Anda di halaman 1dari 31

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRAPARTUM PADA NY “H”

DENGAN RUPTUR PERINEUM TINGKAT II DI

No. Register :

Tanggal masuk :

Tanggal partus :

Tanggal pengkajian :

Nama pengkaji :

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Istri / Suami

Nama : Ny “H” / Tn “F”

Umur : 22 Tahun / 24 Tahun

Nikah :1x / ± 3 tahun

Suku : Bugis / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMP / SMP

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat :

49
50

B. Data Biologis/Fisiologis

1. Nyeri perut tembus belakang menjadi keluhan utama.

2. Riwayat keluhan utama,yaitu :

a. Mules mulai dirasakan sejak tanggal 22 April 2021 pada

pukul 05.00 WITA sampai dilakukannya anamnese.

b. Sifat keluhan nyeri/his dirasakan hilang/timbul.

c. Terdapat pelepasan lendir sejak pukul 10.45 WITA.

C. Riwayat Kehamilan Sekarang

1. Kehamilan ketiga dan tidak pernah keguguran (G3P2A0)

2. HPHT Tanggal 15 Juli 2020

3. TP tanggal 22 April 2021

4. Pergerakan janin di rasakan pada satu sisi yaitu sebelah

kanan perut ibu.

5. Umur kehamilan ± 10 bulan.

6. Pergerakan janin mulai di rasakan sejak umur kehamilan 4

bulan sampai sekarang.

7. Riwayat Imunisasi TT5.

a. TT1 tanggal 20 September 2017

b. TT2 tanggal 26 Oktober 2017

c. TT3 tanggal 26 April 2018

d. TT4 tanggal 26 April 2019


51

e. TT5 tanggal 26 April 2020

8. Riwayat Ginekologi

Tidak terdapat riwayat penyakit neoplasma,

infertilitas,maupun infeksi alat reproduksi pada Ibu.

9. Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama hamil.

10. Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat – obatan tanpa resep

dokter.

D. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu.

Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

Anak
Tempat,Bersalin Jenis
Tahun Penyulit Nifas
No Penolong Persalinan Keada
Sex Bb
an

Pkm maiwa Normal


1. 2018 - Baik ♂ 3800 Sehat
(bidan) (aterm)

Pkm maiwa Normal


2 2019 - Baik ♂ 3900 Sehat
(bidan) (aterm)

Kehamilan
3 - - - - - - -
sekarang

Sumber : Rekam Medik Puskesmas Maiwa Kabupaten Enrekang


52

E. Riwayat Reproduksi

1. Menarche : 15 tahun

2. Siklushaid : 25-26 hari

3. Lama : 4 hari

4. Dismenorhea : Tidak ada

F. Riwayat kesehatan sekarang dan yang lalu

1. Tidak ada riwayat operasi

2. Tidak ada riwayat penyakit Jantung, DM, Asma, Hipertensi,

dll.

3. Tidak ada riwayat alergi terhadap obat – obatan.

4. Tidak ada riwayat keturunan kembar.

G. Riwayat Keluarga Berencana (KB)

Ibu pernah menjadi akseptor KB dengan menggunakan KB pil

selama ± 3 bulan.

H. Data psikososial, ekonomi, dan spiritual

1. Kehamilan direncanakan bersama suami.

2. Sebagai kepala keluarga, suami adalah pengambi keputusan

dalam keluarga.

3. Yang menanggung kebutuhan keluarga adalah suami.

4. Hubungan ibu baik dengan keluarga, masyarakat dan

lingkungan sekitar.
53

5. Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri.

6. Berencana melahirkan di Puskesmas Maiwa.

I. Pola kebiasaan sehari – hari

1. Nutrisi

a. Sebelum hamil : pola makan teratur, frekuensi

3x/hari, jenis makanan bervariasi,

minum 6-7 gelas/hari.

b. Selama hamil : pola makan sering, jenis makanan

bervariasi, minum ± 8 gelas/hari.

2. Eliminasi

a. Sebelum hamil

1) Frekuensi BAK : 3-4 x/hari.

