Askeb Inc Dewi Sartika
Askeb Inc Dewi Sartika
OLEH
NUR HAMIDA SISLIYADA
P00324016084
2. Kehamilan sekarang :
a. G1P0A0
b. HPHT : 1-9-2017, TP: 8-6-2018
c. Pergerakan janin : dirasakan sejak umur kehamilan
20 minggu sampai sekarang.
d. Sejak amenorhoe :
- Ibu tidak pernah mengalami nyeri perut yang hebat
- Tidak ada spoting / blooding
- Ibu mual muntah pada umur kehamilan 20 minggu
- Kunjungan ANC selama hamil sebanyak 4x dan selama
hamil ibumendapatkan imunisasi TT 2x ( lengkap ).
6. Riwayat Ginekologi
- Infertilitas : Tidak ada
- Massa : Tidak ada
- Penyakit : Tidak ada
- Operasi : Tidak ada
7. Riwayat KB
Ibu belum pernah menjadi akseptor KB.
8. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar :
a. Pola nutrisi
Kebiasaan :
- Frekuensi makan : 3x sehari ( pagi,siang dan malam )
- Jenis makanan : Nasi, ikan, telur, tahu, tempe, sayur –
sayuran, buah – buahan, dan kadang – kadang susu.
- Kebutuhan cairan : ± 7 – 8 gelas sehari
Perubahan selama inpartu :
- Nafsu makan ibu menjadi berkurang karena sakit yang
dirasakan
b. Kebutuhan eliminasi BAB / BAK
Kebiasaan
- Frekwensi : 4 - 5 x sehari
- Warna : Kekuningan
- Bau khas : khas Amoniak
- Tidak ada gangguan pola BAK dan BAB
Perubahan selama inpartu
- Dysurhia : Tidak
- Hemoroid : Tidak
- Obstipasi : Tidak
c. Kebutuhan Personal Hygiene
Kebiasaan
- Kebersihan rambut : rambut dikeramas 3 x seminggu dengan
menggunakan shampo.
- Kebersihan gigi dan mulut : dibersihkan setiap kali mandi dan
sebelum tidur
- Kebersihan badan : mandi 2 – 3 x sehari dengan
menggunakan sabun
- Kebersihan genitalia dibersihan setiap kali selesai BAB, BAK
dan pada saat mandi
- Pakaian diganti setiap kali selesai mandi dan setiap kali kotor
- Kuku tangan dan kaki dibersihkan jika panjang
Perubahan Selama inpartu
Ibu tidak dapat membersihkan dirinya dengan baik karena
terdapat pengeluaran lendir campur darah.
d. Istirahat / Tidur
Kebisaan
- Istirahat / tidur siang : ±2 jam ( pukul 14.00 -16. 00 wita)
- Istirahat / tidur malam : ± 8 jam ( pukul 21.00 - 05.00 wita).
Perubahan selama inpartu
Ibu tidak dapat beristirahat karena sakit yang dirasakan.
14. Anus
- Hemoroid : Tidak
- Oedema : Tidak
15. Ekstremitas
- Simetris : Kiri dan kanan
- Warna kuku : Merah muda
- Oedema : Tidak
- Varices : Tidak ada
16. Observasi His
Jam Frekuensi Durasi Kekuatan
11.30-12.00 4 kali 42’ 45’ 43’ 42’ Kuat
12.00-12.30 5 kali 45’ 48’ 47’ 45’ 45’ Kuat
12.30-13.00 5 kali 45’ 47’ 47’ 46’ 46’ Kuat
13.00-13.30 5 kali 43’ 45 45’ 46’ 46’ kuat
1. GI P0 A0
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu hamil untuk pertama kalinya
- Ibu tidak pernah mengalami keguguran
Data Objektif
- Tonus otot perut tegang
- Tampak striae albicantes
- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
Analisa dan Interpretasi :
- Pada pemeriksaan fisik tonus otot perut tegang, hal ini disebabkan
karena bagian rahim antara serviks dan korpus isthmus atau segmen
bawah rahim belum pernah mengalami peregangan sebelumnya.
- Striae albicans timbul sebagai akibat meningkatnya hormon MSH
(Melanophosa Stimulating Hormone). Diklat kuliah : (Obstetri dan
Ginekologi, Fat Tesno The, 2006).
Dasar :
Data Subjektif :
- Sejak amenorhe ibu tidak pernah mengalami nyeri perut yang hebat
dan tidak pernah keluar darah ( spooting ).
