Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“ KIMIA ANALISIS KUALITATIF ”

Dosen Pengampu :
“ Dra Anna Juniar,M.Si. “

DISUSUN OLEH :

NAMA : INDIRA AVIZA


NIM : 4193210006
KELAS : KIMIA NK A 2019

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
BAB I....................................................................................................................................................1
PENGANTAR (IDENTITAS JURNAL)...............................................................................................1
1.1 IDENTITAS JURNAL..........................................................................................................1
1.2 RINGKASAN MATERI JURNAL:.......................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................4
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JURNAL...............................................................................4
2.1 KEUNGGULAN...................................................................................................................4
2.1.1 Kedalaman atau kelengkapan uraian materi...................................................................4
2.1.2 Keterkaitan Antar Konsep............................................................................................11
2.1.3 Kemutakhiran uraian materi dan referensi...................................................................12
2.2 KELEMAHAN....................................................................................................................12
2.2.1 Kedalaman atau Kelengkapan Uraian Materi...............................................................12
2.2.2 Keterkaitan Antar Konsep............................................................................................12
2.2.3 Kemutakhiran uraian materi dan referensi...................................................................12
Jurnal ini tidak memiliki kekurangan pada subbab ini, alasannya yaitu karena jurnal ini termasuk
jurnal yang novelty ( terbaru) dimana tahun terbit jurnal ini tahun 2017 yang kurun waktunya
tidak jauh dari terbitnya <10 tahun yang lalu...............................................................................12
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
1.1 KESIMPULAN....................................................................................................................13
Setiap jurnal pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, dimana kelebihan dan kekuranggan. Jurnal
ini memiliki pemahaman konsep dan pengaplikasian yang menarik................................................13
1.2 SARAN................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas “ Critical journal Review “ mata
kuliah KIMIA ANALISIS KUALITATIF ini hingga selesai. Adapun Tulisan ini merupakan
rangkaian sebuah Penelitian yang dibuat untuk mempermudah pemahaman dalam sebuah
materi pada mata kuliah ini.
Saya sangat mengharapkan bagi para pembaca khususnya bagi Mahasiswa yang
menggunakan atau membaca tulisan ini kiranya dapat lebih mudah memahami materi
perkuliahan dan selanjutnya dapat mencapai kompetensi yang diharapkan, saya juga banyak
mengucapkan terimakasih kepada segenap yang membantu terselesainya Review Jurnal ini.
Saya menyadari terdapat kekurangan dalam tulisan ini baik itu dalam bentuk
penulisan ataupun substansi. Untuk itu kepada berbagai pihak yang ingin memberi saran
dalam rangka perbaikan akan saya terima dengan sangat senang hati. Kepada semua pihak
yang berperan dalam penyusunan tulisan ini saya juga mengucapkan banyak terimakasih.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca .

Medan, 13 Maret 2020

IndiraAviza

i
BAB I

PENGANTAR (IDENTITAS JURNAL)


1.1 IDENTITAS JURNAL
JURNAL I

Judul Jurnal : Pengaruh Penggunaan Fotokatalis TiO2/Resin, TiO2/Zeolit


Dan TiO2/Karbon Aktif dalam Proses Fotoreduksi Ion Hg(II) dengan Metode SODIS
(Solar Desinfection Water)
Nama Jurnal : Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan
Volume : 11
Nomor :1
ISSN : e-ISSN 2356-1661
DOI : https://doi.org/10.23955/rkl.v11i1.4006
Tahun terbit : 2016
Halaman : 39-45
Penulis : Rosyid Ridho

JURNAL I I

Judul Jurnal : Imobilisasi TiO2 ke dalam Resin Penukar Kation dan


Aplikasinya sebagai Fotokatalis dalam Proses Fotoreduksi Ion Hg2+
Nama Jurnal : Jurnal FMIPA Universitas Gajah Mada
Volume :3
Nomor :2
ISSN : 1978 - 8193
Tahun terbit : 2013
Halaman : 93-99
Penulis : Rosyid Ridho , Endang Tri Wahyuni ,Sunanta

2
1.2 RINGKASAN MATERI JURNAL:
JURNAL I

Dari hasil karakterisasi XRD dan Energi band gap dapat disimpulkan bahwa telah
terbentuk fotokatalis TiO2/zeolit, TiO2/resin dan TiO2/karbon aktif dengan harga energi
band Gap (Eg) sebesar 3,608 eV, 3,38 eV dan 3,48 eV. Pada proses fotoreduksi
menunjukkan bahwa semakin lama waktu penyinaran maka akan meningkatkan
efektivitas fotoreduksi ion Hg (II), sedangkan semakin tinggi konsentrasi awal ion Hg(II)
mengakibatkan efektivitas fotoreduksi ion Hg(II) semakin rendah. Fotoreduksi terhadap
50 ml larutan Hg(II) 5 ppm dapat tercapai secara optimal oleh fotokatalis TiO2/zeolit,
yaitu sebesar 98,5% dengan waktu penyinaran selama 6 jam.

JURNAL II
1. Fotokatalis TiO2-Resin telah berhasil
dipreparasi dengan cara mempertukarkan
Ti(II) dengan resin penukar kation, yang
diikuti kalsinasi.
2. Kadar TiO2 dalam TiO2-Resin semakin
besar dengan kenaikan konsentrasi
Titanium Isopropoksida yang
dipertukarkan.
3. TiO2-Resin menunjukkan kemampuan
fotokatalis pada fotoreduksi ion Hg(II) yang
lebih tinggi daripada TiO2 serbuk. Karena
TiO2 dalam TiO2-Resin yang semakin besar
menghasilkan fotoreduksi yang semakin
besar, namun untuk kadar yang sangat besar
akan menurunkan efektivitas fotoreduksi.
4. Fotoreduksi maksimum terjadi dengan
menggunakan TiO2-Resin (96,09%) pada
kondisi pH= 4, massa TiO2-Resin 50 mg
dengan kadar TiO2 dalam TiO2-Resin 24%.

3
BAB II

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JURNAL

2.1 KEUNGGULAN

2.2 .1 Kedalaman atau kelengkapan uraian materi


JURNAL I

Jurnal yang saya review mengandung uraian materi yang cukup lengkap dilihat dari
pemaparan materi baik secara tulisan, ataupun dalam gaambar yang lebih
memperjelas materi yang cukup sistematis. Sesuai dengan sistematika dalam
penulisan jurnal, jurnal ini mengandung semua bagian-bagian pada isi jurnal, yaitu
terdapat:
1. Abstrak

Pada penelitian ini telah dilakukan proses pembuatan fotokatalis TiO2/resin,


TiO2/zeolit dan TiO2/karbon aktif yang selanjutnya dikarakterisasi dengan XRD dan
Energi Band Gap (Eg). Karakterisasi XRD bertujuan untuk mengetahui telah
terbentuknya fotokatalis. Sedangkan karaktererisasi Energi Band Gap (Eg) bertujuan
untuk mengetahui tingkat celah energi pada masing-masing fotokatalis dimana semakin
tinggi harga Energi Band Gap maka efektivitas fotoreduksi akan semakin tinggi. Hasil
dari karakterisasi XRD menunjukkan bahwa fotokatalis TiO2-resin, TiO2-zeolit, dan
TiO2/karbon aktif telah terbentuk, sedangkan hasil energi band gap untuk TiO2/zeolit
sebesar 3,608 eV, TiO2/resin sebesar 3,38 eV, sedangkan TiO2/karbon aktifadalah 3,48
eV. Didasarkan pada harga Eg tersebut diharapkan aktivitas fotokatalis TiO2/zeolit
lebih tinggi daripada fotokatalis yang lain. Pengujian aktivitas fotokatalis dilakukan
dengan mereaksikan 50 mg masing-masing fotokatalis untuk mereduksi 50 mL larutan
Hg (II) 5 ppm yang disinari oleh sinar matahari sebagai sumber cahaya dengan variasi
waktu penyinaran (1,2,3,4,5 dan 6 jam). Dari hasil penyinaran menunjukkan bahwa
semakin tinggi waktu penyinaran semakin tinggi % Hg tereduksi, dalam penelitian ini
efektivitas fotokatalis terbaik adalah TiO2/zeolit dengan efektivitas fotoreduksi pada
penyinaran 6 jam sebesar 98,5%. Pada tahap ini juga dipelajari pengaruh konsentrasi
Ion Hg (II) (0; 2,5; 5; 10; 20; dan 25) dengan waktu penyinaran 6 jam. Data yang
diperoleh menunjukkan semakin tinggi konsentrasi awal ion Hg, semakin rendah
efektivitas fotoreduksinya.
2. Pendahuluan

Proses fotoreduksi yang sering digunakan selama ini masih banyak yang menggunakan
lampu UV sebagai sumber cahaya, namun dalam penelitian ini digunakan metode
SODIS (Solar Disinfection Water). SODIS memanfaatkan energi cahaya dan panas
Matahari untuk menonaktifkan patogen melalui mekanisme sinergis Radiasi UV (200 -
400 nm) dapat diklasifikasi-kan sebagai UV A (320 - 400 nm), UV B (280 - 320 nm),
dan UV C (200 –280 nm). UV C diserap oleh lapisan ozon bersama dengan proporsi
UV B, karena itu UVA merupakan fragmen utama dari radiasi ultraviolet matahari yang

4
mencapai permukaan bumi (Byrne dkk., 2011). Sehingga dalam penelitian ini sumber
cahaya yang digunakan dalam proses fotoreduksi adalah cahaya matahari.

3. Metode Penelitian
- Bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah titanium (IV)
Isopropoksida, etanol absolut, resin (polistirene sulfonated), TiO2 degusa, karbon
aktif, zeolit alam, HgCl2, yang semuanya buatan Merck.Kertas saring Whatman 42
(Φ = 110 nm), dan akuabides buatan Laboratorim Kimia UNIBA. Penelitian ini
terdiri dari sintesis dan karakterisasi komposit TiO2/resin, TiO2/zeolit, dan
TiO2/karbon aktif serta uji fotokatalitik untuk detoksi ion Hg(II) melalui reaksi
fotoreduksi terkatalisis.

- . Preparasi dan karakterisasi

Fotokatalis Preparasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut. Larutan yang


mengandung Ti(IV) isopropoksida dalam etanol dan air sebanyak 100 ml ditambah
dengan 1 gram pengemban (zeolit, karbon aktif dan resin penukar kation) dan diaduk
selama 24 jam dengan pegaduk magnit. Selanjutnya dilakukan pemisahan dengan
kertas saring Whatman 42, sehingga diperoleh filtrat dan padatan. Padatannya
dikeringkan dan dikalsinasi pada suhu 200oC. Setelah itu, padatan tersebut siap untuk
dikarakterisasi dengan metode difraksi sinar X (XRD)maupun diuji sebagai fotokatalis.
Disamping itu, juga dilakukan pengukuran energi band gap (Eg) sebagai karakter suatu
fotokatalis, dengan cara membuat spektra UV-Vis. Diffusi reflekstansi pada panjang
gelombang 800-250 nm.
- Uji fotokatalitik masing-masing fotokatalis untuk fotoreduksi larutan Hg(II)

Proses fotoreduksi ion Hg(II) dilakukan dengan sistem batch dengan sinar matahari
secara langsung yang diaduk dengan magnetik stirer. Untuk itu, campuran yang terdiri
dari larutan Hg(II) dan komposit TiO2/Pengemban dimasukkan ke dalam erlenmeyer
disinari dengan sinar matahari sambil diaduk dengan pengaduk magnet dalam waktu
tertentu. Pemisahan filtrat dari padatannya dilakukan dengan cara penyaringan dengan
kertas Whatman 42. Filtrat yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan AAS teknik
uap dingin untuk menentukan konsentrasi ion Hg(II) sisa atau tidak tereduksi.Langkah
yang sama dilakukan untuk mempelajari pengaruh waktu fotoreduksi dengan cahaya
matahari, dan konsentrasi ion Hg(II) dengan waktu penyinaran optimum, terhadap
efektifitas fotoreduksi ion Hg(II). Untuk mempelajari pengaruh waktu penyinaran
dilakukan proses dengan menggunakan fotokatalis dengan massa 50 mg untuk 50 ml
larutan Hg(II) 5 ppm dengan variasi waktu penyinaran selama 1,2,3,4,5, dan 6 jam.
Pengaruh konsentrasi larutan Hg(II) dipelajari dengan cara yang sama, konsentrasi
larutan yang bervariasi yaitu 0; 2,5; 5; 10; 20, dan 25 ppm pada waktu dan massa
fotokatalis optimum.

4. Hasil dan Pembahasan Penelitian


5
Pengaruh konsentrasi awal larutan ion Hg(II) dipelajari untuk mendapatkan informasi
tentang konsentrasi ion Hg(II) maksimal yang dapat direduksi secara efektif dengan
menggunakan sejumlah tertentu fotokatalis. Untuk menyelidiki pengaruh konsentrasi
awal ion Hg(II) dilakukan dengan menyinari 50 mL larutan ion Hg(II) dengan
konsentrasi bervariasi selama 6 jam dan berat fotokatalis 50 mg. memperlihatkan secara
umum bahwa kenaikan konsentrasi awal larutan Hg(II) dari 2,5 – 25 ppm menyebabkan
penurunan % reduksi Hg(II). Penurunan ini terjadi karena % tereduksi dihitung dengan
cara membandingkan konsentrasi ion Hg(II) yang tereduksi dengan konsentrasi ion
Hg(II) awal. Pada konsentrasi awal ion Hg(II) 2,5 – 5 mg/L terlihat bahwa ion Hg(II)
tereduksi sangat tinggi yaitu berkisar 97,88% - 99,99%. Hal ini menunjukkan bahwa
pada interval konsentrasi yang rendah kenaikan konsentrasi awal ion Hg(II)
memberikan hasil fotoreduksi yang relatif besar terhadap jumlah ion Hg(II) mula-
mula.Namun untuk konsentrasi awal larutan ion Hg(II) yang cukup besar yaitu 10-25
mg/L, ternyata kenaikan konsentrasi memberikan % ion Hg(II) tereduksi yang lebih
rendah, yaitu berkisar dari 71,68% -89,05%. Pada konsentrasi yang relatif besar,
kenaikan konsentrasi menyebabkan meningkatnya kekentalan yang diakibatkan
kenaikan spesies Hg(II) dalam larutan, sehingga akan menghalangi tumbukan antara
ion Hg(II) dengan elektron sehingga efektivitas fotoreduksi menjadi berkurang. Selain
itu karena elektron yang tersedia pada sistem relatif tetap, maka meskipun jumlah ion
Hg(II) dalam larutan meningkat, efektivitas fotoreduksi relatif tidak berubah. Hal
tersebut menyebabkan ion Hg(II) yang mengalami fotoreduksi relatif lebih kecil jika
dibandingkan konsentrasi awal ion Hg(II), sehingga menghasilkan % ion Hg(II) yang
tereduksi relatif rendah.

