Laporan Pendahuluan Campak PDF
Laporan Pendahuluan Campak PDF
LAPORAN PENDAHULUAN
CAMPAK
2; Etiologi
Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring
dan darah selama masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak.
Virus ini berupa virus RNA yang termasuk famili Paramiksoviridae, genus
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
4; Patofisiologi
Penyebab campak adalah measles virus (MV), genus virus morbili,
familiparamyxoviridae. Virus ini menjadi tidak aktif bila terkena panas, sinar,
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
pH asam, ether, dan trypsin dan hanya bertahan kurang dari 2 jam di udara
terbuka. Virus campak ditularkan lewat droplet, menempel dan berkembang biak
pada epitel nasofaring. Virus ini masuk melalui saluran pernafasan terutama
bagian atas, juga kemungkinan melalui kelenjar air mata.
Dua sampai tiga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut
pada kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar
pada semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah 5-7
hari dari infeksi awal. Adanya giant cells dan proses peradangan merupakan
dasar patologik ruam dan infiltrat peribronchial paru. Juga terdapat udema,
bendungan dan perdarahan yang tersebar pada otak. Kolonisasi dan penyebaran
pada epitel dan kulit menyebabkan batuk, pilek, mata merah (3 C : coryza,
cough and conjuctivitis) dan demam yang makin lama makin tinggi. Gejala
panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan pada hari ke 10 sejak awal
infeksi (pada hari penderita kontak dengan sumber infeksi) mulai timbul ruam
makulopapuler warna kemerahan.
Virus dapat berkembang biak juga pada susunan saraf pusat dan
menimbulkan gejala klinik encefalitis. Setelah masa konvelesen pada turun dan
hipervaskularisasi mereda dan menyebabkan ruam menjadi makin gelap,
berubah menjadi desquamasi dan hiperpigmentasi. Proses ini disebabkan karena
pada awalnya terdapat perdarahan perivaskuler dan infiltrasi limfosit
5; Manifestasi Klinis
Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari
dan kemidian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium :
1; Stadium kataral (prodormal)
Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh demam
ringa hingga sedang, batuk kering ringan, coryza, fotofobia dan
konjungtivitis. Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul
enantema, timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi
sangat jarang dijumpai. Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung
jarum dan dikelilingi oleh eritema.Lokalisasinya dimukosa bukalis
berhadapandengan molar dibawah, tetapi dapat menyebar tidak teratur
mengenai seluruh permukaan pipi. Meski jarang, mereka dapat pula
ditemukan pada bagian tengah bibir bawah, langit-langit dan karankula
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
6; Komplikasi
a; Otitis media akut
b; Pneumonia / bronkopneumoni
c; Encefalitis
d; Bronkiolitis
e; Laringitis obstruksi dan laringotrakkhetis
7; Pemeriksaan Diagnostik
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
9; Penatalaksanaan
Terdapat indikasi pemberian obat sedatif, antipiretik untuk mengatasi
demam tinggi. Istirahat ditempat tidur dan pemasukan cairan yang adekuat.
Mungkin diperlukan humidikasi ruangan bagi penderita laringitis atau batuk
mengganggu dan lebih baik mempertahanakan suhu ruangan yang hangat.
Penatalaksanaan Teraupetik :
a; Pemberian vitamin A
b; Istirahat baring selama suhu meningkat, pemberian antipiretik
c; Pemberian antibiotik pada anak-anak yang beresiko tinggi
d; Pemberian obat batuk dan sedativum
Penatalaksanaan Keperawatan :
a; Kebutuhan Nutrisi
Campak menyebabkan anak menderita malaise dan anoreksia. Anak sering
mengeluh mulut pahit sehingga tidak mau makan atau minum. Demam yang
tinggi menyebabkan pengeluaran cairan lebih banyak. Keadaan ini jika tidak
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
diperhatikan agar anak mau makan ataupun minim akan menambah kelemahan
tubuhnya dan memudahkan timbulnya komplikasi.
b; Gangguan suhu tubuh
Campak selalu didahului demam tinggi. Demam yang disebabkan infeksi
virus ini pada akhirnya akan turun dengan sendirinya setelah campaknya keluar
banyak, kecuali bila terjadi komplikasi demam akan tetap berlangsung lebih
lama. Untuk menurunkan suhu tubuh biasanya diberikan antipiretik dan jika
tinggi sekali diberiakan sedative untuk mencegah terjadinya kejang.
c; Gangguan rasa aman nyaman
Gangguan ini dirasakan anak karena adanya demam, tak enak badan,
pusing, mulut terasa pahit dan kadang muntah-muntah. Biasanya anak juga tidak
tahan meluhat sinar karena silau, batuk bertambah banyak dan akan berlangsung
lebih lama dari campaknya sendiri. Anak kecil akan sangat rewel, pada waktu
malam anak sering minta digendong saja. Jika eksantem telah keluar anak akan
merasa gatal, hal ini juga menambah gangguan aman dan kenyamanan anak.
