Anda di halaman 1dari 44

Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped

book
KATA PENGANTAR

Puji saya atas kehadiran Allah SWT, terima kasih atas rahmat dan rahmat-Nya,
penulis dapat meyelesaikan Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book dengan
baik.

Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book adalah penuntun praktikum
yang telah dikembangkan untuk mahasiswa program studi Teknologi Pengolahan Hasil
Perkebunan (TPHP). Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book disiapkan dan
diatur untuk kebutuhan pembelajaran mahasiswa. E Penuntun Praktikum Kimia Dasar
Berbasis Flipped book ini disajikan berdasarkan pada capaian pembelajaran kimia dasar
program studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (TPHP)

Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book berisi praktikum kimia
dasar, yang terdiri dari unsur dan senyawa, reaksi asam basa, reaksi oksidasi dan reduksi,
stoikiometri, kesetimbangan kimia, koloid, analisa kualitatif, analisa gravimetric, minyak dan
lemak. Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book diharapkan dapat membantu
mahasiswa melaksanakan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir
siswa secara keseluruhan.

Dalam penyusunan Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped book ini
masih ada banyak kekurangan, oleh karena itu penulis akan dengan senang hati menerima
semua saran dan kritik yang membangun sehingga panduan ini akan lebih bermanfaat.

Medan, 05 Mei 2020

Penulis

i
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
TATA TERTIB DI LABORATORIUM KIMIA ..................................................................... iii
HAZARD SIMBOL .................................................................................................................. v
UNSUR DAN SENYAWA....................................................................................................... 1
REAKSI ASAM BASA ............................................................................................................ 5
REAKSI OKSIDASI REDUKSI ............................................................................................ 10
STOIKIOMETRI .................................................................................................................... 13
KESETIMBANGAN KIMIA ................................................................................................. 18
KOLOID.................................................................................................................................. 22
ANALISA KUALITATIF ...................................................................................................... 26
ANALISA GRAVIMETRI ..................................................................................................... 30
SIFAT MINYAK DAN LEMAK ........................................................................................... 34

ii
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
TATA TERTIB DI LABORATORIUM KIMIA

A. Tata Tertib Guru

1. Memberi penjelasan kepada siswa sehingga siswa mau menghayati tata tertib
laboratorium bagi siswa .
2. Mengawasi siswa yang sedang melaksanakan kegiatan Lab.
3. Mengelola kondisi laboratorium tetap kondusif.
4. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai untuk kegiatan.
5. Memberikan penjelasan setiap alat yang masih asing, mudah rusak, dan bahan
berbahaya bagi siswa.
6. Memberitahukan pada siswa pengunaan alat listrik.
7. Memberi peringatan, petunjuk, dan larangan agar kegiatan berhasil sesuai tujuan.
8. Memeriksa alat pemadam kebakaran dalam kondisi harus selalu siap pakai.
9. Kotak P3 K selalu tersedia dan terawat, dan guru harus mampu menggunakan isi
kotak P3K itu.
10. Guru harus mengatur suasana kegiatan dalam laboratoraium IPA dinamis, tidak
gaduh, dan tertib.
11. Mengusahakan agar laboratorium digunakan sesuai dengan jadwal, dan seefisien
mungkin.
12. Guru bertanggung jawab atas keberesan dan kebersihan, tidak merugikan pemakai
yang lain.
13. Menuliskan catatan penting tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan pada buku
kegiatan harian lab yang tersedia.
B. Tata Tertib Siswa
1. Melakukan praktik diwajibkan mengenakan baju praktikum (jas leb), dan berpakaian
rapi.
2. Saat praktik dilarang makan dan minum didalam laboratorium kimia.
3. Saat praktik diwajibkan membuat rencana kerja (jurnal) dan mengisi form
peminjaman alat sebelum melaksanakan praktikum.
4. Saat praktik diwajibkan membuat laporan hasil praktikum dalam bentuk laporan
setiap selesai praktikum.
5. Saat praktik diwajibkan mencuci semua alat-alat yang dipakai sehingga dalam kondisi
bersih dan kering sebelum dipakai maupun sesudah dipakai.

iii
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
6. Saat praktik diwajibkan mengembalikan alat-alat lab sesuai dengan form peminjaman
alat dan harus dalam kondisi bersih dan kering setelah praktikum selesai.
7. Saat praktik diwajibkan menciptakan suasana praktikum yang aman, nyaman dan
kondusif.
8. Saat praktik diwajibkan menjaga kebersihan meja praktik dan area kerja, baik
sebelum maupun sesudah praktikum sesuai jadwal piket lab.
9. Saat praktik diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar, setiap
melaksanakan analisa selama praktikum, yaitu : masker, sarung tangan, dan kacamata.
10. Saat praktik diwajibkan bekerja sesuai dengan standar K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja).
11. Saat praktik wajib melaporkan kepada penanggungjawab praktikum jika terjadi
kerusakan atau pecah alat-alat laboratorium serta mengganti alat yang rusak atau
pecah tersebut.
12. Saat praktik wajib melaporkan kejadian atau kecelakaan dan segera melakukan
langkah P3K

iv
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
Hazard Simbol

1. Explosive : bahan yang mudah meledak (explosive).


2. Oxidising : bahan yang mudah teroksidasi
3. Extremely flammable : bahan yang mudah terbakar
4. Corrosive : bahan bersifat korosif dan dapat merusak jaringan hidup.
5. Dangerous for Enviromental : Bahan Berbahaya bagi Lingkungan
6. Harmful : menyebabkan bahaya terhadap kesehatan pada tingkat tertentu
7. Highly flammable : bahan yang mudah terbakar
8. Toxic : bahan kimia beracun
9. Irritant : bahan kimia yang menyebabkan iritasi
10. Very toxic : bahan kimia yang sangat beracun

v
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“UNSUR DAN SENYAWA”

UNSUR DAN SENYAWA

Kompetensi Dasar : Menjelaskan unsur, seyawa serta ikatan kimia


Indikator : Mampu menjelaskan unsur, seyawa serta ikatan kimia
Tujuan : Membandingkan Sifat Senyawa dengan Unsur-unsur
Komponennya

Karbon terdapat dalam tubuh manusia, tanpa senyawa ini tidak ada manusia yang
dapat bertahan hidup. Keanekaragaman dan kemampuannya membentuk polimer membuat karbon
sebagai unsur dasar kimiawi kehidupan. Kita mendapatkan senyawa karbon dari makanan. ika dilihat
dari bentuk dan sifatnya yang beragam, karbon memiliki beberapa alotrop (perilaku yang
diperlihatkan oleh beberapa unsur kimia) yaitu: berlian yang bersifat keras dan transparan; grafit
(bahan dasar pensil) yang lunak dan bersifat konduktor dan yang terakhir, karbon amorf yang
umumnya berwarna hitam. Semua bentuk alotropnya berbentuk padat pada kondisi normal.
Sedangkan sebagai senyawa, karbon dapat ditemukan di dalam batuan kapur,batu bara, tanah gambut,
minyak bumi, dan karbon dioksida di udara.

TINJAUAN TEORITIS Ayo Pelajari!

Pengertian Unsur dan Senyawa


Zat semesta ini disebut unsur/element. Suatu unsur merupakan bntuk paling sederhana dari
materi. Oleh karena itu, merupakan zat tunggal. Unsur adalah bentuk paling paling sederhana
dari suatu zat, terdiri hanya dari satu jenis atom saja. Sampai saat ini sudah lebih dari 115
unsur yang terkenal. Unsur-unsur dikelomkkan pada suatu tabel yang disebut tabel periodik
unsur. Senyawa merupakan jenis materi yang tersusun dari dua atau lebih unsur yang
berikatan kimia atau senyawa di bentuk dari dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia. Sifat
suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunya. Contohnya adalah natrum
klorida atau yang biasa dikenal dengan garam dapur. (Achmad,1988).
1
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

Ayo Lakukan!

ALAT DAN BAHAN


1. Tabung reaksi 7. Cawan porcelain
2. Thermometer 8. Spatula
3. Pipet ukur 9. Rak tabung
4. Pipet tetes 10. Bulb
5. Penjepit kayu 11. Pembakar Bunsen
6. Gelas piala 12. Botol Semprot
A. Bahan
1. Garam 6. Ca(NO3)2
2. Gula Pasir 7. Pb(NO3)2
3. Logam Zn 8. KNO3
4. Pita Mg
5. AgNO3
Prosedur Kerja
Percobaan 1. Perbandingan sifat senyawa dengan unsur-unsur komponennya
1. Mengamati beberapa senyawa yang ada di laboratorium
2. Menuliskan sifat fisik senyawa-senyawa tersebut, kemudian dibandingkan
dengan sifat-sifat fisik unsur komponen penyusunnya.
Percobaan 2. Reaksi Kimia
1. Mengambil satu sendok spatula garam, kemudaian dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan dipanaskan. Diamati perubahan yang terjadi.
2. Diambil satu sendok spatula gula, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan dipanasakan. Diamati perubahan yang terjadi

2
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

3. Dipipet 5 mL larutan HCl ke dalam tabung reaksi, dicatat suhu awal larutan
denan thermometer. Ditambahkan satu sendoksptula logam Zn, kemudian dicatat
suhu tertinggi dan diamati perubahan yang terjadi
4. Disiapkan 4 tabung reaksi, dipipet masing-masing 4 mL larutan NaCl encerkan
ke dalam tabung. Ditambahkan satu tetes larutan AgNO3 pada tabung pertama,
satu tetes Ca(NO3)2 pada tabung ke dua, satu tetes Pb(NO3)2 pada tabung ketuga
dan satu tetes KNO3 pada tabung ke empat. Diamati perubahan yang terjadi.
5. Disiapkan cawan penguap yang berisi air aquadest didekat pembakaran Bunsen.
Dibakar pita Mg menggunakan gegep besi. Dimasukkan abu pita tersebut ke
dalam cawan penguap, kemudian di aduk. Diamati perubahan yang terjadi.

HASIL PENGAMATAN

Percobaan 1

No Nama Nama Rumus


Simbol Sifat Fisik Sifat Fisik
Unsur Senyawa Kimia
1
2
3
4
5
6

Percobaan 2

Perubahan (Kimia,
No Percobaan Pengamatan
Fisik)
1 NaCl dipanaskan
2
3
4
5

3
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

PEMBAHASAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

PERTANYAAN
1. Apa perbedaan unsur dan senyawa dari hasil percobaan yang anda lakukan?
2. Tuliskan senyawa yang dihasilkan dari percobaan 2!
3. Tuliskan sifat fisik dan kimia dari masing-masing unsur-unsur pada percobaan 1!

KESIMPULAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
Shelva, G., 1994, Vogel-Buku Teks Analisis Anorgnik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT.
Hevery Indah, Jakarta.

Achmad, 1988.Kimia Dasar. Erlangga, Jakarta

4
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“ASAM BASA”

REAKSI ASAM BASA

Kompetensi Dasar : Mahasiwa diharapkan mampu menjelaskan dan


memahami reaksi kimia
Indikator : mampu menjelaskan dan memahami reaksi kimia asam basa
Tujuan : Mempelajari cara menentukan pH larutan NaOH, HCl, tanah
dan pH buah-buahan menggunakan pH meter dan kertas Ph
universal

Di dalam perutmu juga ada zat asam yang disebut asam


klorida (HCl). Jumlah HCL dalam perut sangat sedikit,
tapi ia penting untuk pencernaan. Sifat-sifat larutan asam
adalah Rasanya masam (jeruk nipis terasa masam karena
mengandung asam sitrat di dalamnya, menghantarkan
arus listrJika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen
(H, Mengubah lakmus biru menjadi merah, bersifat
korosif terhadap logam (dapat membuat logam berkarat)

TINJAUAN TEORITIS Ayo Pelajari!

