Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 3 Nomor 2

Kajian Implementasi Mutu dengan Pendekatan Integrasi Six Sigma dan


TQM Melalui Penilaian Malcolm Baldridge di Rumah Sakit Charitas
Palembang

Quality Implementation Study with Six Sigma and TQM Integration Approach through
Assessment of Malcolm Baldridge in Hospital Charitas Palembang

Jessihana Morgan Manurung


Program Pasca Sarjana Kajian Administratsi Rumah Sakit Indonesia
Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

*Email: dek_sie@ymail.com

ABSTRAK
Rumah sakit sebagai suatu organisasi yang bergerak dibidang layanan kesehatan public makin dituntut untuk
memberikan layanan kesehatan yang lebih baik (Muchtar, 2011). Pelayanan prima dan berkualitas akan
berdampak pada kepuasan pasien dan berdampak pada peningkatan loyalitas pelanggan terhadap pelayanan yang
ditawarkan. Salah satu ukuran pencapaian kualitas dari sebuah pelayanan ialah loyalitas dari konsumen. Di Rumah
Sakit Charitas, terjadi penurunan loyalitas pelanggan dari tahun 2013 hingga tahun 2015 sebesar 80%. Hal ini
terbukti pula dengan penurunan indikator mutu di Rumah Sakit Charitas yaitu BOR, LOS, TOI, GDR, NDR yang
turun tiga tahun terakhir ini (Data RS. Charitas, 2016). Diketahui bahwa manajemen mutu TQM dan Six Sigma
masing-masing telah terbukti secara konsep dan empiris sebagai metode perbaikan mutu berkelanjutan yang dapat
membantu meningkatkan kinerja organisasi termasuk rumah sakit. Bagaimana mutu pelayanan di Rumah Sakti
Charitas dilihat dari Kriteria Malcolm Baldrige dalam bidang pelayanan kesehatan dengan integrasi pendekatan
TQM dan Six Sigma?

Kata kunci: mutu rumah sakit, TQM, Six Sigma, Malcolm Baldridge

ABSTRACT
Hospitals increasingly are expected to provide better health services (Muchtar, 2011). Excellent service and
quality have an impact on customer satisfaction and loyalty. One measure of quality achievement is customer
loyalty. Charitas Hospital had a decline in customer loyalty from 2013 to 2015 by 80%. It was determined by a
decrease in the quality indicators that BOR, LOS, TOI, GDR, NDR which dropped on the last three years (Data
RS-Caritas, 2016). Quality management TQM and Six Sigma respectively conceptually and empirically proven
as a quality improvement method to improve organizational performance. How is the quality of service at the
Charitas Hospital observed from the criteria Malcolm Baldrige Criteria with the integration of TQM and Six
Sigma approach?

Keywords: hospital quality, TQM, Six SIGMA, Malcolm Baldridge.

PENDAHULUAN pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dalam


perkembangan waktu, sebagaimana juga dengan
Dasar Rumah Sakit dibangunnya adalah untuk industri jasa lainnya, salah satu syarat utama agar
memberikan pelayanan kepada pasien. Namun dengan rumah sakit dapat survive adalah bila mampu
adanya perubahan paradigma perumahsakitan, dimana memberi pelayanan prima pada pelanggannya
Rumah Sakit merupakan institusi yang padat modal, (Kalaesaran, 2011). Pelayanan prima dan berkualitas
padat teknologi dan tenaga, Rumah Sakit juga mudah akan berdampak pada kepuasan pasien dan berdampak
dan rawan terjadi konflik dalam proses memberi pada peningkatan loyalitas pelanggan terhadap pelayanan

Jurnal ARSI/Februari 2017 127


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 3 Nomor 2

yang ditawarkan oleh industri jasa tersebut. Salah satu memberikan pelayanan yang terbaik dan menjadi
ukuran pencapaian kualitas dari sebuah pelayanan pilihan bagi masyarakat (Ahmad, 2011).
ialah loyalitas dari konsumen. Di Rumah Sakit
Charitas, terjadi penurunan nilai indikator pelayanan Salah satu solusinya adalah dengan melakukan
BOR, LOS, BTO, TOI, GDR, NDR, jumlah tindakan nyata dalam meningkatkan pelayanan di
kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap, serta rumah sakit baik yang bersifat medik maupun non
loyalitas pasien, mulai dari tahun 2013 hingga tahun medik, terutama yang bersifat Customer Oriented,
2015 (Data RS.Charitas, 2016). yang salah satunya adalah bagaimana petugas
kesehatan memberikan pelayanan prima kepada
Loyalitas pelanggan sangat menentukan apakah pasien dan keluarga sehingga dengan adanya
seorang pelanggan akan kembali atau tidak dan pelayanan prima ini pasien maupun keluarga akan
apakah mereka akan merekomendasikan pelayanan merasa puas dan nyaman dengan pelayanan yang
diterima kepada orang lain. Menurut Tjiptoni (2000) diberikan, sehingga mereka akan menjadi sumber
dalam Laksono (2008), loyalitas adalah pembelian ”voice of mouth” yang positif (Kalaesaran, 2011).
ulang suatu merek secara konsisten oleh pelanggan. Seringkali terdapat perbedaan antara apa yang
Pelanggan loyal akan menjadi spiritual advocates yang diharapkan dengan kenyataan yang dirasakan pasien
akan terus membela produk atau perusahaan dalam terhadap kualitas pelayanan yang diterima. Persepsi
keadaan apapun dan terus merekomendasikannya mempunyai peran yang sangat penting, karena
kepada orang lain (Supranto, 2001 dalam Laksono, berdasarkan persepsi yang baik dari pasien terhadap
2008). Menurut LeBoeuf (1992) dalam Laksono mutu pelayanan di rumah sakit akan dapat menimbulkan
(2008), pengaruh loyalitas sangat penting terhadap kepuasan pasien dan berpengaruh terhadapimage
kelangsungan suatu organisasi. Untuk itu diperlukan yang positif kepada rumah sakit tersebut. Hal ini sejalan
strategi dalam memberikan pelayanan sesuai dengan dengan visi rumah sakit RK. Charitas menjadi rumah
kebutuhan pasien secara bermutu. Tuntutan pelanggan sakit unggulan di Sumatera yang dipercaya dan dipilih
terhadap perbagai aspek pelayanan di Rumah Sakit masyarakat sebagai mitra pelayanan kesehatan serta
dirasakan semakin meningkat. Meningkatnya misi rumah sakit yang antara lain adalah memberikan
pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat menuntut pelayanan kesehatan prima secara menyeluruh (Profil
perubahan pelayanan kesehatan yang lebih baikdan RS Charitas, 2016).
bermutu.
Organisasi yang berhasil menjaga agar pelanggannya
Masyarakat saat ini juga telah menyadari bahwa selalu puas hampir tak terkalahkan. Para pelanggannya
kesehatan merupakan salah satu kebutuhan mereka, menjadi lebih setia sehingga mereka lebih sering
bukan lagi barang mewah seperti yang diperlakukan membeli, rela membayar lebih banyak dan tetap mau
selama ini (Thabrany, 2011). Masyarakat menjadi pelanggan meskipun organisasi sedang
menginginkan agar ketika mereka membutuhkan mengalami kesulitan (Yazid, 1999 dalam Laksono,
pelayanan kesehatan, mereka mendapatkan pelayanan 2008). Begitupun sebaliknya, apabila suatu organisasi
kesehatan sesuai dengan kebutuhannya tersebut. kehilangan pelanggan yang sebelumnya loyal atau
Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat tidak mampu menciptakan keloyalan pada pelanggan
akan mutu pelayanan, maka fungsi pelayanan maka biaya pemasaran organisasi akan meningkat
kesehatan harus ditingkatkan. Pengelolaan rumah sakit dikarenakan harus menarik pelanggan baru untuk
dituntut untuk dikelola dengan manajemen modern ketahanan suatu organisasi, serta keberlangsungan
dan bersifat sosio-ekonomi agar menjadi lebih efektif suatu organisasi dipertaruhkan (Griffin, 2013 dalam
dan efisien. Sebuah rumah sakit harus mampu tanggap Yunida, 2016).
akan perubahan-perubahan yang terjadi dan segera
mengantisipasinya dengan berfokus pada pelanggan Peningkatan kualitas secara system terpadu merupakan
dan pasar serta mengedepankan keselamatan pasien. strategi yang tepat untuk dijalankan, yang dikenal
Untuk itu perlu adanya strategi yang tepat dalam dengan Total Quality Management (TQM) (Ahmad,
menghadapi tantangan masyarakat yang kritis dan 2011). Meningkatkan kinerja Rumah Sakit dapat
persaingan antara fasilitas kesehatan dalam rangka dilakukan dengan cara menerapkan Total Quality
Management yang merupakan salah satu bentuk

