Referat TH Gangguan Pendengaran Pada Anak
Referat TH Gangguan Pendengaran Pada Anak
030.08.109
Proses belajar mendengar bagi bayi dan 2.1 Perkembangan pendengaran pada anak
anak sangat kompleks dan bervariasi karena
menyangkut aspek tumbuh kembang, 2.1.1 Perkembangan auditorik
perkembangan embriologi, anatomi, fisiologi, Perkembangan auditorik pada manusia
neurologi dan audiologi. Pada sisi lain sangat erat kaitannya dengan perkembangan
pemeriksaan diharapkan dapat mendeteksi otak. Neuron di dalam korteks mengalami
gangguan pendengaran pada kelompok usia proses pematangan dalam waktu 3 tahun
ini sedini mungkin.1 pertama kehidupan, dan masa 12 bulan
Gangguan pendengaran pada bayi dan pertama kehidupan terjadi perkembangan
otak yang sangat cepat. Berdasarkan
anak kadang-kadang disertai keterbelakangan
mental, gangguan emosional maupun afasia pertimbangan tersebut diatas upaya untuk
melakukan deteksi gangguan pendengran
perkembangan. Umumnya seorang bayi atau
anak mengalami gangguan pendengaran, harus dilakukan sedini mungkin agar habilitasi
pendengaran sudah dapat dimulai pada vsaat
lebih dahulu diketahui keluarganya sebagai
pasienyang terlambat bicara1 perkembangan otak berlangsung1
3. Refsum’s Disease
4. Pili Torti
Kelainan ini meliputi neuropati perifer
dan celebelar ataxia, tuli sensorineural muncyl
5. Usher’s Syndrome
saat usia 10 sampai 20 tahun dan pada
Kelainan ini sering berhubungan dengan beberapa kasus muncul tuli yang asimetris
retinitis pigmentosa dengan tuli sensorineural
yang progresif. Anak sering mengalami vertigo 4. Cogam’s Syndrome
dan epilepsi. Etiologi penyakit ini belum diketahui,
walaupun banyak pendapat yang menyatakan
6. Pendred’s Syndrome bahwa penyakit ini merupakan manifestasi
Terjadi sebagai defek kongenital dari sintesis dari penyakit autoimun. Selain timbul tuli
tiroksin dimana sering menjadi penyebab sensorineural juga timbul kelainan berupa non
goitre, tuli sensorineural sering ditemukan sifilitik keratitis interstisial dan vertigo, tinitus
pada pasien ini dan tuli progresif yang sangat cepat
2. Measles 6. Trauma
Dilaporkan bahwa terjadi measles pada
10% populasi anak. Tuli yang terjadi adalah 7. Penyakit Meniere
bilateral dan derajatnya dari sedang sampai
berat. Kelainan ini sangat jarang ditemukan pada
anak
Gambaran patologi yang terlihat adalah
degenerasi dari organ corti, ganglion spiralis 8. Penyakit Metabolik
dan sel sensoris vestibular Pada anak dengan diabetes melitus terjadi
3. Reye’s Syndrome gangguan mikrosirkulasi dan menjadi
penyebab terjadinya tuli sensorineural pada
Terjadi kerusakan pada sel rambut dalam anak
dibanding sel rambut luar dari organ corti
9. Penyakit Keganasan
2. Imunisasi Leukemia menjadi salah satu penyebab tuli
Penulis pernah menemukan seorang sensorineural pada anak dengan ditemukan
anak dengan pemberian tiga kali vaksinasi dan infiltrat di mukosa telinga tengah dan ruang
diikuti selama dua hari ditemukan adanya tuli perilimph
sensorineural bilateral. Selain leukemia juga dilaporkan akustik
Pernah dilaporkan terjadi tuli sensorineural neuroma (schwannoma) adalah salah satu
