book
KATA PENGANTAR
Puji saya atas kehadiran Allah SWT, terima kasih atas rahmat dan rahmat-Nya,
penulis dapat meyelesaikan Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book dengan
baik.
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book adalah penuntun praktikum
yang telah dikembangkan untuk mahasiswa program studi Teknologi Pengolahan Hasil
Perkebunan (TPHP). Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book disiapkan dan
diatur untuk kebutuhan pembelajaran mahasiswa. E Penuntun Praktikum Kimia Dasar
Berbasis Flipped book ini disajikan berdasarkan pada capaian pembelajaran kimia dasar
program studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (TPHP)
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book berisi praktikum kimia
dasar, yang terdiri dari unsur dan senyawa, reaksi asam basa, reaksi oksidasi dan reduksi,
stoikiometri, kesetimbangan kimia, koloid, analisa kualitatif, analisa gravimetric, minyak dan
lemak. Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book diharapkan dapat membantu
mahasiswa melaksanakan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir
siswa secara keseluruhan.
Dalam penyusunan Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book ini
masih ada banyak kekurangan, oleh karena itu penulis akan dengan senang hati menerima
semua saran dan kritik yang membangun sehingga panduan ini akan lebih bermanfaat.
Penulis
i
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
TATA TERTIB DI LABORATORIUM KIMIA ..................................................................... iii
HAZARD SIMBOL .................................................................................................................. v
UNSUR DAN SENYAWA....................................................................................................... 1
REAKSI ASAM BASA ............................................................................................................ 5
REAKSI OKSIDASI REDUKSI ............................................................................................ 10
STOIKIOMETRI .................................................................................................................... 13
KESETIMBANGAN KIMIA ................................................................................................. 18
KOLOID.................................................................................................................................. 22
ANALISA KUALITATIF ...................................................................................................... 26
ANALISA GRAVIMETRI ..................................................................................................... 30
SIFAT MINYAK DAN LEMAK ........................................................................................... 34
ii
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
TATA TERTIB DI LABORATORIUM KIMIA
1. Memberi penjelasan kepada siswa sehingga siswa mau menghayati tata tertib
laboratorium bagi siswa .
2. Mengawasi siswa yang sedang melaksanakan kegiatan Lab.
3. Mengelola kondisi laboratorium tetap kondusif.
4. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai untuk kegiatan.
5. Memberikan penjelasan setiap alat yang masih asing, mudah rusak, dan bahan
berbahaya bagi siswa.
6. Memberitahukan pada siswa pengunaan alat listrik.
7. Memberi peringatan, petunjuk, dan larangan agar kegiatan berhasil sesuai tujuan.
8. Memeriksa alat pemadam kebakaran dalam kondisi harus selalu siap pakai.
9. Kotak P3 K selalu tersedia dan terawat, dan guru harus mampu menggunakan isi
kotak P3K itu.
10. Guru harus mengatur suasana kegiatan dalam laboratoraium IPA dinamis, tidak
gaduh, dan tertib.
11. Mengusahakan agar laboratorium digunakan sesuai dengan jadwal, dan seefisien
mungkin.
12. Guru bertanggung jawab atas keberesan dan kebersihan, tidak merugikan pemakai
yang lain.
13. Menuliskan catatan penting tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan pada buku
kegiatan harian lab yang tersedia.
B. Tata Tertib Siswa
1. Melakukan praktik diwajibkan mengenakan baju praktikum (jas leb), dan berpakaian
rapi.
2. Saat praktik dilarang makan dan minum didalam laboratorium kimia.
3. Saat praktik diwajibkan membuat rencana kerja (jurnal) dan mengisi form
peminjaman alat sebelum melaksanakan praktikum.
4. Saat praktik diwajibkan membuat laporan hasil praktikum dalam bentuk laporan
setiap selesai praktikum.
5. Saat praktik diwajibkan mencuci semua alat-alat yang dipakai sehingga dalam kondisi
bersih dan kering sebelum dipakai maupun sesudah dipakai.
iii
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
6. Saat praktik diwajibkan mengembalikan alat-alat lab sesuai dengan form peminjaman
alat dan harus dalam kondisi bersih dan kering setelah praktikum selesai.
