Anda di halaman 1dari 10

Contoh 1 Analisis Jurnal Pendidikan :

Model yang Dipilih :

Pengaruh Model Pembelajaran Arias Berbantuan Media Karikatur terhadap Pemahaman Konsep IPA.
Analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Isi :

Model Pembelajaran Arias sangat cocok digunakan untk memaksimalkan penanaman pemahaman
konsep IPA kelas IV SD. Model pembelajaran Arias merupakan model pembelajaran sederhana,
sistematik, bermakna, dan dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik. Untuk menunjang pembelajaran Arias, diperlukan suatu media
pembelajaran yaitu media karikatur. Media karikatur adalah salah satu jenis media pembelajaran visual
karena dapat dilihat, dipandang, diperhatikan dan disimak oleh siswa tentunya akan disenangi peserta
didik. Penggunaan media ini karena siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, sehingga menambah
semangat siswa. Media karikatur yang digunakan dalam proses pembelajaran contohnya berkaitan
tentang gambar makhluk hidup atau gambar alam yang dijadikan sebagai objek. Gambar tersebut
menyiratkan sebuah pesan mendalam tentang makhluk hidup dan lingkungannya.

Arias singkatan dari (siswa tidak akan malu lagi dalam menyampaikan pengetahuan yang telah mereka
miliki (assurance), mengembangkan daya nalar (relevance), menyampaikan ide melalui kegiatan diskusi
kelompok, membangkitkan minat siswa selama pembelajaran berlangsung (interest), memberikan
kesempatan untuk melakukan presentasi, mengemukakan pendapat. Setelah proses tersebut diberikan
tes (assessment), siswa diberikan penghargaan untuk dapat menumbuhkan rasa bangga pada siswa
terhadap hasil yang telah dicapai (satisfaction).

2. Hasil

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV di Gugus X Kecamatan Mengwi. Kecamatan
tersebut terdistribusi dalam empat sekolah yaitu SD No. 1 Penarungan, SD No. 2 Penarungan, SD No. 3
Penarungan, dan SD No. 4 Penarungan. Dari rata-rata pemahaman konsep IPA, diketahui kelompok
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Arias berbantuan media karikatur lebih
tinggi dari kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran
konvensional.
3. Kelebihan

Siswa dapat menemukan dan menkonstruksikan pengetahuannya sendiri, dapat menanamkan rasa
percaya diri pada siswa serta menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya pada materi tertentu, adanya
hubungan antara materi pembelajaran dengan kehidupan siswa, membuat mereka merasa apa yang
mereka pelajari berguna dan bermanfaat bagi kehidupannya, mencegah kebosanan.

4. Kelemahan:

Memerlukan waktu yang cukup banyak, membutuhkan bahan dan fasilitas yang lengkap sehingga
memerlukan biaya yang sangat mahal, guru masih belum dapat mengembangkan kreativitas yang
dimilikinya.

5. Saran:

Agar siswa selalu semangat dalam pembelajaran, guru harus memberikan suatu model dalam proses
belajar yang inovatif dan kreatif salah satunya adalah model Arias. Namun, guru juga diharapkan dapat
mengatur waktu menggunakan model tersebut semaksimal mungkin untuk meminimalisir siswa dalam
kebosanan, selain itu bahan atau fasilitas juga harus tetap ekonomis, selain murah, bahan yang dibuat
juga bervariasi (seperti menggunakan kertas karton warna, barang-barang bekas). Secara otomatis guru
didorong untuk selalu mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya dan siswa juga dituntut untuk tetap
kritis, mandiri, dan bersungguh-sungguh selama mengikuti pelajaran.

Contoh 2 Analisis Jurnal Pendidikan

Judul Jurnal

Penerapan Pendekatan Stm Berbantuan Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas
Iv Sd No.4 Suana Nusa Penida

1. Isi Jurnal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa melalui penerapan
pendekatan STM berbantuan audio visual. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan terjemahan
dari Science Teknology Society (STS) yaitu suatu usaha untuk menyajikan sains dan teknologi dalam
konteks pengalaman dan kehidupan manusia sehari-hari, dengan fokus isu-isu atau masalah-masalah
yang sedang dihadapi oleh masyarakat, baik bersifat lokal, regional, nasional maupun global yang
memiliki komponen sains dan teknologi. Dalam penerapan pendekatan STM, salah satu media yang
dapat membantu proses pembelajaran IPA dengan pendekatan STM di kelas adalah dengan
menggunaan media audio visual.