Jurnal ARSI/Februari 2017 128


Jessihana Morgan Manurung, Kajian Implementasi Mutu dengan Pendekatan Integrasi Six Sigma dan TQM Melalui
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Penilaian Malcolm Baldridge di Rumah Sakit Charitas
Volume Palembang
3 Nomor 2

praktek manajemen terbaik dalam organisasi atau melalui sistem perbaikan terus-menerus dalam
perusahaan yang menekankan paradigm kualitas organisasi (Latief dan Retyaning, 2009). Menurut
secara menyeluruh dalam perusahaan atau organisasi Sehwail & DeYong (2003) dalam Guspianto (2015),
(Munizu, 2010). Total Quality Management implementasi Six Sigma di rumah sakit meliputi
merupakan suatu konsep manajemen modern yang berbagai aspek seperti pemberian pelayanan atau
berusaha untuk merespon secara tepat terhadap setiap perawatan langsung, administrasi dan keuangan, serta
perubahan yang ada, baik yang didorong oleh operasional rumah sakit. Penerapan Six Sigma di
kekuatan eksternal maupun internal dengan lebih Rumah Sakit berperan positif dalam mengurangi
berfokus pada layanan kebutuhan pelanggan dengan siklus waktu di unit emergensi, pengelolaan kapasitas
menghasilkan produk layanan yang memiliki kualitas tempat tidur, pengurangan kesalahan dalam
sebaik mungkin dan berdampak terhadap kepuasan pengobatan sertaberdampak positif dalam
pelanggan (Elqorni, 2008). Saat ini, penerapan TQM meningkatkan kepuasan pasien (Antony J, Downey,
semakin berkembang dengan menggunakan Antony F, & Seow, 2007).
kerangka kerja yang lebih terstruktur dan
komprehensif, salah satunya adalah kerangka kerja Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa
Malcolm Baldrige National Quality Award manajemen mutu TQM dan Six Sigma masing-
(MBNQA) sebagai praktek manajemen mutu terbaik masing telah terbukti secara konsep dan empiris
untuk meningkatkan kinerja organisasi (Fening, 2012 sebagai metode perbaikan mutu berkelanjutan yang
dalam Guspianto, 2015). dapat membantu meningkatkan kinerja organisasi
termasuk rumah sakit. Oleh karena itu, penulis
Revere & Black (2003) dalam Guspianto (2015) merasakan perlu untuk mempelajari implementasi
mengungkapkan bahwa meskipun implementasi manajemen mutu yang terintegrasi dari metode TQM
TQM telah sukses dan mampu meningkatkan kualitas dan Six Sigma di rumah sakit untuk memenuhi
pelayanan dan kepuasan pelanggan pada organisasi tuntutan dan kebutuhan pelanggan/pasien dalam
secara luas, namun program TQM sering mengalami rangka mencapai keunggulan kinerja dalam jangka
kegagalan karena tidak diimplementasikan pada panjang melalui pengkajian mutu di Rumah Sakit
tingkat produksi atau layanan di lini bawah (bottom Charitas dilihat dari metode TQM dan Six Sigma
line) untuk memahami variasi dari proses, sehingga dengan metode penilaian dengan kriteria Malcolm
upaya pengembangan rencana perbaikan yang Baldridge.
berkelanjutan menjadi sulit. Alhasil, pada beberapa
rumah sakit yang menerapkan TQM, kualitas masih Pengelolaan sarana kesehatan seperti rumah sakit
tetap menjadi masalah penting dalam sistem diruntut untuk dikelola dengan manajemen modern
pelayanan kesehatan yang perlu mendapat dan bersifat sosio-ekonomi. Sebuah rumah sakit harus
penanganan serius (Woodard, 2005; IOM, 2001 selalu tanggap akan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam Guspianto, 2015). Beberapa faktor penting cukup cepat dan kemudian segera mengantisipasinya
dalam keberhasilan penerapan TQM yaitu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat
termasuk dukungan dari manajemen puncak, dengan selalu mengacu pada kepuasan konsumen
kepemimpinan visioner, manajemen yang efektif dari (Customer satisfaction). Tuntutan masyarakat saat ini
sumber daya manusia, keterlibatan karyawan, dan adalah pelayanan kesehatan yang mudah, cepat dan
budaya terhadap komitmen dalam peningkatan nyaman, yang pada akhirnya dapat memberikan
kualitas serta kepuasan pelanggan (Yang, 2011). kepuasan dalam hasil perawatan sesuai dengan
penyakit yang dideritanya, sehingga rumah sakit
Saat ini, metode penjagaan kualitas yang sedang sebagai suatu organisasi yang bergerak dibidang
berkembang adalah Six Sigma. Metode Six Sigma layanan kesehatan public makin dituntut untuk
mengintegrasikan pengetahuan yang mendalam memberikan layanan kesehatan yang lebih baik
tentang sistem, proses, teknik, statistik, dan manajemen (Ahmad, 2011). Integrasi TQM dan Six Sigma dinilai
proyek, untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan, sangat penting dan strategis karena dapat memberikan
mengurangi limbah dan biaya, mengembangkan sinergitas yang diperlukan untuk membantu upaya
produk dan proses yang kuat, untuk meningkatkan dan operasional dan kinerja ekselen pada organisasi
mempertahankan keunggulan kompetitif organisasi khususnya di rumah sakit (Yang, 2011). Untuk itu,