7. Saat praktik diwajibkan menciptakan suasana praktikum yang aman, nyaman dan
kondusif.
8. Saat praktik diwajibkan menjaga kebersihan meja praktik dan area kerja, baik
sebelum maupun sesudah praktikum sesuai jadwal piket lab.
9. Saat praktik diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar, setiap
melaksanakan analisa selama praktikum, yaitu : masker, sarung tangan, dan kacamata.
10. Saat praktik diwajibkan bekerja sesuai dengan standar K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja).
11. Saat praktik wajib melaporkan kepada penanggungjawab praktikum jika terjadi
kerusakan atau pecah alat-alat laboratorium serta mengganti alat yang rusak atau
pecah tersebut.
12. Saat praktik wajib melaporkan kejadian atau kecelakaan dan segera melakukan
langkah P3K
iv
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
Hazard Simbol
v
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“UNSUR DAN SENYAWA”
Karbon terdapat dalam tubuh manusia, tanpa senyawa ini tidak ada manusia yang
dapat bertahan hidup. Keanekaragaman dan kemampuannya membentuk polimer membuat karbon
sebagai unsur dasar kimiawi kehidupan. Kita mendapatkan senyawa karbon dari makanan. ika dilihat
dari bentuk dan sifatnya yang beragam, karbon memiliki beberapa alotrop (perilaku yang
diperlihatkan oleh beberapa unsur kimia) yaitu: berlian yang bersifat keras dan transparan; grafit
(bahan dasar pensil) yang lunak dan bersifat konduktor dan yang terakhir, karbon amorf yang
umumnya berwarna hitam. Semua bentuk alotropnya berbentuk padat pada kondisi normal.
Sedangkan sebagai senyawa, karbon dapat ditemukan di dalam batuan kapur,batu bara, tanah gambut,
minyak bumi, dan karbon dioksida di udara.
Ayo Lakukan!
2
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
3. Dipipet 5 mL larutan HCl ke dalam tabung reaksi, dicatat suhu awal larutan
denan thermometer. Ditambahkan satu sendoksptula logam Zn, kemudian dicatat
suhu tertinggi dan diamati perubahan yang terjadi
4. Disiapkan 4 tabung reaksi, dipipet masing-masing 4 mL larutan NaCl encerkan
ke dalam tabung. Ditambahkan satu tetes larutan AgNO3 pada tabung pertama,
satu tetes Ca(NO3)2 pada tabung ke dua, satu tetes Pb(NO3)2 pada tabung ketuga
dan satu tetes KNO3 pada tabung ke empat. Diamati perubahan yang terjadi.
5. Disiapkan cawan penguap yang berisi air aquadest didekat pembakaran Bunsen.
Dibakar pita Mg menggunakan gegep besi. Dimasukkan abu pita tersebut ke
dalam cawan penguap, kemudian di aduk. Diamati perubahan yang terjadi.
HASIL PENGAMATAN
Percobaan 1
Percobaan 2
Perubahan (Kimia,
No Percobaan Pengamatan
Fisik)
1 NaCl dipanaskan
2
3
4
5
3
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
PEMBAHASAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
PERTANYAAN
1. Apa perbedaan unsur dan senyawa dari hasil percobaan yang anda lakukan?
2. Tuliskan senyawa yang dihasilkan dari percobaan 2!
3. Tuliskan sifat fisik dan kimia dari masing-masing unsur-unsur pada percobaan 1!
KESIMPULAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Shelva, G., 1994, Vogel-Buku Teks Analisis Anorgnik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT.
Hevery Indah, Jakarta.
4
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“ASAM BASA”
Ayo Lakukan!
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
7. Lumpang dan alu porselin
8. Gelas kimia 100 mL
9. Neraca analitik
10. pH meter
11. Pengaduk magnetic
12. Erlenmeyer 250 mL
13. Gelas ukur 100 mL
B. Bahan
6. Tanah
7. Air murni
8. Larutan kalium klorida 1 M
9. Buah tomat
10. Buah jeruk nipis
11. Buah nenas
12. Tepung tapioka
13. Kertas pH universal
Prosedur Kerja
Percobaan 1 : Menentukan pH tanah
3. Timbang contoh tanah sebanyak 10 gram, kemudian masukkan ke dalam
lumpang dan tumbuk halus.