2. Kelebihan

Siswa belajar menemukan dan menyusun sendiri pengetahuan yang diperolehnya dari proses belajar
yang dilakukannya. Melatih kepekaan penilaian siswa terhadap dampak lingkungan sebagai akibat
perkembangan sains dan teknologi. Memberikan kesempatan kepada siswa yang kemampuannya
kurang untuk bertanya maupun mengemukakan pendapat, kelompok dibentuk lebih bersifat heterogen,
memberikan refleksi terhadap semua hasil pekerjaan siswa.

3. Kekurangan

Penerapan pendekatan STM tentunya sangat baik digunakan dalam pembelajaran karena selalu
mengaitkan materi dengan kehidupan serta lingkungan dunia nyata siswa. Akan tetapi, dalam proses
pembelajaran tidak bisa setiap hari langsung mengajak siswa ke dalam pokok obyek pembelajaran yang
ada dalam lingkungan.

4. Saran

Guru mampu menyampaikan materi dalam pembelajaran kemudian dikaitkan dengan kehidupan nyata,
karena dalam proses pembelajaran tidak bisa setiap hari langsung mengajak siswa ke dalam pokok
obyek pembelajaran yang ada dalam lingkungan. Maka dari itu penggunaan media pembelajaran akan
sangat membantu dalam penerapan pendekatan STM, karena media merupakan wadah dari pesan yang
oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.

Contoh 3 Analisis Jurnal

Judul Jurnal

Penerapan Model Kooperatif Tipe TGT dalam Peningkatan Pembelajaran IPA kelas IV SD N 1 Giritirto
Kec. Karanganyar tahun 2012/2013
Analisis isi dan hasil sebelum menggunakan model kooperatif tipe TGT yaitu:

Kognitif : Guru mengadakan pretes sebelum melaksanakan kegiatan tindak lanjut dan hasilnya yaitu 80%
siswa belum tuntas dan 20% siswa tuntas. Berarti dengan jumlah 30 siswa, 26 siswa yang tidak tuntas
dan 4 siswa saja yang tuntas dalam pembelajaran ini. Afektif : Siswa pasif karena guru hanya
menggunakan model ceramah, bersifat monoton dan yang disayangkan lagi tidak ada suatu media
pengajaran yang membuat tertarik. Psikomotorik : Siswa belum trampil untuk bertanya dan menjawab
serta berpendapat tentang suatu pembelajaran

Analisis isi dan hasil setelah menggunakan model kooperatif tipe TGT yaitu :

Kognitif : Peningkatan hasil belajar IPA semakin meningkat dengan hasil akhir yang memuaskan yaitu
peningkatan terjadi untuk hasil belajar IPA kelas IV, yaitu menjadi 2 siswa atau 7% yang belum tuntas
dan sisanya 28 siswa atau 93% sudah memenuhi nilai KKM. Sedangkan observasi pada pembelajaran IPA
pada guru dan siswa dengan dua siklus dan hasil yang terakhir adanya jumlah persentase rata-rata 86% ,
ternyata guru dan siswa sudah dapat bekerja sama. Pada pembelajaran proses juga mengalami
peningkatan dengan rata-rata persentase terakhir yaitu menjadi 80%. Ini menandakan bahwa guru dan
siswa sudah dapat bekerja sama dalam pembelajaran berlangsung dengan model kooperatif TGT. Afektif
: Siswa menjadi senang dan aktif mengikuti pelajaran IPA karena dikemas dalam bentuk dinamis dengan
menggunakan model ini. Psikomotorik : Siswa menjadi terampil bertanya, menjawab dan
mengemukakan pendapat, serta menghargai keragaman dalam kelompok untuk meningkatkan kerja
sama dalam model kooperatif tipe TGT.

Kelebihan dan kekurangan model kooperatif tipe TGT di kelas IV SD N 1 Giritirto

NO

KELEBIHAN

KEKURANGAN

1.

2.

3.

4.
5.

Siswa tidak bergantung kepada guru.

Lebih percaya diri.

Meningkatkan prestasi akademik siswa tersebut.

Mengembangkan kemampuan dan menguji pemahaman siswa.

Menumbuhkan rasa kerja sama.

Membutuhkan waktu yang relatife lama.

Pendapat yang tidak sama(pro dan kontra).

Penilaian yang bergantung dari hasil kelompok saja.

Saran

Menurut saran saya guru lebih mementingkan kebutuhan siswa untuk mencapai hasil dan tujuan
pendidikan yang baik. Selain itu guru juga lebih dapat kreatif untuk menumbuhkan kreatifitas dalam
media pembelajaran, agar siswa dapat lebih tertarik dan mendapatkan hasil yang sesuai dan baik.

