Anda di halaman 1dari 4

Peranan Mikroba Dalam Bidang Pertanian

Dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman (biofertilizer),
aktivitas mikroba diperlukan untuk menjaga ketersediaan tiga unsur hara yang
penting bagi tanaman antara lain, Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalim (K). Kurang
lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tersebut harus ditambat
oleh mikroba dan diubah bentuknya terlebih dahulu agar bisa langsung
dimanfaatkan oleh tanaman. Mikroba penambat N ada yang hidup bebas dan ada
pula yang bersimbiosis. Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp
yang hidup di dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan ( Leguminose ).
Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya: Azospirillum sp dan Azotobacter
sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman
leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan
untuk semua jenis tanaman.

Mikroba tanah lain yang berperan dalam penyediaan unsur hara adalah mkroba
pelarut unsur fosfat (P) dan kalium (K). Kandungan P yang cukup tinggi (jenuh)
pada tanah pertanian kita, sedikit sekali yang dapat digunakan oleh tanaman
karena terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah peran mikroba pelarut P yang
melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak
sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium
sp, Pseudomonas sp dan Bacillus megatherium. Mikroba yang berkemampuan
tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K.

Mikroba sebagai agen biokontrol. Mikroba yang dapat mengendalikan hama


tanaman antara lain: Bacillus thurigiensis (BT), Bauveria bassiana ,
Paecilomyces fumosoroseus, dan Metharizium anisopliae . Mikroba ini mampu
menyerang dan membunuh berbagai serangga hama. Mikroba yang dapat
mengendalikan penyakit tanaman misalnya: Trichoderma sp yang mampu
mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma sp, JAP
(jamur akar putih), dan Phytoptora sp. Beberapa biokontrol yang tersedia di
pasaran antara lain: Greemi-G, Bio-Meteor, NirAma, Marfu-P dan Hamago.

Gambar 1. Endomikoriza yang berperan melarutkan P

Sumber : zam87.wordpress.com

 Gambar 2. Bakteri yang unggul dalam melarutkan fosfat

Sumber : Sumber : zam87.wordpress.com

 
 

Gambar 3. Jamur yang unggul dalam melarutkan fosfat

Sumber : Sumber : zam87.wordpress.com

Bakteriologi Pertanian

            Beberapa bakteri yang menyebabkan penyakit pada tanaman antara lain
adalah Xanthomonas citri penyebab penyakit batang jeruk, agrobakterium
tumefaciens penyebab penyakit batang kopi dan erwina trachephila penyebab
busuk daun labu.

Gambar Xanthomonas citri

Sumber : apsnet.org

Gambar Xanthomonas citri pada yang ada pada jeruk

Sumber : mikrobewiki kenyon.edu

Mikologi Pertanian

            Banyak jamur yang menghambat pertumbuhan dan produksi suatu


tanaman, diantaranya dalah fusarium yang sering menimbulkan penyakit pada
tomat, ubi kentang, padi, buah pisang dan tebu puccina graminis (jamur api ) yang
menyebabkan poenyakit pada tebu dan jagung, Ustilago scitaminae (jamur karat)
yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman tingkat tinggi.

Gambar: Puccina graminis pada tebu

Sumber : grdc.com..edu
 

Gambar: Puccina graminis

Sumber : apsnet.org

Virologi Pertanian

Banyak tanaman budaya yang tidak dapat tumbuh dan berproduksi            dengan
baik akibat serangan virus. Berikut ini adalah virus penyebab penyakit pada
tanaman budidaya. Virus mozoik (Tobacco Mozaic Virus) yang menyebabkan
penyakit pada daun tanaman tenbakau dan virus tungro yang menyerang tanman
padi.
Sumber

http://aguskrisnoblog.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai