Manajemen Bahan Kimia
Berbahaya dan Beracun Sebagai Upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Perlindungan Lingkungan. Bandung : Badan Tenaga Nuklir Nasional