Anda di halaman 1dari 16

Makalah Manajemen Strategis

“Strategi Perusahaan”

Dosen Pembimbing :
Elvi Rahmayanti,SE.,M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. M.Raihan Fadillah NIM : 1802111525
2. Ottry Maulana NIM : 18021111938
3. Rudi Ramli NIM : 1802110533
4. Anisah Balkis NIM : 1802124911
5. Dwi Marlyani NIM : 1802124177
6. Maya Arista NIM : 1802110388

JURUSAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2020

1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I :PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................................3
1.2.Rumusan Masalah.......................................................................................................3
1.3.Tujuan Penulisan.........................................................................................................3
1.4.Manfaat Penulisan.......................................................................................................3

BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Strategi Perusahaan................................................................................4
2.2. Tujuan-tujuan Strategi Perusahaan.........................................................................4
2.3. Konsep Strategi..........................................................................................................5
2.4.  Jenis-jenis Strategi Perusahaan...............................................................................10
2.5. Proses Perumusan Strategi ......................................................................................11
2.6. Studi Kasus.................................................................................................................11
BAB III : PENUTUP
3.1.  Simpulan ....................................................................................................................15
3.2.  Saran ..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengendalian manajemen merupakan keharusan dalam suatu organisasi yang
mempraktikkan desentralisasi. Sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk
mengimplementasikan strategi. Strategi yang dipilih sebuah perusahaan adalah bagian dari
lingkungan yang mempengaruhi desain sistem pengendalian manajemen. Tiap organisasi
memiliki strategi yang berbeda-beda, dan pengendalian harus disesuaikan dengan syarat
stratetgi spesifik.
Strategi yang berbeda memerlukan prioritas tugas berbeda, faktor penentu
keberhasilan berbeda dan keterampilan, prespektif, dan perilaku yang berbeda pula. Oleh
karena itu, yang seharusnya diperhatikan dalam desain sistem tersebut pengendalian adalah
apakah perilaku yang didorong oleh sistem tersebut merupakan perilaku yang diperlukan oleh
suatu organisasi.
1.2.Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan strategi perusahaan ?


2.      Apa saja tujuan dari strategi perusahaan ?
3.      Bagaimana Konsep strategi dalam suatu perusahaan?
4.      Apa saja jenis-jenis strategi perusahaan ?
5.      Bagaimana perumusan strategi dalam suatu perusahaan ?

1.3.Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, makan tujuan dari
penulisan proposal ini adalah memahami konsep strategi perusahaan serta tujuan-tujuan
umum dalam organisasi.
1.4.Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dari proposal ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memahami strategi perusahaan
2.      Menambah wawasan tentang tujuan-tujuan dalam strategi perusahaan
3.      Mampu menjelaskan tingkatan-tingkatan dan tipe-tipe dalam strategi perusahaan
4.      Untuk memahami implementasi dan pengendalian dalam strategi perusahaan

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Strategi Perusahaan


Pada awalnya kata “strategic” digunakan untuk kepentingan militer saja, tetapi
kemudian berkembang keberbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga,
(misalnya sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen
strategic, dan lain-lain.
Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghub-ungkan
keunggulan strategis perusahaan dengan tantanagan lingkungan, yang dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang
tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch,P.9,1989).
Sedangkan pengertian perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input)
dasar seperti bahan dan tenaga kerja yang dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang
atau jasa (output) kepada pelanggan. Hamper disemuya perusahaan mempunya tujuan yang
sama. Yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibagi menjadi tiga yaitu: perusahaan
jasa, perusahaan dagang, perusahaan manufaktur. Sedangkan bentuk perusahaan itu tersendiri
dibedakan menjadi tiga yaitu: badan usah perseorangan, bada usaha persekutuan dan badan
usaha perseroan.
Jadi, strategi perusahaan adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan
penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang penting dalam
mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan
sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan perpektif jangka panjang
keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.

2.2.     Tujuan-tujuan Strategi Perusahaan


Tujuan perusahaan merupakan hasil akhir dari rumusan strategi. Perusahaan
mengembangkan strateginya dengan mencocokan kompetensi intinya dengan perluasan
industri. Perumusan strategi merupakan proses yang digunakan oleh para eksekutif senior
untuk mengevaluasi keunggulan dan kelemahan sehubungan dengan peluang dan ancaman
yang ada lingkungan dan kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara
kompentensi inti perusahaan dengan peluang lingkungan. Strategi mendeskripsikan arah
umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan perusahaan
ditentukan oleh pemimpin manajemen puncak perusahaan yang bersangkutan, dengan
mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh para manajer senior lainnya, dan biasanya
kemudian diratifikasi oleh dewan direksi. Pada banyak perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan
biasanya dirancang oleh para pendirinya serta berlaku untuk generasi-generasi selanjutnya.
1.      Profitabilitas
Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan,
untuk itu di butuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud
adalah ratio-ratio keuangan. Ratio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen
berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dari investasi.

4
2.      Memaksimalkan nilai saham
Adalah tujuan yang semestinya bagi sebuah perusahaan yang mencari laba adalah
memaksimalkan nila pemegang saham yang mengacu pada harga pasar saham perusahaan.
Pertama, istilah “memaksimalkan” menyiratkan bahwa selalu ada cara untuk mendapatkan
jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Dalam pihak manajemen yang
mengindentifikasi seluruh alternative yang ada maupun efeknya terhadap profitabilitas.

3.      Pendekatan banyak stakeholder


Pendekatan stakeholder sebuah perusahaan bertanggung jawab pada banyak stakeholder,
yaitu:
a.   Pasar modal, dimana para pemegang saham public merupakan konstituennya sangat penting
(mencari suatu dana)
b.   Pasar produk, dimana para konsumenlah yang menjadi konstituennya (menjual barang atau
jasa)
c.   Pasar faktor, dimana yang menjadi konstituen utamanya adalah pegawai dan pemasok
perusahaan (sumber daya). Kekuasaan pegawai lebih penting daripada nilai pemegang saham.
Karena mereka beranggapan bahwa dengan memiliki saham mereka akan mendapatkan
keuntungan lebih banyak daripada berinvestasi dengan cara lain. Strategi mendeskripsikan
arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.

2.3 . Konsep Strategi


Perusahaan mengembangkan strateginya dengan mencocookan kompetensi intinya dengan
peluan industri.Perumusan strategi merupakan proses yang digunakan oleh para eksekutif
senior untuk mengevalausi keunggulan dan kelemahan sehubungan dengan peluang dan
ancaman yang ada lingkungan dan kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara
kompetensi inti perusahaan dengan peluang lingkungan
  Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan :
1.     strategi untuk organisasikeseluruhan
2.     struktur untuk unit bisnis dalam organisasi.
Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk
mencapai tujuannya. Perusahaan mengembangkan strateginya dengan mencocokkan
kompetensi intinya dengan peluang industri. Menurut Andrews, perumusan strategi
merupakan proses yang digunakan oleh para eksekutif senior untuk mengevaluasi keunggulan
dan kelemahan sehubungan dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan dan
kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara kompetensi inti perusahaan
dengan peluang lingkungan. Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan: (1) strategi untuk
organisasi keseluruhan, dan (2) strategi untuk unit bisnis dalam organisasi. Sekitar 85 % dari
perusahaan industry Fortune 500 di AS memiliki lebih dari satu unit bisnis dan sebagai
akibatnya merumuskan strategi pada kedua tingkatan.

Tingkatan Strategi Isu Strategi kunci Opsi strategi Generik Tingkatan Organisasi

5
primer yang terlibat
Corporate level Apakah kita ada Industri tunggal. Kantor Korporat
(tingkat dalam bauran Diversifikasi yang
korporat/organisasi industri yang tepat? berhubungan.
keseluruhan) Apa industry atau Diversifikasi yang
sub industry yang tidak berhubungan
harus kita masuki?
Business unit level Apakah yang Membangun, Kantor korporat dan
(tingkat unit bisnis) seharusnya menjadi mempertahankan. manajer umum unit
misi dari unit bisnis Memanen. Menjual. bisnis.
tersebut. Bagaimana BIaya rendah. Manajer umum unit
unit bisnis harus Diferensiasi bisnis
bersaing untuk
mewujudkan
misinya?