Data Objektif :
- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
Analisa dan Interpretasi
- Pada saat palapsi ibu tidak merasa nyeri perut yang hebat
menandakan ibu hamil intra uterina, hasil konsepsi berimplantasi di
endometrium dan selama hamil ibu tidak pernah merasa adanya
pengeluaran darah ( spooting ).
- Jika terjadi kehamilan ekstra uterina, maka umur kehamilan bisa
berlangsung terus sampai 16 – 20 minggu setelah itu akan terjadi
perdarahan.
( Hanifa Wiknjosastro, Ilmu Kandungan, 2006 )
4. Janin Tunggal
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu telah merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan
20 minggu
Data Objektif :
- Pada pemeriksaan leopold hanya teraba 2 bagian besar dari
janin yaitu kepala dan bokong.
Analisis dan interpretasi :
Pada pemeriksaan Leopold hanya teraba 2 bagian besar dari janin
yaitu teraba bokong pada bagian fundus dan pada segmen bawah
uterus teraba kepala, serta pada auskultasi DJJ hanya terdengar
pada kuadran kiri bawah perut ibu, ini menandakan janin tungal.
Diktat kuliah : ( Obstetri dan Ginekologi, Fat Tesno The, 2006 )
5. Janin hidup
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu telah merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 20
minggu
Data Objektif.:
- Saat auskultasi, denyut jantung janin terdengar jelas dan kuat
pada kuadran kanan bawah perut ibu dengan frekwensi 130
x/menit.
Analisis dan interpretasi :
6. Punggung kanan
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 20
minggu pada kuadran kanan bawah perut ibu.
Data Objektif :
- Pada palpasi leopold II teraba bagian – bagian terkecil janin
pada sebelah kiri.
Analisis dan interpretasi :
Pada palpasi leopold II teraba tahanan yang paling besar dan
teraba datar di sebelah kiri perut ibu dan pada sebelah kanan
teraba bagian – bagian terkecil janin serta bergerak pada daerah
kiri abdomen ibu, menandakan punggung kiri.
( Hanifa Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan, 2006 )
7. Presentasi Kepala
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu sering merasakan bagian bawah perutnya terasa berat.
Data Objektif :
- Pada pemeriksaan leopold III teraba bagian yang bundar, keras
dan melenting di daerah bagian bawah abdomen ibu ( kepala ).
Analisis dan interpretasi :
Pada pemeriksaan palpasi leopold III bertujuan untuk mengetahui
bagian terendah dari janin, dan pada pemeriksaan ini teraba
bagian yang bundar, keras dan melenting menandakan bagian
terendah dari janin adalah kepala.
(Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan, Musrifatul Uliyah,
2006).
8. Kepala sudah masuk PAP ( 3 / 5 )
Dasar :
Data Subjektif :
-
Data Objektif :
-Pada leopold IV kepala janin sudah masuk PAP
-Pada pemeriksaan dalam bagian terendah janin turun setinggi
SIAS kiri dan kanan.
Analisis dan interprestasi :
- Leopold IV digunakan untuk menentukan seberapa jauh
masuknya bagian terendah janin dalam rongga panggul.
- Pada leopold IV kedua tangan tidak bertemu, hal ini
menandakan bahwa kepala janin sudah masuk PAP ( Divergen
).
( Hanifa Wiknjosastro, Ilmu Kebidanan, 2006 )
9. Inpartu kala I fase aktif
Dasar :
Data Subjektif :
- Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus belakang disertai
pengeluaran lendir campur darah sejak pukul 01.00 wita.
Data Objektif :
- Kontraksi uterus yang adekuat (4 kali dalam 10 menit, durasi
40 – 45 detik)
- Adanya pelepasan lendir bercampur darah
- Adanya pembukaan serviks 5 cm
Analisis dan Interpretasi :
- Saat plasenta sudah tua, terjadi insufisiensi sehingga kadar
progesterone menurun dan estrogen meningkat menyebabkan
kekejangan terjadi pada pembuluh darah sehingga timbul his
- Selama kehamilan , terjadi peningkatan kadar lendir serviks lebih
kental dan saat serviks mulai tertarik dan menipis karena kontraksi
lendir serviks akan keluar melalui vagina bercampur darah dan
hormone prostaglandin memberi pengaruh terhadap matang dan
melembutnya serviks uteri.
( HanifaWinkjosastro, Ilmu Kebiadanan, 2006 ).
