Anda di halaman 1dari 61

BIOMECHANICS

AND
DESIGN OF MANUAL HANDLING

Session 5
ISYE 6059– Human Integrated Systems
BIOMECHANICS AND
DESIGN OF MANUAL HANDLING

BINUSMAYA
& Additional Material:
Chapter 4
BIOMECHANICS

Mekanisme tubuh manusia, terutama yang berhubungan


dengan kekuatan yang dihasilkan oleh otot dan grafitasi pada
stuktur tulang kerangka
BIOMECHANICS AND
DESIGN OF MANUAL HANDLING

•  Need understanding of :
–  Muscular Work (bagaimana otot bekerja)
–  Source of Energy
–  Static and Dynamic effort
–  Muscles effort (bagaimana otot menghasilkan
tenaga)
(See previous course : manual work design )
SISTEM OTOT
The Musculoskeletal System

Manusia dapat bergerak karena adanya sistem kerja yang


kompleks antara otot dan kerangka (musculoskeletal system)
SISTEM OTOT
The Musculoskeletal System

1. AGONIST Otot membungkus kerangka


2. ANTAGONIST seperti yang terlihat dalam
figure 4.1 (hal 130)
SISTEM OTOT
The Musculoskeletal System

3 Jenis Otot di dalam tubuh manusia:

1. Skeletal muscles: 2. Cardiac muscles: 3. Smooth muscles:


otot yang melekat otot yang otot yang
pada tulang; terdapat pada terdapat pada
jantung bagian dalam
Otot kerangka organ dan
berhubungan dinding
dengan gerak pembuluh darah
SISTEM OTOT
The Musculoskeletal System

•  Setiap muscle terdiri dari sejumlah muscle fibers


•  Fibers tersebut menyatu dengan sejumlah connective tissue
hingga ke ujung muscle dan membantu merekatkan muscle
dengan muscle fibers
•  Connective tissue tersebut dilalui pembuluh darah halus
yang membawa O2 dan nutrisi untuk muscle fibers
•  Connective tissue juga dilalui oleh ujung saraf kecil yang
membawa impuls listrik dari saraf tulang belakang dan
otak;
•  Setiap muscle fiber terbagi ke dalam myofibrils yang lebih
kecil dan filamen protein yang menghasilkan contractile
mechanism
•  Filamen protein bisa berbentuk filemen yang tebal (myosin)
dan filamen yang tipis (actin)
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

Otot akan memberikan kekuatan yang optimal pada


“midrange of motion”

1. Posisi relaks tubuh manusia,


dalam kondisi tanpa gaya grafitasi
(almost zero muscle force)

•  Posisi netral dan lurus pada


pergelangan tangan, akan
memberikan kekuatan optimal

•  Posisi > 90º pada siku, akan


memberikan kekuatan optimal

•  Posisi > 90º pada pergelangan


kaki, akan memberikan kekuatan
optimal (misalnya untuk
menginjak pedal gas)
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

2. Semakin cepat ikatan molekular


dibentuk, dihentikan, dan
dilanjutkan, semakin kurang
efektif gerakan tersebut, dan
semakin kecil kekuatan yang
dihasilkan

(lihat figure 4.5 hal. 134).
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

Properti gerakan otot ini


dikenal sebagai

“force-velocity relationship”

dan sangat penting untuk
diperhitungkan di dalam
heavy manual work
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

3. Workstations sebaiknya
memungkinkan operator
melepas part yang sudah
selesai dikerjakannya ke bagi
an selanjutnya, sementara
tangan mereka dalam proses
mengambil komponen part
atau tools untuk memulai
siklus kerja selanjutnya
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

4. Rancang pelaksanaan tugas-tugas kerja untuk


mengoptimalkan human strength capability

Human strength capability bergantung pada 3 faktor utama:



1. Jenis Kekuatan yang dimiliki oleh individu
2. Otot dan gerakan yang digunakan
3. Postur tubuh
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

Terdapat 3 jenis kinerja otot (muscle exertion),


berdasarkan bagaimana kinerja itu dihasilkan:
1.  Kinerja yang dihasilkan dari gerakan dinamis
(dynamic strength/ isotonic)
2.  Kinerja yang dihasilkan dari gerakan statis
(static strength/isometric)
3.  Kinerja yang dihasilkan dari kekuatan psikofisik
(psychophysical strength)à kekuatan untuk
menghasilkan kinerja extra
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

FIGURE 8.10
Workstation requiring repeated heavy
lifting before and after reengineering

Chapter 8: Anthropometry and


Workspace Design

before reengineering after reengineering


FIGURE 8.5
Tight workspaces contribute to crowded and stressful conditions
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

Beberapa contoh kekuatan


isometric yang dihasilkan
dari gerakan statis,
di industri
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

5. Gunakan Large Muscles untuk tugas-tugas


kerja yang menuntut kekuatan
(lihat table 4.3 dan table 4.4)

Mengangkat beban berat, lebih disarankan


untuk menggunakan otot paha dan torso (trunk),
dibandingkan dengan menggunakan otot lengan
yang lebih kecil;
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

6. Kekuatan yang digunakan untuk gerakan


statis, tidak melebihi 15% dari kekuatan
yang ada (Stay below 15% of Maximum voluntary force)

•  Semakin kuat kontraksi muscle fibers, semakin besar pula


tekanan pada pembuluh darah arteri dan kapiler;
•  suplai darah & oksigen juga semakin terbatas;
•  Akibatnya semakin cepat pula otot mengalami fatigue.
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

Kelelahan otot (muscle fatigue) sangatlah


berbahaya, akan tetapi kriteria disain kerja
yang tepat masih jarang dipakai untuk
pekerjaan para operator
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

Tubuh manusia dan jaringan otot bergantung


pada dua jenis sumber enerji:
AEROBIC & ANAEROBIC

Aerobic:
sel otot menggunakan oksigen untuk memecah glukosa, sehingga
memicu metabolisme. Aktivitas yang membutuhkan long-duration
endurance, seperti lari maraton, bersepeda, pada umumnya didukung
oleh sistem enerji aerobic;

Anaerobic:
Dalam metabolisme anaerobic, otot bergantung pada sumber pembakaran
lain, selain oksigen, misalnya glycogen dan phosphates, untuk menghasilkan
enerji, dan hanya dapat mensuplai enerji dalam waktu yang singkat.
Sistem enerji ini biasa digunakan untuk aktivitas yang singkat dan intens,
seperti lari cepat (sprints) atau mengangkat beban berat;
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

Karena tubuh
membutuhkan
metabolisme yang
dihasilkan oleh
sistem aerobic dan
anaerobic, maka
disarankan untuk
melakukan kedua
aktivitas tersebut Aktivitas aerobic lebih banyak menghasilkan enerji
secara berimbang;
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

7. Gunakan siklus kerja / istirahat
singkat, sering, intermiten (tidak rutin)

Pekerja yang bekerja hingga


mengalami muscle fatigue,
akan membutuhkan waktu
yang cenderung lama
(beberapa jam) untuk bisa
Kembali bekerja normal
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

8. Disain tugas-tugas kerja sehingga hampir


seluruh pekerja dapat melakukannya

Faktor individual yang


mempengaruhi kinerja otot:

•  Gender
•  Usia
•  Handedness (kekuatan
yang dilandaskan pada
kecenderungan individu
menggunakan tangan
kanan atau kiri)
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

9. Gunakan kekuatan rendah untuk gerakan


yang membutuhkan presisi atau kontrol
motorik halus
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

Heavy work Precision work

10. Hindari melakukan gerakan presisi atau kontrol


motorik yang halus, langsung setelah melakukan
pekerjaan berat

•  Pekerjaan berat, seperti “lifting & restocking,” akan membuat beberapa


unit otot motorik menjadi fatigue; dan unit motorik lainnya dipakai untuk
menggantikan unit otot motorik yang fatigue;

•  Unit otot motorik yang ada, termasuk motorik halus, tidak cukup memadai
untuk digunakan; Jika dipaksakan, maka kualitas & kecepatannya akan
terkendala;

•  Setelah beristirahat sejenak, unit motorik akan kembali dapat digunakan;


PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

11. Gunakan prinsip ballistic movement untuk


tugas2 yang menuntut kecepatan

Gerakan Ballistic adalah gerakan sangat cepat yang dihasilkan


dari konsentrasi otot, yang sekali terjadi tidak dapat diubah-
ubah; seperti memalu paku, menendang bola, tennis serve.

