Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KESESUAIAN KAPASITAS TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA

(TPS) TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DI KECAMATAN SUNGAI PINANG,


SAMARINDA

Nur ‘Ainiyyah Fitria Anwar1, Novaldi Juan Filemon Pesik2, Ana Widyasari3, Frandes Atwa Zwagery4,
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman
email: 1ainiyyahnur@gmail.com; 4novaldinovember123@gmail.com; 3anawidyaa@gmail.com; 4fzwageryme@gmail.com;

PENDAHULUAN menjadi 6 kecamatan, yaitu dengan penambahan


Kecamatan Sungai Kunjang dan Kecamatan
Secara astronomis, Kota Samarinda terletak antara Samarinda Utara (Kecamatan Sungai Pinang, 2019).
0°21’81” - 1°09’16” Lintang Selatan dan 116°15’26’
Pemekaran kecamatan kembali dilakukan seiring
- 117°21’16” Bujur Timur dan dilalui oleh garis
dengan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat
ekuator atau garis khatulistiwa yang terletak pada
dan pelayanan masyarakat yang semakin meningkat.
garis lintang 00. Luas wilayah Kota Samarinda
Kecamatan-kecamatan di Samarinda yang semula
adalah 718 km2. Berdasarkan posisi geografisnya,
berjumlah 6, kini dimekarkan menjadi 10 kecamatan
Kota Samarinda memiliki batas-batas:
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun
a. Utara : Kabupaten Kutai Kartanegara
2010. Empat kecamatan hasil pemekaran tersebut,
b. Timur : Kabupaten Kutai Kartanegara
yaitu Kecamatan Samarinda Kota, Kecamatan Loa
c. Selatan : Kabupaten Kutai Kartanegara
Janan Ilir, Kecamatan Sambutan, Kecamatan Sungai
d. Barat : Kabupaten Kutai Kartanegara
Pinang. Peresmian kecamatan tersebut dilaksanakan
(Badan Pusat Statistika, 2018)
pada tanggal, 28 Desember 2010. Jadi, secara
administratif Kota Samarinda dibagi menjadi 10
kecamatan dan 53 kelurahan (Kecamatan Sungai
Pinang, 2019).

Kecamatan Sungai Pinang merupakan kecamatan


hasil pemekaran dari kecamatan Samarinda Utara.
Luas wilayah kecamatan Sungai Pinang adalah
2.420,54 Ha. Kecamatan Sungai Pinang terdiri dari 5
kelurahan, yaitu kelurahan Temindung Permai,
kelurahan Bandara, kelurahan Sungai Pinang Dalam,
kelurahan Mugirejo, dan kelurahan Gunung Lingai.
Adapun batas-batas wilayah kecamatan sungai
pinang adalah:
a. Utara : Kecamatan Samarinda Utara
b. Timur : Kecamatan Sambutan
c. Selatan : Kecamatan Samarinda Ilir
d. Barat : Kecamatan Samarinda Ulu
(Kecamatan Sungai Pinang, 2019).

Pertambahan jumlah penduduk di suatu wilayah


sejalan dengan pertambahan jumlah timbulan
sampah domestik yang dihasilkan. Apabila hal
Gambar 1. Peta Kecamatan Kota Samarinda tersebut tidak diikuti oleh peningkatan sarana dan
(Dinas PUPR Kota Samarinda, 2012) prasarana yang memadai, maka peningkatan jumlah
timbulan sampah akan memberikan dampak terhadap
Pada tahun 1996, Kota Samarinda mengalami lingkungan.
pemekaran dari 4 kecamatan (Kecamatan Samarinda
Ulu, Kecamatan Samarinda Ilir, Kecamatan Sampah adalah suatu benda atau bahan yang sudah
Samarinda Seberang, dan Kecamatan Palaran) tidak digunakan lagi oleh manusia sehingga dibuang.
Stigma masyarakat terkait sampah adalah semua TPS dan juga pembuangan sampah ilegal (illegal
sampah itu menjijikkan, kotor, dan lain-lain sehingga dumping)
harus dibakar atau dibuang sebagaimana mestinya
Menurut EPA (Environmental Protecion Agency)
(Mulasari, 2012). Segala aktivitas masyarakat selalu
(1998) mengatakan bahwa, illegal dumping/tempat
menimbulkan sampah. Hal ini tidak hanya menjadi
penampungan ilegal adalah suatu tempat yang secara
tanggung jawab pemerintah daerah akan tetapi juga
sengaja dilakukan pembuangan sampah di daerah
dari seluruh masyarakat untuk mengolah sampah
tersebut untuk menghindari biaya dan waktu serta
agar tidak berdampak negatif bagi lingkungan sekitar
upaya yang diperlukan membuang sampah ke tempat
(Hardiatmi, 2011).
yang legal. Lahan yang dimanfaatkan bervariasi
seperti bangunan yang tidak beroperasi lagi, lahan
Timbulan sampah adalah banyaknya sampah yang
kosong, jalan raya atau gang-gang sepanjang jalan
timbul dari masyarakat dalam satuan volume maupun
pedesaan. Hal ini dikarenakan penerangan dan
berat per kapita perhari atau perluas bangunan atau
aksesibilitas yang buruk sehingga rentan digunakan
perpanjang jalan (SNI 19-2454-2002). Menurut
untuk tempat pembuangan sampah ilegal. Faktor
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik
yang menyebabkan hal ini terjadi adalah jumlah
Indonesia nomor 3 tahun 2013, timbulan sampah
penduduk, karakteristik fisik (tidak tersedianya
dapat didasarkan pada berat dan volume. Satuan
lahan), rendahnya alternatif pengelolaan sampah
berat ditunjukkan dalam kilogram per orang per hari
(daur ulang), dan kebijakan pemerintah. Tempat
(kg/orang.hari), atau kilogram per meter-persegi
penampungan sementara (TPS) ilegal menandakan
bangunan per hari (kg/m2.hari), atau kilogram per
rendahnya perilaku masyarakat sekitar dalam
tempat tidur perhari (kg/bed.hari), dan sebagainya.
menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Dampak
Sedangkan satuan volume ditunjukkan dalam satuan
berupa pemandangan yang tidak enak,
liter/orang.hari (L/orang.hari), liter per meter-persegi
ketidaknyamanan ketika bernafas dikarenakan bau
bangunan per hari (L/m2.hari), liter per tempat tidur
yang relatif tidak sedap, dan estetika, serta
perhari (L/bed.hari), dan sebagainya. Kota-kota di
mencemari lingkungan serta terganggunya kondisi
Indonesia umumnya menggunakan satuan volume.
perairan (Asti, 2014).
Jumlah timbulan sampah perlu diketahui agar
pengelolaan sampah dapat dilaksanakan dengan Oleh karena itu, penelitian ini akan mengidentifikasi
efektif dan efisien. tentang kesesuaian jumlah dan kapasitas Tempat
Penampungan Sementara (TPS) dengan jumlah
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
penduduk di Kecamatan Sungai Pinang.
Republik Indonesia nomor 3 tahun 2013, tempat
penampungan sementara (TPS) adalah tempat
dimana sebelum sampah diangkut untuk dilakukan
pendauran ulang, pengolahan dan tempat pengolahan METODOLOGI PENELITIAN
sampah terpadu. Tempat pengolahan sampah terpadu Penelitian dilakukan di Kecamatan Sungai Pinang
(TPST) adalah tempat pelaksanaan kegiatan dengan mengobservasi jumlah dan kapasitas TPS.
pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Kualitatif
pendauran ulang, pengolahan dan pemrosesan akhir. dikarenakan penulis menitikberatkan pada proses
Menurut Eshet (2007), Salah satu upaya untuk peninjauan data-data, baik data primer maupun
mengurangi sampah dengan mengoptimalkn peran sekunder, lalu membuat suatu teori atau hipotesa
TPS. TPS memainkan peran penting dalam sistem berdasarkan data-data tersebut. Teknik pengumpulan
pengelolaan sampah sebagai penghubung antara data yang digunakan adalah studi pustaka, yaitu
pengumpulan sampah di sumber dengan TPA. teknik pengumpulan data dengan melakukan
Keberadaan TPS juga berpotensi mereduksi timbulan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, dan
sampah yang dihasilkan sehingga mampu dokumen primer ataupun sekunder.
mengurangi debit sampah yang masuk ke TPA.
Data yang dikumpulkan berupa sekunder berupa
Ketidaksesuaian antara jumlah dan kapasitas TPS berupa data jumlah penduduk, data persebaran,
dengan jumlah penduduk pada suatu wilayah akan jenis, dan kapasitas TPS, data volume pembuangan
menimbulkan permasalahan, antara lain: mengurangi sampah per hari, dan peta wilayah di Kecamatan
estetika lingkungan karena sampah berserakan diluar Sungai Pinang yang didapatkan melalui instansi
pemerintah terkait.
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis data Proklamasi B)
kuantitatif secara statistika deskriptif. Statistika 5. Jl. Griliya (Lapangan
Kontainer 7 m3
Bola)
deskriptif yaitu statistik yang digunakan
6. Jl. Damanhuri Kontainer 7 m3
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data 7. Pasar Merdeka Beton 10 m3
yang sudah terkumpul. 8. Jl. Rajawali Dalam
Kontainer 7 m3
(PMK)
Dalam mengambil kesimpulan, teknik yang Jl. Rajawali Dalam
Kontainer 7 m3
digunakan adalah teknik generalisasi. Teknik ini (PMK)
9. Jl. Belatuk Kontainer 7 m3
merupakan salah satu cara menentukan kesimpulan
Jl. Belatuk Kontainer 7 m3
dengan cara menjelaskan sebab kemudia akibat yang 10. Jl. Serindit 4 Beton 6 m3
ditimbulkan dari sebab tersebut. Fokus utama dalam 11. Jl. Pelita (Dpn. SD) Kontainer 8 m3
teknik ini adalah membuat kesimpulan dengan Jl. Pelita (Dpn. SD) Kontainer 8 m3
menarik satu kesimpulan umum. Hal ini kita Jl. Pelita (Dpn. SD) Kontainer 7 m3
12. Jl. AM. Sangaji Beton 8 m3
dapatkan setelah melakukan penelitian yang kita 13. JL. Gatsu Gg. Masjid Kontainer 7 m3
lakukan berdasarkan fakta dan data yang telah kita Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda, 2019
buat dan teliti
c. Data Volume Pembuangan Sampah

