Anda di halaman 1dari 11

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Absorbansi Larutan Standar berisi Paracetamol

N Larutan Standar (Kadar Paracetamol) Absorbansi


O
1. Larutan standar 1 (1mcg/dL) 0,078
2. Larutan standar 2 (2mcg/dL) 0,051
3. Larutan standar 3 (4mcg/dL) 0,089
4. Larutan standar 4 (8mcg/dL) 0,124

2. Absorbansi Sample Serum oral

N Sample (jam) Absorbansi


O
1. Sampel 1 (0 jam) 0,092
2. Sampel 2 (1 jam) 0,062
3. Sampel 3 (3 jam) 0,088
4. Sampel 4 (6 jam) 0,108

3. Absorbansi Sample Serum IV

Sampe Absorbansi Sampel


l
(jam
ke-)
0 0,097
1 0,083
3 0,092
6 0,088
12 0,088

4. Grafik Linier Absorbansi Larutan Standar


Dengan sumbu X adalah
larutan standart
0.14
nilai absorbansi dan
0.12 sumbu Y adalah kadar
f(x) = 0.01 x + 0.07
0.1 R² = 0.97 paracetamol. MakaX = absorbansi
0.08
kemudian akan didapatkan
0.06 Y= konsentrasi
persamaan linier Y=aX+b
0.04
0.02 5. Menghitung kadar
0 paracetamol dalam
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
SAMPLE menggunakan
persamaan baku yang telah didapatkan sebelumnya
Substitusikan nilai absorbansi sampel ke dalam Y
Contoh:
Diketahui absorbansi sampel jam ke-0 adalah 0,092
Persamaan baku: y = 0,0068x + 0,0673
Maka kadar paracetamol pada sampel jam ke-0
y = 0,0068x + 0,0673
X = (0,092 – 0,0068) / 0,0673
X = 3,63235 (ini adalah kadar obat dalam sampel 1)

Didapatkan y = 0,0068x + 0,0673

Setelah dihitung semua, maka didapatkan:

Waktu (jam) Absorbansi Kadar


(oral) paracetamol
1 0,062 -0,77941
3 0,088 3,04412
6 0,108 5,98529
12 0,069 0,25000
Sampe Absorbansi Kadar
l (iv) Paracetamol
(jam (mcg/ml)
ke-)

0 0,097 0,0679

1 0,083 0,0678

3 0,092 0,0679
6 0,088 0,0678

12 0,081 0,0678

6. Dari kadar yang telah didapatkan lalu membuat kurva kadar terhadap waktu

Kadar paracetamol (oral)


7
6
f(x) = − 0.21 x² + 2.81 x − 3.43
5
4 Kadar paraceetamol
Polynomial (Kadar
3 paraceetamol)
2
1
0
0 2 4 6 8 10 12 14
-1
-2

Didapatkan persamaan y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264


Kadar Paracetamol IV
0.07
0.07
0.07
0.07 Kadar Paracetamol IV
0.07 Polynomial (Kadar
f(x) = − 0 x² + 0 x + 0.07 Paracetamol IV)
0.07
0.07
0.07
0.07
0.07
0 2 4 6 8 10 12 14

Didapatkan persamaan y = -8E-07x2 + 7E-06x + 0,0678

7. Mencari Tmax atau waktu dimana kadar maksimum dicapai dengan cara menurunkan
persamaan kuadrat pada grafik sampel y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264 menjadi y ' =0.
Misal persamaannya adalah y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264 (oral)
Untuk menghitung waktu tercapai kadar maksimum
y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264
y ' = 2(-0,2088)x + 2,8126
0= 0,4176x + 2,8126

0,4176x =2,8126

2,8126
x= =6,73
0,4176

jadi waktu puncaknya adalah 6,73 jam artinya obat mencapay kadar max pada 6,73 jam
setelah mengkonsumsi obat.

Misal persamaannya adalah y = -8E-07x2 + 7E-06x + 0,0678 (iv)


Untuk menghitung waktu tercapai kadar maksimum
y= -8x10-7x2 + 7x10-6x + 0,0678
y ' = -16x10-7x + 7x10-6
0= -16x10-7x + 7x10-6

16x10-7x =7x10-6

7 x 10−6
x= =4,375
16 x 10−7

jadi waktu puncaknya adalah 4,375 jam

artinya obat mencapay kadar max pada 4,375 jam setelah mengkonsumsi obat.