Gerakan Ballistic membutuhkan koordinasi timbal balik (dua
arah) dari gerakan otot agonis dan antagonis

Individual uniqueness
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

12. Mulailah dan akhiri gerakan dengan kedua


tangan secara bersamaan/simultan

•  Jika tangan kanan bekerja di area normal ke arah


tubuh bagian kanan, dan tangan kiri bekerja di area normal
ke arah tubuh bagian kiri, maka perasaan seimbang dapat
menimbulkan irama kinerja operator, yang akan mengarah kepada
produktivitas maksimal;

•  Kedua tangan tidak boleh idle pada saat yang bersamaan, kecuali
pada saat beristirahat
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

13. Gerakkan tangan secara simetris dan simultan


ke dan dari bagian tengah tubuh

•  Secara alamiah, kedua tangan kita


bergerak dalam pola yang simetris;

•  Gerakan yang tidak simetris pada
workstation yang memerlukan gerakan
dari kedua tangan kita, akan
menimbulkan kelambatan dan
pergerakan yang awkward
Tepuklah perut Anda &
usaplah kepala Anda; à Awkward:
Perhatikan tangan yang Menepuk perut dengan tangan kiri dan
Anda gunakan mengusap kepala dengan tangan kanan
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

14. Gunakan irama yang


natural dari tubuh

•  Frekuensi natural memiliki sistem yang bergantung pada


3 parameter, yaitu: segmen tubuh memiliki massa, otot
mengalami hambatan internal dan redaman;

•  Frekuensi yang natural sangatlah penting untuk kelancaran
dan jaminan performa dari pelaksanaan tugas-tugas kerja;
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

15. Gunakan Continuous Curved Motions

•  Karena sifat keterkaitan segmen tubuh,


maka lebih mudah bagi manusia untuk
menghasilkan gerakan melengkung,
yaitu, berputar di sekitar sendi;

•  Gerakan lurus yang melibatkan
perubahan arah secara tiba-tiba dan
tajam, membutuhkan waktu lebih lama
dalam penuntasan tugas kerja dan
Continuous Curved Motions kurang akurat;
mendukung performa
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

16. Gunakan gerakan dari kelompok klasifikasi terendah

Terdapat 5 klasifikasi gerak yang berhubungan dengan efisiensi kerja:



1.  Gerakan jari: gerakan satu atau beberapa jari, sementara bagian lengan lainnya
tidak bergerak; Klasifikasi gerakan yang memerlukan waktu paling sedikit;
à mengetik, meraih tombol kecil;

2.  Gerakan jari dan pergelangan: gerakan jari dan pergelangan tangan, sementara
bagian lengan atas dan bawah tidak bergerak;
à meletakkan part pada jig atau fixture, merangkai dua bagian
parts menjadi satu
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

16. Gunakan gerakan dari kelompok klasifikasi


terendah

Terdapat 5 klasifikasi gerak yang berhubungan dengan efisiensi kerja:



3.  Gerakan jari, pergelangan, & lengan bawah: gerakan yang
melibatkan jari, pergelangan dan lengan bawah hingga ke siku,
sementara lengan atas tidak bergerak;

Disain meja/stasiun
kerja sebaiknya
menempatkan siku
berada dalam 90°
selama bekerja
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

16. Gunakan gerakan dari kelompok


klasifikasi terendah

Terdapat 5 klasifikasi gerak yang berhubungan dengan efisiensi kerja:



4.  Gerakan jari, pergelangan, lengan bawah & atas: gerakan yang
melibatkan jari, pergelangan, lengan bawah & atas hingga ke
bahu;

Gerakan dalam klasifikasi ke empat ini dibutuhkan untuk
melakukan gerakan pengiriman parts yang tidak dapat diraih
tanpa memanjangkan lengan;

Untuk mengurangi beban statis pada gerakan bahu, diperlukan
perlengkapan kerja (tools) dengan disain yang memungkinkan
siku tidak terangkat ketika pekerjaan sedang dilaksanakan

PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

16. Gunakan gerakan dari kelompok


klasifikasi terendah

Terdapat 5 klasifikasi gerak yang berhubungan dengan efisiensi kerja:



5.  Klasifikasi ke lima adalah gerakan yang melibatkan gerakan tubuh,
seperti trunk, yang memerlukan waktu paling banyak dan
sebaiknya dihindari;

PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design

16. Gunakan gerakan dari kelompok


klasifikasi terendah

•  Gerakan yang berada pada klasifikasi I,


membutuhkan waktu paling sedikit (paling
efisien); sementara gerakan dari klasifikasi V
memiliki efisiensi gerak paling sedikit;

•  Oleh karena itu, gunakanlah gerakan dari


klasifikasi terendah, untuk melakukan pekerjaan
secara tepat;

•  Hal tersebut akan melibatkan: Lokasi peletakan
alat kerja dan material, sehingga pola gerakan
yang ideal dapat didisain;
PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design
•  Ketika tangan sedang
melakukan gerakan yang 17. Bekerja dengan menggunakan
simultan, kaki dapat kedua tangan dan kaki
digunakan untuk menekan secara bersamaan
sesuatu, misalnya pedal kaki;

•  Untuk pekerjaan menginjak
pedal, operator sebaiknya
berada dalam posisi duduk;

•  Gerak simultan pada tangan


dan kaki pada saat yang
sama, merupakan hal yang
sulit untuk dilakukan;
à TIDAK DISARANKAN

•  Garis pandang normal PRINSIP DISAIN KERJA
Principles of Work Design
adalah sekitar 5° di bawah
garis horizontal; 18. Hindari menggunakan mata
secara terus menerus
•  Jadi, bidang visual utama,
dapat didefinisikan sebagai
kerucut ±15° pada busur
yang berpusat pada garis
penglihatan;

•  Artinya: Eye fatigue
(kelelahan pada mata)
dapat dihindari jika kita
bekerja di wilayah
tersebut, dimana
pergerakan kepala tidak
diperlukan;
MOTION STUDY
Motion Study: analisa gerakan tubuh dalam mel
akukan suatu tugas kerja

Tujuan dari Motion Study:

1.  Menghilangkan atau


mengurangi gerakan yang
tidak efektif (tidak
bermanfaat)

2.  Memfasilitasi dan
meningkatkan gerakan2 yang
efektif

•  ATP (adenosine triphosphate)
merupakan sumber enerji yang MANUAL WORK & DESIGN GUIDELINES
langsung dapat dipakai;

jumlahnya sangat terbatas, berla Enerji merupakan pra-syarat untuk
ngsung sekejap dan harus proses kontraksi otot (proses gerak otot)
segera digantikan oleh
molekul lain yang disebut dengan
istilah CP (creatine phosphate);

•  CP juga merupakan sumber


enerji yang terbatas, berdurasi
kurang dari 1 menit, dan harus
diproduksi kembali melalui
metabolisme dari asupan
makanan dasar (karbohidrat,
lemak, protein);

•  Metabolisme tersebut dapat
terjadi dalam 2 model: aerobic &
anaerobic
MANUAL WORK
& DESIGN
GUIDELINES

Contoh pengeluaran
enerji dari beberapa
jenis kegiatan
Manusia);

Dalam kilocalories/
min

Energy Consumption
dipelajari di LAB
NIOSH APPROACH TO THE
DESIGN AND EVALUATION OF
LIFTING TASKS
•  NIOSH has developed an equation for
calculating the recommended weight
limit (RWL) for specific lifting task.
•  NIOSH recommends (for lifting
occasionally):

–  a maximum load of 23 kg under
ideal lifting condition

–  The RWL is to be lifted in the
sagittal plane from a height of
75cm above the floor and 25cm in
front of the body

–  The loads is to be lifted no more
than 25cm vertically
NIOSH LIFTING GUIDELINES

RWL = LC*HM*VM*DM*AM*FM*CM RWL


dipelajari di LAB

•  LC: load constant
•  HM: horizontal multiplier
•  VM: vertical multiplier
•  DM: distance multiplier
•  AM: asymmetry multiplier
•  FM: frequency multiplier from Table
•  CM: coupling multiplier from Table
•  H: horizontal location of the load cg forward of the midpoint between
the ankles
•  V: vertical location of the load cg
•  D: vertical travel distance between origin and destination of lift
•  A: angle of asymmetry between the hands and feet (degrees)
MAKSIMUM LOAD FOR LIFTING

UK Manual Handling
Regulation – gives
recommended maximum
load for sagittal lifting.
•  Output yang biasa digunakan:
RWL (Recommended Weight NIOSH LIFTING GUIDELINES
Limit);
NIOSH: the National Institute for
•  RWL menunjukkan beban Occupational Safety and Health
yang aman diangkat oleh
pekerja pada umumnya;

•  Ketika RWL dilanggar, maka
resiko cedera otot akan
meningkat sesuai dengan
beban pelanggaran yang
dilakukan;

•  L5/S1 Disk = Lempengan yang


terletak antara
Lumbar terbawah dan Sacrum
pertama
NIOSH LIFTING GUIDELINES:
Anatomy of the human spine

•  Tulang belakang manusia dewasa


(vertebral column) berbentuk “S” dan
terdiri dari 25 vertebrae yang terbagi
ke dalam 4 region utama;

1.  7 cervical vertebrae pada leher
2.  12 thoracic vertebrae pada punggung
bagian atas
3.  5 lumbar vertebrae pada punggung
bagian bawah
4.  Sacrum pada area pelvic

https://www.spineuniverse.com/anatomy/spinal-anatomy-slideshow?page=0#top
NIOSH LIFTING GUIDELINES:
Anatomy of the human spine

•  Bagian tengah tulang belakang berfungsi


sebagai tempat spinal cords, yang menjulur
mulai dari otak hingga ujung ruas tulang
belakang;

Disk •  Disk merupakan jaringan lunak yang
memisahkan setiap ruas tulang belakang;
dan juga berfungsi untuk melindungi kepala
dan orang dari goncangan yang terjadi
ketika berjalan, berlari, dan melompat;

•  Pertambahan usia dan beban kerja manual
yang berat akan mengikis disk;
DISC STRAINS IN THE BENT BACK
•  Figure 4.7 menggambarkan
tekanan pada disc ke 3 dan
ke 4 dari ruas tulang
punggung manusia, ketika
menggangkat beban
sebesar 20 kg

•  Posisi A memberikan
beban yang terendah pada
disc terkait;

•  Posisi D memberikan
beban tertinggi pada disc
terkait;


DESIGN OF
MANUAL HANDLING TASK

•  The National Institute for Occupational Safety and


Health (NIOSH) : produced a work practice guide for
design of manual handling and an equation for
determining safe loads.
•  Three principle of occupational medicine :
–  First : remove the threat
–  Second : remove the operator
(use machine)
–  Third : protect the operator
GENERAL PRINCIPLES FOR
THE CONTROL OF MANUAL HANDLING
HAZARDS IN THE WORKPLACE

1.  Avoid hazardous manual handling as much as possible



2.  Asses any hazardous operations and redesign the task to obviate
the need to move the load or automate or mechanize the
process
Pikirkan setiap kegiatan yang mengandung bahaya dan disain
ulang tugas-tugas yang harus dilakukan untuk memindahkan
beban, atau gunakan proses mekanik / otomatisasi

3.  Reduce the risk by providing mechanical assistance, redesigning
the load itself, or redesigning the workspace
PROSEDUR AMAN
UNTUK MENGANGKAT GENERAL GUIDELINES:
Manual Lifting
BARANG

1.  Plan the lift


2.  Determine the best lifting technique
3.  Get a secure grip
4.  Pull the load in close to your body
5.  Alternate lifting and light work tasks

Plan Get a secure grip

Alternate lifting & light work tasks


ANATOMY & BIOMECHANICS:
MANUAL HANDLING

When carrying out manual handling task, the


weight of load being lifted is transferred to
the spinal column in the form of
compression and shear forces (gaya geser)

Spinal compression is increased when loads


are lifted and is increased even more when
they are lifted quickly and when the posture
is asymmetric
BACK INJURIES AND
LIFTING AND CARRYING
The trunk can fail when a weight is
lifted (Grieve & Pheasant -1982) and
cause some injuries – often referred to
colloquially as muscle strains, slipped
discs, and hernias.

The Wrong way The right way


BACK INJURIES AND
LIFTING AND CARRYING

Usually happened when spine was exposed to


sudden, or unexpected loading.

Worker should allowed to plenty of time to carry
out manual handling tasks and they are not
distracted
DESIGNING LIFTING TASK

Factors to be considered:

•  Weight of object
•  Size of object
•  Container for one or two handed handling :
design as small as possible so the load is kept close to body
•  Well handle design
•  Personal characteristic of worker
(sex of population: man or female - age : muscular strength
decline from middle age onwards)
PREVENTION OF FALLS

In manual handling lifting – work environment need attention to


prevention of falls. The main risk factors for falls that should avoid
are :
•  Floor surface (when dry and when wet)
•  Footwear
•  Water/object on floor
(water, clips, bags, or packaging, etc)
•  Obstruction/poor design
(transition from tiles to carpeted area, from one
level to another, display pedestals too low, etc)
•  Distraction (display designed to attract attention)
GENERAL RULE FOR
LOAD HANDLING

•  Lifting and lowering are better


performed by machinery than people.

•  Lifting and lowering could hurt our
backs because the weight of the body
and the biomechanical events within
our spinal column – lead to pain and
injury

•  Better to push and pull than to lift and
lower
KEY POINTS IN
MANUAL WORK DESIGN

1.  Design work according to human capabilities & limitations



2.  Use dynamic motions rather than static holds

3.  Keep the strength requirement below 15% of maximum

4.  Avoid extreme ranges of motion

5.  Use the smallest muscles (e.g. arm muscles) for speed and precision

6.  Use the largest muscles (e.g. leg and trunk muscles) for strength
KEY POINTS IN
MANUAL WORK DESIGN

7.  Keep workload below 1/3 of the


maximum work capacity

8.  Minimize horizontal load distances

9.  Avoid twisting

10.  Use frequent, short work/rest cycle

Anda mungkin juga menyukai