Tabel 3. Data Jumlah Timbulan dan Densitas Sampah


DISKUSI & PEMBAHASAN
Jumlah Volume

Penduduk

Kapasitas
Adapun data-data yang diperoleh yaitu:

Jumlah
Timbulan Timbulan

(jiwa)
Kelurahan
Sampah Sampah
a. Data Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk (kg/org/hr) (m3/hr)

Sungai
Tabel 1. Data Jumlah dan Kepadatan Penduduk tahun 2019
Pinang 38.290 26.803 134 195
Dalam
Luas Wilayah Jumlah Temindung
Kelurahan 16.730 11.711 59 70
(km2) Penduduk (jiwa) Permai
Sungai Pinang Mugirejo 16.430 11.501 58 56
8,97 38.290 Bandara 10.091 7.064 35 56
Dalam
Temindung Gunung
1,30 16.730 10.997 7.698 39 105
Lingai
Permai
Jumlah 38.290 64.777 325
Mugirejo 10,94 16.430
Bandara 8,59 10.091 Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda, 2019
Gunung Lingai 4,36 10.997
Jumlah 34,16 92.538 d. Data Frekuensi Pengangkutan Sampah

Sumber: Badan Pusat Statistika, 2019 Tabel 3. Data Frekuensi Pengangkutan Sampah
Frekuensi
No. Letak TPS Pengangkutan
b. Data Persebaran, Jenis, dan Kapasitas TPS Sampah
1. Jl. DI. Panjaitan II (Gg. Ayu)
Tabel 2. Data Persebaran, Jenis, dan Kapasitas TPS Jl. DI. Panjaitan II (Gg. Ayu) 5
Kapasitas Jl. DI. Panjaitan II (Gg. Ayu)
No. Letak TPS Jenis TPS 2. Jl. DI. Panjaitan I
TPS 2
1. Jl. DI. Panjaitan II Jl. DI. Panjaitan I
Kontainer 7 m3 3. Jl. Sentosa
(Gg. Ayu)
Jl. DI. Panjaitan II Jl. Sentosa 4
Kontainer 7 m3 Jl. Sentosa
(Gg. Ayu)
Jl. DI. Panjaitan II 4. Jl. Griliya (Dpn. Proklamasi
Kontainer 7 m3 B)
(Gg. Ayu) 4
2. Jl. DI. Panjaitan I Kontainer 7 m3 Jl. Griliya (Dpn. Proklamasi
Jl. DI. Panjaitan I Kontainer 7 m3 B)
3. Jl. Sentosa Kontainer 8 m3 5. Jl. Griliya (Lapangan Bola) 3
Jl. Sentosa Kontainer 7 m3 6. Jl. Damanhuri 2
Jl. Sentosa Kontainer 7 m3 7. Pasar Merdeka 2
4. Jl. Griliya (Dpn. 8. Jl. Rajawali Dalam (PMK)
Kontainer 8 m3 3
Proklamasi B) Jl. Rajawali Dalam (PMK)
Jl. Griliya (Dpn. Kontainer 7 m3 9. Jl. Belatuk 3
Jl. Belatuk menenjukkan bahwa kapasitas keseluruhan TPS di
10. Jl. Serindit 4 3 wilayah Kelurahan Sungai Pinang Dalam telah
11. Jl. Pelita (Dpn. SD)
mencukupi volume timbulan sampah diwilayah
Jl. Pelita (Dpn. SD) 5
Jl. Pelita (Dpn. SD) tersebut.
12. Jl. AM. Sangaji 3
13. JL. Gatsu Gg. Masjid 2 Untuk Kelurahan Bandara memiliki luas wilayah
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda 8,59 km2 dengan jumlah penduduk 10.091 Jiwa
dengan volume timbulan sampah 35 m 3/hr.
Kelurahan Bandara yang memiliki jumlah TPS
sebanyak 3 unit dengan kapasitas keseluruhan yaitu
sebesar 56 m3 yang berada di Jl. Serindit 4, Jl. AM.
Sangaji, dan Jl. Gatsu Gg. Masjid dengan frekuensi
pengangkutan sampah rata-rata 3 kali per hari. Hasil
diatas menenjukkan bahwa kapasitas keseluruhan
TPS di wilayah Kelurahan Bandara telah mencukupi
volume timbulan sampah diwilayah tersebut.

Untuk Kelurahan Temindung Permai memiliki luas


wilayah 1,30 km2 dengan jumlah penduduk 16.730
Jiwa dengan volume timbulan sampah 59 m 3/hr.
Kelurahan Temindung Permai yang memiliki jumlah
TPS sebanyak 4 unit dengan kapasitas keseluruhan
(2019) yaitu sebesar 70 m3 yang berada di Jl. DI. Panjaitan I
dan Jl. Belatuk dengan frekuensi pengangkutan
e. Peta Wilayah Kecamatan sampah rata-rata 3 kali per hari. Hasil diatas
Sumber; Kecamatan Sungan Pinang (2019) menenjukkan bahwa kapasitas keseluruhan TPS di
wilayah Kelurahan Temindung Permai telah
f. Pembahasan mencukupi volume timbulan sampah diwilayah
tersebut.
Jumlah penduduk yang semakin tinggi akan searah
dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Karena itu Untuk Kelurahan Gunung Lingai memiliki luas
jumlah penduduk berdampak pada jumlah timbulan wilayah 4,36 km2 dengan jumlah penduduk 10.997
sampah dan volume timbulan sampah. Namun dalam Jiwa dengan volume timbulan sampah 39 m 3/hr.
kasus analisa kesesuaian jumlah TPS dengan jumlah Kelurahan Gunung Lingai yang memiliki jumlah
penduduk menggunakan data kapasitas dan TPS sebanyak 3 unit dengan kapasitas keseluruhan
persebaran TPS, frekuensi pengangkutan dan yaitu sebesar 105 m3 yang berada di Jl. DI. Panjaitan
kapasitas TPS. Untuk mengetahui kapasitas yang II dengan frekuensi pengangkutan sampah rata-rata 5
mampu ditampung oleh TPS akan dihitung dengan kali per hari. Hasil diatas menenjukkan bahwa
cara tiap TPS dengan satuan volume yaitu m3 kapasitas keseluruhan TPS di wilayah Kelurahan
dikalikan dengan frekuensi pengangkutan sampah, Gunung Lingai telah mencukupi volume timbulan
maka akan didapatkan kapasitas dari suatu TPS sampah diwilayah tersebut.
dalam sehari nya. Hasil dari kapasitas TPS tersebut
akan dibandingkan dengan volume timbulan sampah. Untuk Kelurahan Mugirejo memiliki luas wilayah
10,94 km2 dengan jumlah penduduk 16.430 Jiwa
Untuk Kelurahan Sungai Pinang Dalam memiliki dengan volume timbulan sampah 58 m3/hr.
luas wilayah 8,97 km2 dengan jumlah penduduk Kelurahan Mugirejo yang memiliki jumlah TPS
38.290 Jiwa dengan volume timbulan sampah 134 sebanyak 1 unit dengan kapasitas keseluruhan yaitu
m3/hr. Kelurahan Sungai Pinang Dalam memiliki sebesar 56 m3 yang berada di Jl. Damanhuri dengan
jumlah TPS sebanyak 12 unit dengan kapasitas frekuensi pengangkutan sampah rata-rata 2 kali per
keseluruhan yaitu sebesar 195 m3 yang berada di Jl. hari. Hasil diatas menunjukkan bahwa kapasitas
Sentosa, Jl. Griliya, Pasar Merdeka, Jl. Rajawali keseluruhan TPS di wilayah Kelurahan Mugirejo
Dalam dan Jl. Pelita dengan frekuensi pengangkutan tidak mencukupi volume timbulan sampah diwilayah
sampah rata-rata 4 kali per hari. Hasil diatas tersebut.
Asti M. S. Dan Sulistyawati. (2014). Keberadaan
Berdasarkan data tersebut, kesesuaian jumlah TPS TPS Legal dan TPS Ilegal di Kecamatan Godean
dengan jumlah penduduk di Kecamatan Sungai Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Pinang, Samarinda dikatakan belum mencukupi, volume 9 nomor 2 (2014) 122-130.
karena dilihat dari Kelurahan Mugirejo yang
Badan Pusat Statistika., 2018., Samarinda Dalam
kekurangan kapasitas keseluruhan TPS untuk
Angka 2018., Badan Pusat Statistika Provinsi
mencukupi volume timbulan sampah diwilayah
Kalimantan Timur., Samarinda.
tersebut. Data tersebut akan benar dan valid jika
frekuensi pengambilan sampah berdasarkan Dinas Environmental Protection Agency. (1998). I United
Lingkungan Hidup Kota Samarinda dijalankan sesuai States
data yang telah terlampir di tabel 3. Data Frekuensi
Pengangkutan Sampah. Keadaan dilapangan akan Eshet, T., Baron, M. G., Shechter, S., dan Ayalon, O.
berbeda jika frekuensi pengambilan sampah berbeda 2007. Measuring Externalities of Waste Transfer
dengan data yang terlampir. Stations in Israel Using Hedonic Pricing. Waste
Management 27, 614 – 625

