A. Perkawinan Sedarah
Apabila terjadi perkawinan acak, maka proporsi akan sama pada setiap angkatan,
tetapi apabila terdapat angka inbreeding yang tinggi maka proporsi orang normal dan
homozigot abnormal cenderung meningkat dengan mengorbankan heterozigot. Orang-orang
homozigot abnormal untuk penyakit keturunan resesif dapat mengalami kelainan yang berat
dan mungkin meninggal pada umur muda tanpa reproduksi (memberikan keturunan). Jadi
inbreeding (perkawinan keluarga) akan mengubah frekuensi gen resesif dalam populasi,
sehingga secara relatif lebih banyak dilahirkan individu-individu homozigot abnormal, yang
selanjutnya akan gagal untuk mewariskan gen mereka kepada generasi berikutnya. Jadi
perkawinan konsanguinitas akan mengurangi proporsi heterozigot dan seleksi alam akan
membuang individu-individu homozigot abnormal, sehingga hasilnya adalah kenaikan
proporsi homozigot normal. Frekuensi gen resesif yang berbahaya dalam populasi akan turun,
demikian pula angka mutlak homozigot yang mempunyai manifestasi sebagai penyakit
genetik resesif pada generasi berikutnya.
Pernikahan dalam islam sudah diatur dengan jelas dan dalam islam haram hukumnya
untuk menikahi seseorang yang memiliki hubungan darah seperti keluarga. Dalam islam
dikenal tiga golongan wanita yang haram dinikahi atau yang disebut mahram diantaranya
adalah wanita dengan nasab yang sama sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surat An
Nisa ayat 23 yang berbunyi
ُ 0ا0َن0َ ب0 َو0 ْم0 ُك0ُاَل ت0 ا0خ0َ 0و0َ 0 ْم0 ُك0ُت0 ا0 َّم0 َع0 َو0 ْم0 ُك0ُت0 ا0و0َ 0خ0َ 0َ أ0و0َ 0 ْم0 ُك0ُت0ا0َن0َ ب0 َو0 ْم0 ُك0ُت0 ا0َ ه0 َّم0ُ أ0 ْم0 ُك0 ْي0َ ل0 َع0ت
0ت 0ْ 0 َم0 ِّر0ُح
0َ 0ر0ْ 0َ أ0 ي0ِاَّل ت0ل0 ا0 ُم0 ُك0ُت0ا0َ ه0 َّم0ُ أ0و0َ 0ت
0 َن0 ِم0 ْم0 ُك0ُت0 ا0 َو0 َخ0َ أ0 َو0 ْم0 ُك0َ ن0 ْع0ض ِ 0خ0ْ 0ُ أْل0 ا0ت 0ُ 0ا0َن0َ ب0و0َ 0خِ 0َ أْل0ا
0 ُم0 ُك0ِئ0 ا0 َس0ِ ن0ن0ْ 0 ِم0 ْم0 ُك0 ِر0 و0 ُج0 ُح0 ي0ِ ف0 ي0ِاَّل ت0ل0 ا0 ُم0 ُك0ُ ب0ِئ0ا0َ ب0 َر0 َو0 ْم0 ُك0ِئ0 ا0 َس0ِ ن0ت 0ُ 0ا0َ ه0 َّم0ُ أ0و0َ 0 ِة0 َع0 ا0ض 0َ 0 َّر0ل0ا
0 ُل0ِ اَل ئ0ح0َ 0و0َ 0 ْم0 ُك0 ْي0َ ل0 َع0 َح0 ا0َ ن0 اَل ُج0َ ف0 َّن0 ِه0ِ ب0 ْم0ُ ت0 ْل0 َخ0 َد0ا0و0ُن0 و0 ُك0َ ت0 ْم0َ ل0ن0ْ 0ِ إ0َ ف0 َّن0 ِه0ِ ب0 ْم0ُ ت0 ْل0 َخ0 َد0 ي0ِاَّل ت0ل0ا
0ۗ 0ف 0َ 0َ ل0 َس0 ْد0َ ق0 ا0اَّل َم0ِ إ0ن0ِ 0 ْي0َ ت0خ0ْ 0ُ أْل0 ا0ن0َ 0 ْي0َ ب0ا0 و0 ُع0 َم0ج0ْ 0َ ت0ن0ْ 0َ أ0 َو0 ْم0 ُك0ِ اَل ب0ص 0ْ 0َ أ0ن0ْ 0 ِم0ن0َ 0 ي0 ِذ0َّل0 ا0 ُم0 ُك0ِئ0ا0َ ن0 ْب0َأ
0 ا0 ًم0 ي0 ِح0 َر0 ا0 ًر0و0ُ ف0 َغ0ن0َ 0 ا0 َك0َ هَّللا0 َّن0ِإ
23. Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-
saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara
ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-
anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu;
saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam
pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan
isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan
diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dari paparan tersebut jelas sekali bahwa islam melarang inbreending atau perkawinan
sedarah. Berdasarkan kajian sains ketika dua saudara menikah mak akan menghasilkan
keturunan yang cacat. Hal ini dikarenakan dua orang bersaudara tersebut memiliki gen yang
hampir mirip bahkan mungkin sama karena berasal dari orang tua yang sama. kemiripan gen
ini akan meminimkan gen pada keturunannya sehingga berpeluang besar untuk memunculkan
gengen resesif yang menimbulkan berbagai penyakit berbahaya. Hal ini menunjukan bahwa
sains sejalan dengan Al-Qur’an dan Al-Qur’an adalah sumber kebenaran.
0 ِء0 ا0 َس0ِّن0ل0 ا0ن0َ 0 ِم0 ْم0 ُك0َ ل0ب 0َ 0 ا0َ ط0 ا0 َم0ا0 و0 ُح0 ِك0 ْن0 ا0َ ف0ى0ٰ 0 َم0ا0َت0َ ي0 ْل0 ا0 ي0ِ ف0ا0و0ُ ط0س0ِ 0 ْق0ُاَّل ت0َ أ0 ْم0ُ ت0 ْف0 ِخ0ن0ْ 0ِ إ0َو
0 ْم0 ُك0ُن0 ا0 َم0 ْي0َ أ0ت 0ْ 0 َك0َ ل0 َم0 ا0 َم0و0ْ 0َ أ0ً ة0 َد0 ِح0 ا0و0َ 0َ ف0ا0و0ُ ل0 ِد0 ْع0َاَّل ت0َ أ0 ْم0ُ ت0 ْف0 ِخ0ن0ْ 0ِ إ0َ ف0ۖ 0 َع0ا0َ ب0 ُر0 َو0ث0َ اَل0ُ ث0 َو0ى0ٰ 0َ ن0 ْث0َم
0َ 0ِ ل0 َذ0ٰ 0ۚ
0ا0و0ُل0 و0 ُع0َاَّل ت0َ أ0ى0ٰ 0َ ن0 ْد0َ أ0ك
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang
yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah
lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
B. Teknologi DNA
Transfer materi genetik dengan teknologi rekombinan DNA merupakan suatu metode
penemuan baru untuk menghasilkan ternak transgenik. Ternak transgenic memperlihatkan
bermacam-macam fenotipe baru melalui ekspresi molekul DNA eksogen. Ternak transgenik
dihasilkan dengan injeksimikro gen ke dalam pronukleus sesaat setelah fertilisasi dan
sebelum terjadi pembelahan pertama zigot, selanjutnya ditanam di dalam rahim induk
pengganti.
Transfer gen (transgenik) artinya penyatuan stabil dari suatu gen dari spesies lain atau
bangsa ternak lain dalam satu spesies, sehingga gen itu berfungsi pada ternak penerima dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ternak transgenic adalah seekor ternak
yang DNA keturunannya telah ditingkatkan melalui penambahan atau penggantian DNA dari
sumber lain melalui rekombinan DNA. Para ilmuwan telah menggunakan teknologi tersebut
untuk mengembangkan ternak transgenik misalnya sapi transgenik yang mempunyai laju
pertumbuhan yang tinggi dan kualitas daging yang baik dan juga telah menghasilkan domba
transgenik yang mempunyai bulu yang tebal.