4. Masukkan ke dalam Erlenmeyer dan tambahkan aquades sebanyak 50 ml,
kemudian kocok selama 30 menit
6
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
7
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
HASIL PENGAMATAN
No Perlakuan Pengamatan
PEMBAHASAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
PERTANYAAN
1. Tuliskan pH dari buahan yang kamu amati dan kelompokkan asam basa?
2. Berdasarkan percobaan 1, apakah manfaat penambahan KCl ?
KESIMPULAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
8
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R., 2005, Kimia Dasar, Erlangga, Jakarta.
9
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“REAKSI OKSIDASI REDUKSI”
Tahukah anda bahwa lilin yang ditutup dengan gelas lebih cepat padam daripada
lilin yang dibiarkan diudara terbuka. Dalam hal ini terjadi proses pembakaran. Pembakaran adalah
sebuah reaksi yang memerlukan oksigen, bahan bakar bereaksi dengan oksigen dari udara dan
mengeluarkan panas. Pembakaran berlangsung akibat massa yang berlangsung. Sekarang terbukti
bahwa pembakaran terjadi karena adanya penambahan masa. Semua pembakaran reaksi redoks, pada
reaksi redoks terjadi suatu oksidasi (pelepasan elektron) dan suatu reduksi (penerimaan elektron)
secara bersamaan. Lilin mengandung unsur karbon dioksida. Jadi, karbon teroksidasi karena mengikat
oksigen.
Reduksi merupakan proses kimia dimana muatan negatif naik, sedang muatan positif turun.
Misal CaSO4 (keras) dilarutkan dalam air menjadi CaSO4.2H2O (lebih lunak).Reaksi reduksi
dominan pada tanah-tanah berkadar bahan organik tinggi (tanah gambut) di rawa-rawa,
seperti di pantai Timur Sumatera Selatan dan Jambi, sehingga berpotensial redoks
rendah.Pada kawasan dominan reduksi ini terbentuk tanah yang umumnya berwarna kelabu
cerah, senyawa-senyawa Fe dan Mn bermobilitas tinggi. (Hardijowigeno,2003)
Oksidasi merupakan proses kehilangan elektron atau penggabungan senyawa dengan
oksigen.Oksidasijuga dinyatakan sebagai reaksi yang menyebabkan berkurangnya elektron
(muatan negatif) baik melalui penambahan oksigen maupun tanpa oksigen. Reaksi ini
10
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
merupakan reaksi alamiah yang dominan karena udara mengandung 23,12% oksigen.Proses
oksidasi terhadap bebatuan umumnya terjadi lewat oksidasi senyawa-senyawa besi (Fe) dan
mangan (Mn) yang dikandung mineral penyusunnya, karena kedua logam ini mempunyai dua
bentuk, yaitu bentuk tereduksi dan bentuk teroksidasi.Transformasi bentuk reduksi-oksidasi
ini kemudian memicu terjadinya pelapukan bebatuan secara kimiawi. (Hardijowigeno,2003)
Reaksi reduksi-oksidasi yang biasanya dikenal sebagai kondisi redoks tanah, terjadi
pada hampir semua tanah. Baik kondisi reduksi maupun oksidasi dapat terjadi secara
serempak dalam pedon. Kondisi redoks tanah mempengaruhi stabilitas senyawa-senyawa besi
dan mangan. Aktivitas mikrobia, akumulasi dan dekomposisi bahan organik sampai tingkat
tertentu juga dipengaruhi oleh kondisi redoks tanah. Tanah-tanah dengan kondisi redoks yang
berbeda dapat mempunyai reaksi yang berbeda terhadap pemupukan N (Foth, 1994).
Ayo Lakukan!
PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan 3 buah botool tekstur, kemudian isi dengan tanah bertekstur liat
(tanah sawah) hingga mencapai setengah botol.
2. Menambahkan botol I air hingga penuh, botol II tambah pula air dengan gula,
sedangkan botol III tambahkan air dan formalin.
3. Menyimpan dalam waktu yang lama, amati dan bandingkan perubahan yang
terjadi.
11
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
HASIL PENGAMATAN
No Perlakuan Pengamatan
1
2
PEMBAHASAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
PERTANYAAN
1. Manakah botol yang mengalami oksidasi reduksi yang baik?
2. Apakah factor yang mempengaruhi oksidasi dan reduksi tanah tersebut!
KESIMPULAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
12
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“STOIKIOMETRI”
STOIKIOMETRI
Pada saat kita membuat sirup, gula pasir merupakan salah satu komponen
di dalam sirup selain sirup dan air, tetapi sirup dan gula dinyatakan
sebagai zat terlarut dan air sebagai pelarut, sebab struktur air tidak
berubah, sedangkan gula berubah dari padat menjadi cairan, sedangkan
sirup berubah mengalami pengenceran.
Larutan adalah campuran serba sama atau homogen dimana salah satu komponennya
berada dalam jumlah berlebih, sedangkan komponen lainnya berada dalam jumlah yang
relatif sedikit. Komponen yang jumlahnya berlebih disebut sebagai pelarut, sedangkan
komponen yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut atau solute. Zat terlarut dapat berasal
dari zat padat maupun zat cair. Demikian pula zat pelarutnya. Contoh zat terlarut yang berupa
zat cair dan pelarutnya juga zat cair adalah larutan asam klorida dalam air, sedangkan zat
terlarut berasal dari zat padat adalah larutan natrium hidroksida dalam air. Nama larutan
13
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
ditentukan oleh nama zat terlarutnya. Misalnya larutan asam sulfat 2 molar, berarti zat
terlarutnya adalah asam sulfat sebanyak 2 mol dalam satu liter air atau pelarut.
Pembuatan larutan merupakan sederetan pekerjaan yang memerlukan ketelitian.
Setiap deretan menuntut ketepatan. Untuk zat terlarut yang berbentuk padat, ketelitian
diawali dengan penimbangan, kemudian dilanjutkan dengan pelarutan, dan terakhir
penepatan volume larutan. Kesalahan penimbangan akan berakibat terhadap kesalahan
konsentrasi larutan yang dibuat. Demikian pula kesalahan penepatan volume larutan dalam
sebuah labu ukur akan menyebabkan kesalahan konsentrasi larutan yang dibuat. Untuk zat
terlarut yang berasal dari zat cair, ketelitian diawali dari pengukuran volume, kemudian pada
pencampuran zat pelarut dan terakhir pada penepatan volume larutan dalam labu ukur. Suatu
larutan dapat diketahui jumlah zat terlarutnya dengan beberapa macam cara. Cara yang paling
sederhana adalah cara volumetri atau cara titrasi. Konsentrasi larutan dapat diperkecil dengan
cara pengenceran dan dapat diperbesar dengan cara pemekatan. Pemekatan maupun
pengenceran, konsentrasi hasilnya dapat diketahui melalui persamaan pengenceran, yaitu
N1 V1 = N2 V2
Dengan :
V1 = volume larutan yang akan diencerkan
V2 = volume larutan hasil pengenceran
N1 = konsentrasi larutan yang akan diencerkan
N2 = konsentrasi larutan hasil pengenceran (Achmad,1988)
Ayo Lakukan!
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Labu ukur 100 ml 7. Pipet volume 25 mL
2. Neraca analitik 8. Erlenmeyer 250 mL
3. Labu semprot 9. Buret 50 mL
4. Gelas kimia 250 ml 10. Gelas Arloji
5. Batang pengaduk 11. Gelas Ukur
6. Pipet tetes
14
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
B. Bahan
1. NaOH teknis
2. HCl teknis
3. Aquades
4. Indikator PP
5. Larutan NaOH 1 N
6. Larutan HCl 1 N
PROSEDUR KERJA
Percobaan 1: Membuat larutan dari zat padat.
1. Timbang natrium hidroksida (NaOH) sebanyak 4 gram dan masukkan ke
dalam gelas kimia yang berisi air murni sebanyak 95 ml (air yang
digunakan harus bebas dari karbon dioksida)
2. Aduk dengan batang pengaduk hingga semua zat NaOH larut, kemudian
pindahkan larutan ke dalam labu ukur dan tambahkan air murni dengan
pipet tetes hingga tanda batas.
