Makalah Relasi Dan Fungsi
Makalah Relasi Dan Fungsi
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas kita ucapkan selain kata puja dan puji syukur
kehadirat ilahi rabbi yang senantiasa memberikan nikmat-Nya berupa kesehatan
dan kesempatan kepada kita sehingga dalam penyusunan makalah “Matematika
Diskrit” ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
Makalah ini kami susun sebagai pendukung dalam proses perkuliahan dan
sebagai bahan diskusi guna menyatakan pendapat dan saran dari teman-teman
namun dalam makalah ini pastilah terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran akan kami terima demi kualitas penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya saya sendiri
atau teman-teman pada umumnya.
A. RELASI
1. Pengertian Relasi
Antara elemen-elemen dari dua buah himpunan seringkali terdapat
suatu relasi atau hubungan tertentu. Relasi menurut bahasa berarti
hubungan. Dalam matematika, relasi atau hubungan menyatakan
hubungan antara anggota suatu himpunan dengan anggota himpunan yang
lain.
Relasi dari himpunan A ke himpunan B, artinya memetakan setiap
anggota pada himpunan A (x ∈ A) dengan anggota pada himpunan B (y ∈
B). Relasi antara himpunan A dan himpunan B juga merupakan
himpunan, yaitu himpunan yang berisi pasangan berurutan yang
mengikuti aturan tertentu, contoh (x,y) ∈ R. Relasi biner R antara
himpunan A dan B merupakan himpunan bagian dari cartesian product A
× B atau R ⊆ (A × B).
Contoh:
a. Terdapat empat siswa menyatakan mata pelajaran kesukaannya
sebagai berikut:
Ardi menyukai Bahasa Indonesia, Rini dan Indri menyukai
Matematika, dan Mirza menyukai IPA.
Dari pernyataan di atas terdapat dua himpunan yaitu:
A = himpunan siswa
= {Ardi, Indri, Mirza, Rini}
B = himpunan mata pelajaran
= {Bahasa Indonesia, Matematika, IPA}
Relasi antara anggota himpunan A ke himpunan B yang mungkin
adalah menyukai, menggemari, menyenangi, dsb.
Dari dua contoh di atas, himpunan A dan E disebut daerah asal (domain),
dan himpunan B dan F disebut daerah kawan (kodomain). Sementara itu
menyukai dan kurang dari disebut relasi. Himpunan semua anggota
kodomain disebut range atau daerah hasil.
Contoh :
A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {0, 2, 4, 6}
1 dikawankan dengan 2, 4, dan 6
2 dikawankan dengan 4 dan 6
3 dikawankan dengan 4 dan 6
4 dikawankan dengan 6
5 dikawankan dengan 6
a. Diagram Panah
Himpunan A sebagai domain (daerah asal) diletakkan di sebelah kiri,
dan himpunan B sebagai kodomain (kodomain) diletakkan di sebelah
kanannya. Relasi antara himpunan A dan B ditunjukkan dengan arah
panah. Seperti gambar di bawah ini!
d. Tabel
Dari contoh diatas, dapat dibuat tabel seperti dibawah ini :
A B
1 2
1 4
1 6
2 4
2 6
3 4
3 6
4 6
5 6
e. Matriks
Baris = domain
Kolom = kodomain
B
0 2 4 6
A
1 1 1 1 1
2 0 0 1 1
3 0 0 1 1
4 0 0 0 1
5 0 0 0 1
Bentuk matrik :
1 1 1 1 1
2 0 0 1 1
3 0 0 1 1
4 0 0 0 1
5 0 0 0 1
f. Graph Berarah
- Hanya untuk merepresentasikan relasi pada satu himpunan (bukan
antara dua himpuanan).
- Tiap unsur himpunan dinyatakan dengan sebuah titik (disebut
juga simpul atau vertex).
- Tiap pasangan terurut dinyatakan dengan busur (arc).
- Jika (a, b) ∈ R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke
simpul b.
- Simpul a disebut simpul asal (initial vertex)
- Simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex)
- Pasangan terurut (a, a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke
simpul a sendiri. Busur semacam itu disebut loop
Contoh :
Misalkan R = {(a, b), (b, c), (b, d), (c, c) (c, a), (c, d), (d, b)} adalah
relasi pada himpunan {a, b, c, d}.
