D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 4:
1) DINI AMZIYAH
2) DEVINI DWI RAHAYU
3) RIFDAH TSABITA
4) RAMA ARDIANSYAH
5) DAFFA DWI IKHWANSYAH
Asal-Usul. Gejala dalam kasuas popolar art dan folk religion diatas termasuk collective
consciousness atau representation collective dalam peristilahan Emile Durkheim (1858-
1917). Dalam sosiologi Durkheim, mentalitas kolektif bukanlah persoalan psikologi yang
membicarakan fakta individual tetapi persoalan sosiologis. Fakta sosial ialah gejala yang
dimiliki secara umum oleh anggota-anggota kelompoknya. Durkheim mengatakan bahwa “
fakta sosial adalah semua cara bertindak suatu masyaraka, setuju atau tidak individunya.”
Sejarah mentalitas (l’histoire mentalite) berasal dari teori Durkheim mengenai menenai fakta
sosial itu. Sejarah mentalitas dikembangkaan oleh kelompok annales di Perancis. (Annales
d’histoire economique et sociale majalah yang didirikan Lucien Febvre dan Marc Bloch pada
1929).
Sejarah mentalitas munculpada 1960-an dan 1970-an sebagai reaksi terhadap determinisme.
Sejarah mentalitas melihat mentalitas sebagai fakta sosial, merdeka dari determinisme apa
pun. Oleh karenanya, dikatakan bahwa sejarah mentalitas telah mengangkat mentalitas dari
ruang bawah tanah ke ruang bawah atap (form cellar to attic).
Philippe Aries (pada 1960) menerbitkan buku Centuries Of Childhood: A Social History of
Family Life, buku yang dianggap karya pertama tentang sejarah mentalitas.
Selanjutnya tema-tema sejarah mentalitas berkembang, berubah, dan diperluas. Tema baru
yang muncul: mentalitas revolusioner, kontra revolusioner, orang-orang militan, kaum
anarkis, perbanditan, pelacuran, petualangan, pembunuhan, kriminalitas, budaya
populer,penindasan, kekerasan, dan kematian (sikap, ”seni”, upacara).
Jadi apa definisi sejarah mentalitas? Michele Vovelle yang sudah menulis sudah menulis
tentang sekularisasi pada abad ke-18 melihat adanya kekaburan bila sejarah mentaliatas
didefisinikan sebagai sejarah mentalitas kolektif saja. Menurut Vevelle, dalam collective
mentality harus dibedakan antara pemikiran atau kesadaran kolektif yang dimiliki oleh para
elite dan orang kota dengan ketaksadaran kolektif. Maka Sejarah mentalitas menurut Vovelle
merupakan sejarah ketaksadaran kolektif, sejarah tentang mentalitas yang pra-verbal dan pra-
refleksif.
Sastra dan Sejarah. Sejarah mentalitas telah dirintis oleh Sartono Kartodirdjo dengan
tulisannya “Literature and History: Soewarsih’s Buiten het Gareel, a Piece of I’Histoire
Mentalite”. Setting cerita Bandung tahun 1930-an, menceritakan tentang semangat
nasionalisme anggota partai Marhaen pimpinan Ir. Soekarno.
Tetapi kalau kita memakai definisi Michele Vovelle tentang sejarah mentalitas sebagai
“sejarah ketaksadaran kolektif”, kiranya nasionalisme para anggota partai tidak termasuk
sejarah mentalitas. Nasionalisme mereka adalah kesadaran kolektif. Namun dalam tulisan
Soewarsih itu dikatakan bahwa sejarah mentalitas adalah sejarah pemikiran sebab keduannya
berbicara soal menti-facts.
Sejarah Mentalitas (Oleh Sartono Kartodirdjo), ada tiga fakta dalam sejarah yaitu mentifact
(berkaitan dengan mentalitas) yang berupa ide-ide, pemikiran-pemikiran, dan gagasan-
gagasan; sosiofact yang berupa struktur sosial, kelembagaan, organisasi; dan artefact yang
berupa benda-benda.
Sosiofact sangat berpengaruh pada mentifact, misalnya pemikiran Marx berkembang pada
masa Kapitalisme, sehingga dia memikirkan Sosialisme (paham yang mengutamakan
kepentingan bersama).
Link : http://nawanafrian7.blogs.uny.ac.id/2015/11/09/sejarah-pemikiran/#
Garis Besar Sejarah Pemikiran Modern
Sejarah pemikiran modern berlangsung antara tahun 1500-1800. Pemikiran modern lahir dari
konteks sosial, politik, religius, ilmu pengetahuan dan ekonomi zamannya yang ditandai oleh
berbagai fenomena (berakhirnya dominasi Gereja dan aristokrat dalam berbagai bidang,
reformasi dan kontra-reformasi, emansipasi kelas-kelas sosial, pembaruan tatanan politik,
revolusi ilmu pengetahuan) yang menuntut sumbangan pemikiran filosofis demi transformasi
budaya.
Link:https://www.kompasiana.com/eckamarley/555fe25a709773564ce28c13/garis-besar-
sejarah-pemikiran-modern#