Teori asam-basa pertama kali dikemukakan oleh Lavoisier. Ia menyatakan bahwa


asam adalah zat yang mengandung oksigen. Teori ini dianggap masih kurang sehingga
Arrhenius ikut mengemukakan teori. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang jika
dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion H, sedangkan basa akan terurai menjadi ion OH
Chang, 2005). Teori selanjutnya dikemukakan oleh Brownsted-Lowry yang menghubungkan
asam-basa dengan serah-terima proton. Asam adalah senyawa yang memberikan proton,
sementara basa adalah senyawa yang menerima proton. Teori terakhir adalah teori dari
Lewis. Menurutnya, asam adalah senyawa yang menerima pasangan elektron dan basa adalah
5
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
senyawa yang memberi elektron. Derajat keasaman adalah banyaknya konsentrasi ion H
dalam suatu senyawa. Derajat keasaman atau sering disebut pH memiliki nilai dalam kisaran
1-14. Nilai pH 1-6.9 bersifat asam, 7 netral, dan 7.1- 14 bersifat basa (Keenan, 1984).

Ayo Lakukan!
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
7. Lumpang dan alu porselin
8. Gelas kimia 100 mL
9. Neraca analitik
10. pH meter
11. Pengaduk magnetic
12. Erlenmeyer 250 mL
13. Gelas ukur 100 mL
B. Bahan
6. Tanah
7. Air murni
8. Larutan kalium klorida 1 M
9. Buah tomat
10. Buah jeruk nipis
11. Buah nenas
12. Tepung tapioka
13. Kertas pH universal
Prosedur Kerja
Percobaan 1 : Menentukan pH tanah
3. Timbang contoh tanah sebanyak 10 gram, kemudian masukkan ke dalam
lumpang dan tumbuk halus.
4. Masukkan ke dalam Erlenmeyer dan tambahkan aquades sebanyak 50 ml,
kemudian kocok selama 30 menit

6
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

6. Diamkan sampai tanahnya mengendap dan ukur pH-nya menggunakan pH


meter dan kertas pH universal
7. Lakukan hal yang sama pada butir 1, 2 dan 3, akan tetapi aquadesnya ganti
dengan KCl 1 M
Percobaan 2 : Menentukan pH buah-buahan
1. Ambil buah nenas, buah jeruk nipis dan buah tomat kemudian timbang
masingmasing sebanyak 20 g. Setiap buah hancurkan dalam lumpang dan
pindahka ke dalam gelas kimia 250 ml (gunakan tiga buah gelas kimia)
2. Tambah masing-masing gelas kimia dengan 50 ml air, kemudian aduk hingga
homegen
3. Biarkan sampai terjadi pemisahan cairan dan endapan, kemudian ukur pH-nya
4. dengan pH meter dan kerta pH universal
Percobaan 3 : Menentukan pH tepung tapioka
1. Timbang dengan tepat 1 g sampel tepung tapioka, kemudian masukkan ke
dalam gelas kimia 100 m
2. Tambahkan 20 ml air, kemudian aduk-aduk sampai basah sempurna,
tambahka kembali 50 ml air
3. Biarkan selama 30 menit hingga terjadi endapan, kemudian ukur pH-nya
dengan pH meter dan kertas pH universal.
Percobaan 4 : Menentukan pH larutan NaOH 0,01 N dan larutan HCl 0,01 N
1. Ambil larutan NaOH dengan gelas ukur sebanyak 25 ml, masukkan ke dalam
gelas kimia 100 ml, kemudian ukur pH-nya dengan pH meter dan kertas pH
universal.
2. Ambil larutan HCl dengan gelas ukur sebanyak 25 ml, masukkan ke dalam
gelas kimia 100 ml, kemudian ukur pH-nya dengan pH meter dan kertas pH
universal

7
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
HASIL PENGAMATAN

No Perlakuan Pengamatan

PEMBAHASAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

PERTANYAAN
1. Tuliskan pH dari buahan yang kamu amati dan kelompokkan asam basa?
2. Berdasarkan percobaan 1, apakah manfaat penambahan KCl ?

KESIMPULAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

8
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

DAFTAR PUSTAKA
Chang, R., 2005, Kimia Dasar, Erlangga, Jakarta.

Keenan, 1984, Kimia untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.

9
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“REAKSI OKSIDASI REDUKSI”

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

Kompetensi Dasar : mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan

pengertian reduksi dan contoh-contohnya


Indikator : Mampu menjelaskan Pengertian, Reaksi Oksidasi - Reduksi,
Contoh pada tanah gambut
Tujuan : menetapkan pembentukan proses Oksidasi dan Reduksi pada
tanah inceptisol yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman

Tahukah anda bahwa lilin yang ditutup dengan gelas lebih cepat padam daripada
lilin yang dibiarkan diudara terbuka. Dalam hal ini terjadi proses pembakaran. Pembakaran adalah
sebuah reaksi yang memerlukan oksigen, bahan bakar bereaksi dengan oksigen dari udara dan
mengeluarkan panas. Pembakaran berlangsung akibat massa yang berlangsung. Sekarang terbukti
bahwa pembakaran terjadi karena adanya penambahan masa. Semua pembakaran reaksi redoks, pada
reaksi redoks terjadi suatu oksidasi (pelepasan elektron) dan suatu reduksi (penerimaan elektron)
secara bersamaan. Lilin mengandung unsur karbon dioksida. Jadi, karbon teroksidasi karena mengikat
oksigen.

TINJAUAN TEORITIS Ayo Pelajari!