2) Frekuensi BAB : 2 x/hari.

b. Selama hamil

1) Frekuensi BAK : 6 – 7 x/hari

2) Frekuensi BAB : 1 x/hari.

3. Istirahat

a. Sebelum hamil

1) Tidur siang : 1 – 2 jam/hari

2) Tidur malam : 7 – 8 jam/jari


54

b. Selama hamil

1) Tidur siang : 1 jam/hari.

2) Tidur malam : 7 jam/hari.

4. Personal
Hygiene

a. Sebelum,hamil : mandi 2x/hari, keramas 2-3x/

minggu, gosok gigi 2x/ hari,

mengganti pakaian setelah mandi

dan setiap kali lembab/ kotor.

b. Selama hamil : mandi 2x/hari, keramas 3-4x/

minggu, gosok gigi 2x/hari,

mengganti pakaian setelah mandi

dan setiap lembab.

J. Pemeriksaan Fisik

1. TP : 22 April 2021

2. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis.

3. Pengukuran.

a. TB : 148 cm

b. BB : 62 kg

c. LILA : 29 cm

4. Tanda – tanda vital

a. Tekanan darah : 100 / 80 mmHg


55

b. Nadi : 82 x/i

c. Suhu : 36,2 ͦ c

d. Pernapasan : 22 x/i

5. Inspeksi, Palpasi, Auskultasi

a. Kepala

Inspeksi : Rambut terlihat bersih dan tidak rontok.

Palpasi : tidak ada oedema, tidak ada benjolan

dan tidak ada nyeri tekan.

b. Wajah

Inspeksi : tidak pucat, tidak terdapat oedema

dan cloasmagravidarum.

c. Mata

Inspeksi : Konjungtiva tampak merah muda, sclera

putih bening, sejajar kiri dan kanan.

d. Hidung

Inspeksi : sejajar kiri dan kanan, tidak terdapat

secret dan serumen.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan polip.

e. Mulut

Inspeksi : Bibir lembab, tidak pucat, gigi bersih,


56

tidak terdapat gigi tanggal dan tidak ada

caries.

f. Telinga

Inspeksi : sejajar kiri dan kanan, tidak ada serumen.

g. Leher

Palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar

tyroid, kelenjar limfe dan vena jugularis.

h. Payudara

Inspeksi : sejajar kiri dan kanan, puting susu menonjol,

tampak hyperpigmentasi areola, payudara

tampak kendor.

i. Perut / Abdomen

Inspeksi : terlihat striae alba, linea nigra, tidak terdapat

luka bekas operasi, pembesaran perut sesuai

usia kehamilan.

Palpasi : Leopold I : TFU 33 cm

Leopold II : PUKI

Leopold III : Kepala

Leopold IV : BDP

LP : 98 cm

TBJ : TFU X LP
57

: 33 x 98

: 3.234 gram

Auskultasi : DJJ,terdengar jelas, kuat dan teratur

dengan frekuensi 146x/menit.

j. Ekstremitas atas dan bawah :

Inspeksi : sejajar kiri kanan, tidak ada varices.

Palpasi : Tidak terdapat oedema, refleks patella

(+)

6. Pemeriksaan dalam (VT) tanggal 22 April 2021,pukul jam 10.45

WITA

a. Vulva dan vagina : Normal

b. Portio : Lunak Tebal

c. Pembukaan : 4 cm

d. Ketuban : Utuh (+)

e. Presentase : Kepala

f. Penurunan : Hodge II

g. Penumbungan : Tidak ada

h. Molase : Tidak ada

i. Kesan panggul : Normal

j. Pelepasan : Lendir

7. Pemeriksaan Penunjang

a. HB : 11,6 gr%
58

b. HbsAg :(-)

c. HIV :(-)

d. Protein urine :(-)

e. Reduksi urine :(-)

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

G3P0A0, usia kehamilan 40 minggu, PUKI, persentase kepala, BDP,

hidup, tunggal, keadaan ibu dan janin baik,dengan Inpartu Kala II.

