Trend Dan Issue Terkini Dalam Keperawatan Keluarga
Trend Dan Issue Terkini Dalam Keperawatan Keluarga
Dosen:
Nama Anggota:
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep
Pertolongan pada Kegawatan: Guillane Bar Syndrome dan TUR Syndrome”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah . Dalam pembuatan
makalah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, diantaranya :
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dan kerjasamanya dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................3
2.1 Konsep Medis GBS..........................................................................2
2.1.1 Definisi GBS...........................................................................2
2.1.2 Etilogi GBS.............................................................................3
2.1.3 Patofisiologi GBS...................................................................4
2.1.4 Manifestasi Klinis GBS..........................................................7
2.1.5 Pemeriksaan Diagnostik GBS.................................................8
2.1.6 Penatalaksanaan GBS.............................................................10
2.1.7 Komplikasi GBS.....................................................................12
2.2 Konsep Medis TURP Syndrome......................................................13
2.2.1 Definisi TURP Syndrome.......................................................13
2.2.2 Etilogi TURP Syndrome.........................................................14
2.2.3 Patofisiologi TURP Syndrome...............................................17
2.2.4 Manifestasi Klinis TURP Syndrome......................................17
2.2.5 Pemeriksaan Diagnostik TURP Syndrome.............................18
2.2.6 Penatalaksanaan TURP Syndrome.........................................19
2.2.7 Komplikasi TURP Syndrome.................................................20
2.3 Konsep Keperawatan GBS...............................................................21
2.3.1 Pengkajian...............................................................................21
2.3.2 Diagnosa Keerawatan.............................................................24
2.3.3 Intervensi................................................................................25
2.4 Konsep Keperawatan TURP Syndrome...........................................27
2.4.1 Pengkajian...............................................................................27
2.4.2 Diagnosa Keerawatan.............................................................28
2.4.3 Intervensi................................................................................28
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................33
3.1 Kesimpulan........................................................................................33
3.2 Saran..................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan
metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah
dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi
dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam
keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik
dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan
komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat
praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi
dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari individu-
individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling
ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama (Friedman, 1998).
Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga individu, dalam
konteks keluarga, atau unit keluarga. Terlepas dari identifikasi klien, perawat
menetapkan hubungan dengan masing-masing anggota keluarga dalam unit dan
memahami pengaruh unit pada individu dan masyarakat. Tujuan keperawatan
keluarga dari WHO di Eropa yang merupakan praktek keperawatan termodern
saat ini adalah promoting and protecting people health merupakan perubahan
paradigma dari cure menjadi care melalui tindakan preventif dan mengurangi
kejadian dan penderitaan akibat penyakit .
Perawat keluarga memiliki peran untuk memandirikan keluarga dalam merawat
anggota keluarganya, sehingga keluarga mampu melakukan fungsi dan tugas
kesehatan, Friedmen menyatakan bahwa keluarga diharapkan mampu
mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, diantaranya fungsi afektif,
sosialisasi, reproduksi, ekonomi, dan fungsi perawatan keluarga. Perawatan
kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga
sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian trend dan issue terkini dalam keperawatan keluarga?
2. Apa pengertian sumberdaya keluarga management?
3. Apa pengertian model konseptualdalam keperawatan keluarga?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui trend dan issue terkini dalam keperawatan keluarga
2. Untuk mengetahui sumberdaya keluarga management
3. Untuk mengetahui model konseptualdalam keperawatan keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Trend dan Isu dalam Keperawatan Keluarga
Trend adalah sesuatu yang sedang booming, actual, dan sedang hangat
diperbincangkan. Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi,
moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari
kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming,
actual, dan sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup
keperawatan keluarga.
Adapun trend dan isu dalam keperawatan keluarga, diantaranya:
1. Global
Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku
keluarga.
Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga penyebarannya
semakin meluas.
Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi penduduk
yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh terhadap
interaksi keluarga yang berubah.
Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan yang ketak
serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang mengutamakan kualitas
pendidikan.
Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan
kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang tinggi.
Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES sudah
menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model keperwatan
keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan.
Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang.
Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.
Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai.
Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi.
2. Pelayanan
SDM belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada perawat keluarga.
Penghargaan / reward rendah.
Bersikap pasif.
Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal.
Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah.
3. Pendidikan
Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung “mudah”
Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.
Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.
4. Profesi
Standar kompetensi belum disosialisasikan.
Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan.
Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas.
Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik.
Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.
Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan.
3
2.2 Beberapa permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan keluarga
yang muncul di Indonesia :
Sumberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta
belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita.
Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif.
Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana.
Sarana pelayanan kesehatan yang memiliki kualitas baik.
Pengetahuan dan keterampilan perawat yang masih perlu ditingkatkan.
Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah disusun
pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara umum.
Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan fasilitas
transportasi yang cukup.
Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.
Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
Lahan praktek yang terbatas, sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.
Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.
Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang.
Tiga kategori self care Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self
care yang disebutkan sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :
1. Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap
manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan,
biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang
dimaksudkan adalah :
Pemeliaharaan kecukupan intake udara
Pemeliharaan kecukupan intake cairan
Pemeliaharaan kecukupan makanan
Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan
manusia
Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan
seseorang untuk menjadi normal.
2. Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat
perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang
berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
3. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan
merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau
ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.
Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang
diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah:
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural ; melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi.
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan
di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
3.1 Kesimpulan
Sikap dan pola perilaku keluarga dapat dipengaruhi oleh dunia tanpa batas (global
keluarga miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.
Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
3.2 Saran
Pelayanan keperawatan keluarga harus dikembangkan karena keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M.M., 1995. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Alih Bahasa :
Ina
Debora dan Yoakim Asy. Jakarta : EGC.
Tari Dwi Mentari. (2012). Keperawatan keluarga menurut konsep dan teori
keperawatan Dorothy Orem. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2012 dari
http://taridwimentari.blogspot.com/2012/07/konsep-keperawatan-keluarga.html
Setyowati. Sri. 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga : Konsep dan Aplikasi
Kasus. Mitra Cendikia. Jogjakarta
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/01/teori-konseptual-keperawatan-
dorothea-e.html Marrelli