Reduksi merupakan proses kimia dimana muatan negatif naik, sedang muatan positif turun.
Misal CaSO4 (keras) dilarutkan dalam air menjadi CaSO4.2H2O (lebih lunak).Reaksi reduksi
dominan pada tanah-tanah berkadar bahan organik tinggi (tanah gambut) di rawa-rawa,
seperti di pantai Timur Sumatera Selatan dan Jambi, sehingga berpotensial redoks
rendah.Pada kawasan dominan reduksi ini terbentuk tanah yang umumnya berwarna kelabu
cerah, senyawa-senyawa Fe dan Mn bermobilitas tinggi. (Hardijowigeno,2003)
Oksidasi merupakan proses kehilangan elektron atau penggabungan senyawa dengan
oksigen.Oksidasijuga dinyatakan sebagai reaksi yang menyebabkan berkurangnya elektron
(muatan negatif) baik melalui penambahan oksigen maupun tanpa oksigen. Reaksi ini
10
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
merupakan reaksi alamiah yang dominan karena udara mengandung 23,12% oksigen.Proses
oksidasi terhadap bebatuan umumnya terjadi lewat oksidasi senyawa-senyawa besi (Fe) dan
mangan (Mn) yang dikandung mineral penyusunnya, karena kedua logam ini mempunyai dua
bentuk, yaitu bentuk tereduksi dan bentuk teroksidasi.Transformasi bentuk reduksi-oksidasi
ini kemudian memicu terjadinya pelapukan bebatuan secara kimiawi. (Hardijowigeno,2003)
Reaksi reduksi-oksidasi yang biasanya dikenal sebagai kondisi redoks tanah, terjadi
pada hampir semua tanah. Baik kondisi reduksi maupun oksidasi dapat terjadi secara
serempak dalam pedon. Kondisi redoks tanah mempengaruhi stabilitas senyawa-senyawa besi
dan mangan. Aktivitas mikrobia, akumulasi dan dekomposisi bahan organik sampai tingkat
tertentu juga dipengaruhi oleh kondisi redoks tanah. Tanah-tanah dengan kondisi redoks yang
berbeda dapat mempunyai reaksi yang berbeda terhadap pemupukan N (Foth, 1994).

Ayo Lakukan!

ALAT DAN BAHAN


B. Alat
1. 3 buah botol selai/ botol tekstur
C. Bahan
14. Formalin 3. Air
15. Gula 4. Sampel tanah sawah

PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan 3 buah botool tekstur, kemudian isi dengan tanah bertekstur liat
(tanah sawah) hingga mencapai setengah botol.
2. Menambahkan botol I air hingga penuh, botol II tambah pula air dengan gula,
sedangkan botol III tambahkan air dan formalin.
3. Menyimpan dalam waktu yang lama, amati dan bandingkan perubahan yang
terjadi.

11
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
HASIL PENGAMATAN

No Perlakuan Pengamatan

1
2

PEMBAHASAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

PERTANYAAN
1. Manakah botol yang mengalami oksidasi reduksi yang baik?
2. Apakah factor yang mempengaruhi oksidasi dan reduksi tanah tersebut!

KESIMPULAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Hardjowigeno, S., 2003., Ilmu Tanah, Akademika pressindo, Jakarta

Foth, Henry.D., 1994, Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Erlangga, Jakarta.

12
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“STOIKIOMETRI”

STOIKIOMETRI

Kompetensi Dasar : mahasiswa di harapkan mampu menjelaskan


Stoikiometri
Indikator : mampu menjelaskan Stoikiometri
Tujuan : -mempelajari cara membuat larutan natrium hidroksida dan
asam klorida
-mempelajari cara menentukan konsentrasi larutan

Pada saat kita membuat sirup, gula pasir merupakan salah satu komponen
di dalam sirup selain sirup dan air, tetapi sirup dan gula dinyatakan
sebagai zat terlarut dan air sebagai pelarut, sebab struktur air tidak
berubah, sedangkan gula berubah dari padat menjadi cairan, sedangkan
sirup berubah mengalami pengenceran.

TINJAUAN TEORITIS Ayo Pelajari!

Larutan adalah campuran serba sama atau homogen dimana salah satu komponennya
berada dalam jumlah berlebih, sedangkan komponen lainnya berada dalam jumlah yang
relatif sedikit. Komponen yang jumlahnya berlebih disebut sebagai pelarut, sedangkan
komponen yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut atau solute. Zat terlarut dapat berasal
dari zat padat maupun zat cair. Demikian pula zat pelarutnya. Contoh zat terlarut yang berupa
zat cair dan pelarutnya juga zat cair adalah larutan asam klorida dalam air, sedangkan zat
terlarut berasal dari zat padat adalah larutan natrium hidroksida dalam air. Nama larutan

13
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
ditentukan oleh nama zat terlarutnya. Misalnya larutan asam sulfat 2 molar, berarti zat
terlarutnya adalah asam sulfat sebanyak 2 mol dalam satu liter air atau pelarut.
Pembuatan larutan merupakan sederetan pekerjaan yang memerlukan ketelitian.
Setiap deretan menuntut ketepatan. Untuk zat terlarut yang berbentuk padat, ketelitian
diawali dengan penimbangan, kemudian dilanjutkan dengan pelarutan, dan terakhir
penepatan volume larutan. Kesalahan penimbangan akan berakibat terhadap kesalahan
konsentrasi larutan yang dibuat. Demikian pula kesalahan penepatan volume larutan dalam
sebuah labu ukur akan menyebabkan kesalahan konsentrasi larutan yang dibuat. Untuk zat
terlarut yang berasal dari zat cair, ketelitian diawali dari pengukuran volume, kemudian pada
pencampuran zat pelarut dan terakhir pada penepatan volume larutan dalam labu ukur. Suatu
larutan dapat diketahui jumlah zat terlarutnya dengan beberapa macam cara. Cara yang paling
sederhana adalah cara volumetri atau cara titrasi. Konsentrasi larutan dapat diperkecil dengan
cara pengenceran dan dapat diperbesar dengan cara pemekatan. Pemekatan maupun
pengenceran, konsentrasi hasilnya dapat diketahui melalui persamaan pengenceran, yaitu
N1 V1 = N2 V2
Dengan :
V1 = volume larutan yang akan diencerkan
V2 = volume larutan hasil pengenceran
N1 = konsentrasi larutan yang akan diencerkan
N2 = konsentrasi larutan hasil pengenceran (Achmad,1988)

Ayo Lakukan!
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Labu ukur 100 ml 7. Pipet volume 25 mL
2. Neraca analitik 8. Erlenmeyer 250 mL
3. Labu semprot 9. Buret 50 mL
4. Gelas kimia 250 ml 10. Gelas Arloji
5. Batang pengaduk 11. Gelas Ukur
6. Pipet tetes

14
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
B. Bahan
1. NaOH teknis
2. HCl teknis
3. Aquades
4. Indikator PP
5. Larutan NaOH 1 N
6. Larutan HCl 1 N