1. G3P0A0

a. Data subjektif : Hamil ketiga dan tidak pernah keguguran

b. Data objektif :

1) Payudara ibu Nampak kendor

2) Tampak linea nigra dan striae alba

3) Tonus otot tampak kendor

c. Analisa dan Interpretasi Data :

1) Pemeriksaan ulang ibu mengungkapkan bahwa dia hamil dan

tidak pernah mengalami keguguran, payudara kendur dan otot

perut kendur serta terdapat striae alba.

2) Pengaruh MSH (Metanofour Stimulating Hormone)

menyebabkan garis-garis lurus di perut tampak gelap dan

pembesaran rahim menyebabkan peregangan dan robeknya

serat-serat elastis di bawah kulit sehingga menimbulkan


59

striae. Pada kehamilan multigravida, striae ini akan menjadi

striae albicans yang merupakan tanda telah terjadi

peregangan sebelumnya. (Ilmu Kebidanan Sarwono,2015)

3) Pada kehamilan, pembesaran rahim diinduksi oleh kombinasi

peningkatan ukuran rahim dan efek mekanis dari tekanan

internal pada dinding rahim saat janin berkembang di dalam

rahim. Karena telah diregangkan selama kehamilan

sebelumnya, tonus otot akan mengendur lebih dari sekali

selama kehamilan. (Ilmu Kebidanan Sarwono,2015).

2. Gestasi 40 minggu 1 hari

a. Data Subjektif :

1) HPHT tanggal 15 juli 2020

2) UK 10 bulan

b. Data Objektif :

1) TP tanggal 22 April 2021

2) UK 40 minggu 1 hari

3) TFU 33 cm

c. Analisa dan Interpretasi Data

1) Menggunakan hitungan kalender, usia kehamilan 40 minggu 1

hari (kehamilan 30-40 minggu) menunjukkan bahwa

pertumbuhan perut sesuai usia kehamilan dari HPHT pada


60

tanggal 15 Juli 2020 sampai dengan tanggal pemeriksaan

yaitu pada tanggal 22 April 2021.

2) Pada tanggal 15 Juli 2020, hari +7, bulan -3, dan tahun +1,

menurut rumus Neagle dari HPHT, tafsiran persalinan adalah

22 April 2021, dan lama kehamilan diperoleh sampai dengan

22 April 2021 adalah 40 minggu 1 hari.

3) Perubahan fisik yang paling menonjol pada ibu hamil ialah

bertambah besarnya perut. (Ilmu Kebidanan Sarwono

Prawihardjo, 2016 Hal.27)

3. PUKI

a. Data Subjektif : janin bergerak aktif dan sering dirasakan

disebelah kanan perut ibu.

b. Data Objektif : palpasi leopold II teraba tekanan yang keras,

lebar dan datar seperti papan DJJ terdengar

kuat, jelas dan teratur dengan frekuensi

146x/menit di sebelah kiri perut ibu.

c. Analisa dan Interpretasi Data

1) Terdapat gerakan janin yang dirasakan di sebelah kanan perut

ibu, didukung oleh hasil pemeriksaan pada palpasi Leopold II

teraba tekanan yang keras, lebar dan rata seperti papan pada

sisi kiri perut ibu, auskultasi DJJ terdengar kuat, jelas, dan
61

teratur menunjukkan janin bagian belakang, sedangkan sisi

kanan teraba bagian kecil janin. (Obstetric Fisiologi 2014, Hal

135).

2) Kedua telapak tangan perlahan akan merasakan kedua sisi

perut ibu, tepatnya di daerah pusar untuk mengidentifikasi dan

menentukan punggung kiri dan kanan bayi, menurut Leopold

II.