3. Ambil larutan sebanyak 25 dengan pipet volume, kemudian masukkan ke
dalam Erlenmeyer, dan tambahkan 3 tetes indikator PP.
4. Siapkan buret 50 ml, kemudian isi dengan asam klorida 1 N
5. Titrasi larutan NaOH dalam Erlenmeyer hingga larutan tidak berwarna.
6. Catat volume larutan HCl yang digunaka
7. Tentukan konsentrasi NaOH yang telah dibuat.
Percobaan 1. Membuat larutan dari zat cair.
1. Ukur larutan asam klorida teknis (konsentrasinya 10 N) sebanyak 10 ml
menggunakan pipet volume 10 ml, kemudian masukkan ke dalam gelas
ukur 100 mL.
2. Tambahkan air murni 85 ml, kemudian tambahkan air murni melalui pipet
tetes sampai tanda tera (volumenya tepat 100 ml).
3. Kocok campuran hingga homogen, kemudian ambil dengan pipet volume
sebanyak 25 ml dan masukkan ke dalam Erlenmeyer, tambahkan 3 tetes
indikator PP.
4. Siapkan buret 50 ml, kemudian isi dengan larutan NaOH 1 N
15
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
HASIL PENGAMATAN
No Perlakuan Pengamatan
PEMBAHASAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
PERTANYAAN
1. Berapakah konsentrasi NaOH dan HCl dari percobaan?
2. Apa itu titik ekuivalen dan titik akhir titrasi!
3. Apakah fungsi indikator PP, dan tuliskan indikator larutan lainnya?
16
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
KESIMPULAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A and Underrwood, A.L., 1999, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 6, Erlangga,
Jakarta.
17
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“KESETIMBANGAN KIMIA”
KESETIMBANGAN KIMIA
Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan sewaktu konsentrasi reaktan dan produk
tidak berubah terhadap waktu (Sujana : 2002 : 133). Pada umumnya suatu reaksi kimia yang
berlangsung spontan akan terus berlangsung sampai dicapai keadaan
kesetimbangan. Berbagai hasil percobaan menunjukkan bahwa dalam suatu reaksi
kimia, perubahan reaktan menjadi produk pada umumnya tidak sempurna, meskipun reaksi
18
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
dilakukan dalam waktu yang relatif lama. Umumnya pada permulaan reaksi berlangsung,
reaktan mempunyai laju reaksi tertentu. Kemudian setelah reaksi berlangsung konsentrasi
akan semakin berkurang sampai akhirnya menjadi konstan. Keadaan setimbang akan dicapai
apabila dua proses yang berlawanan arah berlangsung dengan laju reaksi yang sama
dan konsentrasi tidak lagi mengalami perubahan atau tidak ada gangguan dari luar.
Henri Louis Le Chatelier (1884) berhasil menyimpulkan pengaruh faktor luar tehadap
kesetimbangan dalam suatu azas yang dikenal dengan azas Le Chatelier sebagai berikut:
”Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), maka sistem itu akan
mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut”.
Artinya : Bila pada sistem kesetimbangan terdapat gangguan dari luar sehingga
kesetimbangan dalam keadaan terganggu atau rusak maka sistem akan berubah sedemikian
rupa sehingga gangguan itu berkurang dan bila mungkin akan kembali ke keadaan setimbang
lagi Cara sistem bereaksi adalah dengan melakukan pergeseran ke kiri atau ke kanan.
Pergeseran kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain
temperatur, konsentrasi, tekanan dan volume, penambahan katalis (Brady, 1999).
Ayo Lakukan!
19
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
PROSEDUR KERJA
Percobaan 1 : Kesetimbangan besi (III) tiosianat
1. Memasukkan 10 mL KSCN 0.002 M kedalam sebuah gelas kimia lalu
menambahkan 2 tetes FeCl3 0.2 M kemudian diaduk.