4. Sifat-sifat Relasi
a. Refleksif
Sebuah relasi dikatakan refleksif jika sedikitnya: x ∈ A, xRx
Minimal
b. Transitif
Sebuah relasi dikatakan bersifat transitif jika:
xRy , yRz => xR ; (x,y, z) ∈ A
Contoh: R = {(a,d),(d,e),(a,e)}
c. Simetrik
Sebuah relasi dikatakan bersifat simetris jika:
xRy, berlaku pula yRx untuk (x dan y) ∈ A
Contoh:
A={a,b,c,d}
R={(a,a),(b,b),(c,c),(d,d),(a,b),(b,a),(c,d),(d,c)}
d. Asimetrik
Relasi asimetrik adalah kebalikan dari relasi simetrik
Artinya (a,b) ∈ R, (b,a) ∉ R
Contohnya: R = {(a,b), (a,c), (c,d)}
e. Anti Simetrik
Relasi R dikatakan antisimetrik jika, untuk setiap x dan y di dalam A;
jika xRy dan yRx maka x=y
g. Equivalen
Sebuah relasi R dikatakan equivalen jika memenuhi syarat:
1) Refelksif
2) Simeteris
3) Transitif
h. Partially Order Set (POSET)
Sebuah relasi R dikatakan terurut sebagian (POSET) jika memenuhi
syarat:
1) Refleksif
2) Antisimetri
3) Transitif
1. Operasi komposisi
Operai komposisi merupakan gabungan dari dua buah relasi yang harus
memenuhi syarat tertentu, yaitu jika R1 relasi dari A ke A dan R2 relasi
dari A ke A, maka relasi komposisi R1 dan R2, dinyatakan oleh R2°R1
berarti relasi R1 diteruskan oleh relasi R2. Syarat tersebut adalah jika (a, b)
∈ R1 dan (b, c) ∈ R2, maka (a, c) ∈ R2°R1.
1 0 1 0 0 1
R1 0 1 0 R2 0 1 1
1 1 1 1 1 0
Maka
0 0 1
R1 R2 0 1 0
1 1 0
1 0 1
R1 R2 0 1 1
1 1 1
C. FUNGSI
1. Fungsi dari Himpunan
Fungsi adalah bentuk khusus dari relasi. Sebuah relasi dikatakan fungsi
jika xRy, untuk setiap x anggota A memiliki tepat satu pasangan, y,
anggota himpunan B. Kita dapat menuliskan f(a) = b, jika b merupakan
unsur di B yang dikaitkan oleh f untuk suatu a di A. Ini berarti bahwa jika
f(a) = b dan f(a) = c maka b = c. Jika f adalah fungsi dari himpunan A ke
himpunan B, kita dapat menuliskan dalam bentuk : f : A → B artinya f
memetakan himpunan A ke himpunan B. Nama lain untuk fungsi adalah
pemetaan atau transformasi.
a 1
b 2
c 3
d
3. Fungsi Bijektif
Fungsi f: A → B disebut disebut fungsi bijektif jika dan hanya jika
untuk sembarang b dalam kodomain B terdapat tepat satu a dalam
domain A sehingga f(a) = b, dan tidak ada anggota A yang tidak
terpetakan dalam B.
Dengan kata lain, fungsi bijektif adalah fungsi injektif sekaligus
fungsi surjektif.
a 1
b 2
c 3
d 4
4. Fungsi Invers
Fungsi invers merupakan kebalikan dari fungsi itu sendiri
f:A®B di mana f(a) = b
f –1: B ® A di mana f –1(b) = a
Catatan: f dan f –1 harus bijective
5. Operasi Fungsi
(f + g)(x) = f(x) + g(x)
(f . g)(x) = f(x) . g(x)
Komposisi:
(f o g)(x) = f(g(x))
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulannya matematika disktrit adalah bagian dari matematika yang
mempelajari objek-objek diskrit. Di sini objek-objek diskrit diartikan sebagai
objek-objek yang berbeda dan saling lepas. Relasi dan fungsi merupakan
bagian dari matematika diskrit yang berhubungan dengan kehidupan sehari-
hari. Dengan mempelajari relasi dan fungsi tidak akan terjadi
kesalahpahaman dan memudahkan manusia dalam berkehidupan.
B. SARAN-SARAN
Dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan masih sangat
membutuhkan penambahan-penambahan, misalnya contoh-contoh dan
pembahasan yang mungkin masih belum bisa dimengerti dengan cepat oleh
yang sempat membacanya, kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna
bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
yenikustiyahningsih.files.wordpress.com/.../matdis-4-relasi-dan-fungsi...
mohamad-haris.blogspot.com/.../makalah-tentang- pengertian –dan manfaat.html
http://adekdik.wordpress.com/2008/09/23/matematika-diskrit-relasi