2.3.1. Strategi Tingkat Perusahaan/Korporasi

     Strategi yang menitikberatkan pada pertanyaan jangka panjang dan luas mengenai bisnis apa
yang akan dimasuki oleh suatu organisasi dan apa yang diinginkan dalam bisnis tersebut
(Coulter, 2002: 250).
    Suatu cara bagaimana perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan koordinasi dari
aktivitas multipasarnya (Collis & Montgomery, 1998: 5) Strategi Korporat adalah mengenai
keberadaannya ditengah-tengah bauran bisnis yang tepat .
Masalah yang dihadapi dalam strategi tingkat korporat adalah :
1.     Definisi bisnis dimana perusahaan  akan berpartisipasi .
2.     Penugasan sumberdaya antara bisnis-bisnis tersebut
       Analisis strategi Tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang
akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan,bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang
akan didivestasi.
Strategi tingkat korporat,perusahaan dapat diklasifikasikan tiga kategori :
1.     Perusahaan dengan industri tunggal beroperasi dalam salah satu bisnis.
2.     Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan beroperasi dalam beberapa industri.
3.     Perusahaan dengan bisnis yang tidak berhubungan beroperasi dalam bisnis yang tidak
saling berhubungan satu sama lain.
Strategi korporat adalah mengenai keberadaan di tengah-tengah bauran bisnis yang
tepat. Oleh karena itu, strategi korporat lebih berkenaan dengan pertanyaan di mana
sebaiknya bersaing dan bukannya bagaimana bersaing dalam industry tertentu; yang
merupakan strategi unit bisnis.
Pada tingkat korporat, masalahnya adalah :
1)    Definisi bisnis di mana perusahaan akan berpartisipasi, dan
2)    Penugasan sumber daya antar bisnis-bisnis tersebut.
Jenis Strategi Korporat :
a.     Organisasi bisnis tunggal: beroperasi pada satu industri. Contoh: Coca Cola