2. Membagi larutan yang terbentuk kedalam 4 tabung reaksi sebanyak masing-
masing 2 mL
a. Tabung 1 sebagai pembanding
b. Menambahkan 10 tetes KSCN 0.002 M kedalam tabung 2
c. Menambahkan 3 tetes FeCl3 0.2 M kedalam tabung 3
d. Menambahkan 5 tetes KH2PO4 0.2 M kedalam tabung 4
3. Mengamati dan mencatat semua perubahan yang terjadi
c. Percobaan 2: Penentuan harga tetapan kesetimbangan
1. Menyediakan 4 tabung reaksi (jenis tabung reaksi harus sama
2. Memasukan 5 ml KSCN 0.002 M kedalam masing-masing tabu
3. Menambahkan 5 ml FeCl3 0.2 M kedalam tabung 1, simpan sebagai standa
4. Masukan 10 ml FeCl3 kedalam gelas kimia 100 ml dan menambahkan air
sampai volume 25 ml. Memasukan 5 ml larutan ini kedalam tabung 2. Sisa
larutan akan digunakan pada langkah berikutn
5. Mengambil 10 ml larutan FeCl3 dari sisa percobaan langkah d dan
menambahkan air sampai volume 25 ml. Memasukan 5 ml larutan ini kedalam
tabung 3. Sisa larutan akan digunakan pada langkah berikutn
6. Mengambil 10 ml larutan FeCl3 dari sisa percobaan langkah e dan
menambahkan air sampai volume 25 ml. Memasukan 5 ml larutan ini kedalam
tabung 4. Sisa larutan akan digunakan pada langkah berikutnya
7. Membandingkan warna larutan pada tabung 2, 3, dan 4 dengan tabung 1
(sebagai setandar) untuk menghitung konsentrasi ion FeSCN2+.
20
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
HASIL PENGAMATAN
Pengamatan
No Perlakuan
Tabung Warna
PEMBAHASAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
PERTANYAAN
1. Apakah yang menandakan percobaan mengalami kesetimbangan?
2. Apakah factor yang mempengaruhi kesetimbangan pada percobaan ini!
KESIMPULAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E., 1999, Kimia Universitas Asas & Struktur, Jilid I, Edisi kelima, Binarupa
Aksara, Jakarta.
21
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“KOLOID”
KOLOID
Peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan
bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi
memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.
Istilah peptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses
pemecahan protein (polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim
peptin. Contoh : agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa
oleh aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara
merata di dalam zat lain (medium pendispersi/pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar
antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun
tebal dari suatu partikel. Keadaan koloid merupakan keadaan antara suatu larutan dan
suatu suspensi. Bila suatu bahan berada dalam keadaan subdifisi ini. Bahan itu
memperagakan sifat-sifat yang menarik dan penting yang tidak merupakan cirri dari
bahan dalam agregat yang lebih besar (Keenan, 1984).
22
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
Dispersi merupakan pemisahan agregat tanah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dan
menjadi masalah utama pada tanah akibat kadar garam yang tinggi. Agregat tanah menjadi
pecah, mineral berukuran kecil dan partikel organik. Kebalikan dari dispersi adalah flokulasi
atau penyatuan partikel-partikel tanah menjadi agregat tanah (Hanifah, 2005).
Ayo Lakukan!
23
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
HASIL PENGAMATAN
Percobaan 1
No Tanah
Vial 1 Vial 2 Vial 3 Vial 4
Inseptiosols
1
2
3
PEMBAHASAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
PERTANYAAN
1. Apa perbedaan dari setiap vial?
2. Apakah factor yang mempengaruhi disperse tanah?
3. Mengapa pada lapisan kedua tanah inseptisols sebagian besar mengalami swelling?
KESIMPULAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
24
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
DAFTAR PUSTAKA
Keenan, C.W., 1984, Kimia untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.
Hanafiah, K. A., 2005, Dasar-Dasar Ilmu Tanah, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
25
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“ANALISA KUALITATIF”
ANALISA KUALITATIF
Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau
senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting
yaitu, identifikasi dan pemisahan, aspek ini didasari oleh kelarutan, keasaman, kebasaan,
pembentukan senyawa kompleks, oksidasi-reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Analisi
kualitatif biasanya diguakan dalam identifikasi kation dan anion dengan melakukan uji
sesifik. Uji spesifik dilakukan dengan penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang akan
26
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
memberikan larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion
tertentu. Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut, sungai,
limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam
larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non logam akan
membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan
kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif.
