Tugas Patologi Sistem Pencernaan
Tugas Patologi Sistem Pencernaan
PENYAKIT PADA
SISTEM PENCERNAAN
OLEH :
YULIANTI PATTANG
N111 12 351
PATOLOGI B
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
A. Sistem Pencernaan pada Manusia
ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah
akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi
bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan
dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus.
lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.
Morfologi :
- Lesi ini berupa ulkus kecil tungga atau multipel (biasanya garis tengah
- Biasanya lesi nyeri dan tampak dangkal dengan anyaman nekrotik
lateral lidah.
Etiologi :
usus besar.
Morfologi :
nafas, trauma), muncul vesikel kecil (garis tengah kurang dari 5 mm)
- Lesi paling sering terbentuk di bibir atau sekitar hidung, dan dikenal
Etiologi :
Morfologi :
- Timbul sebagai plak putih pada mukosa oral yang terdiri atas anyaman
dan fibris.
Etiologi :
populasi.
d. Leukoplakia
Morfologi :
Etiologi :
mengunyah).
- Yang keterkaitannya lebih lemah adalah gesekan kronis, misalnya akibat
gigi palsu yang pemasangannya kurang pas atau gigi yang bergerigi,
lesi ini.
Morfologi :
Lesi ini dapat menimbulkan nyeri lokal atau kesulitan menelan, tetapi
lidah) diabaikan.
Dasar mulut
leukoplakia.
mudah terlihat dan diraba yang akhirnya tumbuh seperti fungus, atau
mungkin mengambil pola pertumbuhan endofitik invasif dengan nekrosis
awal diagnosis kanker di bibir pada sekitar 50% kasus kanker di lidah,
dan pada lebih 60% dari mereka yang kankernya di dasar mulut.
Etiologi :
Pada awalnya tidak terasa nyeri dan tidak terdeteksi, terutama bila
Morfologi :
- Semua kelenjar liur (mayor dan minor), serta kelenjar lakrimalis, dapat
dan parainfluenza.
fungsi imun, atau mendapat obat yang menyebabkan dehidrasi oral atau
idiopatik.
Morfologi :
- Sel tumor membentuk duktus, asinus, tubulus, untai, dan lembaran sel.
- Sel epitel tampak kecil dan gelap serta berbentuk kuboid hingga
kumparan.
- Elemen epitel ini bercampur denga stroma jaringan ikat linggar yang
Etiologi :
disebabkan oleh eksisi yang tidak komplet, sifat multisentrik tumor, atau
a. Akalasia
Morfologi :
terhadap menelan.
Etiologi :
b. Esofagitis
Morfologi :
Etiologi :
Peradangan ini disebabkan oleh antara lain intubasi lambung
berkepenjangan, uremia, ingesit bahan korosif atau iritan, dan radiasi atau
kemoterapi.
c. Karsinoma esofagus
Morfologi :
(esofagus Barrett)
Etiologi :
Morfologi :
- Seringkali disebut nyeri ulu hati karena nyeri yang terjadi ketika cairan asam
- Terjadi karena adanya aliran balik (refluks) isi lambung ke dalam esofagus.
Etiologi :
sfingter esofagus atau tekanan di dalam lambung yang lebih tinggi dari
esofagus.
3. Lambung
a. Gastritis
Morfologi :
Gastritis Kronik :
terdiri atas infiltrat limfosit dan sel plasma di lamina propria, kadang-kadang
Gastritis Akut :
-Eoris dan pendarahan yang timbul mudah dilihat dengan endoskopi dan
- Gastritis akut mungkin lenyap dalam beberapa hari dengan mukosa normal.
Etiologi:
- Gastritis akut sering disebabkan oleh cedera kimia (misalnya alkohol, obat)
akibat obat.
b. Ulkus Peptikum
Morfologi :
- Lesi kronis, umumnya solitar, yang dapar terjadi di setiap bagian saluran
c. Karsinoma Lambung
Morfologi :
prognosis baik
Etiologi:
Adenokarsinoma Tipe-Intestinal
- Makanan;
1) Nitrit yan berasal dari nitrat (ditemukan dalam makanan dan air minum,
dan nitrosamida.
Karsinoma Difus
ditemukan)
kronis
d. Dispepsia
Morfologi :
-Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering
dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa
terbakar di perut.
Etiologi:
4. Usus Halus
a. Ulkus Duodenum
Morfologi :
- 90% Terjadi pada bulbus duodeni dan pendarahan sering pada dinding
Etiologi :
- Stress psikosial dan kecemasan kronis, obat ulsergenik, alkohol, dan
tembakau.
b. Obstruksi Usus
Morfologi :
- Gangguan (apapun penyebabnya) aliran isi usus sepanjang saluran usus
- Obstruksi usus kronis biasanya mengenai kolon akibat adanya karsinoma
- Terdapat dua jenis obstruksi usus : (1) Non-Mekanis (misalnya, ileus
usus. (2) Mekanis, terjadi obstruksi di dalam lumen usus atau obstruksi
Etiologi :
- Atoni usus dan peregangan gas sering timbul menyertai berbagai kondisi
traumatik, terutama setelah fraktur iga, trauma medula spinalis, dan fraktur
tulang belakang.