JURNAL II

Jurnal yang saya review mengandung uraian materi yang cukup lengkap dilihat dari
pemaparan materi baik secara tulisan, ataupun dalam gaambar yang lebih memperjelas
materi yang cukup sistematis. Sesuai dengan sistematika dalam penulisan jurnal, jurnal ini
mengandung semua bagian-bagian pada isi jurnal, yaitu terdapat:
1. Abstrak

Dalam rangka mengembangkan bahan fotokatalitis TiO2 pada penelitian ini telah
dilakukan preparasi fotokatalis TiO2-Resin yang disertai dengan karakterisasi dan uji
aktivitas untuk proses fotoreduksi ion Hg(II). Preparasi imobilisasi ini dilakukan
dengan metode pertukaran ion yang di ikuti dengan kalsinasi pada suhu tertentu. Pada
preparasi telah dipelajari pengaruh konsentrasi Titanium Isopropoksida sebagai
sumber ion Ti(IV) terhadap TiO2-Resin yang dikarakterisasi dengan menggunakan
Difraksi Sinar X (XRD) dan Thermografimetri (TGA). Pada proses fotoreduksi ion
Hg(II) dipelajari pengaruh massa fotokatalis, kadar TiO2 yang terimobilisasi ke dalam
resin, konsentrasi Ion Hg(II), dan pengaruh pH. Proses fotoreduksi dilakukan dalam
suatu reaktor tertutup yang dilengkapi dengan lampu UV, yaitu dengan cara
menyinari campuran yang terdiri dari larutan ion Hg(II) dan serbuk fotokatalis TiO2-
Resin, disertai dengan pengadukan selama waktu tertentu. Hasil fotoreduksi dihitung
berdasarkan selisih antara konsentrasi ion Hg(II) awal dengan ion Hg(II) yang tak
tereduksi. Penentuan konsentrasi ion Hg(II) yang tak tereduksi dilakukan dengan

6
menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) teknik pembangkitan uap
dingin atau Cold Vapor Atomic Absorption Spectrophotometry (CV-
AAS).Pendahuluan Merkuri (Hg(II)) dan garamnya merupakan zat yang berbahaya
yang dapat tersebar luas di lingkungan. Sumber penyebaran antara lain aktivitas
berbagai industri (Cristian, et al, 1970), gas geothermal, dan ekstraksi emas metode
amalgamasi. Merkuri di lingkungan dapat mengalami bioakumulasi sehingga
konsentrasinya dapat meningkat ratusan kali. Merkuri merupakan senyawa yang
bersifat toksik

2. Metode Penelitian
- Bahan yang digunakan
Titanium (IV) Isopropoksida, TiO2 degusa, HgCl2, p-klorofenol, KCl, HCl 37%
(ρ= 1,19 g/mL, Mr = 36,46), Na2HPO4.2H2O, asam sitrat (C6H8O7.2H2O),
NaOH yang semuanya buatan Merck. Boraks (Na2B4O7.10H20) buatan BHD
Chemical Limited Poole England, pelet buffer pH 4 dan 7 buatan BDH Analar,
kertas saring Whatman 42 (Φ = 110 nm), dan akuabides buatan.

- Karakterisasi Fotokatalis TiO2-Resin


Karakterisasi dilakukan dengan metode difraksi sinar-x (XRD) guna identifikasi
TiO2-Resin, metode TGA untuk menentukan kadar TiO2. Disamping itu, juga
dilakukan pengukuran energi band gap (Eg) sebagai karakter suatu fotokatalis.
Spektra UV-Vis. Diffusi reflekstansi dibuat pada panjang gelombang 800-250 nm.

