Anda di halaman 1dari 4

PERKAWINAN SEDARAH / INCEST DAN TEKNOLOGI DNA

A. Perkawinan Sedarah

Perkawinan sekerabat (inbreeding) adalah perkawinan organisme yang terkait erat


dalam kekerabatan. Ini bertentangan dengan tujuan biologis dari perkawinan, yaitu
pencampuran DNA.DNA manusia dibundel menjadi 23 pasang kromosom, di dalam setiap
kromosom ada ratusan ribu gen dan terlebih lagi, setiap gen memiliki dua salinan yang
dikenal sebagai alel.

Apabila terjadi perkawinan acak, maka proporsi akan sama pada setiap angkatan,
tetapi apabila terdapat angka inbreeding yang tinggi maka proporsi orang normal dan
homozigot abnormal cenderung meningkat dengan mengorbankan heterozigot. Orang-orang
homozigot abnormal untuk penyakit keturunan resesif dapat mengalami kelainan yang berat
dan mungkin meninggal pada umur muda tanpa reproduksi (memberikan keturunan). Jadi
inbreeding (perkawinan keluarga) akan mengubah frekuensi gen resesif dalam populasi,
sehingga secara relatif lebih banyak dilahirkan individu-individu homozigot abnormal, yang
selanjutnya akan gagal untuk mewariskan gen mereka kepada generasi berikutnya. Jadi
perkawinan konsanguinitas akan mengurangi proporsi heterozigot dan seleksi alam akan
membuang individu-individu homozigot abnormal, sehingga hasilnya adalah kenaikan
proporsi homozigot normal. Frekuensi gen resesif yang berbahaya dalam populasi akan turun,
demikian pula angka mutlak homozigot yang mempunyai manifestasi sebagai penyakit
genetik resesif pada generasi berikutnya.

Dampak negatif perkawinan sedarah

Perkawinan kerabat dapat menyebabkan penyakit bawaan, seperti penyakit jantung


dan cacat pada anak-anak. Perkawinan kerabat dari segi resiko kesehatan juga. Beberapa
pasangan yang melakukan perkawinan kerabat memiliki permasalahan dalam reproduksinya.
Hal ini dianggap bisa menyebabkan kelainan bawaan dan genetika keturunan. Resiko
kesehatan pada perkawinan sepupu ini awalnya bermula pada penemuan Darwin. Dalam
temuannya Darwin menjelaskan bahwa resiko penyakit ini bermula dari adanya individu
yang memiliki dua alel identik pada lokus gen tertentu dan pada sepasang kromosom
homolog autozygosity atau homozigositas. Dua alel identik dengan keturunan yang berasal
dari nenek moyang yang sama menyebabkan adanya Genome-wide heterozygosity. Ketika
orang banyak melakukan perkawinan sepupu, maka akan terjadi peningkatan pada
Genomewide heterozygosity yang dapat menyebabkan pengurangan tekanan darah dan
tingkat kolesterol total. Oleh sebab itu, perkawinan sepupu menjadi insiden penyakit menular
dewasa yang umum terjadi saat ini.

Inbreeding (perkawinan keluarga) akan mengubah frekuensi gen resesif dalam


populasi, sehingga secara relatif lebih banyak dilahirkan individu-individu homozigot
abnormal, yang selanjutnya akan gagal untuk mewariskan gen mereka kepada generasi
berikutnya. Jadi perkawinan konsanguinitas akan mengurangi proporsi heterozigot dan
seleksi alam akan membuang individu-individu homozigot abnormal, sehingga hasilnya
adalah kenaikan proporsi homozigot normal.
Frekuensi gen resesif yang berbahaya dalam populasi akan turun, demikian pula
angka mutlak homozigot yang mempunyai manifestasi sebagai penyakit genetik resesif pada
generasi berikutnya.Breeding atau mengawinkan ada dua pihak, yaitu acak dan terarah.
Perkawinan terarah terdiri dari inbreeding dan outbreeding. Inbreeding, menghasilkan
turunan dari perkawinan sekerabat. Outbreeding, menghasilkan turunan dari perkawinan tak
sekerabat.

Inbreeding menghasilkan kehomozigotan, sedangkan outbreeding menghasilkan


keheterozigotan. Inbreeding yang terus-menerus, maka kehomozigotan makin meningkat
antara individu suatu penduduk atau antara gen dalam satu individu. Kehomozigotan ini akan
melemahkan individu-individunya terhadap perubahan lingkungan, tapi variasi makin sedikit.
Inbreeding menuju kepada stabilisasi varietas suatu spesies, karena genotipe makin sama
pada individu-individu suatu penduduk, dan dalam tiap individu makin banyak gen yang
homozitgot.

