Rumah Sakit 00 1/2 Sumberglagah Ditetapkan STANDAR Tanggal Terbit Plt. Direktur Rumah Sakit Sumberglagah PROSEDUR OPERASIONA L Drg. Dyah Retno A. P., M. Si (SPO) Pembina NIP.19660415 199402 2 001 Tata cara / urutan yang dilakukan dalam pengenceran hydrogen peroksida dengan konsentrasi yang lebih rendah dari yang tersedia dengan volume tertentu. Pengertian Hidrogen peroksida tidak stabil terhadap panas sehingga harus dilindungi dari panas. Sediaan harus dibuat baru (recenter paratus). Acuan langkah – langkah dalam pembuatan larutan hydrogen Tujuan peroksida yang membutuhkan pengenceran. Kebijakan - Prosedur 1. Hitung pembuatan larutan hydrogen peroksida (H 2O2) yang dikehendaki dengan formula sebagai berikut :
% larutan H2O2 yang dikehendaki x volume (B mL) yang = A
mL % larutan H2O2 yang tersedia akan dibuat
2. Ambil A mL larutan H2O2 3 % tambahkan aquadest sampai total
larutan B mL
Untuk pembuatan larutan Hidrogen Peroksida (H 2O2) 1,4 %
sebanyak 400 mL maka : a. Kalibrasi beaker glass dengan air sejumlah 400 mL dan tandai b. Ambil larutan H2O2 3 % sebanyak 187 mL dengan gelas ukur c. Masukkan dalam beaker glass d. Tambahkan aquadest sampai volume total larutan menjadi 400 mL e. Aduk hingga homogen f. Masukkan ke dalam botol coklat volume 500 mL dan beri label serta tulis tanggal pembuatan g. Catat di buku setiap kali pembuatan volume hidrogen peroksida yang diambil dan larutan yang dibuat
Untuk pembuatan larutan Hidrogen Peroksida (H 2O2) 1,4 %
sebanyak 900 mL maka : a. Kalibrasi beaker glass dengan air sejumlah 900 mL dan tandai b. Ambil larutan H2O2 3 % sebanyak 420 mL dengan gelas ukur
PENGENCERAN LARUTAN HIDROGEN PEROKSIDA
Rumah Sakit No Dokumen No Revisi Halaman
Sumberglagah 00 2/2 c. Masukkan ke dalam beaker glass d. Tambahkan aquadest sampai volume total larutan menjadi 900 mL e. Aduk hingga homogen Prosedur f. Masukkan ke dalam botol coklat volume 1000 mL dan beri label serta tulis tanggal pembuatan
Catatan : Simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari matahari 1. Komite PPI 2. Instalasi Farmasi Unit Terkait 3. Unit Rawat Inap 4. Instalasi Gawat Darurat