Demikian informasi tentang contoh analisis jurnal pendidikan.

Penulis :

Ary Astuti

Ari Zuqnil

Desi Wulandari

Penuntut Ilmu

Contoh Analisis Jurnal Pendidikan


Muh Kahar Muh Kahar

1 year ago

Advertisements

ANALISIS JURNAL

Oleh : Muh. Kaharuddin Kaso

Nim: 16010103001 IAIN KENDARI Email : muh.kahar07@gmail.com

A. IDENTITAS JURNAL

1. Nama Jurnal : Varia Pendidikan

2. Volume : 27

3. Nomor : 2

4. Halaman : 123-129

5. Tahun Penerbit : ISSN: 0852-0976

6. Judul Jurnal : PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

7. Nama Penulis : Suri Margi Rahayu, Sutama

8. Studi Kasus : SMPN 9 Surakarta

B. ABSTRAK JURNAL

1. Jumlah Paragraf : 1 Paragraf

2. Halaman : Setengah Halaman

3. Ukuran Spasi : 1.0

4. Uraian Abstrak : Abstrak disajikan hanya dalam Bahasa Inggris. Di dalam Abstrak Penelis
mengemukakan tujuan dilakukannya Penelitian
5. Keyword Jurnal :facilities, infrastructure, maintenance, procurement, utilization

C. PENDAHULUAN JURNAL

Didalan pendahuluan jurnal penulis menggambarkan penulis menggambarkan realitas pendidikan masa
kini yang semakin bergantung pada faktor pelancar proses belajar mengajar di Sekolah yakni.
Kelengkapan sarana dan prasarana, profesionalitas sumber daya manusia, proses akademik serta
kualitas manajemen sekolah, hal inilah yang menjadi peranan penting. Dengan latar belakang demikina
penulis mejadikan SMP Negeri 9 Surakarta sebagai sampel penelitian karena sekolah sekolah ini
merupakan salah satu sekolah yang memberikan kebijakan dan pemenuhan perlengkapan sekolahnya
(Sarana dan Prasarana)

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Mendeskripsikan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidilkan di SMP Negeri 9 Surakarta

2. Mendeskripsikan Pemanfaatan dari Pengelolaan Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 9 Surakarta

3. Mendeskripsikan Perawatan Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 9 Surakarta.

E. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang diguanakan oleh penulis adalah penelitian Kualitatif yaitu penelitian yang lebih
memberikan tekanan makna berkaitan erat dengan nilai-nilai tertentu, lebih menekankan proses
daripada pengukuran, mendeskripsikan, menafsirkan dan membverikan makna dan tidak cukup dengan
penjelasan belaka, dan memanfaatkan multi metode dalam penelitian ( Sutama, 2012: 61)

F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Secara keseluruhan didalam pembahasan penulis sudah bisa memberikan data sesuai dengan tujuan
penelitian yang dikemukakan yaitu:

1. Mendeskripsikan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidilkan di SMP Negeri 9 Surakarta

2. Mendeskripsikan Pemanfaatan dari Pengelolaan Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 9 Surakarta

3. Mendeskripsikan Perawatan Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 9 Surakarta.


G. KESIMPULAN

Di kesimpulan penulis menguraikan kesimpulannya yang objektif secara pribadi dengan melihat subjek
yang telah diamati. Berikut uraian Kesimpulan penulis :

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SMP Negeri 9 Surakarta diawali dengan
pembuatan proposal. Proses pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan musyawarah bersama
tim pengembang sekolah. Tim yang ada di dalamnya adalah Kepala Sekolah, pengelola sarana dan
prasarana, guru, serta orangtua siswa melalui rapat komite. Pengadaan sarana dan prasarana
disesuaikan dengan skala prioritas kegiatan program. Dana yang digunakan diperoleh dari pemerintah,
dana sekolah maupun bantuan orangtua siswa.

Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SMP Negeri 9 Surakarta telah dimanfaatkan oleh seluruh
warga sekolah. Pemanfaatan sarana dan prasarana seperti laboratorium, LCD proyektor, dll disesuaikan
dengan materi dan metode yang akan digunakan oleh guru mata pelajaran. Guru tersebut mempunyai
tanggung jawab penuh dalam pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan.

Perawatan kelas dilakukan oleh setiap rombongan belajar. Untuk perawatan seluruh sarana dan
prasarana sudah ada pembagian area yang dibebankan tugas untuk merawat sarana dan prasarana
pendidikan sesuai dengan area masing-masing. Perawatan dilakukan secara berkala, sehingga dapat
dipakai dalam kurun waktu jangka panjang.