Jurnal ARSI/Februari 2017 129


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 3 Nomor 2

penulis akan mengkaji mutu pelayanan di Rumah mengerti kebutuhan dan harapan konsumen
Sakit Charitas dengan pendekatan integrasi TQM dan dikombinasikan. Gambar 1 mengambarkan model
Six Sigma, melalui penilaian metode Malcolm intergrasi tersebut (Yang, 2011):
Baldridge.
Berdasarkan model terintegrasi TQM dan Six Sigma,
Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian dan merujuk konstruksi MBNQA dan EQA, sebuah
dengan tujuan, yakni untuk mengetahui persepsi mutu model bisnis holistic seperti pada gambar di atas yang
pelayanan Rumah Sakit RK Charitas ditinjau dari sempurna dapat dikembangkan (Yang, 2011). Salah
Kriteria Malcolm Baldrige bidang Pelayanan satu Model TQM adalah kerangka kerja MBNQA
Kesehatan dengan integrasi pendekatan TQM dan Six yang diperkenalkan pada tahun 1988 untuk memberi
Sigma. pengakuan dan penghargaan bagi organisasi
organisasi yang telah mengimplementasikan praktek
TINJAUAN PUSTAKA manajemen mutu terbaik di Amerika Serikat. MBNQA
memberikan pedoman manajemen mutu secara
TQM merupakan filosofi management yang bersifat komprehensif sebagai self-assessment dan perbaikan
holistic yang bertujuan perbaikan berkelanjutan di berkelanjutan dalam memperkuat kemampuan
seluruh fungsi organisasi, yang dicapai melalui saing organisasi (Flynn & Saladin, 2001). Kriteria
pemanfaatan utilitas dari akusisi sumber daya untuk MBNQA terdiri dari beberapa kategori, meliputi:
pelayanan pelanggan. Sementara Six Sigma kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pelanggan,
merupakan komitmen dan filosofi dari manajemen pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan,
total yang bersifat unggul, focus terhadap pelanggan, fokus tenaga kerja, fokus operasi, dan hasil (NIST,
focus terhadap peningkatan kualitas, dan pengambilan 2011). Melalui pendekatan system, maka kerangka
keputusan berdasarkan pada data, serta Six Sigma penilaian Malcolm Baldridge diatas dapat dijabarkan
memampukan organisasi terhadap perubahan dari (ditampilkan dalam gambar 2).
kebutuhan pelanggan, market, dan teknologi sehingga
menguntungkan karyawan, pelanggan serta METODOLOGI PENELITIAN
organisasi. Ada kesesuaian antara prinsip-prinsip
kualitas, teknik, dan budaya aspek TQM dan Six Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Sigma dan hanya sedikit perbedaan prinsip. Akibatnya, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, dengan tipe
integrasi TQM dan Six Sigma tidak sesulit yang penelitian kombinasi Sequential Explenatory Desain
terlihat. Poin penting adalah untuk menggabungkan (Sugiyono, 2012). yaitu pengumpulan dan analisis data
aspek terbaik dari perbaikan terus-menerus TQM terdiri dari 2 tahap yaitu: pengumpulan dan analisis
dengan Six Sigma re-engineering (Yang, 2011). data kuantitatif, diikuti dengan pengumpulan dan
analisis data kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
Pengintegrasian Six Sigma dalam program TQM yang Rumah Sakit RK Charitas pada bulan November
ada memfasilitasi peningkatan proses melalui analisis Tahun 2016.
data yang detail dan didapatkan metode pendekatan yg
seksama untuk menganalisis akar permasalahan serta Terdapat sampel sebanyak 30% dari seluruh populasi
meningkatkan pendekatan TQM yang ada. Konsep sebagai sampel penelitian dengan teknik cluster
Six Sigma dapat diaplikasikan oleh seluruh karyawan sampling yaitu teknik pengambilan sampel
sebagai kunci proses yang terkait dengan kebutuhan berdasarkan kelompok yang telah ditentukan dari
pelanggan dan menentukan layanan kinerja produk anggota populasi. Pengelompokan kelompok pada
dan jasa. Dengan Six Sigma, tujuan-tujuan agresif penelitian dilakukan melalui tahapan, yakni:
dapat ditetapkan dalam hubungannya dengan waktu 1. Pengelompokkan didasarkan pada kriteria
penyelesaian rancangan yang cepat. Sehingga target narasumber medis dan non medis.
kinerja dapat disesuaikan dengan kriteria kritis kualitas, 2. Pada masing-masing kelompok narasumber
dimana ditentukan berdasarkan suara konsumen. Hal diambil dari berbagai jabatan dan tempat unit kerja.
ini sejalan dengan TQM, di mana peningkatan
berdasarkan pada survey kepuasan pelanggan dan
kebutuhan pelanggan. Dengan cara ini, dua jalan untuk

Jurnal ARSI/Februari 2017 130


Jessihana Morgan Manurung, Kajian Implementasi Mutu dengan Pendekatan Integrasi Six Sigma dan TQM Melalui
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Penilaian Malcolm Baldridge di Rumah Sakit Volume
Charitas 3Palembang
Nomor 2

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah anggota Analisis Bivariat


populasi yang sedang cuti, tugas belajar, serta pegawai
magang, serta kontrak. Analisis bivariat dilakukan dengan tujuan untuk
Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti mengetahui hubungan antara variabel independen
meliputi: dengan variabel dependen. Analisis bivariat dengan
1. Dokumentasi menggunakan uji Chi Square dapat dilihat pada tabel
Merupakan teknik pengumpulan data sekunder 2. Hubungan antara variabel kepemimpinan,
dengan mempelajari dokumen yang terkait dan perencanaan strategis, fokus pelanggan, fokus sdm,
relevan dengan bahasan penelitian. pengukuran-analisa-dan manajemen pengetahuan,
2. Kuisioner focus pada proses terhadap kinerja Rumah Sakit
Merupakan teknik pengumpulan data primer (N=359)
dengan memberikan pertanyaan dan pernyataan
untuk dijawab oleh responden melalui pengisian Dari hasil tabel 2 maka berdasarkan hasil perhitungan
lembar kuisioner. dengan Chi Square Test, maka diperoleh Nilai p <
3. Wawancara 0,05. Sehingga Ho ditolak, Ha diterima. Yang
Jenis wawancara yang dilakukan dalam penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara
ini ialah jenis wawancara semi terstruktur dengan variable independen (Kepemimpinan, Perencanaan
sifat informal.Termasuk dalam katagori in-depth Strategi, Fokus Pada Proses, Fokus Pada pelanggan,
interview. Fokus pada SDM, Fokus pada Pengukuran, Analisa
dan Manajemen Pegetahuan) terhadap variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN Dependen Yaitu Hasil Kinerja Organisasi.

Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh oleh peneliti, Hal ini sesuai dengan teori Malcolm Badridge yang
perhitungan total nilai rata-rata dari 7 variabel yang memberikan perspektif sistem yang terdiri dari integrasi
menggambarkan mutu pelayanan kesehatan antara kriteria Malcolm Baldridge sebagai proses
berdasarkan Kriteria Baldrige. kunci untuk mencapai keunggulan kinerja.

Dari table 1 dapat dilihat bahwa terdapat 3 (tiga) Analisa Multivariat


variabel yang memiliki total nilai rata-rata lebih tinggi
dari jumlah total nilai rata-rataseluruh variabel yang Analisa Multivariat menggunakan analisa Regresi
nilainya 3. Variabel tersebut adalah: Logistik untuk mendapatkan hubungan yang paling
1. Fokus Pada Pelanggan/Pasien dengan nilai rata- bermaknaantaravariabel independen dengan dependen.
rata 3,156;
2. Kinerja Rumah Sakit dengan nilai rata-rata 3,110; Dari data yang ditampilkan pada tabel 3, dapat dilihat
dan bahwa yang memiliki kontribusi terhadap kinerja
3. Fokus Pada Proses dengan nilai rata-rata 3,020. adalah fokus pada proses kemudian focus pada
pelanggan. Fokus pada proses memiliki nilai ratio odd
Variabel lain yang tersisa, memiliki nilai rata-rata lebih 0,036 yaitu yang apabila focus pada proses baik
rendah dari jumlah total nilai rata-rata, yaitu sebanyak 4 akan menyebabkan kemungkinan 0,036 kali
variabel, yaitu: kinerja buruk atau 27,7 kali kemungkinan berkinerja
1. Kepemimpinan dengan nilai rata-rata 2,846; baik.
2. Perencanaan Strategi dengan nilai rata-rata 2,919;
3. Pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan seluruh variabel
dengan nilai rata-rata 2,969; bebas memiliki hubungan yang signifikan terhadap
4. Manajemen Sumber Daya Manusia dengan nilai variabel terikat. Penelitian juga menunjukkan bahwa
rata-rata 2,989. variabel berturut-turut yang memiliki kontribusi
terbesar terhadap kinerja adalah focus pada proses
kemudian focus pada pelanggan. Hal ini sesuai dengan
teori Malcolm Baldridge (ditampilkan dalam gambar
3).

Jurnal ARSI/Februari 2017 131


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 3 Nomor 2

ADLI (Approach, Deployment, Learning, Integration)


Malcolm Baldridge memberikan suatu perspektif yaitu:
sistem untuk mengelola organisasi dan proses-proses  Efektif, pendekatan sistematis, responsif secara
kunci suatu organisasi untuk mencapai kinerja yang penuh terhadap semua persyaratan dari Item
optimal. Tujuh kategori Malcolm Baldridge merupakan Kepemimpinan Senior
mekanisme untuk membangun dan mengintegrasikan
kriteria-kriteria dalam upaya mengembangkan sistem  Pendekatan disebarluaskan secara penuh tanpa ada
organisasi yang unggul. Adapun perspektif sistem berarti kesenjangan dalam setiap area atau unit-unit kerja
memandangdanmengelolaorganisasisecarakeseluruhan,  Evaluasi sistematis dan peningkatan kinerja
dengan mengintegrasikan komponen-komponen berdasarkan fakta, pembelajaran organisasi
menuju kinerja yang optimal. Gambar 3 menunjukkan merupakan alat kunci manajemen lingkup
sistem Malcolm Baldridge disusun oleh tujuh kategori organisasi; perbaikan dan invoasi yang didukung
yang saling berikatan (Gaspersz, 2007), yakni: oleh keunggulan analisis dan saling berbagi ke
a. Kepemimpinan, Perencanaan Strategi dan Fokus seluruh organisasi
Pelanggan mempresentasikan atau mewakili  Pendekatan terintegrasi secara baik dengan
tritunggal. Kategori ini ditempatkan bersama untuk kebutuhan organisasi yang teridentifikasi.
menekankan dan menjadi landasan tentang
pentingnya suatu kepemimpinan berfokus pada
strategi dan pelanggan KESIMPULAN DAN SARAN
b. Fokus sumber daya manusia, Fokus pada Proses
dan hasil mewakili tritunggal Hasil. Karyawan Kesimpulan
organisasi dan proses-proses kunci menyelesaikan
pekerjaan dari organisasi yang menghasilkan Berdasarkan hasil penelitian yang dibuat oleh peneliti,
keunggulan kinerja hasil-hasil. maka dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan
c. Garis anak panah horizontal dalam bagan inti Rumah Sakit Charitas dikaji berdasarkan integrasi
Malcolm Baldridge mengaitkan tritunggal TQM dan Six Sigma melalui pendekatan Malcolm
kepemimpinan ke tritunggal hasil, yang Baldridge, perlu ditingkatkan. Dimana terdapat 4
merupakan keterkaitan penting untuk keunggulan (empat) variabel yang memiliki nilai rata-rata lebih
organisasi. rendah dari total nila rata-rata 7 (tujuh) variabel dalam
d. Anak panah dua arah menunjukkan perlunya Kriteria Malcolm Baldridge. Empat kriteria tersebut
umpan balik dalam suatu sistem manajemen ialah kepemimpinan, perencanaan strategi,
kinerja yang efektif. manajemen sumber daya manusia, serta pengukuran,
e. Pengukuran, Analisa dan Manajemen Pengetahuan analisis dan manajemen.Variabel yang perlu
adalah penting terhadap efektifitas manajemen mendapatkan perhatian besar karena memiliki nilai
organisasi dan juga terhadap sistem (manajemen yang paling rendah ialah variabel kepemimpinan dan
pengetahuan) berdasarkan fakta (pengukuran dan perencanaan strategi. Selain itu, berdasarkan hasil
analisis)untuk peningkatan kinerja dan daya saing. wawancara mendalam, peran yang paling besar dalam
peningkatan kinerja ialah peran kepemimpinan.
Dari hasil penelitian didapatkan variabel kepemimpinan Dilihat dari hasil pencapaian indikator kinerja RS.
merupakan variabel yang memiliki nilai rata-rata terendah Charitas yang mengalami penurunan tiga tahun
dibandingkan dengan variabel lainnya. Pada variabel terakhir, tidak sejalan dengan hasil kuantitatif yang
kepemimpinan, dinilai bahwa peran kepemimpinan dicapai pada kriteria variabel kinerja rumah sakit,
dalam transparasi, supevisi, kaderisasi di masa yang dimana menghasilkan nilai yang baik. Salah satu
akan datang, serta proses perancanagan dan juga penyebabnya ialah ketidakselarasan antara program
proses pengelolaan perencanaan strategi masih kurang kerja dan target unit dengan rencana strategi yang telah
optimal. Adapun Gaspersz (2007), dalam bukunya ditetapkan. Hal ini dipertegas melalui wawancara
menyatakan bahwa untuk mencapai kepemimpinan mendalam, rencana strategi yang telah ditetapkan tidak
yang optimal dalam mencapai kinerja organisasi yang secara menyeluruh disosialisasikan ke unit-unit.
optimal maka perlu memperhatikan pendekatan Sehingga tujuan dari program kerja seringkali
ditemukan tidak sejalan dengan rencana strategi yang

Jurnal ARSI/Februari 2017 132


Jessihana Morgan Manurung, Kajian Implementasi Mutu dengan Pendekatan Integrasi Six Sigma dan TQM Melalui
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Penilaian Malcolm Baldridge di Rumah Sakit Charitas
Volume Palembang
3 Nomor 2

telah ditetapkan, yang berpengaruh pada perbedaan dan Six Sigma dengan pendekatan Malcolm
persepsi pencapaian kinerja unit dengan kinerja rumah Baldridge di rumah sakit, khususnya pada variabel-
sakit secara keseluruhan. Selain itu ditemukan tidak variabel yang didapatkan belum optimal.
adanya pedoman penilaian kinerja unit. c. Diharapkan dapat memanfatkan penerapan integrasi
TQM dan Six Sigma dengan menggunakan
Saran pendekatan Malcolm Baldridge sebagai evaluasi
diri (self assessment) atas pelaksanaan manajemen
Berdasarkan tujuan, manfaat, dan hasil penelitian mutu di rumah sakit untuk membangun budaya
maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai mutu di rumah sakit dan meningkatkan kembali
berikut: kualitas rumah sakit.
1. Bagi manajemen rumah sakit
a. Diharapkan dapat menerapkan integrasi Bagi pemilik rumah sakit (owner):
TQM dan Six Sigma dengan pendekatan a. Diharapkan dapat melakukan re-evaluasi terhadap
Malcolm Baldridge untuk mencapai kinerja program manajemenmutu yang selama ini dijalankan
rumah sakit melalui: oleh rumah sakit sebagai dasar pertimbangan untuk
o Meningkatkan peran kepemimpinan di mengadopsi dan menerapkan Integrasi TQM dan
rumah sakit khususnya dalam transparasi, Six Sigma melalui pendekatan Malcolm Baldridge
supevisi, kaderisasi di masa yang akan b. Diharapkan dapat membuat kebijakan untuk
datang, serta proses perancanagan dan mengembangkan program manajemen mutu
pengelolaan perencanaan strategi; rumah sakit dengan cara memanfaatkan kriteria
o Mengembangkan serta melaksanakan menerapkan Integrasi TQM dan Six Sigma
rencana strategis yang optimal khususnya melalui pendekatan Malcolm Baldridge termasuk
dalam melakukan analisa SWOT secara menyediakan infrastruktur dan sumber daya
optimal, mensosialisasikan ke seluruh pendukung, pelatihan teknis manajemen mutu,
rumah sakit, serta memonitor dan juga dan alokasi anggaran yang dibutuhkan rumah sakit
mengevaluasi program unit sehingga dalam implementasinya.
selaras dengan rencana strategi yang
ditetapkan; DAFTAR PUSTAKA
o Meningkatkan kemampuan untuk fokus
terhadap pasien atau pelanggan; AbdurrahmanFatoni.(2006).ManajemenSumberDayaManusia.Jakarta:RinekaCipta.
Ahmad, Muchtar. 2011. Analisis Manajemen Mutu Terpadu (TQM) dalam Pelayanan
o Memberikan perhatian tinggi terhadap RumahSakit.Diaksesmelalui.
pengelolaan dan pemberdayaan karyawan https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahU
KEwickIDB_9LPAhUBRI8KHQy_BAAQFggeMAA&url=http%3A%
yangkhususnyadalammeningkatkanaspek 2F%2Fserver2.docfoc.us%2Fuploads%2FZ2015%2F11%2F26%2FeBV3
keterlibatan karyawan, yakni peningkatan SHLzHC%2F77e09636b57051420fc6236a919d2087.pdf&usg=AFQjCN
Fed7pKnI-Dv35djL_POV3zBzpzOw&cad=rja. Diunduh pada tanggal 30
kompetensi karyawan, sistem reward and Agustus2016.
recognition, serta mutasi dan rotasi yang Aized, Tauseef. 2012. Total Quality Management and Six Sigma. Diakses melalui
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&
dapat meningkatkan motivasi dan juga cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj52MCXv7TRAhWIp48KHVoCD1c
kapabilitas karyawan dalam meningkatkan QFggbMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.intechopen.com%2Fbooks%
2Ftotal-quality-management-and-six-sigma&usg=AFQjCNFKdfe-1SfirSc
kinerja; 2wCnm1OCgGPiH4g&sig2=jt671yh1mzdAbIFYqOmkyQ. Diunduh di
o Berfokus pada peningkatan mutu dengan tanggal30Agustus2016.
Antony,J.,Downey-Ennis,K.,Antony,F.,&Seow,C.,2007.CanSixSigmabethe“Cure”
meningkatkan upaya monitoring dan fororAilingNHS?LeadershipinHealthServices,Vol.20No.4,pp.242-253.
evaluasi, serta komitmen dalam Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:
RinekaCipta
penindaklanjutan terhadap informasi dan ASQ. 2009. Lean and Six Sigma Deployments in Hospitals. Diakses melalui
data yang didapat. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&
ved=0ahUKEwjxmdWJj9jPAhXLvY8KHa3uClgQFggeMAA&url=http
o Mengembangkan sistem informasi yang %3A%2F%2Fasq.org%2Fconferences%2Fsix-
akurat dan terintegrasi sehingga menjadi sigma%2F2009%2Fpdf%2Fproceedings%2Fh3.pdf&usg=AFQjCNFuq1s
A82kD4m6CPXg00XgI7wyyWQ&cad=rja diunduh tanggal10 September
landasan dalam penerapan manajemen 2016.
berdasarkan fakta. Ayuningtyas,D.2013.PerencanaanStrategisuntukOrganisasiPelayananKesehatan.Jakarta
Azwar,A,1996.MenjagaMutuPelayananKesehatan:aplikasiprinsiplingkaranpemecahan
b. Diharapkan dapat lebih meningkatkan manajemen masalah,SinarHarapan,Jakarta..
mutu untuk mendukung penerapan integrasi TQM

Jurnal ARSI/Februari 2017 133


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 3 Nomor 2

Bandyopadhyay, Jayanta and Karen Coppens. 2005. Six Sigma Approach to Healthcare melalui https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web
Quality and Productivity Management. International Journal of Quality and &cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi0wZaJxdTPAhUDq48KHeH
ProductivityManagement.Vol.5,No.1.Diunduhtanggal9Oktober2016. xCEIQFgg1MAM&url=http%3A%2F%2Fwww.ijmerr.com%2Fuploadfi
Berander et all, 2005. Software quality attributes and trade-offs. Diakses melalui le%2F2015%2F0409%2F20150409052855793.pdf&usg=AFQjCNF4xyq
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1& Byju7YB0FQXQQ6FAIjIWkuw&sig2=AFv4hGOQlA7FpBzySXMgg
ved=0ahUKEwiL1OGl6dbPAhWIqo8KHecsCtMQFggjMAA&url=http Q.Diunduhtanggal20Agustus2016.
%3A%2F%2Fwww.ewh.ieee.org%2Fr2%2Fsouthern_nj%2FBarbacciOct Kwak,Y.H.,&Anbari,F.T.,2006.Benefits,Obstacles,andFutureofSixSigma
03.pdf&usg=AFQjCNFGmlRRMBfE3HsMO5tIXxy6fPXVhA&sig2=Y Approach. Technovation, Vol. 26, pp. 708-715. Diakses melalui https://www.resea
nbx4bePs79j5SIQ8jywFA.Diunduhtanggal2September2016. rchgate.net/profile/Young_Kwak2/publication/222518320_Benefits_obstacles
Cahyono, Uud. 2012. Kajian Mutu Pelayanan Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada yang _and_future_of_Six_Sigma_approach/links/569d323b08aed27a702f951b.pdf
Telah Lulus Akreditasi Ditinjau dari Kriteria Malcolm Baldridge. Fakultas ?origin=publication_detailDiunduhtanggal8September2016.
KesehatanMasyarakat.UniversitasIndonesia.Thesis. Lagrosen, Y., Backstrom, I., & Lagrosen, S., 2007. Quality Management andHealth: A
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan, DoubleConnection. International Journal of Quality& ReliablityManagement,
danPenyajianDataRumahSakit.Jakarta:DepkesRI.. Vol.24No.1,pp.49-61.
Dewantara, et al. 2005. Evaluasi Kinerja Inisiatif Manajemen Pemeliharaan Menggunakan Lakhal,L.,Pasin,F.,&Limam,M.,2006.QualityManagementPracticesandTheirImpacton
Kriteria Malcolm Baldridge. Jurnal. Universitas Hasanudin. Diakses melalui Performance.InternationalJournalofQuality&ReliabilityManagement,Vol.23
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3& No.6,pp.625-646.
cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjUltmfjuvPAhVMP48KHUEoCmMQ Laksono, 2008. Analisis Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Pasien di Rawat
FggwMAI&url=http%3A%2F%2Fpasca.unhas.ac.id%2Fjurnal%2Ffiles% Inap di Rumah Sakit Dedi Jaya Kabupaten Brebes. Program Studi Magister
2F858917be80dd3ff372f943f9fce9fbf8.pdf&usg=AFQjCNFPDuOUYCHt IlmuKesehatanMasyarakat.UniversitasDiponegoro.Thesis.
Sh3GKgWTpUImd13sMA&sig2=jjLSfY0nUkTwuPFDWcwEpg. Latief, Yusuf dan Retyaning Puji Utami. 2009. Penerapan Pendekatan Metode Six Sigma
Elqorni, Achmad. 2008. Implementasi TQM di Perusahaan. Diakses melalui dalam Penjagaan Kualitas pada Proyek Konstruksi. Jurnal Makara, Teknologi.
https://elqorni.wordpress.com/category/manajemen-kualitas/total-quality- Vol. 13, No. 2: pp. 67-72. Diakses melalui https://www.google.com/url?sa=t&
management/.Diunduhtanggal3September2016. rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEw
Flynn,B.B. &Saladin,B.,2001. FurtherEvidenceontheValidityoftheTheoreticalModels jy182NttTPAhUJtI8KHYOXBOUQFggeMAA&url=http%3A%2F%2F
Underlying the Baldrige Criteria. Journal of Operations Management, Vol. 19, journal.ui.ac.id%2Ftechnology%2Findex.php%2Fjournal%2Farticle%2Fdo
pp. 617–652. Diakses melalui https://www.google.com/url?sa=t&rct=j& wnload%2F471%2F253&usg=AFQjCNF9HlJGY8OVALrk-81F85za-
q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi61p6I fHZ7w&sig2=ouWb-GUij7E1AoyrLM3Bsw. Diunduh pada tanggal 4
yLbRAhVGNY8KHZwaCkcQFggbMAA&url=http%3A%2F%2Fcites September2016.
eerx.ist.psu.edu%2Fviewdoc%2Fdownload%3Fdoi%3D10.1.1.523.5377% Moleong,LexyJ.(2002)MetodePenelitianKualitatif.Bandung:PTRemajaRosdakarya
26rep%3Drep1%26type%3Dpdf&usg=AFQjCNG3ERY1T8aajFxVme_ Munizu, Musran. 2010. Praktik Total Quality Management (TQM) Dan Pengaruhnya
B4XtWoax5TQ.Diunduhtanggal4September2016. Terhadap Kinerja Karyawan.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 12,
Gabor and Munteanu, 2010. A Short Overview on Six Sigma. Bulletin of the Transilvania No. 2: pp. 185-194. Diakses melalui https://www.google.com/url?sa=
UniversityofBrasov.Vol.3(52).Diunduhtanggal9Oktober2016. t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0ahUK
Gaspersz,Vincent.2007.GewayandMalcolmbaldridgecriteriaforperformanceexcellence. Ewjlj_rGndTPAhUHNY8KHWyvCN8QFggxMAI&url=http%3A%2F
Jakarta:Gramedia. %2Fjurnalmanajemen.petra.ac.id%2Findex.php%2Fman%2Farticle%2Fvie
Guspianto.2015.PengembanganModelIntegrasiTQMdanSixSigmadalamManajemen wFile%2F18176%2F18062&usg=AFQjCNEOZQ64Lz3Q9sobyzDcyoni
Mutu Rumah Sakit. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas TYU9mw&sig2=e-0qOs7e3Nlc879ZagTh8g.Diunduhtanggal1September
Indonesia.Disertasi. 2016.
Harry, Mikel. 2000. A New Definition AimsTo Connect QualityWith Financial NIST, 2011. Baldrige National Quality Programs: Health Care Criteria for Performance
Performance.Quality Progress. Diakses melalui http://asq.org/quality- Excellence:,NationalInstituteofStandardsandTechnology,U.S.Departmentof
progress/2000/01/frontiers-of-quality/a-new-definition-aims-to-connect-quality- Commerce.Diaksesdarihttp://www.nist.gov.baldrigepadatanggal5September
with-financial-performance.html?ct=35a49a2394c3a04b2156d71c8bdf3c0 d7 2016.
35173caa99bb894f147f25c0929a78b094ff517efc7309036a5bccb442996f84 Nurmayanti, Ida. 2015. Peran Pendidikan dan Pelatihan dalam Meningkatkan Kinerja
1bd9d788f92ac293c837af1d8e7402.Diunduhtanggal6September2016. Pegawai. Diaskes melalui http://bp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/index.php
Hendrawaty,Ernie.2006.PengembanganKonsepManajemenMutuTerpadubagiBadan /umum/64-peran-pendidikan-dan-pelatihan-diklat-dalam-meningkatkan-kine
UsahaMilikNegara(BUMN)JasaKeuanganCabangBandarlampung.Jurnal rja-pegawai.html.Diunduhtanggal6Desember2016.
Bisnis dan Manajemen.Vol. 2, No. 3. Diakses melalui https://www.google. Pande, Peteand LarryHolpp. 2002. What isSix Sigma?. ADivision of TheMcGrawHill.
com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rjauact=8& UnitedStatesofAmerica..
ved=0ahUKEwiQ0vq3k9fPAhVGqY8KHVLZBHQQFggeMAA&url= Radu,Catalina.2010.Needandpotentialrisksofstrategicalliancesforcompeting successfully.
http%3A%2F%2Fejournal.narotama.ac.id%2Ffiles%2FPengembangan%25 Economia.Seria Management. Vol.13, No 1: pp 165-169. Diakses melalui
20Konsep%2520Manajemen%2520Mutu%2520Terpadu%2520Bagi%25 https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&
20Badan.doc&usg=AFQjCNHZan6Ls3kd754nG5pQrv01DhKHmQ&si cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiv5NiC5vLQAhUMrI8KHaOzDkcQF
g2=kQwhV--TKdeBYudHpgon0A.Diunduhtanggal7Oktober2016. ggeMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.management.ase.ro%2Frevecono
Indonesian Quality Award Foundation. 2011. Kriteria Kinerja Berbasis Malcolm Baldrige mia%2F2010-1%2F15.pdf&usg=AFQjCNFc6_9P_HP0HpfECKtg0HZ
2011 - 2012: Organisasi Profit. Indonesian Indonesian Quality Award 8DpccJg&sig2=1gtv1S3dRJWEpxdEeAxtGw. DIunduh tanggal 14
Foundation,Jakarta. Desember2016.
InstituteofMedicine.2001.CrossingTheQualityChasm. ANewHealthSystemforthe21st Revere,Lee.2003.IntegratingSixSigmawithTotalQualityManagement:ACaseExample
Century. Diakses melalui https://www.nap.edu/read/10027/chapter/1. Diunduh for Measuring Medication Errors. Journal of Healthcare Management.
tanggal2Oktober2016. 48(6):377-91.
Isniati. 2007. Mutu Pelayanan Medik Peserta ASKES. Jurnal Kesehatan Masyarakat Sailendra, Annie. 2015. Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP.Trans Idea Publishing,
Andalas. Vol. 2, No. 1. Diakses melalui http://download.portalgaruda.o Yogyakarta.
rg/article.php?article=261607&val=7056&title=MUTU%20PELAYANA Sekaran,U.2006.ResearchMethodsforBusinessBuku2.Edisi4.SalembaEmpat.Jakarta.
N%20MEDIK%20PADA%20PESERTA%20ASKES. Diunduh tanggal Solehati, Lilis. 2011. Manajemen Mutu dan ISO. Diakses melalui https://www.
3September2016. google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uac
Kalesaran, Jimmy. 2011. Pelayanan Prima (Service Excellent) di Rumah Sakit.Diakses t=8&ved=0ahUKEwjg9vTk99bPAhVJqI8KHeJLDXYQFggvMAI&url
melalui http://dokumen.tips/documents/pelayanan-prima-rumah-sakit.html. =http%3A%2F%2Fslideplayer.info%2Fslide%2F1889330%2F&usg=AF
Diunduhtanggal2September2016. QjCNEjCocr9BD6dXpAuZLPJO9ggLDegg&sig2=yUgxXlGHU_n5CJ
Kementrian Kesehatan,2015.RencanaStrategisKementerianKesehatan Tahun2015-201. EZ--fhNw.Diunduhtanggal5September2016.
Diakses melalui http://114.6.22.246/154/1/Rencana%20Strategis%20Keme Stamatis, D.H., 2000. Who Needs Six Sigma, Anyway? Quality Digest. Diakses melalui
nterian%20Kesehatan%20Tahun%202015-2019%20KepMenKes%20RI http://www.qualitydigest.com/may00/html/sixsigmacon.html.
%20Nomor%20HK%2002%2002%20MENKES%2052%202015.pdf. Sscx.2012.InfrastrukturPerandalamLeanSixSigma:MengenalGreenBelt,BlackBeltdan
Diunduhtanggal24Agustus2016. MasterBlackBelt.Diaksesmelaluihttp://shiftindonesia.com/infrastruktur-peran-
Kumar, et all. 2013. Six Sigma Approach: Application, Benefits and Scope. International dalam-lean-six-sigma-mengenal-green-belt-black-belt-dan-master-black-belt/.
JournlofMechanicalEngineeringandRoboticsResearch.Vol.2,No.3.Diakses Tanggal8September2016.

Jurnal ARSI/Februari 2017 134


Jessihana Morgan Manurung, Kajian Implementasi Mutu dengan Pendekatan Integrasi Six Sigma dan TQM Melalui
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Penilaian Malcolm Baldridge di Rumah SakitVolume
Charitas3Palembang
Nomor 2

Suhanura, Agustina. 2008. Analisis Loyalitas Pelanggan Poli Kebidanan dan Kandungan danaankesehatanpropublik.pdf&usg=AFQjCNF9lQXq6mKTljYjSTuLAY
Rumah Sakit Asri Tahun 2008. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas GEIRdAMA.Diunduhtanggal2September2016.
Indonesia.Tesis. Tjiptono,F.&Diana,A.,2004.TotalQualityManagement.PenerbitAndi.Yogyakarta.
Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar teori dan terapannya dalam Wibisono,Dermawan.2006.ManajemenKinerja,PenerbitErlangga,Jakarta.
penelitian.Edisi-2.Surakarta:UniversitasSebelasMaret. Wicaksono, Setiawan. 2006. Pengaruh Implementasi Total Quality Management terhadap
Tasie, George. 2016. An Exploratory Review of Total Quality Management and BudayaKualitas.ProgramStudiManajemenMinatManajemenSumberDaya
Organizational Performance. International Journal of Business and Law Manusia.UniversitasBrawijaya,Tesis.
Research. Vol. 4, No. 1: pp 39-45. Diakses melalui https://www.google.com Wiyono,D.,2003.ManajemenMutuPelayananKesehatan.AirlanggaUniversityPress
/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved= Yang, Ching-Chow, 2011. Development of an Integrated model of a business excellence
0ahUKEwiRqrfzjNfPAhUiT48KHewqDK0QFggvMAQ&url=http%3A system. TotalQualityManagementand BusinessExcellence2011;22(1-2)22.
%2F%2Fseahipaj.org%2Fjournals-ci%2Fmar-2016%2FIJBLR%2Ffull%2 https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&
FIJBLR-M-5-2016.pdf&usg=AFQjCNFx_UoFEfKu-N4lHrFE4R2GroC cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiN3NausNTPAhUHvY8KHX3ZCBIQ
HnA&sig2=WNVB7vcA8c9ynKuZUWbDRw. Diunduh tanggal 7 FghIMAY&url=http%3A%2F%2Fcdn.intechweb.org%2Fpdfs%2F11581.
September2016. pdf&usg=AFQjCNF8DDIIpVABUcOO1X8Dw466c7RQqQ&sig2=0jX
Thabrany, Hasbullah. Reformasi Pelayanan Kesehatan Harus Lebih Memihak Kepada nsz0T_LKw9f8J-tt5lw.Diunduhtanggal30Agustus2016
Masyarakat. Diakses melalui https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q Yunida, Margita. 2016. Pengaruh Citra Rumah Sakit dan Kualitas Pelayanan terhaap
=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjdgO3v Loyalitas Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan. Jurusan Manajemen,
jdPPAhUaTY8KHSemAUgQFggvMAI&url=http%3A%2F%2Fstaff.ui.a FakultasEkonomi.UniversitasNegeriYogyakarta:Skripsi.
c.id%2Fsystem%2Ffiles%2Fusers%2Fhasbulah%2Fmaterial%2Fsistempen

Jurnal ARSI/Februari 2017 135


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 3 Nomor 2

Gambar 1. Model Terintegrasi TQM dan Six Sigma

Gambar 2. Baldridge Criteria for Performance Excellence Framework

Jurnal ARSI/Februari 2017 136


Jessihana Morgan Manurung, Kajian Implementasi Mutu dengan Pendekatan Integrasi Six Sigma dan TQM Melalui
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Penilaian Malcolm Baldridge di Rumah SakitVolume
Charitas3Palembang
Nomor 2

Tabel 1. Total Nilai Rata-Rata Seluruh Variabel

No Variabel Nilai Rata-rata

1 Kepemimpinan 2,846
2 Perencanaan Strategi 2,910
3 Fokus Pelanggan/ Pasien 3,156
4 Manajemen Sumber Daya Manusia 2,989
5 Pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan 2,969
6 Fokus pada Proses 3,020
7 Kinerja Rumah Sakit 3,110
Rata-Rata 3

Tabel 2. Hubungan Antara Variabel

Kinerja Rumah Sakit


Variabel OR
Baik Tidak Baik Total
Kepemimpinan
Baik 103 (58,2%) 74 (41,8%) 177
Tidak Baik 57 (31,3%) 125 (68,7%) 182 3,052 (1,980 – 4,706)
Total 160 199 359
Perencanaan Strategi
Baik 119 (58,3%) 85 (41,7%) 204
Tidak Baik 41 (26,5%) 114 (73,5%) 155 3,893 (2,476 – 6,121)
Total 160 199 359
Fokus Pada Pelanggan
Baik 123 (72,8%) 46 (27,2%) 169
Tidak Baik 37 (19,5%) 153 (80,5%) 190 11,057 (6,749 – 18,114)
Total 160 199 359
Fokus SDM
Baik 118 (64,5%) 65 (35,5%) 183
Tidak Baik 42 (23,9%) 134 (76,1%) 176 5,792 (3,656 – 9,177)
Total 160 199 359
Pengukuran, Analisa & Manajemen Pengetahuan
Baik 129 (63,9%) 73 (36,1%) 202
Tidak Baik 31 (19,7%) 126 (80,3%) 157 7,183 (4,415 – 11,685)
Total 160 199 359
Fokus Pada Proses
Baik 137 (85,6%) 23 (14,4%) 160
Tidak Baik 23 (11,6%) 176 (88,4%) 199 45,6 (24,5 – 84,7)
Total 160 199 359

Tabel 3. Analisa Multivariat


S D
B Wald Sig. Exp(B)
.E. f
,
Kepemimpinan(1) ,743 2,636 1 ,104 2,103
458
,
Renstra(1) -,195 ,217 1 ,642 ,823
420
,
Fokuspelanggan(1) -1,354 15,179 1 ,000 ,258
348
,
Step 1a FokusSDM(1) -,457 1,310 1 ,252 ,633
399
,
Pengukuran(1) -,332 ,545 1 ,460 ,718
449
,
FokusProses(1) -3,158 66,108 1 ,000 ,043
388
,
Constant 2,576 64,502 1 ,000 13,146
321

Jurnal ARSI/Februari 2017 137


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 3 Nomor 2

S D
B Wald Sig. Exp(B)
.E. f
,
Kepemimpinan(1) ,659 2,478 1 ,115 1,932
418
,
Fokuspelanggan(1) -1,377 16,043 1 ,000 ,252
344
,
FokusSDM(1) -,465 1,357 1 ,244 ,628
a
399
Step 2
,
Pengukuran(1) -,360 ,654 1 ,419 ,698
445
,
FokusProses(1) -3,163 66,347 1 ,000 ,042
388
,
Constant 2,538 67,645 1 ,000 12,659
309
,
Kepemimpinan(1) ,555 1,967 1 ,161 1,742
396
,
Fokuspelanggan(1) -1,351 15,534 1 ,000 ,259
343
,
Step 3a FokusSDM(1) -,550 2,055 1 ,152 ,577
383
,
FokusProses(1) -3,288 82,386 1 ,000 ,037
362
,
Constant 2,469 71,315 1 ,000 11,817
292
,
Kepemimpinan(1) ,347 ,911 1 ,340 1,415
363
,
Fokuspelanggan(1) -1,387 16,534 1 ,000 ,250
a
341
Step 4
,
FokusProses(1) -3,424 93,517 1 ,000 ,033
354
,
Constant 2,364 72,582 1 ,000 10,629
277
,
Fokuspelanggan(1) -1,311 15,735 1 ,000 ,270
330
,
Step 5a FokusProses(1) -3,320 101,004 1 ,000 ,036
330
,
Constant 2,449 85,230 1 ,000 11,576
265
a. Variable(s) entered on step 1: Kepemimpinan, Renstra, Fokuspelanggan, FokusSDM, Pengukuran, FokusProses.

Gambar 3. Baldrige Criteria for Performance Excellent Framework

Jurnal ARSI/Februari 2017 138

Anda mungkin juga menyukai