pasca pemberian imunisasi MMR, namun penyebab tuli sensorineural pada anak
untuk imunisasi difteri dan polio belum
dilaporkan adanya tuli pasca imunisasi 2.2 Pemeriksaan Pendengaran Pada Bayi Dan
Anak
3. Tuli Sensorineural Autoimun
Pada prinsipnya gangguan pendengaran pada
4. Meningitis bayi harus diketahui sedini mungkin.
Penyebab utama tuli sensorineural yang Walaupun derajat ketulian yang dialami
didapat (postnatal) adalah meningitis. Terjadi nseorang bayi atau anak hanya bersifat
sebagai akibat bakterial labirinitis yang ringan, namun dalam perkembangan
langsung menginfeksi melalui ruang selanjutnya akan mempengaruhi kebiasaan
subarachnoid berbicara dan berbahasa. Dalam keadaan
Tuli yang terjadi kenanyakan bilateral namun normal seorang bayi telah memiliki kesiapan
ditemukan juga tuli unilateral, kuman berkomunikasi yang efektif pada usia 18
penyebab nya adalah Streptococcus bulan, berarti saat tersebut merupakan
pneumonia, Haemophilus Influenza, Neisseria periode kritis untuk mengetahui adanya
Meningitidis bakteri yang disebutkan terakhir gangguan pendengaran
adalah bakteri yang paling berbahaya pada
Beberapa pemeriksaan pendengaran yang
organ pendengaran
dapat dilakukan pada bayi dan anak;
5. Obat-Obat Ototoksik 1. Reflex Test
a. Saat kelahiran : refleks moro dan namun memberi hasil akurat. Hasilnya dapat
refleks startle serta dikategorikan menjadi dua, yakni pass dan
b. Saat tiga bulan : ketika anak masih
refer. Pass berarti tidak ada masalah,
tenang dalam menanggapi suara
c. Saat lima bulan : mata berpaling ke sedangkan refer artinya ada gangguan
arah sumber suara pendengaran hingga harus dilakukan
d. Saat enam bulan : pergerakan kepala
pemeriksaan berikut.4
ke arah sumber suara
2. Automated Otoacoustic Emissions (AOAE) Tes ini melibatkan penempatan sebuah ear-
piece kecil ke dalam telinga luar bayi yang
mengirim keluar suara clicking yang lembut.
Respons “echo” kemudian diukur oleh
komputer dan menunjukkan berfungsinya
tlinga tengah dan dalam (koklea) bayi. Tes ini
dilakukan oleh seorang yang terlatih untuk
skrining bayi yang baru lahir dalam beberapa
Gambar 2. Automated otoacoustic minggu pertama kehidupan, sering dilakukan
emissions4 sebelum bayi meninggalkan rumah sakit, tapi
kadang-kadang di rumah atau di sebuah klinik
OAE merupakan respon akustik nada rendah
setempat oleh sebuah kesehatan terlatih
terhadap stimulus bunyi dari luar yang tiba di
pengunjung.6
sel-sel rambut luar koklea. OAE bermanfaat
untuk mengetahui apakah koklea berfungsi Orang tua tetap dengan bayi mereka
normal, berdasarkan prinsip elektrofisiologik sementara tes dilakukan dan dibutuhkan
yang objektif, cepat, mudah, otomatis, non- hanya beberapa menit untuk memberikan
invasif, dengan sensitivitas mendekati 100%. hasil. Partisipasi tidak diperlukan dari bayi,
Kerusakan yang terjadi pada sel-sel rambut dan mereka seringkali tertidur saat menjalani
luar koklea, misalnya akibat infeksi virus, obat tes. Jika tes tidak menunjukkan jawaban yang
ototoksik, kurangnya aliran darah yang jelas, maka akan diulang. Ini tidak berarti
menuju koklea menyebabkan sel-sel rambut mereka memiliki pendengaran karena kadang-
luar koklea tidak dapat memproduksi OEA.9 kadang kondisi saat pemutaran tidak benar;
Pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk bayi mungkin bayi tidak tenang atau mungkin
yang baru berusia 2 hari. Selain juga untuk masih terdapat cairan di saluran telinga saat
orang dewasa. Pada bayi, pemeriksaan ini kelahiran. Jika setelah percobaan kedua
dapat dilakukan saat beristirahat/tidur. AOAE, bayi masih tidak menunjukkan reaksi,
Tesnya tergolong singkat dan tidak sakit, mereka akan dialihkan untuk jenis tes
pendengaran kedua yang disebut automated
auditory brainstem response (AABR).6
Tes BERA dapat menggambarkan reaksi yang terhadap respons sistem pendengaran berupa
dapat dideteksi berdasarkan waktu yang stimulasi suara. Waktu yang dibutuhkan untuk
dibutuhkan dimulai pada saat pemberian mendapatkan ambang dengar dengan teknik
impuls sampai menimbulkan reaksi dalam ASSR ini lebih cepat karena dapat secara
mempunyai nilai objektifitas yang tinggi, masing pada kedua telinga. ASSR dapat
dapat dipakai untuk pemeriksaan anak yang dibandingkan click ABR yang telah lebih dulu
tidak kooperatif, yang tidak bisa diperiksa dikenal luas. Dengan pemeriksaan ASSR
Pemeriksaan ini dapat dilakukan anak usia 4 edisi keenam. Balai Penerbit FKUI. Jakarta;
dengan menggunakan alat audiometer yang Gangguan Pendengaran pada Bayi dan