- Obstruksi mekanis; faktor usia, kanker kolon, benda asing dan kelainan
kongenital.
c. Divertikulosis
Morfologi :
Etiologi :
intralumen
5. PANKREAS
a. Pankreatitis
Morfologi :
sekresi pankreas.
Etiologi :
Pankreatitis Akut;
ECRP).
Pankreatitis kronis;
b. Karsinoma pankreas
Morfologi :
pleormorfik yang atipik telah diinfiltrasi oleh jaringan ikat fibrosa yang
padat.
- Dapat timbul bersama ikterus obstruktif, dan prognosis sangat buruk.
6. HATI
a. Hepatitis
b. Abses Hati
Morfologi :
- Biasanya timbul pada keadaan defisiensi imun –misalnya usia sangat
tulang.
- Abses hati piogenik (bakteri) dapat terjadi sebagai lesi tunggal atau
- Penyebaran bakteri melalui sistem arteri sistem arteri atau porta
Etiologi :
- Di negara yang sedang berkembang. Sebagian besar disebabkan oleh
- Di negara maju, abses hati akibat parasit jarang ditemukan dan umumnya
mengenai migran.
- Di dunia barat, abses akibat bakteri atau jamur lebih sering terjadi,
Morfologi :
neoplastik tersusun dalam pita lebar atau lamela yang dipisahkan oleh
jaringan fibrosa padat. Varian ini kebanyakan timbul pada wanita muda,
Etiologi :
lembab.
Morfologi :
- Asupan alkohol dalam jumlah sedang, dapat terjadi penimbunan butir-
- Pada asupan alkohol yang kronis, lemak tertimbun sampai tahap
e. Sirosis
Morfologi :
- Proses difus, irreversibel, ditandai dengan fibrosis dan regenerasi noduler
Etiologi :
Wilson.
Morfologi :
ikat fibrosa, dan berakhir dengan terjadinya regenerasi noduler sel hepar,
Morfologi :
- Prinsip cedera akibat obat dan toksin pada hati diklasifikasikan sebagai
reaksi yang dapat diduga (intrinsik) atau yang tidak dapat diduga
(idosinkratik).
- Reaksi obat yang dapat diduga dapat terjadi pada semua orang yang
- Reaksi yang tidak dapat diduga bergantung pada idiosikrasi pejamu,
penyebab.
Etiologi :
Morfologi :
Etiologi :
- Wanita, obesitas, dan diabetes melitus.
b. Kolangitis
Morfologi :
Etiologi :
- Hampir selalu disebabkan oleh infeksi bakteri pada lumen yang secara
normal steril
- Dapat terjadi akibat setiap lesi yang menghambat aliran empedu,
c. Kolesistitis
Morfologi :
- Hampir selalu dihubungkan dengan batu empedu dan terjadi sebagai
Etiologi :
Kolesistitis akut
- Umumnya obstruksi aliran keluar dari vesika felea oleh empedu.
Kolesistitis akut
d. Adenokarsinoma, kolangiokarsinoma
Morfologi :
Etiologi :
ulseratif.
e. Atresia Bilier
Morfologi :
- Penyumbatan pada saluran yang membawa cairan empedu dari hati ke
kandung empedu
Etiologi :
- Terjadi ketika saluran empedu di dalam atau di luar hati tidak
8. Usus Besar
Morfologi :
- Perubahan kebiasaan defekasi, pendarahan, nyeri, anemia, anoreksia,
Etiologi :
- Masih belum diketahui pasti, namun telah dikenali beberapa faktor
disposisi.
- Faktor disposisi; Hubungan antara kolitis ulseratif (yaitu tipe polip kolon
b. Kolitis Ulseratif
Morfologi :
- Reaksi peradangan daerah subepitel yang timbul pada basis kripte
Etiologi :
Tidak diketahui
Morfologi :
Etiologi :
Tidak diketahui
Morfologi :
- Merupakan kondisi sulit atau jarang untuk defekasi. Definisi ini bersifat
subjektif dan dianggap sebagai penurunan relatif jumlah air besar pada
individu.
Etiologi :
Morfologi :
- Penyakit yang ditandai dengan disfungsi pleksus mienterik di usus besar.
Etiologi :
- Disebabkan ketiadaan ganglion autonom kongenital yang mepmersarafi
dan kolon.
Morfologi :
- Hemoroid adalah dilatasi varises pleksus vena sub mukosa anus dan
perianus.
- Hemoroid interna adalah varises vena hemoroidalis superior dan media
- Keduanya adalah pembuluh darah yang melebar, berdinding tipis, dan
Etiologi :
- Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan oleh gangguan
pembesaran prostat, fibroid uteri, dan tumor rektum telah diajukan sebagai
etiologi hemoroid.
d. Karsinoma rektum
Morfologi :
- Terjadi perubahan kebiasaan buang air besar, yang menyebabkan diare
atau konstipasi.
- Darah yang nyata atau samar dalam feses merupakan tanda
kewaspadaan.
Etiologi :
- Terjadi dapat disebabkan diet zat makanan tinggi bahan fitokimia