Ayo Lakukan!
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Tabung reaksi + rak
2. Pipet tetes
3. Sikat tabung
B. Bahan
1. Larutan AgNO3 5. HCl 2N
2. Larutan Pb2(NO3)2 1% 6. NaOH 1 %
3. Larutan HgNO3 1 % 7. NH4OH pekat
4. Aquadest 8. K2CrO4
Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Saiapkan 12 tabung reaksi
3. Ambil 3 tabung reaksi bersih dan isi masing-masing tabung dengan sampel
berikut :
- Tabung pertama isi 2 cc AgNO3 1%
- Tabung kedua isi 2 cc Pb2(NO3)2 1%
- Tabung ketiga isi 2 cc HgNO3 1%
4. Tabung bekas percobaan di cuci bersih, kemudian percobaan diulangi seperti
pada nomor 1 di atas,tetapi reagen yang ditambahakan adalah NaoH 1% tetes
sampai berlebihan (kira-kira 5 ml).
27
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
5. Percobaan yang sama dilakukan, tetapi reagen diganti berturut-turut dengan :
- NH4OH pekat
- KI 10 %
- K2CrO4 1 %
6. Campur kan masing-masin gtabung dengan larutan yang berbeda-beda yaitu 5
tetes HCl 3 tetes.
7. Amati hasil reaksi dan foto hasil reaksi baik sebelum mau pun sesudah.
HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
PERTANYAAN
1. Tuliskan reksi kimia yang terjadi pada percobaan!
2. Apakah endapan yang dihasilkan dari percobaan?
28
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
KESIMPULAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Shelva, G., 1994, Vogel-Buku Teks Analisis Anorgnik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT.
Hevery Indah, Jakarta
29
“ANALISA GRAVIMETRI”
ANALISA GRAVIMETRI
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi transformasi
unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat
ditimbang dengan teliti. Berat unsur dapat dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat
atom unsur – unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan dengan berbagai cara, seperti :
30
metode pengendapan; metode penguapan; metode elektroanalisis; atau berbagai macam cara
lainya. Pada prakteknya 2 metode pertama adalah yang terpenting, metode gravimetri
memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu
faktor – faktor pengoreksi dapat digunakan (Khopkar, 2002).
Ayo Lakukan!
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Bulk 5. Kertas saring
2. Botol selai 6. Pingset
3. Cawan porselin 7. Pipet volume 10 mL
4. Erlenmeyer 8. Vakum.
B. Bahan
1. Sampel teh 4. Asam asetat 10%
2. NH4OH pekat 5. Metanol
3. NH4OH encer
Prosedur Kerja
1. Ditimbang sampel sebanyak 5 gram, dimasukkan kedalam wadah.
2. Kemudian ditambahkan asam asetat glasial 10% 20 mL dan 200 mL metanol,
didiamkan campuran ini selama 1x24 jam.
3. Setelah didiamkan, lalu disaring dengan menggunakan kertas saring kedalam
gelas kimia. Hasil saringan tadi, ditambahkan NH4OH pekat sampai terbentuk
endapan, didiamkan selama 30 menit
4. Ditimbang kertas saring bersih yang akan digunakan untuk menyaring endapan.
Disimpan kertas saring pada corong vakum sampai tidak ada celah
5. Kemudian letakkan corong pada Erlenmeyer vakum. Sambungkan erlenmeyer
vakum pada pompa vakum, kemudian difiltrasi larutan yang terdapat endapan
6. Lalu dikeringkan kertas saring tersebut di dalam oven selama 15 menit,
kemudian didinginkan di dalam eksikator selama 15 menit. Timbang kertas
saring Dihitung jumlah alkaloid yang terdapat pada sampel.
31
HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
PERTANYAAN
1. Berapa hasil sampel yang diproleh dan mengapa massa nya berbeda?
2. Apa fungsi penambahan NH4OH encer pada percobaan
KESIMPULAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
32
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, 2002, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press: Jakarta.