Rencana asuhan :
1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional :
Agar ibu mengetahui hasil pemeriksaan yang dilakukan
2. Beri informasi tentang nyeri kala I.
Rasional :
Agar ibu mengerti bahwa nyeri yang dirasakan disebabkan oleh kontraksi
uterus.
3. Beri dukungan pada ibu.
Rasional :
Dukungan yang baik dalam memberikan semangat dan sikap optimis
seorang ibu dalam menghadapi persalinan.
4. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan bagi janin
dengan tidur miring ke salah satu sisi secara bergantian.
Rasional :
Tidur miring ke salah satu sisi secara bergantian dapat meningkatkan
oksigenasi janin karena tidur miring di salah satu sisi mencegah
penekanan vena kava inferior oleh uterus yang berkontraksi.
5. Observasi kontraksi uterus ( his ).
Rasional :
Untuk mengetahui kontraksi yang adekuat pada saat ada his.
6. Observasi Tanda – tanda vital dan Detak Jantung Janin.
Rasional :
Dengan mengobservasi TTV ibu dan DJJ akan dapat membantu tindakan
selanjutnya.
7. Beri ibu makan dan minum sebagai sumber kalori.
Rasional :
Makan dan minum dapat mencegah dehidrasi dan kelelahan serta
memberi kekuatan saat mengedan dalam proses persalinan.
8. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih.
Rasional :
Agar kontraksi uterus tidak terganggu dengan kandung kemih yang
penuh.
9. Ajarkan pada ibu untuk mengedan yang baik dan benar saat ada his.
Rasional :
His dan proses mengedan yang baik dan benar berguna untuk proses
persalinan.
10. Persiapan alat pakai.
Rasional : Agar dalam melakukan suatu tindakan berjalan dengan lancar
karena semua alat telah disiapkan dengan baik dan ergonomis.
DATA SUBJEKTIF ( S )
1. Ibu hamil untuk pertama kalinya.
2. Ibu tidak pernah mengalami keguguran.
3. HPHT : 1 – 09 – 2017
4. Ibu telah merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 20 minggu.
5. Ibu sering merasakan pergerakan janinnya di daerah abdomen sebelah
kiri.
6. Sejak amenorrhea ibu tidak pernah mengalami nyeri perut yang hebat
dan tidak pernah keluar darah ( spooting ).
7. Ibu merasakan sakit perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir
bercampur darah tanggal 4-6-2018 sejak pukul 20.00 wita.
8. Ibu tidak pernah menderita penyakit yang serius.
9. Imunisasi Tetanus Toxoid ( TT ) lengkap.
DATA OBJEKTIF ( O )
1. GI P0 A0
2. TP : 8-6-2018
3. Kesadaran composmentis
4. Tanda – tanda vital ibu dan DJJ dalam batas normal :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 ×/ menit
S : 36,5 º c
P : 20 ×/ menit
DJJ : 135 x / menit
5. Tidak ada kelainan pada pemeriksaan fisik.
ASSESMENT ( A )
G I P0 A0, Umur kehamilan 39 minggu, Intra Uterina, Janin Tunggal,
Janin Hidup, Punggung Kanan, Presentase Kepala, Kepala sudah masuk
PAP ( 3 / 5 ), Inpartu Kala I Fase Aktif, Keadaan Ibu dan Janin baik,
dengan masalah nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir
bercampur darah.
PLANNING ( P )
Tanggal 5-6-2018 jam 12.00 wita
Kriteria Keberhasilan :
- Tanda-tanda vital dalam batas normal :
TD : 110/70 – 120/90 mmHg
N : 60 – 80 x / menit
P : 16 – 24 x / menit
S : 36,50C– 37,5 ° C
- Kala II tidak lebih dari 30 menit
- Bayi lahir spontan dengan LBK tanpa trauma
- Kontraksi uterus baik ( Tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit
dan berlangsung selama 40 detik / lebih ).
Rencana Tindakan :
1. Pastikan adanya tanda gejala kala II
Rasional :
Dengan memastikan adanya tanda gejala kala II, pada saat ada his Ibu
sudah dapat dianjurkan mengedan.
2. Pastikan kelengkapan alat dan bahan dan obat-obatan.
Rasional :
Kelengkapan alat dan bahan serta obat –obatan dalam proses persalinan
akan memperlancar proses persalinan.
3. Siapkan ibu dan diri untuk menolong, pakai celemek
Rasional :
Dengan menggunakan celemek dapat melindungi tubuh penolong dari
kontaminasi cairan, lendir,dan darah dari pasien.