- Uji fotokatalitik TiO2-Resin untuk fotoreduksi larutan Hg(II)


Proses fotoreduksi ion Hg(II) dilakukan dengan sistem batch dalam reaktor yang
dilengkapi dengan lampu UV 40 watt dan plate magnetic stirer seperti pada gambar 1.
Untuk itu, campuran yang terdiri dari larutan Hg(II) dan komposit TiO2-Resin
dimasukkan ke dalam reaktor dan disinari dengan lampu UV sambil diaduk dengan
pengaduk magnet dalam waktu tertentu. Pemisahan filtrat dari padatannya dilakukan
dengan cara penyaringan dengan kertas Whatman 42. Filtrat yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan AAS teknik uap dingin untuk menentukan konsentrasi ion Hg
(II) sisa atau tidak tereduksi. Sementara padatan fotokatalis dikeringkan, dan di
simpan untuk keperluan uji kestabilan.

3. Hasil dan Pembahasan Penelitian

Pengaruh konsentrasi awal ion Hg(II) penting untuk dipelajari dalam


menunjukkanpengaruh konsentrasi awal Hg(II) dalam proses fotoreduksi dengan
fotokatalis TiO2-Resin.menunjukkan konsentrasi awal ion Hg(II) yang relatif rendah
yaitu 2,5 –5 mg/L memberikan fotoreduksi yang relatif tinggi yaitu sebesar 97,49%
dan 95,64 %. Interval konsentrasi yang rendah kenaikan interaksi antara ion Hg2+
dengan elektron lebih efektif sehingga akan meningkatkan efektivitas
fotoreduksi.Namun untuk konsentrasi awal ion Hg(II) yang cukup besar yaitu 10-25
mg/L, ternyata memberikan % ion Hg(II) tereduksi yang lebih rendah, yaitu berkisar

7
dari 87% -85%. Pada konsentrasi yang relatif besar, kenaikan konsentrasi dapat
meningkatkan kekentalan larutan sehingga akan menghalangi tumbukan antara ion
Hg(II) dengan elektron yang mengakibatkan rendahnya efektivitas fotoreduksi
(Devina, 2007). Selain itu karena elektron yang tersedia pada sistem relatif tetap,
maka meskipun jumlah ion Hg(II) dalam larutan meningkat, efektivitas fotoreduksi
relatif tidak berubah.

2.2.1 Keterkaitan Antar Konsep


JURNAL I

Keterkaitan antar konsep yang terdapat pada bagian-bagian jurnal ini, yang
dimana pada konsep yang menjadi materi jurnal saya adalah fotokatalis resin pada
fotoreduksi Hg(II) . Dimana pada judul jurnal yang saya review membahas mengenai
suatu proses fotoreduksi Hg(II) dan pada bagian-bagian abstrak , pendahuluan ,
metode dan hasil pembahasan membahas mengenai fotokatalis resin . Pada jurnal ini
konsep – konsepnya saling terkait mulai dari abstrak, pendahuluan, metode, hasil
pembahasan (analisis data ) dan terakhir pada kesimpulannya yang pada setiap bagian
isinya membahas mengenai peran Hg(II) pada proses fotokatalis . Dimana konsep
untuk memahami fotokatalis dalam jurnal ini sangat lengkap dan bisa dijadikan
bacaan yang tepat agar kita dapat tertarik dengan pelajaran kation.sebagaimana yang
terdapat pada jurnal tersebut banyak mahasiswa yang sulit dalam memahami
pengaplikasian kation Hg salam fotokatalis.

JURNAL II
Keterkaitan antar konsep yang terdapat pada bagian-bagian jurnal ini saama
dengan jurnal yang I karena mereka menggunakan konsep dan metide yang hampir
mirip, yang dimana pada konsep yang menjadi materi jurnal saya adalah fotokatalis
resin pada fotoreduksi Hg(II) . Dimana pada judul jurnal yang saya review membahas
mengenai suatu proses fotoreduksi Hg(II) dan pada bagian-bagian abstrak ,
pendahuluan , metode dan hasil pembahasan membahas mengenai fotokatalis resin .
Pada jurnal ini konsep – konsepnya saling terkait mulai dari abstrak, pendahuluan,
metode, hasil pembahasan (analisis data ) dan terakhir pada kesimpulannya yang pada
setiap bagian isinya membahas mengenai peran Hg(II) pada proses fotokatalis .
Dimana konsep untuk memahami fotokatalis dalam jurnal ini sangat lengkap dan bisa
dijadikan bacaan yang tepat agar kita dapat tertarik dengan pelajaran
kation.sebagaimana yang terdapat pada jurnal tersebut banyak mahasiswa yang sulit
dalam memahami pengaplikasian kation Hg salam fotokatalis. Tetapi pada jurnal ini
lebih membahas mengenai penukar kation dan pengaplikasian Hg.

8
2.2.2 Kemutahiran Uraian Materi dan Referensi
JURNAL I DAN JURNAL II
Kemutakhiran uraian materi dan referensinya menurut saya adalah sebuah karya
tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesuai dengan perkembangan ilmu ,contoh
-contoh di dalam nya terbaru atau aktual dan menggunakan rujukan baru. Jurnal yang
saya review ini dikatakan sudah mutakhir dikarenakan jurnal ini merupakan jurnal
buatan tahun 2017. Yang kurun waktunya masih terbartu dari tahun sekarang ( tahun
2020 ).

2.3 KELEMAHAN

2.3.1 Kedalaman atau Kelengkapan Uraian Materi


JURNAL I

Pada jurnal ini kedalaman uraian materinya sudah cukup lengkap , namun
pada jurnal ini ada yang menggunakan bahasa yang sulit untuk
dimengerti dan perlu untuk mencari referensi dalam mengerti makna
dalam bahasa tersebut .
JURNAL II

Pada jurnal ini kedalaman uraian materinya juga sudah cukup lengkap, namun pada beberapa
metode untuk fotokatalis dalam pengaplikasian dan penukar kation yang agak sulit untuk dipahami
oleh pembaca.

2.3.2 Keterkaitan antar konsep


JURNAL I DAN JURNAL II

Pada jurnal ini keterkaitan antar konsepnya sudah sesuai antara


abstrak,pendahuluan,metode penelitian,hasil dan pembahasan yang ditujukan agar siswa
dapat memahami integral namun pada bagian hasil dan pembahasan tidak terdapat tabel
maupun diagram yang bertujuan untuk memahami konsep dalam pemahaman siswa itu
sendiri.

2.3.3 Kemutahiran uraian materi dan referensinya


JURNAL I DAN JURNAL II

Jurnal ini tidak memiliki kekurangan pada subbab ini, alasannya


yaitu karena jurnal ini termasuk jurnal yang novelty ( terbaru) dimana
tahun terbit jurnal ini tahun 2017 yang kurun waktunya tidak jauh dari
terbitnya <10 tahun yang lalu.

9
BAB III

PENUTUP

I.1 KESIMPULAN
Setiap jurnal pasti memiliki kelebihan dan kekurangan,
dimana kelebihan dan kekuranggan. Jadi dapat disimpulkan
dalam pada kedua jurnal ini memilikui tujuaan yang sama
yakni fotokatalis risen pada proses fotoreduksi Hg(II) yang
diaman pada salah satu jurnal ini fokus pada
pengaplikasiannya .Menurut saya kedua jurnal penelitian ini
sanagt baik untuk dijadikan sumber bacaan untuk kita agar
mengenal lebih jauh mengenai katin Hg2+ yang ternyata
banyak kegunaan untuk kehidupan di alam ini .
.

I.2 SARAN
Berikut adalah saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan.
1. Hasil penelitian ini baru sampai tahap pengembangan, oleh karena itu perangkat
ini dapat diujicobakan lebih lanjut untuk dieksperimenkan agar dapat diperoleh
perangkat yang lebih baik.
2. Pengembangan perangkat pembelajaran seperti ini hendaknya juga dikembangkan
untuk pokok bahasan lain dalam matakuliah yang lain.

10

Anda mungkin juga menyukai