4. Persentase Kepala

a. Data Subjektif : (-)

b. Data Objektif : palpasi leopold III kepala teraba bulat, keras

dan melenting.

c. Analisa dan Interpretasi Data

Teraba bagian keras, bulat dan melenting saat melakukan

palpasi Leopold III menunjukkan bahwa persentasenya ialah

kepala (Ilmu Kebidanan Sarwono, 2007. Hal. 137)

5. BDP

a. Data Subjektif : (-)

b. Data Objektif : Palpasi leopold IV kepala sudah tidak

bisa digerakkan pertanda kepala sudah

masuk dalam panggul.

c. Analisa dan Interpretasi Data


62

Bagian terendah janin sudah tidak dapat digerakkan dan

kedua jari pemeriksa tidak dapat bertemu, menunjukkan bahwa

kepala telah memasuki panggul. (Waode Aliah, 2008 Hand Out

Asuhan Kebidanan-Kehamilan).

6. Hidup

a. Data Subjektif : Pergerakan janin diraskan ibu.

b. Data Objektif : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan

frekuensi 146x/menit di sisi kiri perut ibu.

c. Analisa dan Interpretasi Data

Janin dianggap hidup jika DJJ terdengar jelas, berulang-ulang,

dan ibu merasakan gerakan janin aktif yang semuanya

menunjukkan bahwa janin dalam keadaan sehat. (Obstetric 2011,

Hal. 184).

7. Tunggal

a. Data Subjektif :

1) Pergerakan janin dirasakan hanya pada satu sisi yaitu sebelah

kanan perut ibu.

2) Tidak terdapat adanya riwayat keturunan kembar.

b. Data Objektif : Perut membesar sesuai usia kehamilan.

- Leopold I : TFU : 33 cm

- Leopold II : PUKI
63

- Leopold III : kepala

- Leopold IV : BDP

- LP : 98 cm

- TBJ : TFU X LP

: 33 x 98

: 3.234 gram

c. Analisa dan Interpretasi Data

1) Ibu hanya merasakan gerakan janin pada salah satu sisi

perutnya terutama sebelah kanan, terbukti dari hasil

pemeriksaan yang meraba 1 punggung, 1 kepala, dan bagian

kecil janin. Janin tunggal jika perut membesar sesuai usia

kehamilan.

2) Jika ekspansi perut sesuai untuk usia kehamilan dengan

punggung, kepala, dan bagian-bagian kecil janin dirasakan pada

saat palpasi, janin dianggap tunggal. (Asuhan Kebidanan

Kehamilan, 2014)

8. Keadaan Ibu Baik

a. Data Subjektif : (-)

b. Data Objektif :

1) Keadaan umum ibu baik.

2) Kesadaran composmentis.
64

3) Tanda-tanda vital dalam batas normal :

a) Tekanan Darah : 100/80 mmHg

b) Nadi : 82x/menit

c) Suhu : 36,2ºc

d) Pernapasan : 22x/menit.

c. Analisa dan Interpretasi Data

1) Dari hasil pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal

sebagai tanda bahwa keadaan umum ibu baik.

a) Tekanan Darah : systole 90 mmHg – 120 mmHg

b) Nadi : 60x/menit – 100 x/menit

c) Suhu : 36,5ºc – 37,5ºc

d) Pernapasan : 16x/menit – 24x/menit.

2) TTV dalam batas normal sebagai syarat untuk menilai

keadaan umum ibu. (Panduan Lengkap Kebidanan, 2009. Hal

142).

9. Keadaan Janin Baik

a. Data Subjektif : ibu bisa merasakan janinnya bergerak.

b. Data Objektif : pada saat auskultasi DJJ terdengar jelas, kuat

dan teratur pada sisi kiri perut ibu dengan

frekuensi 146x/menit.
65

c. Analisa dan Interpretasi Data :

1) Pernyataan ibu bahwa ia dapat merasakan janin bergerak

dikuatkan dengan hasil pemeriksaan auskultasi yang

menunjukkan bahwa DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur

pada perut ibu sebelah kiri dengan frekuensi 146x/menit.

2) Janin yang bergerak kuat dan teratur sekurang-kurangnya

sekali setiap jam atau sekurang-kurangnya 10 kali setiap 12

jam, dengan denyut jantung 120-160 denyut per menit dalam

keadaan sehat. (Saifuddin AB, 2002).