4. Cuci tangan sebelum menolong
Rasional :
Mencegah penyebaran infeksi dari penolong ke pasien
5. Pakai sarung tangan DTT
Rasional :
Penggunaan sarung tangan DTT untuk mencegah terjadinya infeksi
6. Siapkan oxytocin dalam spoit
Rasional :
Kesiapan oxytocin untuk memudahkan penolong penolong saat
melakukan manajemen aktif kala III
7. Gunakan sarung tangan dan bersihkan vulva dan perineum dengan
kkapas DTT
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman yang
berasal dari vulva dan perineum
8. Lakukan pemeriksaan dalam
Rasional :
Untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap,sehingga bisa
dilakukan amniotomi jika ketuban masih ada dan memastikan tidak teraba
bagian-bagian kecil dari janin dan penumbungan tali pusat
9. Dekontaminasi sarung tangan yang sudah dipakai
Rasional :
Untuk mencegah infeksi silang
10. Periksa DJJ
Rasional :
Untuk memastikan DJJ dalam batas normal. Pastikan DJJ tidak seirama
dengan denyut nadi ibu.
11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
Rasional :
Agar ibu mempersiapkan diri untuk meneran pada saat ada his
12. Anjurkan ibu untuk mengedan pada saat ada his dengan posisi
setengah duduk dan kedua tangan menarik paha, dagu menempel ke
dada dan mata melihat ke perut.
Rasional :
Mengedan dengan posisi setengah duduk pada saat his akan
mempercepat persalinan.
13. Pimpin ibu meneran jika ada his dan anjurkan ibu istirahat diantara
kontraksi
Rasional :
Kekuatan ibu dengan mengedan yang baik dapat mempercepat kelahiran
dan istirahat diantara his agar ibu tidak kelelahan sehingga pada saat ada
his,ibu masih mempunyai kekuatan yang adekuat.
14. Letakan handuk bersih dan kering di atas perut ibu.
Rasional :
Memudahkan perawatan bayi dan langsung dikeringkan serta mencegah
hipotermi pada bayi.
15. Pasang kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dan diletakkandi bawah
bokong ibu.
Rasional :
Kain bersih mencegah infeksi silang dari tempat bayi atau tempat
persalinan dan kain yang dilipat 1/3 bagian digunakan untuk menyokong
kepala bayi.
16. Buka partus set
Rasional :
Untuk memudahkan mengambil peralatan persalinan yang tersimpan
dalam partus set.
17. Pasang sarung tangan pada kedua tangan.
Rasional :
Sarung tangan untuk mencegah terjadinya infeksi silang antara ibu, bayi
dan penolong.
18. Pimpin persalinan dengan menyokong perineum dan tahan puncak
kepala.
Rasional :
Menahan / menyokong perineum untuk mencegah terjadinya ruptur pada
perineum dan menahan puncak kepala agar mencegah terjadinya defleksi
kepala yang terlalu cepat saat kepala lahir sehingga tidak menyebabkan
ruptur.
19. Periksa lilitan tali pusat pada bayi.
Rasional :
Lilitan tali pusat pada bayi yang erat dapat menyebabkan asfiksia pada
bayi baru lahir.
20. Tunggu sampai kepala melakukan putaran paksi luar.
Rasional :
Dengan putaran paksi luar yang sempurna kepala akan searah dengan
panggul dan memudahkan bahu anterior dan posterior lahir.
21. Lahirkan kepala dan bahu dengan kedua tangan secara biparietal.
Rasional :
Melahirkan bahu dengan kedua tangan secara biparietal, tarik ke bawah
untuk melahirkan bahu anterior dan tarik ke atas untuk melahirkan bahu
posterior dan mengurangi ruptur.
22. Lahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyangga
kepala,leher,dan bahu sedangkan tangan kiri menyusuri badan sampai
ke tungkai bayi,jari tengah berada di antara kedua tungkai
Rasional :
Badan bayi dilahirkan dengan menyanggah dan menyusuri badan bayi
sampai ketungkai bawah janin untuk mencegah terjadinya ruptur dan
trauma lahir.
23. Nilai bayi dengan cepat tangis,gerak,dan warna kulit
Rasional :
Menilai bayi dengan cepat untuk mengetahui apakah ada kegawatan
pada bayi atau tidak.
24. Keringkan dan hangatkan seluruh badan bayi.
Rasional :
Setelah bayi lahir, kemudian dikeringkan dan dibungkus dengan
menggunakan handuk yang bersih dan kering karena bayi basah dan
pada suhu ruangan kurang dari 350 C dapat menyebabkan hipotermi.