H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1. Kelebihan

Secara keseluruhan jurnal memiliki kelebihan yang menonjol, jika dilihat dari abstraknya penulis sudah
menggunakan abstrak dengan format Bahasa Inggris hal ini yang mendukung jurnal ini berpotensi
menjadi rujukan secara internasional. Kelebihan yang lain adalah dilihat dari metode penelitian yang
digunakan yaitu kualitatif menyajikan sebuah data dengan sangat valid dan dapat dipertanggung
jawabkan.

2. Kekurangan

Terlepas dari kelebihan yang dimilki jurnal ini tentunya ada satu kekurangan yang mengurangi nilai
kesempurnaan dari jurnal ini yaitu, Abstrak hanya disajikan dalam format Bahasa Inggris saja tidak
desertai dengan Bahasa Indonesia, hal ini sedikit menyulitkan pembaca yang tidak begitu mahir dalam
Bahasa Internasional.

I. DAFTAR PUSTAKA
1. Alimi, dkk. (2012). School Types, Facilities and Academic Performance of Students in Senior Secondary
Schools in Ondo State, Nigeria. International Education Studies. Vol. 5, No. 3, 44-48

2. Asiyai, Romina Ifeoma. 2012. Assessing School Facilities in Public Secondary Schools in Delta State,
Nigeria. An International Multidisciplinary Journal, Ethiopia. Vol. 6 (2), Serial No. 25, 192-205

3. Ayeni, Adelou & Adelabu. 2012. Improving learning infrastructure and environment for sustainable
quality assurance practice in secondary schools in Ondo State, South-West, Nigeria. International Journal
of Research Studies in Education. 2012 January, Vol. 1, No. 1, 61-68

4. Bawono, Suharjo. 2015. Pengembangan Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 1 Cawas Klaten. Jurnal
Nasional Manajemen Pendidikan. Vol. 10, No. 1, 79-89

5. Darmawan, Bowang. 2014. Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan. Jurnal Pelopor Pendidikan.Vol. 6, No. 2, 94-102

6. Ekundayo, Haastrup Timilehin. 2013. School Facilities As Correlates Of Students’Achievement In The


Affective And Psychomotor Domains Of Learning. European Scientifi c Journal. March Edition. Vol. 8, No.
6, 208-215

7. Esther. 2015. Principalship And Effective Management Of Facilities In Secondary Schools In Cross River
State, Nigeria. International Journal of Academic Research and Refl ection. Vol. 3, No. 1, 64-76

8. Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka.

9. Kompri. 2014. Manajemen Pendidikan 2. Bandung: Alfabeta

10. MKDK, Tim. 2011. Manajemen Pendidikan (Konsep dan Implementasi). Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

11. Lumpkin, Ronald. 2013. School Facility Condition and Academic Outcomes. International Journal of
Facility Management.Vol. 4, No. 3

12. Lunenburg, Fred. 2010. School Facilities Management. National Forum Of Educational Administration
& Supervision Journal. Vol. 27, No. 4, 1-7

13. Orunaboka, Tamunobelema Tammy dan Emeka Augustine Nwachukwu. 2012. Management of
Physical Education Facilities, Equipment and Supplies in Secondary Schools in Nigeria: issues and
challenges. Journal of Education and Practice. Vol 3, No 3, 43-47

14. Owoeye, Joseph Sunday, dan Philias Olatunde Yara. 2011. School Facilities and Academic
Achievement of Secondary School Agricultural Science in Ekiti State, Nigeria. Asian Social Science. Vol. 7,
No. 7, 64-74

15. Subadi, dkk. 2013. A Lesson Study as a Development Model of Professional Teachers. International
Journal of Education. Vol. 5, No.2, 102-114
16. Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D. Kartasura: Fairuz
Media. ______. 2014. Penelitian Tindakan PTK, PTS, dan PTBK. Kertasura: Fairuz Media.

17. Tohirin. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT
RajaGrafi ndo Persada

18. Xaba, M I. 2012. A Qualitative Analysis of Facilities Maintenance — a School

19. Governance Function in South Africa. South African Journal of Education. Vol. 32, No. 2, 215-226

Paraf

Penilai

Advertisements

Share this:

Categories: Academic, Pendidikan

Tags: Pendidikan

Leave a Comment

Penuntut Ilmu

Back to top

Advertisements

Anda mungkin juga menyukai