PROSEDUR KERJA
Percobaan 1: Membuat larutan dari zat padat.
1. Timbang natrium hidroksida (NaOH) sebanyak 4 gram dan masukkan ke
dalam gelas kimia yang berisi air murni sebanyak 95 ml (air yang
digunakan harus bebas dari karbon dioksida)
2. Aduk dengan batang pengaduk hingga semua zat NaOH larut, kemudian
pindahkan larutan ke dalam labu ukur dan tambahkan air murni dengan
pipet tetes hingga tanda batas.
3. Ambil larutan sebanyak 25 dengan pipet volume, kemudian masukkan ke
dalam Erlenmeyer, dan tambahkan 3 tetes indikator PP.
4. Siapkan buret 50 ml, kemudian isi dengan asam klorida 1 N
5. Titrasi larutan NaOH dalam Erlenmeyer hingga larutan tidak berwarna.
6. Catat volume larutan HCl yang digunaka
7. Tentukan konsentrasi NaOH yang telah dibuat.
Percobaan 1. Membuat larutan dari zat cair.
1. Ukur larutan asam klorida teknis (konsentrasinya 10 N) sebanyak 10 ml
menggunakan pipet volume 10 ml, kemudian masukkan ke dalam gelas
ukur 100 mL.
2. Tambahkan air murni 85 ml, kemudian tambahkan air murni melalui pipet
tetes sampai tanda tera (volumenya tepat 100 ml).
3. Kocok campuran hingga homogen, kemudian ambil dengan pipet volume
sebanyak 25 ml dan masukkan ke dalam Erlenmeyer, tambahkan 3 tetes
indikator PP.
4. Siapkan buret 50 ml, kemudian isi dengan larutan NaOH 1 N

15
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

5. Titrasi larutan HCl dalam Erlenmeyer hingga larutan berwarna merah


muda
6. Catat volume larutan NaOH yang digunakan
7. Tentukan konsentrasi HCl yang telah dibuat

HASIL PENGAMATAN

No Perlakuan Pengamatan

PEMBAHASAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

PERTANYAAN
1. Berapakah konsentrasi NaOH dan HCl dari percobaan?
2. Apa itu titik ekuivalen dan titik akhir titrasi!
3. Apakah fungsi indikator PP, dan tuliskan indikator larutan lainnya?
16
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

KESIMPULAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A and Underrwood, A.L., 1999, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 6, Erlangga,
Jakarta.

17
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“KESETIMBANGAN KIMIA”

KESETIMBANGAN KIMIA

Kompetensi Dasar : mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan

kesetimbangan kimia dan faktor - faktor yang


mempengaruhi kesetimbangan
Indikator : Mampu menjelaskan keseimbangan kimia dan faktor – factor
yang mempengaruhi keseimbangan
Tujuan : -memahami konsep kesetimbangan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesetimbangan
- Menghitung harga konstanta kesetimbangan berdasarkan
percobaan

Semua benda yang diam dan tidak


bergerak dapat dikatakan selalu ada di
dalam keadaan setimbang. air yang
direbus hingga menghasilkan uap akan
memberi reaksi yang berbeda dengan
kertas yang dibakar menjadi abu.
Mengapa? Sebab, jika uap terkena tutup
panci atau benda lainnya maka akan
berubah kembali menjadi air. Nah, hal ini
disebut dengan kesetimbangan dinamis
karena ada perubahan dua arah.

TINJAUAN TEORITIS Ayo Pelajari!

Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan sewaktu konsentrasi reaktan dan produk
tidak berubah terhadap waktu (Sujana : 2002 : 133). Pada umumnya suatu reaksi kimia yang
berlangsung spontan akan terus berlangsung sampai dicapai keadaan
kesetimbangan. Berbagai hasil percobaan menunjukkan bahwa dalam suatu reaksi
kimia, perubahan reaktan menjadi produk pada umumnya tidak sempurna, meskipun reaksi

18
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
dilakukan dalam waktu yang relatif lama. Umumnya pada permulaan reaksi berlangsung,
reaktan mempunyai laju reaksi tertentu. Kemudian setelah reaksi berlangsung konsentrasi
akan semakin berkurang sampai akhirnya menjadi konstan. Keadaan setimbang akan dicapai
apabila dua proses yang berlawanan arah berlangsung dengan laju reaksi yang sama
dan konsentrasi tidak lagi mengalami perubahan atau tidak ada gangguan dari luar.
Henri Louis Le Chatelier (1884) berhasil menyimpulkan pengaruh faktor luar tehadap
kesetimbangan dalam suatu azas yang dikenal dengan azas Le Chatelier sebagai berikut:
”Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), maka sistem itu akan
mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut”.
Artinya : Bila pada sistem kesetimbangan terdapat gangguan dari luar sehingga
kesetimbangan dalam keadaan terganggu atau rusak maka sistem akan berubah sedemikian
rupa sehingga gangguan itu berkurang dan bila mungkin akan kembali ke keadaan setimbang
lagi Cara sistem bereaksi adalah dengan melakukan pergeseran ke kiri atau ke kanan.
Pergeseran kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain
temperatur, konsentrasi, tekanan dan volume, penambahan katalis (Brady, 1999).

Ayo Lakukan!

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Gelas kimia
2. Gelas ukur
3. Pipet tetes
4. Tabung reaksi
B. Bahan
1. KSCN 0.002 M
2. FeCl3 0.2 M
3. KH2PO4 0.2 M

