2 6668 PDF
2 6668 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelinci
dari kelinci ras lain. Kelinci ini mempunyai potensi sebagai penghasil daging,
bulu, feses dan urin menjadi pupuk. Selain itu kelinci sering dipakai dalam
Meski memiliki ukuran tubuh lebih kecil dan laju pertumbuhan lebih lambat dari
kelinci impor, namun kelinci lokal berguna dalam penyilangan dengan bangsa lain
Pada awal abad ke-19 kelinci dipelihara secara tradisional dengan sistem
Kelinci dapat dipelihara pada suhu optimum 21°C, sedangkan pada suhu 25-30°C
berubah ke lingkungan yang tak nyaman (Manshur dan Fakkih, 2010). Menurut
Rahardjo dkk (2004) bahwa kelinci yang telah cukup lama dikenal oleh peternak
impor dari berbagai negara di Eropa dan Amerika. Adaptasi di daerah tropis
9
kelinci ialah bertambahnya panas tubuh (body heat load) akibat tingginya suhu
lingkungan yang melebihi daerah termonetral ternak (Qiston, 2012). Hal tersebut
konsumsi minum.
daging yang berkualitas tinggi dengan kadar lemak rendah, tidak membutuhkan
areal yang luas dalam pemeliharaannya, dapat memanfaatkan berbagai bahan
pakan hijauan, sisa dapur dan hasil sampingan olahan pertanian; hasil
pemeliharaannya mudah, dan dapat melahirkan anak 4-6 per tahun dan
2.2.1 Kandang
Kandang yang tepat dan sehat menurut Manshur dan Fakkih (2010), kandang
yang baik selalu berpijak pada prinsip mudah dibersihkan. Jarak antara lantai ke
alas kandang minimal 50 cm. Upaya menjauhkan kelinci dari kotoran dengan
jarak 50 cm ini agar sirkulasi udara dan kelembaban tidak bergerak ekstrem.
Sistem kandang susun boleh. Tetapi pada praktiknya tujuan efektivitas ini sering
10
menjadi boomerang karena tidak efektif dalam kebersihan. Kandang lebar lebih
sehat. Tidak ada yang baku untuk menentukan luas kandang. Semua harus
semakin luas semakin baik karena pada saat musim kemarau butuh kelonggaran.
Tinggi kandang tidak boleh pendek sebab salahsatu kesehatan kelinci juga
ditentukan oleh seringnya berdiri. Membuat ruang yang tinggi untuk kelinci. Jika
ukuran panjang kelinci mencapai 50 cm, maka kita harus membuat tinggi kandang
udara yang lancar. Kandang boleh berjajar, tetapi tidak boleh terlalu dekat dalam
hal model hadap-hadapan. Prinsipnya harus dibuat selonggar-longgarnya.
Uraian mengenai bagaimana kandang yang tepat dan sehat bagi kelinci
keterampilan yang cukup, sebab bila tidak maka rawan bagi kelinci untuk bisa
hidup lebih lama dan menyebabkan kerugian yang besar bila ini dilakukan dalam
peternakan besar.
terbuka sehingga masing-masing bisa melihat setiap hari. Ini bisa menimbulkan
gangguan pada betina karena agresivitas seksual jantan. Terutama pada induk
hamil dan menyusui sangat beresiko stres. Penempatan betina di samping betina
tidak menjadi masalah selama tidak ada kemungkinan bertengkar dan memang
hanya sedikit agresivitas pertengkaran antar betina dalam satu kandang. Betina
dengan betina biasanya hanya agresif bertarung ketika berada di area terbuka.
Jantan berdampingan dengan jantan tidak masalah selama lubang kandang tidak
11
lebar. Kekuatan pagar kandang harus kokoh dan tidak berlubang karena antar
perbedaan dalam aspek fisiologis. Pemeliharaan kelinci koloni dapat dilihat dari
perilaku makan lebih lahap dan terjadi persaingan. Bila suhu ruangan menurun
Kandang yang baik dan memenuhi syarat akan memegang peranan penting
dalam kelangsungan hidup dan kesehatan ternak. Kandang yang acak-acakan akan
Kandang kelinci yang terbaik terbuat dari besi dan pagar kawat. Kelinci
disepanjang usianya. Mengerat pada besi lebih baik daripada mengerat pada kayu.
merasa tidak aman dan nyaman bila ditempatkan di ruang yang sempit, ventilasi
adalah 14,4 ekor/m² atau sekitar 10 ekor/ 0,7 m² dengan pertambahan bobot hidup
sebesar 40,5 g/ekor/hari dan konversi pakan 2,7 pada lama pemeliharaan 4
kandang tersebut sehingga mempengaruhi stres panas pada kelinci (Finzi dkk.,
meningkatnya konsumsi air, sehingga zat-zat makanan yang diserap oleh tubuh
menambah jumlah kematian. Hal ini tergantung pada jumlah ternaknya per
rendah dan mudah terkena penyakit. Pengaruh negatif dari cekaman panas dapat
pemilihan jenis kandang yang lebih sesuai dengan lokasi peternakan (Nuriyasa,
dkk., 2010)
(McNitt dll., 1996) dan kelembaban relatif udara dalam kandang optimal 80-86%
(Kamal dkk., 2010). Menurut Junus (1985) bahwa kelembaban ideal untuk ternak
13
kelinci adalah 60-90% dimana kelembaban udara maksimum terjadi pada waktu
Pada awalnya kelinci merupakan hewan liar yang hidup di Afrika hingga
daratan Eropa. Setelah manusia bermigrasi ke berbagai benua baru, kelinci pun
turut menyebar ke berbagai pelosok benua baru, kelinci pun turut menyebar ke
berbagai pelosok benua baru, seperti Amerika, Australia, dan Asia. Di Indonesia,
khususnya di Jawa, kelinci dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak hias
pada tahun 1835.