Hardiatmi S. (2011)., Pendukung Keberhasilan


KESIMPULAN Pengelolaan Sampah Kota., INNOFARM., Jurnal
Inovasi Pertanian, 10 (1): 50-66
Berdasarkan data yang telah diperoleh dan setelah
dilakukan analisis, dapat disimpulkan bahwa jumlah Mulasari, S. A. (2012)., Hubungan tingkat
dan kapasitas dari Tempat Penampungan Sementara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku
(TPS) yang ada di Kecamatan Sungai Pinang telah masyarakat dalam mengelola sampah di dusun
sesuai untuk menampung volume timbulan sampah padukuhan desa sidokarto kecamatan godean
yang dihasilkan oleh penduduk yang ada di kabupaten sleman yogyakarta., Jurnal Kesmas
kecamatan tersebut. Jumlah Unit Tempat volume 6 nomor 3: 204-211
Penampungan Sementara (TPS) keseluruhan
berdasarkan data yang didapatkan yaitu 23 unit, akan SNI 19-2454-2002. 2002 Tentang Tata Cara Teknik
tetapi persebaran unit TPS tersebut tidak merata Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan
untuk masing-masing kelurahan di Kecamatan Peraturan Kementrian Pekerjaan Umum dan
Sungai Pinang. Khusus untuk kelurahan Mugirejo Perumahan Rakyat no. 3 Tahun 2013 Tentang
hanya memiliki TPS sebanyak 1 unit sehingga Penyelenggaraan Prasaran dan Sarana Persampahan
kapasitas TPS tidak memenuhi untuk menampung dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan
volume timbulan sampah yang dihasilkan pada Sampah Sejenis Rumah Tangga
kelurahan tersebut. Wilayah atau kelurahan Mugirejo
perlu ditambahkan TPS minimal 1 unit dengan
kapasitas 30 – 50 m3 agar mencukupi kapasitas untuk
menampung volume timbulan sampah yang
dihasilkan. Kesesuaian kapasitas TPS dengan volume
timbulan sampah berdasarkan jumlah penduduk juga
sangat dipengaruhi dengan frekuensi pengangkutan
sampah yang telah dilakukan Dinas Lingkungan
Hidup sesuai dengan data yang terlampir atau tidak.
Data tersebut akan benar dan valid jika frekuensi
pengambilan sampah dijalankan sesuai data yang
telah terlampir di tabel Data Frekuensi Pengangkutan
Sampah. Keadaan dilapangan akan berbeda jika
frekuensi pengambilan sampah berbeda dengan data
yang terlampir.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai