Anda di halaman 1dari 12

Gumar Herudiansyah, Mister Candera, dan Kevin Haminsyah, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan

Terhadap Kepuasan Pasien

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan


Pasien Pada Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Gumar Herudiansyah1, Mister Candera2, Kevin Haminsyah3


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Palembang
E-mail : gumarheru@gmail.com1, can_mhs@yahoo.com2

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dimensi kualitas pelayanan


kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah pasien pada
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Sampel ditentukan dengan teknik metode
convenience sampling, dengan responden sebanyak 100 orang. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah teknik Kuesioner (angket). Metode analisis data yang digunakan
adalah metode analisis linier berganda. Pada hasil penelitian diperoleh dengan
menggunakan SPSS, menunjukkan hasil uji t bahwa menunjukkan bahwa variabel tangible,
responsivenes, reability, assurance dan emphaty mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan pasien. Hasil uji f variabel tangible, responsivenes, reability, assurance
dan emphaty secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pasien pada RS Muhammadiyah Palembang.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan Kesehatan, Kepuasan Pasien, Tangible,


Responsivenes, Reability, Assurance dan Emphaty

Abstrack

This study aims to analyze the effect of the dimensions of health service quality on
the level of patient satisfaction at the Muhammadiyah Hospital in Palembang. This type of
research is quantitative research. The study population was patients at Muhammadiyah
Hospital Palembang. The sample is determined by the convenience sampling method, with
100 respondents. The data collection method used was a questionnaire (questionnaire)
technique. Data analysis method used is multiple linear analysis method. In the research
results obtained using SPSS, showing the results of the t test that shows that tangible
variables, responsiveness, reliability, assurance and empathy have a significant effect on
patient satisfaction. The results of the f test of tangible variables, responsiveness,
reliability, assurance and empathy simultaneously have a significant effect on patient
satisfaction at Muhammadiyah Hospital Palembang.

Keywords : Quality of Health Services, Patient Satisfaction, Tangible, Responsiveness,


Reability, Assurance and Empathy

PENDAHULUAN percaya bahwa pelanggan melakukan


penilaian, penawaran mana yang akan
Pemasaran adalah salah satu kegiatan memberikan nilai tertinggi. Hasil akhir
yang dilakukan oleh perusahaan yang yang diharapkan pelanggan adalah
tujuannya menyediakan barang dan jasa kepuasan. Kajian kepuasan merupakan
bagi kunsumen untuk memenuhi salah satu topik yang dibahas dalam
kebutuhan mereka. Pada umumnya kita pemasaran. Menciptakan pelanggan yang

1
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.1, Juni 2020 : 1 - 12

puas memang menjadi tugas utama dalam pemantauan kualitas perawatan dan
pemasar. Pelanggan-pelanggan yang puas perbaikan. Schoenfelder (2011)
akan bertahan, loyal, bahkan menjadi menyatakan bahwa kepuasan dapat
referensi yang meyakinkan untuk menarik digambarkan sebagai reaksi pasien untuk
pelanggan baru. Kepuasan sendiri beberapa aspek dari pengalaman mereka
merupakan akumulasi dari banyak unsur medapatkan layanan. Dengan demikian
yang dinilai dan dirasakan pelanggan. pasien mengevaluasi pelayanan kesehatan
Salah satu yang unsur yang dimaksud serta penyedia dari sudut pandang
adalah pelayanan. Pelayanan adalah hal subjektif mereka sendiri.
utama yang diperioritaskan oleh Rumah sakit sebagai subsistem
perusahaan sebab pelayanan yang baik pelayanan kesehatan, yang pada dasarnya
terhadap pelanggan menguntungkan bisnis. melaksanakan dua jenis pelayanan, yakni
Salah satu bidang jasa yang pelayanan kesehatan dan pelayanan
memberikan perhatian terhadap kepuasan administrasi. Pelayanan kesehatan yang
pelanggan adalah rumah sakit. Dunia diberikan adalah pelayanan medik,
perumahsakitan mendapat tantangan besar pelayanan penunjang medik, rehabilitasi
meningkatkan kualitas pelayanan medik, dan pelayanan keperawatan.
berstandar akreditasi Pelayanan yang dilakukan dirumah sakit
Internasional.Peningkatan kualitas meliputi pelayanan gawat darurat, rawat
pelayanan sangatlah penting agar rumah jalan, dan rawat inap (Sianturi, 2015).
sakit mampu berkompetisi baik di tingkat Rumah Sakit Muhammadiyah
regional, nasional bahkan Internasional. Palembang adalah salah satu rumah sakit
Perbaikan pelayanan kesehatan pada terbesar yang ada di kota Palembang.
dasarnya merupakan suatu investasi Untuk itu sudah seharusnyalah
sumber daya manusia untuk mencapai memberikan kualitas pelayanan yang
masyarakat yang sejahtera (welfare terbaik untuk semua pasien yang datang di
society) (Daryanto & Setyabudi, 2014). Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
Pelayanan kesehatan dirumah sakit Rumah sakit seyogyanya
bukan hanya kepada individu (pasien), mempertimbangkan bahwa customer care
melainkan juga keluarga dan masyarakat dan patient safety merupakan bagian dari
sehingga pelayanan kesehatan yang sistem pelayanan yang terintegrasi dengan
dilakukan merupakan pelayanan kesehatan pasien, seperti pelayanan yang cepat,
yang paripurna (komprehensif dan holistik) tanggap, dan keramahan petugas rumah
(Sianturi, 2015). Untuk memenangkan sakit, sehingga rumah sakit dianggap baik
persaingan, rumah sakit harus mampu apabila dalam memberikan pelayanan lebih
memberikan kepuasan kepada pasiennya, memperhatikan kebutuhan pasien maupun
misalnya dengan memberikan orang lain yang berkunjung di rumah sakit.
produk(barang/jasa) yang mutunya lebih Namun berbeda dari hal itu banyak
baik, harganya lebih murah, penyerahan penduduk dan masyarakat sekitar berobat
produk lebih cepat dan pelayanan yang di Rumah Sakit Muhammadiyah
lebih baik daripada pesaingnya (Supranto, Palembang mengemukakan secara spontan
2011). keluhanya terhadap rumah sakit tersebut,
Kepuasan pasien adalah kriteria menyatakan bahwa banyak mendapatkan
utama dalam mengevaluasi kualitas perlakuan yang tidak membuat pasien–
pelayanan kesehatan (Goldwag dkk, 2002). pasien merasa nyaman. Bahkan karena
Penelitian Sitzia dalam Sekandi dkk (2011) pelayananya bisa dikatakan sangat jauh
mengutarakan bahwa pendapat pasien dari pelayanan yang diharapkan para
terhadap kualitas pelayanan rumah sakit pasien, tak jarang juga para pasien yang
dan umpan balik mereka sangat penting mempunyai pengalaman pernah dirawat di

2
Gumar Herudiansyah, Mister Candera, dan Kevin Haminsyah, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan
Terhadap Kepuasan Pasien

Rumah Sakit Muhammadiah Palembang Palembang yang dianggap mereka sudah


sering membanding–bandingkan dengan sesuai standart pelayanan yang lebih
rumah sakit lain yang berada di kota membuat mereka nyaman.
Berikut hasil riset pendahuluan tentang pendapat atau pernyataan masyarakat dan pasien
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang:
Tabel 1 Pendapat Pasien terhadap pelayanan Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang 2019
No Indikator Jumlah Jawaban
1 Proses administrasi lambat 4 orang dari 30 orang
2 Tingkat keramahan perawat kurang 10 orang dari 30 orang
3 Lingkungan kurang bersih 6 orang dari 30 orang
4 Kurang bagus pada pelayanan 5 orang daro 30 orang
5 Pelayanan baik 1 orang dari 30 orang
6 Keamanan terlalu agresif 4 orang dari 30 orang
Jumlah 30 orang
Sumber: Hasil Wawancara, 2019

Berdasarkan tabel 1 di atas tampak menguntungkan bagi Rumah Sakit


pernyataan-pernyataan masyarakat Muhammadiyah Palembang tersebut
terhadap pelayanan pada Rumah Sakit tentunya harus dibuktikan kebenaranya.
Muhammadiyah Palembang. Dari tabel Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
diatas dapat dijelaskan pernyataan dari 30 perlu melalukan pembuktian dengan
orang yang berhasil atau telah menganalisis Pengaruh Kualitas Pelayanan
diwawancarai adalah sebagai berikut: Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien
Proses administrasi lambat, ada 4 orang Pada Rumah Sakit Muhammadiyah
yang menyatakan hal tersebut. Tingkat Palembang.
keramahan perawat sangat kurang, ada 10
orang yang menyatakan para perawat Rumusan Masalah
banyak yang kurang ramah. Lingkungan 1. Apakah secara parsial dimensi tangible,
kurang bersih dan kurang kondusif ada 6 reliability, responsivenes, assurance,
orang yang meyatakan hal tersebut. dan emphathy mempunyai pegaruh
Kurang bagus pada pelayanan, hal ini ada terhadap tingkat kepuasan pasien pada
5 orang yang menyatakan hal tesebut. Rumah Sakit Muhammadiyah
Pelayanan baik hanya ada 1 orang yang Palembang?
menyatakan bagus atau baik dan 2. Apakah dimensi tangible, reliability,
Keamanan terlalu agresif pada pasien dan responsivenes, assurance, dan
keluarga yang berkunjung, hingga emphathy secara simultan mempunyai
membuat risih, ada 4 orang yang pengaruh terhadap tingkat kepuasan
menyatakan tersebut. pasien Rumah Sakit Muhammadiyah
Dari hasil tabel wawancara diatas Palembang?
tampaknya respon pasien, memberikan
penilaian yang relatif sama dalam Tujuan Penelitian
pernyataannya ialah tidak puas mengenai Tujuan dari penelitian ini antara
pelayanan di rumah sakit muhammadiyah lain:
Palembang. Hal ini ditunjukkn oleh 1. Mengetahui pengaruh dimensi kualitas
berbagai pendapat yang bersifat kurang pelayanan kesehatan terhadap tingkat
baik, bahkan hanya ada satu pasien yang kepuasan pasien Rumah Sakit
pendapatnya tentang Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
Muhammadiyah Palembang baik. 2. Mengetahui pengaruh dimensi tangible,
Penilaiaan pasien yang kurang reliability, responsivenes, assurance,

3
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.1, Juni 2020 : 1 - 12

dan emphathy secara bersama-sama fasilitas fisik (gedung, gudang dan lain
terhadap tingkat kepuasan pasien sebagainya).
Rumah Sakit Muhammadiyah 2. Reliability, atau keandalan yaitu
Palembang. kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang
KAJIAN TEORITIS telah dijanjikan secara akurat dan
terpercaya.
Kualitas Pelayanan Kesehatan 3. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu
Menurut Zeithaml (1988) kualitas suatu kemauan untuk membantu dan
pelayanan didefinisikan sebagai penilaian memberikan pelayanan yang cepat
pelanggan atas keunggulan atau (responsif) dan tepat.
keistimewaan suatu produk atau layanan 4. Assurance, atau jaminan dan kepastian
secara menyeluruh. Parasuraman, yaitu pengetahuan, ksopanan santunan,
Zeithaml, dan Berry (1988) dan kemampuan para pegawai
mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai perusahaan.
suatu bentuk sikap, berkaitan tetapi tidak 5. Emphaty, yaitu memberikan perhatian
sama dengan kepuasan, sebagai hasil dari yang tulus dan bersifat individual atau
perbandingan antara harapan dengan pribadi yang diberikan kepada
kinerja. Menurut Hardiyansyah (2011) pelanggan dengan berupaya memahami
konsep kualitas pelayanan dapat dipahami keinginan pelanggan.
melalui perilaku konsumen (consumer
behavior), yaitu suatu perilaku yang Kepuasan Pelanggan/Pasien
dimainkan oleh konsumen dalam mencari, Fandy Tjiptono (2007:349)
membeli, menggunakan, dan mengevaluasi berpendapat bahwa kepuasan pelanggan
suatu produk maupun pelayanan yang merupakan respons emosional terhadap
diharapkan dapat memuaskan kebutuhuhan pengalaman-pengalaman berkaitan dengan
mereka. Sedangkan menurut Ibrahim, 2008 produk atau jasa tertenru yang dibeli, gerai
(dalam Hardiyansyah, 2011) mengatakan ritel, tau bahkan pola prilaku (seperti
bahwa kualitas pelayanan publik adalah prilaku berbelanja dan prilaku pembeli),
suatu kondisi dinamis yang berhubungan serta pasar secara keseluruhan.
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan Menurut Oliver dalam Sari (2010)
lingkungan di mana penilaian kualitasnya Kepuasan adalah tingkat perasaan
ditentukan pada saat terjadinya pemberian seseorang (pelanggan) setelah
pelayanan publik tersebut. membandingkan antara kinerja atau hasil
Ada pendapat para ahli yang yang dirasakan (pelayanan yang diterima
mengemukakan bahwa untuk melihat dan dirasakan) dengan yang
tangkap kualitas jasa dapat digunakan 5 diharapkannya.
dimensi Tangibles, Reliability, Ada dua dimensi kepuasan pasien
Resvonsiveness, Assurance, dan Emphaty. menurut Satrianegara (2014):
Adapun 5 dimensi jasa yaitu (Rambat 1. Kepuasan pasien yang mengacu hanya
Lupioadi, 2006). pada penerapan standar dan kode etika
1. Tangibles, atau bukti fisik yaitu profesi, hubungan dokter-pasien,
kemampuan suatu perusahan dalm kenyamanan pelayanan, kebebasan
menunjukan eksistensinya kepada pihak menentukan pilihan, pengetahuan dan
eksternal. Penampilan dan kemampuan kompetensi teknis, efektivitas
sarana dan prasarana fisik perusahaan pelayanan, dan keamanan tindakan.
dan keadaan lingkungan sekitarnya 2. Kepuasan yang mengacu pada
adalah bukti nyata dari pelayanan yang penerapan semua persyaratan pelayanan
diberikan oleh pemberi jasa,. Meliputi kesehatan, ketersediaan, kewajaran,

4
Gumar Herudiansyah, Mister Candera, dan Kevin Haminsyah, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan
Terhadap Kepuasan Pasien

kesinambungan, penerimaan, kerja, dan hasilnya biasanya baru


ketersediaan, keterjangkauan, efisiensi, terlihat setelah 3 tahun.
dan mutu pelayanan kesehatan. 4. Faktor Emosional: Untuk beberapa
Berdasarkan studi literature Daryanto produk yang berhubungan dengan gaya
(2014), terdapat lima pendorong utama hidup, faktor emosional menempati
kepuasan pelanggan, yaitu: temp yang penting untuk menentukan
1. Kualitas Produk : Pelanggan akan kepuasan pelanggan. Rasa bangga, rasa
merasa puas apabila membeli dan percaya diri, simbol sukses, bagian dari
menggunakan produk yang ternyata kelompok orang penting dan sebagainya
memiliki kualitas yang baik. Dalam hal adalah contoh-contoh nilai emosional
kesehatan seperti kualitas jasa, kualitas yang mendasasri kepuasan pelanggan.
obat, kualitas pemeriksaan penunjang. 5. Biaya dan Kemudahan: Pelanggan akan
2. Harga: Untuk pelanggan yang sensitif, semakin puas apabila relatif murah,
harga mudah adalah sumber kepuasan nyaman, dan efisien dalam
yang penting karena mereka akan mendapatkan produk atau pelayanan.
mendapatkan value of money yang
tinggi. Bagi pasien yang tidak sensitif METODE PENELITIAN
terhadap harga, komponen harga relatif
tidak penting bagi mereka. Populasi penelitian adalah pasien
3. Kualitas Pelayanan: Kualitas pelayanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
sangat tergantung pada tiga hal yaitu Pengambilan sampel pada penelitian ini
sistem, teknologi, dan manusia. Faktor menggunakan metode convenience
manusia ini memegang kontribusi sampling adapun yang menjadi kriteria
sebesar 70%. Tidak mengherankan, pada pengambilan sampel adalah seluruh
kepuasan terhadap kualitas pelayanan pasien Rumah Sakit Muhammadiyah
biasanya sulit ditiru. Pembentukan sikap Palembang.penelitian ini menggunakan
dan perilaku yang seiring dengan sampel sebanyak 100 responden. Jenis data
keinginan perusahaan menciptakan, yang digunakan dalam penelitian ini
bukanlah pekerjaan mudah. adalah data kuantitatif. Metode
Pembenahan harus dilakukan mulai dari pengumpulan data didapat melalui
proses recruitment, pelatihan, budaya kuesioner serta wawancara terhadap pasien
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel Independen Koefisien β t hitung Sig
Constant 0,487
Tangible 0,121 7,173 0,001
Reliability 0,102 3,414 0,000
Responsiveness 0,106 5,654 0,001
Assurance 0,096 4,988 0,000
Empathy 0,134 7,068 0,000
Uji F 136,753
R2 0, 879
Sumber : Hasil print out analisis regresi

5
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.1, Juni 2020 : 1 - 12

Dari hasil perhitungan tabel di atas Uji F


melalui program SPSS, diperoleh Berdasarkan hasil analisis regresi
persamaan regresi berganda dapat dapat dilihat bahwa nilai Fhitung diperoleh
dituliskan sebagai berikut : sebesar 136,753lebih besar dari Ftabel
Y= 0,487+0, 121 X1 + 0,102 X2 (1,39), hal ini juga diperkuat dengan nilai
+0,106 X3 + 0,096 X4+ 0,134 X5 + e taraf signifikansi sebesar 0,000 atau
1. Nilai konstanta adalah 0,487 artinya signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari
jika tidak ada tangible, responsivenes,  = 0,05, artinya H0 ditolak Ha diterima.
reability, assurance dan emphaty, maka Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kepuasan pasien adalah 0,487. tangible, responsivenes, reability,
2. Koefisien varibel tangible (β1) bernilai assurance dan emphaty, secara simultan
positif sebesar 0,121, hal ini mempunyai pengaruh yang signifikan
mununjukkan bahwa faktor tangible terhadap kepuasan pasien.
mempunyai pengaruh positif terhadap
kepuasan pasien. Artinya jika tangible Uji t
bertambah baik, maka berakibat pada Berdasarkan hasil analisis regresi di
meningkatnya kepuasan pasien. atas dapat diintepretasikan besarnya dari
3. Koefisien reability (β2) bernilai positif masing-masing sebagai berikut:
sebesar 0,102, hal ini mununjukkan a. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh
bahwa faktor reability mempunyai nilai thitung untuk variabel X1 sebesar
pengaruh positif terhadap kepuasan 7,173 sedangkan ttable sebesar 1,984
pasien. Artinya jika reability bertambah maka thitung (1,281) > ttabel (1,984). Hal
baik, maka berakibat pada ini diperkuat dengan nilai signifikan
meningkatnya kepuasan pasien. 0,001 (0,001 < 0,05), Dengan demikian
4. Koefisien responsivenes (β3) bernilai dapat disimpulkan bahwa tangible
positif sebesar 0,106, hal ini mempunyai pengaruh yang signifikan
mununjukkan bahwa faktor terhadap kepuasan.
responsivenes mempunyai pengaruh b. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh
positif terhadap kepuasan pasien. nilai thitung untuk variabel X2 diperoleh
Artinya jika responsivenes bertambah nilai thitung untuk variabel X2 sebesar
baik, maka berakibat pada 3,414, sedangkan ttable sebesar 1,984
meningkatnya kepuasan pasien. maka thitung (3,414) > ttabel (1,984). Hal
5. Koefisien assurance (β4) bernilai ini diperkuat dengan nilai 0,000 (0,000<
positif sebesar 0,096, hal ini 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
mununjukkan bahwa faktor assurance reability mempunyai pengaruh yang
mempunyai pengaruh positif terhadap signifikan terhadap kepuasan.
kepuasan pasien. Artinya jika assurance c. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh
bertambah baik, maka berakibat pada nilai thitung untuk variabel X3 diperoleh
meningkatnya kepuasan pasien. nilai thitung untuk variabel X3 sebesar
6. Koefisien emphaty (β5) bernilai positif 5,654, sedangkan ttable sebesar 1,984
sebesar 0,134, hal ini mununjukkan maka thitung (5,654) > ttabel (1,984). Hal
bahwa faktor emphaty mempunyai ini diperkuat dengan nilai 0,001 (0,001<
pengaruh positif terhadap kepuasan 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
pasien. Artinya jika emphaty bertambah responsivenes mempunyai pengaruh
baik, maka berakibat pada yang signifikan terhadap kepuasan.
meningkatnya kepuasan pasien. d. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh
nilai thitung untuk variabel X4 diperoleh
nilai thitung untuk variabel X4 sebesar
4,988, sedangkan ttable sebesar 1,984

6
Gumar Herudiansyah, Mister Candera, dan Kevin Haminsyah, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan
Terhadap Kepuasan Pasien

maka thitung (4,988) > ttabel (1,984). Hal memiliki pengaruh terhadap kepuasaan
ini diperkuat dengan nilai 0,000 (0,000 pasien, sehingga hipotesis diterima.
< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Hasil itu menunjukan bahwa
assurance mempunyai pengaruh yang semakin tinggi atau besar tangible yang
signifikan terhadap kepuasan. diberikan oleh RS Muhammadiyah
e. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh Palembang kepada pasien maka
nilai thitung untuk variabel X5 diperoleh kepuasaan pasien juga tinggi. Dalam hal
nilai thitung untuk variabel X5 sebesar ini dengan melihat tanggapan pasien
7,068, sedangkan ttable sebesar 1,984 tingkat kualitas pelayanan yang dilihat
maka thitung (7,068) > ttabel (1,984). Hal dari tangible memberikan Informasi
ini diperkuat dengan nilai 0,000 (0,000 bahwa pelayanan tangible yang
< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa diberikan oleh Rumah Sakit
emphaty mempunyai pengaruh yang Muhammadiyah Palembang belum
signifikan terhadap kepuasan. mencapai target yang diharapkan oleh
pasien secara penuh akan tetapi sudah
Koefisien Determinasi (R²) dikategorikan sedang atau cukup baik.
R Square (nilai koefisien determinasi Sedangkan dari analisis gap. 37%
R2) sebesar 0,879 memberikan makna pasien menyatakan tidak setuju yaitu
bahwa variabel tangible, responsivenes, tampak terhadap fasilitas atau sarana
reability, assurance dan emphaty dapat dan prasarana, Sehingga perlu
menjelaskan perubahan terhadap kepuasan ditingkatkan lagi agar mengupayakan
pasien sebesar 87,9%, sedangkan sisanya memiliki sarana dan prasarana yang
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang lengkap di RSMP untuk mendapatkan
tidak termasuk dalam penelitian ini. gap yang lebih rendah agar sesuai
harapan pasien.
Pembahasan 2. Keandalan (Reliability) Terhadap
Berdasarkan hasil analisis regresi Kepuasan Pasien
yang dilakukan dengan melihat dari nilai Variabel reliability adalah salah
koefisien masing-masing variabel, bisa satu dari penilaian kualitas pelayanan
dijelaskan pengaruh dari masing-masing yang dipertimbangkan dalam penentuan
variabel bebas atau independen terhadap kepuasan pasien di RS Muhammadiyah
variabel terikat atau dependen sebagai Palembang. Indikator pengukuran
berikut: reliability menggunakan prosedur
1. Bukti Fisik (Tangeble) Terhadap penerimaan sederhana (tidak berbelit-
Kepuasan Pasian. belit), informasi yang diberikan kepada
Variabel tangible adalah salah pasien sudah akurat, jadwal
satu dari penilaian kualitas pelayanan pemeriksaan dokter sudah tepat waktu
yang dipertimbangkan dalam penentuan (sesuai dengan yang dijadwalkan),
kepuasan pasien di RS Muhammadiyah penanganan urusan administrasi setelah
Palembang. Indikator pengukuran pemeriksaan sudah sesuai prosedur.
tangible menggunakan penampilan fisik Hasil uji t menunjukan bahwa reliability
petugas menarik, kondisi ruang periksa memiliki pengaruh terhadap kepuasaan
tampak bersih, kondisi ruang tunggu pasien, sehingga hipotesis diterima.
tampak bersih, peralatan medis yang Hasil itu menunjukan bahwa
ada sesuai dengan standart rumah sakit, semakin tinggi reliability yang
persediaan obat-obatan yang dibutuhkan diberikan oleh RS Muhammadiyah
oleh pasien tersedia dengan lengkap. Palembang kepada pasien maka
Hasil uji t menunjukan bahwa tangible kepuasan pasien juga tinggi. Dalam hal
ini dengan melihat tanggapan pasien

7
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.1, Juni 2020 : 1 - 12

terhadap tingkat kualitas pelayanan cepat. Untuk itu petugas layanan


yang dilihat dari reliability dirasa masih pendaftaran harus meningkatkan
tidak sesuai dengan yang diharapkan pelayanannya lagi dalam merespon
pasien, sebanyak 83% responden pasien, sehingga mendapatkan gap yang
menjawab netral dengan pertanyaan lebih rendah agar sesuai harapan pasien.
keakuratan pemeriksaan terhadap 4. Jaminan (Assurance) terhadap
pasien. Sehingga untuk para dokter di Kepuasan Pasien
RS Muhammadiyah Palembang harus Variabel Assurance adalah salah
lebih akurat dalam melakukan satu dari penilaian kualitas pelayanan
pemeriksaan dan diagnosa pasien untuk yang dipertimbangkan dalam penentuan
mendapatkan gap yang lebih rendah kepuasan pasien di RS Muhammadiyah
agar sesuai harapan pasien. Palembang. Indikator pengukuran
3. Daya Tanggap (Responsiveness) assurance menggunakan proses
Terhadap Kepuasan Pasien diagnosis penyakit dilakukan sesuai
Variabel responsiveness adalah prosedur yang ditetapkan, dokter
salah satu dari penilaian kualitas terampil dalam bekerja, perawat
pelayanan yang dipertimbangkan dalam terampil dalam bekerja, staff memiliki
penentuan kepuasan pasien di RS kompetensi pemahaman yang memadai,
Muhammadiyah Palembang. Indikator dokter bersikap sopan dalam melakukan
pengukuran responsiveness pemeriksaan terhadap pasien. Hasil uji t
menggunakan petugas layanan menunjukan bahwa assurance memiliki
pendaftaran memberi pelayanan dengan pengaruh terhadap kepuasaan pasien,
cepat, dokter cepat tanggap dalam sehingga hipotesis diterima.
menyelesaikan keluhan pasien, perawat Hasil itu menunjukan bahwa
cepat tanggap dalam menyelesaikan semakin tinggi assurance yang
keluhan pasien, petugas yang melayani diberikan oleh RS Muhammadiyah
proses pembayaran memberikan Palembang kepada pasien akan
layanan dengan cepat tanggap terhadap mempengaruhi kepuasaan pasien.
kebutuhan pasien saat pembayaran. Dalam hal ini bahwa melihat tanggapan
Hasil uji t menunjukan bahwa pasien tingkat kualitas pelayanan yang
responsiveness memiliki pengaruh dilihat dari assurance dirasa masih
terhadap kepuasaan pasien. Sehingga sangat kurang. Sedangkan dari analisis
hipotesis diterima. gap responden menjawab tidak setuju
Hasil itu menunjukan bahwa sebanyak 58% yaitu Staff RS
semakin tinggi atau besar Muhammadiyah Palembang memiliki
responsiveness yang diberikan oleh RS kompetensi pemahaman yang memadai.
Muhammadiyah Palembang kepada Dalam hal ini, pihak manajemen rumah
pasien maka kepuasan pasien juga sakit seharusnya mengadakan training
tinggi. Dalam hal ini bahwa melihat atau pendidikan kilat bagi para staff
tanggapan pasien tingkat kualitas secara umum supaya kompetensi setiap
pelayanan yang dilihat dari staff memadai sehingga mendapatkan
responsiveness dirasa masih sedang gap yang lebih rendah yang sesuai
atau biasa-biasa, Akan tetapi harapan harapan pasien.
pasien masih sangat tinggi terhadap RS 5. Empati (Emphaty) terhadap Kepuasan
Muhamadiyah Palembang, bahwa yang Pasien
memiliki gap dengan skor tertinggi Variabel empathy adalah salah
adalah 53% responden menyatakan satu dari penilaian kualitas pelayanan
kurang setuju yaitu petugas layanan yang dipertimbangkan dalam penentuan
pendaftaran memberi pelayanan dengan kepuasan pasien di RS Muhammadiya

8
Gumar Herudiansyah, Mister Candera, dan Kevin Haminsyah, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan
Terhadap Kepuasan Pasien

Paembang. Indikator pengukuran evaluasi hingga pelayanan yang


empathy menggunakan sistem yang diberikan dapat memuaskan semua
diberlakukan dapat dilakukan dengan pasien yang datang.
mudah, informasi yang disampaikan
oleh staff sudah jelas, sikap staff dalam KESIMPULAN DAN SARAN
memberikan pelayanan sudah ramah,
pelayanan yang dilakukan secara adil Berdasarkan analisis data dan
tanpa memandang status sosial pengujian hipotesis yang telah dilakukan
ekonomi. Hasil uji t menunjukan bahwa pada bab sebelumnya, maka hasil
empathy memiliki pengaruh terhadap penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
kepuasaan pasien, sehingga hipotesis berikut:
diterima. 1. Berdasarkan hasil analisis gap seluruh
Hasil itu menunjukan bahwa dimensi kualitas pelayanan memiliki
semakin tinggi atau besar empathy yang gap yang tinggi, sehingga tejadi tidak
diberikan oleh RS Muhammadiyah kesesuaian antara pelayanan yang
Palembang kepada pasien maka diberikan oleh RS Muhammadiyah
kepuasaan pasien juga tinggi. Dalam hal Palembang dengan harapan pasien
ini bahwa melihat tanggapan pasien terdapat gap/selisih tingkat kepuasaan.
tingkat kualitas pelayanan yang dilihat 2. Hasil analisis dari pengujian Uji F
dari empahty dirasa masih kurang atau menunjukkan bahwa tangible,
biasa-biasa. Berdasarkan analisis gap, responsivenes, reability, assurance dan
jawaban responden sebanyak 46% emphaty secara simultan mempunyai
pasien mengatakan tidak setuju yaitu pengaruh yang signifikan terhadap
Staff RS Muhammadiyah Palembang kepuasan pasien pada RS
memiliki kompetensi pemahaman yang Muhammadiyah Palembang.
memadai. Artinya dalam meningkatkan 3. Bukti Fisik (Tangeble) mempunyai
pelayanan khususnya dimensi empathy, pengaruh positif dan signifikan terhadap
pihak RS Muhammadiyah Palembang kepuasan pasien pada RS
harus selalu memantau, membina dan Muhammadiyah Palembang. Dengan
mengembangkan sumberdaya manusia demikian hipotesis terbukti
di lingkungan rumah sakit baik itu kebenaranya.
dokter, perawat, bidan, karyawan dan 4. Keandalan (Reliability) mempunyai
pihak internal untuk memajukan RS pengaruh positif dan signifikan terhadap
Muhammadiyah Palembang. kepuasan pasien pada RS
Hasil dari berbagai indikator Muhammadiyah Palembang. Dengan
analisis gap yang mencakup lima demikian hipotesis terbukti
dimensi kualitas pelayanan begitu kebenaranya.
bervariasi yang berkaitan dengan 5. Daya Tanggap (Responsiveness)
kepuasan pasien. Item-item indikator mempunyai pengaruh positif dan
yang memiliki gap tinggi harus signifikan terhadap kepuasan pasien
diperbaiki secara teliti, holistik dan pada RS Muhammadiyah Palembang.
berkesinambungan. Karena ketika gap Dengan demikian hipotesis terbukti
itu tinggi maka pasien merasa belum kebenaranya.
mendapatkan pelayanan kesehatan 6. Jaminan (Assurance) mempunyai
sesuai dengan harapannya. Pada pengaruh positif dan signifikan terhadap
akhhirnya, untuk memberikan kepuasan pasien pada RS
pelayanan kesehatan yang optimal, Muhammadiyah Palembang. Dengan
semua bagian dari RS Muhammadiyah demikian hipotesis terbukti
Palembang harus berbenah dan terus kebenaranya.

9
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.1, Juni 2020 : 1 - 12

7. Empati (Emphaty) mempunyai Arasli, H., Ekiz, E.H., Katircioglu, S.T.


pengaruh positif dan signifikan terhadap 2008. Gearing Service Quality into
kepuasan pasien pada RS Public and Private Hospitals in
Muhammadiyah Palembang. Dengan Small Islands: Empirical Evidence
demikian hipotesis terbukti From Cyprus. Int J Health Care
kebenaranya. Qual Assur 2008, 21:8-23.
8. R Square (nilai koefisien determinasi
R2) sebesar 0,879 memberikan makna Dagger, T.S., Sweeney, J.C., Johnson,
bahwa variabel tangible, responsivenes, L.W. 2007. : A Hierarchical Model
reability, assurance dan emphaty dapat of Health Service Quality. J Serv Res
menjelaskan perubahan terhadap 2007, 10:123-142.
kepuasan pasien sebesar 87,9%,
sedangkan sisanya dijelaskan oleh Daryanto; Setyabudi, I. 2014. Konsumen
variabel-variabel lain yang tidak dan Layanan Prima. Yogyakarta:
termasuk dalam penelitian ini. Gava Media

DAFTAR PUSTAKA Djarwanto & Subagyo, P. 2002. Statistik


Induktif Edisi ke-empat. Yogyakarta:
Aghamolaei, T., Eftekhaari, T.E., Rafati, BPFE
S., Kahnouji, K., Ahangari, S.,
Shahrzad, M.E., Kahnouji, A., Fandy Tjiptono. 2007. Pemasaran Jasa.
Hoseini, S.H. 2014. Service Quality Edisi Ketiga. Malang: Bayumedia
Assessment of a Referral Hospital in Publishing.
Southern Iran with SERVQUAL
Technique: Patients’ Perspective. Goldwag, R., Berg, A., Yuval, D.,
BMC Health Services Research Benbassat, J. 2002. Predictors of
2014, 14:322. Diakses dari Patient Dissatisfaction With
http://www.biomedcentral.com/1472 Emergency Care. Isr Med Assoc J
-6963/14/322 (20 Maret 2016) 2002; 4:603–6.

Amrizal., Yusuf, R., Yunus, M. 2014. Gunawan, K. & Djati, S.P. 2011. Kualitas
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Layanan dan Loyalitas Pasien: Studi
Customer Relationship Management pada Rumah Sakit Umum Swasta di
Terhadap Tingkat Kepuasan Kota Singaraja–Bali. Jurnal
Pengguna Jaminan Kesehatan Aceh Manajemen dan Kewirausahaan,
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Vol.13, No. 1, Maret 2011: 32-39
Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal
Manajemen Pascasarjana Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan
Universitas Syiah Kuala Volume 3, Publik: Konsep, Dimensi, Indikator
No. 1, Februari 2014. dan Implementasinya. Yogyakarta:
Gava Media.
Anbori, A; Ghani, S.N, Yadav, H; Daher,
A.M; Su, T.T. 2010. Patient Husein Umar. 2011. Metode Penelitian
Satisfaction and Loyalty to the untuk Skripsi dan Tesis
Private Hospitals in Sana’a, Yemen. Bisnis.Edisikedua. Jakarta: PT Raja
International Journal for Quality in Grafindo Persada.
Health Care 2010; Volume 22,
Number 4: pp. 310–315 Husein Umar. 2005. Riset Pemasaran dan
Prilaku Konsumen. Jakarta: JBRC

10
Gumar Herudiansyah, Mister Candera, dan Kevin Haminsyah, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan
Terhadap Kepuasan Pasien

Khaled, M.Y. 2003. Structural Adjustment Sugiyono. 2006. Metodelogi Penelitian


and Health: The Truth and The Bisnis. Cetakan Keempat Belas,
Myth. Lage: Jacobs Verlag Penerbit CV. ALFABETA.
Bandung.
Khamis, K & Njau, B. 2014. Patients’
Level of Satisfaction on Quality of Satrianegara, M.F. 2014. Organisasi dan
Healthcare at Mwananyamala Manajemen Pelayanan Kesehatan:
Hospital in Dar Es Salaam, Teori dan Aplikasi dalam Pelayanan
Tanzania. BMC Health Services Puskesmas dan Rumah Sakit.
Research 2014, 14:400. Diakses dari Jakarta: Salemba Medika
http://www.biomedcentral.com/1472
-6963/14/400 (4 Mei 2016) Schoenfelder, T; Klewer, J; Kugler, J.
2011. Determinants of Patient
Lim, P.C & Tang, N.K.H. 2000. A Study of Satisfaction: a Study Among 39
Patients’ Expectations and Hospitals in an In-patient Setting in
Satisfaction In Singapore Hospitals. Germany. International Journal for
Int J Health Care Qual Assur 2000, Quality in Health Care 2011;
13:290-299. Volume 23, Number 5: pp. 503–509
Mongkaren, S. 2013. Fasilitas Dan
Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Sianturi, E. 2015. Organisasi dan
Terhadap Kepuasan Penguna Jasa Manajemen Pelayanan Kesehatan.
Rumah Sakit Advent Manado. Jurnal Jakarta:EGC Sinambela, L.P dkk,
EMBA Vol.1 No.4 Desember 2013, 2006. Reformasi Pelayanan Publik:
Hal. 493-503 Teori, Kebijakan, dan Implementasi.
Jakarta:Bumi Aksara
Muninjaya, A.A.G. 2015. Manajemen
Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Supranto, J. 2011. Pengukuran Tingkat
EGC. Pini, A., Sarafis, P., Kepuasan Pelanggan Untuk
Malliarou, M., Tsounis,A., Menaikan Pangsa Pasar. Jakarta:
Igoumenidis, M., Bamidis, P., Rineka Cipta.

Niakas, D. 2014. Assessment of Patient Taner, T & Antony, J. 2006. Comparing


Satisfaction of the Quality of Health Public and Private Hospital Care
Care Provided by Outpatient Service Quality in Turkey. Leadersh
Services of an Oncology Hospital. Health Serv 2006, 19:1-10.
Global Journal of Health Science;
Vol. 6, No. 5; 2014. Diakses dari Trilestari, E.W. 2004. Model Kinerja
http://dx.doi.org/10.5539/gjhs.v6n5p Pelayanan Publik Dengan
196 (24April 2016) Pendekatan System Thinking dan
System Dinamics. Disertasi. Jakarta:
Rambat Lupioadi dan Hamdani. 2006. Universitas Indonesia.
Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi
2. Jakarta: Salemba Empat. Zarei, A., Arab, M., Froushani, A.R.,
Rashidian, A., Tabatabaei, S.M.G.
Riduwan.2009. Skala Pengukuran 2012. Service Quality of Private
Variabel-variabel Penelitian. Hospitals: The Iranian Patients’
Bandung: Alfabeta. Perspective. BMC Health Services
Research 2012, 12:31. Diakses dari

11
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, dan Akuntansi) Vol.5, No.1, Juni 2020 : 1 - 12

http://www.biomedcentral.com/1472 Service Quality on Patient


-6963/12/31 (6 Februari 2016) Satisfaction in Private Hospitals,
Iran. Global Journal of Health
Zarei, E., Daneshkohan, A., Pouragha, B., Science Vol. 7, No. 1. Diakses dari
Marzban, S., Arab, M. 2015. An www.ccsenet.org/gjhs (18 April
Empirical Study of the Impact of 2016)

12

Anda mungkin juga menyukai