6
b.     Organisasi multibisnis: beroperasi pada lebih dari satu industri. Contoh: PepsiCo (bisnisnya
makanan kecil (pritolay), minuman (pepsi, Diet pepsi), restoran (Pizza hut, KFC), dll.
Arah Strategi Korporat :
1)    Strategi pertumbuhan (growth strategy) : bagaimana menggerakkan organisasi ke depan.
  Bagi perusahaan: peningkatan omzet, laba, atau kinerja yang lain.
  Bagi organisasi nirlaba: peningkatan jumlah klien/masyarakat yang dilayani, perluasan
cakupan geografis, atau peningkatan program yang ditawarkan.
2)    Strategy stabilitas (stability strategy) : bagaimana menjaga organisasi agar stabil.
  Strategi stabilitas merupakan strategi jangka pendek, karena itu sebaiknya strategi ini tidak
digunakan organisasi dalam jangka waktu yang lama.
  Strategi stabilitas memberikan organisasi waktu “istirahat” dan mempersiapkan diri kembali
untuk menghadapi persaingan ke depan.
3)    Strategi pembaruan (renewal strategy) : bagaimana membalik kinerja organisasi yang
cenderung menurun.
Dua Tipe Strategi Pembaruan :
  Pengurangan (retrenchment) : Strategi jangka pendek yang didesain untuk mengatasi
kelemahan organisasi yang mengakibatkan penurunan kinerja organisasi.
  Perubahan haluan (turnaround) : Strategi yang didesain untuk situasi ketika kinerja
organisasi semakin memburuk.
Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis
yang akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan, bisnis
yang akan dikurangi perhatiannya, dan bisnis yang didivestasi (dijual).
Berkaitan dengan strategi tingkat korporat, perusahaan dapat diklasifikasikan ke
dalam salah-satu dari tiga kategori. Perusahaan dengan industri tunggal beroperasi dalam satu
lini bisnis. Exxon-Mobil yang bergerak dalam industri minyak bumi merupakan salah-satu
contohnya. Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan beroperasi dalam beberapa
industry, dan unit-unit bisnis tersebut memperoleh manfaat dari seperangkat kompetensi inti
yang umum. Procter & Gamble (P&G) adalah salah-satu contoh dari perusahaan dengan
diversifikasi yang berhubungan; perusahaan ini memiliki unit-unit bisnis dalam popok
(Pampers), deterjen (Tide), sabun (Ivory), pasta gigi (Crest), Shampo (Head & Shoulders),
dan produk konsumen bermerek lainnya. P&G mempunyai dua kompetensi inti yang
menguntungkan semua unit bisnisnya: (a) keterampilan inti dalam beberapa teknologi kimia,
dan (b) keahlian distribusi dan pemasaran produk konsumen dengan harga rendah melalui
supermarket. Perusahaan dengan bisnis yang tidak berhubungan beroperasi dalam bisnis yang
tidak saling berhubungan satu sama lain; hubungan antara unit-unit bisnis bersifat murni
financial. Textron contohnya. Perusahaan ini beroperasi dalam bisnis yang sangat
terdiversifikasi seperti dalam alat tulis, helicopter, gergaji besar, komponen mesih pesawat
terbang, forklift, alat mesin, penghubung khusus, dan mesin-mesin turbin gas. Pada tingkat
corporat, salah-satu dimensi yang paling signifikan di mana konteks strategis berbeda adalah
tingkat dan jenis diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda.

     Kompetensi Inti dan Diversifikasi Korporat

7
    Unit-unit bisnis dari perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan mungkin akan
lebih buruk jika dipecah menjadi perusahaan-perusahaan yang terpisah.
    Perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan, dilain pihak tidak memiliki
sinergi operasi.

     Implikasi dari Desain Sistem Pengendalian


     Syarat perencanaan dan pengendalian perusahaan yang menggunakan strategi tingkat
korporat begitu berbeda.Masalah kunci desainer sistem pengendalian adalah bagaimana
striktur dan bentuk pengendalian akan berbeda antara ketiga jenis perusahaan terkait .
Penelitian telah menunjukkan bahwa, secara rata-rata, perusahaan dengan diversifikasi
yang berhubungan mencapai kinerja tinggi, perusahaan dengan industri tunggal mencapai
kinerja terbaik kedua, dan perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan tidak
mencapai kinerja baik dalam jangka waktu panjang. Hal ini disebabkan karena markas besar
korporat, dalam perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan mempunyai kemampuan
untuk mentransfer inti dari satu unit bisnis ke unit bisnis yang lain. Kompetensi inti adalah
kemampuan yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi dan
menambah nilai signifikan bagi pelanggan. Oleh karena itu, pertumbuhan berbasis
kompetensi dan diversifikasi mempunyai potensi untuk berhasil.
Contoh. Kompetensi inti yang merupakan kunci Honda adalah kemampuannya untuk
mendesain mesin-mesin kecil. Honda menggunakan kompetensi ini awalnya untuk memasuki
bisnis sepeda motor. Sejak itu, Honda meningkatkan kompetensinya dalam teknologi mesin
kecil di berbagai bisnis seperti mobil, pemotong rumput, mesin penyapu salju (snow blower),
mobil salju (snowmobiles), dan perangkat-perangkat luar ruang. Salah-satu kompetensi inti
Federal Express adalah pengetahuan logistiknya. Perusahaan ini menggunakan kompetensi
tersebut untuk menciptakan bisnis pengiriman surat dalam waktu semalam, Sejak itu,
perusahaan tersebut menggunakan kompetensi ini untuk memasuki bisnis di sector baru.
Misalnya, FedEx mengelola semua logistiknya (termasuk persediaan internal) untuk Laura
Ashley, sebuah perusahaan komestik terkemuka.
Strategi korporat adalah satu rangkaian dengan strategi industri tunggal di satu ujung
spectrum dan diversifikasi yang tidak berhubungan di ujung lain. Banyak perusahaan tidak
sesuai bila digolongkan ke salah-satu dari tiga kelas ini. Walaupun demikian, hampir semua
perusahaan dapat diklasifikasikan di sepanjang rangkaian tersebut. Lokasi perusahaan pada
rangkaian ini tergantung pada tingkat dan jenis diversifikasinya.
Syarat perencanaan dan pengendalian perusahaan yang menggunakan strategi diversifikasi
tingkat korporat begitu berbeda. Oleh karena itu, masalah kunci bagi desainer sistem
pengendalian adalah : Bagaimana struktur dan bentuk pengendalian akan berbeda antara
NuCor (perusahaan dengan industry tunggal), Procter & Gamble (perusahaan dengan
diversifikasi yang berhubungan), atau Textron (perusahaan dengan diversifikasi yang tidak
berhubungan) ?

2.3.2. Strategi Unit Bisnis

8
Strategi Unit Bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara
keunggulan kompetitif dalam masing-masing Industri yang telah dipilih oleh suatu
perusahaan untuk berpartisipasi.
Strategi unit bisnis bergantung pada dua aspek yang saling berkaitan :
1)    Misinya (apakah tujuan keseluruhannya ?)
2)    Keunggulan Kompetitifnya ( Bagaimana sebaiknya unit bisnis bersaing dalam Industrinya
untuk melaksanakan misinya ?)
       Dalam Mengembangkan Misi yang paling tepat bagi berbagai unit bisnis sering
dugunakan suatu model antara lain : bangun,pertahankan, panen, divestasi.
Keunggulan Kompetitif Unit Bisnis
Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya  untuk dapat
melaksanakan misinya .
Masalah yang berkaitan dalm mengembangkan keunggulan kompetitif  unit bisnis
antara lain :
1.     Apa struktur Industri ditempat unit bisnis beroperasi ?
2.     Bagaimana Unit bisnis seharusnya  mengeksploitasi struktur Industriu
3.     Apa yang akan menjadi basis unggulan kompetitif unit bisnis  ?

   Misi Unit Bisnis


Dalam perusahaan dengan diversifikasi, salah-satu tugas manajemen senior adalah
mengalokasikan sumber daya, yakni, membuat keputusan mengenai penggunaan kas yang
dihasilkan dari beberapa unit bisnis untuk mendanai pertumbuhan dalam unit bisnis lain.
Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu manajer tingkat korporat
dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Model-model ini menyarankan bahwa
perusahaan memiliki unit-unit bisnis dalam beberapa kategori, yang diidentifikasikan dengan
misinya; strategi yang tepat untuk setiap kategori yang berbeda.

     Analisis Industri


Menurut Porter, struktur Industri harus dianalisis berkaitan dengan kekuatan kolektif
dari 5 kekuatan persaingan yaitu :
1)    Intensitas persaingan diantara para pesaing yang ada.
2)    Daya tawar pelanggan.
3)    Daya Tawar Pemasok.
4)    Ancaman dari barang substitusi.
5)    Ancaman pendatang baru yang masuk Industri

     Keunggulan Bersaing Generik


Porter mengklaim bahwa unit bisnis mempunyai dua cara generik untuk merespon
terhadap kesempatan dalam lingkungan eksternal  dan mengembangkan keunggulan
kompetitif yang berkesinambungan yaitu Biaya Rendah dan Diferensiasi.

2.4.   Jenis-jenis Strategi Perusahaan

9
1.      Strategi Integrasi
Integrasi kedepan, integrasi kebelakang, integrasi horizontal, kadang semuanya disebut
sebagai integrasi vertikal. Strategi vertikal memugkinkan perusahaan dapat mengendalikan
para distributor, pemasok, dan pesaing.
2.      Strategi Intensif
Adalah bertujuan untuk penetrasi pasar, dan pengembangan prodluk kadang disebut strategi
intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan
dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

3.      Strategi Diversifikasi


Terdapat tiga jenis strategi diverifikasi, yaitu:
a.       Diversifikasi konsentrik adalah menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait
pelanggan.
b.      Diversifikasi horizontal adalah menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait auntuk
pelangganyang sudah ada.
c.       Diversifikasi konglomerat adalah menambah produk atau jasa baru yang tak terkait dengan
yang ada saat ini.

4.      Startegi Defensif


Disamping integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan
strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.
Rasionalisasi biaya, terjadi ketika sutau organisasi melakukan restruktuasi melalui
penghematan biaya dan asset untuk meningkatkan kembalian penjualan dan laba sedang yang
sedang menurun. Rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompentensi pembeda
dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi berkerja dengan
sumber daya yang terbatas dan menghadapi tekanan dari pemegang saham, karyaawan dan
media.
Divestasi adalah menjual suatu divisi tau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan
untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunkan untuk akuisisi atau invetasi
strategi lebih lanjut.

5.      Strategi Umum Micheal Porter

Menurut porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh
keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan
ketiganya strategi umum.

1.      Kepemimpinan Biaya (cost leadership)


Cost leadership menekankan pada upaya memproduksi prodik-produk standar pada tingkat
harga yang sangat rendah persatuan harga bagi para konsumen yang sensitive terhadap harga
2.      Differensial (differentitation)

10
Adalah suatu strategi yang bertujuan untuk menghasilkan produk-produk dan jasa yang
dianggap spesifik dalam bidang industry dan ditujukan kepada para konsumen yang tidak
sensitive terhadap harga.
3.      Focus (focus)
Suatu strategi untuk menghasilkan produk-produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan para
kelompok kecil konsumen.

2.5. Proses Perumusan Strategi terdiri dari 3 tahapan yaitu:


1.      Formulasi Stratetgi
Formulasi strategi terdirir dari serangkaian kegiatan yang meliputi:
-  Menentukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan internal
-  Mengindentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman eksternal
-  Membuat visi dan misi bisnis
-  Menetapkan tujuan jangka panjang
-  Membangun strategi-strategi alternative
-  Memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan

2.      Implementasi Strategi


Membuat tujuan jangka pendek, mebuat kebijakan-kebijakan, melakukan desain struktur
organisasi, mengalokasi dan mengendaliakan sumber daya serta memanage perubahan
strategi

3.      Evaluasi dan Pengendalian Kinerja


-  Meninjau kembali faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang ada
sekarang
-  Mengukur kinerja, seperti: kinerja keuangan, kinerja penjualan, kinerja produksi, dan kinerja
lainnya
-  Mengambil tindakan-tindakan korektif

2.6 Studi Kasus


Strategi PT Tigaraksa Satria

Strategi merupakan suatu rencana tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan
bukan hanya tujuan jangka pendek, akan tetapi juga jangka menengah dan jangka panjang.
Untuk menyusun strategi perlu dilakukan analisis lingkungan baik eksternal (ETOP) maupun
internal (SAP), yaitu sejauh mana peluang dan ancaman/tantangan maupun kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Keputusan pilihan dan pelaksanaan strategi yang tepat dan terarah
menjadi penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi PT Tigaraksa Satria diharapkan
mampu membawa PT Tigaraksa Satria mewujudkan misinya yakni menjadi perusahaan
distribusi profesional terkemuka di Indonesia.

11
Strategi yang telah diterapkan oleh PT Tigaraksa Satria adalah mencakup strategi tingkat
bisnis, tingkat fungsional, tingkat perusahaan dan strategi pertumbuhan/perluasan usaha.

Strategi tingkat bisnis merupakan bisnis yang terjadi pada tingkat divisional, yang
menekankan pada posisi kompetitif untuk suatu produk atau segmen tertentu yang dilakukan
di suatu divisi. Setiap bisnis merupakan bagian dari perusahaan. Setiap divisi di PT Tigaraksa
Satria merupakan unit bisnis strategi (SBU) yang merumuskan dan melaksanakan strateginya
sendiri dalam mencapai tujuan. Dalam operasinya, tiap unit bisnis dapat dikombinasikan
dalam satu SBU dengan strategi tunggal. Namun, apabila mereka tidak mampu, maka setiap
unit bisnis dalam SBU itu dapat dibagi dua atau lebih. Menyatu atau terpisah-pisah
tergantung pada kebutuhan strategi perusahaan.

Secara spesifik, strategi bisnis ini dimaksudkan untuk memberikan keunggulan berupa
keunggulan differentiation, cost leadership atau focus. Keunggulan kompetitif ini dapat
dicapai apabila terdapat kesesuaian antara kekuatan dan kelemahan perusahaan, peluang dan
ancaman lingkungan. Misalnya, SBU Sari Husada memproduksi produk formula susu bayi
dengan harga lebih murah yang memiliki pangsa pasar besar namun memberikan profit
margin yang rendah. Produk SBU Sari Husada dibuat di Indonesia dengan merek Indonesia
merupakan produk yang sehat dan bergizi, namun memiliki image kualitas yang lebih rendah
dibandingkan merek impor. SBU Sari Husada dapat menerapkan strategi keunggulan cost
leadership. Sedangkan SBU Sugizindo yang memproduksi produk nutrisi dengan merek
internasional terkenal, harga lebih mahal dan kualitas lebih tinggi. SBU Sugizindo lebih tepat
untuk menerapkan strategi keunggulan differentiation.

Strategi Fungsional

Strategi tingkat fungsional adalah upaya memaksimalkan sumber-sumber


produktivitas dalam membantu mengatasi hambatan pada strategi bisnis, strategi perusahaan
dan strategi internasional. Setiap fungsi dalam PT Tigaraksa Satria membangun strategi
secara bersama-sama yang dikenal dengan value chain. Masing-masing fungsi memiliki
peran yang unik dalam penambahan nilai bagi perusahaan secara menyeluruh dan masing-
masing fungsi memiliki konsumen tersendiri, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Misalnya, fungsi Finance menyedikan data keuangan kepada konsumennya fungsi lain di
perusahaan, sedangkan fungsi Commercial menyediakan layanan promosi baik untuk
konsumen internal SBU perusahaan maupun klien eksternal. Fungsi Commercial, Direct
Sales, Finance, General, Human Resource,

12
Distribution dan Market Development secara bersama-sama memfokuskan perhatian kepada
pelanggan dengan menggunakan seluruh sarana dan fasilitas yang ada di PT Tigaraksa Satria
serta memanfaatkan sistem informasi manajemen dan sumber daya manusia yang ada secara
akurat dan maksimal. Dalam melaksanakan tugasnya manajer berbagai fungsi berusaha untuk
mencapai paduan mutu, biaya dan kecepatan yang menguntungkan dan dapat diwujudkan.

Strategi Perusahaan

Pada perumusan strategi tingkat perusahaan, terlebih dahulu manajemen puncak


melakukan analisis dan diagnosis lingkungan eksternal, yaitu bagaimana peluang dan
ancaman (ETOP) serta lingkungan internal (SAP), yaitu bagaimana kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Eksekutif puncak dapat melakukan kerjasama memperluas usahanya termasuk
ekspansi melalui diversifikasi, yaitu suatu proses dengan penekanan dipusatkan pada
kepentingan pelanggan dan keunggulan kompetitif ke dalam SBU baru. Agar strategi
diversifikasi mencapai hasil yang maksimal, maka perlu dirancang melalui proses
perencanaan strategi formal yang memperhatikan setiap pelanggan yang dapat diraih dan
memaksimalkan sumber-sumber daya yang ada dalam PT Tigaraksa Satria.

Strategi Pertumbuhan / Perluasan Usaha

Pada saat ini PT Tigaraksa Satria sedang mempergunakan strategi pertumbuhan atau
perluasan usaha karena industri distribusi produk di Indonesia dalam keadaan tingkat
persaingan yang sangat ketat dan juga rawan sehingga posisi PT Tigaraksa Satria di pasar
relatif labil. PT Tigaraksa Satria melakukan ekspansi baik internal maupun ekternal.

Ekspansi internal PT Tigaraksa Satria dilakukan melalui produk dengan jalan


meningkatkan penjualan, laba dan bagian pasar produk perusahaan pada saat sekarang
dengan lebih cepat dibandingkan dengan masa lalu. Hal ini dapat dicapai dengan mencari
klien distribusi baru, penetapan harga baru yang lebih menarik dan bersaing, perubahan pada
layanan distribusi dan pemasaran misalnya memberikan konsultasi sebagai layanan tambahan
atau program promosi yang lebih variatif dan menarik.

Ekspansi eksternal PT Tigaraksa Satria dilakukan dengan mengakuisisi SBU baru


seperti Sari Husada yang memiliki karakteristik berbeda dari SBU lama. SBU lama memiliki
karakteristik memproduksi dengan merek internasional terkenal, image kualitas yang
terjamin dan harga yang relatif lebih mahal. Sedangkan produk SBU baru Sari Husada
memiliki karakteristik memproduksi produk dengan harga lebih murah dan image kualitas

13
yang lebih rendah dibandingkan merek SBU lama, dengan pangsa pasar besar namun
memberikan profit margin yang rendah.

Alternatif Strategi Lainnya

Pada dasarnya strategi yang telah ditempuh oleh PT Tigaraksa Satria telah tepat
selaras dengan tujuan yang ingin dicapai yakni menjadi menjadi perusahaan distribusi
profesional terkemuka di Indonesia. Alternatif strategi lainnya yang dapat diterapkan oleh PT
Tigaraksa Satria adalah Boston Consulting Group Portfolio Strategy dengan
mempertimbangkan berbagai faktor penting. Di samping itu, setiap strategi yang ditempuh
oleh PT Tigaraksa Satria sebaiknya bersifat fleksibel dalam arti memungkinkan perubahan
apabila ada tekanan dan kondisi yang menghendakinya.

14
BAB III
PENUTUP
3.1.                  Simpulan
Strategi adalah metode yang bersifat jangka panjang untuk melakukan tindakan yang
bersifat senantiasa meningkat dan terus-menerus. Strategi terdapat pada tingkatan dalam
organisasi yaitu strategi korporat, strategi bisnis dan strategi operasional. Proses perumusan
strategi dimulai dari tahap perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi serta
pengendalian kinerja.
Analisis lingkungan eksternal dapat dianalisis dengan model analisis LEPESTC yang
terdiri dari tujuh unsur yaitu faktor legal, ekologika, politik, ekonomi, sosial, tekhnologi dan
kompentensi. Model analisis lima kekuatan porter yang terdiri dari kekuatan menawar dari
pelanggan, kekuatan menawar dari pemasok, ancaman barang subsitusi, ancaman dari
pendatang baru dan persaingan porter mengemukakan bahwa strategi generik yang akan
kemungkinan organisasi memperoleh keunggulan kompetitif yaitu kepemimpinan biaya,
differensiasi, dan fokus. Analisis eksternal perusahaan digunakan rantai nilai E.

3.2.                  Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan kepada :
1.      Manajemen puncak dapat menyusun strategi perusahaan dalam jangka panjang dengan baik
2.      Pihak internal, untuk dapat berkerjasama dengan baik agar terwujudnya tujuan perusahaan

15
DAFTAR PUSTAKA
Sumarsan, Thomas (2013). Sistem pengendalian manajemen. indeks, Jakarta barat
Sekaran, Uma (2006). Research methods for business. Salemba empat, Jakarta
Ardi, wira (2013). Sistem pengendalian manajemen. www.google.com .mei

16

Anda mungkin juga menyukai