8. Menghitung konsentrasi/kadar max


Menggunakan persamaan kurva terhadap waktu yang telah di dapat sebelumnya
y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264 memasukkan waktu puncak/ Tmax sebagai X untuk
menghitung konsentrasi max.

y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264

y = -0,2088(6,73)2 + 2,8126(6,73) - 3,4264

y = - 9,45 + 18,92 - 3,4264

y = 6,0436 (oral)

jadi kadar maximal sebesar 6,0436 mcg/ml, artinya kosentrasi max obat yang di
konsumsi adalah 6,0436 mcg/ml pada 6,73jam setelah konsumsi obat

Menggunakan persamaan kurva terhadap waktu yang telah di dapatsebelumnya


y= -8x10-7x2 + 7x10-6x + 0,0678 memasukkan waktu puncak/ Tmax sebagai X untuk
menghitung konsentrasi max.

y = -8x10-7(4,375)2 + 7x10-6(4,375) + 0,0678

y = -8x10-7(4,375) 2 + 7x10-6(4,375) + 0,0678

y = -1,34x10-5 + 2,63x10-5 + 0,0678

y = 0,067 (iv)
jadi kadar maximal sebesar 0,067 mcg/ml, artinya kosentrasi max obat yang di konsumsi
adalah 0,067 mcg/ml pada 4,375 jam setelah konsumsi obat

9. Menghitung waktu paruh

Kadar Paracetamol (Oral)


7

6
f(x) = − 0.96 x + 11.72
5 Kadar Paracetamol (Oral)
Polynomial (Kadar
4 Paracetamol (Oral))
Linear (Kadar Paracetamol
3 (Oral))

0
5 6 7 8 9 10 11 12 13

Bentuk persamaan garis yang di hasilkan y= -ax+c, dimana nilai a merupakan konstanta
eliminasi (ke) pada rumus waktu paruh t½=0,693/ke. Dari grafik di dapatkan persamaan
garis linier pada fase eliminasi
y = -0,9559x + 11,721
nilai a atau ke = 0,9559
t½=0,0693/ke
0,693
¿
0,95591
t½= 0,725 jam
jadi, waktu paruh obat adalah 0,724 jam (43,5 menit) , artinya 43,5 menit setelah
konsumsi obat kadar obat dalam darah berkurang ½ dari jumlah awal.

Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungan antara waktu vs konsentrasi paracetamol

Kadar Paracetamol ( IV)


0.07
0.07
0.07
0.07
0.07 Polynomial ()
f(x) = − 0 x² + 0 x + 0.07
0.07
0.07
0.07
0.07
0.07
0 2 4 6 8 10 12 14

Didapatkan persamaan y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264

Kadar paracetamol (oral)


7
6
f(x) = − 0.21 x² + 2.81 x − 3.43
5
4 Kadar paraceetamol
Polynomial (Kadar
3 paraceetamol)
2
1
0
0 2 4 6 8 10 12 14
-1
-2

Didapatkan persamaan y = -8E-07x2 + 7E-06x + 0,0678

2. Tentukan area undercurve (AUC) konsentrasi paracetamol


AUC konsentrasi paracetamol oral
6 6

∫ y =∫ −0,2088 x 2+2,8126 x−3,4264 dx


0 0
6 ❑

¿∫
0
[
−0,2088 3 2,8126 2
3
x +
2
x −3,4264 x +c
6
] 0
−0,2088 3 2,8126 2 −0,2088 3 2,8126 2
¿ [ 3
x +
2
x −3,4264 x +c − ] [
3
x+
2
x −3,4264 x+ c ]
−0,2088 3 2,8126 2 −0,2088 3 2,8126 2
¿ [ 3
(6) +
2
(6) −3,4264(6)+c −

3
(0) +][
2
(0) −3,4264 (0)+c ]
¿ [ −15,0336+50,6268−20,5584+c ] −c

¿ [ −15,0336+50,6268−20,5584 ]
¿ 15,0348

3. Berapakah konsentrasi maksimal paracetamol?


Menggunakan persamaan kurva terhadap waktu yang telah di dapat sebelumnya
y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264 memasukkan waktu puncak/ Tmax sebagai X untuk
menghitung konsentrasi max.
y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264
y = -0,2088(6,73)2 + 2,8126(6,73) - 3,4264
y = - 9,45 + 18,92 - 3,4264
y = 6,0436
jadi kadar maximal sebesar 6,0436 mcg/ml, artinya kosentrasi max obat yang di
konsumsi adalah 6,0436 mcg/ml pada 6,73jam setelah konsumsi obat
4. Kapan paracetamol mencapai kadar maksimum (Tmax)?
Mencari Tmax atau waktu dimana kadar maksimum dicapai dengan cara menurunkan
persamaan kuadrat pada grafik sampel y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264 menjadi y ' =0.
Misal persamaannya adalah y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264
Untuk menghitung waktu tercapai kadar maksimum
y = -0,2088x2 + 2,8126x - 3,4264
y ' = 2(-0,2088)x + 2,8126
0= 0,4176x + 2,8126

0,4176x =2,8126

2,8126
x= =6,73
0,4176
jadi waktu puncaknya adalah 6,73 jam artinya obat mencapay kadar max pada 6,73 jam
setelah mengkonsumsi obat.