33
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“MINYAK DAN LEMAK”
SIFAT MINYAK DAN LEMAK
Lemak atau minyak termasuk kelompok lipida yang larut dalam pelarut non polar
seperti eter, kloroform, ester, heksana, petroleum benzene dan pelarut non polar lainnya,
tetapi tidak larut atau kelarutannya sangat kecil dalam pelarut polar seperti air dan alkohol.
34
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
Lemak dan minyak dapat membentuk larutan emulsi dalam air jika terdapat bahan
pengemulsi seperti twin 80 atau twin 60. Lemak dan minyak mempunyai struktur
yang sama, yaitu triasigliserol, yang berbeda adalah sifat fisiknya. Lemak pada suhu ruang
berbentuk padat, sedangkan minyak pada suhu ruang berbentuk cair.
Minyak dan lemak dapat bereaksi dengan basa kuat membentuk garam dari asam
lemak yang dikenal dengan nama sabun. Prosesnya disebut proses penyabunan atau reaksi
saponifikasi. Selain dapat membentuk sabun, minyak dan lemak dapat juga bereaksi dengan
alcohol membentuk ester yang saat ini dikenal dengan nama biodiesel, yakni ester asam
lemak yang berperanan sebagai bahan bakar pengganti solar. Prosesnya disebut reaksi
alkohlosis atau reaksi pembentukan ester asam lemak dengan alcohol. Pada asam lemak
tertentu, yakni asam lemak rantai pendek, ester yang terbentuk beraroma buah-buahan.
Ayo Lakukan!
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Pipet tetes
4. Gelas ukur 25 ml
5. Penangas air
6. Vorteks.
B. Bahan
1. Aquades
2. Etanol
3. Heksana
4. Aseton
5. Minyak kelapa
6. NaOH 2 % dalam etanol
7. NaOH 2 % dalam metanol
35
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
C. Prosedur Kerja
a. Uji Kelarutan
1. Siapkan 4 buah tabung reaksi dan beri kode A,B,C dan D. Keempat tabung reaksi
masukkan ke dalam rak tabung.
2. Setiap tabung isi dengan bahan sesuai tabel berikut :
A. Air 2 ml 10 tetes
B. Etanol 2 ml 10 tetes
C. Heksana 2 ml 10 tetes
D. Aseton 2 ml 10 tetes
3. Tutup tabung dengan sumbat karet lalu kocok dengan vortex selama 1 menit,
kemudian diamkan selama 10 menit.
4. Amati kelarutan minyak dalam tabung
b. Reaksi pembentukan ester (alkoholisis)
1. Siapkan dua buah tabung reaksi dan beri kode A dan B. Kedua tabung simpan di
dalam rak tabung.
2. Masing-masing tabung isi dengan 2 ml minyak kelapa
3. Tabung A tambahkan 4 ml larutan NaOH 2 % dalam etanol, sedangkan tabung B
tambahkan 4 ml NaOH 2 % dalam etanol.
4. Kedua tabung kecok selama 5 menit, kemudian amati aroma yang timbu
5. Catat bau yang dihasilkan termasuk ketajaman aromanya
c. Reaksi Penyabunan
1. Siapkan dua buah erlenmeyer 50 ml dan beri kode A dan B
2. Erlenmeyer berkode A isi dengan 1 ml air, kemudian tambahkan 10 ml KOH 0,5 N
3. Erlenmeyer berkode B isi dengan 1 ml minyak kelapa, kemudian tambahkan 10 ml
KOH 0,5 N
4. Kedua Erlenmeyer panaskan di atas penangas air sambil diaduk selama kurang lebih
10 menit
5. Amati dan catat perubahan-perubahan yang terjadi
36
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
39
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
PERTANYAAN
4. Bagaimanakah sifat minyak kelapa berdasarkan hasil pengamatan?
5. Berdasarkan percobaan apakah defenisi lemak menurut anda?
6. Apakah persamaan dan perbedaan minyak dan lemak?
KESIMPULAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Katoch,R., (2011). Analytical Techniques in Biochemistry and Molecular Biology. New
York : Springer.
40