10. Inpartu Kala II

a. Data Subjektif :

1) Ibu mengatakan seperti ingin BAB

2) Ibu mengatakan ingin mengejan

b. Data Objektif :

1) VT pembukaan 10 (lengkap)

a) Vulva dan vagina : Normal

b) Portio : Melesap

c) Pembukaan : 10 cm (lengkap)

d) Ketuban : Pecah (-)

e) Presentase : Kepala

f) Penurunan : Hodge IV
66

g) Penumbungan : Tidak ada

h) Molase : Tidak ada

i) Kesan panggul : Normal

j) Pelepasan : Air dan Darah

2) Ibu mulai meneran

3) Adanya tekanan pada anus

4) Perineum nampak menonjol

5) Kepala bayi nampak di vulva

c. Analisa dan Interpretasi Data

Durasi antara pembukaan penuh dengan kelahiran bayi. Ini

berlangsung 30 menit hingga 3 jam pada primigravida, dan 5

hingga 30 menit pada multipara. Kala II persalinan berlangsung

kurang dari 20 menit pada multipara dan sedikit kurang dari 50

menit pada primigravida. (Sarwono,2011).

LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSE/MASALAH POTENSIAL

Tidak terdapat data yang mendukung adanya masalah potensial.

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Tidak terdapat data yang mendukung untuk di lakukannya tindakan

segera/kolaborasi.
67

LANGKAH V RENCANA ASUHAN

Tanggal 22 April 2021, pukul 10.50 WITA

A. Tujuan :

1. Keadaan ibu dan janin baik

2. Proses persalinan berlangsung normal

3. Ibu diberi dukungan oleh suami dan keluarga

B. Kriteria :

1. Keadaan ibu dan janin baik.

a. Kesadaran Composmentis.

b. Tanda – tanda vital dalam batas normal

Tekanan darah : Systole 90 mmHg – 120 mmHg

Diastole 60 mmHg – 90 mmHg

Nadi : 60x/i – 100 x/i

Suhu : 36,5 ͦ c – 37, 5 ͦ c

Pernafasan : 16x/i – 24 x/i

c. Pergerakan janin aktif yaitu minimal 10x/hari dalam 12 jam

atau 1x/jam.

d. DJJ dalam batas normal yaitu 120 – 160 x/i

2. Kala II berlangsung antara 5-30 menit pada ibu multipara.

3. Ibu didampingi oleh suami.


68

C. Rencana Tindakan

Tanggal 22 April 2021, pukul 10.55 WITA

1. Observasi tanda dan gejala kala II

Rasional : agar bidan dapat segara mempersiapkan diri dan meminta

ibu juga untuk siap mengejan setelah pembukaannya sudah

lengkap.

2. Pastikan apakah alat dan obat-obatan sudah lengkap.

Rasional : agar alat dan obat bisa segera digunakan apabila

pembukaan sudah lengkap.

3. Kenakan celemek untuk melindungi diri.

Rasional : agar terhindar dari cipratan cairan amnion dan darah.

4. Semua perhiasan tanggalkan, cuci tangan 7 langkah kemudian

keringkan dengan handuk bersih.

Rasional : agar perhiasan tidak terkena darah dan tidak tertinggal di

dalam tubuh klien.

5. Gunakan handscoon pada tangan yang akan digunakan untuk

melakukan VT.

Rasional : supaya tangan terhindar dari kotoran dan cairan seperti

darah,air ketuban, dll.

6. Gunakan tekhnik 1 tangan, hisap 10 IU oxytocin dengan jarum suntik

ke dalam partus set.


69

Rasional : agar mudah diambil ketika akan digunakan.

7. Bersihkan vulva dan vagina dengan kapas savlon .

Rasional : agar dapat membantu melancarkan/melicinkan tangan ketika

dimasukkan ke dalam vagina ibu.

8. Lakukan pemeriksaan dalam (VT) Jam 12.15 WITA

Rasional : untuk memeriksa kemajuan persalinan.

9. Rendam handscoon selama 10 menit dalam larutan klorin 0,5 %

dengan keadaan terbalik.

Rasional : agar kuman dan bakteri mati.

10. Setelah terjadi kontraksi uterus maka dengarkan dan hitung DJJ.

Rasional : agar bisa memastikan bahwa keadaan janin baik-baik saja.

11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap.

Rasional : agar ibu mempersiapkan diri dengan mengatur napas dan

menyiapkan tenaga untuk meneran ketika diminta oleh

bidan.

12. Minta tolong kepada keluarga untuk membantu ibu menentukan posisi

mengedan.

Rasional : agar ibu merasa nyaman pada saat persalinan berlangsung.

13. Jika ibu memiliki keinginan untuk mengedan, maka pimpin ibu untuk

mengedan.

Rasional : agar ibu dapat mengetahui tindakan yang harus dilakukan


70

ketika sudah ada perasaan ingin mengedan.

14. Bila kepala janin terlihat 5 – 6 cm pada vulva, letakkan handuk bersih

dan kering pada perut ibu.

Rasional : handuk digunakan sebagai pengalas dan juga untuk

membungkus bayi pada saat bayi lahir.

15. Pasang duk steril ⅓ bagian di bawah panggul ibu.

Rasional : untuk melapisi bed dan menyerap darah agar darah tidak

menjalar kemana-mana.

16. Buka tutup partus set.

Rasional : untuk mempersiapkan alat agar dapat segera digunakan

dan tidak menghambat persalinan.

17. Pakai handscoon pada kedua tangan.

Rasional : untuk melindungi diri.

18. Ketika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm,

lapisi dengan kain dan lindungi perineum dengan satu tangan, tangan

yang lain menahan kepala bayi dan biarkan kepala keluar sedikit demi

sedikit.

Rasional : agar tidak menimbulkan banyak robekan.

19. Bersihkan wajah, mulut serta hidung bayi menggunakan kassa steril.

Rasional : agar jalan napas bayi lancar.

20. Cek apakah terdapat lilitan tali pusat pada leher bayi.
71

Rasional : agar bisa segera ditangani apabila ada lilitan tali pusat

pada bayi.

21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara otomatis.

Rasional : kepala bayi kembali memutar kearah punggung bayi untuk

menghilangkan torsi pada leher yang diakibatkan oleh

putaran paksi dalam.

22. Pegang kepala bayi secara biparetal setelah melakukan putaran paksi,

gerakkan kepala dengan lembut ke arah bawah dan distal untuk

melahirkan bahu depan bayi serta gerakkan ke arah atas untuk

melahirkan bahu belakang bayi.

Rasional : untuk memperlancar lahirnya badan bayi.

23. Tekhnik sangga susur untuk melahirkan badan bayi. Setelah badan

lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher serta punggung bayi,

sementara tangan kiri memegang tangan dan bahu depan.

Rasional : agar dapat memperkuat pegangan penolong pada bayi.

24. Lahirkan tubuh bayi dengan menyusuri punggung kearah bokong

sampai tungkai.

Rasional : supaya ketika lahir, tubuh bayi tidak bergerak bebas

sehingga dapat meminimalisir robekan perineum yang

terjadi.
72

25. Letakkan bayi di atas abdomen ibu dan segera lakukan penilaian

sepintas.

Rasional : untuk menilai apakah bayi dalam keadaan baik atau perlu

dilakukan pertolongan pertama pada bayi baru lahir.

26. Keringkan badan bayi mulai dari wajah, kepala serta bagian tubuh

lainnya tanpa membersihkan verniks kaseosa.

Rasional : agar badan bayi bersih dan mencegah bayi dari kehilangan

panas (hipotermi)

27. Jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi dan lakukan

pengurutan tali pusat menuju ke ibu dan pasang klem kedua dengan

jarak 2 cm dari klem pertama.

Rasional : agar dapat menghentikan transfer zat antara ibu dan bayi.

28. Pegang tali pusat menggunakan,satu tangan dan lindungi bayi dari

gunting serta potong tali pusat di antara 2 klem, kemudian pasang

penjepit tali pusat pada bayi.

Rasional : agar bayi terhindar dari kemungkinan terkena gunting.

29. Ganti handuk atau kain basah dengan kain bersih dan kering.

Rasional : agar bayi tidak mengalami hipotermi

30. Letakkan bayi di dada ibu untuk skin to skin dengan posisi tengkurap

kemudian selimuti bayi untuk dilakukan inisiasi Menyusui Dini (IMD).


73

Rasional : untuk membangun kasih sayang dan keterikatan antara ibu

dan bayi.

LANGKAH VI IMPLEMENTASI

Tanggal 22 April 2021, pukul 11.00 WITA

1. Mengobservasi tanda dan gejala kala II

Hasil : Ibu merasakan adanya dorongan untuk meneran, tekanan

pada anus, perineumnya menonjol dan vulva telah

membuka.

2. Memastikan apakah alat dan obat-obatan sudah lengkap.

Hasil :

a. Partus set terdiri dari 2 pasang handscoon, 2 buah kocher, 1 buah ½

kocher, gunting tali pusat, kassa steril, 2 klem tali pusat, dan penjepit

tali pusat ( Umbilical cord).

b. Hecting set terdiri dari 1 buah nalvoeder, 1 pinset anatomi, catgut,

gunting benang, tampon, spoit yang berisi obat anastesi dan pinset

cirugis.

c. Lain-lain larutan clorin 0,5%, larutan DTT, tempat sampah basah,

tempat,sampah kering, APD, kapas savlon, sarung ibu dan bayi serta

pembalut dan pakaian ibu dan bayi.

3. Mengenakan celemek untuk melindungi diri.

Hasil : Celemek sudah terpasang.


74

4. Menanggalkan semua perhiasan, mencuci tangan 7 langkah kemudian

mengeringkan dengan handuk bersih.

Hasil : Perhiasan di lepas dan tangan telah di cuci.

5. Menggunakan handscoon pada tangan yang akan digunakan untuk

melakukan VT.

Hasil : Handscoon telah di pakai pada tangan kanan

6. Menggunakan tekhnik 1 tangan, menghisap 10 IU oxytocin dengan jarum

suntik kemudian masukkan ke dalam partus set.

Hasil : Spoit telah terisi oxytocin dan dimasukkan kedalam partus set.

7. Membersihkan vulva dan vagina dengan kapas savlon .

Hasil : Vulva dan vagina telah di bersihkan

8. Melakukan pemeriksaan dalam ( VT ) Jam 12.15 wita

a. Vulva dan vagina : Normal

b. Portio : Melesap

c. Pembukaan : 10 cm (lengkap)

d. Ketuban : Pecah (-)

e. Presentase : Kepala

f. Penurunan : Hodge IV

g. Penumbungan : Tidak ada

h. Molase : Tidak ada

i. Kesan panggul : Normal


75

j. Pelepasan : Air dan Darah

9. Merendam handscoon selama 10 menit dalam larutan clorin 0,5%

dengan keadaan terbalik.

Hasil : Handscoon sudah direndam di dalam larutan clorin 0,5

% selama 10 menit.

10. Mendengar dan menghitung DJJ setelah terjadi kontraksi.

Hasil : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 156x/i

11. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap.

Hasil : Ibu mengerti dan mengetahui pembukaan sudah lengkap.

12. Meminta tolong kepada keluarga untuk membantu ibu menentukan posisi

meneran.

Hasil : Ibu dalam posisi semi fowler.

13. Memimpin ibu untuk mengedan jika ibu memiliki keinginan untuk

mengedan.

Hasil :Ibu mengerti dan mengikuti instruksi yang di berikan oleh bidan.

14. Meletakkan handuk bersih dan kering pada perut ibu bila kepala janin

terlihat 5-6 cm pada vulva.

Hasil : Handuk sudah di letakkan dia atas abdomen ibu.