5. Berapakah T1/2 dari paracetamol?

Bentuk persamaan garis yang di hasilkan y= -ax+c, dimana nilai a merupakan konstanta
eliminasi (ke) pada rumus waktu paruh t½=0,693/ke. Dari grafik di dapatkan persamaan
garis linier pada fase eliminasi

y = -0,9559x + 11,721

nilai a atau ke = 0,9559

t½=0,0693/ke

0,693
¿
0,95591

t½= 0,725 jam

jadi, waktu paruh obat adalah 0,724 jam (43,5 menit) , artinya 43,5 menit setelah konsumsi
obat kadar obat dalam darah berkurang ½ dari jumlah awal

6. Apakah perlu penyesuaian dosis? Berikan penjelasan!


Penyesuaian dosis diperlukan saat kadar obat dalam darah tidak tercapai. Jika
kadar dalam darah kurang, maka perlu peningkatan dosis, kalau kadar dalam darah
lebih, maka perlu penurunan dosis.

Dalam petunjuk praktikum ini, kadar terapi paracetamol dalam darah adalah
10-25mcg/mL. Akan tetapi pada serum pasien hanya dicapai kadar obat sebesar 6,73
mcg/mL sehingga seharusnya masih adapt dilakukan penyesuaian dosis. Kadar
puncak diperoleh dengan memasukkan waktu puncak pada persamaan kurva kadar
obat terhadap waktu. Bila nilai bioavailabilitas obat menurun, maka perlu dilakukan
penggantian obat karena paracetamol tidak berefek pada suhu tubuh. Selain itu perlu
diperhatikan riwayat intoleransi seseorang terhadap suatu obat.

7. Apakah perlu dilakukan penggantian jenis obat? Berikan penjelasan!


Berdasarkan teori jenis obat diganti jika kadar terapi dalam darah telah tercapai
tapi tetap tidak menimbulkan efek terapi pada pasien. Penggantian obat tersebut
dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah hasil dari bioavailabilitas absolute
obat oral di dalam darah. Paracetamol mempunyai kadar terapi antara 10-25
mcg/mL, sedangkan kadar toksik apabila mencapai >200 mcg/mL. Bila nilai dari
bioavailabilitas obat menurun, maka perlu dilakukan penggantian obat karena
paracetamol tidak akan berefek pada tubuh. Selain itu, tubuh orang tersebut memiliki
indikasi toleransi terhadap paracetamol karena kemungkinan riwayat penggunaan
paracetamol sebelumnya. Paracetamol adalah obat yang dijual bebas dan
penggunaanya cukup tinggi dalam masyarakat.

8. Apakah perlu dilakukan penyesuaian bentuk sediaan dan rute pemberian obat?
Berikan penjelasan!
Penyesuaian bentuk sediaan dan rute pemberian obat perlu dilakukan sesuai
dengan indikasi penyakit. Kemampuan individu dalam mengabsorbsi,
memetabolisme, dan mengeksresi obat juga menentukan bentuk sediaan dan rute
pemberian yang harus dilakukan. Selain itu juga banyak faktor lain yang
mempengaruhi, misalnya usia. Bentuk sediaan yang biasa digunakan untuk anak-
anak adalah puyer dan sirup, sedangkan untuk dewasa adalah bentuk sediaan tablet.
Eksresi suatu obat dan metabolitnya juga menentukan kadar dan efek obat pada
tubuh, bila pasien tidak dapat mengeksresikan obat dan metabolitnya, maka dapat
menumpuk lalu bersifat toksik pada tubuh. Beberapa individu memiliki kecepatan
metabolisme berbeda yang dapat dipengaruhi oleh genetik, fungsi hepar, usia, dan
penggunaan obat lain. Bila metabolisme terjadi dengan lambat, maka obat dapat
berefek toksik pada tubuh, sedangkan bila metabolisme terjadi terlalu cepat, maka
obat tidak akan sampai pada dosis terapi sehingga tidak memiliki efek pada tubuh.
Rute pemberian obat terutama ditentukan oleh sifat dan tujuan dari
penggunaan obat sehingga dapat memberikan efek terapi yang tepat. Terdapat 2 rute
pemberian obat yang utama, yaitu enteral dan parenteral. Penggunaan parenteral
digunakan untuk obat yang absorbsinya buruk melalui saluran cerna, dan untuk obat
yang tidak stabil dalam saluran cerna. Pengobatan untuk pasien yang tidak sadar dan
dalam keadaan yang memerlukan kerja obat yang cepat adalah dengan
menggunakan rute pemberian obat parenteral.
9. Apakah tujuan dan manfaat dilakukan therapeutic drug monitoring?
Tujuan dan manfaat dari therapeutic drug monitoring (TDM) adalah untuk :
a. Mendiagnosis pengobatan kurang optimal
b. Memantau kepatuhan
c. Terapi individualisasi selama terapi awal selama perubahan dosis
d. Menghindari toksisitas
e. Memantau dan mendeteksi interaksi obat
f. Memutuskan dihentikannya terapi

Obat yang perlu TDM :


a. Punya Indeks terapi sempit
b. Kadar obat atau metabolit aktif obat dalam plasma memiliki hubungan dengan
efek farmakologis atau toksik.
c. Ada kegagalan terapi (tidak efektif, toksik)
d. Ada variasi individu yang besar.

Anda mungkin juga menyukai