Untuk mengurangi rasa gatal tubuh anak dibedaki dengan bedak salisil 1% atau
lainnya ( atas resep dokter ). Selama masih demam tinggi jangan dimandikan
tetapi sering-sering dibedaki saja.
d; Resiko terjadinya komplikasi
Campak sering menyebabkan daya tahan tubuh sangat menurun. Hal ini
dapat dibuktikan dengan uji tuberculin yang semula positif berubah menjadi
negative. Ini menunjukkan bahwa antigen antibody pasien sangat kurang
kemampuannya untuk bereaksi terhadap infeksi. Oleh karena itu resiko
terjadinya komplikasi lebih besar terutama jika keadaan umum anak kurang
baik, seperti pada pasien dengan malnutrisi atau dengan penyakit kronik lainya
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
1; PENGKAJIAN
a; identitas penderita
Biasanya Meliputi nama anak, umur : rentan pada anak berumur 1-14 th
dengan status gizi yang kurang dan sering mengalami penyakit infeksi,
jenis kelamin (L dan P pervalensinya sama), suku bangsa, no register,
tanggal masuk rumah sakit, diagnosa medis DLL.
b; Keluhan utama
Keluhan utama pada pasien dengan morbili yaitu demam terus-menerus
berlangsung 2 – 4 hari. (Pusponegoro, 2004 : 96). Anak masuk rumah
sakit biasanya dengan keluhan adanya eritema dibelakang telinga, di
bagaian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang
bawah, badan panas, enantema ( titik merah ) dipalatum durum dan
palatum mole.
c; Riwayat kesehatan dahulu
Anamnesa pada pengkajian apakah klien pernah dirawat di Rumah Sakit
atau pernah mengalami operasi (Potter, 2005 : 185). Anamnesa riwayat
penyakit yang pernah diderita pada masa lalu, riwayat imunisasi campak
(Wong, 2003 : 657). Anamnesa riwayat kontak dengan orang yang
terinfeksi campak. (Suriadi, 2001 : 213). Biasanya Anak belum pernah
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
3; Pemeriksaan Fisik
c; Mulut
Adakah bercak koplik di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah,
enantema di palatum durum dan palatum mole, perdarahan pada mulut dan
traktus digestivus.
d; Toraks
- Inspeksi :
Bentuk dada anak, Adakah batuk, secret pada nasofaring, perdarahan pada
hidung. Pada penyakit campak, gambaran penyakit secara klinis menyerupai
influenza.
- Auskultasi :
Ronchi / bunyi tambahan pernapasan.
e; Abdomen
- Inspeksi :
Bentuk dari perut anak. Ruam pada kulit.
- Auskultasi
Bising usus.
- Perkusi
Perkusi abdomen hanya dilakukan bila terdapat tanda abnormal, misalnya
masa atau pembengkakan.
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
f; Kulit
- Inspeksi :Eritema pada kulit, hiperpigmentasi, kulit bersisik.
- Palpasi : Turgor kulit menurun
C; ASUHAN KEPERAWATAN
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
DAFTAR PUSTAKA
Poorwo Soedarmo, SS., dkk. (Ed.). Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi Kedua.
Rampengan, T.H. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak Edisi 2. EGC. Jakarta. 2008;4;79-
87.
Hasan,R.2005. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Universitas Indonesia.
Hidayat, Aziz Alimul A. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba
Medika.
Dwi Anggraini
1541312087
Praktek Profesi Keperawatan Anak
Fakultas Keperawatan UNAND 2016
WOC
Virus Morbidi
Droplet Infection
Saluran Cerna
Konjungtivis
Mulut pahit timbul Anoreksia Batuk, Pilek, RR
Eritema
membentuk
Ketidakseimbangan Brochopneumonia
macula papula di
nutrisi kurang dari kulit normal Ganggua
kebutuhan tubuh Gangguan n Persepsi
Polanafas; bersihan sensori
jalan nafas
Rash, ruam pada
daerah balik telinga,
leher, pipi, muka,
seluruh ubuh
deskuamasi raas gatal
Gangguan
Integritas
kulit
Dwi Anggraini
1541312087