Ordo ini dibedakan menjadi dua family, yakni Ochtonidae (jenis pika yang
bersiul) dan Leporidae (jenis kelinci dan terwelu). Famili Ochtonidae terdiri dari
(Bappenas, 2005) :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Classis : Mamalia
Ordo : Lagomorpha
Familia : Leponidae
14
Sub-Familia : Leporine
Genus : Lepus
dan ketersediaan bahan pakan merupakan upaya yang tepat untuk meningkatkan
jenis bahan baku pakan, pemenuhan jumlah pakan, dan pola pemberian pakan.
Pakan merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang
pertumbuhan kelinci. Pakan hijauan yang diberikan antara lain rumput lapangan,
limbah sayuran (kangkung, sawi, wortel, lobak), daun ubi jalar maupun daun
kacang tanah.
buatan dari pabrik), bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu,
oleh kelinci sesuai dengan tingkat umur atau bobot badan kelinci.
proses-proses dalam tubuh dan kondisi lingkungan dalam tubuh (Sunarso dan
Christiyanto).
herbivore dengan caecum dan usus besarnya dapat mencerna serat kasar dan
15
sedangkan untuk anak kelinci (1-6 bulan) kadar proteinnya 16% dan DE 2500
oleh karena itu berhasil atau tidaknya suatu usaha memberikan pakan yang terjaga
Kebutuhan nutrisi kelinci merupakan suatu hal yang penting untuk diukur
menyusui (18%) dan terendah pada dewasa (12%), kebutuhan serat kasar induk
menyusui, bunting dan muda (10-12%), kebutuhan serat kasar kelinci dewasa
berbeda (2%) (Cheeke, 1987). Kebutuhan nutrisi kelinci disajikan dalam Tabel 1.
Dalam hal kebutuhan bahan kering untuk kelinci adalah 3-3,5% berat
badan (Arrigton dan Kelley, 1976). Sedangkan menurut NRC (1977) melaporkan
bahwa kebutuhan pakan kelinci yaitu 60 gr per kg berat badan per hari. Berat
pakan yang tersisa. Banyak sedikitnya konsumsi pakan sangat tergantung pada
ukuran tubuh ternak, sifat genetis (breed), suhu lingkungan, tingkat produksi,
lain bentuk fisik pakan, imbangan kandungan zat makanan dalam pakan, kualitas
pemeliharaan, keadaan lingkungan atau suhu lingkungan, bangsa atau jenis ternak,
kelompok ternak dalam periode waktu tertentu, biasanya dalam satuan waktu
17
sehari, yaitu perhitungan dari jumlah pakan yang diberikan dikurangi pakan yang
dengan bobot badan awal. Pertambahan bobot badan akan cepat pada saat
sebelum dewasa tubuh, namun pada tingkat usia tertentu akan melambat sampai
merupakan salah satu indikasi pemanfaatan zat-zat makanan dari ransum yang
diberikan. Dan dari data pertambahan bobot badan akan diketahui nilai suatu
konsumsi, dan karkas. Ditunjang juga oleh Kartadisastra (1997), bahwa bobot
2009). Konversi ransum adalah jumlah ransum yang habis dikonsumsi ternak
dalam jangka waktu tertentu dibandingkan dengan bobot hidup (pada akhir waktu
tertentu).
18
Secara umum konversi pakan adalah jumlah ransum yang diberikan untuk
menghasilkan produk dalam jumlah tertentu. Semakin besar angka konversi pakan
konversi itu semakin kecil berarti semakin ekonomis. Pakan menjadi tidak
ekonomis bila nilai konversinya lebih dari dua (Sarlas dkk, 1976).
Ethos berarti karakter atau alam dan logos yang berarti ilmu. Mempelajari tingkah
laku hewan berarti menentukan karakteristik hewan dan bagaimana responnya
Tingkah laku makan adalah pola tingkah laku yang digunakan oleh hewan
menurut hasil penelitian Verga dkk, (2004), kandang tidak berpengaruh nyata
kata lain bahwa kandang tidak berpengaruh terhadap performa ternak tersebut
akan tetapi berpengaruh terhadap tingkah laku ternak. Hal demikian berlaku
dalam pola kandang untuk individu maupun koloni yang menempatkan ternak
berumur seragam. Dimana ternak bila berumur tidak seragam yang ditempatkan
pada satu kandang dalam jumlah banyak atau lebih dari satu ekor maka
kemungkinan akan terjadi tingkah laku yang agresif berupa kekuasaan territorial,
19
tetap bisa terjadi hal yang sama namun bila terdapat sekat yang terbuka dengan
kandang lainnya misalnya memakai sekat kawat ram. Kelinci yang berdampingan
minimal berbeda dengan kandang koloni. Tingkah laku yang paling menonjol
pada kelinci jantan lepas sapih yang mendekati umur dewasa di kandang individu
Adapun tingkah laku kelinci yang mengalami stress akibat beberapa hal
terutama akibat suhu lingkungan namun tidak begitu signifikan pengaruhnya
terhadap performa kelinci pada suhu lingkungan tertentu. Menurut hasil penelitian
Qisthon (2012) bahwa kelinci akan mengalami stress apabila hidup pada suhu
lingkungan lebih dari 28-30°C dan mengalami cekaman yang hebat apabila selisih
suhu lingkungan antara siang dan malam hari lebih dari 2°C.