19
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
PROSEDUR KERJA
Percobaan 1 : Kesetimbangan besi (III) tiosianat
1. Memasukkan 10 mL KSCN 0.002 M kedalam sebuah gelas kimia lalu
menambahkan 2 tetes FeCl3 0.2 M kemudian diaduk.
2. Membagi larutan yang terbentuk kedalam 4 tabung reaksi sebanyak masing-
masing 2 mL
a. Tabung 1 sebagai pembanding
b. Menambahkan 10 tetes KSCN 0.002 M kedalam tabung 2
c. Menambahkan 3 tetes FeCl3 0.2 M kedalam tabung 3
d. Menambahkan 5 tetes KH2PO4 0.2 M kedalam tabung 4
3. Mengamati dan mencatat semua perubahan yang terjadi
c. Percobaan 2: Penentuan harga tetapan kesetimbangan
1. Menyediakan 4 tabung reaksi (jenis tabung reaksi harus sama
2. Memasukan 5 ml KSCN 0.002 M kedalam masing-masing tabu
3. Menambahkan 5 ml FeCl3 0.2 M kedalam tabung 1, simpan sebagai standa
4. Masukan 10 ml FeCl3 kedalam gelas kimia 100 ml dan menambahkan air
sampai volume 25 ml. Memasukan 5 ml larutan ini kedalam tabung 2. Sisa
larutan akan digunakan pada langkah berikutn
5. Mengambil 10 ml larutan FeCl3 dari sisa percobaan langkah d dan
menambahkan air sampai volume 25 ml. Memasukan 5 ml larutan ini kedalam
tabung 3. Sisa larutan akan digunakan pada langkah berikutn
6. Mengambil 10 ml larutan FeCl3 dari sisa percobaan langkah e dan
menambahkan air sampai volume 25 ml. Memasukan 5 ml larutan ini kedalam
tabung 4. Sisa larutan akan digunakan pada langkah berikutnya
7. Membandingkan warna larutan pada tabung 2, 3, dan 4 dengan tabung 1
(sebagai setandar) untuk menghitung konsentrasi ion FeSCN2+.

20
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
HASIL PENGAMATAN

Pengamatan
No Perlakuan
Tabung Warna

PEMBAHASAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

PERTANYAAN
1. Apakah yang menandakan percobaan mengalami kesetimbangan?
2. Apakah factor yang mempengaruhi kesetimbangan pada percobaan ini!

KESIMPULAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E., 1999, Kimia Universitas Asas & Struktur, Jilid I, Edisi kelima, Binarupa
Aksara, Jakarta.

21
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

“KOLOID”

KOLOID

Kompetensi Dasar : mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan


suspensi,disprersi,flokulasi dan sedimentasi
Indikator : mampu menjelaskan suspensi,disprersi,flokulasi dan
sedimentasi
Tujuan : Menjelaskan dispersi, dan flokulasi.

Peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan
bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi
memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.
Istilah peptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses
pemecahan protein (polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim
peptin. Contoh : agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa
oleh aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain.

TINJAUAN TEORITIS Ayo Pelajari!

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara
merata di dalam zat lain (medium pendispersi/pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar
antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun
tebal dari suatu partikel. Keadaan koloid merupakan keadaan antara suatu larutan dan
suatu suspensi. Bila suatu bahan berada dalam keadaan subdifisi ini. Bahan itu
memperagakan sifat-sifat yang menarik dan penting yang tidak merupakan cirri dari
bahan dalam agregat yang lebih besar (Keenan, 1984).

22
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
Dispersi merupakan pemisahan agregat tanah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dan
menjadi masalah utama pada tanah akibat kadar garam yang tinggi. Agregat tanah menjadi
pecah, mineral berukuran kecil dan partikel organik. Kebalikan dari dispersi adalah flokulasi
atau penyatuan partikel-partikel tanah menjadi agregat tanah (Hanifah, 2005).

Ayo Lakukan!

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Cawan Petridish 3. Labu ukur
2. Gelas ukur 4. Pipet tetes
B. Bahan
1. Larutan CaCl3
2. Air demineralised
3. Tanah inseptisols.
Prosedur Kerja
1. Vial 1 : Menuangkan sekitar 20 ml air demineralised. Kedalamnya secara hati-
hati menjatuhkan 3 butir agregat kering udara dengan diameter 3 sampai 5 mm,
dan membiarkannya selama 2 jam, lalu mengamati apakah mengalami slaking,
dispersi atau swalling.
2. Vial 2 : Menambah 20 mL, larutan CaCl2 berkonsentrasi 10 mmol/L. Melakukan
hal-hal yang sama pada vial 1 , tetapi menggunakan CaCl2 dari pada air.
3. Vial 3 : Pada sekitar 10 mg tanah di dalam container di tamabahkan air
demineralised, cukup untuk mendapatkan kandungan air sekitar kapasitas lapang
4. Vial 4 : Menyiapkan suspense tanah dengan perbandingan tanah dengan air 1 :
5, dengan jalan menambahkan 5 g agregat tanah kedalam 25 ml air di dalam vial
tertutup, lalu mengocok suspensi tanah selama sekitar 10 menit, kemudian
memindahkan suspense ke dalam beaker. Membiarkan suspensi mengendap
selama 5 menit. Mengamati apakah tanah terdispersi atau terflokulasi

23
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

HASIL PENGAMATAN
Percobaan 1

No Tanah
Vial 1 Vial 2 Vial 3 Vial 4
Inseptiosols
1
2
3

PEMBAHASAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

PERTANYAAN
1. Apa perbedaan dari setiap vial?
2. Apakah factor yang mempengaruhi disperse tanah?
3. Mengapa pada lapisan kedua tanah inseptisols sebagian besar mengalami swelling?

KESIMPULAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

24
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

DAFTAR PUSTAKA
Keenan, C.W., 1984, Kimia untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.

Hanafiah, K. A., 2005, Dasar-Dasar Ilmu Tanah, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

25
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“ANALISA KUALITATIF”
ANALISA KUALITATIF

Kompetensi Dasar : mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengetian reaksi


pengendapan, reaksi asam basa, redoks, pembentukan
kompleks
Indikator : mampu menjelaskan pengetian reaksi pengendapan, reaksi
asam basa, redoks, pembentukan kompleks
Tujuan : menjelaskan pengetian reaksi pengendapan, reaksiasam basa,
redoks, pembentukan kompleks

Normalnya, dalam urine seseorang biasanya terkandung


berbagai zat, seperti air, urea, asam urat, amonia, kreatinin,
asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, dan beberapa
zat yang berlebihan dalam darah, misalnya vitamin C serta
obat-obatan. Untuk mengetahui zat yang terkandung dalam
urin dapat dilakukan analisa kualitatif

TINJAUAN TEORITIS Ayo Pelajari!

Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau
senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting
yaitu, identifikasi dan pemisahan, aspek ini didasari oleh kelarutan, keasaman, kebasaan,
pembentukan senyawa kompleks, oksidasi-reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Analisi
kualitatif biasanya diguakan dalam identifikasi kation dan anion dengan melakukan uji
sesifik. Uji spesifik dilakukan dengan penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang akan

26
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
memberikan larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion
tertentu. Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut, sungai,
limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam
larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non logam akan
membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan
kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif.

Ayo Lakukan!
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Tabung reaksi + rak
2. Pipet tetes
3. Sikat tabung
B. Bahan
1. Larutan AgNO3 5. HCl 2N
2. Larutan Pb2(NO3)2 1% 6. NaOH 1 %
3. Larutan HgNO3 1 % 7. NH4OH pekat
4. Aquadest 8. K2CrO4
Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Saiapkan 12 tabung reaksi
3. Ambil 3 tabung reaksi bersih dan isi masing-masing tabung dengan sampel
berikut :
- Tabung pertama isi 2 cc AgNO3 1%
- Tabung kedua isi 2 cc Pb2(NO3)2 1%
- Tabung ketiga isi 2 cc HgNO3 1%
4. Tabung bekas percobaan di cuci bersih, kemudian percobaan diulangi seperti
pada nomor 1 di atas,tetapi reagen yang ditambahakan adalah NaoH 1% tetes
sampai berlebihan (kira-kira 5 ml).

27
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
5. Percobaan yang sama dilakukan, tetapi reagen diganti berturut-turut dengan :
- NH4OH pekat
- KI 10 %
- K2CrO4 1 %
6. Campur kan masing-masin gtabung dengan larutan yang berbeda-beda yaitu 5
tetes HCl 3 tetes.
7. Amati hasil reaksi dan foto hasil reaksi baik sebelum mau pun sesudah.

HASIL PENGAMATAN

No Sampel Sampel + Reagen Reaksi Kimia Hasil

PEMBAHASAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

PERTANYAAN
1. Tuliskan reksi kimia yang terjadi pada percobaan!
2. Apakah endapan yang dihasilkan dari percobaan?

28
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

KESIMPULAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
Shelva, G., 1994, Vogel-Buku Teks Analisis Anorgnik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT.
Hevery Indah, Jakarta

29
“ANALISA GRAVIMETRI”
ANALISA GRAVIMETRI

Kompetensi Dasar : mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian dan


jenis - jenis metode gravimetri tahapan analisis gravimentri
Indikator : mampu menjelaskan pengertian dan jenis - jenis metode
gravimetri tahapan analisis gravimentri
Tujuan : menjelaskan pengertian dan jenis - jenis metode
gravimetri tahapan analisis gravimentri

Kandungan batu kapur itu terdapat kation Ca yang


sanagt bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Ca
dalam batu kapur memiliki banyak manfaat bagi
kehidupan manusia, antara lain , memanfaatkan Ca
sebagai batu kumbung, untuk membuat pasta gigi,
sebagai pembuatan kapur tulis, untuk pembuatan cat
kapur yang biasa digunakna untuk pelapis tembok, kemudian yang utama di daerah tuban
ialah kandungan Ca yang diperlukan sebagai bahan utama pembuatan semen., dan sebagai
bahan pembuatan gypsum. Kegunaan terpenting dalam batu kapur adalah Ca dan untuk itu
diperlukan analisa kandungan Ca didalamnya.

TINJAUAN TEORITIS Ayo Pelajari!

Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi transformasi
unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat
ditimbang dengan teliti. Berat unsur dapat dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat
atom unsur – unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan dengan berbagai cara, seperti :

30
metode pengendapan; metode penguapan; metode elektroanalisis; atau berbagai macam cara
lainya. Pada prakteknya 2 metode pertama adalah yang terpenting, metode gravimetri
memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu
faktor – faktor pengoreksi dapat digunakan (Khopkar, 2002).

Ayo Lakukan!
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Bulk 5. Kertas saring
2. Botol selai 6. Pingset
3. Cawan porselin 7. Pipet volume 10 mL
4. Erlenmeyer 8. Vakum.
B. Bahan
1. Sampel teh 4. Asam asetat 10%
2. NH4OH pekat 5. Metanol
3. NH4OH encer
Prosedur Kerja
1. Ditimbang sampel sebanyak 5 gram, dimasukkan kedalam wadah.
2. Kemudian ditambahkan asam asetat glasial 10% 20 mL dan 200 mL metanol,
didiamkan campuran ini selama 1x24 jam.
3. Setelah didiamkan, lalu disaring dengan menggunakan kertas saring kedalam
gelas kimia. Hasil saringan tadi, ditambahkan NH4OH pekat sampai terbentuk
endapan, didiamkan selama 30 menit
4. Ditimbang kertas saring bersih yang akan digunakan untuk menyaring endapan.
Disimpan kertas saring pada corong vakum sampai tidak ada celah
5. Kemudian letakkan corong pada Erlenmeyer vakum. Sambungkan erlenmeyer
vakum pada pompa vakum, kemudian difiltrasi larutan yang terdapat endapan
6. Lalu dikeringkan kertas saring tersebut di dalam oven selama 15 menit,
kemudian didinginkan di dalam eksikator selama 15 menit. Timbang kertas
saring Dihitung jumlah alkaloid yang terdapat pada sampel.

31
HASIL PENGAMATAN

No Massa kertas Massa kertas saring + (Massa kertas saring +


saring Sampel Sampel) – ( Massa kertas
saring)
1

PEMBAHASAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

PERTANYAAN
1. Berapa hasil sampel yang diproleh dan mengapa massa nya berbeda?
2. Apa fungsi penambahan NH4OH encer pada percobaan

KESIMPULAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

32
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, 2002, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press: Jakarta.

Riwandi, 2003, Indikator Stabilitas Gambut berdasarkan Analisis Kehilangan Karbon


Organik, Sifat Fisiko Kimia dan Komposisi Bahan Gambut, Jurnal Penelitian UNIB,
Volume 9 (1).

33
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
“MINYAK DAN LEMAK”
SIFAT MINYAK DAN LEMAK

Kompetensi Dasar : mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan Minyak dan


lemak (CPO) dalam lingkup perkebunan kelapa sawit
Indikator : mampu menjelaskan Minyak dan lemak (CPO) dalam lingkup
perkebunan kelapa sawit
Tujuan : -Mempelajari tingkat kelarutan lemak/minyak pada berbagai
jenis pelarut
-Mempelajari reaksi pembentukan sabun dan ester beraroma
-Mempelajari pembentuk emulsi minyak dalam air

Kelapa sawit tergolong dari family palmea dan merupakan salah


satu jenis komoditi yang paling banyak disukai oleh para pengusaha
dibidang perkebunan. Manfaat Kelapa Sawit sebagai minyak goreng
(Food oil), minyak makan atau minyak goereng. . Tentunya kita sangat
menegtahui manfaat dari minyak goreng itu sendiri, bisa jadi saat anda
membaca informasi tentang manfaat kelapa sawit ini anda sedang
makan goreng pisang atau produk makanan gorengan lainnya. Manfaat
lain sebagai campuran bahan bakar,sebagai oli dan pelumas, bahan pembuatan mentega,
bahan pembuatan pomade, dan lain-lain.

TINJAUAN TEORITIS Ayo Pelajari!

Lemak atau minyak termasuk kelompok lipida yang larut dalam pelarut non polar
seperti eter, kloroform, ester, heksana, petroleum benzene dan pelarut non polar lainnya,
tetapi tidak larut atau kelarutannya sangat kecil dalam pelarut polar seperti air dan alkohol.

34
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
Lemak dan minyak dapat membentuk larutan emulsi dalam air jika terdapat bahan
pengemulsi seperti twin 80 atau twin 60. Lemak dan minyak mempunyai struktur
yang sama, yaitu triasigliserol, yang berbeda adalah sifat fisiknya. Lemak pada suhu ruang
berbentuk padat, sedangkan minyak pada suhu ruang berbentuk cair.
Minyak dan lemak dapat bereaksi dengan basa kuat membentuk garam dari asam
lemak yang dikenal dengan nama sabun. Prosesnya disebut proses penyabunan atau reaksi
saponifikasi. Selain dapat membentuk sabun, minyak dan lemak dapat juga bereaksi dengan
alcohol membentuk ester yang saat ini dikenal dengan nama biodiesel, yakni ester asam
lemak yang berperanan sebagai bahan bakar pengganti solar. Prosesnya disebut reaksi
alkohlosis atau reaksi pembentukan ester asam lemak dengan alcohol. Pada asam lemak
tertentu, yakni asam lemak rantai pendek, ester yang terbentuk beraroma buah-buahan.

Ayo Lakukan!
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Pipet tetes
4. Gelas ukur 25 ml
5. Penangas air
6. Vorteks.
B. Bahan
1. Aquades
2. Etanol
3. Heksana
4. Aseton
5. Minyak kelapa
6. NaOH 2 % dalam etanol
7. NaOH 2 % dalam metanol

35
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
C. Prosedur Kerja
a. Uji Kelarutan
1. Siapkan 4 buah tabung reaksi dan beri kode A,B,C dan D. Keempat tabung reaksi
masukkan ke dalam rak tabung.
2. Setiap tabung isi dengan bahan sesuai tabel berikut :
A. Air 2 ml 10 tetes
B. Etanol 2 ml 10 tetes
C. Heksana 2 ml 10 tetes
D. Aseton 2 ml 10 tetes
3. Tutup tabung dengan sumbat karet lalu kocok dengan vortex selama 1 menit,
kemudian diamkan selama 10 menit.
4. Amati kelarutan minyak dalam tabung
b. Reaksi pembentukan ester (alkoholisis)
1. Siapkan dua buah tabung reaksi dan beri kode A dan B. Kedua tabung simpan di
dalam rak tabung.
2. Masing-masing tabung isi dengan 2 ml minyak kelapa
3. Tabung A tambahkan 4 ml larutan NaOH 2 % dalam etanol, sedangkan tabung B
tambahkan 4 ml NaOH 2 % dalam etanol.
4. Kedua tabung kecok selama 5 menit, kemudian amati aroma yang timbu
5. Catat bau yang dihasilkan termasuk ketajaman aromanya
c. Reaksi Penyabunan
1. Siapkan dua buah erlenmeyer 50 ml dan beri kode A dan B
2. Erlenmeyer berkode A isi dengan 1 ml air, kemudian tambahkan 10 ml KOH 0,5 N
3. Erlenmeyer berkode B isi dengan 1 ml minyak kelapa, kemudian tambahkan 10 ml
KOH 0,5 N
4. Kedua Erlenmeyer panaskan di atas penangas air sambil diaduk selama kurang lebih
10 menit
5. Amati dan catat perubahan-perubahan yang terjadi

36
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book

d. Uji Pembentukan Emulsi


1. Siapkan 2 buah tabung reaksi kemudian beri kode A dan B, selanjutnya kedua tabung
masukkan ke dalam rak tabun.
2. Tabung berkode A isi dengan 10 ml air, kemudian tambahkan 2 ml minyak kelapa
3. Tabung berkode B isi dengan 10 ml air, kemudian tambahkan 2 ml minyak kelapa
dan 2 ml twin 80
4. Kedua tabung kocok dengan vortex selama 5 menit, kemudian diamkan pada suhu
ruang selama 15 menit
5. Amati dan catat penampakan yang terjadi pada masing-masing tabung.

HASIL PENGAMATAN

a. Tabel Hasil Pengamatan

No Perlakuan Hasil Pengamatan

PEMBAHASAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

39
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
PERTANYAAN
4. Bagaimanakah sifat minyak kelapa berdasarkan hasil pengamatan?
5. Berdasarkan percobaan apakah defenisi lemak menurut anda?
6. Apakah persamaan dan perbedaan minyak dan lemak?

KESIMPULAN

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
Katoch,R., (2011). Analytical Techniques in Biochemistry and Molecular Biology. New
York : Springer.

Poedjiadi, Anna., (2009). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press.

Rosita, Sipayung.,(2003), Biosintesis Asam Lemak Pada Tanaman. Fakultas Pertanian


Jurusan Budidaya Pertanian. Universitas Sumatera Utara

Tanjung, D.A., (2018). Penuntun Praktikum Biokimia. Medan : Laboratorium Kimia


Universitas Medan Area

40

Anda mungkin juga menyukai