Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 1
3. Tujuan Penelitian 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Kesimpulan 8
Daftar Pustaka 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bebicara masalah pendidikan, tentunya tidak lepas dari ilmu
pengetahuan. Adanya tujuan pendidikan, subjek pendidikan, metode
pembelajaran, dan tentunya terdapat pula objek pendidikan. Di dalam Al-
Qur’an sendiri terdapat banyak ayat yang menjelaskan masalah-masalah
persoalan pendidikan.
Namun demikian, Al-Qur’an bukanlah kitab suci yang siap pakai.
Dalam artian sebagai konsep yang dikemukakan Al-Qur’an tersebut tidak
dapat langsung dihubungkan dengan berbagai masalah, khususnya bagi
kehidupan manusia. Ajaran Al-Qur’an tampil dalam sifatnya yang global,
ringkas, dan general. Untuk dapat memahaminya atas keberagaman
persoalan-persoalan kehidupan, mau tidak mau seseorang harus melewati
jalur tafsir sebagaimana telah dilakukan para Ulama’.
Dalam makalah ini, kami akan sedikit memaparkan terkait dengan
objek pendidikan dan tasfir QS. An-Nisa ayat 170. Semoga bermanfaat.
Jika terdapat banyak kekeliruan dimana-mana, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk memperbaiki lagi pada kesempatan selanjutnya.
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian obek pendidikan?
b. Apa saja cakupan yang ada di dalam objek pendidikan?
c. Bagaimana kaitan objek pendidikan dengan tafsir QS. An-Nisa ayat
170?
3. Tujuan Penelitian
a. Memahami pengertian objek pendidikan.
b. Dapat mengkalrifikasi kajian-kajian objek pendidikan dengan cermat.
c. Mendalami kaitannya antara objek pendidikan dengan QS. An-Nisa
ayat 170.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Fuad Ikhsan, Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005) hlm. 5.
2
agar menjalankan apa saja yang dapat menjaga dan menjauhkan anggota
keluarga dari neraka. Dengan melarang apa yang dilarang dan
menjalankan perintah apa yang diperintahkan. Kaitannya dengan objek
pendidikan dalam hal ini jelas dan tertuju, bukan lagi suatu hal yang
global.
Selanjutnya yaitu kerabat dekat, dalil yang membahas hal ini salah
satunya terdapat pada QS. Al-Syu’ara’ ayat 214. Dijelaskan bahwa Nabi
Muhammad saw. diperintahkan Allah SWT. untuk memberi peringatan
kepada kaum kerabatnya agar bergaul dengan orang-orang mukmin
menggunakan akhlakul kharimah. Sifatnya yang merupakan pemberian
peringatan secara khusus, jika menelusuri kisah asal usulnya, ayat ini
menjadi dalil pembolehan interaksi atara mukmin dan kafir, yang disertai
dengan memberinya petunjuk maupun nasihat.2
Objek pendidikan yang lain yakni masyarakat (bangsa), kami
mengkaitkan dengan QS. At-Taubah ayat 122. Tujuan utama ayat ini
adalah menggambarkan bagaimana seharusnya tugas-tugas dibagi secara
akurat sehingga tidak semua mengerjakan satu jenis pekerjaan saja. Pun
dalam ayat ini menggarisbawahi pentingnya memperdalam ilmu dan
menyebarluaskan informasi yang benar. Sama pentingnya dengan upaya
mempertahankan wilayah. Bahkan, perahanan wilayah erat sekali
kaitannya dengan kemampuan mengolah informasi serta kehandalan
berilmu pengetahuan atau kekuatan sumber daya manusia.
Terakhir adalah seluruh manusia, yang menjadi objek pendidikan.
Kami kaitkan dengan QS. An-Nisa 170, dimana ayat ini juga menjadi
fokus kami yang menjadi judul utama dalam makalah. Secara
gamblangnya ayat ini metujukan pada kaum Yahudi, namun yang menjadi
patokan adalah bahasa Allah SWT. yang bersifat umum, yaitu “wahai
sekalian manusia.” Dengan demikian ayat ini berkaitang dengan objek
pendidikan secara global, yaitu seluruh umat manusia tanpa terkecuali.
2
Akrom Hasani dan Siti Nur Liana, Objek Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an,
https://katapembelajat.blogspot.com (diakses pada tanggal 16 November 2016).
3
Artinya menjadi kewajiban setiap muslim untuk memprakarsai mendidik
seluruh umat manusia.
Berikut adalah tafsir QS. An-Nisa ayat 170 dari beberapa kitab
tafsir:
C. Tafsir Qs. An-Nisa ayat 170
ُ يَا أَيُّهَا النَّاس: Wahai Manusia قَ ْد َجا َء ُك ُم: Telah datang kepadamu
خَ ْيرًا لَ ُك ْم: Lebih baik bagimu َوإِ ْن تَ ْكفُرُوا: Dan jika kamu kafir
Surat An-Nisa ayat 170 berisi tentang seruan umum kepada seluruh
manusia bahwa Rasulullah SAW datang kepada mereka dengan membawa
kebenaran. Dalam ayat ini Allah menghendaki mengutus Nabi Muhammad
SAW sebagai rasul bagi seluruh alam sesudah semua risalah sebelumnya.
Sehingga harus ada seruan umum di dalam risalah terakhir ini untuk
4
disampaikan kepada semua manusia, agar tidak ada alasan bagi manusia
membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu.3
D. Tafsir Ibnu Katsir Qs. An-Nisa ayat 170
Dengan kata lain, Dia tidak memerlukan kalian dan iman kalian,
dan Dia tidak terkena mudarat karena kekafiran kalian. Perihalnya sama
dengan makna ayat lain, yaitu firman-Nya:
3
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2004). Hlm. 142
5
“Dan Allah Maha Mengetahui” (Qs. An-Nisa ayat 170)
Terhadap orang yang berhak memperoleh hidayah dari kalian, maka Dia
memberinya hidayah, dan terhadap orang yang berhak mendapat
kesesatan, lalu Dia menyesatkannya.
Artinya :
4
Ebook, Tafsir Ibnu Katsir, Kampungsunnah.org, 2013, TOC 4. Surat An-Nisa, ayat 166-170
6
kamu dari langit atau bumi. Dan adalah Allah senantiasa Maha
Mengetahui sehingga tidaklah wajar menolak informasi-Nya, Dia juga
Maha Mengetahui siapa yang taat dan siapa yang durhaka lagi
Mahabijaksana, mempermalukan setiap hamba-Nya sesuai dengan
perlakuan yang wajar lagi pada tempatnya yang sesuai.
5
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Lentera Hati: Jakarta, 2002) Vol. 2. hlm. 825.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Objek pendidikan yakni, manusia dalam kaitannya dengan
fenomena situasi pendidikan. Fenomena tersebut terdapat dimana-mana, di
dalam masyarakat, di dalam keluarga, dan di sekolah. Yang termasuk di
dalam objek pendidikan yaitu, keluarga, kerabat dekat, masyarakat
(bangsa), dan seluruh manusia―tanpa terkecuali.
Tafsir QS. An-Nisa ayat 170 dalam Al-Qur’an al-Karim
menghendaki mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai rasul bagi seluruh
alam sesudah semua risalah sebelumnya. Sehingga harus ada seruan umum
di dalam risalah terakhir ini untuk disampaikan kepada semua manusia,
agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya
rasul-rasul itu.
Dalam tafsir Ibnu Katsir ayat ini menggambarkan perumpamaan
perintah Allah itu “tidak akan pernah merugi jika kamu semua kafir,”
dengan kata lain, Dia tidak memerlukan kalian dan iman kalian, dan Dia
tidak terkena mudarat karena kekafiran kalian. Sedangkan, di dalam tafsir
al-misbah ayat ini bermaksud menegaskan pada seluruh manusia bahwa
Nabi Muhammad saw. utusan Allah harus diterima dengan baik. Bukan
hanya menerima keberadaannya saja tetapi juga menerima apa yang
dibawanya, yaitu ajaran Islam.
8
Daftar Pustaka
Akrom Hasani dan Siti Nur Liana, Objek Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an,
https://katapembelajat.blogspot.com (diakses pada tanggal 16 November 2016).
E-book. Tafsir Ibnu Katsir. 2013. Kampungsunnah.org, 2013, TOC 4. Surat An-Nisa, ayat 166-
170.