25. Jepit dan potong tali pusat.
Rasional :
Pemotongan tali pusat akan segera memudahkan melakukan perawatan
bayi dan tindakan resusitasi serta penanganan bayi baru lahir.
26. Ganti pembungkus bayi yang basah dengan kain yang kering.
Rasional :
Kain kering yang dibingkuskan pada bayi dapat menghangatkan tubuh
bayi sehingga hipotermi tidak terjadi.
27. Serahkan bayi pada ibunya untuk disusui.
Rasional :
Isapan bayi dapat memberikan rangsangan hipofisis posterior untuk
mengeluarkan oksitosin yang dapat memperbaiki kontraksi uterus.
28. Periksa / cek fundus uteri.
Rasional :
Fundus uteri diperiksa untuk memastikan apakah ada bayi kedua atau
tidak.
LANGKAH V. EVALUASI
Tanggal 5-6-2018 Pukul 13.15 wita
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Tanda – tanda vital :
TD : 110 / 80 mmHg
N : 80x / menit
S : 36,50 C
P : 20x / menit
2. Tanda dan gejala kala II
- Adanya dorongan untuk meneran
- Adanya tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan
vagina
- Perineum tampak menonjol
- Vulva dan sfingter ani membuka
3. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit dengan durasi 40 – 45 detik
4. Dilakukan pemeriksaan dalam :
Dinding vagina elastis, Pembukaan serviks 10 cm, Portio tidak teraba,
Ketuban (-), Presentasi Kepala, Posisi UUK kanan depan, tidak ada
moulage,Penurunan kepala Hodge IV,tidak ada penumbungan tali
pusat, tidak teraba bagian – bagian kecil janin seperti kaki dan tangan,
Kesan panggul normal, dan DJJ 135x / menit.
ASSESMENT ( A )
GI P0 A0, Inpartu kala II, keadaan ibu dan janin baik.
PLANNING ( P )
Tanggal 5-6-2018 jam 13.05 wita
1. Memastikan adanya tanda dan gejala kala II ; Adanya dorongan ibu untuk
meneran, adanya tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan
vagina, perineum tampak menonjol, vulva dan sfingter ani membuka.
2. Menyiapkan alat partus yang lengkap dan steril ; Persiapan alat sudah
lengkap.
3. Mengajarkan ibu cara mengedan yang benar dengan posisi setengah
duduk saat ada his dan kedua tangan menarik paha, dagu dirapatkan ke
dada dan mata melihat ke perut ; Ibu mengerti dengan cara mengedan
yang benar.
4. Memberitahu keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu saat
tidak ada his ; Keluarga mengerti dengan anjuran yang diberikan
5. Memasang handuk bersih dan kering di atas perut ibu ; Handuk sudah
terpasang.
6. Memasang kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dan diletakkan di bawah
bokong ibu ; Kain sudah terpasang.
7. Memakai handscone pada kedua tangan ; Handscone sudah terpasang.
8. Memimpin persalinan dengan menyokong perineum dan tahan puncak
kepala ; Perineum disokong dan tangan yang satu menahan puncak
kepala.
9. Membersihkan mulut, hidung dan muka dengan kain kasa steril ; Mulut,
hidung dan muka telah dibersihkan dengan kasa steril.
10. Memeriksa lilitan tali pusat pada bayi ; Tidak ada lilitan tali pusat.
11. Menunggu sampai kepala melakukan putaran paksi luar ; Kepala sudah
melakukan putaran paksi luar.
12. Melahirkan kepala dan bahu dengan kedua tangan secara biparietal ;
Kepala dan bahu sudah lahir.
13. Melahirkan seluruh badan bayi kemudian sanggah dan susur sampai
tungkai ; Seluruh badan telah lahir.
14. Mengeringkan dan menghangatkan seluruh badan bayi ; Bayi telah
merasa hangat.
15. Menjepit dan memotong tali pusat ; Tali pusat telah dipotong.
16. Mengganti pembungkus bayi yang basah dengan kain yang kering ;
Pembungkus bayi telah diganti.
17. Menyerahkan bayi pada ibunya untuk disusui ; Bayi telah berada di
samping ibu.
18. Memeriksa / cek fundus uteri ; TFU setinggi pusat.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KALA III KALA URI
Tanggal 5-6-2018
DATA SUBJEKTIF ( S )
Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar.
2. TFU setinggi pusat.
3. Adanya pelepasan darah
ASSESMENT ( A )
Kala III ( Pelepasan placenta ), keadaan ibu dan bayi baik.
PLANNING ( P )
Tanggal 5-6-2018 pukul 13.20 wita
Tujuan :
1. Kala IV berlangsung normal.
2. Keadaan umum ibu dan bayi baik.
3. Tidak terjadi perdarahan.
Kriteria Keberhasilan :
1. Tanda-tanda Vital dalam batas normal :
TD : 110/70 – 120/90 mmHg
N : 60 – 80 x / menit
S : 36 – 37,5 ° C
P : 16 – 24 x / menit
2. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
3. Perdarahan dalam batas normal < 500 cc
4. Kandung kemih kosong
Rencana Tindakan :
1. Observasi tanda-tanda vital.
Rasional :
Untuk mengetahui keadaan umum ibu baik / tidak.
2. Observasi kontraksi uterus.
Rasional :
Kontraksi uterus yang baik apabila teraba keras dan bundar.
3. Observasi perdarahan.
Rasional :
Untuk mengetahui jumlah perdarahan banyak atau sedikit.
4. Ajarkan pada ibu dan keluarganya bagaimana melakukan masase
uterus dan cara memeriksa kontraksi uterus.
Rasional :
Agar mereka dapat menjaga sehingga kontraksi uterus tetap baik dan
dapat dengan segera melapor kepada penolong jika kontraksi uterus
tidak baik.
5. Bersihkan ibu dari darah, lenidr dan sisa air ketuban.
Rasional :
Membersihkan ibu dari darah, lenidr dan sisa air ketuban bertujuan
agar ibu merasa nyaman.
6. Dekontaminasi tempat persalinan.
Rasional :
Dekontaminasi tempat persalinan untuk mencegah terjadinya infeksi
silang.
7. Rendam alat dengan menggunakan larutan clorin 0,5 % selama 15
menit.
Rasional :
Rendam alat dengan menggunakan larutan clorin 0,5 % untuk
membunuh kuman guna mencegah terjadinya infeksi silang.
DATA SUBJEKTIF ( S )
Ibu mengeluh masih nyeri pada perut bagian bawah dan perineum
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
2. Tanda – tanda vital Ibu
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x / menit
S : 36,5° C
P : 20 x / menit
3. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar.
4. Tinggi Fundus Uteri 2 jari di bawah pusat
5. Perdarahan ± 100 cc
6. Kandung kemih kosong
ASSESMENT ( A )
Kala IV ( Pengawasan )
PLANNING ( P )
Tanggal 5-6-2018 pukul 13.45 WITA
1. Mengobservasi tanda-tanda vital ; Tanda – tanda vital ibu dalam
batas yang normal :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,5˚C
P : 20x/menit.
2. Mengobservasi kontraksi uterus : Baik, teraba keras dan bundar.
3. Mengevaluasi jumlah perdarahan ; Perdarahan dalam batas normal
yaitu ± 100 cc
4. Mengajarkan pada ibu dan keluarganya bagaimana melakukan
masase uterus dan cara memeriksa kontraksi uterus ; Ibu dan
keluarga telah mengerti.
5. Membersihkan ibu dari darah, lendir dan sisa air ketuban ;
Membersihkan dengan menggunakan air DTT.
6. Mendekontaminasi tempat persalinan ; Didekontaminasi
menggunakan larutan clorin 0,5 %.
7. Merendam alat dengan menggunakan larutan clorin 0,5 % selama 15
menit ; Semua alat sudah direndam.
8. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan makan dan minum
pada ibu ; Ibu telah diberi makan dan minum.
9. Mengikat dan merawat tali pusat kemudian timbang berat badan dan
ukur panjang bayi ; Tali pusat telah diikat dan dibungkus dengan kasa
steril, bayi juga telah ditimbang dan diukur panjang badannya.
10. Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui ; Bayi telah diberikan
pada ibu tapi ASI belum keluar.
11. Mencuci alat dan sterilkan kemudian simpan kembali di dalam bak
partus ; Semua alat telah disterilkan dan diletakkan kembali ke dalam
bak partus.
12. Memasang gurita dan duk setelah 2 jam post partum serta membantu
ibu memakai pakaiannya ; Gurita dan duk akan terpasang setelah 2
jam post partum.
13. Membuang sampah basah dan sampah kering ke dalam tempatnya ;
Sampah basah dan kering telah dibuang.
14. Melengkapi Partograf ; Partograf telah lengkap.