Inbreeding menurut islam

Pernikahan dalam islam sudah diatur dengan jelas dan dalam islam haram hukumnya
untuk menikahi seseorang yang memiliki hubungan darah seperti keluarga. Dalam islam
dikenal tiga golongan wanita yang haram dinikahi atau yang disebut mahram diantaranya
adalah wanita dengan nasab yang sama sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surat An
Nisa ayat 23 yang berbunyi

ُ 0‫ا‬0َ‫ن‬0َ‫ ب‬0‫ َو‬0‫ ْم‬0‫ ُك‬0ُ‫اَل ت‬0‫ ا‬0‫خ‬0َ 0‫و‬0َ 0‫ ْم‬0‫ ُك‬0ُ‫ت‬0‫ ا‬0‫ َّم‬0‫ َع‬0‫ َو‬0‫ ْم‬0‫ ُك‬0ُ‫ت‬0‫ ا‬0‫و‬0َ 0‫خ‬0َ 0َ‫ أ‬0‫و‬0َ 0‫ ْم‬0‫ ُك‬0ُ‫ت‬0‫ا‬0َ‫ن‬0َ‫ ب‬0‫ َو‬0‫ ْم‬0‫ ُك‬0ُ‫ت‬0‫ ا‬0َ‫ ه‬0‫ َّم‬0ُ‫ أ‬0‫ ْم‬0‫ ُك‬0‫ ْي‬0َ‫ ل‬0‫ َع‬0‫ت‬
0‫ت‬ 0ْ 0‫ َم‬0‫ ِّر‬0‫ُح‬
0َ 0‫ر‬0ْ 0َ‫ أ‬0‫ ي‬0ِ‫اَّل ت‬0‫ل‬0‫ ا‬0‫ ُم‬0‫ ُك‬0ُ‫ت‬0‫ا‬0َ‫ ه‬0‫ َّم‬0ُ‫ أ‬0‫و‬0َ 0‫ت‬
0‫ َن‬0‫ ِم‬0‫ ْم‬0‫ ُك‬0ُ‫ت‬0‫ ا‬0‫ َو‬0‫ َخ‬0َ‫ أ‬0‫ َو‬0‫ ْم‬0‫ ُك‬0َ‫ ن‬0‫ ْع‬0‫ض‬ ِ 0‫خ‬0ْ 0ُ ‫أْل‬0‫ ا‬0‫ت‬ 0ُ 0‫ا‬0َ‫ن‬0َ‫ ب‬0‫و‬0َ 0‫خ‬ِ 0َ ‫أْل‬0‫ا‬
0‫ ُم‬0‫ ُك‬0ِ‫ئ‬0‫ ا‬0‫ َس‬0ِ‫ ن‬0‫ن‬0ْ 0‫ ِم‬0‫ ْم‬0‫ ُك‬0‫ ِر‬0‫ و‬0‫ ُج‬0‫ ُح‬0‫ ي‬0ِ‫ ف‬0‫ ي‬0ِ‫اَّل ت‬0‫ل‬0‫ ا‬0‫ ُم‬0‫ ُك‬0ُ‫ ب‬0ِ‫ئ‬0‫ا‬0َ‫ ب‬0‫ َر‬0‫ َو‬0‫ ْم‬0‫ ُك‬0ِ‫ئ‬0‫ ا‬0‫ َس‬0ِ‫ ن‬0‫ت‬ 0ُ 0‫ا‬0َ‫ ه‬0‫ َّم‬0ُ‫ أ‬0‫و‬0َ 0‫ ِة‬0‫ َع‬0‫ ا‬0‫ض‬ 0َ 0‫ َّر‬0‫ل‬0‫ا‬
0‫ ُل‬0ِ‫ اَل ئ‬0‫ح‬0َ 0‫و‬0َ 0‫ ْم‬0‫ ُك‬0‫ ْي‬0َ‫ ل‬0‫ َع‬0‫ َح‬0‫ ا‬0َ‫ ن‬0‫ اَل ُج‬0َ‫ ف‬0‫ َّن‬0‫ ِه‬0ِ‫ ب‬0‫ ْم‬0ُ‫ ت‬0‫ ْل‬0‫ َخ‬0‫ َد‬0‫ا‬0‫و‬0ُ‫ن‬0‫ و‬0‫ ُك‬0َ‫ ت‬0‫ ْم‬0َ‫ ل‬0‫ن‬0ْ 0ِ‫ إ‬0َ‫ ف‬0‫ َّن‬0‫ ِه‬0ِ‫ ب‬0‫ ْم‬0ُ‫ ت‬0‫ ْل‬0‫ َخ‬0‫ َد‬0‫ ي‬0ِ‫اَّل ت‬0‫ل‬0‫ا‬
0ۗ 0‫ف‬ 0َ 0َ‫ ل‬0‫ َس‬0‫ ْد‬0َ‫ ق‬0‫ ا‬0‫اَّل َم‬0ِ‫ إ‬0‫ن‬0ِ 0‫ ْي‬0َ‫ ت‬0‫خ‬0ْ 0ُ ‫أْل‬0‫ ا‬0‫ن‬0َ 0‫ ْي‬0َ‫ ب‬0‫ا‬0‫ و‬0‫ ُع‬0‫ َم‬0‫ج‬0ْ 0َ‫ ت‬0‫ن‬0ْ 0َ‫ أ‬0‫ َو‬0‫ ْم‬0‫ ُك‬0ِ‫ اَل ب‬0‫ص‬ 0ْ 0َ‫ أ‬0‫ن‬0ْ 0‫ ِم‬0‫ن‬0َ 0‫ ي‬0‫ ِذ‬0َّ‫ل‬0‫ ا‬0‫ ُم‬0‫ ُك‬0ِ‫ئ‬0‫ا‬0َ‫ ن‬0‫ ْب‬0َ‫أ‬
0‫ ا‬0‫ ًم‬0‫ ي‬0‫ ِح‬0‫ َر‬0‫ ا‬0‫ ًر‬0‫و‬0ُ‫ ف‬0‫ َغ‬0‫ن‬0َ 0‫ ا‬0‫ َك‬0َ ‫ هَّللا‬0‫ َّن‬0ِ‫إ‬
23. Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-
saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara
ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-
anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu;
saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam
pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan
isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan
diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dari paparan tersebut jelas sekali bahwa islam melarang inbreending atau perkawinan
sedarah. Berdasarkan kajian sains ketika dua saudara menikah mak akan menghasilkan
keturunan yang cacat. Hal ini dikarenakan dua orang bersaudara tersebut memiliki gen yang
hampir mirip bahkan mungkin sama karena berasal dari orang tua yang sama. kemiripan gen
ini akan meminimkan gen pada keturunannya sehingga berpeluang besar untuk memunculkan
gengen resesif yang menimbulkan berbagai penyakit berbahaya. Hal ini menunjukan bahwa
sains sejalan dengan Al-Qur’an dan Al-Qur’an adalah sumber kebenaran.

Kemudian Allah telah melapangkan kesempatan pada manusia untuk menghindari


perkawinan sedarah dalam QS. An- Nisa : 3 yaitu :

0‫ ِء‬0‫ ا‬0‫ َس‬0ِّ‫ن‬0‫ل‬0‫ ا‬0‫ن‬0َ 0‫ ِم‬0‫ ْم‬0‫ ُك‬0َ‫ ل‬0‫ب‬ 0َ 0‫ ا‬0َ‫ ط‬0‫ ا‬0‫ َم‬0‫ا‬0‫ و‬0‫ ُح‬0‫ ِك‬0‫ ْن‬0‫ ا‬0َ‫ ف‬0‫ى‬0ٰ 0‫ َم‬0‫ا‬0َ‫ت‬0َ‫ ي‬0‫ ْل‬0‫ ا‬0‫ ي‬0ِ‫ ف‬0‫ا‬0‫و‬0ُ‫ ط‬0‫س‬0ِ 0‫ ْق‬0ُ‫اَّل ت‬0َ‫ أ‬0‫ ْم‬0ُ‫ ت‬0‫ ْف‬0‫ ِخ‬0‫ن‬0ْ 0ِ‫ إ‬0‫َو‬
0‫ ْم‬0‫ ُك‬0ُ‫ن‬0‫ ا‬0‫ َم‬0‫ ْي‬0َ‫ أ‬0‫ت‬ 0ْ 0‫ َك‬0َ‫ ل‬0‫ َم‬0‫ ا‬0‫ َم‬0‫و‬0ْ 0َ‫ أ‬0ً‫ ة‬0‫ َد‬0‫ ِح‬0‫ ا‬0‫و‬0َ 0َ‫ ف‬0‫ا‬0‫و‬0ُ‫ ل‬0‫ ِد‬0‫ ْع‬0َ‫اَّل ت‬0َ‫ أ‬0‫ ْم‬0ُ‫ ت‬0‫ ْف‬0‫ ِخ‬0‫ن‬0ْ 0ِ‫ إ‬0َ‫ ف‬0ۖ 0‫ َع‬0‫ا‬0َ‫ ب‬0‫ ُر‬0‫ َو‬0‫ث‬0َ ‫اَل‬0ُ‫ ث‬0‫ َو‬0‫ى‬0ٰ 0َ‫ ن‬0‫ ْث‬0‫َم‬
0َ 0ِ‫ ل‬0‫ َذ‬0ٰ 0ۚ
0‫ا‬0‫و‬0ُ‫ل‬0‫ و‬0‫ ُع‬0َ‫اَّل ت‬0َ‫ أ‬0‫ى‬0ٰ 0َ‫ ن‬0‫ ْد‬0َ‫ أ‬0‫ك‬
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang
yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah
lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

B. Teknologi DNA

Bioteknologi adalah bidang penerapan biosains dan teknologi yang menyangkut


penerapan praktis organisme hidup atau komponen subsellulernya pada industri jasa dan
manufaktur serta pengelolaan lingkungan. Atau dapat pula di definisikan sebagai teknologi
yang menggunakan sistem hayati (proses-proses biologi) untuk mendapatkan barang dan jasa
yang berguna bagi kesejahteraan manusia. Dimulai dengan pemahaman tentang struktur
DNA pada tahun 1960an dan hingga berkembangnya berbagai teknik molekuler telah
menjadikan pemahaman tentang gen menjadi semakin baik. Gen atau yang sering dikenal
dengan istilah DNA, merupakan materi genetik yang bertanggung jawab terhadap semua sifat
yang dimiliki oleh makhluk hidup.

Bioteknologi dapat digunakan untuk meningkatkan produksi peternakan, melaui: 1)


teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer, kriopreservasi embrio,
fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio, cloning dan splitting. 2). rekayasa
genetika, seperti genome maps, marker assisted selection (MAS), transgenic, identifikasi
gen, konservasi molekuler, dan 3). peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti
manipulasi mikroba rumen, dan bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner.
Penerapan bioteknologi dalam bidang peternakan antara lain: Transplantasi Nukleus
(Kloning), Inseminasi Buatan, Transfer Embrio, Genetic engineering (Rekayasa Genetik).
Manfaat yang didapatkan dari metode rekayasa genetik, antara lain: Mengurangi biaya dan
meningkatkan penyediaan sejumlah besar bahan yang sekarang di gunakan di dalam
pengobatan, pertanian dan industri. Menggembangkan tanaman – tanaman pertanian yang
bersifat unggul. Menukar gen dari satu organisme kepada organisme lainnya sesuai dengan
keinginan manusia, menginduksi sel untuk membuat bahan-bahan yang sebelumnya tidak
pernah dibuat.

Transfer materi genetik dengan teknologi rekombinan DNA merupakan suatu metode
penemuan baru untuk menghasilkan ternak transgenik. Ternak transgenic memperlihatkan
bermacam-macam fenotipe baru melalui ekspresi molekul DNA eksogen. Ternak transgenik
dihasilkan dengan injeksimikro gen ke dalam pronukleus sesaat setelah fertilisasi dan
sebelum terjadi pembelahan pertama zigot, selanjutnya ditanam di dalam rahim induk
pengganti.

Transfer gen (transgenik) artinya penyatuan stabil dari suatu gen dari spesies lain atau
bangsa ternak lain dalam satu spesies, sehingga gen itu berfungsi pada ternak penerima dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ternak transgenic adalah seekor ternak
yang DNA keturunannya telah ditingkatkan melalui penambahan atau penggantian DNA dari
sumber lain melalui rekombinan DNA. Para ilmuwan telah menggunakan teknologi tersebut
untuk mengembangkan ternak transgenik misalnya sapi transgenik yang mempunyai laju
pertumbuhan yang tinggi dan kualitas daging yang baik dan juga telah menghasilkan domba
transgenik yang mempunyai bulu yang tebal.

Anda mungkin juga menyukai