15. Memasang duk steril ⅓ bagian di bawah bokong ibu.

Hasil : Duk steril telah di letakkan di bawah bokong ibu .

16. Membuka tutup partus set.


76

Hasil : Bak partus telah dibuka.

17. Memakai handscoon di kedua tangan.

Hasil : Handscoon telah terpasang di kedua tangan.

18. Melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain saat

kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm, tangan

yang lain menahan kepala bayi dan biarkan kepala keluar perlahan –

lahan.

Hasil : Kepala bayi telah lahir dan terjadi Ruptur perineum tingkat II

akibat penurunan kepala bayi yang terlalu cepat sehingga

penolong belum siap menyokong kuat dan kepala bayi sudah

keluar sebagian.

19. Membersihkan wajah, mulut serta hidung bayi dengan kassa steril.

Hasil : wajah, mulut dan hidung telah di bersihkan.

20. Mengecek apakah terdapat lilitan tali pusat di leher bayi.

Hasil : Tidak terdapat adanya lilitan tali pusat.

21. Menunggu sampai kepala melakukan putaran paksi luar secara otomatis.

Hasil : Kepala bayi sudah melakukan putaran paksi luar.

22. Pasca kepala bayi melakukan putaran paksi luar, pegang secara

biparetal dan dengan lembut kemudian gerakkan kepala ke bawah dan

distal untuk melahirkan bahu depan bayi serta gerakkan ke atas untuk

melahirkan bahu belakang bayi.


77

Hasil : Kedua bahu bayi sudah lahir.

23. Memakai tekhnik sangga susur untuk melahirkam badan bayi. Setelah

badan lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher serta punggung bayi,

sementara tangan kiri memegang tangan dan bahu depan.

Hasil : bahu kanan dan kiri bayi sudah lahir.

24. Melahirakn tubuh bayi dengan menyusuri punggung kearah bokong

sampai tungkai.

Hasil : Bayi lahir spontan, PBK Jam 12.20 WITA, segera menangis,

JK Laki-Laki, BBL : 3700 gram, PBL: 50 cm, LK: 35 cm.

25. Meletakkan bayi di atas abdomen ibu dan segera melakukan penilaian

sepintas.

Hasil : Bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan, pergerakan aktif,

bayi cukup bulan Apgar scroe 9/10.

26. Mengeringkan badan bayi mulai dari wajah, kepala serta bagian tubuh

lainnya tanpa membersihkan verniks kaseosa.

Hasil : Tubuh baik telah di keringkan dan di bungkus kain.

27. Menjepit tali pusat dengan klem ±3 cm dari umbilicus bayi dan lakukan

pengurutan tali pusat ke arah ibu dan pasang klem kedua 2 cm dari klem

pertama.

Hasil : Tali pusat telah di jepit dengan 2 klem.


78

28. Memegang tali pusat dengan satu tangan dan melindungi bayi dari

gunting serta potong tali pusat di antara 2 klem, kemudian pasang

penjepit tali pusat pada bayi.

Hasil : Tali pusat telah di potong

29. Mengganti handuk atau kain basah dengan kain bersih dan kering.

Hasil : Tali pusat telah di potong.

30. Letakkan bayi di dada ibu untuk skin to skin dengan posisi tengkurap

kemudian selimuti bayi untuk dilakukan IMD.

Hasil : Bayi sudah di IMD.

LANGKAH VII EVALUASI

1. Keadaan ibu dan janin dalam batas normal dengan ciri-ciri TTV dan

DJJ dalam batas normal.

a. Observasi TTV :

1) Tekanan darah : 100/80 mmhg

2) Nadi : 82x/menit

3) Suhu : 36,2ºc

4) Pernapasan : 22x/menit

b. Auskultasi DJJ 146x/menit

2. Persalinan berlangsung normal, Bayi lahir spontan, PBK Jam 12.20

WITA, segera menangis, JK Laki-Laki, BBL : 3700 gram, PBL: 50 cm,

LK: 35 cm.
79

3. Ibu diberi semangat dan dukungan oleh keluarga dan

tenaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai